Matematika Diskret
Mahmud Imrona – Rian Febrian Umbara
Pemodelan dan Simulasi
Hasil kali kartesian antara himpunan A dan
himpunan B, ditulis AxB adalah semua pasangan
terurut (a, b) untuk setiap a A dan setiap b B.
Contoh 1
Jika A = {1, 2, 3} dan B = {a, b}, tentukan AxB. Jawab:
•
Relasi dilambangkan dengan huruf besar R,adalah Subset dari hasil kali Cartesian (Cartesian
product). Jika (x, y) R, maka x berelasi dengan
y dibawah relasi R.
•
{x A| (x, y) R untuk suatu y B} disebutdomain dari R. Sedangkan Range dari R= {y B|
(x, y) R untuk suatu x A}
Contoh 2 Misalkan
A = {Rian, Irma, Dede}, B = {MA2333, DU1203, MA2113, MA2513} A B = {(Rian, MA2333), (Rian, DU1203), (Rian, MA2113),
(Rian,MA2513), (Irma, MA2333), (Irma, DU1203), (Irma, MA2113), (Irma, MA2513), (Dede, MA2333), (Dede, DU1203), (Dede, MA2113), (Dede,
MA2513)}
Misalkan R adalah relasi yang menyatakan mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa pada Semester Ganjil, yaitu
R = {(Rian, MA2333), (Rian, MA2113), (Irma, MA2113),
(Irma, MA2513), (Dede, MA2513) }
– Dapat dilihat bahwa R (A B),
– A adalah daerah asal R, dan B adalah daerah hasil R. – (Rian, MA2333) R atau Rian R MA2333
Contoh 3
Misalkan P = {2, 3, 4} dan Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita definisikan relasi R dari P ke Q dengan
(p, q) R jika p habis membagi q
maka kita peroleh
R = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8),
Contoh 4
Dari himpunan pada Contoh 1, apakah: R1 = {(1, a), (1, b)}
R2 = {(1, a), (2, a), (3, a)} R3 = {(1, b), (2, b), (1, a}
R4 = {(1, a), (2, a), (3, a), (1, b), (2, b), (3, b)} R5 =
R6={(a, 1), (2, a)} merupakan relasi?
Jawab:
Himpunan pasangan terurut R1, R2, R3, R4, R5,
merupakan subset dari AxB, dan membentuk suatu
relasi, tetapi R6 bukan relasi dari AxB, karena (a,
1)AxB
Sebuah pasangan terurut menjadi anggota relasi R1,
ditulis: (1, a) R1 atau 1 R1 a. Dan jika (2, a)
Relasi biner atas himpunan A adalah relasi dari A ke A.
Relasi yang demikian ini, seringkali muncul dalam kehidupan sehari-hari, di dalam kalkulus I, kita kenal relasi dari R ke R, dari bilangan riil ke
bilangan riil.
Contoh 5
Apakah setiap relasi berikut merupakan relasi biner atas bilangan bulat ( ):
R1 = {(a, b)| a ≥ b, dan a, b }
R2 = {(a, b)| a < b, dan a, b }
R3 = {(a, b)| a=b atau a=-b, dan a, b }
R4 = {(a, b)| a=b, dan a, b }
Jawab
Benar, karena setiap relasi tersebut mempunyai domain dan kodomain pada .
Contoh 6
Misalkan R adalah relasi pada A = {2, 3, 4, 8, 9} yang didefinisikan oleh
(x, y) R jika x adalah kelipatan dari y.
Maka R = {(2, 2), (4, 4), (8, 8), (3, 3), (9, 9), (4,2) (8, 2), (8, 4), (9, 3)}
1.
Diagram PanahHimpunan di sebelah kiri adalah daerah asal,
Representasi Relasi
2. Pasangan terurut
Untuk relasi R atas satu himpunan A, dapat disajikan: R = {(a, b) | a, b A}, dalam hal ini a menjadi komponen
(entry) pertama dari relasi R dan b menjadi komponen (entry) kedua dari relasi R.
Letak entry sangat menentukan di sini, karena itu antara (a, b) dan (b, a) berbeda arti.
Sedangkan relasi dari A ke B disajikan dalam pasangan terurut berikut: R = {(a, b)| aA, bB}
Contoh 7
Misalkan A = {a, b, c} dan B = {-1, 0, 1, 2}.
