KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BADAN KETAHANAN PANGAN
Jl. Panglima Batur Timur Banjarbaru Kalimantan Selatan Telp. 0511-4772471-4778047 Fax. 0511-4772461
berkat rahmat-Nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIPI Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2016
dapat diselesaikan. LAKIPTahun 2016
berisi hasil
kinerja
dan
pencapaian bidang ketahanan pangan selama tahun 2AL6, berdasarkan indikator kinerja yang telah ditertuang dalam Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Iklimantan Selatan dan Penetapan Kineria tahun 20L6.Laporan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden No. 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang bertuiuan untuk mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di tetapkan Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 20L6-202L.
Pada kesempatan
ini
kami
sampaikan ucapkanterima
kasih kepadaseluruh anggota tim penyusun yang telah memberikan sumbang pikiran dan tenaga sehingga laporan ini dapat terselesaikan. I(ritik dan saran senantiasa kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan. Semoga Laporan Akuntabilitas Kineria Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan dapat bermanfaat bagi kita semua untuk bahan penyusunan rencana pembangunan ketahanan pangan dimasa yang akan datang. Amin yaa Rabbal Al amin.
Banjarbaru, LZ |anuari 20L7 Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan
tre
a.J
oi
l(.d
%t
nsi Kalimantan Selatan
Utama Muda lLzLL99003 1 008
LaporanKinerja (LKj)
terseleng_garanyamanajemenpemerintahandanpembangunanyangberdayaguna' berhasil guna dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme [KKN)'
Dalam rangka itu
diperlukan sistem akuntabilitas yang baik pada keseluruhan iaiaran aparatur
negara'
LaporanAkuntabilitasKinerjaBadanKetahananPanganProvinsi
Kalimantan selatan Tahun z0r4
ini
merupakan tindak lanjut terhadap Instruksi presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahyang betuiuan untuk mempertanggungiawabkan pelaksanaan rencana strategis yang telah ditetaPkan.
Pembangunan Ketahanan Pangan, merupakan bagian yang integral dari
pembangunan nasional, karena itu visi pembangunan ketahanan pangan dirumuskan
dalam kerangka dan mengacu pada pencapaian
visi
pembangunan pertanian danpembangunan nasional. Visi Badan Ketahanan Pangan iuga sejalan dengan visi RP|MD
provinsi
Kalimantanselatan
2OL6-202tyaitu"I(alsel
Mapan
fMandiri
dan Terdepan) Lebih seiahter+ Berkeaditan, Mandiri dan Berdaya saingi"Sejalan dengan itu maka Gtrjuan pernbangunan keahanan panBan adalah :
meningkatkan kemampuan membangun ketersediaan dan cadangan pangan dalam
jumlah,
mutu, dan
keragamanyang
cukupdi
seluruh wilayah; meningkatkankemampuan membangun sistem distribusi pangan untuk menuniang penyebaran dan tingkat harga pangan yang terjangkau oleh daya
beli
masyarakat; meningkatkan penganekaragaman konsumsi melalui pengembangan panganlokal
danproduk-produk
pangan olahanguna
meningkatkan konsumsi pangandan
sekaligusmendorong penurunan konsumsi beras per kapita serta meningkatkan keberdayaan
dan
kemandirian masyarakatdalam
mewujudkan ketahanan pangan yangberkelaniutau dan bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan serta budaya lokal.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang
spesifik dan terukur. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis terhadap pencapaian
kinerja
sasaran strategis diperoleh rata-rata capaiankinerja
sasaran sebesarLAA,37o/a. Pencapaian tuiuan dan sasaran pembangunan ketahanan pangan tahun LaporanKineria (LKjJ
;ffi;;;;;*,
2.PeningkatanskorPPHketersediaanterealisasis0'81192'50Vo) 3.Pengembanganlumbungpanganterealisasil05lumbung{L08,25o/o) 4.Penurunankonsumsiberasterealisasig6,4|<g||<apita/tahun|93,360/o)
5.PeningkatanskorPPHkonsumsiterealisasiS4,g(99,880/o)
Hasil evaluasi dan analisis pencapaian kineria kegiatan yang bersumber
dari
ApBD sampai31
Desember 2016 didapat angka capaian sebesar92'32o/o'
SedangkanpencapaiankinerjakegiatanyangbersumberdariAPBNsampai3l
Desember 2lL6didapat angka capaian sebesar 93'58o/o'
walaupun secara umum pencapaian indikator kineria cukup baik namun masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk kegiatan ke depan yaitu upaya
untuk
meningkatkandan
mempertahankan ketersediaan pangan' pemerataan distribusi pangan dan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi' seimbang danaman,
LaporanKineria (LKi)
KATA PENGANTAR PENDAHULUAN 'rr"rrr'rtr'r"'rr""!r't'rr"r"'rtrrr'r"t"! 1
A.
LatarBelal<ang..
LB.
Struktur0rganisasi
""""""""""'2
c.
Isu Strategis dan Permasalahan utama yang Dihadapi organisasi""""""'4
D. Sistematika Penyaiian..."""
"""""""""""'5
PERENCANAAN
KINERIA.
""""""'7
A.
Rencana Strategis (Renstral Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 20L6-
2021B.
Rencana Kinerja Tahunan L213
C.
Penetapan KineriaIII.
AKUNTABITITASKINERJA
...'...r...,i.t7
L7
A.
Capaian Kinerjall
lv
B.
Analisis Capaian KinerjaC.
AkuntabilitasKeuangan ...,...,... 18Iv.
PENUTUP 32 32A.
