• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA HUMAS PRASETYA ONLINE DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MEDIA HUMAS PRASETYA ONLINE DAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

PENGARUH MEDIA HUMAS “PRASETYA ONLINE”DAN “MIMBAR” UB TERHADAP KEPUASAN MEMPEROLEH INFORMASI

KARYAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Shintia Leli Prihandini 0911223121

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

PENGARUH MEDIA HUMAS “PRASETYA ONLINE” DAN “MIMBAR” UB

TERHADAP KEPUASAN MEMPEROLEH INFORMASI KARYAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Oleh :

Shintia Leli Prihandini, FISIP Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media internal humas Prasetya Online dan Mimbar terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijaya. Metode penelitian ini dengan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada karyawan Universitas Brawijaya di masing-masing fakultas dengan menggunakan metode sampling kluster. Peneliti memperoleh responden sebanyak 92 orang karyawan yang pernah membaca Prasetya Online dan Mimbar. Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media humas “Prasetya Online” dan media humas “Mimbar” berpengaruh signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijaya. Hal ini berarti media humas baik “Prasetya Online” maupun “Mimbar” sama-sama memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijaya. Perencanaan dan strategi pengolahan “Prasetya Online” yang baik mampu menjadi sebuah terobosan terbaru untuk menciptakan kedekatan dengan karyawan dan memenuhi kebutuhan informasinya. Selain itu, sebagian besar karyawan Universitas Brawijaya berpendapat “Mimbar” merupakan media yang bermutu, kontinu, terbit secara berkala dan teratur, dengan penampilan yang profesional baik kualitas maupun segi kuantitas berita, layout, isi halaman, susunan redaktur, gambar (photo essay) yang ditata dengan apik dan lebih menarik segi cover atau seninya (arts). Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi instansi khususnya Universitas Brawijaya dalam pengoptimalisasian media humas “Prasetya Online” dan “Mimbar” dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan. Pengoptimalisasian ini nantinya diharapkan mampu mendukung kinerja individu dan Universitas Brawijaya untuk memberikan hasil yang terbaik kepada masyarakat luas.

Kata Kunci : Media Humas, Prasetya Online, Mimbar, Pemenuhan kebutuhan informasi

PENDAHULUAN Perkembangan bidang kehumasan

(3)

perusahaan, lembaga swadaya masyarakat hingga perbankan yang menggunakan divisi bidang kehumasan sebagai salah satu lini yang berpengaruh dalam suatu organisasi. Proses komunikasi yang bersifat timbal balik dalam perusahaan masa kini adalah hal yang mutlak ada. Peran inilah yang menjadi tanggung jawab seorang humas, hal tersebut membuat Humas mempunyai peranan sebagai agen komunikasi perusahaan yang mengemban fungsi dan tugasnya dalam melakukan komunikasi ke dalam dan keluar. Peran humas bukan hanya sekedar menjalin hubungan baik dengan masyarakat luas, namun juga menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan dalam perusahaan tersebut.

Menurut Iriantara (2006, h. 20) bentuk yang paling sering dipergunakan untuk menginformasikan berita adalah bentuk tertulis. Melalui media cetak seperti press release, artikel, dan lain sebagainya, publik dapat mengetahui informasi mengenai perubahan nama, visi, misi, komposisi direksi atau pemegang saham dan lain sebagainya. Salah satu cara untuk membina dan menumbuhkan hubungan kerjasama yang baik dalam internal perusahaan yaitu dengan melakukan komunikasi bermedia. Soemiran dan Ardianto (2004, h. 27) menyebutkan media komunikasi yang digunakan Humas terdapat dua jenis yaitu media internal yang meliputi karyawan dan pemegang saham dan media eksternal yang meliputi pelanggan, komunitas, pemerintah dan pers. Salah satu media komunikasi Humas yang diterbitkan sendiri untuk kalangan internal adalah House Jurnal (seperti buletin, majalah, surat kabar, newsletter dan koran dinding perusahaan).

Seiring dengan perkembangan teknologi munculah media Online sebagai media baru dalam hal komunikasi. Menurut Mondry (2008, h. 34) Media Online memiliki kelebihan tersendiri, dimana informasi yang terdapat didalamnya dapat diakses siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Tentu dengan syarat,

ada sarananya, berupa perangkat komputer dan jaringan internet. Melihat berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh media Online tersebut, para praktisi dibidang kehumasan kemudian menggunakannya sebagai sarana baru dalam berkomunikasi, sehingga proses komunikasi antara pihak humas dengan para stakeholder-nya dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Humas dilembaga pendidikan semakin dituntut untuk memberikan pelayanan secara profesional kepada stakeholder-nya, baik internal dan eksternal lembaga tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan lembaga pendidikan semakin kritis dalam memilih dan menentukan lembaga pendidikan yang terbaik. Nasution (2010, h. 115) membagi sasaran media internal humas kepada peserta didik (mahasiswa/siswa), tenaga pengajar (dosen/guru), dan pegawai administrasi atau karyawan di perguruan tinggi. Humas Universitas Brawijaya merupakan salah satu contoh Humas di lembaga pendidikan yang menggunakan media internal “Prasetya Online” dan tabloid “Mimbar” untuk menyajikan segala informasi baik kepada stakeholder internal maupun eksternal lembaga tersebut.

Penelitian ini membatasi pada media humas “Prasetya Online” dan “Mimbar” yang merupakan media internal yang dimiliki Humas Universitas Brawijaya. Humas Universitas Brawijaya menggunakan sarana media internal untuk menyampaikan informasi mengenai hal apa saja yang terjadi dan akan terjadi dalam lingkup Universitas Brawijaya. Melalui media internal tersebut Humas Brawijaya berusaha memaksimalkan media catak dan online dalam menginformasikan setiap kegiatan yang ada kepada para stakeholder.

