• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA ( LAKIN ) PTRR TA 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA ( LAKIN ) PTRR TA 2017"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

( LAKIN )

PTRR TA 2017

TU-13-313-00-03-007-LT/PKDI-18

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA

Kawasan Puspiptek , Serpong Tangerang 15314

Telp. 0217563141, 7582860, EXT.1001-1115,FAX(021)7563141 e-mail:prr@batan.go.id http://www.batan.go.id/ptrr

(2)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 1

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI... 1

KATA PENGANTAR………... 2

IKTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)………... 3

BAB I PENDAHULUAN………... 5

A. Latar Belakang………. 5

B. Tentang PTRR………... 5

C. Tugas dan Fungsi……… 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA……… 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA……… 11

A. Capaian Kinerja Organisasi………... 11

B. Realisasi Anggaran………. 32

BAB IV PENUTUP………. 35

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I Capaian Kinerja PTRR Tahun 2017... 38

LAMPIRAN II Realisasi keuangan yang terkait langsung dengan pencapaian masing-masing indikator sasaran kinerja pada Perjanjian Kinerja... 39 LAMPIRAN III Realisasi keuangan yang tidak terkait langsung dengan pencapaian masing-masing indikator sasaran kinerja pada Perjanjian Kinerja... 40

(3)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 2 KATA PENGANTAR

Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) adalah salah satu unit kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang berada di bawah koordinasi Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir. PTRR mempunyai tugas dan fungsi dalammelaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pembinaan dan bimbingan di bidang teknologi produksi dan radioisotop. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut PTRR telah menyusun rencana kerja dalam kerangka lima tahunan yang dituangkan pada Rencana Strategis (Renstra) PTRR 2015-2019, dimana tahun 2017 adalah tahun ketiga periode Renstra PTRR.

Laporan Kinerja Tahun 2017 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja PTRR di tahun 2017, sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 menyajikan keberhasilan capaian kinerja PTRR yang tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama beserta analisis kinerjanya. Secara umum capaian kinerja PTRR Tahun 2017 hampir seluruhnya memenuhi target yang direncanakan dalam Renstra PTRR 2015-2019.

Laporan Kinerja PTRR tahun 2017 ditujukan sebagai bahan evaluasi kinerja PTRR agar dapat meningkatkan kinerjanya di tahun-tahun berikutnya. Oleh karena itu kami terbuka untuk masukan, saran dan kritik yang membangun dalam rangka mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di PTRR dan BATAN pada umumnya.

Jakarta, Januari 2018

Kepala Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Dra. Siti Darwati, M.Sc NIP. 19580529 198603 2 001

(4)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 3 IKHTISAR EKSEKUTIF

(EXECUTIVE SUMMARY)

Laporan Kinerja Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka tahun 2017 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) dalam tahun kedua dari periode Renstra PTRR 2015-2019. Laporan Kinerja disusun berdasarkan capaian kinerja dan sesuai dengan tujuan serta sasaran strategis yang dinyatakan dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU).

Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka adalah salah satu unit kerja di bawah koordinasi Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir – Badan Tenaga Nuklir Nasional. Berdasarkan Peraturan Kepala BATAN No. 16 tahun 2014 Pasal 1 ayat (1), Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pembinaan dan bimbingan di bidang teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka.Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut PTRR didukung oleh SDM yang kompeten dan saat ini berjumlah 116 orang dengan berbagai tingkat pendidikan dari SLTA hingga S3.

Pada tahun 2017 PTRR telah melaksanakan seluruh kegiatan sesuai dengan Renstra PTRR 2015-2019 yang dituangkan dalam Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir Isotop dan Radiasi, dengan Kegiatan Meningkatnya Hasil Pengembangan Teknologi Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka yang Dapat Didiseminasikan. Adapun kegiatan tersebut memiliki 5 indikator kinerja utama sebagai ukuran keberhasilan.

Secara umum target kinerja PTRR pada tahun 2017 dapat tercapai. Enam dari tujuh indikator kinerja yang diperjanjikan pada Perjanjian Kinerja PTRR tercapai 100%, tapi 1 IK memiliki capaian kinerja 88,89% yaitu IK “Jumlah data riset teknologi radioisotop dan radiofarmaka”. Hal ini disebabkan oleh kendala anggaran yaitu adanya pemotongan anggaran yang menjadi kebijakan pemerintah pada pertengahan tahun 2017 sehingga 2 (dua) sub kegiatan harus dihentikan pada awal triwulan III.

Alokasi anggaran pelaksanaan kegiatan PTRR yang tertuang dalam DIPA TA 2017 Nomor SP DIPA-080.01.1.450284/2016 tanggal 07 Desember 2016 sebesar Rp22.251.540.000,00. Serapan anggaran hingga akhir tahun 2017 mencapai 98,13 % atau Rp21.834.587.461,00.

Pelaksanaan kegiatan pada tahun-tahun selanjutnya memerlukan komitmen dari semua pihak yang terlibat agar dapat meningkatkan kinerja dalam mencapai target jangka menengah yang telah diperjanjikan dalam Renstra PTRR 2015-2019. Selain itu perlu

(5)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 4 adanya komunikasi internal BATAN yang lebih intensif dalam menciptakan kolaborasi dan mencapai skema BATAN Incorporated dalam melaksanakan kegiatan litbangyasa yang efektif dan efisien. Alokasi anggaran PTRR di tahun mendatang perlu mendapatkan perhatian dan pengalokasian yang disesuaikan dengan kebutuhan demi menunjang program prioritas nasional di bidang kesehatan.

(6)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 5 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka mendorong terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya, serta didukung oleh semangat reformasi untuk mewujudkan sebuah sistem pemerintahan yang bersih, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 tahun 2014, Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan seluruh instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, Perpres ini dilengkapi dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan untuk lingkungan internal BATAN dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Penyusunan Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, Kedeputian/Sekretariat Utama dan Unit Kerja di BATAN.

Akhirnya, Laporan Kinerja disusun sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja dikaitkan dengan anggaran serta pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra PTRR Tahun 2015-2019.

B. Tentang PTRR

Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka merupakan salah satu unit kerja Eselon II di lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang berada di bawah koordinasi Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir (PTN), berlokasi di Gedung 11 Kawasan Nuklir - BATAN, Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan - Banten. Berdasarkan Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, dan Peraturan Kepala BATAN Nomor 16 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional,

Radioisotop dan radiofarmaka mempunyai peranan penting dalam pemanfaatan teknologi nuklir di sektor non-energi. Pemanfaatan radioisotop dan radiofarmaka telah memberikan bukti nyata bahwa teknologi nuklir dapat memberikan peran yang sangat signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Radioisotop medis dan

(7)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 6 radiofarmaka telah secara nyata dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan. Pemanfaatan radioisotop dapat pula memberikan sumbangan dalam peningkatan daya saing industri serta pengelolaan sumber daya alam lingkungan.

Hingga tahun 2017, berbagai macam teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka telah dapat dikuasai oleh PTRR misalnya teknologi proses radioisotop yang didasarkan pada reaksi aktivasi neutron untuk menghasilkan sediaan radioisotop yang dapat langsung digunakan ataupun yang merupakan sediaan radioisotop primer untuk proses lebih lanjut.

Beberapa produk radiofarmaka untuk tujuan diagnosis maupun terapi juga telah berhasil dikuasai dan dikembangkan, antara lain :

1. Produk kit radiofarmaka dan senyawa bertanda untuk diagnosis penyakit tidak menular, yaitu kit MDP, DTPA, MIBI dan 131I-MIBG telah memiliki izin edar dari BPOM. Produk kit MDP, DTPA dan MIBI tersebut sudah dikomersilkan dengan menggandeng industri farmasi, yaitu PT. Kimia Farma, Tbk.

2. Produk senyawa bertanda untuk terapi yaitu 153Sm-EDTMP digunakan untuk terapi paliatif juga sudah mendapatkan izin edar dari BPOM.

3. Salah satu produk yang sedang dikembangkan adalah kit etambutol yang digunakan untuk diagnosa TB paru dan TB di luar paru.

4. Kit IRMA PSA (Prostate Spesific Antigen) untuk deteksi dini kanker prostat.

Hasil pengujian Kit IRMA PSA yang dikembangkan oleh PTRR menunjukkan bahwa kit tersebut setara dengan kualitas Kit IRMA produk luar negeri (Izotop, Hungaria)

Pada periode Renstra 2015-2019, beberapa kegiatan penelitian dan pengembangan produk masih dilakukan. Diantaranya adalah teknik produksi polimer dan dendrimer nano partikel bertanda untuk tujuan terapi. Teknik produksi dilakukan untuk menghasilkan sediaan radioaktif yang berfungsi sebagai drug delivery agent. Selain itu, teknologi produksi sumber tertutup untuk brakiterapi juga merupakan hal yang patut dicatat sebagai aktivitas terkini yang dilakukan di PTRR.

C. Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 16 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala BATAN Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional, PTRR secara struktural berada di bawah koordinasi Deputi Bidang

(8)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 7 Pendayagunaan Teknologi Nuklir (PTN), dan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, pembinaan dan bimbingan di bidang teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka, dengan fungsi :

a. pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan;

b. pelaksanaan pengembangan teknologi produksi radioisotop; c. pelaksanaan pengembangan teknologi produksi radiofarmaka; d. pelaksanaan pengelolaan siklotron dan keteknikan;

e. pelaksanaan jaminan mutu, pemantauan keselamatan kerja dan proteksi radiasi; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir.

Dikaitkan dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 untuk fokus bidang Kesehatan dan Obat, maka kegiatan yang dilaksanakan PTRR dan hasil-hasilnya harus dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat luas, terutama dalam hal-hal berikut ini :

a) Peningkatan ketersediaan obat. Terhadap indikator ini, kontribusi PTRR dilaksanakan melalui penyediaan teknologi produksi dan hasil produksi radioisotop medik sebagai bahan baku obat serta radiofarmaka dan senyawa bertanda sebagai sediaan obat.

b) Penanggulangan penyakit tak menular penyebab kematian. Terhadap indikator ini, kontribusi PTRR dilaksanakan melalui penanganan penyakit jantung, berbagai macam penyakit kanker dan emerging diseases, pengembangan teknik analisis medik secara in-vitro maupun in-vivo.

c) Peningkatan promosi kesehatan. Terhadap indikator ini, kontribusi PTRR dilaksanakan melalui diseminasi dan sosialisasi serta pendayagunaan iptek nuklir untuk kesehatan, memenuhi perkembangan dan kebutuhan sumber tertutup untuk aplikasi radioterapi dan brakiterapi.

d) Peningkatan kualitas serta utilisasi dan rujukan. Terhadap indikator ini, kontribusi PTRR dilaksanakan melalui pelaksanaan revitalisasi dan optimalisasi fasilitas siklotron, fasilitas proses radioisotop dan radiofarmaka berbasis CPOB, serta pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi fasilitas, proses dan produk.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut, maka dibuatlah suatu alur kegiatan Proses Bisnis yang akan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi PTRR, sebagaimana tercantum dalam Gambar 1.

(9)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 8

(10)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 9 Struktur Organisasi

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya PTRR ditunjang oleh 4 (empat) Bidang Teknis dan 1 (satu) Bagian Tata Usaha serta 1 (satu) Unit Jaminan Mutu , dengan struktur organisasi sesuai dengan Perka BATAN No. 16 Tahun 2014. sebagaimana tercantum di bawah ini .

(11)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 10 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perumusan target kinerja merupakan langkah awal dalam tahapan perencanaan kinerja di PTRR. Target kinerja tersebut selaras dengan arah dan tujuan PTRR yang telah ditetapkan. Target kinerja PTRR tahun 2017 mengacu kepada target yang ditetapkan dalam Renstra PTRR 2015-2019, serta memperhatikan kebijakan BATAN tahun 2015-2019 (top down). Perencanaan Kinerja PTRR seperti terlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4) Meningkatnya hasil pengembangan teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka yang dapat didiseminasikan

Jumlah data riset teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka

3 Data Riset

Data Riset Hasil Uji Nano Material sebagai Bahan Baku Kolom Generator Mo-99/Tc-99m

Data Riset Etambutol yang Siap Dimanfaatkan oleh Masyarakat

Data Riset Hasil Uji Diagnostik Thyroglobulin

Jumlah prototipe radioisotop 1 Prototipe

Prototipe Sumber Radiasi Tertutup 192Ir Aktivitas 10 Ci (HDR) yang Siap Digunakan pada Prototipe TPS dan TDS

Jumlah publikasi ilmiah 20 Publikasi

Jumlah hari dengan zero accident 365 hari

Indeks kepuasan pelanggan 3,1 Indeks

Kegiatan Anggaran

(12)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 11 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Sesuai dengan perjanjian kinerja tahun 2017 yang telah ditetapkan, PTRR berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut. Pada bagian ini, akan dibahas mengenai capaian, hambatan/kendala dan upaya yang telah dilakukan sebagai wujud komitmen atas perencanaan kinerja 2017.

Sasaran Kegiatan (SK) - Meningkatnya hasil pengembangan teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka yang dapat didiseminasikan

Sasaran Kegiatan (SK) yang dimaksudkan adalah meningkatnya jumlah data riset, prototipe, dokumen teknis dan publikasi ilmiah hasil pengembangan teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka yang dapat didiseminasikan dan dimanfaatkan di bidang kesehatan dan obat khususnya kedokteran nuklir untuk diagnosa dan terapi kanker.

SK tersebut dicapai melalui 5 (lima) Indikator Kinerja (IK) yaitu IK 1. Jumlah data riset teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka, IK 2 Jumlah prototipe radioisotop, IK 3 Jumlah publikasi ilmiah, IK 4 Jumlah hari dengan zero accident, IK 5 Indeks kepuasan pelanggan

Selanjutnya uraian atas capaian masing-masing IK yang mendukung sasaran kegiatan ini diuraikan sebagai berikut.

Jumlah data riset teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka (IK 1)

Indikator Kinerja 1 mengukur kuantitas perolehan data riset teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka yang akan diaplikasikan di bidang kedokteran nuklir, baik untuk diagnosa maupun terapi kanker. Data riset teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka merupakan tahapan untuk mencapai produk radioisotop dan radiofarmaka yang siap untuk dilakukan uji bagi proses sertifikasi produk. Indikator ini merupakan tahapan tahunan untuk mencapai IK Jumlah Prototipe Radioisotop dan Jumlah Prototipe Radiofarmaka. Indikator ini baru didefinisikan pada periode 2015 -2019.

Realisasi IK 1 - Pada tahun 2017 dicapai sebanyak 3 data riset dari target sebanyak 3 data riset. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 1 dari tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.1

(13)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 12 Tabel 3.1 Perbandingan Capaian IK 1 Tahun 2016 dan 2017

Indikator Kinerja

Tahun 2017 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Realisasi

Capaian Kinerja Jumlah data riset

teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka (IK 1)

3 3 59% 11 11 100 %

Berdasarkan Tabel 3.1 di atas terlihat bahwa capaian kinerja pada tahun 2017 adalah 59% dan tahun 2016 adalah 100%. Tahun 2017 capaian kinerja IK 1 lebih rendah dibandingkan capaian kinerja tahun 2016 dikarenakan dari 3 data riset yang terealisasi terdapat 2 data riset yang capaian realisasinya tidak 100% yaitu “Data Riset Hasil Hasil Uji Nano Material sebagai Bahan Baku Kolom Generator Mo-99/Tc-99m” sebesar 55% dan “Data Riset Hasil Uji Diagnostik Thyroglobin Bersama Klinisi” sebesar 22%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2017 terjadi pemotongan anggaran sehingga 2 sub kegiatan tersebut harus dihentikan pada awal triwulan III.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Perbandingan Realisasi IK 1 dengan Target 2019

Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi s.d Tahun 2017 Persentase Realisasi 2017 dibanding Target Jangka Menengah 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah data riset teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka

11 9 3 5 2 23 76,67 %

Berdasarkan tabel 3.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 1 Jumlah data riset teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka terhadap Target jangka menengah PTRR sampai dengan 2017 telah tercapai 76,67%. Dalam kerangka 5 tahunan, baru 23 dari 30 data riset dapat direalisasikan. Dari 23 data riset tersebut, 19 terealisasi penuh, sedangkan 4 data riset dapat terselesaikan sebagian. Target jangka menengah dalam Laporan Kinerja 2017 mengacu pada Renstra PTRR Rev. 3.

Untuk meningkatkan capaian kinerja di tahun mendatang, PTRR akan melakukan strategi meningkatkan jejaring kerjasama dengan semua pihak yang terkait, khususnya dengan pihak rumah sakit dalam rangka uji klinis, termasuk peluang kerjasama dengan industri farmasi, perguruan tinggi maupun lembaga pemerintah lainnya dalam rangka menjaring cost sharing penelitian.

(14)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 13 Tiga data riset pada IK 1 diuraikan sebagai berikut :

1. Data Riset Hasil Hasil Uji Nano Material sebagai Bahan Baku Kolom Generator Mo-99/Tc-99m

Output akhir dari penelitian ini adalah prototipe generator 99Mo/99mTc berbasis nanomaterial, yang fungsinya sebagai generator penyedia radioisotop teknesium-99m (99mTc). Pada tahun 2017 diharapkan dapat menghasilkan output berupa data riset hasil uji nanomaterial yaitu material mesoporous γ-alumina (MGA) sebagai bahan baku kolom generator 99Mo/99mTc.

Sehubungan dengan adanya pemotongan anggaran, maka kegiatan ini dihentikan pada awal triwulan III. Hasil yang diperoleh hingga triwulan II yaitu berupa data sintesis dan karakterisasi nanomaterial mesoporous γ-alumina (MGA), data serapan 99Mo pada nanomaterial dan data awal preparasi kolom berbasis nanomaterial. Dengan adanya pemotongan anggaran tersebut maka capaian fisik data riset hasil uji nanomaterial sebagai bahan baku kolom generator 99Mo/99mTc adalah sebesar 55%.

Gambar 3.1 Sintesis mesoporous γ-alumina (MGA

Gambar 3.2 Proses penyerapan 99Mo pada kolom mesoporous γ-alumina (MGA).

2. Data Riset Etambutol Yang Siap Dimanfaatkan oleh Masyarakat

Kegiatan ini menghasilkan kit 99mTc-etambutol untuk diagnosis penyakit tuberkulosis. Pada tahun 2017 ini telah dilakukan proses pembuatan kit steril etambutol sebanyak tiga kali (3 bets). Kit etambutol steril tersebut dilakukan penandaan dengan variasi konsentrasi larutan 99mTc untuk mendapatkan kondisi penandaan dengan persen kemurnian radioikimia yang optimum. Dari ketiga bets tersebut hanya satu bets yang memenuhi persyaratan kemurnian radiokimia lebih besar dari 85%. Bets 1 dan 3 tidak memenuhi persyaratan kemurnian radiokimia (lebih kecil dari 85%).

(15)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 14 Selain kemurnian radiokimia, kendali kualitas yang dilakukan terhadap kit etambutol steril tersebut adalah pengujian sterilitas dan bebas pirogen. Semua pengujian kendali kualitas terhadap bets 2, dinyatakan memenuhi persyaratan kit yang baik. Kit tersebut digunakan di beberapa rumah sakit, yaitu RS Hasan Sadikin, RSUD Karyadi dan RSUP H. Adam Malik. Hasil pengujian di rumah sakit tersebut diperoleh data uji klinik pada beberapa pasien penderita TB paru dan di luar paru diantaranya penderita TB, penderita TB genu kanan (sendi lutut bagian kanan), penderita TB peritoneum (membrane yang melapisi rongga perut dan panggul) dan penderita TB adneksa (jaringan yang berada disekitar rahim). Pihak dokter rumah sakit menyatakan sangat puas dengan hasil pencitraan 99mTc-Etambutol karena diperoleh gambar yang sangat jelas/kontras, radiofarmaka dapat terakumulasi pada organ yang terinfeksi oleh TB. Hasil pencitraan menggunakan kemera gamma pada penderita TB paru dan selain paru dapat dilihat pada gambar 3.3 dan 3.4

Gambar 3.3 Pencitraan 99mTc-Etambutol pd TB paru

Gambar 3.4 Pencitraan 99mTc-Etambutol pd TB sendi lutut

Pada gambar 3.3 tampak sangat jelas bahwa segmen 1/2 paru bagian kiri yang menangkap radioaktivitas 99mTc-etambutol dan pada gambar 3.4 menunjukkan adanya penangkapan radioaktivitas 99mTc-etambutol pada tulang sendi lutut. Dengan demikian kit etambutol sudah dapat digunakan dengan baik untuk deteksi TB paru dan TB di luar paru. Selain itu, beberapa dokumen sebagai persyaratan registrasi telah disiapkan, diantaranya dokumen proses pembuatan kit etambutol, dokumen pemeriksaan kualitas produk kit etambutol, dokumen pengembangan radiofarmaka kit etambutol, surat komisi etik dari RSHS dan publikasi ilmiah.

Terkait dengan penyiapan dan kelengkapandokumen pra-registrasi ke BPOM akan dilakukan bersama-sama dengan pihak PT. Kimia Farma (persero), Tbk.

(16)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 15

3. Data Riset Hasil Uji Diagnostik Thyroglobulin Bersama Klinisi

Kegiatan ini diharapkan akan menghasilkan Kit RIA Thyroglobulin yang digunakan untuk penentuan kadar thyroglobulin pada penyakit kanker tiroid. Pengembangan kit RIA Thyroglobulin diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor sehingga berdampak pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dengan terjangkaunya biaya pemeriksaan kandungan thyroglobulin dalam serum darah penderita kanker thyroid. Dengan demikian kekambuhan kembali kanker tersebut dapat terdeteksi lebih dini sehingga pasiennya dapat diberikan tindakan pengobatan lebih cepat.

Gambar 3.5 Penyiapan Perunut

Gambar 3.6 Tabung yang telah diimobilisasi dengan antibodi

Gambar 3.7 Larutan standar

Pada tahun 2017 direncanakan dapat dilakukan uji diagnostik Kit RIA Thyroglobulin di rumah sakit dan kaji ulang serta evaluasi terhadap hasil validasi dan uji lapangan kit RIA Thyroglobulin pada karyawan BATAN di Kawasan Nuklir Serpong. Sehubungan dengan adanya pemotongan anggaran, maka kegiatan ini dihentikan pada triwulan III yang berdampak pada perubahan output tahun 2017 menjadi penyiapan komponen Kit RIA Thyroglobulin. Capaian kinerja hingga triwulan II yaitu sebesar 22% dengan diperolehnya komponen kit RIA thyroglobulin yang memenuhi persyaratan. Komponen kit RIA thyroglobulin tersebut yaitu perunut, larutan standar dan tabung yang telah diimobilisasi dengan antibodi.

(17)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 16

Jumlah prototipe radioisotop (IK 2)

Indikator Kinerja 2 merupakan hasil litbangyasa berbentuk prototipe sumber radiasi terapi iridium-192 (192Ir). IK 2 menggambarkan ukuran atas pencapaian PTRR dalam menghasilkan prototipe sumber radiasi terapi 192Ir yang dapat dimanfaatkan untuk brakiterapi pada bidang kesehatan. Indikator ini baru didefinisikan pada periode 2015-2019.

Realisasi IK 2 adalah sebesar satu prototipe dari target sebesar satu prototipe, sehingga capaian kinerja adalah sebesar 100%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 2 dari tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Perbandingan Capaian IK 2 Tahun 2017 dan 2016

Indikator Kinerja

Tahun 2017 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Realisasi

Capaian Kinerja Jumlah prototipe

radioisotop 1 1 100% 1 1 100%

Berdasarkan Tabel 3.3 di atas terlihat bahwa capaian kinerja IK 2 pada tahun 2017 adalah 100% sama dengan capaian kinerja tahun 2016.

Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada Tabel 3.4

Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi IK 2 dengan Target 2019 Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi s.d Tahun 2017 Persentase Realisasi 2017 dibanding Target Jangka Menengah 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah prototipe radioisotop 2 1 1 1 1 4 66,67%

Berdasarkan tabel 3.4 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 2 – Jumlah prototipe radioisotop terhadap target jangka menengah PTRR pada tahun 2017 yaitu sebesar 66,67% dan telah terealisasi sesuai rencana.

Prototipe radioisotop yang dihasilkan di tahun 2017 diuraikan sebagai berikut :

Prototipe Sumber Radiasi Terapi 192Ir

Prototipe sumber radiasi terapi 192Ir digunakan untuk brakiterapi pada bidang kesehatan. Brakiterapi merupakan suatu teknik radioterapi menggunakan sumber radiasi pengion (pemancar foton atau pemancar radiasi β) yang diimplantasikan secara tetap pada jaringan kanker atau ditempatkan pada posisi berdekatan dengan jaringan kanker secara temporer. Pada brakiterapi yang bersifat temporer, sumber radiasi ditempatkan dalam mikrokapsul yang terbuat dari bahan stainless steel. Karena

(18)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 17 ukurannya yang sangat kecil, maka teknik pengelasan untuk menutup tabung kapsul dilakukan dengan menggunakan berkas laser. PTRR telah berhasil melakukan pembuatan prototipe perangkat mikrokapsul sumber radiasi tertutup 192Ir HDR (High Dose Rate) dengan pengelasan menggunakan las laser.

Prototipe sumber radiasi terapi 192Ir telah berhasil dibuat sebanyak 2 buah. Prototipe tersebut sudah lolos uji dan memenuhi standar ISO 2919:1999. Berdasarkan uji kebocoran hasil pengelasan dengan tekanan -20 inHg menunjukkan mikrokapsul tidak mengalami kebocoran dan hasil uji tarik sebesar 15N menunjukkan wirerope tidak rusak - putus di area pengelasan. Dengan demikian kegiatan penelitian pembuatan prototipe sumber radiasi terapi 192Ir ini telah selesai dilakukan.

Gambar 3.8. Kegiatan pembuatan prototipe sumber radiasi terapi 192Ir

Jumlah publikasi ilmiah (IK 3)

Indikator Kinerja 3 merupakan ukuran keunggulan litbang PTRR melalui perolehan karya tulis ilmiah (KTI) yang berkualitas oleh pelaku litbangyasa di PTRR, termuat pada jurnal internasional, jurnal nasional terakreditasi, prosiding internasional dan prosiding nasional.

Realisasi IK 3 tahun 2017 adalah sebanyak 39 KTI dari target sebanyak 20 KTI, sehingga capaian IK ini adalah sebesar 195%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 3 dari tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Perbandingan Capaian IK 3 Tahun 2017 dan 2016.

Indikator Kinerja

Tahun 2017 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Realisasi

Capaian Kinerja Jumlah publikasi ilmiah 20 (3,7,10) 39 (10,6,23) 195% 20 *(2,12,6) 24 *(7,6,11) 120% *) Angka di dalam kurung berturut-turut menunjukkan jumlah publikasi di jurnal internasional, jurnal nasional terakreditasi dan prosiding

(19)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 18 Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2016 terlihat adanya peningkatan persentase capaian kinerja IK 3 yang sangat besar yaitu 120% berbanding 195% pada tahun 2017 (lihat Tabel 3.5). Peningkatan jumlah publikasi terjadi pada jurnal internasional yaitu dari 7 menjadi 10 pada tahun 2017 dan publikasi dalam bentuk prosiding dari 11 menjadi 23 prosiding. Sedangkan, untuk publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi capaian tahun 2017 sama dengan capaian tahun 2016 yaitu sebanyak 6 KTi dalam jurnal nasional terakreditasi.

Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada Tabel 3.6

Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi IK 3 dengan Target 2019

Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi s.d Tahun 2017 Persentase Realisasi 2017 dibanding Target Jangka Menengah 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah publikasi ilmiah 20 20 20 20 20 105 105%

Dalam kaitannya dengan target 2015-2019, IK 3 rata-rata akan dihasilkan setiap tahun sebanyak 20 publikasi ilmiah. Sehingga total publikasi ilmiah yang direncanakan untuk dihasilkan sampai dengan tahun 2019 adalah sebanyak 100 publikasi. Berdasarkan Tabel 3.6 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 3 – Jumlah publikasi ilmiah hingga tahun 2017 dibandingkan terhadap target sampai tahun 2019 sudah tercapai sebesar 105%.

Pemotongan anggaran oleh pemerintah pada tahun 2017 berdampak pada realisasi kegiatan litbang PTRR sehingga akan mempengaruhi capaian KTI pada tahun berikutnya. Beberapa langkah konkret yang telah dilakukan oleh PTRR tahun 2017 dalam upaya untuk meningkatkan capaian IK 3, antara lain mencari sumber pendanaan riset non DIPA PTRR (lihat pada tabel 3.12 Hal 24) pelatihan/workshop dan knowledge sharing tentang penulisan KTI, pembebanan KTI kepada pejabat fungsional ahli, serta mengadakan pertemuan ilmiah tahunan yang bekerjasama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Dalam rangka meningkatkan kinerja PTRR, strategi-strategi yang telah dilakukan tersebut dinilai masih efektif untuk dilaksanakan kembali di tahun mendatang.

Jumlah hari dengan zero accident (IK 4)

Indikator Kinerja 4 ditujukan untuk mengukur kinerja keselamatan melalui pengendalian keselamatan daerah kerja terhadap bahaya radiasi maupun non-radiasi dan

(20)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 19 Realisasi IK 4 pada tahun 2017 adalah sebanyak 365 hari dari target 365 hari, atau sebesar 100%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 4 dari tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3.7

Tabel 3.7 Perbandingan Capaian IK 4 Tahun 2017 dan 2016

Indikator Kinerja

Tahun 2017 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Realisasi

Capaian Kinerja Jumlah hari dengan

zero accident 365 365 100% 366 366 100%

Capaian IK 4 tahun 2017 sama dengan capaian tahun 2016 yaitu 100%. Hal ini menggambarakan bahwa sepanjang tahun 2017 tidak terjadi kecelakaan kerja yang berdampak terhadap personel, kerusakan peralatan dan lingkungan. Dengan demikian, pengendalian keselamatan di PTRR dinilai telah berjalan efektif.

Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada tabel 3.8

Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi IK 4 dengan Target 2019

Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi hingga Tahun 2017 Persentase Realisasi 2017 dibanding Target Jangka Menengah 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah hari dengan

zero accident 365 366 365 365 365 1096 60,02%

Target jumlah hari dengan zero accident yang ingin dicapai hingga tahun 2019 adalah adalah sebanyak 1826 hari. Berdasarkan tabel 3.8 di atas, dapat disimpulkan bahwa sampai tahun 2017 capaian IK 4 telah mencapai 60,02% dan masih sesuai dengan rencana.

Beberapa strategi yang telah dilakukan oleh PTRR tahun 2017 dalam upaya untuk mempertahankan hari dengan zero accident antara lain dengan menerapkan pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara konsisten, melakukan kaji diri penilaian budaya keselamatan dengan total skor 703 yang termasuk dalam kategori baik serta secara konsisten menumbuhkembangkan budaya keselamatan secara berkesinambungan yang melibatkan seluruh pegawai. Sejauh ini, upaya tersebut dinilai efektif dan pelaksanaannya akan dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang.

(21)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 20 Indeks Kepuasan Pelanggan (IK 5)

Indikator Kinerja 5 diperuntukkan dalam mengukur keberhasilan kualitas atas layanan PTRR dalam memenuhi kebutuhan pengguna, baik berupa layanan jasa pengujian radioisotop dan radiofarmaka, pemanfaatan alat dan fasilitas produksi steril berbasis Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) maupun produk teknologi nuklir. Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) diperoleh melalui survei atas pendapat pengguna dalam memperoleh layanan. Nilai IKP yang diukur adalah hasil rata-rata perolehan IKP di bawah koordinasi PTRR pada tahun terkait. Para pengguna layanan PTRR tersebut meliputi : rumah sakit – rumah sakit pengguna produk litbang PTRR, industri farmasi pengguna teknologi hasil litbang PTRR dan jasa pengujian radioisotop radiofarmaka, perguruan tinggi dan lembaga litbang mitra kerja sama PTRR.

Realisasi IK 5 tahun 2017 adalah sebesar 3,41 dari target sebesar 3,10 atau sebesar 110%. Adapun secara rinci, perkembangan capaian IK 5 dari tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.9

Tabel 3.9 Perbandingan Capaian IK 5 Tahun 2017 dan 2016

Indikator Kinerja

Tahun 2017 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian

Kinerja Target Realisasi

Capaian Kinerja Indeks Kepuasan

Pelanggan (IKP) 3,10 3,41 110% 3,10 3,17 110%

Hasil capaian kinerja IK 5 tahun 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016. Mutu pelayanan yang diberikan PTRR kepada masyarakat pengguna hasil litbang PTRR pada tahun 2017 masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan analisis data survei pelanggan, hampir semua unsur pelayanan bernilai A dari 14 unsur yang dinilai dan hanya 3 unsur pelayanan yang bernilai B, yaitu unsur kecepatan pelayanan, keadilan untuk mendapatkan pelayanan dan kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan.

Jika dibandingkan dengan target 2019 dalam Rencana Implementasi Renstra Tahun 2015-2019, realisasi tahun 2017 disajikan pada Tabel 3.10

Tabel 3.10. Perbandingan Realisasi IK 5 dengan Target 2019

Indikator Kinerja Target Tahun Realisasi Tahun 2017 Persentase Realisasi 2017 dibanding Target Jangka Menengah 2015 2016 2017 2018 2019 Indeks Kepuasan Pelanggan 3,01 3,10 3,10 3,20 3,20 3,41 106,56 %

(22)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 21 Target IKP yang ingin dicapai di tahun 2019 adalah sebesar 3,20. Berdasarkan tabel 13.10 di atas, dapat disimpulkan bahwa capaian IK 5 tahun 2017 dibandingkan dengan target akhir tahun 2019 dicapai sebesar 106,56%.

Pada tahun 2017 beberapa program untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan telah dilakukan PTRR diantaranya pelayanan pelanggan secara online berbasis website (Gambar 3.9), selain tetap memberikan pelayanan pelanggan secara manual dan penilaian kepuasan pelanggan secara online berbasis website untuk semua pelanggan PTRR (Gambar 3.10). Penerapan pelayanan pelanggan secara online berbasis website memberikan kemudahan akses bagi para pelanggan PTRR dan efektivitas dalam pengelolaannya sehingga berdampak signifikan pada tingkat kepuasan pelanggan.

