Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
1
LAPORAN CAPAIAN PROGRAM-PROGRAM PMI PUSAT 2017
Rencana kerja 2017 yang merupakan kelanjutan dari program kerja tahun-tahun sebelumnya telah diimplementasikan sesuai dengan Tujuan Strategis pada Renstra 2014-2019, yaitu :
1. Mewujudkan PMI yang berfungsi baik di semua tingkatan, serta sinergis dalam pelaksanaan kegiatan, peraturan organisasi, sistem, dan prosedur yang ditetapkan.
2. Meningkatkan kapasitas sumber daya organisasi PMI di semua tingkatan, baik sumber daya manusia maupun sarana prasarana yang diperlukan untuk melayani masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas operasi penanganan bencana dan krisis kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, baik dari segi kecepatan, cakupan, dan efektivitas pelayanan.
4. Meningkatkan ketahanan masyarakat untuk mengurangi risiko dan dampak bencana serta penyakit melalui program-program kesiapsiagaan, kesehatan, dan sosial serta pelayanan kesehatan rujukan.
5. Meningkatkan ketersediaan darah yang aman, mudah dijangkau, dan berkualitas di seluruh Indonesia.
6. Memperkuat hubungan kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah, sektor publik, swasta, mitra gerakan, lembaga donor, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka menjalankan mandat dan fungsi PMI.
7. Meningkatkan akuntabilitas PMI sebagai organisasi kemanusiaan di tingkat nasional maupun internasional.
8. Meningkatkan pemahaman seluruh elemen masyarakat tentang nilai-nilai kemanusiaan, Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) melalui upaya komunikasi, edukasi, dan diseminasi.
Masing-masing Tujuan Strategis tersebut telah diimplementasikan secara bertahap dalam rencana tahunan Divisi/Biro Markas Pusat, realisasi kegiatan terlampir. Uraian dibawah ini merupaka capaian utama dari beberapa kegiatan prioritas/strategis pada tahun 2017, yang diinisiasi oleh unit-unit kerja Markas Pusat PMI.
1. Bidang Organisasi dan Kelembagaan
Mengacu pada Tujuan Strategis-1 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program-program pengembangan Organisasi dan Kelembagaan diarahkan pada
1. Pengesahan Undang-Undang Kepalangmerahan
2. Pelembagaan AD/ART dan Peraturan-peraturan Organisasi PMI;
3. Pengimplementasian sistim Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan yang berlaku di semua tingkatan;
4. Pelaksanaan koordinasi, komunikasi dan pembinaan PMI antar tingkatan
I. Ringkasan
II. Capaian Utama 2017
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
2
Adapun capaian utama pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:Outcome 1.1:
Legalitas Badan Hukum PMI menguat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
UU Kepalangmerahan disahkan Masih dalam proses UU Kepalangmerahan disahkan pada tanggal 11 Desember 2017 Jumlah kegiatan sosialisasi RUU
kepalangmerahan.
6 kegiatan sosialisasi RUU Kepalangmerahan, yaitu:
- Musyawarah Kerja Nasional;
- Rapat Tim Pendamping RUU;
- Rapat pembahasan dan pengayaan RUU Kepalangmerahan dengan Kemenkumham, Kemenkes, Kemenlu, Kemenhan, dan TNI.;
- Rapat Teknis Bidang Organisasi;
- Sosialisasi RUU Kepalangmerahan melalui Radio RRI di Kota xxx?
3 kegiatan sosialisasi RUU Kepalangmerahan (Diseminasi Kepalangmerahan), yaitu:
- Tenaga Ahli DPR Komisi IX dan beberapa Kementerian
(Kemenkumham, Kemenlu, Kemenhan, dan Kemenkes);
- Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB); dan
- Fraksi Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) terkait diskusi Publik terkait "Urgensi Payung Hukum terhadap Organisasi Kemanusiaan (palang Merah) di Indonesia.
Outcome 1.2:
AD/ART, Peraturan Organisasi (PO) PMI dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), serta produk hukum yang sudah diterbitkan melembaga di semua tingkatan.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI Provinsi, melaksanakan Musyawarah Lima Tahunan tepat waktu.
9 PMI Provinsi melaksanakan Musyawarah Lima Tahunan tepat waktu.
9 PMI Provinsi melaksanakan Musyawarah Lima Tahunan tepat waktu.
PMI Provinsi melaksanakan Musyawarah Kerja sesuai jadwal yang ditetapkan.
16 PMI Provinsi melaksanakan Musyawarah Kerja tahun 2016.
11 PMI Provinsi yang melaksanakan Musyawarah Kerja tahun 2017
Jumlah Peraturan Organisasi (PO) disesuaikan dengan AD/ART.
2 Peraturan Organisasi telah disesuaikan dengan AD/ART, yaitu:
PO tentang Markas Palang Merah Indonesia;
PO tentang UTD Palang Merah Indonesia.
1 Peraturan Organisasi telah disesuaikan dengan AD/ART, yaitu:
PO tentang Kode Perilaku
Outcome 1.3:
Sistem Perencanaan, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (PMER) berfungsi baik di semua tingkatan
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota memiliki rencana kerja tahunan sesuai Panduan Perencanaan dan Pelaporan.
18 PMI Provinsi dan 155 PMI Kab/Kota Renker 2016/2017 sesuai panduan
20 PMI Provinsi dan 173 PMI Kab/Kota memiliki Renker 2017/2018 sesuai panduan
PMI Pusat/ Provinsi/
Kabupaten/Kota memiliki laporan tahunan sesuai Panduan Perencanaan dan Pelaporan.
Laporan tahunan 2015/2016:
- 16 PMI Prov - 98 PMI Kab/Kota
Laporan tahunan 2016/2017:
- 18 PMI Prov - 114 PMI Kab/Kota
PMI Kabupaten/Kota memiliki laporan semester sesuai buku Panduan.
195 PMI Kab/Kota dari 18 PMI Provinsi 215 PMI Kab/Kota dari 20 PMI Provinsi
PMI Provinsi, Kabupaten/Kota menerima pelatihan
Perencanaan, Monitoring- Evaluasi dan Pelaporan.
10 PMI Prov
79 PMI Kab/Kota
Total: 240 orang
4 PMI Prov
21 PMI Kab/Kota
Total: 98 orang
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
3
PMI Provinsi/Kabupaten/Kota menerima kunjungan bimbingan teknis PMER.
4 PMI Provinsi
14 PMI Kab/Kota
7 PMI Prov
34 PMI Kab/Kota
PMI Pusat/Provinsi/
Kabupaten/Kota memiliki Peta Kapasitas Organisasi setiap dua tahun.
PMI Pusat telah melakukan penilaian kapasitas organisasi melalui OCAC
23 PMI Provinsi telah melakukan penilaian organisasi kapasitas organisasi melalui BOCA
Outcome 8.1:
Pemahaman personil PMI dan pemangku kepentingan eksternal tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kepalangmerahan meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah diseminator yang di sertifikasi di PMI
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.
79 diseminator yang sertifikasi di 2 PMI Provinsi.
110 diseminator yang sertifikasi di 2 PMI Provinsi.
Jumlah orang yang mengikuti kegiatan diseminasi
kepalangmerahan di PMI Kabupaten/Kota.
180 orang yang mengikuti kegiatan diseminasi kepalangmerahan di 2 PMI Kab/Kota (Kota Bandung dan Kota Bogor)
35 diseminator baru di tahun 2017;
261 diseminator aktif di Indonesia.
2. Bidang Penanganan Bencana
Mengacu pada Tujuan Strategis-3 dan 4 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program-program Penanganan Bencana diarahkan pada:
a. Peningkatan kapasitas personil untuk pelayanan darurat bencana
Output 3.1.1:
Tim Satgana dan spesialis pelayanan darurat tersedia dan siap dimobilisasi di semua tingkatan, termasuk di tingkat regional dan nasional, sesuai SOP yang ditetapkan.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah anggota tim Satgana di PMI Kabupaten/Kota.
1.560 anggota tim Satgana 3.999 anggota tim Satgana
Jumlah spesialis tanggap darurat PMI di semua tingkatan
94 personil spesialis tanggap darurat tingkat Nasional dan Provinsi, terdiri dari:
- 73 anggota SATGANA Spesialis TDB mengikuti sertifikasi profesi PB yang berasal dari 2 Regional (Jawa, Kalimantan, Lampung, dan Bali);
- 21 orang mengikuti pelatihan RFL di Nunukan.
434 personil spesialis tanggap darurat tingkat Nasional dan Provinsi, terdiri dari:
- 25 orang dari wilayah se-Jawa Timur mengikuti pelatihan RFL;
- 253 orang mengikuti pelatihan asesmen, distribusi bantuan, dan hunian;
- 30 orang mengikuti lokalatih bantuan berbasis tunai;
- 25 orang spesialis tanggap darurat PMI di wilayah Sumatera;
- 29 orang spesialis tanggap darurat PMI di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua dan Maluku;
- 23 orang terlatih spesialis layanan ambulans untuk PMI Maluku dan Maluku Utara;
- 49 orang terlatih spesialis pertolongan pertama untuk Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
4
Outcome 3.2:
Ketersediaan perangkat pelayanan darurat yang sesuai dengan standar akuntabilitas
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah penerima manfaat yang dijangkau oleh pelayanan darurat PMI Kabupaten/Kota
214.890 jiwa telah mendapatkan manfaat layanan darurat PMI Kab/ Kota.
397.375 jiwa dan 79.890 KK telah mendapatkan manfaat dari layanan darurat bencana PMI di seluruh Kab/Kota.
Output 3.1.2:
Simulasi tanggap darurat dilaksanakan di PMI semua tingkatan sesuai kebutuhan dan rencana
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah kegiatan simulasi tanggap darurat yang dilakukan oleh PMI Pusat, Prov, Kab- Kota setiap tahun
27 kegiatan simulasi dilakukan oleh PMI dimasing masing tingkatan.
4 kegiatan simulasi dilakukan oleh PMI Pusat dan Provinsi, yaitu:
- 2 kegiatan simulasi layanan ambulans tanggap darurat (Maluku dan Maluku Utara);
- 1 simulasi Basecamp Manajemen dalam Temu Sibat Nasional;
- 1 simulasi Epidemic dalam Temu Sibat Nasional.
Output 3.3.3:
Rencana kontingensi dimukhtahirkan setiap tahun di PMI semua tingkatan
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI Pusat/Prov/Kab/
Kota memiliki Rencana Kontingensi tahunan.
85% PMI Propinsi dan 30% PMI Kab/ Kota telah mengalokasikan dana Kontinjensi sesuai dng kemampuan masing-masing Daerah
100% PMI Propinsi dan 30% PMI Kab/ Kota telah mengalokasikan dana kontinjensi sesuai dengan kemampuan masing-masing Daerah.
b. Pembangunan dan pengimplementasian sistim manajemen pelayanan darurat/krisis yang efektif
Output 3.3.1:
Kerangka kerja, panduan, dan SOP dalam menjalankan mekanisme pelayanan dan koordinasi tanggap darurat tersedia
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah panduan/
SOP/kurikulum terkait tanggap darurat yang diterbitkan oleh PMI Pusat.
1 Panduan/SOP/Kurikulum terkait tanggap darurat yang diterbitkan oleh PMI Pusat, yaitu:
- Juknis Tanggap Darurat Berdasarkan Karakter dan Prinsip Layanan Palang Merah.
Draft Revisi SOP Pelayanan Kemanusiaan dalam Situasi Konflik telah selesai disusun;
4 dokumen perencanaan penanggulangan bencana disusun untuk PMI Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat;
Draft Kurikulum dan Panduan Basecamp Manajemen tersusun;
Panduan Cash Transfer/Program Bantuan Transfer Tunai Palang Merah Indonesia telah tersedia.
PMI Pusat, Prov, Kab-Kota memiliki rencana operasi dalam kurun waktu 3x24 jam setelah kejadian darurat.
51 PMI Provinsi/Kab/Kota terdampak bencana telah menyusun RENOP dalam situasi darurat bencana.
61 PMI Provinsi/Kab/Kota terdampak bencana telah menyusun RENOP dalam situasi darurat bencana.
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
5
Output 3.3.5:
Kebutuhan pelayanan RFL dalam masa normal dan masa tanggap darurat ditindaklanjuti oleh PMI semua tingkatan.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah kasus RFL yang ditindaklanjuti oleh PMI
Kabupaten/Kota hingga prosedur selesai.
44 kasus RFL ditindaklanjuti oleh PMI Kab/Kota hingga prosedur selesai dengan informasi sebagai berikut:
778 kasus RFL ditindaklanjuti oleh PMI Kab/Kota hingga prosedur selesai dengan informasi sebagai berikut:
c. Program Berbasis Masyarakat di Bidang Kesiapsiagaan
Outcome 4.1:
Kapasitas PMI dalam mengelola program-program berbasis masyarakat di bidang kesiapsiagaan dan kesehatan meningkat.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah program berbasis masyarakat yang dilaksanakan di PMI Kabupaten/Kota.
7 program berbasis masyarakat dalam bidang kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana yang dilaksanakan di 83 Desa/Kelurahan, 23 PMI Kab/Kota, dan 9 Provinsi dengan dukungan PMI Pusat.
7 program berbasis masyarakat dalam bidang kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana yang dilaksanakan di 40 Desa/Kelurahan, 14 PMI Kab/Kota, dan 6 Provinsi dengan dukungan PMI Pusat;
20 Propinsi dan 90 Kab/ Kota telah
mengembangkan program PERTAMA secara mandiri dengan pendanaan dari APBD, CSR Sektor Swasta maupun dana mandiri PMI.
Jumlah penerima manfaat langsung program
kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat di PMI Kabupaten/Kota.
2.910 anggota SIBAT telah direkrut dan aktif sebagai pelaku utama program PERTAMA dukungan PMI Pusat;
2.150.400 orang mendapatkan manfaat dari program
PERTAMA/Masyarakat Aman dan Tangguh.
1.200 anggota SIBAT direkrut dan aktif sebagai pelaku utama program PERTAMA dukungan PMI Pusat;
37.757 Kepala Keluarga mendapatkan manfaat tidak langsung dari program PERTAMA/Masyarakat Aman dan Tangguh;
3.208.799 orang (kumulatif) telah
mendapatkan manfaat program Masyarakat Tangguh Banjir dukungan IFRC-Zurich di 3 sungai besar yakni Bengawan Solo, Citarum dan Ciliwung.
Sebanyak 259.036 orang (kumulatif) telah mendapatkan akses air bersih dari program WASH dukungan USAID – Amcross;
Sebanyak 7.090 orang telah menerima manfaat dari tidak langsung program ICBRR Dukungan Australian RC;
Sebanyak 7.300 orang telah mendapatkan manfaat tidak langsung program ICBRR dukungan Palang Merah Jepang;
Sebanyak 87.242 orang (kumultaif) telah mendapatkan manfaat program Program ICBRR Coastal di Jakarta, Cilacap, Batang, Demak, Lombok Barat dan Aceh Jaya.
Sebanyak 20.000 orang telah mendapatkan manfaat tidak langung Program Koalisi Kota Tangguh Semarang dan Ternate GDPC- USAID-Amcross;
Sebanyak 29.484 orang (kumulatif) telah mendapatkan manfaat Program Greater Jakarta dukungan Amcross;
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
6
Sebanyak 2.609 orang telah mendapatkan manfaat tidak langsung Program ICBRR dukungan Irlandia RC di Malang;
Sebanyak 1.500 orang telah mendapatkan Temu SIBAT Nasional telah dilaksanakan di Bogor diikuti oleh utusan dari 20 Propinsi, 90 Kab/ kota, dan 165 Desa/ Kelurahan.
3. Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial
Mengacu pada Tujuan Strategis-3 dan 4 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program-program Pelayanan Kesehatan dan Sosial diarahkan pada:
a. Peningkatan kapasitas personil untuk pelayanan krisis kesehatan
Outcome 3.1:
Kapasitas personel spesialis pelayanan krisis kesehatan PMI meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah spesialis pelayanan krisis kesehatan tingkat nasional.
- Terlatih 28 orang dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bengkulu;
- 10 orang dari RS Cut Nyak Dien, PMI Aceh dan PMI Pusat terlatih manajemen korban masal dan 8 orang lainnya terlatih ACLS, BTCLS dan Pertolongan Pertama;
- Pembinaan kepada spesialis PKDD dan ambulans dalam merespon tanggap darurat bencana maupun simulasi di Sinabung, Sumatera (banjir), DKI Jakarta dan Aceh;
- Mobilisasi 1 orang RDRT ke Vietnam;
- Mobilisasi tim WASH untuk respon sinabung;
- 7 orang spesialis air dan sanitasi tersertifikasi BNSP untuk pelaku bencana
- 46 Spesialis Emergency WASH terlatih;
- Mobilisasi 2 orang RDRT ke India dan Bangladesh;
- Mobilisasi tim WASH untuk respon G. Agung;
- 9 orang terlatih ERU Health;
- 8 orang pelatih PP terlatih ToT PP di Singapura;
- 25 orang terlatih ManajemenJenazah saat darurat;
- 11 orang terlatih Sexual and Gender based Violence Training;
- 3 orang perawat dimobilisasi ke Respon di Bangladesh;
- 2 orang staf dimobilisasi untuk pelatihan WASH di Myanmar;
- 2 orang staf dimobilisasi untuk pelatihan WASH di Malaysia;
- 2 orang staf dimobilisasi untuk pelatihan WASH di Laos;
- 2 orang terlatih Menstrual Hygiene di Bangladesh.
Output 3.1.2:
Simulasi tanggap darurat dilaksanakan di PMI semua tingkatan sesuai kebutuhan dan rencana
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah kegiatan simulasi tanggap darurat yang dilakukan oleh PMI Pusat, Prov, Kab- Kota setiap tahun
N/A 1 Simulasi Nasional WASH di Padang;
Simulasi PP kepada 50 Polisi dan TNI.
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
7
b. Peningkatan ketersediaan perangkat standar untuk mendukung operasi pelayanan krisiskesehatan
Output 3.2.1:
Peralatan standar pelayanan darurat, termasuk peralatan komunikasi untuk koordinasi, serta format pencatatan dan pelaporan tersedia dan siap digunakan di semua tingkatan.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI Provinsi memiliki setidaknya lima alat pendukung operasional krisis kesehatan
- Pengadaan 1 unit ambulans untuk PMI Kab. Karo dan menerima 9 unit ambulans dari donor lainnya;
- Pengadaan peralatan pendukung manajemen korban masal di RS Cut Nyak Dien selesai dilaksanakan November 2016;
- Pengadaan 7 unit alat pengolah air;
- Donasi 3 unit tangki air.
- 2 unit pengadaan ambulans untuk Pidie Jaya;
- 4 unit ambulans terdistribusi ke Sukabumi, Nunukan, Papua, Muko-muko.
PMI Kabupaten/Kota memiliki fasilitas pelayanan ambulans 24 x 7.
Pelayanan ambulans DKI sudah tergabung dalam SPGDT DKI di nomor 112
Masih dalam proses pendataan
c. Pembangunan dan pengimplementasian sistim manajemen pelayanan krisis kesehatan yang efektif.
Output 3.3.1:
Kerangka kerja, panduan, dan SOP dalam menjalankan mekanisme pelayanan dan koordinasi tanggap darurat tersedia
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah
panduan/SOP/kurikul um terkait pelayanan krisis kesehatan yang diterbitkan PMI Pusat
Tersedia draft III Buku PP PMI;
Tersedia draft Panduan dan Kurikulum PKDD PMI;
Tersedia Panduan dan SOP manajemen korban masal di RS Cut Nyak Dien Aceh.
Panduan WASH saat darurat telah direvisi;
Panduan operasional PP, kurikulum PP telah dimutakhirkan.
Output 3.3.2:
Pelayanan ambulans PMI menjadi bagian dari Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) setempat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah pelayanan ambulans PMI Kabupaten/Kota yang direspon melalui SPGDT.
1 PMI Provinsi dengan pelayanan ambulans yang sudah tergabung dalam SPGDT (DKI Jakarta di nomor 112);
Apel siaga PP dan pelayanan Ambulans saat lebaran, natal dan tahun baru;
Siaga Aksi Damai 411 dan 212;
Sosialisasi hari Pertolongan Pertama untuk anak saat ulang tahun PMI ke 71.
Sebanyak 573 Pos PP dan pelayanan Ambulans saat lebaran
Siaga pos PP pada natal dan tahun baru, Pilkada;
Kampanye hari Pertolongan Pertama Sedunia di 6 Kota (DKI Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malang, Surabaya);
Advokasi perlindungan petugas kesehatan PMI dalam situasi sensitive (kerjasam dengan ICRC dan MSF).
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
8
d. Peningkatan kapasitas pengelolaan program-program berbasis masyarakat di bidangkesehatan
Outcome 4.1:
Kapasitas PMI dalam mengelola program-program berbasis masyarakat di bidang kesiapsiagaan dan kesehatan meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah spesialis program kesehatan berbasis masyarakat
Telah terlatih 51 orang untuk pelatihan PHAST
32 orang terlatih Pendidikan Sebaya HIV
Telah terlatih 96 orang untuk pelatihan PHAST
30 orang terlatih pendekatan program berbasis masyarakat
Jumlah program berbasis masyarakat yang dilaksanakan di PMI Kabupaten/Kota.
2 program WASH di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan Jawa Tengah
2 Program WASH di Jawa Tengah (4 kab/kota), Jawa Timur (2 kab/ kota), Kalimantan Timur (2 kab/kota)
Program Kampanye Imunisasi di DKI Jakarta (1 kota), Jawa Barat (9 Kab/kota) dan Banten (8 Kab/kota)
Program Membangun masyarakat aman dan tangguh bidang kesehatan di NTT (4 kab/kota)
Jumlah sekolah sehat di wilayah kerja PMI Kabupaten/Kota.
N/A N/A
Jumlah penerima manfaat langsung program kesehatan berbasis masyarakat di PMI
Kabupaten/Kota.
1.753 penerima manfaat dari program di jawa Tengah
18.243 penerima manfaat dari program di Kalimantan Timur dan Jawa Timur
17.190 penerima manfaat dari program WASH di Kalimantan Timur dan Jawa Timur;
6157 penerima manfaat dari program WASH di Jawa Tengah;
Kampanye & Imunisasi Campak & Rubella:
- 285 relawan PMI (KSR) diatih kampanye imunisasi MR
- 1521 relawan masyarakat dilatih kampanye imunisasi MR
- 623,063 KK penerima manfaat kampanye imunisasi MR
- 21.913 unregistered children penerima manfaat kampanye dan imunisasi MR - 18,859 siswa sekolah dijangkau melalui
kampanye MR;
- 169,753 orang dijangkau melalui kampanye massal
- 1.223.713 orang penerima manfaat dijangkau melalui media sosial PMI
210 Relawan Masyarakat terlatih pendekatan berbasis masyrakat (pengkajian d tingkat masyarakat), Program Membangun masyarakat aman dan tangguh bidang kesehatan di NTT
e. Peningkatan kapasitas pelayanan sosial untuk masyarakat/kelompok paling rentan
Outcome 4.2:
Kapasitas PMI dalam memberikan pelayanan sosial untuk masyarakat meningkat.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah panduan/
SOP, perangkat penunjang pelayanan social yang tersedia di PMI Pusat
- Panduan Perawatan Keluarga telah
dimutakhirkan
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
9
Jumlah kegiatan pelayanan sosial yang dilaksanakan di PMI Pusat/ Provinsi/
Kabupaten/ Kota
Psikososial Bagi TKI (domestic migran) Penanganan
psikososial bagi TKI yang mengalami penyiksaan di tiga Provinsi: Cilacap,
Sumbawa,Banyuwangi dan Lampung. Jumlah: 120 orang;
Inklusi Disabilitas memberikan pelatihan pertolongan pertama dan kebersihan diri
kepadasiswa SLB di tiga Provinsi, yaitu: DKI, Banten dan Jawa Barat. Jumlah SLB adalah 10 SLB;
Operasi Katarak: mengadakan operasi katarak di Provinsi Papua, Maluku dan NTT, sebanyak 201 orang dan membagikan 819 kacamata baca;
Program Kacamata:
memberikan 5.005 Kacamata kepada siswa Sekolah Dasar di 4 Provinsi, yaitu: Atambua- NTT, Sabang-Aceh
Merauke-Papua dan Nunukan- Kalimantan Utara.
Dukungan Psikososial bagi TKI (domestic migrant) di Jawa Barat (Indramayu), Jawa Timur (Banyuwangi), NTB (Lombok), Lampung
Operasi Katarak Gratis di:
Papua (waropen), Maluku (Tual dan Seram bagian timur), NTT (Malaka) dukungan ICRC
RS PMI Bogor, Sulawesi (Makasar) dukungan dana PMI & sumbangan masyarakat
Bakti sosial kacamata gratis untuk siswa sekolah SD-SMP di Jawa Timur (Surabaya), Sumut (Binjai), Sulsel (Makasar), Aceh (Simeulue), Papua (Bovendigul), Maluku (Saumlaki)
Jumlah penerima manfaat langsung layanan sosial di PMI Kabupaten/Kota.
Psikososial bagi TKI (domestic migran) jumlah 120 orang;
Inklusi disabilitas di 10 SLB;
Operasi kartarak 201 orang;
Kacamata baca 819 kacamata;
Kacamata untuk anak SD 5.005 siswa.
120 penerima manfaat dukungan psikososial bagi TKI (domestic migrant)
489 penerima manfaat operasi katarak
8.607 penerima manfaat kacamata gratis
4. Bidang Pembinaan SDM dan Sarana-Prasana
Mengacu pada Tujuan Strategis-2 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program-program pembinaan Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana diarahkan pada:
a. Peningkatan manajemen SDM PMI (Sukarelawan) di semua tingkatan
Outcome 2.1:
Manajemen SDM PMI yang mencakup rekrutmen, pelatihan, penugasan, supervisi, pemberian penghargaan, serta penilaian kinerja meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah sekolah di Kabupaten/Kota yang memiliki unit PMR aktif.
13.782 sekolah di Kab/Kota yang memiliki unit PMR aktif, terdiri dari:
Sumber: MIS PMI 05/01/2017
13.782 sekolah di Kab/Kota yang memiliki unit PMR aktif, terdiri dari:
Sumber: MIS PMI 20/01/2018
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
10
Jumlah sukarelawan Kabupaten/Kota yang dilatih spesialisasi pelayanan prioritas I/II/III.
61 sukarelawan Kabupaten/Kota terlatih dalam pelatihan nasional, yaitu: pelatihan hunian, PKDD, IT-Telekom, PHAST, HIV/AIDS, Monitoring dan Evaluasi dan Pelatihan Dukungan Kelompok.
134 sukarelawan Kabupaten/Kota terlatih dalam pelatihan nasional, seperti asesmen, evakuasi, pertolongan pertama, pelayanan kesehatan, air dan sanitasi, distribusi bantuan dan hunian.
Jumlah PMI Kabupaten/Kota memiliki
Forel/Forpis aktif.
33 Forpis Provinsi;
Kab/Kota (N/A). 34 Forpis Provinsi;
Kab/Kota (N/A).
Jumlah
sukarelawan mitra (perusahaan/
organisasi/institusi) yang dimobilisasi oleh PMI Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota.
432 sukarelawan mitra dimobilisasi oleh PMI Pusat/Provinsi/Kab/Kota, terdiri dari:
- Pusat 0 orang
- Provinsi 432 orang (DKI & Bali) - Kab/Kota N/A
356 sukarelawan mitra terdaftar, terdiri dari:
- Pusat 0 orang
- Provinsi 356 orang (DKI & Bali) - Kab/Kota N/A
b. Peningkatan sistem pendidikan dan pelatihan PMI di semua tingkatan
Outcome 2.2:
Sistem pendidikan dan pelatihan PMI berfungsi dengan baik.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah pelatih yang disertifikasi oleh PMI Pusat dimobilisasi per tahun.
113 orang dari PMI Pusat, RS. PMI Bogor, Provinsi, Komponen Gerakan dengan kompetensi 82 sebagai pelatih dan 31 sebagai narasumber
dimobilisasi pada kegiatan yang dilakukan oleh PMI Pusat maupun PMI Provinsi sesuai dengan kompetensinya.
Pelatih dan narasumber tersebut dimobilisasi ke 52 kegiatan pelatihan dan non pelatihan (orientasi, lokakarya, orientasi, lokalatih, gladi Relawan) sebagai pelatih, narasumber, fasilitator, monev, asesor dan juga panitia pelatihan.
116 pelatih dari PMI Pusat, RS PMI Bogor, PMI provinsi, komponen Gerakan dan pihak eksternal dimobilisasi melatih dan menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan;
34 pelatih dimobilisasi sebagai monev dan observer pelatihan dan sebagai asesor dalam penjenjangan pelatih juga uji kompetensi profesi.
Jumlah pelatih yang disertifikasi oleh BNSP
35 personil PMI disertifikasi sebagai instruktur muda (PMI DKI Jakarta: 20 orang, dan PMI Provinsi Bali: 15 orang);
4 personil PMI disertifikasi sebagai pelaku PB yang berasal dari PMI Provinsi Jawa Barat dan PMI Pusat;
Sertifikasi instruktur dari BNSP akan dilaksanakan di 2 (dua) PMI Provinsi (Bali dan DKI Jakarta) setelah terlaksana penjenjangan pelatih.
54 personil PMI disertifikasi sebagai pelatih (PMI DI. Yogyakarta: 20 orang, dan PMI Jawa Tengah: 34 orang);
19 pelatih PMI disertifikasi sebagai instruktur pelaksana pelatihan tatap muka oleh BNSP;
5 pelatih PMI melakukan perpanjangan sertifikasi instruktur pengawas pelatihan di BNSP;
6 pelatih PMI disertifikasi sebagai instruktur pengembangan pelatihan oleh BNSP;
7 pelatih PMI disertifikasi sebagai asesor kompetensi oleh LSP-IKI;
10 pelatih PMI disertifikasi sebagai asesor dari LSP-PB;
56 personil PMI disertifikasi sebagai pelaku PB oleh BNSP.
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
11
Jumlah fasilitator PMR yang tersedia di sekolah
dasar/menengah/
lanjutan di Kabupaten/Kota.
N/A N/A
Output 2.2.2:
Kurikulum pelatihan nasional yang dibutuhkan oleh internal/eksternal dimutakhirkan oleh PMI dan diakreditasi oleh lembaga nasional (Kemenkes, Kemenakertrans, BNPB).
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah kurikulum pelatihan yang diperbarui
setidaknya 4 tahun sekali oleh PMI Pusat
4 kurikulum pelatihan diperbaharui yaitu Pelayanan Kesehatan Dasar Darurat, Shelter/Hunian, IT-Telekom, HIV dan AIDS;
2 kurikulum pelatihan disusun yaitu yaitu Monitoring dan Evaluasi, Pengembangan Sumber Daya (PSD).
7 kurikulum pelatihan diperbaharui menggunakan acuan utama Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) agar selaras dengan kompetensi profesi, dimana 1 (satu) diantaranya kurikulum baru yakni kurikulum pelatihan distribusi bantuan.
- Kurikulum pelatihan asesmen tanggap darurat bencana;
- Kurikulum pelatihan distribusi bantuan - Kurikulum hunian;
- Kurikulum kepalangmerahan;
- Kurikulum pengembangan sumber daya;
- Kurikulum kehumasan;
- Kurikulum pertolongan pertama.
Jumlah kurikulum pelatihan mitra yang siap digunakan
- -
Jumlah pelatihan yang didaftarkan oleh PMI Pusat untuk akreditasi.
1 pelatihan (KPPBM) telah diajukan untuk diakreditasi Badan PPSDM Kesehatan.
Belum diajukan pelatihan untuk
diakreditasi Badan PPSDM dikarenakan ketidaksiapan dokumen serta persyaratan yang perlu dipenuhi sebelumnya.
Output 2.2.3:
Pelatihan-pelatihan PMI dikelola sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) manajemen pelatihan
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah laporan pelatihan dari PMI Prov/Kab/Kota yang sesuai Juknis manajemen pelatihan
13 laporan pelatihan yang
menghasilkan lulusan sejumlah 337 orang;
8 PMI Provinsi difasilitasi dalam penomoran sertifikat nasional.
12 laporan pelatihan dari 6 PMI Provinsi yang menghasilkan alumni pelatihan sejumlah 109 orang
c. Peningkatan ketersediaan sarana-prasarana dasar pendukung operasional PMI di semua tingkatan
Outcome 2.3:
Ketersediaan sarana dan prasarana dasar pendukung operasional PMI meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah PMI Provinsi memiliki tempat penyimpanan barang bantuan.
32 Provinsi memiliki tempat
penyimpanan barang bantuan dengan variasi penyimpanan barang bantuan untuk 100 kk s.d 2.000 KK
34 Provinsi memiliki tempat
penyimpanan barang bantuan dengan variasi penyimpanan barang bantuan untuk 100 kk s.d 2.000 KK
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
12
Jumlah gudang regional yang berfungsi sesuai ketentuan PMI.
6 gudang regional telah melaksanakan fungsi sesuai ketentuan dan sebagai buffer PMI Provinsi yang menjadi tuan rumah gudang regional
6 gudang regional telah melaksanakan fungsi sesuai ketentuan dan sebagai buffer bagi PMI Provinsi yang menjadi tuan rumah gudang regional;
495 ton barang batuan berupa Masker, Terpal, Hygiene Kit, Matras, Family Kit, Kantong Mayat dengan nilai Rp 8.176.550.000 telah dikirimkan untuk mendukung kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
PMI
Provinsi/Kabupaten /Kota memiliki posko yang aktif/berfungsi.*
29 PMI Provinsi memiliki Posko yang aktif/berfungsi;
100 personil (Petugas/Staf Posko) PMI Provinsi/Kab/Kota sebagai contact person untuk pelaporan bencana
PMI Provinsi 30 orang PMI Kab/Kota 70 orang
28 PMI Provinsi memiliki Posko yang aktif/berfungsi;
309 personil (Petugas/Staf Posko) PMI Provinsi/Kab/Kota sebagai contact person untuk pelaporan bencana
PMI Provinsi 32 orang PMI Kab/Kota 277 orang
Jumlah kegiatan pendidikan atau pelatihan yang diselenggarakan di Pusdiklat PMI.
9 kegiatan diselenggarakan di Pusdiklat PMI Jatinangor, yaitu:
- Peningkatan Kapasitas Petugas Pengelolaan Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Kedaruratan Bidang Kesehatan Dan Air Bersih Tingkat Nasional.
- Asia Regional WASH Workshop - WASH Reflection and Training - Asia Pacific Regional Emergency
WASH simulation - Pelatihan WASH - Pelatihan PHAST - Pelatihan IT-Telekom - Pelatihan PKDD
- Disaster Management Technical Meeting
- HR Roadmap
12 kegiatan diselenggarakan di Pusdiklat PMI Jatinangor, yaitu:
- Emergency WASH simulation;
- Pelatihan pelatih;
- Lokakarya pembuatan media KIE PRB;
- Penjenjangan pelatih dan sertifikasi instruktur;
- Pelatihan Air, Sanitasi dan Promosi Kebersihan (2 batch);
- WASH Training;
- Basic Health Training/ERU training;
- RDRT Wash Training;
- Lokalatih Humanitarian Diplomacy;
- Lokalatih Dead Body Management;
- Pelatihan Vertical Rescue tingkat Dasar.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan PMI memenuhi standar sertifikasi
3 tempat Diklat PMI diverifikasi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Bidang Penanggulangan Bencana, yaitu:
- PMI Provinsi Sulawesi Utara;
- PMI Provinsi Aceh;
- PMI Provinsi Sumatera Barat.
TUK PB PMI Jawa Tengah menjadi tempat pelaksanaan Pelatihan Asesor Kompetensi, BNSP;
TUK-PB PMI Jawa Tengah menjadi tempat uji kompetensi Pelaku PB wilayah Lampung, Jawa, Kalimantan dan Bali dengan 74 asesi.
Tempat Uji Kompetensi (TUK) PB PMI Jawa Tengah melaksanakan Pelatihan Asesor Kompetensi bidang
Penanggulangan Bencana dengan 15 peserta (PMI: 10 orang).
TUK PB PMI Provinsi Sumatera Barat menjadi tempat sertifikasi bagi regional Sumatera sebanyak 25 orang peserta;
TUK PB PMI Provinsi Sulawesi Utara menjadi tempat sertifikasi bagi regional Sulawesi dan Indonesia bagian Timur sejumlah 25 orang peserta.
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
13
d. Peningkatan penggunaan teknologi informasi untuk mendukung manajemen organisasi danoperasional PMI
Outcome 2.4:
Kinerja dan pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam mendukung operasional PMI meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI Kabupaten/Kota memiliki jaringan internet (target 375)
113 PMI Kab/Kota mempunyai akses internet (DKI Jakarta, DI. Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, Bengkulu, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur);
34 PMI Provinsi mempunyai akses internet;
80 UTD di Prov/Kab/Kota memiliki akses internet. Seluruh Provinsi telah mempunyai akses internet.
155 PMI Kab/Kota mempunyai akses internet (DKI Jakarta, DI. Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, Bengkulu, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Lampung, Aceh, dan Gorontalo);
34 PMI Provinsi mempunyai akses internet;
100 UTD di Prov/Kab/Kota memiliki akses internet. Seluruh Provinsi telah mempunyai akses internet.
Presentase Pegawai PMI Pusat/Prov/Kab- Kota/UTD yang menggunakan alamat surat elektronik resmi Organisasi (target 7%)*
44% pegawai PMI
Pusat/Prov/Kab/Kota/UTD yang menggunakan alamat surat elektronik organisasi, terdiri dari:
- 100 % PMI Pusat
- 100 % PMI Prov (2 akun /prov) - 30 % PMI Kab-Kota
- 25 % UTD
51% pegawai PMI
Pusat/Prov/Kab/Kota/UTD yang menggunakan alamat surat elektronik organisasi, terdiri dari:
- 100 % PMI Pusat
- 100 % PMI Prov (2 account /prov) - 40 % PMI Kab-Kota
- 35 % UTD
5. Bidang UTD
Mengacu pada Tujuan Strategis 5, program-program pengembangan Unit Transfusi Darah PMI adalah:
a. Peningkatan kapasitas semua Unit Transfusi Darah PMI sesuai standar nasional;
b. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan sarana prasarana Unit Transfusi Darah PMI di semua tingkatan;
c. Peningkatan ketersediaan darah yang aman dan akses yang terjangkau di semua Unit Transfusi Darah PMI.
Adapun capaian utama pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Outcome 5.1:
Kapasitas Unit Transfusi Darah (UTD) yang sesuai standar nasional meningkat.
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah UTD
Prov/Kabupaten/Kota memenuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP).
Visitasi di UTD Pusat, Prov. DKI Jakarta, Kota Surabaya, Semarang, Bandung Dan Surakarta
1 UTD PMI Kota Surabaya telah menerima Sertifikat CPOB dari Badan POM.
Jumlah UTD
Prov/Kabupaten/Kota memenuhi Standar Nasional
42 UTD Provinsi/Kab/Kota yang membentuk regionalisasi, terdiri dari 35 UTD.
42 UTD Provinsi/Kab/Kota yang membentuk regionalisasi, terdiri dari 50 UTD.
Jumlah UTD Prov/
Kabupaten/Kota dengan Struktur Organisasi sesuai standar.
77 UTD dengan struktur Organisasi sesuai standar Nasional
100 UTD dengan struktur Organisasi sesuai standar Nasional
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
14
Persentase UTD Prov/Kabupaten/Kota yang lulus penilaian Pemantapan Mutu Eksternal (PME).
100 UTD telah lulus penilaian Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
106 UTD telah lulus penilaian Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
UTD Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota melaksanakan penilaian kinerja pegawai setiap tahun.
1 UTD Pusat, 135 UTD Prov/ Kab/
Kota telah melaksanakan penilaian kinerja pegawai/tahun
1 UTD Pusat, 141 UTD Prov/ Kab/ Kota telah melaksanakan penilaian kinerja
pegawai/tahun
Jumlah pegawai UTD Pusat/Prov/Kabupaten /Kota dengan gaji pokok sesuai sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berlaku
1.153 pegawai di UTD Pusat, 135 UTD Prov/Kab/Kota telah menerima gaji sesuai sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berlaku
1.760 pegawai di UTD Pusat, 141 UTD Prov/Kab/ Kota telah menerima gaji sesuai sistem penggajian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berlaku
UTD Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota melakukan audit keuangan oleh eksternal setiap tahun.
1 UTD Pusat dan 42 UTD
Prov/Kab/Kota telah melakukan audit keuangan eksternal setiap tahun
1 UTD Pusat dan 58 UTD Prov/Kab/Kota telah melakukan audit keuangan eksternal setiap tahun
UTD Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota memiliki rencana kerja tahunan.
1 UTD Pusat dan 150 UTD
Prov/Kab/Kota memiliki rencana kerja tahunan
1 UTD Pusat dan 153 UTD Prov/Kab/ Kota memiliki rencana kerja tahunan
UTD Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota memiliki laporan tahunan pelaksanaan kegiatan.
1 UTD Pusat dan 107 UTD Prov/Kab/Kota memiliki laporan tahunan pelaksanaan kegiatan
1 UTD Pusat dan 124 UTD Prov/Kab/Kota memiliki laporan tahunan pelaksanaan kegiatan
Outcome 5.2:
Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana (UTD) Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah pegawai UTD Pusat/Prov/Kabupaten /Kota yang memenuhi 25 Satuan Kredit Profesional (SKP) dalam 5 tahun.
2.100 pegawai UTD
Pusat/Prov/Kab/Kota memenuhi 25 satuan Kredit Profesional (SKP)
2.741 pegawai UTD Pusat /Prov/ Kab/ Kota memenuhi 25 satuan Kredit Profesional (SKP)
Jumlah pegawai UTD Pusat/Prov/Kabupaten /Kota yang mengikuti pelatihan GMP.
2.110 pegawai UTD Pusat/Prov Kab/Kota mengikuti pelatihan GMP
2.741 pegawai UTD Pusat/Prov Kab/Kota mengikuti pelatihan GMP
Jumlah pegawai UTD Pusat/Prov/Kabupaten /Kota yang
mendapatkan pelatihan minimal sekali setahun
3.165 pegawai UTD
Pusat/Prov/Kab/Kota mendapatkan pelatihan minimal sekali setahun
3.228 pegawai UTD Pusat/Prov/Kab/Kota mendapatkan pelatihan minimal sekali setahun
UTD Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota memiliki peralatan sesuai dengan kelas pelayanannya.
1 UTD Pusat dan 120 UTD Prov/Kab/Kota memiliki peralatan sesuai dengan kelas pelayanan
1 UTD Pusat dan 150 UTD Prov/Kab/Kota memiliki peralatan sesuai dengan kelas pelayanan
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
15
UTD Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota menggunakan kantong darah dan reagen yang sesuai standar nasional
1 UTD Pusat dan 63 UTD
Prov/Kab/Kota menggunakan kantong darah dan reagen yang sesuai standar Pusat
1 UTD Pusat dan 101 UTD Prov/Kab/Kota menggunakan kantong darah dan reagen yang sesuai standar Pusat
UTD Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota menggunakan Sistem Informasi Manajemen Unit Donor Darah (SIMUDDA)
1 UTD Pusat dan 80 UTD
Prov/Kab/Kota menggunakan Sistim Informasi Manajemen Unit Donor Darah (SIM DONDAR)
1 UTD Pusat dan 94 UTD Prov/Kab/Kota menggunakan Sistim Informasi Manajemen Unit Donor Darah (SIM DONDAR)
UTD
Prov/Kabupaten/Kota mengirimkan laporan kegiatan pelayanan ke UTD Pusat melalui SIMUDDA.
1 UTD Pusat dan 80 UTD
Prov/Kab/Kota mengirimkan laporan kegiatan pelayanan ke UTD Pusat melalui Sistim Informasi Manajemen Unit Donor Darah (SIM DONDAR)
1 UTD Pusat dan 94 UTD Prov/Kab/Kota mengirimkan laporan kegiatan pelayanan ke UTD Pusat melalui Sistim Informasi
Manajemen Unit Donor Darah (SIM DONDAR)
Outcome 5.3:
Ketersediaan darah yang aman, terjangkau dan berkualitas di semua UTD meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Persentase pedonor darah sukarela di UTD Prov/Kabupaten/Kota yang menyumbangkan darahnya 3-4 kali dalam setahun.
90% pendonor darah sukarela UTD Pusat/ Provinsi/Kab/Kota
menyumbangkan darahnya 3-4 kali dalam setahun
92% pendonor darah sukarela UTD Pusat/
Provinsi/Kab/Kota menyumbangkan darahnya 3-4 kali dalam setahun
Jumlah darah (kantong) yang dapat digunakan untuk pengobatan setiap tahun di UTD
Prov/Kabupaten/Kota.
4.000.000 kantong darah dapat digunakan untuk pengobatan setiap tahun di UTD Prov/Kabupaten/Kota.
4.300.000 kantong darah dapat digunakan untuk pengobatan setiap tahun di UTD Prov/Kabupaten/Kota
Jumlah orang yang dijangkau dalam kegiatan promosi Donor Darah Sukarela (DDS) setiap triwulan oleh UTD
Nasional/Prov/Kab/
Kota.
4.000.000 orang dapat dijangkau dalam kegiatan promosi Donor Darah Sukarela (DDS) setiap triwulan oleh UTD Pusat/Prov/Kab/Kota
4.300.000 orang dapat dijangkau dalam kegiatan promosi Donor Darah Sukarela (DDS) setiap triwulan oleh UTD
Pusat/Prov/Kab/ Kota
Jumlah UTD
Kabupaten/Kota yang menjalankan
sentralisasi.
96 UTD Kab/ Kota menjalankan sentralisasi
96 UTD Kab/ Kota menjalankan sentralisasi
Jumlah sentralisasi yang terbentuk
3 sentralisasi (Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Barat)
Tidak ada capaian
Persentase permintaan darah yang rasional dan sesuai indikasi medis di RS terpenuhi di wilayah kerja UTD Kabupaten/Kota.
90% permintaan darah yang rasional dan sesuai indikasi medis di RS terpenuhi di wilayah kerja UTD Kabupaten/Kota
92% permintaan darah yang rasional dan sesuai indikasi medis di RS terpenuhi di wilayah kerja UTD Kabupaten/Kota
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
16
Outcome 5.4:
Produksi reagen kantong darah dan fraksionasi plasma dilaksankaan secara mandiri oleh UTD dan PMI Nasional
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah jenis reagen yang diproduksi UTD Pusat
11 jenis reagen diproduksi 11 jenis reagen diproduksi
Jumlah reagen yang diproduksi
83.047 reagen diproduksi dari 11 jenis reagen, terdiri dari:
89.435 reagen diproduksi dari 11 jenis reagen, terdiri dari:
Produk minipool cryoprecipitate yang diproduksi UTD Pusat
Produksi minipool tertunda, menunggu pengiriman kantong cryoprecipitate
Masih melakukan survei pembuatan laboratorium Monoclonal
Presentase kemajuan pembagunan pabrik kantong darah
10% kemajuan pembangunan pabrik kantong darah - persiapan
pembangunan fisik pabrik kantong darah di Cikarang.
60% kemajuan pembangunan pabrik kantong darah - pembangunan fisik pabrik kantong darah di Cikarang akan selesai pada pertengahan tahun 2018
Pesentase
penggunaan kantong Korean Green Cross (KGC) Original Equipment
Manufacturer (OEM) di semua UTD.
96% penggunaan KGC OEM di semua UTD, dimana terdistribusi 94.610 kantong darah, dan sisa 3.490 kantong darah terdiri dari 3.385 single/ED, 55 double/ED, dan 50 triple/ED.
Tidak ada penggunaan KGC OEM di semua UTD,;
Kantong darah Korean Green Cross (KGC) dalam proses order kedua sebanyak 100.000 kantong dengan perbaikan spesifikasi permintaan UTD PMI, berupa double dan triple.
Presentase kemajuan pembangunan fraksionator plasma
Penandatanganan MOU PMI- Biofarma;
Persiapan 6 UTD untuk sertifikasi GMP oleh BPOM
Pembentukan Tim fraksionasi plasma;
Pembuatan ToR Pengumpulan, penyimpanan, dan Transportasi Fraksionasi Plasma;
Pembuatan Business Plan Fraksionasi Plasma.
PKS kerjasama PMI-Biofarma masih dalam proses penyelesaian;
Menunggu turunan dari Permenkes 72 tahun 2015;
UTD Kota Surabaya telah menerima sertifikat CPOB dari Badan POM;
UTD Pusat, UTD Kota Semarang, UTD Kota Surakarta, UTD DKI Jakarta, dan Kota Bandung dalam proses Sertifikasi CPOB;
Persiapan 21 UTD lainnya untuk sertifikasi CPOB;
Penyiapan sarana dan prasarana sebagai pusat pengumpul, penyimpanan dan transportasi plasma ke fraksionator;
Finalisasi Business Plan Fraksionasi Plasma.
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
17
6. Rumah Sakit
Mengacu pada Tujuan Strategis 4 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 2014-2019, program pengembangan Rumah Sakit PMI termasuk fasilitas pelayanan kesehatan PMI lainnya diarahkan pada peningkatan kapasitas pelayanan Rumah Sakit PMI dan fasilitas pelayanan kesehatan PMI lainnya.
Adapun capaian utama pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Outcome 4.3:
Kapasitas pelayanan RS PMI meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Rasio Bed Occupancy Rate (BOR) selama setahun.
65,05% BOR di RS PMI Bogor (Kelas B), dengan jumlah tempat tidur sebanyak 318 unit. Terjadi penurunan BOR karena menurunnya pasien yang masuk baik melalui poliklinik maupun emergency.
71,62% BOR di RS PMI Bogor (Kelas B) dengan jumlah tempat tidur sebanyak 304 unit
Persentase peningkatan profit rumah sakit per tahun.
16% operating margin 13% operating margin
Jumlah pegawai rumah sakit yang memenuhi standar kompetensi penilaian kinerja.
920 pegawai per akhir Desember 2016 928 pegawai per akhir Desember 2017
Jumlah pegawai rumah sakit yang dilatih dalam PPI/K3RS
885 pegawai rumah sakit terlatih dalam PPI/K3RS, terdiri dari:
339 pegawai rumah sakit terlatih dalam PPI/K3RS, terdiri dari:
Jumlah kunjungan rawat jalan selama setahun di RS PMI.
241.369 pasien rawat jalan selama setahun di RS PMI;
Terjadi penurunan kunjungan pasien rawat jalan seiring dengan berjalannya sistem rujukan Program Jaminan Kesehatan Nasional.
258.796 pasien rawat jalan selama setahun di RS PMI;
84,35% capaian dari target di tahun 2017;
Terjadi kenaikan sebesar 6,64% dari capaian tahun 2016.
Jumlah kunjungan rawat inap selama setahun di RS PMI
20.714 pasien rawat inap selama setahun di RS PMI;
Terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien rawat inap karena optimalisasi instalasi gawat darurat sebagai salah satu gerbang masuk pasien rawat.
21.679 pasien rawat inap selama setahun di RS PMI;
Terjadi kenaikan sebesar 4,65% dari capaian tahun 2016.
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
18
Jumlah jenis layanan spesialis/sub- spesialis yang disediakan di RS PMI
27 jenis layanan spesialis/sub-spesialis di RS PMI, terdiri dari:
30 jenis layanan spesialis/sub-spesialis di RS PMI, terdiri dari:
Jumlah personel yang telah mendapatkan pendidikan/pelatihan di RS PMI.
144 personil telah mendapatkan pendidikan/pelatihan di RS PMI, terdiri dari:
1.628 personil telah mendapatkan
pendidikan/pelatihan di RS PMI, terdiri dari:
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
19
7. Bidang Pengembangan Sumber Daya (PSD) dan Kerjasama
Mengacu pada Tujuan Strategis-6 Rencana Strategis Dan Rencana Operasional PMI 20142019, program-program Pengembangan Sumber Daya dan Kerjasama diarahkan pada:
a. Pembangunan dan pembinaan kerjasama PMI dengan Pemerintah, sektor pelayanan publik, swasta/korporasi, Mitra Gerakan, lembaga donor serta pemangku kepentingan lainnya, baik lokal, nasional maupun internasional
Outcome 6.1:
Hubungan kerja sama PMI di semua tingkatan dengan pemerintah, sektor publik, swasta, mitra gerakan, organisasi, lembaga donor nasional dan internasional, serta pemangku kepentingan lainnya menguat di semua tingkatan
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah mitra yang memiliki kerja sama formal dengan PMI Pusat/Provinsi/
Kabupaten/Kota.
Tingkat Nasional pada tahun ini telah menadatangani Nota Kesepahaman dengan 4 instansi dan turunan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama dengan 2 instansi.
6 mitra gerakan memiliki kerjasama formal dengan PMI Pusat;
17 perjanjian kerjasama formal telah ditanda tangani oleh PMI Pusat dan mitra gerakan;
7 mitra non gerakan memiliki kerjasama formal dengan PMI Pusat;
7 perjanjian kerjasama formal telah ditanda tangani oleh PMI Pusat dan mitra non gerakan.
b. Peningkatan kapasitas organisasi dan personil PMI untuk upaya diversifikasi sumber pendanaan
Outcome 6.2:
Kapasitas Pengembangan Sumber Daya (PSD) untuk meningkatkan partisipasi mitra dan masyarakat menguat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
Jumlah unit usaha PMI Pusatl/Prov/Kabupaten/Kota yang masih aktif beroperasi.
5 unit usaha PMI
Provinsi/Kab/Kota masih aktif beroperasi dan mendapatkan pendampingan teknis dari PMI Pusat, yaitu:
- Klinik Rontgen;
- Radiologi;
- Atribut PMI;
- Air minum isi ulang;
- Outbound;
- Peternakan ayam.
Pada tingkat Nasional belum ada unit pelaksana teknis yang dinyatakan secara formal menjadi bagian unit usaha;
5 unit usaha PMI
Provinsi/Kab/Kota (Jambi dan Lampung) masih aktif beroperasi.
2 unit usaha pelaksana teknis PMI Pusat sebagai bagian dari unit usaha PMI, yaitu Wisma PMI dan Pusdiklat Jatinangor;
7 unit usaha PMI
Provinsi/Kab/Kota masih aktif beroperasi;
Lampung 3
Jambi 2
Sumatera Barat 2
2 unit usaha PMI Kab/Kota di Jambi telah dapat memberikan 40% hasil usaha untuk operasional markas.
Tulang Bawang Barat 1
Sarolangun 1
Jumlah pendapatan unit usaha PMI
Pusat/Provinsi/Kab/Kota
Pusdiklat: Rp. 558.965.000 Pusdiklat: Rp. 1.033.588.484
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
20
Jumlah pelatihan yang diberikan oleh PMI Prov/Kota/Kab kepada eksternal
16 kegiatan orientasi/pelatihan bagi mitra dilaksanakan dengan dukungan PMI Pusat kepada:
Individu 1
Instansi 1
INGO 3
Perusahaan 7 UN Organization 2 Gerakan
Pramuka
1 Mitra Gerakan 1
757 peserta orientasi/pelatihan dengan perincian sebagai berikut:
PP 605 orang
WASH 108 orang
PP dan WASH 44 orang
22 kegiatan orientasi/pelatihan bagi mitra dilaksanakan dengan
dukungan PMI Pusat kepada:
Individu 1
Komunitas 1
NGO/INGO 2
Perusahaan 6 UN Organization 1 Mitra Gerakan 1
561 peserta orientasi/pelatihan dengan perincian sebagai berikut:
PP 510 orang
WASH 25 orang
Vertical Rescue 26 orang
c. Peningkatan upaya pencitraan organisasi, baik secara kualitatif maupun jangkauan melalui upaya publikasi, promosi, advokasi, dokumentasi pelayanan PMI
Outcome 7.2:
Jangkauan, kualitas, dan intensitas dokumentasi, publikasi, promosi, dan advokasi kegiatan/pelayanan PMI meningkat
Indikator Capaian 2016 Capaian 2017
PMI
Prov/Kabupaten/Kota memiliki setidaknya dua peralatan dasar kehumasan.
17 PMI Provinsi Tidak masuk dalam Program Kerja Biro Humas 2017
Jumlah total berita PMI yang dimuat pada media massa lokal/nasional di Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota.
5.509 berita PMI yang dimuat pada media massa lokal dan nasional
Data per 21 Desember 2016
4.910 berita PMI yang dimbuat pada website dan media sosial PMI
Data per 21 Desember 2016
1.318.931 orang dijangkau oleh pemberitaan media PMI tentang program/pelayanan
Terdapat kenaikan followers Twitter sebesar 354.801;
Terdapat kenaikan followers Facebook sebesar 81.725.
215 berita PMI yang dimuat pada media massa lokal dan nasional
2.721 berita PMI yang dibuat pada website dan media sosial PMI
1.743.705 orang dijangkau oleh pemberitaan media PMI tentang program/layanan
Terdapat kenaikan followers Twitter sebesar 141.263;
Terdapat kenaikan followers Facebook sebesar 1.388.
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
21
Jumlah produk promosi/publikasi yang didistribusikan oleh PMI Pusat/Prov/
Kabupaten/Kota.
2.076 paket produk promosi/publikasi yang didistribusikan oleh PMI Pusat, terdiri dari:
- 1.471 paket ke internal PMI, dan unit (RS PMI dan UTD);
- 605 paket ke pihak eksternal (media, lembaga pemerintah, perusahaan, dan komunitas).
2.814 paket produk promosi/publikasi yang didistribusikan oleh PMI Pusat, terdiri dari:
- 2.107 paket ke internal PMI, dan unit (RS dan UTD);
- 707 paket ke pihak eksternal (media, lembaga pemerintah, perusahaan, dan komunitas).
Catatan :
- Dana program yang masih berjalan merupakan dana program dari Mitra PMI (PNS’s dan Mitra lainnya);
- Realisasi dana tidak termasuk biaya operasional UTDP, Wisma PMI dan RS PMI Bogor.
A. PENDAPATAN 112,822,451,711.53
1 Mitra Gerakan 69,220,819,894.03
2 Mitra Lainnya 27,793,861,077.29
3 Setneg 2,499,757,500.00
4 Kontribusi RS PMI Bogor 4,200,000,000.00
5 Kontribusi Wisma PMI 390,000,000.00
6 Pendapatan Overhead 1,446,059,424.55
7 Pendapatan Jasa Pelatihan 1,326,571,333.70
8 Penerimaan Lain-lain 5,945,382,481.96
B. BELANJA 93,332,171,911.65
1 Belanja Program 64,818,984,126.69
Bantuan & Penyalurannya 11,783,602,762.00 Beban Relawan dan Petugas Lapangan 2,686,157,251.80 Pengembangan Kapasitas SDM 49,328,384,751.89 Beban Operasional Program Lainnya 1,020,839,361.00
2 Biaya Administrasi Umum 28,513,187,784.96
Belanja Pegawai 16,034,585,404.00
Biaya Perjalanan Dinas 2,131,286,156.43
Jasa Profesional 3,314,977,534.00
Biaya Rumah Tangga Markas 6,047,470,079.13 Beban Administrasi Bank 439,766,443.40 Beban Kantor Lainnya 545,102,168.00
C DANA PROGRAM YANG MASIH BERJALAN 19,490,279,799.88
III. Realisasi Anggaran Markas Pusat PMI
Laporan Narasi Program Markas Pusat PMI 2017
22
Terlepas dari berbagai kendala yang dihadapi, secara umum inisiatif-inisiatif strategis yang dilaksanakan oleh Markas Pusat PMI, dalam tingkatan tertentu, telah membuahkan hasil. Walaupun demikian, capaiancapaian di atas belum optimal dalam arti sebaran (kuantitas) dan kualitas. Secara keseluruhan, pengembangan kapasitas dan kinerja PMI di semua tingkatan masih memerlukan upaya lebih besar, baik strategi maupun bentuk intervensinya, untuk optimalisasi pencapaian tujuan-tujuan Rencana Strategis PMI tahun 2014-2019.Inisiatif strategis PMI Pusat tidak dapat dilepaskan dari partisipasi aktif PMI Daerah, dan untuk itu kami sampaikan penghargaan yang setinggitingginya kepada PMI Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah memberikan kontribusi terhadap pencapaian hasil Rencana Strategis PMI tahun 2014-2019.
Demikian laporan 2017 ini disusun sebagai bahan untuk evaluasi dan perencanaan ke depan.
Jakarta, 18 Februari 2018
MARKAS NASIONAL PALANG MERAH INDONESIA