(4)

dipilih sebagai pilihan praktis dalam memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan informasi. Karakteristik media online menurut Yayan Sopian (dalam Nurudin, 2009, h.18) antara lain : (1) Kemudahan bagi pengakses untuk mengalihkan waktu pengaksesan. Artinya, penerbit media online misalnya bisa menentukan bahwa akses medianya bisa dimulai dari jam 1 dini hari seperti yang tersaji dari media cetak yang juga mempunyai media online. Meskipun ada juga yang baru beberapa jam kemudian, bahkan 1 hari kemudian . Ini sangat tergantung pada kemampuan media. (2) Real time, Langsung bisa disajikan. Pengelola website dapat menulis setiap saat. Sehingga (user) pembaca dapat menerima berita setiap waktu. (3) Unsur multimedia. Bentuk dan publikasi yang lebih kaya. Sajiannya tidak klasik seperti media cetak (e-paper dalam versi online-nya). Ada banyak fitur, serta ilustrasi tampilan yang amat menarik pembaca. (4) Interaktif. Hyperlink memungkinkan user terhubung dengan situs yang lain, seperti Wordpress, RSS, Twitter, dan Facebook.

“Prasetya Online” merupakan bentuk online dari tabloid “Prasetya” yang dahulunya berbentuk media cetak. Seiring dengan kemajuan jaman Humas Universitas Brawijaya melakukan revitalisasi dalam penggunaan media sebagai sarana penyebaran informasi. “Prasetya Online” memiliki tingkat pembaca yang tinggi dengan rata-rata lebih dari 500 pembaca dalam setiap beritanya. Hal ini membuktikan bahwa “Prasetya Online” merupakan media yang digunakan oleh pengguna untuk menemukan informasi mengenai Universitas Brawijaya secara keseluruhan, oleh karena itu Humas Universitas Brawijaya semakin dituntut untuk memaksimalkan kinerjanya dalam mengelola “Prasetya Online” sebagai produk kehumasan dalam bentuk online

sehingga mampu memuaskan

penggunanya.

Banyak lembaga profit maupun non-profit yang menjadikan media online sebagai sarana sentral dalam penyebaran

informasi. Sebagai contoh Humas PT Angkasa Pura I (Persero), berdasarkan penelitian dari Puspitasari (2013) Humas Angkasa Pura menggunakan website dalam penyebaran informasi kepada para stakeholder-nya. Penggunaan website dianggap lebih praktis dan efisien karena banyaknya ragam unit kerja dan jumlah karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui penggunaan website Humas Angkasa Pura dapat menyebarkan informasi secara serentak dan dapat diterima oleh semua stakeholder.

Nielsen (1999, h. 56) menyebutkan beberapa kriteria website yang baik, yaitu: mudah dipahami, memiliki sistem navigasi yang baik, memiliki kontent yang menarik, waktu menunggu yang cepat, mampu berinteraksi dengan pengunjung, serta memiliki desain grafis yang bagus. Sebuah studi mengenai tingkat kepuasan pengguna dalam bermedia membuktikan bahwa dengan pengoptimalan aksesibilitas yang baik mampu meningkatkan kepuasan pengguna dalam mengakses sebuah website (Batiha, 2013, h.10). Chen, Yen dan Hwang (2012) juga melakukan penelitian yang membuktikan bahwa design website yang baik dapat meningkatkan kepuasan penggunanya. Hal ini juga dapat dijadikan pedoman bagi Humas Universitas Brawijaya dalam pengelolaan dan pengoptimalan media humas “Prasetya Online” untuk memenuhi kepuasaan penggunanya dalam bermedia.

“Mimbar” merupakan media internal Humas Universitas Brawijaya yang berbentuk tabloid. Pengertian tabloid seperti yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu : “Media cetak berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu organisasi atau lembaga untuk sekelompok profesi tertentu.” Annonymous (1990, h. 135)

(5)

Brawijaya. Berbeda dengan “Prasetya Online” yang update setiap hari, tabloid “Mimbar” merupakan tabloid dua bulanan. Selain itu dari segi berita tabloid “Mimbar” lebih mengkhususkan pemberitaan dengan penggunaan tema setiap terbitannya. Dengan penyebaran setiap terbitannya mencapai 5000 eksemplar menjadikan “Mimbar” merupakan media cetak yang banyak digunakan oleh para stakeholder baik internal maupun eksternal Universitas Brawijaya.

Karakteristik media cetak dikemukakan oleh Sumadiria (2004, h. 111), yaitu mempunyai sifat-sifat berikut : (a) Periodisitas, bahwa media cetak memiliki jadwal terbit yang pasti atau bersifat periodik. Oleh sebab itu, kita mengenal istilah harian, mingguan, bulanan, atau triwulanan. (b) Publisitas, bahwa media tersebut bisa diakses siapa pun karena memang ditujukan untuk semua orang dari berbagai lapisan masyarakat. (c) Aktualitas, bahwa isi media massa sangat menekankan aspek aktualitas informasinya. Karena informasi yang tidak aktual atau biasa disebut informasi basi tidak menarik dan tidak dibutuhkan khalayak media. (d) Universalitas, berkaitan dengan keragaman isi media cetak. Isi berita di

media cetak,

misalnya news (pemberitaan), views (opini ) dan iklan. (e) Objektivitas, berkaitan dengan isi media yang bersifat objektif atau sesuai dengan kenyataan.

Keefer dan Khemani (2012) melekukan penelitian yang membuktikan bahwa terdapat pengaruh mengenai berita yang disajikan dengan kepuasaan pengguna dalam bermedia. Hal ini dapat digunakan oleh Humas Universitas Brawijaya dalam mengoptimalkan berita dan informasi yang hendak disajikan agar kepuasaan pengguna dapat meningkat. Banyak pula instansi yang menggunakan sarana media cetak sebagai media penyampaian informasi. Sebagai contoh Bank Mandiri yang merupakan salah satu

perusahaan perbankan di Indonesia, menurut penelitian Ilmiyati (2010) Bank Mandiri menjadikan media internal humasnya sebagai pusat bagi para stakeholder-nya untuk mendapatkan informasi. Mengingat banyaknya cabang dari Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia, manajemen humas Bank Mandiri menggunakan majalah “Mandiri” untuk menggeneralisasi informasi yang didapat karyawannya. Hal tersebut dapat menanggulangi bias informasi yang mungkin akan terjadi pada manajemen dan stakeholdernya.

Karakteristik yang berbeda antara media humas Prasetya Online dan media cetak Mimbar menjadikan informasi yang disajikan pun berbeda. Melalui perbedaan tersebut, karyawan dapat memilih media mana yang mampu memenuhi kebutuhan informasi masing-masing individu. Alasan dipilihnya karyawan dibanding dosen dan stakeholder internal lainnya dikarenakan karyawan lebih membutuhkan informasi mengenai apa saja yang terjadi dalam lingkup Universitas Brawijaya, selain itu karyawan dianggap memiliki intensitas keterlibatan lebih besar dilihat dari jam dan hari kerjanya.

Penelitian ini menggunakan model teori Uses and Gratification. Model ini menurut Ardianto (2009, h. 73) bukan lagi berkaca pada tujuan komunikator namun telah bergeser menjadi fokus tujuan komunikan. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.

(6)

Memperoleh Informasi Karyawan Universitas Brawijaya”. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan masalah : 1) Apakah terdapat pengaruh media internal humas “Prasetya Online” terhadap kepuasan memperoleh informasi karyawan Universitas Brawijaya ?, 2) Apakah terdapat pengaruh media internal humas “Mimbar” terhadap kepuasan memperoleh informasi karyawan Universitas Brawijaya ?

TINJAUAN PUSTAKA

Moore (2005, h. 281) mendefinisikan media publikasi Humas yang terbit secara berkala sebagai media organisasi atau perusahaan. Media organisasi merupakan media komunikasi utama yang digunakan oleh organisasi-organisasi bisnis dan nonprofit dalam berkomunikasi dengan para karyawan, pemegang saham, pemasok, penyalur, pelanggan dan masyarakat umum.

Media internal adalah segala bentuk sarana yang digunakan oleh manajemen perusahaan dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan. Untuk itu, dibutuhkan berbagai media yang dapat merepresentasikan dan menyampaikan pesannya. Hal ini selaras dengan gambaran dasar proses komunikasi oleh Lasswell yaitu source, message, channel dan receiver. Berbagai bentuk media sebagai kegiatan internal yang dilakukan oleh seorang Humas antara lain adalah house journal, penanggung jawab terhadap pengelolaan papan pengumuman, poster, penyusunan materi untuk rapat stakeholder, penyusunan dan pengiriman kartu ucapan kepada stakeholder dan lain sebagainya.

Komunikasi internal di dalam suatu perusahaan dapat menggunakan media dan dikelola oleh Humas. Jefkins (2003, h. 145) membagi wahana komunikasi internal suatu perusahaan menjadi beberapa bagian, yaitu : (a) Jurnal internal (house journal), (b) Video, (c) Slide, (d) Kaset-kaset rekaman audio, (e) Kursus-kursus

pendidikan tambahan, (f) Ucapan-ucapan lisan, (g) Seminar dan konferensi, (h) Eksibisi khusus. Jefkins (2002, h. 147) membagi beberapa bentuk media komunikasi yang disebut sebagai house journal, yaitu :

1. Majalah, merupakan jurnal internal dengan format majalah dan biasanya berukuran A4. Berisikan tulisan fitur dan ilustrasi.

2. Koran, merupakan media komunikasi yang mirip dengan Koran tabloid, namun beirisi berita yang disisipi tulisan fitur dan ilustrasi.

3. Newsletter, berisikan tulisan singkat dengan atau tanpa gambar dan pada umumnya berisi 2 hingga 8 halaman. 4. Majalah dinding, merupakan

media komunikasi internal antar karyawan disebuah perusahaan besar, lokasi pabrik, rumah sakit, pusat perbelanjaan dan lain sebagainya.

Sedangkan jenis in house journal menurut Ruslan (2006, h. 201) antara lain : (1) Magazine bulanan dan mingguan, berbentuk company profile, annual report atau financial report publication dan prospektus lain untuk perusahaan dengan status go public pada bursa saham di Jakarta dan Surabaya. (2) Tabloid dan buletin perusahaan yang terbit harian atau mingguan. (3) newsletter, press release dan photo press.

(7)

Berkala manajemen, (4) Berkala perwakilan dagang.

Beragamnya latar belakang karyawan suatu perusahaan juga kemudian akan mempengaruhi pemahaman terhadap informasi atau heterogenitas. Walaupun memiliki heterogenitas, didalamnya juga terdapat kesamaan yang dimiliki oleh karyawan dan publik lain perusahaan, antara lain dalam hal kebutuhan. Melalui media humas, manajemen perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan publik dalam hal informasi (Effendy 2002, h. 129)

Hampir semua organisasi dan perusahaan menggunakan media komunikasi. Media humas diciptakan agar mampu menjangkau publik internal dan eksternal sekaligus. Tidak ada perbedaan antara konsep mengenai media humas pada umumnya. Perbedaan mendasar terletak pada bagaimana sebuah perusahaan memanfaatkan media humas sesuai dengan tujuannya.

METODA PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif penjelasan (explanatory research), yaitu penelitian yang menjelaskan ada atau tidaknya hubungan kausal antara variabel-variabel yang diteliti melalui suatu pengujian hipotesis yang diajukan (Singarimbun dan Effendi, 1995).

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh staf atau karyawan yang bekerja di Universitas Brawijaya kota Malang yang menggunakan media internal Humas Universitas Brawijaya sebagai sumber informasi, dalam hal ini tabloid “Mimbar” dan website “Prasetya Online”. Dipilihnya instansi pemerintahan sektor publik sebagai populasi penelitian ini didasarkan pada alasan utama bahwa pada penelitian-penelitian sebelumnya hanya berbasiskan pada sampel-sampel organisasi privat (perusahaan) yang berorientasi pada keuntungan (profit

oriented). Alasan lain adalah dipilihnya Mimbar dan Prasetya online karena kedua media tersebut merupakan media komunikasi antara pihak rektorat yang dalam hal ini adalah pimpinan dengan karyawan Universitas Brawijaya, sehingga dapat mengetahui bagaimana kepuasan karyawan dalam memperoleh informasi dari kedua media tersebut. Alasan dipilihnya karyawan dibanding dosen dan stakeholder internal lainnya dikarenakan karyawan lebih membutuhkan informasi mengenai apa saja yang terjadi dalam lingkup Universitas Brawijaya, selain itu karyawan dianggap memiliki intensitas keterlibatan lebih besar dilihat dari jam dan hari kerjanya. Pemilihan lokasi di kota Malang didasarkan pada lokasi yang berdekatan dengan peneliti, dan adanya keterbatasan waktu serta biaya dari pihak peneliti menjadi pertimbangan dalam pemilihan populasi.

Penelitian ini menggunakan metoda complex random sampling. Metoda pengambilan sampel yang dilakukan yaitu dengan metoda cluster sampling. Dalam metoda ini, populasi dibagi menjadi beberapa grup bagian yang disebut cluster. Beberapa cluster kemudian dipilih secara random. Item-item data yang berada dalam cluster yang terpilih merupakan sampelnya (Jogiyanto, 2004 h. 78).

Metoda pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda obeservasi dan survey. Metoda observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto, 2004, h. 89). Metoda survey yang dilakukan yaitu melakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

(8)

(Indriantoro dan Supomo, 2002, h. 63). Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

1. Website Prasetya Online (X1)

Menurut Nielsen dalam Handoko (2013) ada beberapa kriteria yang menentukan sebuah website termasuk website yang baik, yaitu : (a) Usability, terdiri dari kemudahan untuk dipelajari, keefisienan dalam penggunaan, tingkat kesalahan yang rendah, kepuasaan pengguna, dan mudah diingat. (b) Sistem Navigasi, yang terdiri dari: penggunaan teks, gambar, dan animasi yang memudahkan pengunjung. (c) Content, yang terdiri dari: bahasa yang digunakan, tampilan yang menarik dan isi website yang relevan. (d) Loading Time merupakan kecepatan website dalam merespon perintah. (e) Interactivity yang memungkinkan pengguna melakukan interaksi secara online. (f) Graphic Design terdiri dari layout dan pemilihan warna website tersebut.

2. Tabloid Mimbar (X2)

Terdapat nilai tambah bagi departemen humas untuk menunjukkan kemampuan dalam upaya menerbitkan media khusus yaitu In House Journal yang bermutu, kontinu, terbit secara berkala dan teratur, dengan penampilan yang profesional baik kualitas maupun segi kuantitas berita, layout, isi halaman, susunan redaktur, gambar (photo essay) yang ditata dengan apik dan lebih menarik segi cover atau seninya (arts), serta tata warna sebagainya. (Jefkins, 2003, h. 201). Sedangkan karakteristik tabloid menurut Ardianto (2009, h. 121) adalah : (1) Penyajian lebih dalam. (2) Nilai aktualitas lebih lama. (3) Gambar/foto lebih banyak. (4) Kover sebagai daya tarik.

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan / dipengaruhi variabel independen (Indriantoro dan Supomo, 2002, h. 63). Variabel dependennya adalah kebutuhan informasi karyawan (Y). Berdasarkan Katz dalam Effendy (2002, h.

29) terdapat unsur dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi yaitu : (1) Kebutuhan Kognitif yang meliputi pengetahuan tentang informasi dalam media, pemahaman tentang informasi yang disajikan, kepuasaan terhadap informasi yang disajikan, terpenuhinya kebutuhan informasi melalui media tersebut. (2) Kebutuhan afektif meliputi minat membaca sebuah media, kesan terhadap informasi dalam sebuah media, dan penilaian terhadap informasi dalam media. (3) Kebutuhan integrasi personal meliputi kepercayaan terhadap informasi yang disajikan. (4) Kebutuhan Integrasi Sosial meliputi penguatan hubungan dengan teman yang didasari hasrat untuk berkelompok dengan orang lain. (5) Kebutuhan Berkhayal meliputi kebutuhan untuk melepaskan ketegangan dan mencari hiburan.

PEMBAHASAN

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan Universitas Brawijaya kota Malang dan telah dipilih yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Seperti yang telah disebutkan di bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan metoda survey yaitu dengan menyebarkan kuesioner di beberapa fakultas dan program studi. Pengumpulan data dilakukan peneliti kurang lebih selama satu bulan dengan menyebarkan kuesioner penelitian secara langsung.

Jumlah kuesioner yang disebarkan pada karyawan Universitas Brawijaya sejumlah 100 buah. Adapun jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 100 buah. Dengan demikian tingkat respon rate dalam penelitian ini adalah 100 persen. Namun, setelah diperiksa terdapat 8 buah kuesioner yang tidak dapat digunakan karena ada data yang tidak diisi lengkap. Jadi kuesioner yang dapat diolah dalam penelitian ini adalah 92 buah.

(9)

berdasarkan beberapa komposisi tertentu. Tabel 1 di bawah ini memperlihatkan komposisi responden berdasarkan jenis kelamin. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah laki-laki yaitu mencapai 60,9 persen.

Tabel 1

Sumber: Data primer (diolah)

Selanjutnya, tabel 2 berikut menunjukkan komposisi responden yang menjadi objek penelitian berdasarkan pendidikan terakhir. Dalam tabel tersebut diketahui bahwa rata-rata responden dalam penelitian ini berpendidikan terakhir S1 (40%), dan D3 (26%).

Tabel 2

Komposisi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Pendidikan Jumlah Prosentase 1.

Sumber: Data primer (diolah)

Komposisi responden yang menjadi objek penelitian berdasarkan masa kerja ditunjukkan dalam tabel 3 berikut. Komposisi responden dalam penelitian ini paling banyak memiliki masa kerja antara

Sumber: Data primer (diolah)

Analisis dengan menggunakan statistik deskriptif dilakukan terhadap 92 responden yang telah memenuhi kriteria untuk diolah lebih lanjut. Pengukuran statistik deskriptif dilakukan dengan cara mengukur frekuensi tiap indikator pertanyaan, dan pengukuran sentral tendensi untuk setiap variabelnya. Pengukuran ini umumnya dibutuhkan karena mampu menggambarkan pemusatan nilai-nilai observasi sampel sehingga mempermudah pengamatan. Melalui hasil penghitungan nilai-nilai tendensi sentral tersebut dapat diperoleh gambaran mengenai sampel secara garis besar, sehingga dapat mendekati kebenaran populasi.

Pengukuran statistik sampel dalam penelitian ini menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 16.00 dengan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel 11 berikut. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa responden rata-rata setuju bahwa media humas UB (website prasetya online dan tabloid mimbar) merupakan media humas yang baik, dan responden juga setuju bahwa media humas tersebut digunakan sebagai media dalam pemenuhan kebutuhan informasi responden. Hal ini dapat diketahui dari nilai mean yang menunjukkan angka 4.00 (setuju).

(10)

pengaruh langsung dari media humas “Prasetya Online“ dan “Mimbar” terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijaya. Hasil analisis regresi (uji F) untuk model regresi adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Hasil Analisis Regresi (Uji F) Model F Adjusted R

Square Sig I 13,788 0,219 0,000 Sumber data: lampiran

Hasil analisis regresi (uji F) menunjukkan nilai adjusted R Square = 0,219. Angka ini menunjukkan bahwa variasi kebutuhan informsi (Y) yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi sebesar 21,9 persen sedangkan sisanya sebesar 78,1 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

Nilai Fhitung analisis regresi tersebut adalah 13,788 dan nilai siginifikan alfanya (nilai probabilitas) sebesar 0,000<0,05, sehingga variabel media humas “Prasetya Online” (X1) dan media humas “Mimbar” (X2) secara simultan berpengaruh sigifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijaya (Y). Hasil ini menunjukkan bahwa model tersebut dapat dipakai untuk memprediksi kebutuhan informasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nita Puspitasari (2013), Juliriano, Lukiati, dan Ryanto (2012), Ilmiyati (2010), Putro (2013), dan Melsya, Silvana dan Kurniasih (2012).

Selanjutnya untuk menguji apakah variabel bebas secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat maka digunakan uji t. Hasil uji t pada tabel 5 adalah sebagai berikut :

Tabel 5

Hasil Analisis Regresi (Uji T)

Variabel

Unstd

t Sig Coef

Beta

I

Prasetya Online

(X1) 0,276 2,168 0,033 Mimbar

(X2) 0,301 2,436 0,017 Sumber data: lampiran

Selanjutnya dari tabel 5 diatas dapat dijelaskan bahwa :

Hipotesis 1

Hipotesis 1 dinyatakan bahwa variabel media humas “Prasetya Online” (X1) berpengaruh signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi. Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa variabel media humas “Prasetya Online” (X1) mempunyai nilai t hitung sebesar 2,168 dengan signifikansi alfa sebesar 0,033<0,05, sehingga media humas “Prasetya Online” (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi (Y). Berdasarkan hasil tersebut maka Hipotesis 1 diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2013) dan Juliriano, Lukiati, dan Ryanto (2012).

Hipotesis 2

(11)

signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi (Y). Berdasarkan hasil tersebut maka Hipotesis 2 diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilmiyati (2010), Putro (2013), dan Melsya, Silvana dan Kurniasih (2012).

Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan alat metoda Regresi Linier Berganda dapat diketahui bahwa secara simultan media humas “Prasetya Online” dan “Mimbar” berpengaruh signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi. Adapun hasil pengujian hipotesis 1 dan 2 dapat diuraiakan sebagai berikut :

Pengaruh media humas “Prasetya Online” (X1) terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan (Y)

Website adalah sarana komunikasi yang pertama kali dan paling popular dilihat oleh individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu perusahaan atau organisasi. Website telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat modern sekarang ini, baik digunakan untuk transaksi, penyebaran informasi, maupun pencarian informasi. Humas Universitas Brawijaya menggunakan media internal “Prasetya Online” yang digunakan sebagai sarana komunikasi secara online.

Penelitian ini membuktikan bahwa media humas “Prasetya Online” berpengaruh signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi (Hipotesis 1 diterima). Hal ini dapat dilihat dari pengujian regresi dengan menggunakan nilai t hitung sebesar 2,168 dengan signifikansi alfa sebesar 0,033<0,05, sehingga media humas “Prasetya Online” (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi (Y). Hal ini sejalan dengan penelitian Puspitasari (2013) yang telah membuktikan bahwa perencanaan dan

strategi pengolahan website yang baik mampu menjadi sebuah terobosan terbaru untuk menciptakan kedekatan dengan karyawan dan memenuhi kebutuhan informasinya.

Prasetya online dianggap menjadi website yang telah mampu memenuhi kebutuhan informasi setiap karyawan di Universitas Brawijaya. Sebagian besar karyawan telah menganggap bahwa website “Prasetya Online” telah memenuhi kriteria sebagai website yang baik. Menurut Nielsen (1999, h.56) kriteria website yang baik yaitu : mudah dipahami, memiliki sistem navigasi yang baik, memiliki kontent yang menarik, waktu menunggu yang cepat, mampu berinteraksi dengan pengunjung, serta memiliki desain grafis yang bagus. Selain itu menurut sebuah jurnal yang ditulis Anwariningsih (2011) website yang baik juga dilihat dari fungsionalitasnya, hosting, domain, dan jasa pembuatan, serta bagaimana website tersebut dikelola dengan baik.

(12)

yang mereka cari. Indikator usability juga dapat dilihat dari bagaimana halaman website tersebut terhubung dengan baik dan kemudahan dalam mengakses website tersebut, dalam hal ini sebagian besar responden juga berpendapat bahwa Prasetya Online memenuhi kriteria tersebut. Hasil dari indikator usability sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anwariningsih (2011) yang menyebutkan bahwa usefullness dan usability harus benar-benar diperhatikan untuk menjaga kualitas sebuah website.

Pada indikator sistem navigasi, “Prasetya Online” juga dianggap telah memenuhi kriteria tersebut. Sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa ukuran huruf dan jenis teks pada “Prasetya Online” enak dan mudah dibaca, “Prasetya Online” memuat foto-foto yang sesuai dengan informasi yang disajikan, serta “Prasetya Online” tidak menggunakan animasi yang mengganggu. Namun, terdapat 13 % dari 92 responden tidak setuju mengenai foto-foto yang ditampilkan dalam “Prasetya Online”. Responden yang menyatakan tidak setuju berpendapat bahwa informasi didalam “Prasetya Online” tidak selalu menampilkan berita teks lengkap dengan gambar ataupun foto, terkadang didalam “Prasetya Online” hanya terdapat sebuah berita yang terdiri dari pesan teks.

Content dalam sebuah website juga harus diperhatikan, termasuk dalam “Prasetya Online”. “Prasetya Online” dianggap pengunjung telah mampu memenuhi syarat website yang baik dengan dilihat dari respon mayoritas responden yang setuju dengan pernyataan bahwa “Prasetya Online” menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tampilan yang didesain dengan baik, dan menyajikan informasi yang relevan. Gaya

bahasa “Prasetya Online” yang lugas dan tidak berbelit-belit membuat pengunjung lebih mudah mengerti maksud dari informasi yang disajikan, selain itu “Prasetya Online” yang menampilkan segala informasi mengenai Univerisitas Brawijaya membuatnya relevan dengan pengunjung yang sebagian besar merupakan bagian dari Universitas Brawijaya.

Graphic desain dalam hal ini adalah layout dengan penempatan informasi yang disusun secara rapi serta tampilan warna yang menarik dan sesuai dengan informasi yang disajikan juga mendapatkan respon positif dari responden. Mayoritas responden berpendapat bahwa “Prasetya Online” telah memenuhi kriteria tersebut. Hanya 4,3 persen dari 92 responden menyatakan tampilan warna pada “Prasetya Online” yang tidak menarik, hal ini dikarenakan “Prasetya Online” menggunakan warna yang kurang beragam sehingga pengunjung menganggap website tersebut kurang menarik.

Prasetya Online sudah dianggap sebagai website yang telah memenuhi kebutuhan informasi karyawan, mudah dipelajari, mudah diingat, penggunaan teks, gambar, dan animasi yang memudahkan pengunjung, bahasa yang digunakan baik, tampilannya menarik, dan isi website yang relevan. Menurut karyawan FEB UB “Prasetya Online telah menjadi sebuah website yang baik dilihat dari segi isi yang terus update dan tampilan layout yang menarik”. Hal ini juga seiring dengan pernyataan dari karyawan FEB yang menyatakan “Kolom search memudahkan kita dalam mencari informasi yang hendak kita cari”.

(13)

responden, website ini dapat memungkinkan karyawan melakukan interaksi secara online. Interaksi sosial ini juga dibutuhkan oleh karyawan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Juliriano, Lukiati, dan Ryanto (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan website PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten dengan pemenuhan kebutuhan pengetahuan, kepuasan dan integrasi sosial karyawan.

Kebutuhan informasi karyawan juga dapat dipenuhi dengan adanya website “Prasetya Online” tersebut. Kebutuhan kogntif yang berupa pengetahun, pemahaman, dan kepuasaan tentang informasi yang disajikan dinilai positif oleh sebagian besar responden. Responden juga memiliki minat yang tinggi dalam mencari berita di “Prasetya Online”, selain itu tingkat kepercayaan sebagian besar responden terhadap informasi yang disajikan dalam “Prasetya Online” terbilang bagus dilihat dari hasil analisis data yang menyatakan tidak terdapat responden yang menyatakan “tidak setuju” dalam indikator kebutuhan afektif tersebut.

Dari hal yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan bahwa website “Prasetya Online” telah memenuhi kriteria website yang baik, selain itu website “Praasetya Online” telah mampu memenuhi kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijya. Namun diharapkan dapat terus ditingkatkan dari segi isi dan tampilan, guna lebih memenuhi kebutuhan pengunjung.

Pengaruh media humas “Mimbar” (X2) terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan (Y)

Tabloid merupakan surat kabar ukuran kecil (setengah dari ukuran surat

kabar biasa) yang banyak memuat berita secara singkat, padat, bergambar, dan mudah dibaca khalayak umum. Tabloid juga merupakan salah satu media humas yang dapat digunakan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan informasi. Universitas Brawijaya memiliki “Mimbar” sebagai salah satu media humas surat kabar.

Penelitian ini membuktikan bahwa media humas “Mimbar” berpengaruh signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi (Hipotesis 2 diterima). Hal ini dapat dilihat dari pengujian regresi dengan menggunakan nilai t hitung sebesar 2,506 dengan signifikansi alfa sebesar 0,017<0,05, sehingga media humas “Mimbar” (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi (Y). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ilmiyati (2010), Putro (2013), serta Melsya, Silvana dan Kurniasih (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara media humas majalah terhadap kebutuhan informasi karyawan.

(14)

dan merasa “Mimbar” merupakan tabloid yang enak dibaca.

Tabloid memiliki karakteristik dengan nilai aktualitas lebih lama dan penyajian yang mendalam, hal ini juga dimiliki oleh tabloid “Mimbar” yang dengan ini menyajikan informasi mengenai Universitas Brawijaya secara mendalam dengan nilai aktualitas lebih dari dua bulan. Dalam setiap penyajiannya “Mimbar” mengangkat tema yang mengulas secara mendalam apa saja yang terkait tema tersebut. Sebagai contoh Humas Universitas Brawijaya mengangkat tema rektor, semua informasi yang berkaitan dengan rektor mulai awal berdirinya Universitas Brawijaya sampai kepemimpinan rektor hingga saat ini diulas secara merinci dan mendalam. Hal ini yang menyebabkan responden memiliki respon positif mengenai indikator nilai aktualitas yang lama serta penyajian yang nmendalam.

Sebagai taboid “Mimbar” memiliki bentuk berupa lembaran. Lembaran tersebut masuk kedalam indikator kualitas halaman. Sebanyak 41,3 persen dari 92 responden setuju bahwa kualitas lembar pada “Mimbar” tidak mudah lepas, namun sebanyak 4,3 persen responden tidak berpendapat sama. Hal ini dikarenakan pada saat pendistribusian “Mimbar” tidak tertata secara rapi dan baik sehingga menyebabkan lembaran pada “Mimbar” mudah lepas.

Indikator gambar (photo essay) menyatakan bahwa sebagian besar responden yakni sebanyak 78,3 persen responden setuju bahwa Mimbar telah seimbang dalam menempatkan teks/naskah dengan gambar/foto, namun 4,3 persen responden menyatakan tidak setuju dikarenakan penyajian Mimbar yang terkadang lebih dominan teks daripada

gambar. Sebanyak 56,5 persen responden menyatakan setuju bahwa jenis huruf yang digunakan pada Mimbar mudah dibaca, namun sebanyak 13 persen responden menyatakan tidak setuju karena ketidak konsistenan jenis huruf dalam setiap rubrik dalam Mimbar. Sebanyak 42,4 persen responden menyatakan sangat setuju bahwa cover Mimbar sudah menarik, dan 8,7 persen responden menyatakan tidak setuju karena cover Mimbar yang terkesan monoton tampak membosankan.

(15)

“Di Mimbar kan ada rubrik hiburan, jadi saya membaca Mimbar untuk melepaskan ketegangan dalam bekerja”

Dari hal yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan bahwa tabloid “Mimbar” dianggap sebagai media cetak dalam bentuk tabloid yang baik, selain itu tabloid “Mimbar” telah mampu memenuhi kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijya. Namun diharapkan dapat terus ditingkatkan dari segi isi dan tampilan, guna lebih memenuhi kebutuhan pembaca.

PENUTUP Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara simultan, media humas

“Prasetya Online” dan media humas “Mimbar” berpengaruh sigifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijaya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nita Puspitasari (2013), Juliriano, Lukiati, dan Ryanto (2012), Ilmiyati (2010), Putro (2013), dan Melsya, Silvana dan Kurniasih (2012). Hal ini berarti media humas baik Prasetya Online maupun Mimbar sama-sama memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijaya.

2. Secara parsial, hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan media humas “Prasetya Online” berpengaruh sigifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijaya, sehingga hipotesis 1 diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2013) dan Juliriano, Lukiati, dan Ryanto (2012). Hal ini membuktikan bahwa perencanaan dan strategi pengolahan “Prasetya Online” yang baik mampu menjadi sebuah terobosan terbaru untuk menciptakan

kedekatan dengan karyawan dan memenuhi kebutuhan informasinya. “Prasetya Online” dianggap menjadi website yang telah mampu memenuhi kebutuhan informasi setiap karyawan di Universitas Brawijaya. Sebagian besar karyawan telah menganggap bahwa website “Prasetya Online” telah memenuhi kriteria sebagai website yang baik.

3. Secara parsial, hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan media humas “Mimbar” berpengaruh sigifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan Universitas Brawijaya, sehingga hipotesis 2 diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ilmiyati (2010), Putro (2013), serta Melsya, Silvana dan Kurniasih (2012). Penelitian ini membuktikan bahwa sebagian besar karyawan Universitas Brawijaya berpendapat “Mimbar” merupakan media yang bermutu, kontinu, terbit secara berkala dan teratur, dengan penampilan yang profesional baik kualitas maupun segi kuantitas berita, layout, isi halaman, susunan redaktur, gambar (photo essay) yang ditata dengan apik dan lebih menarik segi cover atau seninya (arts). Karyawan juga berpendapat bahwa “Mimbar” dapat memenuhi kebutuhan informasi mereka, serta dapat digunakan untuk melepaskan ketegangan hiburan karyawan.

Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan, antara lain :

(16)

2. Penelitian ini menggunakan metoda survey yaitu dengan mengirimkan kuesioner ke beberapa perusahaan, tanpa dilakukan wawancara atau interview terlebih dahulu pada para responden, sehingga peneliti tidak mengetahui sejauh mana pengetahuan responden terhadap media humas dan pemenuhan kebutuhan informasi. 3. Hasil analisis determinan untuk regresi

menunjukkan hanya sekitar 21,9% media humas “Prasetya Online”, dan “Mimbar” yang dapat memenuhi kebutuhan informasi karyawan. Hal ini berarti masih terdapat 78,1% faktor-faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan informasi karyawan.

4. Penelitian ini hanya sebatas mengetahui bagaimana pengaruh media humas terhadap kepuasaan dalam memperoleh informasi dan tidak mengkaji secara lengkap dampak yang selanjutnya.

Saran Penelitian

Berdasarkan beberapa keterbatasan penelitian tersebut, maka peneliti memberikan saran penelitian, antara lain : 1. Sebaiknya untuk peneliti berikutnya

melakukan penelitian dari beberapa instansi baik instansi yang sifatnya profit oriented atau non profit oriented, dan membandingkan hasil antara berbagai jenis tersebut, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan. 2. Sebaiknya untuk peneliti berikutnya

melakukan wawancara atau interview terlebih dahulu pada para responden, sehingga peneliti dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan responden terhadap media humas dan pemenuhan kebutuhan informasi.

3. Sebaiknya untuk peneliti berikutnya menambahkan jenis media humas yang lain seperti majalah, koran, video, jurnal internal, dll untuk mengetahui lebih dalam peran media humas tersebut dalam pemenuhan kebutuhan informasi.

4. Sebaiknya untuk instansi Universitas

Brawijaya mengoptimalkan

penggunaan media humas “Prasetya Online” dan “Mimbar” sebagai sumber pemenuhan informasi bagi karyawannya.

Implikasi Penelitian Implikasi Teoritis

Penelitian ini membuktikan bahwa media internal humas berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan informasi. Hal ini memberikan tambahan bukti empiris bahwa media internal humas juga merupakan prediktor utama yang dapat mempengaruhi variabel pemenuhan kebutuhan informasi. Hasil penelitian ini juga semakin mendukung teori Uses and Gratification yang menyatakan bahwa asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan studi perbandingan untuk penelitian selanjutnya dan untuk referensi pengetahuan pembaca mengenai peranan media perusahaan dan sebagai referensi atau bahan pertimbangan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi media perusahaan.

Implikasi Praktis

(17)

DAFTAR PUSTAKA

JURNAL

Anwariningsih, Sri Huning. (2011). Multi Faktor Kualitas Website. Diakses dari http://jurnal.usahidsolo.ac.id/index.php/ GI/article/view/30 pada 7 April 2014, pukul 19.35

Batiha, Kholdun. (2013). Measuring User Satisfaction From e-Government Service. Diakses dari www.elsevier.com/locate/govinf pada 7 Juli 2014, pukul 15:17

Chen, Jengchung. Lin, Chinho. Yen, David. (2011). The Interaction Effects of Familiarity, Breadth and Media Usage on Web Browsing Experience.

Diakses dari

www.elsevier.com/locate/comphumbeh pada 7 Juli, pukul 15:45

Chen, Shih-Chih. Yen, David. Hwang, Mark. (2012) Factors Influencing the Continuance Intention To The Usage of

Web 2.0. Diakses dari

www.elsevier.com/locate/comphumbeh pada 7 Juli 2014, pukul 15:30

Julriano, Fajri dkk. (2012). Hubungan Penggunaan Intranet dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan tentang Perusahaan. Universitas Padjajaran. Diakses dari

journal.unpad.ac.id/ejournal/article/downl oad/1295/pdf pada 7 Maret 2014, pukul 13.51

Junior, Dichi. (2011). Motif Karyawan PT. Telekomuniasi Indonesia(Telkom) Divre 5 Jawa Timur dalam Membaca Majalah Internal “Kilau”. Diakses dari http://journal.unair.ac.id/article_4553_ media137_category137.html pada 7 Maret 2014, pukul 14.09

Keefer Philip. Khemani Stuti. Mass Media and Public Education : The Effects of Access to Community Radio in Benin.

Diakses dari

www.elsevier.com/locate/devec pada 7 Juli 2014, pukul 15:21

Kim, Dohoon. Chang, Hyejung. (2006). Key Functional Characteristic in Designing and Operating Health Information Websites For User Satisfaction: An Application of The Extended Technology Acceptance

Model. Diakses dari

www.intl.elsevierhealth.com/journals/ij mi pada 7 Juli 2014, pukul 16:01

BUKU

Ardianto, Elvinaro dan Soemirat, Soleh. 2004. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Ardianto, Elvinaro. 2009. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung. Simbiosa Rekatama Media.

Ali, Muhammad. 1990. Analisis Jalur. Jakarta. Balai Pustaka.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Effendy, Onong Ujchyana. 2002. Hubungan Masyarakat. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung. PT. Remaja Rosda karya.

Ghozali, Imam.2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang. UNDIP

Gujarati, Damodar.1997. Basic Econometrics. McGraw-Hill, Inc. Sumarno Zain (penterjemah) Ekonometrika Dasar. Jakarta. Erlangga.

(18)

Iriantara, Yosal, dkk. 2006. Public Relations Writing, Pendekatan Teoritis dan Praktek. Jakarta. Simbiosa Rekatama Media.

Jefkins, Frank. 2003. Public Relations. Jakarta. Erlangga.

Jogiyanto, H.M. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE

Kriyantono, Rahmat. 2008. Public Relations Writing. Jakarta. Prenada Media Group.

Laksamana, Agung. 2010. Internal Public Relations, Strategi Membangun Reputasi Perushaan. Jakarta. Republika.

Moore, Frazier. 2005. Humas Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Malang. Ghalia Indonesia.

Nasution, Zulkarnain. 2006. Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan. Malang. UMM Press.

Nielsen Jakob. 1999. Designing Web Usability: The Practice of Simplicity. Macmillan Computer Pub.

Nurudin. 2009. Komunikasi Massa. Bandung. PT Raja Grafindo Persada

Rumanti, Sr. Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta. PT Grasindo.

Ruslan, Rosady. 2006. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta. Rajawali Press.

Sekaran, Uma.2002. Research Methods for Business : A Skill Building Approach. Jakarta. Elex Media Komputindo

Singarimbun, Masri dan Effendi, 1995, Metode Penelitian Survei, Jakarta. LP3ES

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis Cetakan Keempat. Bandung : CV Alfabeta

Yuhefizar, dkk. 2009. Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content

Management System Joomla (CMS). PT Elex Media Komputindo.

Yusuf, Pawit M. 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung. Remaja

Rosda Karya.

Lain-lain

Anonymous. Kamus Besar Bahasa Indonesia. www.kbbi.web.id/tabloid diakses pada 21 Juli 2013, pukul 19.35

Ilmiyati, Nyayu. 2010. Penggunaan Media Internal dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi. Solo. Universitas Sebelas Maret. http://eprints.uns.ac.id/4743/ diakses pada 27 November 2013, pukul 15.20

Melsya, Ratu. 2012. Pemanfaatan Situs Http://Students.Unpad.ac.id Untuk Kebutuhan Informasi Akademik Oleh Mahasiswa Fikom Unpad. http://pustaka.unpad.ac.id/archives/117 044/ diakses pada 13 Maret 2014, pukul 07.40

Gambar

Tabel 1 di bawah ini memperlihatkan

Referensi

Dokumen terkait

Aspek-aspek pertimbangan telah dapat dicakupi oleh media pembelajaran menggunakan media spesimen Echinodermata pada materi dunia hewan jika melihat hasil penilaian tim

Berdasarkan hal tersebut, untuk menginkorporasikan kearifan lokal dalam pengembangan pariwisata bahari berkelanjutan di kawasan objek wisata Pantai Masceti dilakukan dengan dua

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen pengguna produk kosmetik Garnier pada remaja putri SMA Negeri

Hasil penelitian disajikan secara deskriptif sesuai dengan hasil analisis yang dipaparkan berdasarkan data untuk mengetahui makna simbolik tari serimpi dalam

Hasil penelitian menunjukkan bah- wa dari sebelas perusahaan yang diteliti ada lima perusahaan yang minimal satu periode masuk ke dalam kategori pailit, empat

Berdasarkan uraian di atas, pemerintah kota Banda Aceh menganggap kebijakan relokasi tersebut merupakan tindakan yang terbaik bagi PKL dan memudahkan PKL. Karena

Berdasarkan rentang nilai atau indeks kesesuaian lokasi wisata (Yusuf, 2007), maka Pantai Ganting termasuk kategori S1 yaitu sangat sesuai untuk dijadikan tempat wisata

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa menurut Hukum Perdata pelaksanaan perjanjian yang dilaksanakan antara Pengusaha Outbond dan Pemilik Alam Mayang sah namun jika