Kesimpulan ...B.
Saran... LaporanKineria (LKi)Tabel 1. Tabel 2. Tatel3" Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7.
Tuiuan dan Sasaran Pelayanan Badan KeHhanan Pangan Provinsi
Kalimantan
Selatan..
9Tujuan,
Sasaran, Strategi--dan
Kebiiakan Pelayanan DinasKetahanan Pangan ProvinJi Kalimantan
Selatan"
10 CapaiantndikatOf KjngfiaOqtggmgTahUn2Q16"""""'!!!!!'!!!i!!!i!!!!!!!'!!!!!! 26Capaian Indikator Kinerja OutputTahun
2OL6
27Realisasi Keuangan per Kegiatan Program Distribusi dan Akses
Pangan...
30Realisasi Keuangan
per
Kegiatan Program Ketersediaan danKerawanan
Pangan'.
30Realisasi Keuangan per Kegiatan Program Penganekaragaman dan
Keamanan
Pangin...
31LaporanKineria (LKIJ
Laporan Kinerja 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan pangan dan ketahanan pangan merupakan salah satu faktor kunci dalam pembangunan suatu bangsa. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional umumnya dan daerah pada khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan, telah dibentuk Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 19 tahun 2007 tanggal 1 Mei 2007 dan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 tanggal 15 April 2008.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 043 Tahun 2009 tanggal 5 Mei 2009 tentang uraian tugas unsur-unsur organisasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemantapan ketahanan pangan daerah. Sedangkan uraian tugas Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan adalah: a. Merumuskan kebijakan di bidang pemantapan ketahanan pangan
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan Peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Melaksanakan fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang pemantapan ketahanan pangan daerah;
c. Melaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan daerah;
d. Melaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis distribusi dan harga pangan daerah;
Laporan Kinerja 2
e. Melaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis pola konsumsi dan keamanan pangan serta pengembangan penganekaragaman pangan daerah;
f. Membina dan mengendalikan pengelolaan kegiatan kesekretariatan; dan
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawabnya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas maka Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang pemantapan ketahanan pangan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintah
daerah di bidang pemantapan ketahanan pangan daerah;
c. Koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan daerah;
d. Koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis distribusi dan harga pangan daerah;
e. Koordinasi pemantauan, evaluasi dan analisis pola konsumsi dan keamanan pangan serta pengembangan keanekaragaman pangan daerah; dan
f. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari 1 (satu) Kepala Badan, 1 (satu) Sekretaris dengan 3 (tiga) Kasubbag, 3 (tiga) Kepala
Laporan Kinerja 3
Bidang dengan 6 (enam) kasubbid, serta kelompok jabatan fungsional.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut :
1. Kepala Dinas, membawahi 1 (satu) Sekretaris, 3 (tiga) Kepala Bidang, 9 (sembilan) kasubbag/kasubbid beserta staf serta kelompok jabatan fungsional di lingkungan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Sekretaris membawahi 3 (tiga) subbag, yaitu Subbag Program, Subbag Keuangan, dan Subbag Umum dan Kepegawaian.
3. Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan membawahi 2 (dua) subbid, yaitu subbid ketersediaan pangan serta subbid penanganan rawan pangan.
4. Kepala Bidang Distribusi Pangan membawahi 2 (dua) subbid, yaitu subbid analisis distribusi dan akses pangan serta subbid analisis harga pangan.
5. Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan membawahi 2 (dua) subbid yaitu subbid keamanan pangan dan preferensi pangan masyarakat serta subbid konsumsi dan penganekaragaman pangan.
Laporan Kinerja 4
Struktur Organisasi :
C. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI ORGANISASI
Isu-isu strategis dan permasalahan utama terkait Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:
a. Masih minusnya ketersediaan beberapa produk pangan seperti buah dan sayur-sayuran serta susu
b. Laju peningkatan kebutuhan pangan lebih cepat dibandingkan dengan laju kemampuan produksinya
c. Keberadaan dan fungsi lembaga ketahanan pangan masyarakat dalam bentuk lumbung pangan yang sudah lama dikenal di kalangan penduduk pedesaan sudah mulai memudar
d. Kelembagaan pemasaran hasil-hasil pangan belum berperan optimal sebagai penyangga kestabilan distribusi dan harga pangan
Laporan Kinerja 5
e. Belum berkembangnya industri pengolahan yang mengolah hasil-hasil pertanian, rendahnya mutu kemasan dan belum adanya standarisasi produk
f. Masih rendahnya kualitas dan kuantitas pangan penduduk dilihat dari pola konsumsi pangan masyarakat
g. Terbatasnya kemampuan teknis aparat dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data dalam mendukung keakuratan dan kecepatan pelayanan serta mengantisipasi dinamika permasalahan ketahanan pangan
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Bentuk laporan sistem akuntabilitas kinerja ini diusahakan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 2006 tentang Pelaporan Kinerja.
Pelaporan kinerja ini ditekankan pada aspek capaian atas Indikator Kinerja Utama untuk menilai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan/sasaran organisasi. Disamping itu juga penyusunannya menyelaraskan dengan substansi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Sistematika Penyusunan sdebagai berikut :
Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, struktur organisasi, isu-isu strategis, dan sistematika penyajian.
Laporan Kinerja 6
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja yang ditetapkan yang terdiri Rencana Kinerja tahun 2016 dan Penetapan Kinerja tahun 2016.
Bab III Akuntabilitas Kinerja yang terdiri dari Pengukuran Kinerja 2016, keberhasilan dan kegagalan sebagai pertanggungjawaban hasil tahun 2016.