Tentukan pasangan terurut dari relasi di bawah ini:
R1 relasi dari A ke B yang menyatakan relasi konsonan ke -1 dan vokal ke 1.
R2 relasi dari B ke A yang menyatakan relasi setiap bilangan genap ke vokal, sedangkan setiap bilangan ganjil ke konsonan.
Jawab:
Pasangan terurut relasi R1 = {(a, 1), (b, -1), (c, -1)}.
Contoh 8
Misalkan A = {1, 2, 3, 4}. R relasi atas himpunan A, diberikan dengan rumus berikut:
R = {(a, b)| a ≥ b, dan a, b A}
Tentukan himpunan pasangan terurut relasi R ini. Jawab:
Pasangan terurut: R={(4, 4), (4, 3), (4, 2), (4, 1), (3, 3), (3, 2), (3, 1), (2, 2), (2, 1), (1, 1)}
3. Matriks Zero-one
Matrik zero-one berlaku untuk relasi atas satu
himpunan akan membentuk matrik bujur sangkar dengan aturan entry pada matriks ditentukan,
sebagai berikut:
jika (a, b) R, maka baris a dan kolom b diberi
tanda 1,
sedangkan jika (a, b) R, maka baris a dan
Contoh 9
Sehingga matrik zero-one nya adalah:
≥ 1 2 3 4 1 1 0 0 0 2 1 1 0 0 3 1 1 1 0 4 1 1 1 1
Buatlah matriks zero-one pada Contoh 8 Jawab:
Relasi tersebut dapat ditulis dalam bentuk tabel, sebagai berikut:
MR= 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1
4. Tabel
Kolom pertama adalah daerah asal Kolom kedua adalah daerah hasil
A
B
1
2
2
4
3
6
4
8
5
10
6
12
7
14
5. Graf Berarah
Relasi pada sebuah himpunan dapat dinyatakan dengan graf berarah (directed graph atau
digraph)
Graf berarah tidak digunakan untuk menyatakan relasi dari suatu himpunan ke himpunan lain.
Anggota himpunan dinyatakan sebagai node dari graph dan relasi dinyatakan oleh kurva berpanah. Jika (2, 1)R, dinyatakan oleh garis beranak panah dari 2 ke 1. Gambar anak panah dari 1 ke 1, 2 ke 2, 3 ke 3, dan 4 ke 4 disebut loop.
1
Contoh 10
Diketahui R = {(a, a), (a, b), (b, a), (b, c), (b, d), (c, a), (c, d), (d, b)} merupakan relasi pada
himpunan A = {a, b, c, d}.
Relasi R dapat dinyatakan dengan graf berarah sbb:
a b
Relasi atas satu himpunan memiliki sifat-sifat relasi, berikut: Reflexive: a A, maka (a, a)R
Symmetry: a, b A, jika (a, b) R (b, a)R
Antisymmetry: a, b A, jika (a, b) R a b (b, a) R {ini setara dengan (a,b) R (b,a) R a=b}
Transitivity: a, b, c A, jika (a, b) R (b, c) R (a, c)R
Perbedaan antara symmetry dan variasinya Symmetry : a, b A berlaku aRb bRa
Nonsymmetry : a, b A berlaku (a,b)R (b,a) R
Non antisymmetry : a, b A berlaku (a,b)R (b,a)R(ab) Antisymmetry : a, b A berlaku (a,b) R (b,a) R a=b
Jika A = {1, 2, 3, 4}, berikut diberikan relasi atas A: R1 = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (3, 4), (4, 1), (4, 4)} R2 = {(1, 1), (1, 2), (2, 1)} R3 = {(1, 1), (1, 2), (1, 4), (2, 1), (2,2), (3, 3), (4, 1), (4,4)} R4 = {(2, 1), (3, 1), (3, 2), (4, 1), (4, 2), (4, 3)} R5 = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (1, 4), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (3, 3), (3,4), (4, 4)} R6 = {(3, 4)} R7 = {(1, 1)} R8 = {(1, 1), (1, 2), (3, 4), (4, 3)}
Manakah dari kedelapan relasi di atas yang bersifat: refleksif, simetri, anti simetri, transitif, dan yang bukan simetri sekaligus bukan antisimetri.
Jawab:
Pada relasi-relasi di atas yang bersifat refleksif adalah: R3, dan R5. R1 tidak refleksif karena (3, 3)R1.
Relasi yang bersifat simetri: R2, R3, dan R7.
Relasi yang bersifat antisimetri: R4, R5, R6, dan R7. Relasi yang bersifat transitif: R5, R6, dan R7
Relasi Invers (Relasi Balikan)
Misalkan R adalah relasi dari himpunan P ke himpunan Q. Invers (balikan) dari relasi R,
dilambangkan dengan R–1, adalah relasi dari Q ke
P yang didefinisikan oleh
Contoh 12. Misalkan A = {2, 3, 5} dan B = {2, 4, 5, 6, 10}. Jika
kita definisikan relasi R dari A ke B dengan (a, b) R jika a habis membagi b. maka kita peroleh
R = {(2, 2), (2, 4), (2, 6), (2, 10), (3, 6), (5, 5), (5, 10) } R–1 adalah invers dari relasi R, yaitu relasi dari B ke A dengan
(b, a) R–1 jika b adalah kelipatan dari a
maka kita peroleh
1.Operasi Himpunan
Karena relasi merupakan himpunan, maka operasi pada himpunan juga berlaku dalam relasi, dengan pengertian yang sama dengan di konsep himpunan:
Operasi (intersection) Operasi (union)
Operasi (symmetric difference) Operasi - (difference)
Operasi komplemen (komplemen relative terhadap Cartesian
Contoh 13 Jika A = {1, 2, 5, 6}, R1 = {(1, 1), (2, 2), (5, 5), (6, 6), (2, 5)} dan R2 = {(1, 1), (2, 2), (2, 5), (1, 2), (1, 6), (5, 6)}, tentukan R1 R2 , R1 R2 , R1 R2 , R1 - R2 , dan (R1 R2)C . Jawab: R1 R2 = {(1, 1), (2, 2), (2, 5)} R1 R2 = {(1, 1), (2, 2), (5, 5), (6, 6), (2, 5), (1, 2), (1, 6), (5,6)} R1 R2 = {(5, 5), (6, 6), (1, 2), (1, 6), (5, 6)} R1 - R2 = {(5, 5), (6, 6)} (R1 R2)C = AxA – (R 1 R2) = {(1, 5), (2, 1), (2, 6), (5, 1), (5, 2), (6, 1), (6, 2), (6, 5)}
2. Operasi Komposisi
Operasi komposisi merupakan gabungan dari dua buah relasi yang harus memenuhi syarat tertentu, yaitu jika R1 relasi dari A ke A dan R2 relasi dari A ke A, maka relasi komposisi R1 dan R2, dinyatakan oleh R2R1 berarti relasi R1 diteruskan oleh relasi R2. Syarat tersebut adalah jika (a, b) R1 dan (b, c) R2,
Contoh 14:
Dengan menggunakan Contoh 13, tentukan R2R1. Jawab:
R2R1 = {(1, 1), (1, 2), (1, 6), (2, 2), (2, 5), (5, 6), (2, 6)} Yang diperoleh dengan cara:
Jika A = {1, 2, 5, 6}, R1 = {(1, 1), (2, 2), (5, 5), (6, 6), (2, 5)} dan R2 = {(1, 1), (2, 2), (2, 5), (1, 2), (1, 6), (5, 6)}, maka:
R1 R2 R2R1 (2, 5) (1, 1) -(2, 5) (2, 2) -(2, 5) (2, 5) -(2, 5) (1, 2) -(2, 5) (1, 6) -(2, 5) (5, 6) (2, 6)
Sedangkan R1R2 = {(1,1), (2, 2), (2, 5), (1, 2), (1, 5), (1,6), (5,6} Yang didapat dari rincian berikut:
Operasi Komposisi dari Domain dan Kodomain yang Berbeda
Tentunya operasi komposisi ini tidak hanya berlaku pada relasi atas satu himpunan saja,
melainkan dapat pula digunakan untuk relasi yang melibatkan dua himpunan. Jika S relasi dari
himpunan A ke himpunan B, dan R relasi dari
himpunan B ke himpunan C, maka RS, komposisi
S diteruskan ke R adalah jika (a,b)S, dan
Contoh 15
Diberikan: A = {1, 2, 3}, B = {a, b}, C = {z, x, y}, S={(1, a), (2,a), (2, b), (3, b)}, R = {(a, x), (a, y), (b, z)}. Tentukan RS.
Jawab:
Untuk menjawab persoalan ini, perhatikan:
RS = {(1, x), (1, y), (2, x), (2, y), (2, z), (3, z)}, yang didapat dari tabel berikut:
Generalisasi Operasi Komposisi
Lebih lanjut lagi dengan konsep komposisi relasi atas satu himpunan, dapat dibangun operasi
Contoh 16
Jika A={1, 2, 5, 7} dan R1={(1,1), (1,2),(1,5),(2,5),(2,2),(5,7)} Tentukan R14! Jawab: R12=R 1R1 ={(1,5),(1,2),(1,7),(2,7),(2,5),(1,1),(2,2)} R13=R 12R1 ={(1,5),(1,2),(1,7),(2,7),(2,5),(1,1),(2,2)} R14=R 13R1 ={(1,5),(1,2),(1,7),(2,7),(2,5),(1,1),(2,2)}
Kebetulan dalam soal ini R14, R
Relasi ekivalen adalah relasi yang memenuhi ketiga sifat sekaligus: refleksif, simetri, dan transitif
Contoh 17
Kelas Ekivalen
Jika R relasi ekivalen atas A, dapat didefinisikan
kelas ekivalen dari aA, yaitu:
[a]R={xA| (a,x)R}
dibaca: semua anggota A yang berelasi dengan aA.
Dua elemen yang direlasikan oleh relasi ekivalen
disebut ekivalen. Artinya jika a R b, maka a ekivalen dengan b. Hal ini disebabkan oleh relasi ekivalen
bersifat simetri, yang berarti bolak-balik, berarti
suatu elemen akan ekivalen dengan dirinya sendiri.
Sedangkan dari sifat transitif, jika (a, b)R dan
(b,c) R, maka didapat a dan c ekivalen juga.
Jika dituliskan b[a]R , b disebut representative
Contoh 18:
A={-2, -1, 0, 1}
R={(a,b)|a=b atau a=-b, dan a, bA }
Tentukan semua kelas ekivalen yang terbentuk. Jawab:
R={(-2,-2), (-1,-1), (-1,1), (0,0), (1,1), (1,-1)} [-1]R= {-1, 1}
[1]R={-1, 1}
Akibatnya [1]=[-1], berarti 1 dan -1 ekivalen. [0]R={0}
Contoh 19:
A={0, 1, 2, 6, 9}
R={(a, b)| 2 habis membagi a – b, dan a, b A} Tentukan semua kelas ekivalen yang terbentuk.
Jawab:
R={(0,0), (0,2), (0,6), (1,1), (1, 9), (2, 0), (2, 2), (2, 6), (6,0), (6,2), (6,6), (9,1), (9,9)}
[0]=[2]=[6]={0, 2, 6} [1]=[9]={1, 9}
Partisi
Class ekivalen membentuk partisi dari himpunan A. Definisi Partisi dari himpunan A adalah sub-sub
himpunan A yang mempunyai sifat:
jika A1, A2, ..., An A, maka dipenuhi dua hal
sekaligus:
A1A2...An = A {keseluruhan menjadi satu}
AiAj = Ø, jika ij, dan i, j= 1, 2, ..., n{tak ada
Contoh 20:
Apakah kelas-kelas ekivalen pada Contoh 18 memenuhi sifat partisi?
Jawab:
1) [1][-2][0]= A
2) [1][-2]=Ø, [1][0]=Ø, dan [0][-2]=Ø
Jadi, partisi A terhadap relasi R adalah: [1], [-2], dan [0]
Contoh 21:
Jika A = {-2, -1, 3, 4, 5, 8} dan relasi R = {(a, b)|2 habis membagi (a-b), a, bA}. Tentukan Partisi dari A terhadap relasi R.
Jawab:
Partisi dari A terhadap relasi R adalah: [-2]={-2, 4, 8}
Relasi atas S yang memenuhi sifat refleksif,
antisimetri, dan transitif disebut Relasi Terurut
Parsial. Himpunan S bersama-sama dengan Relasi Terurut Parsial R disebut Poset (Partially Ordered
Set), ditulis (S,R).
Contoh 22:
Apakah A = {1, 2, 3, 4} dengan relasi R = {(a, b)|
Jawab:
Kita dapatkan matrik zero-one sebagai berikut:
Karena pada diagonal utama semua entry bernilai 1, maka R bersifat refleksif
Karena untuk semua entry untuk i ≠ j berlaku jika aij = 1, dan aji = 0, berarti relasi R bersifat antisimetri.
Untuk memperlihatkan sifat transitif digunakan diagram digraph:
a≤ b dan b≤c, maka didapat a≤c jadi bersifat transitif.
Terlihat bahwa setiap (a, b) R dan (b, c) R, maka selalu ada (a,c) R, berarti transistif.
Contoh 23:
Apakah relasi berikut:
A = {1, 2, 3, 4, 6, 9, 18} dengan R = {(a, b)| a
habis membagi b, dan a, b A}
Contoh 25:
Apakah poset (Z, ) termasuk totally ordered?
Jawab:
Contoh 26:
Apakah poset (Z+, |) termasuk totally ordered?
Jawab:
bukan totally ordered karena ada anggota yang
incomparable, contohnya 5 dan7 (5 tidak habis
Pada Relasi Terurut Parsial, digraph dapat
disederhanakan sehingga memberikan kemudahan dalam menggambarkannya. Dalam hal ini Hasse telah membuat prosedurnya dan dikenal dengan nama Diagram Hasse.
Untuk membentuk Diagram Hasse, lakukan langkah-langkah berikut: Buat digraph-nya
Buang semua loop
Buang semua panah yang dibentuk dari sifat transitif Gambarkan garis tanpa anak panah
Contoh 27:
Gambarkan diagram Hasse untuk Poset (A, R) dengan :
A = {2, 3, 4, 6, 8, 9, 18} dan R = {(a, b)| a habis
Contoh 28:
Gambarkan diagram Hasse untuk Poset ((S), R)
dengan :
S={a, b, c}
(S)={, {a}, {b}, {c}, {a, b}, {a, c}, {b, c}, {a,
b, c}}
Contoh 29:
Diberikan:
S={2, -4, 5, 7, -10} dan R = {(a, b)| a b, a, bS}
a. Gambarkan diagram Hassenya.
Contoh 30
Diberikan: A = {1, 2, 3}, S=AxA dan R = {(B, C):
B=(x, y), C=(w, z), x|w, y|z, dan B, C S}
a. Gambarkan Diagram Hasse dari poset (A, R) di atas.
b. Tentukan elemen minimal dan eleman maksimalnya.
Jawab: S={(1,1), (1,2), (1,3),(2,1), (2,2), (2,3),(3,1), (3,2), (3,3)} R (1,1) (1,2) (1,3) (2,1) (2,2) (2,3) (3,1) (3,2) (3,3) (1,1) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 (1,2) 0 1 0 0 1 0 0 1 0 (1,3) 0 0 1 0 0 1 0 0 1 (2,1) 0 0 0 1 1 1 0 0 0 (2,2) 0 0 0 0 1 0 0 0 0 (2,3) 0 0 0 0 0 1 0 0 0 (3,1) 0 0 0 0 0 0 1 1 1 (3,2) 0 0 0 0 0 0 0 1 0 (3,3) 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Refleksif karena entry pada diagonal utama semuanya adalah 1
Antisimetri karena setiap ada 1 pada entry baris ke-i dan kolom ke-j maka entry pada baris ke-j dan
kolom ke-i bernilai 0
Transitif, karena jika a|b dan b|c maka a|c,
akibatnya jika (A, B) R dan (B, C) R, misalkan
A=(a, b), B=(c, d) dan C=(e,f), didapat:
a|c, c|e, maka a|e dan b|d, d|f, maka b|f, sehingga
58Proses Pembentukan Diagram Hasse (A, R): (a) Digraph, (b) buang loop, (c) buang busur transitif, (d) buang panah, diagram Hasse
Dari diagram Hasse diperoleh:
Elemen maksimal: {(3,3), (3, 2), (2,2), (2,3)} Elemen minimal: {(1,1)}