• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN CAPAIAN PROGRAM-PROGRAM PMI PUSAT 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN CAPAIAN PROGRAM-PROGRAM PMI PUSAT 2018"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

1

LAPORAN CAPAIAN PROGRAM-PROGRAM

PMI PUSAT 2018

Rencana kerja 2017 yang merupakan kelanjutan dari program kerja tahun-tahun sebelumnya telah diimplementasikan sesuai dengan Tujuan Strategis pada Renstra 2014-2019, yaitu :

1. Mewujudkan PMI yang berfungsi baik di semua tingkatan, serta sinergis dalam pelaksanaan kegiatan, peraturan organisasi, sistem, dan prosedur yang ditetapkan.

2. Meningkatkan kapasitas sumber daya organisasi PMI di semua tingkatan, baik sumber daya manusia maupun sarana prasarana yang diperlukan untuk melayani masyarakat.

3. Meningkatkan kualitas operasi penanganan bencana dan krisis kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, baik dari segi kecepatan, cakupan, dan efektivitas pelayanan.

4. Meningkatkan ketahanan masyarakat untuk mengurangi risiko dan dampak bencana serta penyakit melalui program-program kesiapsiagaan, kesehatan, dan sosial serta pelayanan kesehatan rujukan.

5. Meningkatkan ketersediaan darah yang aman, mudah dijangkau, dan berkualitas di seluruh Indonesia. 6. Memperkuat hubungan kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, sektor publik, swasta, mitra

gerakan, lembaga donor, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka menjalankan mandat dan fungsi PMI.

7. Meningkatkan akuntabilitas PMI sebagai organisasi kemanusiaan di tingkat nasional maupun internasional. 8. Meningkatkan pemahaman seluruh elemen masyarakat tentang nilai-nilai kemanusiaan, Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) melalui upaya komunikasi, edukasi, dan diseminasi.

Masing-masing Tujuan Strategis tersebut telah diimplementasikan secara bertahap dalam rencana tahunan Divisi/Biro Markas Pusat, realisasi kegiatan terlampir. Uraian dibawah ini merupaka capaian utama dari beberapa kegiatan prioritas/strategis pada tahun 2018, yang diinisiasi oleh unit-unit kerja Markas Pusat PMI.

1. Bidang Organisasi dan Kelembagaan

Mengacu pada Tujuan Strategis-1 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program-program pengembangan Organisasi dan Kelembagaan diarahkan pada

1. Pelembagaan AD/ART dan Peraturan-peraturan Organisasi PMI;

2. Pengimplementasian sistim Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan yang berlaku di semua tingkatan;

3. Pelaksanaan koordinasi, komunikasi dan pembinaan PMI antar tingkatan

I. Ringkasan

(2)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

2

Adapun capaian utama pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Outcome 1.1:

Legalitas Badan Hukum PMI menguat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

UU Kepalangmerahan disahkan UU Kepalangmerahan disahkan pada tanggal 11 Desember 2017

Ditindaklanjuti dengan 6 Kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah Kepalangmerahan No.1 Tahun 2018, yaitu:

1. Konsinyering penyiapan konsepsi RPP Kepalangmerahan, 3-4 Mei 2018;

2. Konsinyering penyiapan konsepsi RPP Kepalangmerahan, 16 Mei 2018;

3. Konsinyering penyiapan konsepsi RPP Kepangmerahan, 26 Juni 2018;

4. Rapat Panitia Antar Kementrian RPP Kepalangmerahan, 18 Juli 2018;

5. Rapat Panitia Antar Kementerian RPP Kepalangmerahan, 7 Agustus 2018;

6. Penutupan Konsinyering RPP Kepalangmerahan (sekaligus penyerahan dokumen hasil kesepakatan PAK (Pertemuan Antar Kementerian) kepada Ketua Tim Tindak Lanjut UU

Kepalangmerahan, 5 Oktober 2018;

7. Mendapat Memo arahan dari Bapak Presiden RI dengan disposisi untuk ditindaklanjuti dari pengajuan Memo Menteri Sekretaris Negara terkait Permohonan Izin Prakarsa Penyususnan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang peraturan Pelaksanaan UU No.1 Tahun 2018 Tentang

Kepalangmerahan. Jumlah kegiatan sosialisasi RUU

kepalangmerahan.

3 kegiatan sosialisasi RUU Kepalangmerahan (Diseminasi Kepalangmerahan), yaitu: - Tenaga Ahli DPR Komisi IX dan

beberapa Kementerian (Kemenkumham, Kemenlu, Kemenhan, dan Kemenkes); - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB); dan

- Fraksi Partai Persatuan

Pembangunan (PPP) terkait diskusi Publik terkait "Urgensi Payung Hukum terhadap Organisasi Kemanusiaan (palang Merah) di Indonesia.

9 Kegiatan Sosialisasi UU

Kepalangmerahan No.1 Tahun 2018, yaitu:

1. Mukernas PMI, 18-19 Februari 2018;

2. PMI Provinsi Sulawesi Tengah, 5 Maret 2018;

3. PMI Provinsi Banten, 9 Maret 2018;

4. PMI Provinsi Jawa Timur, 27 Maret 2018;

5. PMI Provinsi Bali, 29 Maret 2018; 6. Rapat Teknis UDD, 17 April 2018; 7. PMI Provinsi Sumatera Utara, 8

Mei 2018;

8. PMI Provinsi Maluku Utara, 14 Mei 2018;

9. PMI Provinsi Aceh, 19 Desember 2018.

(3)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

3

Outcome 1.2:

AD/ART, Peraturan Organisasi (PO) PMI dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), serta produk hukum yang sudah diterbitkan melembaga di semua tingkatan.

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

PMI Provinsi, melaksanakan Musyawarah Lima Tahunan tepat waktu.

9 PMI Provinsi melaksanakan Musyawarah Lima Tahunan tepat waktu.

3 PMI Provinsi melaksanakan Musyawarah Lima Tahunan tepat waktu, yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung;

2 PMI Provinsi yang habis masa bakti 2012-2017 melaksanakan Musyarawah Lima Tahunan

dilaksanakan pada tahun 2018 yaitu, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Timur;

1 PMI Provinsi yang habis masa bakti tahun 2014-2019,

melaksanakan Musyarawah Provinsi pada tahun 2018, yaitu Jambi; Total keseluruhan yang

melaksanakan Musyawarah Provinsi di tahun 2018 sebanyak 6 PMI Provinsi.

PMI Provinsi melaksanakan Musyawarah Kerja sesuai jadwal yang ditetapkan.

11 PMI Provinsi yang melaksanakan Musyawarah Kerja tahun 2017

13 PMI Provinsi yang melaksanakan Musyawarah Kerja tahun 2018 Jumlah Peraturan Organisasi

(PO) disesuaikan dengan AD/ART.

1 Peraturan Organisasi telah disesuaikan dengan AD/ART, yaitu:

 PO tentang Kode Perilaku

Sampai bulan Desember 2018, PMI Pusat belum mengeluarkan Peraturan Organisasi yang baru, dikarenakan menunggu

ditandatanganinya Peraturan Pemerintah turunan dari Undang-undang Kepalangmerahan.

Outcome 1.3:

Sistem Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (PMER) berfungsi baik di semua tingkatan Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

PMI Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota memiliki rencana kerja tahunan sesuai Panduan Perencanaan dan Pelaporan.

20 PMI Provinsi dan 173 PMI Kab/Kota memiliki Renker 2017/2018 sesuai panduan

22 PMI Provinsi dan 184 PMI Kab/Kota memiliki Renker 2018 sesuai panduan

PMI Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/Kota memiliki laporan tahunan sesuai Panduan Perencanaan dan Pelaporan. Laporan tahunan 2016/2017: - 18 PMI Provinsi - 114 PMI Kab/Kota Laporan tahunan 2017: - 19 PMI Provinsi - 132 PMI Kab/Kota

Perangkat (kuesioner/ alat analisis) penilaian peta kapasitas organisasi PMI tersedia dan digunakan di semua tingkatan.

- 19 PMI Provinsi telah dilakukan penilaian kapasitas Organisasi dengan mengginakan perangkat BOCA (Branch Organisation Capasity Assessment); - Melaksanakan analisa tengah.

- 12 PMI Provinsi telah dilakukan penilaian kapasitas Organisasi dengan menggunakan perangkat BOCA (Branch Organization Capasity Assessment); - Melakasanakan review OCAC; - Melaksanakan analisa akhir

BOCA. PMI Kabupaten/Kota memiliki

laporan semester sesuai buku Panduan.

215 PMI Kab/Kota dari 20 PMI Provinsi 224 PMI Kab/Kota dari 16 PMI Provinsi

PMI Provinsi, Kabupaten/Kota menerima pelatihan

Perencanaan, Monitoring-Evaluasi dan Pelaporan.

 4 PMI Provinsi  21 PMI Kab/Kota Total: 98 orang

 1 PMI Provinsi yaitu Sumatera Utara

 10 PMI Kab/Kota.

 Peserta 25 orang (dengan biaya 80% PMI Provinsi 20% PMI Pusat).

(4)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

4

PMI Provinsi/Kabupaten/Kota

menerima kunjungan bimbingan teknis PMER.

 7 PMI Provinsi;  34 PMI Kab/Kota.

 2 PMI Provinsi yaitu, Papua Barat dan Nusa Tenggara Barat;  7 PMI Kab/Kota.

PMI Pusat/Provinsi/

Kabupaten/Kota memiliki Peta Kapasitas Organisasi setiap dua tahun.

23 PMI Provinsi telah melakukan penilaian organisasi kapasitas organisasi melalui BOCA

8 PMI Provinsi telah melakukan penilaian organisasi kapasitas organisasi melalui BOCA

Outcome 8.1:

Pemahaman personil PMI dan pemangku kepentingan eksternal tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kepalangmerahan meningkat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah diseminator yang di sertifikasi di PMI

Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.

110 diseminator yang sertifikasi di 2 PMI Provinsi.

Ada 70 diseminator yang disertifikasi di 2 PMI Provinsi

Jumlah orang yang mengikuti kegiatan diseminasi

kepalangmerahan di PMI Kabupaten/Kota.

 35 diseminator baru di tahun 2017;  261 diseminator aktif di Indonesia.

296 diseminator di Indonesia (data hasil BOCA)

Jumlah media KIE Diseminasi Kepalangmerahan yang didistribusikan oleh PMI Pusat/Prov/ Kabupaten/Kota.

 Cetak 1000 pcs (buku Saku Daftar Tilik);

 Cetak 4500 pcs (brosure/leaflet) dengan 1500 pcs untuk Lambang, 1500 Profile PMI, dan 1500 Gerakan Kepalangmerahan;

 Cetak 1000 PCS Buku PLA.

Cetak 2000 pcs (buku Saku Daftar Tilik Keamanan) dan 350 pcs Buku UU Kepalangmerahan pada acara Temu Karya Nasional.

Jumlah kegiatan diseminasi yang dilaksanakan oleh PMI Pusat/Prov/ Kabupaten/Kota bersama mitra.

N/A 15 kegiatan diseminasi dilaksanakan

oleh PMI

Pusat/Prov/Kabupaten/Kota bersama mitra, dengan rincian sebagai berikut:

 2 kegiatan diseminasi melalui kegiatan Pelatihan PP bagi wartawan dan Satpol PP;  7 kegiatan sosialisasi

Kepalangmerahan dengan mengundang unsur Pemerintahan (Muspida,TNI, POLRI, NGO, Akademisi) di PMI Provinsi;  6 kali orientasi Kepalangmerahan

pada acara Pelantikan Pengurus di PMI Provinsi.

2. Bidang Penanganan Bencana

Mengacu pada Tujuan Strategis-3 dan 4 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program-program Penanganan Bencana diarahkan pada:

a. Peningkatan kapasitas personil untuk pelayanan darurat bencana

Output 3.1.1:

Tim Satgana dan spesialis pelayanan darurat tersedia dan siap dimobilisasi di semua tingkatan, termasuk di tingkat regional dan nasional, sesuai SOP yang ditetapkan.

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah anggota tim Satgana di PMI Kabupaten/Kota.

3.999 anggota tim Satgana 276 anggota tim Satgana

Jumlah spesialis tanggap darurat PMI di semua tingkatan

434 personil spesialis tanggap darurat tingkat Nasional dan Provinsi, terdiri dari:

168 personil spesialis tanggap darurat tingkat Nasional dan Provinsi, terdiri dari:

- 30 orang Pelatihan SATGANA PMI Provinsi Bengkulu dukungan program JRCS;

(5)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

5

- 25 orang dari wilayah se-Jawa

Timur mengikuti pelatihan RFL;

- 253 orang mengikuti pelatihan asesmen, distribusi bantuan, dan hunian;

- 30 orang mengikuti lokalatih bantuan berbasis tunai; - 25 orang spesialis tanggap

darurat PMI di wilayah Sumatera;

- 29 orang spesialis tanggap darurat PMI di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku; - 23 orang terlatih spesialis

layanan ambulans untuk PMI Maluku dan Maluku Utara; - 49 orang terlatih spesialis

pertolongan pertama untuk Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

- 30 orang Pelatihan Water Rescue PMI Provinsi Bengkulu dukungan JRCS;

- 70 orang mendapatkan orientasi Pertolongan Pertama di Kabupaten/Kota terprogram dukungan JRCS;

- 20 orang mendapatkan pelatihan Pemetaan di PMI Provinsi Bengkulu dukungan JRCS; - 18 orang dari wilayah Nusa Tenggara Barat

mengikuti pelatihan RFL.

PMI telah memobilisasi spesialisasi tanggap darurat dalam 5 operasi tanggap darurat bencana besar di Indonesia, yaitu:

Keterangan: Masih ada perhitungan ganda personil yang

dimobilisasi pada tabel diatas, dimana 1 orang tercatat lebih dari 1 kali penugasan.

Outcome 3.2:

Ketersediaan perangkat pelayanan darurat yang sesuai dengan standar akuntabilitas Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah penerima manfaat yang dijangkau oleh pelayanan darurat PMI Kabupaten/Kota 397.375 jiwa dan 79.890 KK telah mendapatkan manfaat dari layanan darurat bencana PMI di seluruh Kab/Kota.

 196.155 jiwa dan 71.517 KK telah

mendapatkan manfaat dari layanan darurat bencana PMI di 224 Kab/Kota (16 Provinsi) –

sumber data: laporan semester 2018, belum

termasuk data operasi di Provinsi Sulawesi Tengah, NTB, Lampung dan Banten;

 4 orang meninggal di evakuasi oleh SIBAT dan Relawan spesialisasi water rescue;  300 jiwa di evakuasi dari wilayah terdampak

banjir di Desa/Kelurahan program ICBRR dukungan JRCS.

 12.851 (jiwa) menerima manfaat pelayanan kesehatan respon gempa NTB;

 10.757 (jiwa) menerima manfaat pelayanan kesehatan respon gempa dan tsunami Sulteng;

 2.928 (jiwa) menerima manfaat promosi kesehatan respon gempa dan tsunami Sulteng

 6.519 (jiwa) menerima manfaat distribusi air bersih di Sulawesi Tengah;

 24.509 (jiwa) menerima manfaat distribusi air bersih di Banten dan Lampung.

(6)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

6

Output 3.1.2:

Simulasi tanggap darurat dilaksanakan di PMI semua tingkatan sesuai kebutuhan dan rencana Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah kegiatan simulasi tanggap darurat yang dilakukan oleh PMI Pusat, Prov, Kab- Kota setiap tahun

4 kegiatan simulasi dilakukan oleh PMI Pusat dan Provinsi, yaitu:

- 2 kegiatan simulasi layanan ambulans tanggap darurat (Maluku dan Maluku Utara); - 1 simulasi Basecamp

Manajemen dalam Temu Sibat Nasional;

- 1 simulasi Epidemic dalam Temu Sibat Nasional.

7 kegiatan simulasi dilakukan oleh PMI Pusat, Provinsi dan Kab/Kota, yaitu:

- Uji SOP TDB tingkat RW di Jakarta Utara Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika; - Dokumen Renkon dan SOP TDB tingkat

Markas PMI Kab. Bogor telah diuji coba Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika

- 5 Dokumen Renkon dan SOP TDB tingkat desa telah diuji coba dan penguatan konten Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika

Output 3.3.3:

Rencana kontingensi dimukhtahirkan setiap tahun di PMI semua tingkatan

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

PMI Pusat/Prov/Kab/ Kota memiliki Rencana Kontingensi tahunan.

100% PMI Provinsi dan 30% PMI Kab/ Kota telah mengalokasikan dana kontinjensi sesuai dengan kemampuan masing-masing Daerah.

Rencana Kontijensi di 3 Desa Program PMI di Kabupaten Bogor tersedia.

b. Pembangunan dan pengimplementasian sistim manajemen pelayanan darurat/krisis yang efektif

Output 3.3.1:

Kerangka kerja, panduan, dan SOP dalam menjalankan mekanisme pelayanan dan koordinasi tanggap darurat tersedia

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah panduan/ SOP/kurikulum terkait tanggap darurat yang diterbitkan oleh PMI Pusat.

 Draft Revisi SOP Pelayanan Kemanusiaan dalam Situasi Konflik telah selesai disusun;

 4 dokumen perencanaan

penanggulangan bencana disusun untuk PMI Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat;

 Draft Kurikulum dan Panduan Basecamp Manajemen tersusun;  Panduan Cash Transfer/Program Bantuan Transfer Tunai Palang Merah Indonesia telah tersedia.

Draft panduan PMER dalam kedaruratan tersedia.

PMI Pusat, Prov, Kab-Kota memiliki rencana operasi dalam kurun waktu 3x24 jam setelah kejadian darurat.

61 PMI Provinsi/Kab/Kota terdampak bencana telah menyusun RENOP dalam situasi darurat bencana.

Masih dalam proses pendataan

Output 3.3.5:

Kebutuhan pelayanan RFL dalam masa normal dan masa tanggap darurat ditindaklanjuti oleh PMI semua tingkatan.

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah kasus RFL yang ditindaklanjuti oleh PMI Kabupaten/Kota hingga prosedur selesai.

778 kasus RFL ditindaklanjuti oleh PMI Kab/Kota hingga prosedur selesai dengan informasi sebagai berikut:

1.180 kasus RFL ditindaklanjuti oleh PMI Kab/Kota hingga prosedur selesai dengan informasi sebagai berikut:

(7)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

7

c. Program Berbasis Masyarakat di Bidang Kesiapsiagaan

Outcome 4.1:

Kapasitas PMI dalam mengelola program-program berbasis masyarakat di bidang kesiapsiagaan dan kesehatan meningkat.

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah program berbasis masyarakat yang dilaksanakan di PMI Kabupaten/Kota.

 7 program berbasis masyarakat dalam bidang kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana yang dilaksanakan di 40 Desa/Kelurahan, 14 PMI Kab/Kota, dan 6 Provinsi dengan dukungan PMI Pusat;  20 Provinsi dan 90 Kab/ Kota telah

mengembangkan program PERTAMA secara mandiri dengan pendanaan dari APBD, CSR Sektor Swasta maupun dana mandiri PMI.