Bab IV Penutup, yang merupakan evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategi atau hasil program/kegiatan dan kondisi terkhir yang seharusnya terwujud. Kesimpulan hasil menyeluruh pelaksanaan yang terdiri dari tinjauan umum dan strategi pemecahan masalah.
Laporan Kinerja 7
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016 – 2021
Berdasarkan Visi RPJPD Provinsi Kalimatan Selatan tahun 2005-2025 yaitu Kalimantan Selatan 2025 Maju Dan Sejahtera Sebagai Wilayah Perdagangan Dan Jasa Berbasis Agroindustri, maka untuk memajukan Provinsi Kalimantan Selatan ke depan ditetapkan visi RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan 2016-2021 adalah “Kalsel Mapan (Mandiri dan
Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing”.
Tujuan pembangunan ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Selatan adalah:
a. Meningkatkan kemampuan membangun ketersediaan dan cadangan pangan dalam jumlah, mutu, dan keragaman yang cukup di seluruh wilayah.
b. Meningkatkan kemampuan membangun sistem distribusi pangan untuk menunjang penyebaran dan tingkat harga pangan yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.
c. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi melalui pengembangan pangan lokal dan produk-produk pangan olahan guna meningkatkan konsumsi pangan dan sekaligus mendorong penurunan konsumsi beras per kapita.
d. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,
Laporan Kinerja 8
dan bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan serta budaya lokal.
Mengacu pada tujuan pembangunan ketahanan pangan, maka sasaran pembangunan ketahanan pangan Kalimantan Selatan 2016-2021 yang akan dicapai adalah:
a. Dipertahankannya ketersediaan pangan yang cukup, meningkatkan kemandirian masyarakat, pemantapan ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan.
b. Lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani.
c. Percepatan diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat.
d. Meningkatnya kelembagaan dan peran Dewan Ketahanan Pangan.
Mengacu kepada rencana strategis tersebut maka Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan perencanaan dan perjanjian kinerja tahun 2016 dalam bentuk sasaran strategis, indikator sasaran dan target capaian sebagai berikut :
Laporan Kinerja 9
Tabel 1. Tujuan dan Sasaran Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan
No Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Target 2016 1 Meningkatkan kemampuan membangun ketersediaan dan cadangan pangan dalam jumlah, mutu, dan keragaman yang cukup di seluruh wilayah
Dipertahankannya ketersediaan
pangan yang cukup, meningkatkan ke-mandirian masyara-kat, pemantapan ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan Peningkatan Desa Mandiri Pangan Peningkatan Skor PPH Ketersediaan Peningkatan Lumbung Pangan Penurunan Konsumsi Beras Peningkatan Skor PPH Konsumsi 191 87,36 97 90 84,9 2 Meningkatkan kemampuan membangun sistem distribusi pangan untuk menunjang penyebaran dan tingkat harga pangan yang
terjangkau oleh daya beli masyarakat
Lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani
3 Meningkatkan
penganekaragaman konsumsi melalui pengembangan pangan lokal dan produk-produk pangan olahan guna meningkatkan konsumsi pangan dan sekaligus mendorong penurunan konsumsi beras per kapita
Percepatan diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat 4 Meningkatkan
keberda-yaan dan kemandirian masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, dan bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan serta budaya lokal Meningkatnya kelembagaan dan peran Dewan Ketahanan Pangan
Laporan Kinerja 10
Strategi yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran sebagai berikut:
Tabel 2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan
VISI : Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera,
Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing
MISI II : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah Yang Berbasis
Sumberdaya Lokal, Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan kemampuan membangun ketersediaan dan cadangan pangan dalam jumlah, mutu, dan keragaman yang cukup di seluruh wilayah Dipertahankannya ketersediaan pangan yang cukup, meningkatkan kemandirian masyarakat, pemantapan ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan 1. Meningkatkan ketersediaan energi dan protein pangan masyarakat 2. Mengatasi kerawanan pangan di masyarakat 1. Melaksanakan pengkajian dan evaluasi produksi, ketersediaan dan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat 2. Melaksanakan inventarisasi serta penang-gulangan kera-wanan pangan dan gizi masyarakat Meningkatkan ke-mampuan memba-ngun sistem dis-tribusi pangan untuk menunjang penyebaran dan tingkat harga pangan yang terjangkau oleh daya beli masyarakat Lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama nabati dan hewani di
tingkat petani
1. Meningkatkan pengawasan dis-tribusi pangan utama nabati dan hewani 2. Menjaga stabilitas harga pangan utama nabati dan hewani di tingkat masyarakat 1. Melaksanakan analisa distribusi dan akses pangan masyarakat 2. Melaksanakan analisa harga pangan pokok masyarakat
Laporan Kinerja 11
VISI : Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera,
Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing
MISI II : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah Yang Berbasis
Sumberdaya Lokal, Dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan penganekaragaman konsumsi melalui pengembangan pangan lokal dan produk-produk pangan olahan guna meningkatkan konsumsi pangan dan sekaligus mendorong penurunan konsumsi beras per kapita Percepatan diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat 1. Meningkatkan pola pangan konsumsi masyarakat 2. Menjaga keamanan konsumsi pangan masyarakat 1. Melaksanakan diversifikasi konsumsi pangan masyarakat 2. Melaksanakan pengawasan terhadap keamanan pangan masyarakat Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian gizi masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan serta budaya lokal Meningkatnya indeks gizi pangan konsumsi masyarakat Kalimantan Selatan Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yabg sehat dan aman Melaksanakan perbaikan kesadaran pangan sehat, pola konsumsi dan gizi pangan masyarakat serta pengayaan gizi produk pangan lokal unggulan
Laporan Kinerja 12
C. RENCANA KINERJA TAHUNAN
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam Penetapan Kinerja 2016 termuat informasi tentang Sasaran Strategis yang ingin dicapai Badan Ketahanan Provinsi Kalimantan Selatan dalam tahun 2016, indikator kinerja sasaran yang meliputi output dan outcome dan rencana capaiannya.
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 yang dicanangkan sejak dari awal tahun 2016 meliputi beberapa program sebagai berikut :
1. Program Distribusi dan Akses Pangan, meliputi 4 (empat) kegiatan yang dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 457.275.000,-
2. Program Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, meliputi 5 (lima) kegiatan yang dilaksanakan dengan anggaran sebesar Rp. 1.143.480.985,-
3. Program Penganekaragaman dan Keamanan Pangan, meliputi 5 (lima) kegiatan yg dilaksanakan dgn anggaran sebesar Rp. 1.296.127.000,-
Laporan Kinerja 13
D. PENETAPAN KINERJA
Penetapan Kinerja 2016 merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016, yang akan dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan melalui berbagai program dan kegiatan tahunan. Dalam Penetapan Kinerja 2016 termuat informasi tentang Sasaran Strategis yang ingin dicapai Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan dalam tahun 2016, indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya serta program/kegiatan dan anggaran pendukunganya. Penetapan kinerja yang dicanangkan sejak dari awal tahun 2016 meliputi beberapa Sasaran Strategis sebagai berikut :
1. Sasaran strategis yang pertama adalah dipertahankannya ketersediaan pangan yang cukup, meningkatkan kemandirian masyarakat, pemantapan ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan, dengan indikator kinerja peningkatan desa mandiri pangan dan peningkatan skor PPH ketersediaan. Sasaran strategis ini didukung dengan rencana kinerja outcome dan output oleh Esselon III dan IV sebagai berikut:
Program dan Kegiatan
Uraian Outcome
dan Output Target Satuan
Pejabat Penanggung jawab Program Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Peningkatan Jumlah Cadangan Pangan 110 ton Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan (Ess. III) Penurunan desa dengan kondisi rawan pangan 20 desa
Laporan Kinerja 14
Program dan Kegiatan
Uraian Outcome
dan Output Target Satuan
Pejabat Penanggung jawab 1. Penanganan Daerah Rawan Pangan Jumlah Desa Rawan Pangan Prioritas 1 20 Desa Kasubbid. Penanganan Rawan Pangan (Ess. IV) 2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Perberasan Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan kebijakan perberasan 1 Dokumen Kasubbid. Ketersediaan Pangan (Ess. IV) 3. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah Jumlah pangan yang siap disalurkan pada saat rawan pangan 110 Ton Kasubbid. Ketersediaan Pangan (Ess. IV) 4. Pengembangan Desa Mandiri Pangan Peningkatan Jumlah Desa Mandiri Pangan 191 Desa Kasubbid. Penanganan Rawan Pangan (Ess. IV) 5. Pengembangan Lumbung Pangan Desa Bertambahnya jumlah lumbung pangan masyarakat 97 Lumbung Kasubbid. Ketersediaan Pangan (Ess. IV) 2. Sasaran strategis yang kedua adalah lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani, dengan indikator kinerja peningkatan lumbung pangan. Sasaran strategis ini didukung dengan rencana kinerja outcome dan output oleh Esselon III dan IV sebagai berikut:
Laporan Kinerja 15
Program dan Kegiatan
Uraian Outcome
dan Output Target Satuan
Pejabat Penanggung jawab Program Distribusi dan Akses Pangan Peningkatan Jumlah Gapoktan 4 gapoktan Kabid Distribusi Pangan (Ess. III) 1. Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi P-LDPM Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan P-LDPM 1 Dokumen Kasubbbid. Distribusi dan Akses Pangan (Ess. IV) 2. Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat Jumlah Kabupaten/ kota dengan kondisi akses pangan tinggi 11 Kab/ kota Kasubbbid. Distribusi dan Akses Pangan (Ess. IV) 3. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok % Peningkatan harga pangan pokok masyarakat tidak melebihi HET <10 % Kasubbid. Analisis Harga Pangan (Ess. IV) 4. Pendampingan Operasional DPM-LUEP Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan DPM-LUEP 1 Dokumen Kasubbbid. Distribusi dan Akses Pangan (Ess. IV) 3. Sasaran strategis yang ketiga adalah percepatan
diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat, dengan indikator kinerja penurunan konsumsi beras dan peningkatan skor PPH konsumsi. Sasaran strategis ini didukung dengan rencana kinerja outcome dan output oleh Esselon III dan IV sebagai berikut:
Laporan Kinerja 16 Program dan Kegiatan Uraian Outcome dan Output
Target Satuan Pejabat Penanggung jawab Program Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
100 sampel Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan (Ess. III) % Peningkatan Skor PPH 84,9 % 1. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Peningkatan skor PPH konsumsi 84,9 % Kasubbid. Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan (Ess. IV) 2. Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan Peningkatan jumlah kelompok KRPL 530 Desa Kasubbid. Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan (Ess. IV) 3. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Jumlah sampel yang lulus uji lab yang aman dikonsumsi 100 Sampel Kasubbid. Keamanan Pangan dan Preferensi Pangan Masyarakat (Ess. IV) Jumlah komoditas yang mendapat nomor registrasi dan sertifikat 1 Sampel Kasubbid. Keamanan Pangan dan Preferensi Pangan Masyarakat (Ess. IV) 4. Percepatan Diversifikasi Pangan Penurunan konsumsi beras per kapita per tahun 90 Kg/ kap/th Kasubbid. Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan (Ess. IV) 5. Pembinaan Pengolah Pangan Lokal Peningkatan jumlah UMKM yang mengembangkan pangan lokal 11 UMKM Kasubbid. Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan (Ess. IV)
Laporan Kinerja 17
AKUNTABILITAS KINERJA
Untuk mengetahui kinerja Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016, maka pada laporan ini dilakukan pengukuran kinerja terhadap sasaran strategis yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016.
