1
Ke
m
en
ke
uT
epe
rcay
a
Dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan
Stunting dengan tema
"Bergerak Bersama untuk Percepatan Penurunan Stunting"
Jakarta, 24 Agustus 2021
Pemanfaatan DAK dan BOK
untuk Mendukung Percepatan
Penurunan Stunting
Perkembangan Kondisi
Stunting di Indonesia
3
•
Untuk mencapai target prevalensi stunting 14% di tahun 2024 dibutuhkan rata-rata
penurunan prevalensi stunting setiap tahunnya sebesar 2,7% dalam 5 tahun.
•
Untuk bisa mencapai target prevalensi 14% dibutuhkan Stranas Penanganan Stunting yang
lebih aggresif/tajam serta kerja keras dari Pemerintah Pusat dan Daerah.
Capaian Target
Target & Capaian Penurunan Stunting
Berdasarkan data WHO, World Bank,
dan UNICEF, