• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan adanya perubahan tersebut sehinga jenjang jabatan tidak lagi melekat pada jenjang pangkat. Sebagai konsekuensi hal tersebut, maka dalam satu je

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dengan adanya perubahan tersebut sehinga jenjang jabatan tidak lagi melekat pada jenjang pangkat. Sebagai konsekuensi hal tersebut, maka dalam satu je"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BUTIR-BUTIR ANGKA KREDIT DAN PENGISIAN FORMAT

LAPORAN DALAM JABATAN TEKNISI LITKAYASA

HADI BUDIMAN

Tim Penilai Unit/Tim Penilai Instansi

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, J1 . Raya Pajajaran, Kav E 59 Bogor

PENDAHULUAN

Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa (TL) merupakan jenjang karier Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memungkinkan mendapatkan pangkat sampai dengan III-d sesuai dengan jenjang jabatan yang didudukinya .

Jabatan fungsional pertama kali berlaku dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 33 tahun 1990, serta Surat Edaran Bersama Menteri Riset dan Teknologi/Ketua BPP Teknologi dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaiaan Negara Nomor 256/M/VI/1991, No . 12/SE/1991 . Jenjang jabatan Teknisi Litkayasa berdasarkan surat keputusan bersama tersebut terdiri dari 9 jenjang . Sistem penjenjangan jabatan Teknisi Litkayasa bersifat melekat antara pangkat dan jabatan, yang berarti setiap jabatan memiliki satu pangkat tertentu dalam sistem kepangkatan PNS .

Dengan keluarnya Keppres nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional bagi PNS hanya ada 4 (empat) jenjang jabatan, baik bagi jenjang jabatan fungsional keahlian maupun jenjang jabatan keterampilan .

Tulisan ini bertujuan untuk mendalami dan menyeragamkan pengertian dalam melaksariakan kegiatan dalam penghitungan Sub Unsur dan butir-butir kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan .

PERUBAHAN JENJANG JABATAN

Terbitnya keputusan yang baru yaitu Keputusan Menpan No . 23/KEP/M .PAN/2/2003, tentang Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya, Keputusan Bersama Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala BKN Nomor 01/SKB/MRT/V/2003-Nomor 45/KEP/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya .

Dengan terbitnya Keputusan Menpan Nomor 23/KEP/M .PAN/2/2003, maka akan timbul adanya perubahan jenjang jabatan Teknisi Litkayasa yang akan berpengaruh kepada pelaksanaan dan pengelolaan jabatan Teknisi Litkayasa . Ada dua hal pokok dalam perubahan ini yaitu

1 . Perubahan jenjang jabatan dari sembilan jenjang menjadi empat jenjang . 2 . Butir kegiatan dan angka kredit

Perubahan-perubahan jenjang tersebut terlihat pada Tabel 1 dibawah ini Tabel I . Perubahan jenjang jabatan fungsional teknisi Iitkayasa

Kep . Menpan No . 33/1990 Kep . Menpan No . 23/2003

Jabatan Gol/Ruang Jabatan Gol/Ruang

Ass . Tek . Lit . Muda II/a Tek . Lit . Pelaksana Pemula II/a

Ass . Tek . Lit . Madya 11/b Tek . Lit . Pelaksana Il/b

Ass . Tek . Litkayasa II/c II/c

Aj . Tek . Lit Muda 1I/d II/d

Aj . Tek . Lit . Madya III/a Tek . Lit . Pelaksana Lanjutan III/a

Aj . Tek . Litkayasa I11/b III/b

Tek . Lit . Pratama III/c Tek . Lit . Penyelia III/c

Tek . Lit . Muda III/d 111/d

(2)

Dengan adanya perubahan tersebut sehinga jenjang jabatan tidak lagi melekat pada jenjang pangkat . Sebagai konsekuensi hal tersebut, maka dalam satu jenjang jabatan akan ada minimal dua jenjang pangkat (Tek . Lit . Pelaksana, II-b dan II-c), Tek . Lit . Pelaksana Lanjutan (Ill-a dan 111-b), dan Teknisi Litkayasa Penyelia (111-c dan III-d) . Konsekuensi lain juga berpengaruh kepada angka kredit (label 2) .

Salah satu diantaranya unsur dan sub unsur kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan akan mengalami perubahan yang merupakan penjabaran pembagian dari sub unsur kegiatan sehingga setiap butir kegiatan merupakan tugas pokok pejabat Teknisi Litkayasa, (Tabel 3) . Disamping adanya bukti fisik (laporan) dalam setiap melaksanakan kegiatan yang merupakan cara untuk mendapatkan angka kredit dan bukan didasarkan atas penghitungan jam efektif (Kep . Menpan No . 33 / 1990) .

Tabel 2 . Unsur Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan

Kegiatan ini merupakan satu alur saling keterkaitan, sehingga butir kegiatan satu dengan yang lain terkait dan seorang teknisi litkayasa memungkinkan dapat mengerjakan satu butir atau lebih dari tugas pokoknya . Untuk mendapatkan penilaian yang benar, maka harus membuat bukti pelaksanaan kegiatan, serta perlu adanya kejelaskan keterkaitan antara butir-butir lain dalam Sub Unsur yang sama .

Bila laporan tidak menunjukkan keterkaitan dengan suatu program Penelitian, maka laporan tersebut tidak mendapat nilai angka kredit .

Rincian kegiatan, satuan hasil atau bukti fisik kegiatan dan besarnya angka kredit bagi pejabat Teknisi Litkayasa pada Tabel 3 di bawah ini merupakan pelayanan kegiatan penelitian dan perekayasaan .

BUTIR KEGIATAN JABATAN TEKNISI LITKAYASA

Dalam kegiatan teknisi litkayasa terdiri dari unsur, sub unsur dan butir-butir kegiatan . Unsur kegiatan teknisi litkayasa adalah Pendidikan, Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan, Pengembangan Profesi, dan Kegiatan Menunjang Pelaksanaan teknisi litkayasa . Unsur Pendidikan, Kegiatan Pelayanan Penelitian dan Perekayasaan, dan Pengembangan Profesi adalah Unsur Utama, sedang Kegiatan Menunjang Pelaksanaan teknisi litkayasa adalah Unsur Penunjang.

Unsur utama merupakan komponen yang sangat penting dalam pengumpulan angka kredit dengan minimal harus 80%, dan 20% angka kredit berasal dari unsur penunjang, (pada tulisan ini tidak dibahas pada unsur pendidikan) .

Tabel 3 . Rincian Kegiatan dan Unsur yang dinilai

No Unsur Sub Unsur

SK Menpan No . 30/1990 SK Menpan No . 23/2003

Pelayanan Kegiatan 1 . Persiapan pelayanan 1 . Pelaksanaan Kegiatan percobaan penelitian dan 2 . Pelaksanaan pelayanan 2 . Pelaksanaan Kegiatan survei perekayasaan 3 . Layanan jasa teknis 3 . Pelaksanaan Kegiatan rancang

4 .

bangun / perekayasaan Pelaksanaan jasa teknis 5 . Pemeliharaan alat dan fasilitas 6 . Pemasyarakatan hasil litkayasa 7 . Pemrosesan hasil litkayasa 8 . Pelaksanaan Kegiatan survei

No Rincian Kegiatan Kode AK Satuan hasil

(bukti fisik)

Teknisi Litkayasa Pelaksana Pemula (II/a) :

I Menyiapkan kebutuhan percobaan II . A.3 0 .05 Laporan

2 Mengumpulkan data II .B .2 0 .04

3 Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses/system/ model/ prototip II .C .2 0 .05

4 Mengambil dan memproses contoh II .D .I 0 .04

5 Memelihara alat dan fasilitas II .E .1 0 .06

6 Menyiapkan bahan penyusunan brosur, leaflet, booklet 111 .3 0 .13

7 Melakukan pelayanan pemrosesan hasil penelitian II .G .I 0 .05 fotocopi

8 Melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan II .G .2 0 .06 I

Teknisi Litkayasa Pelaksana (II / b-d )

(3)

1 . Pelaksanaan Kegiatan Percobaan

Sub Unsur Pelaksanaan Kegiatan Percobaan ada 6 butir Kegiatan, dimana setiap butir Kegiatan merupakan tugas pokok setiap jenjang jabatan Teknisi Litkayasa . Setiap butir Kegiatan merupakan satu kesatuan Kegiatan dari Sub Unsur Pelaksanaan Kegiatan Percobaan . Pelaksanaan butir kegiatan percobaan tidak mungkin dilakukan begitu saja tanpa ada kegiatan lain sebelumnya yaitu seperti menyusun rencana percobaan, menyusun kebutuhan percobaan, menyiapkan kebutuhan percobaan, melakukan pengamatan/pengukuran obyek percobaan, dan pengolahan data percobaan . Oleh karena itu, setelah semua Kegiatan dilaksanakan, baru disusun satu laporan Kegiatan yang komprehensif.

2 . Pelaksanaan Kegiatan Survai

Kegiatan Pelaksanaan Survai terdiri 4 Butir Kegiatan, yaitu : Menyusun Kebutuhan Survai, Pengumpulan data, Mengelompokkan data survai, dan Menganalisa hasil survai . Masing-masing pejabat mendapatkan porsi butir kegiatan sendiri-sendiri sesuai jenjang jabatannya . Walaupun demikian masing-masing butir kegiatan merupakan satu kegiatan, dan tidak mungkin terpisah dari butir kegiatan yang lain . 3 . Pelaksanaan Kegiatan Rancang Bangun

Kegiatan Pelaksanaan Rancang Bangun terdiri 6 Butir kegiatan, yaitu Merencanakan/Menyusun kebutuhan pembuatan proses/sistem/model/prototip ; Menyiapkan kebutuhan pembuatan proses ; Menyusun rangkaian pembuatan proses ; Melakukan penyetelan dan pengujian ; Melakukan pembuatan bagian-bagian prototip, dan Melakukan pengawasan pelayanan perekayasaan .

PELAYANAN KEGAIATN PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

Mengolah data percobaan II .A .5 0 .15

2 Mengelompokkan data survei obyek percobaan data survei 11 .13 .3 0 .008 Laporan dan 3 Menyusun rangkaian proses / system / model / prototipe II .C .3 0 .07 gambar/copi

4 Melakukan pengukuran / analisis II .D .2 0 .06 cetak biru

5 Memperbaiki alat dan fasilitas II .E .2 0 .07

6 Membuat alat peraga dan maket 111 .2 0 .06

7 Memandu Kegiatan promosi IPTEK II .F .5 0 .06

8 Membuat gambar, diagram dan peta ILG .3 0 .08

I

Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan ( III / a-b )

Menyusun kebutuhan percobaan II . A .2 0 .14 Laporan

2 Menyusun kebutuhan survei 11 .13 .1 0 .11

3 Melakukan penyetelan dan pengujian rangkaian pembuatan proses ILC .4 0 .2 Laporan dan 4 / system / model / prototipe Melakukan pembuatan bagian-bagian gambar/copi

5 dari prototipe II .C .5 0 .11 cetak biru

6 Menguji bahan untuk kerja alat 11 .13 .3 0 .14

7 Melakukan penyetelan dan kalibrasi alat II .E .3 0 .11

8 Membuat bahan audio visual ILF .1 0 .15

9 Melakukan pemrosesan laporan ILG .4 0 .27

I

Teknisi Litkayasa Penyelia ( III / b-d )

Menyusun kebutuhan percobaan II . A .1 0 .28 Laporan

2 Menganalisa hasil percobaan II .A .6 0 .46

3 Menganalisa hasil survei 11 .13 .4 0 .33

4 Merencanakan kebutuhan pembuatan proses / system / model / II .C .1 0 .44 5

prototipe

Melakukan pengawasan kegiatan pelayanan penelitian/perekaya- II .C .6 0.23

saan 11 .13 .4 0.25

6 Melakukan layanan informasi teknis ilmiah ILEA 0.21

7 Melakukan fungsi alat dan fasilitas ILE.5 0 .17

8 Melakukan penjaminan mutu lab/fasilitas 11 .17 .4 0 .30

9 Melakukan penyuluhan penerapan hasil penelitian/perekayasaan

10 Menganalisa hasil pengujian unjuk kerja produk perekayasaan 11 .G .5 0 .31 1 1 Melakukan supervisi hasil penelitian/perekayasaan 11 .G .6 0 .31

(4)

Setiap butir kegiatan merupakan kegiatan yang berkaitan (seperti kegiatan Survai) . Dengan bukti fisik

berupa Kopi/salinan cetak biru atau foto dari sistem/proses/model/prototip yang dibuat.

4. Pelaksanaan Jasa Teknis

Kegiatan Pelaksanaan Jasa Teknis terdiri 4 Butir Kegiatan, yaitu Mengambil dan memproses contoh,

Melakukan pengukuran/analisis, Melakukan pengujian bahan unjuk alat, dan Melakukan layanan informasi

teknik ilmiah .

Berdeda dengan sub unsur percobaan, pelaksanaan jasa teknis TIDAK BERKAITAN, masing-masing

butir kegiatan merupakan kegiatan mandiri .

5 . Pemeliharaan Alat dan Fasilitas

Kegiatan Pemeliharaan Alat dan Fasilitas terdiri 5 Butir Kegiatan, yaitu memelihara alat dan fasilitas,

memperbaiki alat dan fasilitas, melakukan penyetelan dan kalibrasi alat, melakukan fungsi alat dan fasilitas,

melakukan penjaminan mutu laboratorium fasilitas . Kegiatan ini sama seperti kegiatan jasa teknis tidak

berkaitan dan masing-masing butir kegiatan merupakan kegiatan mandiri .

6 . Pemasyarakatan Hasil Penelitian

Kegiatan Pemeliharaan Alat dan Fasilitas terdiri 5 Butir Kegiatan, yaitu membuat bahan audio visual ;

membuat alat peraga dan maket ; menyiapkan bahan brosur, leaflet, booklet, buku ; melakukan penyuluhan

penerapan hasil ; dan memandu kegiatan proposi iptek (Guide) . Pemberian angka kredit dapat dilakukan

seperti kegiatan percobaan dan dapat dilakukan perorangan atau bersama .

7 . Pemrosesan Hasil Penelitian

Kegiatan Pemrosesan Hasil terdiri 6 Butir Kegiatan, yaitu melakukan pelayanan pemrosesan hasil

penelitian, melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan, membuat gambar

diagram dan peta,

melakukan prosesan laporan, menganalisa hasil pengujian unjuk kerja produk perekayasaan, dan melakukan

supervisi pemrosesan hasil penelitian/perekayasaan . Kegiatan ini dapat dilakukan kedalam 2 kelompok yaitu

Kelompok pertama : a) melakukan pelayanan pemrosesan hasil penelitian, b) melakukan supervisi

pemrosesan hasil penelitian, c) membuat gambar diagram dan peta, dan c) melakukan prosesan laporan .

Kelornpok kedua : a) melakukan pelayanan pemrosesan hasil perekayasaan,

b) membuat gambar

diagram dan peta, c) menganalisa hasil pengujian unjuk kerja produk perekayasaan, d) melakukan supervisi

pemrosesan hasil penelitian, dan e) melakukan prosesan laporan .

PENGEMBANGAN PROFESI

Kegiatan pengembangan profesi (karya tulis) merupakan unsur utama, unsur ini semua jejang jabatan

dapat melakukannya tidak seperti dalam pelayanan penelitian yang masing-masing sudah mempunyai tugas

pokok sesuai jenajng jabatannya .

Semua jenjang pejabat

teknisi litkayasa dapat membuat karya tulis ilmiah dibidang penelitian,

misalnya hasil percobaan, hasil survai, studi kasus di lapangan, review .

Batasan jumlah penulis maksimal 4

orang, lebih dari itu maka tidak mendapatkan angka kredit .

Karya tulis ilmiah yang dibuat berbentuk buku dan bila ditulis lebih dari satu orang (maksimun 4

orang), adalah angka kredit buku dibagi menurut jumlah penulis . Sedangkan karya tulis berbentuk makalah,

maka angkak kredit penulis pertama adalah 60%, dan 40% sisanya dibagi rata (maksimum 3 orang) .

Karya tulis ilmiah dalam bentuk buku harus memenuhi ketentuan, salah satunya adalah

minimal

mempunyai 60 halaman, atau mempunyai nomor ISBN, bila halaman kurang dari 60 halam maka tulisan

tersebut dinilai sebagai bentuk makalah .

(5)

KEGIATAN MENUNJANG

Dalam kegiatan menunjang tidak diuraikan secara rinci . Ada beberapa kegiatan yaitu : a) mengajar/melatih dibidang penelitian dan perekayasaan, b) mengikuti seminar/lokakarya di bidang penelitian dan perekayasaan, c) menjadi anggota Tim Penilai Teknisi Litkayasa, d) menjadi anggota profesi, e) memperoleh piagam penghargaan, dan, f) memperoleh gelar kesarjanaan lain .

KESIMPULAN

Unsur dan sub unsur kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan akan mengalami perubahan baik dalam nilai angka kredit, bukti fisik yaitu berupa laporan dalam setiap melaksanakan kegiatan yang merupakan cara untuk mendapatkan angka kredit dan bukan didasarkan atas penghitungan jam efektif. Pengumpulan nilai angka kredit tersebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem pengumpulan angka kredit yang lama .

Selain bukti fisik ada konsekuensi lain yaitu dalam satu jenjang jabatan akan ada perubahan minimal dua jenajng pangkat (Tek . Lit . Pelaksana, II-b dan II-c), Tek . Lit . Pelaksana Lanjutan (Ill-a dan III-b), dan Teknisi Litkayasa Penyelia (III-c dan III-d) .

Ada dua hal pokok dalam perubahan ini yaitu : a) perubahan jenjang jabatan dari sembilan jenjang menjadi emapt jenjang, dan b) butir kegiatan dan angka kredit . Dalam pembuatan bukti laporan fisik juga harus dipahami secara benar karena semua kegiatan harus ada kaitannya satu sama lain disamping adanya buktiketerkaitan dalam program penelitian .

DAFTAR BACAAN

KEPPRES No . 87 / 1999 tanggal 30 Juli 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS

KEPPRES No . 40 / 2003 tanggal 10 juni 2003 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Perekayasa dan Teknisi Litkayasa .

KEP . MENPAN No . 23/Kep/M .PAN/2/2003 tanggal 4 Pebruari 2003 tentang Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya .

KEP . BERSAMA MENRISTEK dan KEPALA BKN No . 01/SKB/MRT/V/2003 dan No . 45/KEP/2003 tanggal 5 Mei 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya .

KEP . MENRISTEK No . 62 /M/VII/2003 tanggal 21 Juli 2003 tentang Pedoman Penyesuaian Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa.

KEPUTUSAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI No . 92 Tahun 2003, tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa dan Angka Kreditnya .

Referensi

Dokumen terkait

kontekstual (Jakarta : Prenadamedia Group, 2013), H.. menerapkan hasil yang telah diperoleh dalam menyelesaikan masalah baru dan melatih kemampuan berkritis pada siswa. Gulo

(2017) mengatakan bahwa belum berjalannya SSJ tidak terlepas dari adanya dominasi kekuasaan oleh pusat (stasiun induk) yang dapat dikatakan kurang sesuai dengan konsep

Hasil analisis dengan menggunakan Uji -t berpasangan (peried t-test) sesuai dengan tabel 6 diperoleh hasil signifikansi adalah 0,00 <0,05 sehingga dapat disimpulkan

Dalam penelitian ini yang akan menjadi fokus penulis adalah apakah terdapat perbedaan harga saham perusahaan sub sektor konstruksi bangunan yang telah terdaftar

Tujuan penelitian ini adalah: (a) memperoleh jenis bakteri pemecah minyak yang mampu mendegradasi senyawa hidrokarbon dalam proses bioremediasi; (b) mengetahui pengaruh jenis

Lembaga Taman Pendidikan Al-Qur‟an yang berintegrasi dengan PAUD dapat menjadi pilihan alternatif bagi orangtua yang ingin mengikutsertakan anaknya ke dalam lembaga

Kondisi tapak yang berada pada komples perkantoran Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan secara umum masih belum tertata dengan baik, masih adanya sirkulasi yang

Perhitungan yang sama dilakukan untuk semua titik kedalam semua segmentasi hingga didapat data yang tersebar seperti Gambar 3 Untuk menyempurnakan data dalam