A.CAPAIAN KINERJA
Pengukuran Kinerja dilakukan terhadap sasaran strategis kegiatan pembangunan ketahanan pangan yang dilakukan pada Tahun 2016. Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan pembangunan ketahanan pangan pada Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan. Pengukuran kinerja dilakukan melalui penghitungan realisasi dan target.
Hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran strategis Dinas Kehutanan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Sasaran strategis yang pertama adalah dipertahankannya
ketersediaan pangan yang cukup, meningkatkan kemandirian masyarakat, pemantapan ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah peningkatan desa mandiri pangan yang ditargetkan sebanyak 191 desa dan dilaksanakan sebanyak 191 desa sehingga kinerjanya tercapai 100% dan peningkatan skor PPH ketersediaan yang ditargetkan sebesar 87,36 dan tercapai sebesar 80,81 sehingga kinerja tercapai sebesar 92,50% dan secara
Laporan Kinerja 18
kumulatif dari kedua indikator kinerja tersebut tercapai 96,25%.
2. Sasaran strategis yang kedua adalah lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah peningkatan jumlah lumbung pangan yang ditargetkan sebanyak 97 lumbung dan terealisasi sebanyak 105 lumbung sehingga kinerjanya tercapai 108,25%.
3. Sasaran strategis yang ketiga adalah percepatan diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah penurunan konsumsi beras yang ditargetkan sebesar 90 kg/kapita/tahun dan tercapai sebesar 96,4 kg/kapita/tahun sehingga kinerjanya tercapai 93,36% dan peningkatan skor PPH konsumsi yang ditargetkan 84,9 dan terealisasi sebesar 84,8 sehingga kinerja tercapai sebesar 99,88% dan secara kumulatif dari kedua indikator kinerja tersebut tercapai 96,62%.
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran strategis Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2016 adalah:
Laporan Kinerja 19
1. Dipertahankannya ketersediaan pangan yang cukup, meningkatkan kemandirian masyarakat, pemantapan ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan
a. Jumlah Desa Rawan Pangan Prioritas 1
Target Realisasi % Capaian Keterangan
20 Desa
20 Desa 100% 1. Pembinaan terhadap desa mandiri pangan terus dilakukan
2. Peningkatan kapasitas SDM pengurus kelompok afinitas melalui rapat dan pertemuan
3. Peran SKPD terkait dalam pengentasan desa rawan pangan
4. Terdapat peran lembaga lain dalam pengembangan desa mandiri pangan di tingkat desa
5. Peran pendamping di lapangan sudah cukup maksimal
6. Masih ada anggota
kelompok afinitas tidak aktif dalam kegiatan kelompok
b. Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan kebijakan perberasan
Target Realisasi % Capaian Keterangan
1 Dok 1 Dok 100% 1. Ketersediaan komoditas gula, bawang merah dan cabe merah besar
relatif cukup selama HBKN tapi harga naik karena peningkatan permintaan
2. Secara umum, ketersedi-aan pangan relatif cukup dan tersedia selama HBKN
Laporan Kinerja 20
c. Jumlah pangan yang siap disalurkan pada saat rawan pangan
Target Realisasi % Capaian Keterangan
110 ton
101 ton 91,82% 1. Tidak dianggarkan pengadaan gabah/beras untuk cadangan pangan pada 2016
2. Tidak terjadi bencana besar di Kalimantan Selatan yang menyebab-kan rawan pangan
3. Jika terjadi bencana, cadangan pangan di ka-bupaten/kota disalurkan ke korban bencana ter-lebih dahulu
d. Peningkatan Jumlah Desa Mandiri Pangan
Target Realisasi % Capaian Keterangan
191 Desa
191 Desa 100% 1. Kesiapan anggota kelom-pok untuk melaksanakan kegiatan mandiri pangan 2. Peran pengurus kelompok afinitas dalam pemanfa-atan dana desa mandiri pangan dapat dimaksi-malkan
3. Adanya kegiatan-kegia-tan lain yang menunjang 4. Adanya bantuan modal
dari lembaga keuangan lain yang ada di desa 5. Peran pemuka masyarakat
dalam forum komunikasi kawasan/FKK
6. Berkembangnya rencana usaha kelompok afinitas setiap tahun
7. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara teratur
Laporan Kinerja 21
e. Bertambahnya jumlah lumbung pangan masyarakat
Target Realisasi % Capaian Keterangan
97 lumbung
105 lumbung
108,25% 1. Adanya dukungan dana DAK dari APBN
2. Termasuk kegiatan prio-ritas untuk mencegah rawan pangan
3. Pembinaan terhadap lum-bung pangan yang kurang aktif
4. Terdapat sarana dan prasarana yang belum mendukung lumbung pangan yang baik
5. Masih ada SDM pengelola lumbung pangan yang kurang kompeten
2. Lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani
a. Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan P-LDPM
Target Realisasi % Capaian Keterangan
1 Dok 1 Dok 100% 1. Pemberdayaan terhadap poktan dan gapoktan 2. Penumbuhan poktan dan
gapoktan baru
3. Adanya apresiasi bagi gapoktan yang baik
4. Rantai distribusi pen-jualan beras terpangkas 5. Mengembangkan usaha
ekonomi di pedesaan b. Jumlah Kab/kota dengan kondisi akses pangan tinggi
Target Realisasi % Capaian Keterangan
11 kab/ kota
13 kab/ kota
118,18% 1. Tersedianya stok gabah di penggilingan
2. Monitoring dan ealuasi dilaksanakan secara te-ratur
Laporan Kinerja 22
c. Peningkatan harga pangan pokok masyarakat tidak melebihi HET
Target Realisasi % Capaian Keterangan
<10% <10% 100% 1. Pembinaan terhadap para enumerator harga
2. Kegiatan dilakukan te-pat waktu dan tete-pat sasaran
3. Tidak ada hambatan dis-tribusi yang signifikan 4. Beberapa komoditas pa-ngan tidak diproduksi di Kalimantan Selatan d. Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan DPM-LUEP
Target Realisasi % Capaian Keterangan
1 Dok 1 Dok 100% 1. Menggencarkan sosiali-sasi tentang LUEP di 13 kabupaten/kota
2. Menyederhanakan administrasi
3. Semakin banyak dana
sharing dari APBD
kabupaten
4. Menguatkan akses petani atau kelompok tani ke perbankan
5. Terjadinya
keterlambatan pencairan dana talangan LUEP yang tidak selalu cair di awal tahun, padahal dana talangan tersebut harus sudah dikembalikan pada pertengahan desember tahun tersebut
6. Tidak ada usulan dana talangan LUEP dari kabupaten pada 2016
Laporan Kinerja 23
3. Percepatan diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat, dengan indikator kinerja penurunan konsumsi beras dan peningkatan skor PPH konsumsi
a. Peningkatan skor PPH konsumsi
Target Realisasi % Capaian Keterangan
84,9% 84,8% 99,88% 1. Adanya kenaikan AKE dari 2.000kkal/kap/hr menjadi 2.150kkal/kap/hr dan AKP dari 52 gram/kap/hari jadi 57 gram/ kap/hari 2. Mulai ada variasi olahan
pangan lokal untuk diversifikasi pangan 3. Rendahnya konsumsi buah
dan sayur
4. Sulit mengubah pola ma-kan masyarakat yang ba-nyak mengkonsumsi beras 5. Keterbatasan
pengetahu-an dpengetahu-an kemaupengetahu-an untuk menyajikan pangan yang beragam, bergizi seim-bang dan aman
6. Kecenderungan ibu rumah tangga yang menyajikan menu yang tidak varia-tif dalam menu makanan keluarga sehari-hari b. Peningkatan jumlah kelompok KRPL
Target Realisasi % Capaian Keterangan
530 Desa
605 Desa 114,15% 1. Pembinaan kelompok KRPL yang kurang aktif
2. Penumbuhan kelompok KRPL yang baru
3. Fasilitasi bantuan pemerintah untuk sarana produksi
4. Adanya lomba KRPL
5. Promosi dan pemasaran hasil produk KRPL
Laporan Kinerja 24
c. Jumlah sampel yang lulus uji laboratorium yang aman dikonsumsi
Target Realisasi % Capaian Keterangan
100 sampel
146 sampel
146% 1. Dukungan dana APBD dan APBN
2. Adanya penambahan loka-si pengambilan sampel 3. Adanya pengujian mutu
pangan segar
4. Kerja sama yang ter-jalin dengan BPOM 5. Peningkatan jumlah
pa-ngan segar yang beredar di masyarakat
6. Banyaknya pangan segar impor yang beredar di masyarakat
7. Adanya indikasi penggu-naan pestisida berlebih dan formalin pada pangan segar
d. Jumlah komoditas yang mendapat nomor registrasi dan sertifikat
Target Realisasi % Capaian Keterangan
1 sampel
8 sampel 800% 1. Pembinaan intensif dilakukan
2. Promosi dan sosialisasi gencar dilakukan
3. Peningkatan kesadaran pelaku usaha untuk melakukan registrasi dan sertifikasi produk yang dihasilkan
4. Adanya kerja sama yang baik dengan kabupaten/ kota
5. Adanya dukungan CSR dari BUMN (Pertamina) 6. Dukungan dana APBD dan
Laporan Kinerja 25
e. Penurunan konsumsi beras per kapita per tahun
Target Realisasi % Capaian Keterangan
90 kg/ kap/
th
96,4 kg/ kap/thn
93,36% 1. Adanya kenaikan standar konsumsi energi dan protein yaitu Angka Kecukupan Energi (AKE) dari 2.000 kkal/kap/hr menjadi 2.150 kkal/kap/hr dan Angka Kecukupan Protein (AKP) dari 52 gram/kap/hari jadi 57 gram/ kap/hari 2. Konsumsi beras secara
nasional masih di atas 100 kg/kap/thn semen-tara capaian Kalsel di bawah rata-rata nasio-nal sehingga dianggap sudah cukup bagus/tidak perlu diturunkan lagi 3. Sulit mengubah pola
makan masyarakat karena ada anggapan belum makan kalau belum makan nasi (beras)
4. Masih terbatasnya pangan lokal sumber karbohidrat non beras f. Peningkatan jumlah UMKM yang mengembangkan pangan
lokal
Target Realisasi % Capaian Keterangan
11 UMKM
13 UMKM 118,18% 1. Promosi untuk produk yang berkualitas
2. Tersedianya produk lokal unggulan spesifik wilayah
3. Adanya kerja sama/MoU dengan UMKM pengembang pangan lokal
4. Tingginya minat UMKM untuk mengembangkan pangan lokal
Laporan Kinerja 26
Target Realisasi % Capaian Keterangan
5. Adanya kriteria yang tidak bisa dipenuhi UMKM untuk menerima bantuan pemerintah (berbadan hukum, SIUP, dll)
6. Anggaran yang sudah dialokasikan untuk UMKM pengembang pangan lokal dikembalikan ke kas daerah
Tabel 3. Capaian Indikator Kinerja Outcome Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome Keterangan Indikator Target Reali sasi % Capaian Dipertahankannya ketersediaan pa-ngan yang cukup, meningkatkan kemandirian masyarakat, pemantapan ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan Program: Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Outcome: Peningkatan Jumlah Cadangan Pangan 110 ton 101 ton 91,82% Penurunan desa dengan kondisi rawan pangan 20 desa 20 desa 100% Lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani Program: Distribusi dan Akses Pangan Outcome: Peningkatan Jumlah Gapoktan 4 gapok tan 8 gapok tan 200% Percepatan diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat Program: Penganekara-gaman dan Keamanan Pangan Outcome: Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan 100 sampel 146 sampel 146% Peningkatan Skor PPH 84,9 84,8 99,88%
Laporan Kinerja 27
Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Output Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Keterangan Indikator Output Target Reali sasi % Capaian Dipertahankannya ketersediaan pa-ngan yang cukup, meningkatkan kemandirian masyarakat, pemantapan ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan
Program: Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Kegiatan: Output: Penanganan Daerah Rawan Pangan Jumlah Desa Rawan Pangan Prioritas 1 20 desa 20 Desa 100% Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Perberasan Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan kebijakan perberasan 1 Dok 1 Dok 100% Pengembangan Cadangan Pangan Daerah Jumlah pangan yang siap disalurkan pada saat rawan pangan 110 ton 101 ton 91,82% Pengembangan Desa Mandiri Pangan Peningkatan Jumlah Desa Mandiri Pangan 191 Desa 191 Desa 100% Pengembangan Lumbung Pangan Desa Bertambahnya jumlah lumbung pangan masyarakat 97 lumbun g 105 lumbun g 108,25% Lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani
Program: Distribusi dan Akses Pangan Kegiatan: Output: Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi P-LDPM Terevaluasinya dan terpantau-nya kegiatan P-LDPM 1 Dok 1 Dok 100% Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat Jumlah Kab/kota dengan kondisi akses pangan tinggi 11 kab/ kota 13 kab/ kota 118,18% Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok Peningkatan harga pangan pokok masyarakat tidak melebihi HET <10% <10% 100%
Laporan Kinerja 28 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Keterangan Indikator Output Target Reali sasi % Capaian Pendampingan Operasional DPM-LUEP Terevaluasinya dan terpantaunya kegiatan DPM-LUEP 1 Dok 1 Dok 100% Percepatan diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat
Program: Penganekaragaman dan Keamanan Pangan Kegiatan: Output: Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Peningkatan skor PPH konsumsi 84,9% 84,8% 99,88% Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan Peningkatan jumlah kelompok KRPL 530 Desa 605 Desa 114,15% Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Jumlah sampel yang lulus uji lab yang aman dikonsumsi 100 sampel 146 sampel 146% Jumlah komoditas yang mendapat nomor registrasi dan sertifikat 1 sampel 8 sampel 800% Percepatan Diversifikasi Pangan Penurunan konsumsi beras per kapita per tahun 90 kg/ kap/th n 96,4 kg/ kap/th n 93,36% Pembinaan Pengolah Pangan Lokal Peningkatan jumlah UMKM yang mengembangkan pangan lokal 11 UMKM 13 UMKM 118,18%
Laporan Kinerja 29
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) satker Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016, mendapat alokasi anggaran APBD sebesar Rp. 11.666.068.285,- yang terdiri dari Belanja Langsung sebesar Rp. 5.927.978.285,- dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 5.738.090.000,-. Dari belanja tidak langsung terealisasi Rp 5.406.652.361,- atau sebesar 94,22%. Sedangkan dari belanja langsung sebesar Rp. 5.927.978.285,- dapat direalisasikan sebesar Rp. 5.472.721.822,- atau sebesar 92,32%. Belanja langsung dapat dirinci menjadi belanja untuk program-program sebagai berikut :
A. Program pelayanan administrasi perkantoran sebesar Rp. 1.427.669.000,- dengan realisasi Rp. 1.313.667.513,- atau 92,01%.
B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar Rp. 528.756.800,- dengan realisasi Rp. 496.673.057,- atau 93,93%.
C. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur sebesar Rp. 90.750.000,- dengan realisasi Rp. 86.703.497,- atau 95,54%.
D. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan sebesar Rp. 109.930.000,- dan realisasi Rp. 105.018.000,- atau 95,53%.
E. Program Distribusi dan Akses Pangan sebesar Rp. 457.275.000,- dan realisasi Rp. 399.877.800,- atau 87,45%. F. Program Ketersediaan dan Kerawanan Pangan sebesar Rp. 1.143.480.985,- dan realisasi Rp. 1.083.810.067,- atau 94,78%.
Laporan Kinerja 30
G. Program Penganekaragaman dan Keamanan Pangan sebesar Rp. 1.296.127.000,- dan realisasi Rp. 1.139.398.988,- atau 87,91%.