Gambar 3.9 Tampilan layanan PTRR online berbasis website

Untuk meningkatkan kinerja PTRR di tahun mendatang, strategi yang akan dilakukan, antara lain menyelenggarakan secara berkala pelatihan membangun mental melayani untuk SDM pelayanan dan memasukkan penilaian kinerja pelayanan sebagai salah satu unsur penilaian kinerja pegawai pada bagian pelayanan.

(23)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 22 INDIKATOR KINERJA LAINNYA

Selain IK yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja (PK) tersebut diatas, PTRR memiliki beberapa prestasi dan kinerja lainnya yang dihasilkan sepanjang tahun 2017. Adapun prestasi dan kinerja tersebut diuraikan sebagai berkut :

1. Penyelenggaraan Workshop Internasional di PTRR

Selama tahun 2017, PTRR menyelenggarakan kegiatan workshop/ meeting internasional dengan bantuan pendanaan dari IAEA. Kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.11

Tabel 3.11 Workshop Internasional yang diselenggarakan di PTRR

No. Judul Workshop/Meeting Tanggal

Pelaksanaan

Penyandang Dana

Jumlah Peserta

1 Regional Training Course on The Preparation and

Application of Bone Pain Palliation Therapeutic Agents

2 - 6 Oktober 2017 IAEA melalui program IAEA RAS/6/082 26 peserta dari 12 negara 2 Workshop on Good Manufacturing Practice (GMP) for Radiopharmaceuticals

17 – 19 Oktober 2017 IAEA 27 peserta dari berbagai instansi di Indonesia

Gambar 3.11 Peserta Regional Training Course on The Preparation and Application of Bone Pain Palliation Therapeutic Agents sedang mengunjungi fasilitas hotcell di PTRR, Serpong.

(24)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 23 Gambar 3.12 Peserta Workshop on Good Manufacturing Practice (GMP) for

Radiopharmaceuticals sedang berpose bersama pengajar Dr. Suzzane V Smith dari Swedia.

2. Insentif Riset Tingkat Nasional

Pada tahun 2017, PTRR mendapat pendanaan riset dari Kemenristekdikti melalui program Insentif Riset Sinas (Insinas) 2017 dan Insentif Riset Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) tahun 2017 seperti terlihat pada Tabel 3.12

Tabel 3.12 Data Kerjasama Riset Tingkat Nasional Tahun 2017

No. Judul Kegiatan Penanggung

Jawab

Program Nilai

(rupiah)

1 1

Magnetic Resonance Imaging Contrast Agent Berbasis Gadolinium Sebagai Modalitas Baru Untuk Diagnosa Penyakit Kanker DR. Martalena Ramli, M.Sc Insentif Riset Sinas 2017 700.000.000 2 2

Validasi Proses Produksidan Kendali Kualitas Kapsul I-131 Terapi Drs. Adang Hardi Gunawan INSENTIF Riset Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) Gelombang I 2017 634.000.000 3 3

Validasi Proses Produksi Skala Industri Kit

Macroaggregated Albumin untuk Pemenuhan Registrasi Obat Diagnosis Kanker Paru

Wening Lestari, M.Farm. PPTI Gelombang II 2017 450.000.000 4 4

Optimalisasi Teknik Preparasi Sediaan Radiofarmaka Siap Injeksi Tc-99m Tetrofosmin untuk Penggunaan di Rumah Sakit

Lindawati N. PPTI

Gelombang II 2017

(25)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 24 3. Kontrak Riset Tingkat Internasional

Salah satu proposal riset yang diajukan oleh PTRR berjudul “Development of Tc-99m Production Using Neutron-Irradiated Natural Molybdenum in Indonesia” telah disetujui IAEA untuk didanai. Kontrak Riset ini didanai selama 3 tahun yaitu tahun 2017 hingga 2020 (20.000 euro). Project ini berada dalam koordinasi IAEA Coordinated Research Project (CRP) F22068 yang berjudul “New Ways of Producing Tc-99m and Tc-99m Generators (Beyond fission and cyclotron methods)”. Project ini beranggotakan 15 negara yaitu China, Jepang, India, Pakistan, Iran, Peru, Kanada, Amerika Serikat, Rumania, Polandia, Brazil, Mesir, Maroko, ukraina dan Afrika Selatan. Indonesia merupakan satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang mendapatkan kepercayaan untuk berpartisipasi dalam kerja sama internasional ini.

Dalam Project CRP ini akan dilakukan identifikasi aspek-aspek teknis yang baru dari produksi dan kontrol kualitas Mo-99, Tc-99m dan generator Tc-99m, dengan fokus pada reaksi fotodinamik melalui reaksi Mo-100 (γ,n) Mo-99, serta pengembangan generator dengan menggunakan adsorben berkapasitas serap tinggi, yang akan digunakan untuk Mo-99 dengan aktivitas spesifik yang rendah/sedang. Tujuan CRP ini adalah untuk merumuskan panduan guna meningkatkan dan memperkuat keahlian dan kemampuan negara-negara anggota pada aplikasi reaksi alternatif produksi Tc-99m dan Mo-99, (khususnya menggunakan akselerator linear) dan juga optimasi kinerja generator dengan aktivitas spesifik rendah/sedang melalui peningkatan material dan instrumen terkait.

Gambar 3.13 Kegiatan The First Research Contract Meeting (RCM) di markas besar IAEA Wina, Austria

(26)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 25 4. Beasiswa Non-Gelar Risetpro Kemenristekdikti

Selama tahun 2017, sebanyak 10 pegawai PTRR berhasil mendapatkan beasiswa non gelar Risetpro dari Kemenristekdikti untuk mengikuti program pelatihan di luar negeri. Kesepuluh pegawai tersebut dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok pelatihan di Belgia (5 orang) dan kelompok pelatihan di Jepang (5 orang). Secara rinci, penerima beasiswa dan jenis pelatihannya dapat dilihat pada Tabel 3.13

Tabel 3.13 Data pegawai PTRR penerima beasiswa dan jenis pelatihannya Tahun 2017

No Nama Pegawai Jenis Pelatihan Tanggal

Pelaksanaan

Tempat Pelatihan

1 Drs. Hari Suryanto Siklotron dan produksi radionuklida medis 23 Oktober – 6 November 2017 Ion Beam Application (IBA), Belgia 2 Dr. Imam Kambali Siklotron dan

produksi radionuklida medis 23 Oktober – 6 November 2017 Ion Beam Application (IBA), Belgia 3 Rajiman, S.T. Siklotron dan

produksi radionuklida medis 23 Oktober – 6 November 2017 Ion Beam Application (IBA), Belgia 4 Marlina, M.Si. Siklotron dan

produksi radionuklida medis 23 Oktober – 6 November 2017 Ion Beam Application (IBA), Belgia 5 Titis Sekar Humani,

M.Si. Siklotron dan produksi radionuklida medis 23 Oktober – 6 November 2017 Ion Beam Application (IBA), Belgia 6 Anung Pujiyanto, S.Si. Produksi Ir-192 13 – 24 November 2017 Chiyoda Technol Corp, Jepang 7 Moh. Subechi Produksi Ir-192 13 – 24

November 2017

Chiyoda Technol Corp, Jepang

8 Abidin Produksi Ir-192 13 – 24

November 2017

Chiyoda Technol Corp, Jepang

9 Sriyono Produksi Ir-192 13 – 24

November 2017

Chiyoda Technol Corp, Jepang 10 Miftakul Munir, S.Si.,

Apt. Produksi Ir-192 13 – 24 November 2017 Chiyoda Technol Corp, Jepang

(27)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 26 Gambar 3.14 Para peneliti PTRR sedang mengikuti pelatihan tentang siklotron

dan produksi radionuklida medis di IBA, Belgia

Gambar 3.15 Para peneliti PTRR sedang mengikuti pelatihan tentang produksi Ir-192 di Chiyoda Technol Corp, Jepang

5. Pegawai Yang Mengikuti Workshop/Meeting Internasional

Selama tahun 2017, beberapa peneliti PTRR mengikuti workshop dan meeting internasional dengan dana dari lembaga internasional seperti terlihat pada

Tabel 3.14.

Tabel 3.14 Peneliti PTRR yang mengikuti Workshop dan Meeting Internasional Tahun 2017. No Nama Pegawai Judul Workshop/ Meeting Tanggal Pelaksanaan Tempat Penyelenggara Penyandang dana 1 Marlina, M.Si.