6 program membangun

Ketahanan/Ketangguhan Masyarakat di 7 PMI Provinsi, 15 PMI Kabupaten/Kota dan 40 Desa/kelurahan dengan dukungan pendanaan dari PMI Pusat dengan hasil sebagai berikut:

 SOP TDB tingkat RW di Jakarta Utara Program PERTAMA Wilayah

Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika;

 13 SOP Penanggulangan Becana ditingkat Desa diihasilkan melalui dukungan proyek AmCross (MACP);  13 dokumen kajian risiko dan rencana

aksi dihasilkan melalui dukungan proyek AmCross (MACP);

 10 mitigasi skala kecil di Kota Ternate dan Semarang, serta 2 mitigasi fisik di Tanggamus telah selesai dilaksanakan melalui dukungan AmCross (MACP);  9 Desa program PERTAMA dukungan

JRCS mendapatkan dukungan peralatan Kesiapsiagaan bencana;  1 Dokumen Renkon dan SOP TDB tingkat Markas PMI Kab. Bogor telah diuji coba Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika

 5 Dokumen Renkon dan SOP TDB tingkat desa telah diuji coba dan penguatan konten Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika;

 20 sekolah Kab. Lampung Barat, Tanggamus, Boyolali dan Halmahera Barat telah memikili peta risiko sekolah dan dokumen SOP penanggulangan bencana di sekolah melalui dukungan AmCross (MACP);

 43 Unit Instalasi Penampungan Air Hujan (IFAH) didirikan di Fasiltas Umum Seperti, Mesjid, Musola, Puskesmas di Kec. Ternate Utara, Kota Ternate Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC.

(8)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

8

Jumlah penerima manfaat langsung program kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat di PMI Kabupaten/Kota.

 1.200 anggota SIBAT direkrut dan aktif sebagai pelaku utama program PERTAMA dukungan PMI Pusat;  37.757 Kepala Keluarga

mendapatkan manfaat tidak langsung dari program PERTAMA/Masyarakat Aman dan Tangguh;

 3.208.799 orang (kumulatif) telah mendapatkan manfaat program Masyarakat Tangguh Banjir dukungan IFRC-Zurich di 3 sungai besar yakni Bengawan Solo, Citarum dan Ciliwung.

 Sebanyak 259.036 orang (kumulatif) telah mendapatkan akses air bersih dari program WASH dukungan USAID – Amcross;

 Sebanyak 7.090 orang telah menerima manfaat dari tidak langsung program ICBRR Dukungan Australian RC;

 Sebanyak 7.300 orang telah

mendapatkan manfaat tidak langsung program ICBRR dukungan Palang Merah Jepang;

 Sebanyak 87.242 orang (kumultaif) telah mendapatkan manfaat program Program ICBRR Coastal di Jakarta, Cilacap, Batang, Demak, Lombok Barat dan Aceh Jaya.

 Sebanyak 20.000 orang telah mendapatkan manfaat tidak langung Program Koalisi Kota Tangguh Semarang dan Ternate GDPC-USAID-Amcross;

 Sebanyak 29.484 orang (kumulatif) telah mendapatkan manfaat Program Greater Jakarta dukungan Amcross;  Sebanyak 2.609 orang telah

mendapatkan manfaat tidak langsung Program ICBRR dukungan Irlandia RC di Malang;

 Sebanyak 1.500 orang telah mendapatkan Temu SIBAT Nasional telah dilaksanakan di Bogor diikuti oleh utusan dari 20 Propinsi, 90 Kab/ kota, dan 165 Desa/ Kelurahan.

 1.200 anggota SIBAT aktif telah direkrut dan aktif sebagi pelaku utama dalam pelaksanaan program

membangun ketangguhan dengan dukungan dari PMI Pusat;

 37.757 Kepala Keluarga mendapatkan manfaat tidak langsung dari program membangun ketanguhan terhadapt bencana;

 20.000 Kepala Keluarga mendapatkan penguatan dan sosialisasi PRB dengan program ICBRR dukungan JRCS;

 1.000 Relawan telah mendapatkan manfaat program ICBRR dalam Temu Karya Relawan PMI Provinsi

Bengkulu;

 200 Relawan telah mengikuti Temu Karya Relawan Nasional PMI Pusat;  Sebanyak 7.090 orang telah menerima

manfaat dari tidak langsung program PERTAMA Dukungan Australian RC;  Sebanyak 270 perwakilan masyarakat

dari 9 Desa di wilayah Provinsi NTT telah mendapatkan pelatihan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat;  Sebanyak 60 Relawan PMI dari 2 PMI

Kabupaten di Provinsi NTT telah mendapatkan pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana;

 263 SIBAT di 13 desa di Kab. Lampung Barat, Tanggamus, Boyolali dan Halmahera Barat telah direkrut dan dibekali pelatihan PERTAMA dan pembekalan teknis terkait teknik komunikasi interpersonal sebagai bagian dari kampanye publik melalui dukungan AmCross (MACP)  26.123 orang di 13 desa Kab.

Lampung Barat, Tanggamus, Boyolali dan Halmahera Barat telah terjangkau alat peringatan dini bencana di wilayahnya melalui dukungan AmCross (MACP);

 3.620 anggota masyarakat di 13 desa Kab. Lampung Barat, Tanggamus, Boyolali dan Halmahera Barat telah dijangkau melalui kegiatan kampanye terkait kesiapsiagaan bencana, baik melalui kunjungan rumah tangga maupun kampanye kelompok (dukungan AmCross (MACP));  573 siswa/i dan 56 guru di 20 sekolah

Kab. Lampung Barat, Tanggamus, Boyolali dan Halmahera Barat telah diberikan pelatihan terkait

kesiapsiagaan bencana melalui dukungan AmCross (MACP)

 264 siswa/i dijangkau dalam kegiatan kampanye PRB melalui dukungan AmCross (MACP)

 2.055 warga sekolah dan sekitarnya terlibat dalam simulasi bencana di 20 sekolah Kab. Lampung Barat, Tanggamus, Boyolali dan Halmahera Barat melalui dukungan AmCross (MACP)

(9)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

9

 79 relawan PMI Kab. Lampung Barat,

Tanggamus, Boyolali dan Halmahera Barat dibekali beberapa pelatihan; PERTAMA, Pertolongan Pertama, Peringatan Dini & Aksi Dini (dukungan AmCross (MACP))

 48.581 orang menerima manfaat atas dibangunnya 43 Unit Instalasi Penampungan Air Hujan (IFAH) dukungan Amcross dan GDPC.  23.679 Siswa/I di sekolah penerima

manfaat kampanye upaya PRB di sekolah di Ternate dan Semarang Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC

 76 orang dari lembaga usaha/Private Sector telah dilatih dalam pelatihan kesiapsiapsiagaan dan upaya PRB di Kota Semarang dan Kota Ternate Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC

 21 orang hadir dalam diskusi Publik tentang Penerapan dan efektifitas PERDA no.1 Tahun 2013 tentang Pengelolaan sampah di Kota Ternate;  75 orang penerima manfaat pelatihan

Jurnalistik oleh Atmago di Kota Semarang dan Kota Ternate Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC

 70 orang penerima manfaat pelatihan Pertolongan Pertama bagi Lembaga Usaha/Private Sector di Kota Semarang dan Kota Ternate Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC

 124 orang penerima manfaat pelatihan Pertolongan Pertama bagi Masyarakat di Kota Semarang dan Kota Ternate Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC

 104 orang telah dilatih kesiapsiagaan bencana di Kota Semarang Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC

 41.349 penerima manfaat Mitigasi EWS Banjir dan Longsor, Perbaikan Jalur Evakuasi dan Pembuatan Rambu evakuasi dan Pembuatan Talud

 24.718 orang dari grup WhatsApp menerima informasi Peringatan Ciaca dan Peringatan dini banjir yang disebarkan oleh SIBAT dan Posko PMI Kab. Bogor. Sumber Informasi

tersebut dari BMKG Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika;  474 orang penerima manfaat pelatihan

peningkatan kapasitas masyarakat di jakarta utara Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika;

 210 orang penerima manfaat kampanye Upaya PRB dan API di Jakarta Utara, Program PERTAMA

(10)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

10

Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika;

 1.072 penerima manfaat dalam pelatihan peningakatan kapasitas masyarakat di Jakarta Utara Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika  42 penerima manfaat pelatihan

managemen tanggap darurat bencana bagi pelaku di Bogor Program

PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika  20 orang penerima manfaat lokalatih

penyegaran PMER dari Jakarta Utara Program PERTAMA Wilayah

Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika;

 133 Siswa/I penerima manfaat SMAB di Jakarta Utara Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika

 32 Penerima manfaat Update SOP Bank Sampah Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika

 41 penerima manfaat studi banding ke program coastal di Demak dan Batang  47 penerima manfaat hadir dalam

update VCA di kelurahan di Jakarta Utara Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika

 86 penerima manfaat hadir dalam update RR Plan di Jakarta Utara Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika

 86 penerima manfaat hadir dalam update SOP Banjir dan kebakaran di kelurahan di Jakarta Utara Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika  41 orang peningkatan kapasitas

markas di PMI Jakarta Utara Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika  300 penerima manfaat uji SOP

kebakaran di Jakarta Utara Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika  60 penerima manfaat hadir dalam

refresh sibat di Jakarta utara Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika  100 penerima manfaat di sma 19 kota

bandung dalam smab simulasi bencana gempa bumi Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika  168 SIBAT terbentuk dan terlatih di

seluruh kecamatan Cibinong kab. Bogor Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika

 75 orang terlibat dari aksi bersih sungai ciliwung di kab. Bogor Program

(11)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

11

PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika  250 siswa/I simulasi kesiapsiagaan

bencana jalur evakuasi, titik kumpul dan pertolongan pertama di kab. Bogor Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika

 80 orang penerima manfaat terlibat dalam simulasi kesiapsiagaan banjir di kab. Bogor Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika

 680 penerima manfaat terlibat dalam simulasi banjir, kebakaran dan tanah longsor di kab. Bogor Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika. Jumlah

Panduan/SOP program-program berbasis masyarakat yang tersedia di PMI Pusat

N/A 6 dokumen program-program berbasis

masyarakat yang tersedia di PMI Pusat sebagai berikut:

 Draft dokumen kajian penyusunan waktu tempuh air DAS Ciliwung di DKI Jakarta Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika;

 Draft Dokumen Grand Design PRB berbasis Komunitas di DKI Jakarta Program PERTAMA Wilayah Perkotaan dukungan Palang Merah Amerika;

 Draft Dokumen Strategi Ketangguhan Kota Ternate Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC;  Buku City Wide Assesment Kota

Ternate Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC;  Dokumen City Wide Assessment Kota

Semarang Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC;  Buku Assessment City Wide Toolkit

Program Kota Tangguh dukungan Amcross dan GDPC.

3. Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial

Mengacu pada Tujuan Strategis-3 dan 4 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program-program Pelayanan Kesehatan dan Sosial diarahkan pada:

a. Peningkatan kapasitas personil untuk pelayanan krisis kesehatan

Outcome 3.1:

Kapasitas personel spesialis pelayanan krisis kesehatan PMI meningkat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah spesialis tanggap darurat tingkat nasional. - 46 Spesialis Emergency WASH terlatih; - Mobilisasi 2 orang RDRT ke India dan Bangladesh; - Mobilisasi tim WASH untuk

respon G. Agung;

- 9 orang terlatih ERU Health; - 8 orang pelatih PP terlatih ToT

PP di Singapura;

- 1 orang terlatih spesialisasi Public Health in Emergency

- 1 orang terlatih spesialisasi distribusi bantuan - 2 orang terlatih spesilisasi Emergency

Respon Unit (ERU Health)

- 21 orang terlatih Pertolongan Pertama di Kalimantan Timur

- 1 orang terlatih Emergency Medical Team (WHO) India

(12)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

12

- 25 orang terlatih Manajemen

Jenazah saat darurat; - 11 orang terlatih Sexual and

Gender based Violence Training;

- 3 orang perawat dimobilisasi ke Respon di Bangladesh; - 2 orang staf dimobilisasi untuk

pelatihan WASH di Myanmar; - 2 orang staf dimobilisasi untuk

pelatihan WASH di Malaysia; - 2 orang staf dimobilisasi untuk

pelatihan WASH di Laos; - 2 orang terlatih Menstrual Hygiene di Bangladesh.

- 2 orang terlatih Emergency Medical Team (Kemenkes RI) Lampung

- 1 Orang terlatih Helalth Care in Danger-Geneva

- 46 orang terlatih pengendalian KLB di Sulteng

- Memobilisasi tim pelayanan kesehatan untuk respon bencana NTB dan Sulteng;

- Memobilisasi tim WASH untuk respon bencana di NTB, Sulteng, Banten dan Lampung.

Output 3.1.2:

Simulasi tanggap darurat dilaksanakan di PMI semua tingkatan sesuai kebutuhan dan rencana Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah kegiatan simulasi tanggap darurat yang dilakukan oleh PMI Pusat, Prov, Kab- Kota setiap tahun

 1 Simulasi Nasional WASH di Padang;

 Simulasi PP kepada 50 Polisi dan TNI.

3 kegiatan simulasi tanggap darurat yang bidang pelayanan kesehatan dan sosial dilakukan oleh PMI Pusat dan PMI Provinsi sebagai berikut:

 Simulasi Pertolongan Pertama dan Ambulans kepada 40 orang Polisi dan TNI (Polda Bali)  Simulasi Pertolongan Pertama dan Ambulans

kepada 50 orang Polisi dan TNI (Polda Metro Jaya)

 Simulasi Nasional WASH di Jawa Tengah kepada 40 orang relawan

b. Peningkatan ketersediaan perangkat standar untuk mendukung operasi pelayanan krisis kesehatan

Output 3.2.1:

Peralatan standar pelayanan darurat, termasuk peralatan komunikasi untuk koordinasi, serta format pencatatan dan pelaporan tersedia dan siap digunakan di semua tingkatan.

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

PMI Provinsi memiliki setidaknya lima alat pendukung operasional pelayanan darurat

- 2 unit pengadaan ambulans untuk Pidie Jaya;

- 4 unit ambulans terdistribusi ke Sukabumi, Nunukan, Papua, Muko-muko.

5 Unit ambulans dihibahkan kepada PMI Kabupaten Lombok Utara, Kota Ambon, Kab. Kotawaringin Barat, Kab. Bantul dan Provinsi Sulawesi Utara.

PMI Kabupaten/Kota memiliki fasilitas pelayanan ambulans 24 x 7.

Masih dalam proses pendataan

Masih dalam proses pendataan

c. Pembangunan dan pengimplementasian sistim manajemen pelayanan krisis kesehatan yang efektif.

Output 3.3.1:

Kerangka kerja, panduan, dan SOP dalam menjalankan mekanisme pelayanan dan koordinasi tanggap darurat tersedia

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah

panduan/SOP/kurikul um terkait pelayanan krisis kesehatan yang diterbitkan PMI Pusat

 Panduan WASH saat darurat telah direvisi;

 Panduan operasional PP, kurikulum PP telah dimutakhirkan.

 Meninjau dan Merevisi Buku Panduan dan SOP Pelayanan Ambulans PMI (draft)  Menyusun buku Pertolongan Pertama untuk

Mitra (draft)

 Menyusun draft Panduan WASH Berbasis Masyarakat dan WASH saat bencana

(13)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

13

Output 3.3.2:

Pelayanan ambulans PMI menjadi bagian dari Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) setempat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah pelayanan ambulans PMI Kabupaten/Kota yang direspon melalui SPGDT.

 Sebanyak 573 Pos PP dan pelayanan Ambulans saat lebaran

 Siaga pos PP pada natal dan tahun baru, Pilkada;

 Kampanye hari Pertolongan Pertama Sedunia di 6 Kota (DKI Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya);  Advokasi perlindungan

petugas kesehatan PMI dalam situasi sensitive (kerjasam dengan ICRC dan MSF).

 Sebanyak 580 Pos PP dan pelayanan Ambulans saat lebaran ditambah 4 pos dukungan sponsor (Rest area KM 19, rest area km 57, Nagreg, Cirebon dan Cilegon)  Siaga pos PP dan Ambulans pada natal dan

malam tahun baru

 Kampanye hari Pertolongan Pertama Sedunia di 6 Kota (Jakarta, Bandung, DIY, Semarang, Surabaya dan Malang)

d. Peningkatan kapasitas pengelolaan program-program berbasis masyarakat di bidang kesehatan

Outcome 4.1:

Kapasitas PMI dalam mengelola program-program berbasis masyarakat di bidang kesiapsiagaan dan kesehatan meningkat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah spesialis program kesehatan berbasis masyarakat

 Telah terlatih 96 orang untuk pelatihan PHAST

 30 orang terlatih pendekatan program berbasis masyarakat

 29 orang terlatih Pelatihan Kesehatan dan Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat (KPPBM)

 22 orang terlatih Pelatihan Air, Sanitasi dan Promosi Hygiene (WASH)

 39 orang relawan terlatih spesialisasi Air, Sanitasi dan Promosi Kebersihan WASH pada pelatihan di Jawa Tengah dan Sulawesi Tengah  33 orang terlatih Pelatihan Pengendalian

Kejadian Luar Biasa (KLB)

 107 Staf dan Relawan PMI (KSR) terlatih Pengendalian Kejadian Luar Biasa (4 Prov dan 4 Kab/Kota Piloting Program CP3)

Jumlah program berbasis masyarakat yang dilaksanakan di PMI Kabupaten/Kota.

 2 Program WASH di Jawa Tengah (4 kab/kota), Jawa Timur (2 kab/ kota), Kalimantan Timur (2 kab/kota)

 Program Kampanye Imunisasi di DKI Jakarta (1 kota), Jawa Barat (9 Kab/kota) dan Banten (8 Kab/kota)

 Program Membangun masyarakat aman dan tangguh bidang kesehatan di NTT (4 kab/kota)

 2 Program Kesiapsiagaan Berbasis MAsyarakat Pengurangan Risiko Kesehatan

 1 Provinsi (Nusa Tenggara Timur) dan 4 Kab/Kota (Kota Kupang, Kab. Alor, Kab Manggarai dan Kab. Belu) di 7 Desa melaksanakan Program Membangun Masyarakat Aman dan Tangguh Bidang Kesehatan (Kesehatan Ibu dan Anak)  4 Provinsi (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah

dan Bali) dan 4 Kab/Kota (Kab Pandeglang, Kota Bogor, Kab. Boyolali dan Kab Tabanan) melaksanakan Program Community Epidemic Pandemic Preparedness (CP3)/Kesiapsiagaan masyarakat terhadap kejadian epidemic dan pandemic

 Program WASH Berbasis Masyarakat di 3 Provinsi, Jawa Tengah (Banjarnegara, Blora, Grobogan, Kota Semarang, Rembang, Salatiga) Jawa Barat (Kab. Sukabumi) Yogjakarta (Kab. Sleman) Jumlah sekolah sehat di wilayah kerja PMI Kabupaten/Kota. N/A N/A

(14)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

14

Jumlah penerima manfaat langsung program kesehatan berbasis masyarakat di PMI Kabupaten/Kota.