H. Program Pengembangan Manajemen dan Lembaga Ketahanan Pangan sebesar Rp. 873.989.500,- dengan realisasi Rp. 847.572.900,- atau 96,98%.
Program pembangunan ketahanan pangan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2016 didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Tabel 5. Realisasi Keuangan per Kegiatan Program Distribusi dan Akses Pangan
Program Distribusi dan Akses
Pangan Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
1 Pembinaan, Monitoring dan
Evaluasi P-LDPM 100.000.000 78.787.500 78,79 2 Pemantauan dan Analisis
Akses Pangan Masyarakat 184.550.000 164.229.750 88,99 3 Pemantauan dan Analisis
Harga Pangan Pokok 113.000.000 107.291.550 94,95 4 Pendampingan Operasional
P-LDPM-LUEP 59.725.000 49.569.000 83,00
JUMLAH 457.275.000 399.877.800 87,45
Tabel 6. Realisasi Keuangan per Kegiatan Program Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Program Ketersediaan dan
Kerawanan Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
1 Penangana Daerah Rawan
Pangan 275.094.000 271.841.902 98,82 2
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Perberasan
61.587.000 60.093.600 97,58 3 Pengembangan Cadangan
Laporan Kinerja 31
Program Ketersediaan dan
Kerawanan Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
4 Pengembangan Desa Mandiri
Pangan 269.113.000 258.568.200 96,08 5 Pengembangan Lumbung
Pangan Desa 244.494.000 233.738.665 95,60
JUMLAH 1.143.480.985 1.083.810.067 94,78
Tabel 7. Realisasi Keuangan per Kegiatan Program Penganekaragaman dan Keamanan Pangan
Program Penganekaragaman dan
Keamanan Pangan Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
1
Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
151.320.000 142.071.100 93,89 2 Pemanfaatan Pekarangan
Untuk Pengembangan Pangan 197.537.000 169.865.549 85,99 3 Peningkatan Mutu dan
Keamanan Pangan 420.650.000 364.490.639 86,65 4 Percepatan Diversifikasi
Pangan 341.220.000 327.865.500 96,09 5 Pembinaan Pengolah Pangan
Lokal 185.400.000 135.106.200 72,87
JUMLAH 1.296.127.000 1.139.398.988 87,91
Secara umum pembangunan ketahanan pangan menunjukkan kinerja yang cukup baik. Namun dalam realisasi keuangan masih di bawah 100%. Tidak tercapainya realisasi keuangan 100% ini terutama disebabkan karena penghematan dari masing-masing kegiatan yang dilaksanakan, seperti sisa akomodasi pertemuan, sisa konsumsi pertemuan, sisa tiket perjalanan luar daerah serta efisiensi terhadap perjalanan dalam daerah. Namun demikian secara fisik realisasi pembangunan ketahanan pangan mencapai 100% karena kegiatan-kegiatan yang direncanakan terlaksanan seluruhnya dengan baik.
Laporan Kinerja 32
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 merupakan cerminan capaian kinerja kegiatan dan sasaran tahun 2016 berdasar Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana kinerja (Renja) yang telah disusun sebelumnya. Berdasar analisis yang telah dilakukan maka pencapaian indikator kinerja sasaran Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. Sasaran dipertahankannya ketersediaan pangan yang cukup, meningkatkan kemandirian masyarakat, pemantapan ketahanan pangan dan menurunnya tingkat kerawanan pangan dengan indikator peningkatan desa mandiri pangan dan peningkatan skor PPH ketersediaan dapat dicapai sebesar 96,25%.
2. Sasaran lancarnya distribusi dan stabilisasi harga pangan utama nabati dan hewani di tingkat petani dengan indikator peningkatan jumlah lumbung pangan dapat dicapai sebesar 108,25%.
3. Sasaran percepatan diversifikasi pangan dan keamanan pangan masyarakat dengan indikator penurunan konsumsi beras dan peningkatan skor PPH konsumsi dapat dicapai sebesar 96,62%.
4. Adapun pencapaian kinerja input atau penyerapan anggaran Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
Laporan Kinerja 33
2016 sebesar 92,32% dari total pagu anggaran sebesar Rp. 5.927.978.285,-.
B. SARAN
Berpangkal tolak pada permasalahan yang dihadapi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, kedepan diupayakan untuk:
1. Melakukan pemetaan desa-desa yang rawan pangan se Kalimantan Selatan sehingga dapat diketahui berapa jumlah desa rawan pangan, di mana lokasinya serta apa yang menyebabkan desa atau daerah tersebut menjadi rawan pangan.
2. Untuk meningkatkan jumlah LUEP yang memanfaatkan dana talangan di masa mendatang, dengan menggencarkan sosialisasi tentang LUEP di 13 kabupaten/kota se Kalimantan Selatan, menyederhanakan administrasi serta menguatkan akses petani atau kelompok tani ke perbankan. 3. Menggencarkan sosialisasi tentang pola pangan yang
beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), menyajikan menu makanan berbasis pangan lokal pada setiap kegiatan rapat kedinasan, mendorong peningkatan konsumsi buah dan sayur pada tingkat rumah tangga, serta melakukan pembinaan kepada UKM pengolah pangan lokal non beras non terigu.
4. Meningkatkan fungsi koordinasi dan komunikasi serta evaluasi baik internal maupun eksternal dan melanjutkan program-program yang lebih meningkatkan/mengembangkan aparatur yang makin profesional.
Laporan Kinerja 34
5. Melalui Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan Tahun 2016 diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan dan sasaran untuk tahun selanjutnya sesuai dengan tujuan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.