IAEA Fellowship in The Field Radiochemistry Training 3 Juli – 2 Agustus 2017 Chiyoda Technol Corp, Jepang IAEA 2 Veronica Yulianto Susilo, M.Farm. RCARO/KIRAMS Regional Training Course on The Safety of Cyclotron Based Radiopharmaceuticals 10-14 Juli 2017 Seoul, Korea Selatan RCARO/ KIRAMS 3 Dr. Imam Kambali Joint ICTP-IAEA Workshop on the Evaluation of Nuclear Reaction Data for Applications 2–13 Oktober 2017 International Centre for Theoretical Physics (ICTP), Italia ICTP 4 Dr. Rohadi Awaludin Scientific Visit 23–27 Oktober 2017 Japan Atomic Energy Agency (JAEA), Jepang IAEA

(28)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 27 Gambar 3.16 Peneliti PTRR, Marlina, M.Si. sedang mengikuti IAEA Fellowship in

The Field Radiochemistry Training di Jepang

Gambar 3.17 Peneliti PTRR, Veronica Yulianti Susilo, M.Farm. sedang mengikuti RCARO/KIRAMS Regional Training Course on The Safety of Cyclotron Based

Radiopharmaceuticals di Seoul, Korea Selatan

Gambar 3.18 Dr. Imam Kambali sedang mengikuti Joint ICTP-IAEA Workshop on the Evaluation of Nuclear Reaction Data for Applications di ICTP, Italia

(29)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 28 Gambar 3.19 Dr. Rohadi Awaludin sedang berpose bersama dengan

counterpart dari JAEA di Jepang

6. Kunjungan Lembaga Internasional

Selama tahun 2017, PTRR telah dikunjungi oleh beberapa lembaga internasional. Kunjungan internasional ini menunjukkan pengakuan terhadap capaian kegiatan PTRR selama ini. Kunjungan ini membuka peluang yang lebih luas bagi PTRR dalam menjalin kerja sama baik dalam penelitian dan pengembangan maupun dalam pendayagunaan hasil litbang secara internasional. Daftar lembaga internasional yang berkunjung ke PTRR dengan berbagai tujuan ditunjukkan pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15 Data kunjungan lembaga internasional ke PTRR Tahun 2017

No Nama/Lembaga/Asal Maksud/Tujuan Tanggal

Kunjungan 1 Hungarian National Trading

House/Hungaria

Penjajakan kerjasama pemasaran produk kit radiofarmaka

28 Februari 2017

2 Miklos Gaspar/Kepala Seksi Web, Media Digital dan Materi Informasi Publik, International Atomic Energy Agency (IAEA)/Austria

Mengangkat profil aplikasi nuklir Indonesia melalui publikasi website dan media sosial IAEA

3 Oktober 2017

3 Prof. Seigo Kinuya/Kanazawa University/Jepang

Memberi kuliah umum tentang radiofarmaka

21 November 2017

4 Prof. Shaukat

Abdulrazak /Direktur Technical Cooperation, International Atomic Energy Agency (TC IAEA) untuk Afrika/Austria

Penjajakan kerjasama Selatan-Selatan

27 November 2017

5 Mr. Hmidan Alzaari/Peserta IAEA RAS 9085 Fellowship Training

Belajar pemanfaatan nuklir untuk kesehatan

(30)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 29

6 Ms. May Abdel-Wahab, Direktur Division of Human Health (NAHU) IAEA/ Austria

Dukungan pemanfaatan radioisotop dan radiofarmaka untuk kesehatan

14 Desember 2017

7 Inspektor IAEA Mr. Giuseppe Giaveri dan Mr. Manuel

Alejandro Garcia Carrera/Austria

Inspeksi safeguard terhadap fasilitas laboratorium

radiofarmaka dan fasilitas siklotron

6 Desember 2017

Gambar 3.20 kunjungan peserta IAEA RAS 9085 Fellowship Training Mr. Hmidan Alzaarir

(31)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 30 7. Kunjungan Lembaga Nasional

Daftar lembaga nasional yang telah berkunjung ke PTRR dapat dilihat pada Tabel 3.16

Tabel 3.16 Daftar lembaga nasional yang berkunjung ke PTRR

No Lembaga/Asal Maksud/Tujuan Tanggal

Kunjungan 1 Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bappenas)

Menggali informasi dan pengalaman hilirisasi hasil litbang PTRR

17 Maret 2017

2 UIN Sunan Gunung Djati Belajar pemanfaatan nuklir untuk kesehatan

18 Mei 2017

3 Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Penandatanganan Kontrak Kerjasama Pengembangan Teknologi Industri Dan Launching Produk Hasil Litbang di PTRR

19 Juni 2017

4 Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO)

Nusantara Jakarta

Belajar pemanfaatan nuklir untuk kesehatan

11 Juli 2017

5 Swiss-German University Belajar pemanfaatan nuklir untuk kesehatan

19 Juli 2017

6 Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO)

Lampung

Belajar pemanfaatan nuklir untuk kesehatan

26 September 2017

7 Perwakilan dari Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan Kopertis Wilayah I

Belajar pemanfaatan nuklir untuk kesehatan

9 November 2017

8 Wakil Presiden RI Jusuf Kalla Meresmikan Laboratorium Radioisotop dan

Radiofarmaka

11 November 2017

9 Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi ATRO Purwokerto

Belajar pemanfaatan nuklir untuk kesehatan

6 Desember 2017

Gambar 3.22 Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla saat mengunjungi laboratorium radioisotop dan radiofarmaka PTRR

(32)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 31 Gambar 3.23 Perwakilan dari Perguruan Tinggi Swasta di lingkungan Kopertis

Wilayah I saat mengunjungi PTRR

8. Penetapan PTRR-BATAN sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI)

Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) kembali ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) oleh Menteri Ristek dan Dikti, Prof. M. Nasir. Pengumuman penetapan kembali sebagai PUI tersebut dilakukan di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, pada tanggal 13 Desember 2017. Sertifikat PUI yang diterima PTRR berlaku sampai dengan 31 Desember 2019. PUI adalah suatu organisasi, baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan organisasi lainnya (konsorsium) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna Iptek. PTRR telah menunjukkan capaiannya di bidang penelitian dan pengembangan serta kapasitas diseminasi. Di bidang kapasitas penelitian dan pengembangan, PTRR tahun ini menghasilkan 13 karya tulis ilmiah di jurnal internasional. Di bidang kapasitas diseminasi, PTRR telah menghasilkan 5 produk litbang yang telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, hasil kerja sama dengan PT. Kimia Farma. Dari 5 produk tersebut, 4 diantaranya diperoleh sebelum tahun 2016 dan 1 produk diperoleh pada tahun ini.

(33)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 32 Gambar 3.24 Penganugerahan PTRR-BATAN sebagai Pusat Unggulan Iptek

B. Realisasi Anggaran

Pagu Anggaraan PTRR tahun 2017 awalnya adalah sebesar Rp22.587.807.000,-. Pada 27 Juni 2017, atas instruksi pemerintah dilakukan penghematan anggaran sebesar Rp336.267.000,- sehingga pagu anggaran PTRR menjadi Rp22.251.540.000,-. Adapun realisasi keuangan PTRR pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Anggaran terkait langsung dengan kinerja (anggaran & realisasi)

Anggaran yang terkait langsung dengan kinerja yaitu sebesar Rp757.170.000,- dengan realisasi sebesar Rp718.128.270,- (94,84%). Anggaran dan realisasi keuangan yang terkait langsung dengan pencapaian masing-masing indikator sasaran kinerja, ditunjukkan dalam Gambar 3.25

(34)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 33 2. Anggaran tidak terkait langsung dengan kinerja (anggaran & realisasi)

Anggaran yang tidak terkait langsung dengan kinerja yaitu sebesar Rp.21.494.370.000,- dengan realisasi sebesar Rp.21.120.779.790,- (98,26%). Anggaran dan realisasi keuangan yang tidak terkait langsung dengan sasaran kinerja, ditunjukkan dalam Gambar 3.26.

Gambar 3.26 Realisasi Anggaran yang tidak terkait langsung dengan Perjanjian Kinerja Realisasi keuangan yang terkait langsung dengan pencapaian masing-masing indikator sasaran kinerja pada Perjanjian Kinerja dapat dilihat pada Lampiran II, sedangkan, realisasi keuangan yang tidak terkait langsung dengan kinerja dapat dilihat pada Lampiran III.

Tingkat capaian kinerja, penyerapan serta efektivitas anggaran ditunjukkan pada Tabel 3.17

Tabel 3.17 Tingkat capaian kinerja, penyerapan anggaran serta efektivitas anggaran

No. Sasaran Kegiatan

% Capaian Kinerja % Penyerapan Anggaran Tingkat Efektivitas 1 Meningkatnya hasil pengembangan teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka yang dapat didiseminasikan

121 98,13 1,23

 IK1 Jumlah data riset teknologi produksi radioisotop dan

radiofarmaka

100 96,84 0,6

 IK 2 Jumlah prototipe radioisotop

(35)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 34

 IK 3 Jumlah publikasi ilmiah 195 -

 IK 4 Jumlah hari dengan zero accident

100 -

 IK 5 Indeks kepuasan pelanggan

110 -

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa PTRR telah efisien dalam melaksanakan kegiatan di tahun 2017.

(36)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 35 BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) BATAN Tahun 2017 merupakan laporan pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja tahun ke dua dari periode Renstra PTRR 2015-2019. Laporan Kinerja PTRR tahun 2017 menyajikan berbagai keberhasilan capaian kinerja yang tercermin dalam capaian Indikator kinerja Utama beserta analisis kinerjanya.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa kegiatan PTRR BATAN dalam tahun 2017 telah dapat dilaksanakan dengan baik. Demikian pula capaian kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra PTRR 2015-2019. Berikut capaian-capaian yang PTRR pada tahun 2017:

 Capaian kinerja IK 1 terkait jumlah data riset teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka (IK 1) pada tahun 2017 adalah 59 %. Hal tersebut, sebagai dampak atas pemotongan anggaran oleh pemerintah pusat sehingga dari 3 data riset yang terrealisasi terdapat 2 data riset yang capaian realisasinya tidak 100% yaitu yaitu “Data Riset Hasil Hasil Uji Nano Material sebagai Bahan Baku Kolom Generator Mo-99/Tc-99m” sebesar 55% dan “Data Riset Hasil Uji Diagnostik Thyroglobulin Bersama Klinisi” sebesar 22%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2017 terjadi pemotongan anggaran sehingga 2 sub kegiatan tersebut harus dihentikan pada awal triwulan III.

 Realisasi IK 2. – Jumlah prototipe radioisotop adalah sebesar satu prototipe dari target sebesar satu prototipe, sehingga capaian adalah sebesar 100%.

 Realisasi IK 3 – Jumlah publikasi ilmiah tahun 2017 adalah sebanyak 39 KTI dari target sebanyak 20 KTI, sehingga capaian IK ini adalah sebesar 195%.

 Realisasi IK 4 - Jumlah hari dengan zero accident pada tahun 2017 adalah sebanyak 365 hari dari target 365 hari atau sebesar 100%.

 Realisasi IK 5 – Indeks Kepuasan Pelanggan tahun 2017 adalah sebesar 3,41 dari target sebesar 3,10 atau sebesar 110%.

 Capaian Indikator kinerja lainnya yang diperoleh PTRR diantaranya : 1) Penyelenggaraan Workshop Internasional di PTRR

2) Insentif Riset Tingkat Nasional 3) Kontrak Riset Tingkat Internasional

4) Beasiswa Non-Gelar Risetpro Kemenristekdikti

5) Pegawai Yang Mengikuti Workshop/Meeting Internasional 6) Kunjungan Lembaga Internasional

(37)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 36 8) Penetapan PTRR-BATAN sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI)

 Terkait ketepatan serapan anggaran pada tahun 2017 PTRR mencapai 98,13% atau sebesar Rp.21.834.587.461,- dari Rp.22.251.540.000,-

Dalam rangka meningkatkan kinerja PTRR di tahun mendatang dan berdasarkan evaluasi kinerja tahun 2017 berikut strategi yang dilakukan :

 PTRR akan melakukan strategi meningkatkan jejaring kerjasama dengan semua pihak yang terkait, khususnya dengan pihak rumah sakit dalam rangka uji klinis, termasuk peluang kerjasama dengan industri farmasi, perguruan tinggi maupun lembaga pemerintah lainnya dalam rangka menjaring cost sharing penelitian.

 Untuk meningkatakan capaian KTI strategi PTRR diantaranya, mencari sumber pendanaan riset non DIPA PTRR (Kemenkeu, Kemenristekdikti, IAEA dan lembaga internasional lainnya), pelatihan/workshop dan knowledge sharing tentang penulisan KTI, pembebanan KTI kepada pejabat fungsional ahli, serta mengadakan pertemuan ilmiah tahunan yang bekerjasama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

 Untuk mempertahankan hari dengan zero accident antara lain pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara konsisten, melakukan kaji diri penilaian budaya keselamatan secara berkala dan menumbuhkembangkan budaya keselamatan secara berkesinambungan yang melibatkan seluruh pegawai.

 Untuk meningkatkan capaian kepuasan pelanggan upaya-upaya yang dilakukan PTRR yaitu dengan meningkatkan ketepatan waktu dalam pengiriman produk litbang kepada mitra pengguna, serta memberikan bimbingan/konsultasi teknis menyangkut penggunaan radioisotop dan radiofarmaka serta secara konsisten melaksanakan layanan online berbasis website.

(38)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 37

LAMPIRAN

(39)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 38 Lampiran I

Capaian Kinerja PTRR Tahun 2017

No Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Meningkatnya hasil pengembangan teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka yang dapat didiseminasikan

- Jumlah data riset teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka 3 Data Riset 3 Data Riset 100

- Jumlah prototipe radioisotop 1 Prototipe

1 Prototipe

100

- Jumlah publikasi ilmiah 20 Publikasi

39 Publikasi

195

- Jumlah hari dengan zero accident

365 hari 365 hari 100

- Indeks kepuasan pelanggan 3,10 3,41 110

Kegiatan Anggaran Realisasi % Realisasi

Teknologi radioisotop dan

(40)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 39 Lampiran II

Realisasi keuangan yang terkait langsung dengan pencapaian masing-masing indikator sasaran kinerja pada Perjanjian Kinerja

No Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Anggaran Realisasi

% Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Meningkatnya hasil pengembangan teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka yang dapat didiseminasikan

- Jumlah data riset teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka 511.414.000 495.255.459 96,84 - Jumlah prototipe radioisotop 245.756.000 222.872.811 90,69

- Jumlah publikasi ilmiah 0 0 0

- Jumlah hari dengan zero

accident 0 0 0

- Indeks kepuasan

(41)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 40 Lampiran III

Realisasi keuangan yang tidak terkait langsung dengan pencapaian masing-masing indikator sasaran kinerja pada Perjanjian Kinerja

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Anggaran Realisasi % Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Meningkatnya hasil pengembangan teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka yang dapat didiseminasikan - Laporan Layanan Jasa Iptek Nuklir untuk Masyarakat (PNBP) 264.000.000 215.299.899 81.55 - Laporan Dukungan Teknis Pelaksanaan Tugas dan Fungsi PTRR 1.916.208.000 1.892.428.729 98.76 - Laporan Dukungan Administrasi Layanan Perkantoran 533.940.000 499.074.049 93.47 - Layanan Perkantoran 18.780.222.000 18.509.656.514 98.56

(42)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 41 Lampiran IV

PUBLIKASI PTRR 2017 Jurnal Internasional

No.

NAMA JURNAL JUDUL MAKALAH PENULIS

1 JPACR (JOURNAL OF PURE

AND APPLIED CHEMISTRY RESEARCH)

Vol.6 8 March 2017

Effect Of Radioactivity Of Technetium-99m On The Autostrerilization Proses Of Non Strerile Tetrofomsin Kits

Dra. Widyastuti M.Farm, dkk

2 Atom Indonesia

Vol. 43. No 1. 2017

Preparation and Charactherization of Zirconia Nanomaterial as a Molybdenum-99 Adsorbent Marlina, M.Si, dkk 3 Aust. J. Chem. 2017, 70, 614– 622

Investigation into the Use of a Diaminodihydroxyaryl Derivative of Ethylenediaminetetraacetic Acid (DAHAEDTA) for Cu-64 PET Imaging and Radioimmunotherapy

DR. Martalena, dkk

4 Atom Indonesia Vol. 43. No 1. 2017

Radiolabeled Antibody Fragment for Preparation of (177Lu-DOTA)m-PAMAM

G3.0-F(ab’)2trastuzumab as a

Radiopharmaceutical for Cancer Therapy

Ratna Dini

Haryuni,M.Farm, dkk

5 Indones. J. Chem (Terindeks Scopus)

Vol. 17 (1), 2017, p.144 - 150

Docking Sulochrin and Its Derivative as α-Glucosidase Inhibitors of

Saccharomyces cerevisiae

Wening Lestari

6 Physics Research International, (Terindeks Scopus) Vol 2017, p. 1-6, October 2017

Dependence of 18F Production Yield and Radioactive Impurities on Proton Irradiation Dose

Imam Kambali

7 Makara Journal of Science (Terindeks Google Scholar, DOAJ)

Vol. 21(3), 2017, 125-130, September 2017

Comprehensive Theoretical Studies on 11 MeV Proton Based Tc-99m

Production

Imam Kambali

8 Aceh International Journal of Science and Technology (Terindeks Google Scholar, DOAJ)

Vol.6(3), 2017, Desember 2017

Residual Radioisotopes Generated from Neutron Irradiated Aluminum Capsules

Imam Kambali

9 J. Math. Fund. Sci., ITB (Terindeks Scopus)

Preparation of (177Lu-DOTA)n-PAMAM-[Nimotuzumab-F(ab’)2] as a Therapeutic Radioimmunoconjugate for EGFR Overexpressed Cancer Treatment

Titis Sekar Humani

10 Pharmaciana Vol. 7 No.2 Nov 2017 hal 239 ISSN:2088 4559; e-ISSN:2477 0256

Clearance profile of radioactive gold nanoparticle (198AU) conjugates-poliamidoamin generation 4-nimotuzumab ; potential radio-pharmaceutical theranostic agent

Anung S.Si Drs. Adang Hardi

(43)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 42

Jurnal Nasional Terakreditasi

No. NAMA JURNAL JUDUL MAKALAH PENULIS

1

Jurnal Urania Vol.23 No.1 Februari 2017

Penentuan Kemurnian Radionuklida

99m

tc-MIBI Secara Cepat Dan Praktis Menggunakan Dose Calibrator

Maskur, S.ST, dkk

2 Jurnal Iptek Nuklir Ganendra Ganendra Journal of Nuclear Science and Technology Vol. 20 No. 1, Januari 2017

Pengaruh Radioaktivitas 99Mo Terhadap Profil Rendemen 99mTc Pada Generator 99Mo/99mTc Dengan Kolom Material Berbasis Zirkonium (Mbz)

Miftakul Munir, S.Farm, dkk

4 Jurnal Kefarmasian Indonesia Vol. 7 No. 1 Februari 2017

Preparasi Radiofarmaka Nanokoloid Human Serum Albumin (HSA) untuk Limfosintigrafi Yunilda S.Si 5 Majalah Polimer Indonesia, LIPI. Akreditasi LIPI : 698/Akred/P2MI-LIPI/07/2015

Vol. 19 No. 1, Juni 2016, hal : 1-14

Synthesis Of Dota-Toc Conjugate As A Precursor Of 177lu-Dota-Toc

Radiopharmaceutical For Therapy And Diagnosis Of Somatostatin Receptor Positive Cancer

Rien Ritawidya, M.Farm

6 Jurnal Kimia dan Kemasan. Akreditasi LIPI :

724/AU2/P2MI-LIPI/04/2016 Vol. 38 No. 2 Oktober 2016 : 93-102

Desain dan Performa Prototipe Generator 99Mo/99mTc dengan Kolom Material Berbasis Zirconium dan Kolom Alumina

Marlina, M.Si

Prosiding Pertemuan Ilmiah Internasional dan Nasional

No. JENIS PUBLIKASI Artikel Yang diterbitkan dalam:

NAMA JURNAL JUDUL MAKALAH PENULIS

1 Prosiding Pertemuan Ilmiah Internasional The 7th Basic Science Internasional Conference Malang, 7-8 Maret 2017 Preparation of albumin

microsphere kits labelad with Tc-99m As radiopharmaceutical for lungs imaging

Dra. Widyastuti, dkk

2 Synthesize and characterization of

AuNPs-PAMAM G4-(I-131)Nimotuzumab

Drs. Adang HG, dkk

3 Preparation of radiolabeled

Gd-DOTA-PAMAM-transtuzumab an analogue candidate targeted contras agent DR. Martalena, dkk 4 Proseding Pertemuan Ilmiah Nasional Pertemuan Ilmiah Tahunan 2016 – PTRR ISSN 2087:9652 3 Nov 2016 - Maret 2017

Pembatasan Dosis Pada Komisioning Laboratorium Radioisotop dan Radiofarmaka

Dra. Rr. Djarwanti Rahayu RPS, dkk

5 Integrasi Sistem Proteksi

Transformator Stepdown dengan Sistem Proteksi Tegangan Menengah Guna Menunjang Litbang Radioisotop Radiofarmaka dan Siklotron

I Wayan Widiana, S.T dkk.

(44)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 43

6 Evaluasi Pembuatan Iodium-125

Menggunakan Sasaran Gas

Xenon-124 Diperkaya 99,98% Daya Agung S, dkk

7 Analisis Dampak Pengoperasian

Sistem Pompa Vakum Secara Tak Kontinyu Terhadap Kinerja dan Laju Pemompaannya pada Siklotron CS-30 BATAN

S. Ichwan S.T. dkk

8 Penentuan Energi Berkas Proton

Menggunakan Metode Aktivasi Susunan Foil Tembaga

DR. Imam Kambali, Drs. Hari Suryanto M.T

9 Rancangan Pemegang Target

Padat Untuk Produksi

Radionuklida Tc-99m Berbasis Siklotron

Rajiman, S.T.

10 Optimasi Waktu Inkubasi Sistesis

Nukleotida Bertanda [Ƴ-32

P] GTP Wira Y Rahman, dkk

11 Desain Awal Aplikasi Wireless

Identification and Sensing Platform (WISP) Pada Radioterapi Berbasis Berkar Eksternal

Heranudin, M.Eng

12 Perawatan dan Uji Fungsi Rutin

Sistem Saluran Berkas Utama

Siklotron CS-30 BATAN Parwanto S.ST.

13 Penentuan Osmolalitas Senyawa

Bertanda dan Kit Radiofarmaka Amal Reska Putra, S.Si dkk.

14 Analisa dan Karakterisasi Seed

Keramik Radioisotop Yttrium-90 Untuk Brakiterapi

Drs. Cahyana Amiruddin, M.T.

15 Pengembangan dan

Pendayagunaan Teknologi Radioisotop, Radiofarmaka dan Siklotron

DR. Rohadi Awaludin dkk.

16 Optimasi Mini Chiller Pada

Operasi FCU CAVE Siklotron

Mulyono, S.T.,dkk.

17 Rancangan Fasilitas Proses

153

Samarium-EDTMP

Diandono

Kuntjoro,MT,dkk.

18 Aplikasi Metode Spektrofotometri

UV-Vis untuk Menguji Kadar Lepasan Hipoklorit Dalam Eluat Generator 99Mo/99mTc Berbasis Material Berbasis Zirkonium (MBZ)

Miftakul Munir

19 Penentuan Faktor Koreksi

Attenuasi dan Faktor Kalibrasi Kamera Gamma pada Pencitraan

177

Lu untuk Protokol Dosimetri Terapi

Martalena

20 Sistem Manajemen Dosis Pada

Proses Perakitan Generator Tc-99m

(45)

Laporan Kinerja PTRR Tahun 2017 44

21 Analisis Impuritas Produksi

Radionuklida 18F Berbasis Siklotron Eclipse 11 MeV

Hari Suryanto

22

Seminar keselamatan nuklir Bapeten 2017

Kajian penerimaan dosis radiasi tertinggi tahun 2014-2016 personil bidang teknologi radiofarmaka PTRR

Rr. Djarwanti RPS

23 Seminar Nasional

Kimia UNY 2017 Oktober 2017

Stabilitas radiokimia nanopartikel perak terlabel I-131

Endang sarmini

Gambar

Gambar 2. Struktur Organisasi PTRR BATAN
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017  Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka
Tabel 3.2 Perbandingan Realisasi IK 1 dengan Target 2019
Gambar 3.1 Sintesis mesoporous γ-alumina  (MGA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada pemilihan tulangan, peringkat pertama adalah informasi harga yang diberikan, diperingkat kedua adalah tenggang waktu penyerahan material dari perusahaan

Berdasarkan hasil temuan diatas, dapat diketahui bahwa strategi penghidupan yang dilakukan oleh para pedagang kaki lima di Yogya, Hanoi, Surigao, Kigali dan Johannesburg adalah

Untuk itu, dalam bagian pertama akan dijelaskan munculnya gerakan reformasi, pemahaman masyarakat indonesia tentang reformasi,di mana gereja-gereja di indonesia menjadi bagian

Trans 7 (Analisis Tema Authentic Halal Greek Food Yunani) karya Umrotul Fadilah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo

Yang dimaksud “dapat dibantu oleh atau dapat berkoordinasi dengan lembaga yang memiliki kompetensi pada bidang yang diperlukan” adalah memberikan bantuan

(Manumpil, 2015), maka dari itu peran orang tua sangatlah penting dalam kegiatan pembelajaran anak yang menggunakan gadget saat ini. Gadget yang pemakaianya terlalu

Peristiwa pembiasan menyebabkan adanya penyimpangan arah cahaya dan pada prisma akan mengalami dispersi cahaya, karena n bervariasi dengan

Sehingga ditemukan bahwa pada apartemen di Kota Malang terdapat beberapa view yang dapat dimanfaatkan seperti pada Apartemen Malang City Point view ke arah