• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN NET

PROFIT MARGIN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOMESMOOTHING)

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2014 -2016)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

WISNU PRASETYO ADI UTOMO B200140398

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)
(3)
(4)
(5)

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, STRUKTUR KEPEMILIKAN dan NET PROFIT MARGIN

TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, struktur kepemilikan dan net profit margin terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam kurun waktu tiga tahun dengan metode purposive sampling. Perataan laba adalah cara yang digunakan manajemen perusahaan untuk mengurangi variasi jumlah laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan dengan cara memanipulasi laba baik melalui metode akuntansi ataupun melalui transaksi.Analsis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa statistik deskriptif dengan menggunakan model regresi logistik. Indeks eckel digunakan untuk mengkalsifikasi perusahaan yang melakukan dan tidak melakukan praktik perataan laba.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap praktik peratan laba. Sedangkan profitabilitas, financial leverage, kepemilikan institusional dan net profit margin tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.

Kata Kunci : perataan laba, ukuran perusahaan, profitabilitas, financial

leverage, struktur kepemilikan, net profit margin.

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of firm size, profitability, financial leverage, ownership structure and a net profit margin of the income smoothing practices in companies listed on the Stock Exchange within three years by purposive sampling method. Income smoothing is the way in which the management company to reduce the variations in the number of reported earnings to match the desired target by manipulating earnings through accounting methods or through transactions.The analysis of the statistics used in this study was descriptive statistical analysis using logistic regression models. Eckel index used to clasification companies that do and do not do income smoothing practices.These results indicate that the size of the company and managerial ownership the practice of income smoothing. While profitability, financial leverage, institutional ownership and net profit margin did not influence the practice of income smoothing.

Keywords: income smoothing, company size, profitability, financial leverage,

(6)

1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi, neraca, laporan laba rugi. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus kas dana catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. (PSAK No 1.2015 :1,2).

Scott (2009: 403) mendefinisikan manajemen laba sebagai pemilihan suatu kebijakan akuntansi oleh manajemen untuk mencapai tujuan khusus. Manajemen laba adalah suatu proses yang disengaja, menurut batasan standar akuntansi keuangan untuk mengarahkan pelaporan laba pada tingkat tertentu.

Salah satu pola dari manajemen laba adalah income smoothing atau perataan laba. Tindakan perataan laba dikenal sebagai tindakan yang logis dan rasional dan oleh manajemen digunakan untuk menciptakan laba yang stabil,mengurangi fluktuasi yang dilaporlkan dan meningkatkan kemampuan investor untuk meramalkan arus kas dimasa mendatang. Perataan laba sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, kepemilikan manajerial dan net

profit margin.

Teori yang menjelaskan keadaan tersebut adalah agency theory dan positive

accounting theory. Agency theory yaitu menjelaskan perataan Laba berkaitan dengan

pendekatan teori keagenan sebagai based theory dan positive accounting theory terdapat tiga rumusan yaitu hipotesis rencana bonus, hipotesis ekuitas utang dan hipotesis biaya politik.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, struktur kepemilikan dan net profit margin terhadap perataan laba (incomesmoothing). Dalam penelitian ini subyek yang diambil adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016.

(7)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

2. METODE PENELITIAN

2.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2016. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan

2.2 Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016 yang diperoleh melalui akses langsung dari website Indonesia Stock Exchange.(www.idx.co.id)

2.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 2.3.1 Variabel Dependen

2.3.1.1 Perataan Laba

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perataan laba, merupakan alat untuk meminimalisir fluktuasi laba yang akan dilaporkan. Perataan laba dapat merugikan investor, sebab investor tidak mengetahui posisi dan fluktuasi keuangan perusahaan yang

Ukuran Perusahaan Profitabilitas Financial Leverage Struktur Kepemilikan 1.Kepemilikan Manajerial 2.Kepemilikan Institusional

Net Profit Margin

Perataan Laba (IncomeSmothing)

(8)

juga memiliki dampak positif yaitu dapat memper erat hubungan antara manajemen perusahaan dengan pihak eksternal perusahaan. Tindakan perataan laba diuji dengan Indeks Eckel (1981) yang diukur dengan variabel dummy di mana kelompok perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba diberi nilai 1, sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan perataan laba diberi nilai 0. Adapun rumus Indeks perataan laba dari model Eckel (Marhamah, 2016).

2.3.2 Variabel Independen 2.3.2.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan skala untuk menentukan seberapa besar kecilnya perusahaan dilihat dari berbagai cara yaitu total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain (I Nyoman Ari Widana dan Gerianta Wirawan Yasa, 2013). Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan total aktiva

2.3.2.2 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba. Dalam analisis rasio ini kemampuan untuk menghasilkan laba dapat dikaitkan dengan penjualan aktiva atau modal (Fatmawati, Atik Djajanti, 2015). Proksi yang digunakan yaitu return on assets dengan rumus :

2.3.2.3 Financial Leverage

Financial leverage merupakan hal penting dalam perusahaan dengan berdasarkan

penggunaan sumber keuangan yang memiliki beban tetap dengan tujuan untuk menghasilkan laba yang lebih besar (Ginantra,I K G dan I Nyoman Wijana Asmara Putra, 2015). Proksi yang digunakan yaitu debt to equity ratio dengan rumus :

2.4 Metode Analisis Data 2.4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, maksimum dan minimum. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami.

2.4.2 Analisis Regresi Logistic

D = α +β1(UP) +β2(PROF) +β3(FL) +β4(KM) + β5(KI) + β5(NPM)+e Dimana :

(9)

UP : Ukuran Peursahaan KM : Kepemilikan Manajerial PROF : Profitabilitas KI : Kepemilikan Institusional FL : Financial Leverage NPM : Net Profit Margin

β1,2,3,4,5 : Koefisien Regresi e : Variabel Residual (tingkat kesalahan)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

3.1.1 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test)

Hasil Overall Model Fit Test menunjukkan uji kelayakan dengan memperhatikan angka -2 log Likelihood Block Number = 0 dan --2 log Likelihood Block Number = 1. Pada tabel tersebut terlihat bahwa angka awal -2 log Likelihood Block Number = 0 adalah

158,553, sedangkan angka -2 log Likelihood Block Number = 1 adalah 146,218.

Dari model tersebut ternyata overall model fit pada -2 log Likelihood Block Number = 0 menunjukkan adanya penurunan pada -2 log Likelihood Block Number = 1. Penurunan - 2 log Likelihood ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

3.1.2 Hasil Uji Koefisiensi Determinasi (Nagel Karke R²)

Pada hasil model summary Nagel Karke R Square memberikan nilai sebesar 0,141. Hal ini berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 14,1% sedangkan sisanya sebesar 85,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

3.1.3 Hasil Kelayakan Model Regresi

Nilai dari pengujian Hosmer and Lemeshow adalah sebesar 0,768. Dari hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa diterima, yang mana hal tersebut dikarenakan nilai signifikasi yang diperoleh jauh lebih diatas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan pula model dapat diterima karena sesuai dengan nilai observasinya

3.1.4 Uji Klasifikasi

Matrik klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perataan laba (income smoothing) yang dilakukan oleh perusahaan. Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan perataan laba (income smoothing) sebesar 96,8%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan

(10)

melakukan perataan laba (income smoothing) dari total 94 sampel yang melakukan perataan laba (income smoothing).

Kekuatan prediksi model sampel tidak melakukan perataan laba (income smoothing) adalah sebesar 10,5%, yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 34 sampel (10,5%) yang diprediksi tidak melakukan perataan laba (income

smoothing) dari total 38 sampel yang tidak melakukan perataan laba (income smoothing)

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap perataan laba

Variabel ukuran perusahaan (UP) menunjukkan koefisiensi regresi sebesar 0,091 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,041 kurang dari α = 0,05. Tingkat signifikasi kurang dari 0,05, maka hipotesis ke-1 diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perataan laba (income smoothing).Besar kecilnya ukuran perusahaan akan mempengaruhi praktik perataan laba. Perusahaan yang memiliki ukuran besar cenderung memiliki insentif yang besar untuk melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan yang memiliki ukuran besar cenderung akan mendapatkan perhatian lebih dari investor dan pemerintah. Oleh karena itu perusahaan besar akan menghindari kenaikan laba secara drastis yang bertujuan untuk menghindari kenaikan pembebanan biaya yang dilakukan pemerintah (Linda Kurniasih dan Sri Sudarsi, 2012).

3.2.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap perataan laba

Variabel profitabilitas menunjukkan koefisiensi regresi sebesar -1,484 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,389 lebih dari α = 0,05. Tingkat signifikasi lebih dari 0,05, maka hipotesis ke-2 ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap perataan laba (income smoothing). Kondisi ini dimungkinkan terjadi karena investor kurang memperhatikan profitabilitas perusahaan dan investor belum menggunakan secara maksimal informasi yang diperoleh sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan investasi. Selain itu tidak terpusatnya perhatian investor terhadap ROA menjadi alasan tidak termotifasinya manajemen melakukan perataan laba (Ayu Dewi dan I Gusti Ayu,2015).

3.2.3 Pengaruh Fianancial Leverage terhadap perataan laba

Variabel Financial Leverage (FL) menunjukkan koefisiensi regresi sebesar -0,76 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,766 lebih dari α = 0,05. Tingkat signifikasi lebih dari

0,05, maka hipotesis ke-3 ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa financial leverage tidak berpengaruh terhadap perataan laba (income smoothing). Financial leverage tidak

(11)

karena beranggapan ketika risiko yang diterima tinggi, maka tingkat pengembalian yang akan diperoleh juga tinggi (high risk high return), sehingga financial leverage tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba (Umi Murti dan Aditya Denny,2012).

3.2.4 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap perataan laba

Variabel kepemilikan manajerial (KM) menunjukkan koefisiensi regresi sebesar 1,166 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,020 kurang dari α = 0,05. Tingkat signifikasi kurang dari 0,05, maka hipotesis ke-4 diterima. Struktur kepemilikan manajerial dipercaya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi jalannya perusahaan yang nantinya dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Kepemilikan manajerial akan memotivasi manajer untuk meningkatkan kinerjanya demi pemegang saham maupun dirinya sendiri.Manajemen akan lebih berhati – hati dalam hal pengambilan keputusan, karena manajemen sendiri yang akan merasakan manfaat maupun menanggung kerugian dari keputusan yang diambil. Semakin besar kepemilikan manajerial maka manajemen akan semakin leluasa dalam mengatur laporan keuangan dan melakukan perataan laba (Ria,Rina dan Akbar, 2013)

3.2.5 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap perataan laba

Variabel kepemilikan institusional (KI) menunjukkan koefisiensi regresi sebesar 0,671 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,597 lebih dari α = 0,05. Tingkat signifikasi lebih dari 0,05, maka hipotesis ke-5 ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap perataan laba (income smoothing).Tidak

berpengaruhnya kepemilikan institusional terhadap perataan laba diakibatkan kurangnya mekanisme monitoring yang efektif oleh pihak instiusional terhadap kontrol perusahaan. Dapat dikatakan ada atau tidaknya kepemilikan saham institusional sebagai pemegang saham tidak dapat berdampak atau mengotoritasi manajemen melakukan perataan laba atau tidak (Sugeng dan Faisol, 2016).

3.2.6 Pengaruh Net Profit Margin terhadap perataan laba

Variabel net profit margin (NPM) menunjukkan koefisiensi regresi sebesar -0,02 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,312 lebih dari α = 0,05. Tingkat signifikasi lebih dari 0,05, maka hipotesis ke-6 ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa net profit margin tidak berpengaruh terhadap perataan laba (income smoothing). Fluktuasi net profit margin tidak mempengaruhi manajemen dalam melakukan praktik perataan laba kemungkinan karena variabel ini lebih menekankan atau lebih fokus kepada volume penjualan dan efisiensi biaya, kemungkian keuntungan perusahaan dari hasil penjualan lebih digunakan untuk membayar hutang-hutang perusahaan daripada untuk menambah modalnya serta investor

(12)

cenderung mengabaikan informasi penjualan secara maksimal sehingga manajemen pun menjadi tidak termotivasi melakukan perataan laba melalui net profit

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap perataan laba, sedangkan variabel profitabilitas, financial leverage, kepemilikan institusional dan net profit margin tidak berpengaruh terhadap perataan laba. 4.2 Saran

4.2.1 Penelitian selanjutnya dapat menggunakan periode yang lebih panjang sehingga hasil yang diperoleh lebih datap dijadikan dasar dalam penentuan praktik perataan laba.

4.2.2 Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah sampel perusahaan, misal sektor manufaktur dan sektor keuangan. Bisa juga dari satu sektor manufaktur tetapi mendetail sampai sub sektor, misalnya sub sektor makanan dan minuman dengan sub sektor kimia. Sehingga hasil penelitian berguna dan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan informasi tersebut.

4.2.3 Penelitian selanjutnya agar menggunakan faktor-faktor lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap perataan laba serta untuk para pemakai laporan keuangan, kreditur, ataupun calon investor, ada baiknya berhati-hati dan memperhatikan margin keuntungan bersih dari perusahaan manufaktur yang akan dituju sebelum melakukan investasi

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui,Ahmed riahi.2007.Teori Akuntansi.Buku 2.Edisi 5.Jakarta : Salemba Empat. Carlson, Steven J., dan Chenchuramaiah T. Bathala. 1997. Ownership Differences and

Firm’s Income Smoothing Behavior. Journal of Business and Accounting 24 (2).

Dewi, Ayu dan I Gusti Ayu Eka Damayanti.2015.Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt to Equity

Ratio, Profitabilitas dan Kepemilikan Institusional Pada Perataan Laba studi

empiris pada perusahaan sector aneka industri 2010-2013 yang terdaftar di Bursa Efek Indinesia.Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.13.1

Fatmawati dan Atik,Djajanti.2015.Pengaruh Ukuran Perusahaan ,Profitabilitas dan Financial Leverage Terhadap Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

(13)

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (edisi

kelima) Semarang : Universitas Diponegoro

Ginantra,I K G dan I Nyoman Wijana Asmara Putra.2015.Pengaruh Profitabilitas ,Leverage,Ukuran Perusahaan,Kepemilikan Publik,Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin Pada Perataan Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.2 :602- 617. Herawaty,Vinola.2008.Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating

Variable dari Earnings management Terahadap nilai perusahaan.Jurnal Akuntansi

dan Keuangan.Vol.10(2).97-108

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).2015.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 1 : Penyajian Laporan Keuangan.Jakarta : IAI.

Kurniasih,linda dan Sri Sudarsih.2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Kepemilikan Institusional terhadap Perataan Laba studi empiris pada

perusahaan foods and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005- 2008. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan.Vol.1.No.2.

Marhamah.2016.Pengaruh Profitabilitas,Net Profit Margin,Leverage,Ukuran

Perusahaan,dan Reputasi Auditor Terhadap Perataan Laba.Jurnal STIE Semarang.V0L 8 No 3. Murtini,Umi dan Aditya Deny.2012. Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage,

Dividend Payout Ratio Dan Kecenderungan Perataan Laba. Jurnal Riset

Akuntansi Universitas Kristen Duta Wacana Vol.8.No.2

Peranasari,I A A I dan Ida B D.2014.Perilaku Income Smoothing dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 :140-153.

Prasetya,Hariis dan Shiddiq Nur Rahardjo.2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

Financial Leverage, Klasifikasi Kap Dan Likuiditas Terhadap Praktik Perataan Laba.

Diponegoro Journal Of Accounting Universitas Diponegoro.Vol.2.No.4

Rahmawati,Dina dan Dul Muid.2012. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba. Diponegoro Journal Of Accounting Universitas Diponegoro Vol.1.No.2

Sugeng dan Faisol.2016.Analisis Kepemilikan Manajerial,dan Kualitas Audit Tehadap Perataan Laba.Jurnal Akuntansi & Ekonomi FE.UN PGRI Kediri Vol 1 No 1.

Suwito, Edy dan Herawaty Arleen.2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII Solo:136-146.

Utomo, Semcesen Budiman dan Baldric Siregar. 2008. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Kontrol Kepemilikan Terhadap Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi & Manajemen,

(14)

Widana,Ari N I dan Geriantra,W Y.2013.Perataan Laba Serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.2

:297.317.

Zuhriya,Syahidatus dan Wahidahwati.2015.Perataan Laba dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur di BEI.Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol.4.No.7

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis  2. METODE PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Pemerintah telah mengeluarkan undang-undang No 7DKXQ WHQWDQJ SRUQRJUDÀ 7XMXDQ GDUL XQGDQJ XQGDQJ tersebut salah satunya mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan

Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir, penulis memfokuskan penelitian pada proses pengaplikasian, pemilihan material bahan, pembuatan dan pembangunan untuk

Selama kurang lebih 1 Tahun berada di De Britto masih sering kita menjumpai teman-teman bahkan diri kita sendiri masih belum mengerti apa tujuan kita bersekolah

Dari hasil estimasi diperoleh nilai konstanta sebesar 4,474 yang menunjukkan bahwa tingkat efisiensi teknis penggunaan input pada proses produksi industri tekstil

Roda gigi helik dari baja tuang dengan sudut helik 30 o memindahkan daya 45 HP pada 1500 rpm.. Roda

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena berkat dan anugerah-Nya penulis dapat melaksanakan penelitian dengan baik dan juga menyelesaikan penulisan

Kesesuaian antara materi yang disampaikan y g p dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik akan memengaruhi motivasi mereka. Kegiatan pembelajaran juga hendaknya dirancang agar

Saksi Iswadi Ahmad pada pokonya memberikan keterangan bahwa sepengetahuan saksi, awal kejadian tersebut terjadi ketika saksi hendak ke pantai untuk buang air,