 17.190 penerima manfaat dari program WASH di Kalimantan Timur dan Jawa Timur;  6157 penerima manfaat dari

program WASH di Jawa Tengah;  Kampanye & Imunisasi Campak &

Rubella:

- 285 relawan PMI (KSR) diatih kampanye imunisasi MR - 1521 relawan masyarakat

dilatih kampanye imunisasi MR - 623,063 KK penerima manfaat

kampanye imunisasi MR - 21.913 unregistered children

penerima manfaat kampanye dan imunisasi MR

- 18,859 siswa sekolah dijangkau melalui kampanye MR; - 169,753 orang dijangkau

melalui kampanye massal - 1.223.713 orang penerima

manfaat dijangkau melalui media sosial PMI

 210 Relawan Masyarakat terlatih pendekatan berbasis masyrakat (pengkajian d tingkat

masyarakat), Program Membangun masyarakat aman dan tangguh bidang kesehatan di NTT

Program membangun Masyarakat AMan dan Tangguh Bidang Kesehatan di Provinsi NTT

 139 orang relawan masyarakat terlatih pelatihan KPPBM

 225 orang relawan masyarakat dan

masyarakat terlatih Penyusunan Rencana Aksi Masyarakat Pengurangan Risiko Kesehatan  562 balita menrima Pemberian Makanan

Tambahan (melalui kegiatan Posyandu)  618 siswa menerima informasi Edukasi dan

Promosi Kesehatan

 2.736 penerima manfaat Edukasi & Promosi Kesehatan terkait Kesehatan Ibu dan Anak

Program Community Epidemic Pandemic Preparedness (CP3) di 4 Provinsi dan 4 Kab/Kota

 210 relawan desa terlatih Pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB)

 24 siswa terlatih Pengendalian KLB

 397 relawan desa dan masyarakat menerima manfaat pelaksanaan Simulasi Pengendalian KLB (8 desa di 4 kab/kota)

 44 siswa sekolah menerima manfaat pelaksanaan simulasi Pengendalian KLB  496 siswa dari 25 Sekolah di Kota Bogor

menerima Edukasi dan Promosi Kesehatan terkait Pengendalian KLB (kolaborasi RS PMI Bogor dan PMI Kota Bogor)

e. Peningkatan kapasitas pelayanan sosial untuk masyarakat/kelompok paling rentan

Outcome 4.2:

Kapasitas PMI dalam memberikan pelayanan sosial untuk masyarakat meningkat. Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah panduan/ SOP, perangkat penunjang pelayanan sosial yang tersedia di PMI Pusat

Panduan Perawatan Keluarga telah dimutakhirkan

 Buku Perawatan Keluarga telah

dimuktahirkan dan di design, sedang proses pencetakan;

 Modul Pelatihan Dukungan Psikososial, sub materi PFA telah dimuktahirkan.

Jumlah kegiatan pelayanan sosial yang dilaksanakan di PMI Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/ Kota

 Dukungan Psikososial bagi TKI (domestic migrant) di Jawa Barat (Indramayu), Jawa Timur (Banyuwangi), NTB (Lombok), Lampung

 Operasi Katarak Gratis di: o Papua (waropen), Maluku

(Tual dan Seram bagian timur), NTT (Malaka) dukungan ICRC

o RS PMI Bogor, Sulawesi (Makasar) dukungan dana PMI & sumbangan masyarakat

 Bakti sosial kacamata gratis untuk siswa sekolah SD-SMP di Jawa Timur (Surabaya), Sumut (Binjai), Sulsel (Makasar), Aceh (Simeulue), Papua (Bovendigul), Maluku (Saumlaki)

 Pelatihan dukungan psikososial di Kota Surabaya, peserta sejumlah 35 orang;  Pelatihan dukungan psikososial di Kampus

UPI Malang, peserta sejumlah

 Pelatihan dukungan psikososial di Semarang, Jawa Tengah, peserta sejumlah 35 orang  Pelatihan dukungan psikososial di Lombok,

Provinsi NTB, peserta sejumlah 25 orang  Pelatihan dukungan psikososial di Provinsi

Jawa Barat Peserta sejumlah 40 orang  Pelatihan Pertolongan pertama psikologis dan

stres managemen untuk mahasiswa dan staf kampus Bina Nusantara

 Pelatihan kekerasan seksual bagi relawan PMI di Timika, Papua. Jumlah peserta 25 orang

 Satu relawan PMI Bidang Psikososial mengikuti Training Of Trainer PFA di Hongkong (relawan dari PMI Yogyakarta)

(15)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

15

Jumlah penerima

manfaat langsung layanan sosial di PMI Kabupaten/Kota.

 120 penerima manfaat dukungan psikososial bagi TKI (domestic migrant)

 489 penerima manfaat operasi katarak

 8.607 penerima manfaat kacamata gratis

 100 orang penerima manfaat operasi Katarak dan 300 orang menerima kacamata baca gratis di Namrole, Maluku;

 140 orang penerima manfaat operasi Katarak dan 328 orang menerima kacamata baca gratis di Sabu, NTT;

 76 orang penerima manfaat operasi Katarak dan 151 orang menerima kacamata baca gratis di Lani jaya, Papua;

 263 orang menerima kacamata baca gratis di Sarmi, Papua;

 100 perawat mendapat pelatihan mengenai Katarak di Tiakur, Maluku Barat Daya;  Sebanyak 11.905 penerima manfaat bencana

gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, mendapatkan layanan dukungan psikososial;

 Sebanyak 18.579 jiwa penerima manfaat bencana gempa Lombok, mendapatkan layanan dukungan psikososial;

 Sebanyak 1.100 penerima manfaat bencana tsunami Banten dan Lampung, mendapatkan layanan dukungan psikososial.

4. Bidang Pembinaan SDM dan Sarana-Prasana

Mengacu pada Tujuan Strategis-2 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program-program pembinaan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana diarahkan pada: a. Peningkatan manajemen SDM PMI (Sukarelawan) di semua tingkatan

Outcome 2.1:

Manajemen SDM PMI yang mencakup rekrutmen, pelatihan, penugasan, supervisi, pemberian penghargaan, serta penilaian kinerja meningkat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah sekolah di Kabupaten/Kota yang memiliki unit PMR aktif.

13.782 sekolah di Kab/Kota yang memiliki unit PMR aktif, terdiri dari:

Sumber: MIS PMI 20/01/2018

15.248 sekolah di Kab/Kota yang memiliki unit PMR aktif, terdiri dari:

Sumber: MIS PMI 03/01/2019

Terjadi penurunan angka dari data capaian tahun 2017, dikarenakan ada data entri yang dilakukan lebih dari 1 kali, sehingga PMI Pusat perlu melakukan data cleaning.

Jumlah sukarelawan Kabupaten/Kota yang dilatih spesialisasi pelayanan prioritas I/II/III. 134 sukarelawan Kabupaten/Kota terlatih dalam pelatihan nasional, seperti asesmen, evakuasi, pertolongan pertama, pelayanan kesehatan, air dan sanitasi, distribusi bantuan dan hunian.

780 relawan terlatih (Perguruan tinggi dan markas) Jumlah PMI Kabupaten/Kota memiliki Forel/Forpis aktif.  34 Forpis Provinsi;  Kab/Kota (N/A).  31 Forel Provinsi;  34 Forpis Provinsi;  Kab/Kota (N/A)

(16)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

16

Jumlah sukarelawan mitra (perusahaan/ organisasi/institusi) yang dimobilisasi oleh PMI Pusat/Prov/ Kabupaten/Kota.

356 orang sukarelawan mitra terdaftar, terdiri dari:

- Pusat 0 orang

- Provinsi 356 orang (DKI & Bali) - Kab/Kota N/A

82 orang sukarelawan mitra dimobilisasi, terdiri dari:

DKI Jakarta 43

NTB 25

Sulawesi Tengah 14

b. Peningkatan sistem pendidikan dan pelatihan PMI di semua tingkatan

Outcome 2.2:

Sistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik.

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah pelatih yang disertifikasi oleh PMI Pusat dimobilisasi per tahun.

 116 pelatih dari PMI Pusat, RS PMI Bogor, PMI provinsi, komponen Gerakan dan pihak eksternal dimobilisasi melatih dan menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan;

 34 pelatih dimobilisasi sebagai monev dan observer pelatihan dan sebagai asesor dalam penjenjangan pelatih juga uji kompetensi profesi.

Telah dimobilisasi 54 pelatih untuk mendukung pelatihan yang dilaksanakan oleh PMI Pusat dan PMI Provinsi sesuai dengan

kompetensinya yang berasal dari 16 PMI Provinsi dan PMI Pusat.

Jumlah pelatih yang disertifikasi oleh BNSP

 54 personil PMI disertifikasi sebagai pelatih (PMI DI. Yogyakarta: 20 orang, dan PMI Jawa Tengah: 34 orang);

 19 pelatih PMI disertifikasi sebagai instruktur pelaksana pelatihan tatap muka oleh BNSP;

 5 pelatih PMI melakukan

perpanjangan sertifikasi instruktur pengawas pelatihan di BNSP;  6 pelatih PMI disertifikasi sebagai

instruktur pengembangan pelatihan oleh BNSP;

 7 pelatih PMI disertifikasi sebagai asesor kompetensi oleh LSP-IKI;  10 pelatih PMI disertifikasi sebagai

asesor dari LSP-PB;

 56 personil PMI disertifikasi sebagai pelaku PB oleh BNSP.

 Tahun ini tidak terlaksana penjenjangan pelatih dan sertifikasi instruktur.

 1 pelatih PMI mengikuti Workshop Of The Asean Assessor On Asean Standards & Certification Of Expertise In Disaster Management (Ascend) dan tersertifikasi sebagai Asesor; Kompetensi bidang PB tingkat ASEAN.

 66 personil PMI disertifikasi sebagai pelaku PB oleh BNSP. Jumlah fasilitator PMR yang tersedia di sekolah dasar/menengah/ lanjutan di Kabupaten/Kota.

N/A 15.248 fasilitator PMR yang tersedia di

sekolah dasar/menengah/lanjutan di Kabupaten/Kota

Output 2.2.2:

Kurikulum pelatihan nasional yang dibutuhkan oleh internal/eksternal dimutakhirkan oleh PMI dan diakreditasi oleh lembaga nasional (Kemenkes, Kemenakertrans, BNPB).

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah kurikulum pelatihan yang diperbarui

setidaknya 4 tahun sekali oleh PMI Pusat

7 kurikulum pelatihan diperbaharui menggunakan acuan utama Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) agar selaras dengan kompetensi profesi, dimana 1 (satu) diantaranya kurikulum baru yakni kurikulum pelatihan distribusi bantuan. - Kurikulum pelatihan asesmen

tanggap darurat bencana;

4 kurikulum pelatihan diperbaharui dan atas usulan unit kerja terkait menggunakan Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) agar selaras dengan kompetensi profesi dan telah diadopsi dalam kurikulum pelatihan PMI: - Kurikulum pelatihan pertolongan pertama - Kurikulum pelatihan PMR

(17)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

17

- Kurikulum pelatihan distribusi bantuan

- Kurikulum hunian;

- Kurikulum kepalangmerahan; - Kurikulum pengembangan sumber

daya;

- Kurikulum kehumasan;

- Kurikulum pertolongan pertama.

- Kurikulum pelatihan evakuasi/pertolongan dan penyelamatan korban.

Jumlah kurikulum pelatihan mitra yang siap digunakan

- 3 kurikulum pelatihan dikembangkan

berdasarkan kerjasama dengan stakeholder lain, permintaan klien dan area-area baru yang PMI dapat kembangkan :

- Kurikulum pelatihan pertolongan pertama di ketinggian.

- Kurikulum pelatihan Emergency Response Planning (ERP).

- Kurikulum pelatihan dalam pelatihan Life Safety (materi EWS, hygiene promotion dan PP di air).

Jumlah pelatihan yang didaftarkan oleh PMI Pusat untuk akreditasi.

Belum diajukan pelatihan untuk

diakreditasi Badan PPSDM dikarenakan ketidaksiapan dokumen serta

persyaratan yang perlu dipenuhi sebelumnya.

Belum diajukan pelatihan untuk diakreditasi Badan PPSDM dikarenakan ketidaksiapan dokumen serta persyaratan yang perlu dipenuhi sebelumnya.

Output 2.2.3:

Pelatihan-pelatihan PMI dikelola sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) manajemen pelatihan Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah laporan pelatihan dari PMI Prov/Kab/Kota yang sesuai Juknis manajemen pelatihan

12 laporan pelatihan dari 6 PMI Provinsi yang menghasilkan alumni pelatihan sejumlah 109 orang

9 laporan pelatihan dari 6 PMI Provinsi yang menghasilkan alumni pelatihan sejumlah 266 orang.

c. Peningkatan ketersediaan sarana-prasarana dasar pendukung operasional PMI di semua tingkatan

Outcome 2.3:

Ketersediaan sarana dan prasarana dasar pendukung operasional PMI meningkat Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah PMI Provinsi memiliki tempat

penyimpanan barang bantuan.

34 Provinsi memiliki tempat

penyimpanan barang bantuan dengan variasi penyimpanan barang bantuan untuk 100 kk s.d 2.000 KK

 34 Provinsi memiliki tempat penyimpanan barang bantuan dengan variasi

penyimpanan barang bantuan untuk 100 kk s.d 2.000 KK;

 3 PMI Provinsi dan 4 PMI Kabupaten/Kota penerima manfaat proyek MACP dukungan AmCross menerima stok logistik (kumulatif) sebanyak 1.508 paket.

Jumlah gudang regional yang berfungsi sesuai ketentuan PMI.

 6 gudang regional telah melaksanakan fungsi sesuai ketentuan dan sebagai buffer bagi PMI Provinsi yang menjadi tuan rumah gudang regional;  495 ton barang batuan berupa

Masker, Terpal, Hygiene Kit, Matras, Family Kit, Kantong Mayat dengan nilai Rp 8.176.550.000 telah dikirimkan untuk mendukung kesiapsiagaan dan tanggap darurat.

 6 gudang regional telah melaksanakan fungsi sesuai ketentuan dan sebagai buffer bagi PMI Provinsi yang menjadi tuan rumah gudang regional;

 381,530 ton barang bantuan berupa Family Kit, Hygiene Kit, Baby Kit, Terpal, Kantong mayat, Rompi, Selimut, Matras dengan nilai Rp 19.981.415.357,- telah dikirimkan untuk mendukung kesiapsiagaan dan tanggap darurat. dukungan terbesar adalah untuk mendukung bencana Gempa Lombok, Gempa dan Tsunami Palu.

(18)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

18

 Mobilisasi 46 unit truk tanki air untuk respon

bencana di NTB, Sulteng, Banten dan Lampung

 Mobilisasi 4 unit alat pengolah air bersih untuk respon bencana di NTB dan Sulteng. PMI

Provinsi/Kabupaten /Kota memiliki posko yang aktif/berfungsi.*

 28 PMI Provinsi memiliki Posko yang aktif/berfungsi;

 309 personil (Petugas/Staf Posko) PMI Provinsi/Kab/Kota sebagai contact person untuk pelaporan bencana

PMI Provinsi 32 orang PMI Kab/Kota 277 orang

 29 PMI Provinsi memiliki Posko yang aktif/berfungsi;

 417 personil (Petugas/Staf Posko) PMI Provinsi/Kab/Kota sebagai contact person untuk pelaporan bencana

PMI Provinsi 43 orang

PMI Kab/Kota 374 orang

 388 kali kejadian bencana di seluruh Indonesia dicatat dan direspon PMI selama tahun 2018. 3 (tiga) bencana besar terjadi di tahun 2018 yaitu Gempa Lombok, Gempa dan Tsunami Palu serta Tsunami Selat Sunda;

 4 PMI Kabupaten/Kota wilayah program MACP menerima perlengkapan POSKO (radio HT, handphone, RIG & antena, notebook, televisi, dan call sign ORARI) dukungan AmCross. Jumlah kegiatan pendidikan atau pelatihan yang diselenggarakan di Pusdiklat PMI. 12 kegiatan diselenggarakan di Pusdiklat PMI Jatinangor, yaitu: - Emergency WASH simulation; - Pelatihan pelatih;

- Lokakarya pembuatan media KIE PRB;

- Penjenjangan pelatih dan sertifikasi instruktur;

- Pelatihan Air, Sanitasi dan Promosi Kebersihan (2 batch);

- WASH Training;

- Basic Health Training/ERU training; - RDRT Wash Training;

- Lokalatih Humanitarian Diplomacy; - Lokalatih Dead Body Management; - Pelatihan Vertical Rescue tingkat

Dasar.

5 kegiatan diselenggarakan di Pusdiklat PMI Jatinangor, yaitu:

- Pelatihan WASH, MDMC PP Muhammadiyah;

- Sertifikasi Bidang Penanggulangan Bencana, okupasi WASH;

- Pelatihan WASH, Yayasan Karina Caritas; - Lokakarya Finalisasi Panduan Monev

Pelatihan PMI, Pusdiklat; - Pelatihan Pelatih PMI, Pusdiklat.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan PMI memenuhi standar sertifikasi

 Tempat Uji Kompetensi (TUK) PB PMI Jawa Tengah melaksanakan Pelatihan Asesor Kompetensi bidang Penanggulangan Bencana dengan 15 peserta (PMI: 10 orang).  TUK PB PMI Provinsi Sumatera

Barat menjadi tempat sertifikasi bagi regional Sumatera sebanyak 25 orang peserta;

 TUK PB PMI Provinsi Sulawesi Utara menjadi tempat sertifikasi bagi regional Sulawesi dan Indonesia bagian Timur sejumlah 25 orang peserta.

Tempat Uji Kompetensi (TUK) PB PMI di daerah secara mandiri memberikan jasa sertifikasi sebagai berikut :

 Tempat Uji Kompetensi (TUK) PB PMI Jawa Tengah menjadi tempat sertifikasi bagi 46 orang peserta;

 Tempat Uji Kompetensi (TUK) PB PMI Aceh menjadi tempat sertifikasi bagi 20 orang peserta.

(19)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

19

d. Peningkatan penggunaan teknologi informasi untuk mendukung manajemen organisasi dan

operasional PMI

Outcome 2.4:

Kinerja dan pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam mendukung operasional PMI meningkat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

PMI Kabupaten/Kota memiliki jaringan internet (target 375)

 155 PMI Kab/Kota mempunyai akses internet (DKI Jakarta, DI. Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, Bengkulu, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Lampung, Aceh, dan Gorontalo);  34 PMI Provinsi mempunyai akses

internet;

 100 UTD di Prov/Kab/Kota memiliki akses internet. Seluruh Provinsi telah mempunyai akses internet.

 Belum ada pemukhatiran data;  34 PMI Provinsi telah memiliki akses

internet baik tetap (fix), maupun menggunakan mobile internet;  110 UDD telah menggunakan SIM

DONDAR.

Presentase Pegawai PMI Pusat/Prov/Kab-Kota/UTD yang menggunakan alamat surat elektronik resmi Organisasi (target 70%)*

51% pegawai PMI

Pusat/Prov/Kab/Kota/UTD yang menggunakan alamat surat elektronik organisasi, terdiri dari:

- 100 % PMI Pusat

- 100 % PMI Prov (2 account /prov) - 40 % PMI Kab-Kota

- 35 % UTD

 Seluruh Staf PMI Pusat telah memiliki email organisasi;

 34 PMI Provinsi telah memiliki akun email organisasi;

 Belum semua Pengurus dan Staf PMI Provinsi memiliki akun email organisasi;  UDD di wilayah Provinsi Jawa Tengah

telah menggunakan akun email organisasi.

5. Bidang UTD

Mengacu pada Tujuan Strategis 5, program-program pengembangan Unit Transfusi Darah PMI adalah: a. Peningkatan kapasitas semua Unit Transfusi Darah PMI sesuai standar nasional;

b. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan sarana prasarana Unit Transfusi Darah PMI di semua tingkatan;

c. Peningkatan ketersediaan darah yang aman dan akses yang terjangkau di semua Unit Transfusi Darah PMI.

Adapun capaian utama pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Outcome 5.1:

Kapasitas Unit Transfusi Darah (UTD) yang sesuai standar nasional meningkat.

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah UTD

Prov/Kabupaten/Kota memenuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP).

1 UTD PMI Kota Surabaya telah menerima Sertifikat CPOB dari Badan POM.

6 UDD PMI telah menerima sertifikat CPOB dari BPOM (UDDPusat, UDD PMI Kota Surabaya, UDD PMI DKI Jakarta, UDD PMI Kota Surakarta, UDD PMI Kota Semarang, UDD PMI Kota Bandung)

Jumlah UTD

Prov/Kabupaten/Kota memenuhi Standar Nasional

42 UTD Provinsi/Kab/Kota yang membentuk regionalisasi, terdiri dari 50 UTD.

48 UDD Provinsi/Kab/Kota yang membentuk regionalissaii untuk memenuhi standar Nasional Jumlah UTD Prov/

Kabupaten/Kota dengan Struktur Organisasi sesuai standar.

100 UTD dengan struktur Organisasi sesuai standar Nasional

108 UDD dengan struktur Organisasi sesuai standar Nasional

Persentase UTD

Prov/Kabupaten/Kota yang lulus penilaian Pemantapan Mutu Eksternal (PME).

106 UTD telah lulus penilaian Pemantapan Mutu Eksternal (PME)

108 UDD PMI telah lulus penilaian Mutu Ekternal (PME)

UTD Pusat/Prov/ Kabupaten/Kota melaksanakan penilaian kinerja pegawai setiap tahun.

1 UTD Pusat, 141 UTD Prov/ Kab/ Kota telah melaksanakan penilaian kinerja pegawai/tahun

1 UDD Pusat, 150 UDD Provinsi/Kab/Kota telah melaksanakan penilaian kinerja peegawai/tahun

(20)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

20

Jumlah pegawai UTD

Pusat/Prov/Kabupaten/Kota dengan gaji pokok sesuai sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berlaku

1.760 pegawai di UTD Pusat, 141 UTD Prov/Kab/Kota telah menerima gaji sesuai sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berlaku

1.821 pegawai di UDD Pusat, UDD

Prov/Kab/Kota dari 219 UDD telah menerima gaji sesuai sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berlaku

UTD Pusat/Prov/

Kabupaten/Kota melakukan audit keuangan oleh eksternal setiap tahun.

1 UTD Pusat dan 58 UTD Prov/Kab/Kota telah melakukan audit keuangan eksternal setiap tahun

1 UDD Pusat dan 69 UDD Prov/Kab/Kota telah melakukan audit keuangan eksternal setiap tahun

UTD Pusat/Prov/ Kabupaten/Kota memiliki rencana kerja tahunan.

1 UTD Pusat dan 153 UTD Prov/Kab/ Kota memiliki rencana kerja tahunan

1 UDD Pusat dan 162 UDD Prov/Kab/Kota memiliki rencana kerja tahunan

UTD Pusat/Prov/ Kabupaten/Kota memiliki laporan tahunan

pelaksanaan kegiatan.

1 UTD Pusat dan 124 UTD Prov/Kab/Kota memiliki laporan tahunan pelaksanaan kegiatan

1 UDD Pusat dan 150 UDD Prov/Kab/Kota memiliki laporan tahunan pelaksanaan kegiatan

Outcome 5.2:

Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana (UTD) Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota meningkat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah pegawai UTD Pusat/Prov/Kabupaten/Kota yang memenuhi 25 Satuan Kredit Profesional (SKP) dalam 5 tahun.

2.741 pegawai UTD Pusat /Prov/ Kab/ Kota memenuhi 25 satuan Kredit Profesional (SKP)

2.802 pegawai UDD Pusat /Prov/Kab/Kota memenuhi 25 satuan Kredit Profesional (SKP) dalam 5 tahun

Jumlah pegawai UTD Pusat/Prov/Kabupaten/Kota yang mengikuti pelatihan GMP.

2.741 pegawai UTD Pusat/Prov Kab/Kota mengikuti pelatihan GMP

2.802 pegawai UDD Pusat/Prov/Kab/Kota mengikuti pelatihan GMP

Jumlah pegawai UTD Pusat/Prov/Kabupaten/Kota yang mendapatkan

pelatihan minimal sekali setahun

3.228 pegawai UTD Pusat/Prov/Kab/Kota

mendapatkan pelatihan minimal sekali setahun

3.242 pegawai UDD Pusat/Prov/Kab/Kota mendapatkan pelatihan minimal sekali setahun

UTD Pusat/Prov/ Kabupaten/Kota memiliki peralatan sesuai dengan kelas pelayanannya.

1 UTD Pusat dan 150 UTD Prov/Kab/Kota memiliki peralatan sesuai dengan kelas pelayanan

1 UDD Pusat dan 219 UDD Prov/Kab/Kota memiliki peralatan sesuai dengan kelas pelayanan

UTD Pusat/Prov/ Kabupaten/Kota menggunakan kantong darah dan reagen yang sesuai standar nasional

1 UTD Pusat dan 101 UTD Prov/Kab/Kota menggunakan kantong darah dan reagen yang sesuai standar Pusat

1 UDD Pusat dan 161 UDD Prov/Kab/Kota menggunakan kantong darah dan reagen yang sesuai standar Pusat

UTD Pusat/Prov/ Kabupaten/Kota menggunakan Sistem Informasi Manajemen Unit Donor Darah (SIMUDDA)

1 UTD Pusat dan 94 UTD Prov/Kab/Kota menggunakan Sistim Informasi Manajemen Unit Donor Darah (SIM DONDAR)

1 UDD Pusat dan 103 UDD Prov/Kab/Kota menggunakan Sistim Informasi Manajemen Unit Donor Darah (SIM DONDAR)

UTD Prov/Kabupaten/Kota mengirimkan laporan kegiatan pelayanan ke UTD Pusat melalui SIMUDDA.

1 UTD Pusat dan 94 UTD Prov/Kab/Kota mengirimkan laporan kegiatan pelayanan ke UTD Pusat melalui Sistim Informasi Manajemen Unit Donor Darah (SIM DONDAR)

1 UDD Pusat dan 103 UDD Prov/Kab/Kota mengirimkan laporan kegiatan pelayanan ke UTD Pusat melalui Sistim Informasi Manajemen Unit Donor Darah (SIM DONDAR)

Outcome 5.3:

Ketersediaan darah yang aman, terjangkau dan berkualitas di semua UTD meningkat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Persentase pedonor darah sukarela di UTD

Prov/Kabupaten/Kota yang menyumbangkan darahnya 3-4 kali dalam setahun.

92% pendonor darah sukarela UTD Pusat/ Provinsi/Kab/Kota menyumbangkan darahnya 3-4 kali dalam setahun

92% pendonor darah sukarela UDD Pusat/ Provinsi/Kab/Kota menyumbangkan darahnya 3-4 kali dalam setahun

(21)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

21

Jumlah darah (kantong)

yang dapat digunakan untuk pengobatan setiap tahun di UTD Prov/Kabupaten/Kota.

4.300.000 kantong darah dapat digunakan untuk pengobatan setiap tahun di UTD

Prov/Kabupaten/Kota

4.300.000 kantong darah dapat digunakan untuk pengobatan setiap tahun di UDD

Prov/Kabupaten/Kota Jumlah orang yang

dijangkau dalam kegiatan promosi Donor Darah Sukarela (DDS) setiap triwulan oleh UTD Nasional/Prov/Kab/ Kota.

4.300.000 orang dapat dijangkau dalam kegiatan promosi Donor Darah Sukarela (DDS) setiap triwulan oleh UTD

Pusat/Prov/Kab/ Kota

4.300.000 orang dapat dijangkau dalam kegiatan promosi Donor Darah Sukarela (DDS) setiap triwulan oleh UDD Pusat/Prov/Kab/ Kota

Jumlah UTD

Kabupaten/Kota yang menjalankan sentralisasi.

96 UTD Kab/Kota menjalankan sentralisasi

103 UDD Kab/Kota telah menjalankan sentralisasi

Jumlah sentralisasi yang terbentuk

Tidak ada capaian 5 sentralisasi telah terbentuk dengan 29 sub regional

Persentase permintaan darah yang rasional dan sesuai indikasi medis di RS terpenuhi di wilayah kerja UTD Kabupaten/Kota.

92% permintaan darah yang rasional dan sesuai indikasi medis di RS terpenuhi di wilayah kerja UTD Kabupaten/Kota

92% permintaan darah yang rasional dan sesuai indikasi medis di RS terpenuhi di wilayah kerja UDD Kabupaten/Kota

Outcome 5.4:

Produksi reagen kantong darah dan fraksionasi plasma dilaksankaan secara mandiri oleh UTD dan PMI Nasional

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah jenis reagen yang diproduksi UTD Pusat

11 jenis reagen diproduksi 11 jenis reagen diproduksi

Jumlah reagen yang diproduksi

89.435 reagen diproduksi dari 11 jenis reagen, terdiri dari:

87.884 reagen diproduksi dari 11 jenis reagen antisera, terdiri dari:

Produk minipool cryoprecipitate yang diproduksi UTD Pusat

Masih melakukan survei pembuatan laboratorium Monoclonal

 Masih melakukan survei pembuatan laboratorium Monoclonal;

 1 orang Staf UDD Pusat mendapatkan latihan Monoclonal di Japanese RC.

Presentase kemajuan pembagunan pabrik kantong darah

60% kemajuan pembangunan pabrik kantong darah - pembangunan fisik pabrik kantong darah di Cikarang akan selesai pada pertengahan tahun 2018

 80% kemajuan pembangunan pabrik kantong darah - pembangunan fisik pabrik kantong darah di Cikarang akan selesai pada bulan Juni 2019;

 Proses sertifikasi Mesin Produksi Kantong Darah oleh Korea Green Cross (KGC). Pesentase penggunaan

kantong Korean Green Cross (KGC) Original Equipment Manufacturer (OEM) di semua UTD.

 Tidak ada penggunaan KGC OEM di semua UTD,;  Kantong darah Korean Green

Cross (KGC) dalam proses order kedua sebanyak 100.000 kantong dengan perbaikan spesifikasi permintaan UTD PMI, berupa double dan triple.

 Tidak ada penggunaan KGC OEM di semua UDD;

 Kantong darah Korean Green Cross (KGC) dalam proses order kedua sebanyak 100.000 kantong dengan perbaikan spesifikasi permintaan UTD PMI, berupa double dan triple;

 Proses ijin edar kantong darah KGC OEM oleh Kemenkes RI.

Presentase kemajuan pembangunan fraksionator plasma

 PKS kerjasama PMI-Biofarma masih dalam proses

penyelesaian;

 Menunggu turunan dari Permenkes 72 tahun 2015;  UTD Kota Surabaya telah

menerima sertifikat CPOB dari Badan POM;

 PKS kerjasama PMI-Biofarma masih dalam proses penyelesaian;

 Menunggu turunan dari Permenkes 72 tahun 2015 tentang fraksionasi plasma;

 6 UDD PMI telah menerima sertifikat CPOB dari Badan POM;

 23 UDD PMI lainnya dalam proses visitasi BPOM;

(22)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

22

 UTD Pusat, UTD Kota

Semarang, UTD Kota Surakarta, UTD DKI Jakarta, dan Kota Bandung dalam proses Sertifikasi CPOB;  Persiapan 21 UTD lainnya

untuk sertifikasi CPOB;  Penyiapan sarana dan

prasarana sebagai pusat pengumpul, penyimpanan dan transportasi plasma ke fraksionator;

 Finalisasi Business Plan Fraksionasi Plasma.

 Penyiapan sarana dan prasarana di UDD Pusat sebagai pusat pengumpul,

penyimpanan dan transportasi plasma ke fraksionator;

 Finalisasi Business Plan Fraksionasi Plasma untuk UDD PMI.

6. Rumah Sakit

Mengacu pada Tujuan Strategis 4 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program pengembangan Rumah Sakit PMI termasuk fasilitas pelayanan kesehatan PMI lainnya diarahkan pada peningkatan kapasitas pelayanan Rumah Sakit PMI dan fasilitas pelayanan kesehatan PMI lainnya. Adapun capaian utama pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Outcome 4.3:

Kapasitas pelayanan RS PMI meningkat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Rasio Bed Occupancy Rate (BOR) selama setahun.

71,62% BOR di RS PMI Bogor (Kelas B) dengan jumlah tempat tidur sebanyak 304 unit

62,02% BOR RS PMI Bogor (Kelas B) dengan jumlah tempat tidur 229 unit.

Persentase peningkatan profit rumah sakit per tahun.

13% operating margin 4% operating margin

Jumlah pegawai rumah sakit yang memenuhi standar kompetensi penilaian kinerja.

928 pegawai per akhir Desember 2017 915 pegawai per akhir Desember 2018

Jumlah pegawai rumah sakit yang dilatih dalam PPI/K3RS

339 pegawai rumah sakit terlatih dalam PPI/K3RS, terdiri dari:

27 pegawai rumah sakit terlatuh dalam PPI dan K3, terdiri dari:

Jumlah kunjungan rawat jalan selama setahun di RS PMI.

 258.796 pasien rawat jalan selama setahun di RS PMI;

 84,35% capaian dari target di tahun 2017;

 Terjadi kenaikan sebesar 6,64% dari capaian tahun 2016.

205.207 pasien rawat jalan selama tahun 2018 di RS PMI Bogor

Jumlah kunjungan rawat inap selama setahun di RS PMI

 21.679 pasien rawat inap selama setahun di RS PMI;

 Terjadi kenaikan sebesar 4,65% dari capaian tahun 2016.

17.263 pasien rawat inap selama tahun 2018 di RS PMI Bogor

(23)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

23

Jumlah jenis layanan

spesialis/sub-spesialis yang disediakan di RS PMI

30 jenis layanan spesialis/sub-spesialis di RS PMI, terdiri dari:

32 jenis layanan spesialis/sub-spesialis di RS PMI, terdiri dari:

Jumlah personel yang telah mendapatkan pendidikan/pelatihan di RS PMI.

1.628 personil telah mendapatkan pendidikan/pelatihan di RS PMI, terdiri dari:

155 personil telah mendapatkan

(24)

Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2018

24

7. Bidang Pengembangan Sumber Daya (PSD) dan Kerjasama

Mengacu pada Tujuan Strategis-6 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program-program Pengembangan Sumber Daya dan Kerjasama diarahkan pada:

a. Pembangunan dan pembinaan kerjasama PMI dengan Pemerintah, sektor pelayanan publik, swasta/korporasi, Mitra Gerakan, lembaga donor serta pemangku kepentingan lainnya, baik lokal, nasional maupun internasional

Outcome 6.1:

Hubungan kerja sama PMI di semua tingkatan dengan pemerintah, sektor publik, swasta, mitra gerakan, organisasi, lembaga donor nasional dan internasional, serta pemangku kepentingan lainnya menguat di semua tingkatan

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah mitra yang memiliki kerja sama formal dengan PMI Pusat/Provinsi/ Kabupaten/Kota.

 6 mitra gerakan memiliki kerjasama formal dengan PMI Pusat;

 17 perjanjian kerjasama formal telah ditanda tangani oleh PMI Pusat dan mitra gerakan;  7 mitra non gerakan memiliki

kerjasama formal dengan PMI Pusat;

 7 perjanjian kerjasama formal telah ditanda tangani oleh PMI Pusat dan mitra non gerakan.

 3 mitra gerakan memiliki kerjasama formal dengan PMI Pusat;

 5 perjanjian kerjasama formal telah ditanda tangani oleh PMI Pusat dan mitra gerakan;  12 mitra non gerakan memiliki kerjasama

formal dengan PMI Pusat;

 15 perjanjian kerjasama formal telah ditanda tangani oleh PMI Pusat dan mitra non gerakan.

b. Peningkatan kapasitas organisasi dan personil PMI untuk upaya diversifikasi sumber pendanaan

Outcome 6.2:

Kapasitas Pengembangan Sumber Daya (PSD) untuk meningkatkan partisipasi mitra dan masyarakat menguat

Indikator Capaian 2017 Capaian 2018

Jumlah unit usaha PMI Pusatl/Prov/Kabupaten/Kota yang masih aktif beroperasi.

 2 unit usaha pelaksana teknis PMI Pusat sebagai bagian dari unit usaha PMI, yaitu Wisma PMI dan Pusdiklat Jatinangor;

 7 unit usaha PMI

Provinsi/Kab/Kota masih aktif beroperasi;

Lampung 3

Jambi 2

Sumatera Barat 2  2 unit usaha PMI Kab/Kota di

Jambi dan Lampung telah dapat memberikan 40% hasil usaha untuk operasional markas. Tulang Bawang Barat 1

Sarolangun 1

 2 unit usaha pelaksana teknis PMI Pusat sebagai bagian dari unit usaha PMI, yaitu Wisma PMI dan Pusdiklat Jatinangor;

 7 unit usaha PMI Provinsi/Kab/Kota masih aktif beroperasi;

Lampung 3

Jambi 2

Sumatera Barat 2  1 unit usaha PMI Kab/Kota di

Jambi dan 2 unit usaha PMI Kab/Kota di Lampung telah dapat memberikan 30% hasil usaha untuk operasional markas.

Tulang Bawang Barat 1

Sarolangun 1

Kota Bandar Lampung 1 Jumlah pendapatan unit

usaha PMI

Pusat/Provinsi/Kab/Kota

Pusdiklat PMI Pusat: Rp. 1.033.588.484

Pusdiklat PMI Pusat: Rp. 405.846.328,- Jumlah pelatihan yang

diberikan oleh PMI Prov/Kota/Kab kepada eksternal

 22 kegiatan orientasi/pelatihan bagi mitra dilaksanakan dengan dukungan PMI Pusat kepada:

Individu 1 Komunitas 1 NGO/INGO 2 Perusahaan 6 UN Organization 1 Mitra Gerakan 1

 21 kegiatan orientasi/pelatihan bagi mitra dilaksanakan dengan dukungan PMI Pusat kepada :

NGO/INGO 7

Perusahaan 12 UN Organization 1 Pemerintahan 1

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh varibel-variabel Rasio Modal Kerja yang terdiri dari Current Rasio (CR), Liquid Ratio (LR),

konvensional maupun yang memakai sistem Syariah. Dengan adanya internet banking bagi para nasabah keuntungannya sangat besar, karena dengan adanaya pelayanan

Potensi nutrien yaitu protein kasar dan energi yang dinyatakan dalam TDN dari setiap wilayah kecamatan, dihitung dengan cara mengalikan potensi rumput dan

Keunggulan alat ini dibandingkan dengan alat-alat yang sudah ada diantaranya tidak adanya efek samping seperti bau bangkai dari tikus, mudah untuk digunakan dan yang

Fasilitas Freeze Panes akan membuat tampilan pada worksheet kita dengan posisi kolom dan baris tertentu tetap dan yang lainnya bergerak/berubah jika kita geser

Common yard merupakan fasilitas logistik yang digunakan bersama oleh TMMIN, TAM, dan Main Dealer sebagai Delivery Center unit-unit ekspor dan domestik, sekaligus sebagai

Terdapat dua perancangan yang akan dilakukan dengan mendesain Observer dengan menggunakan dua parameter variabel pengukuran, yang pertama adalah dengan menggunakan

Assalamualaikum Wr. Syukur alhamdulillah senantiasa saya haturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kami. Shalawat serta salam yang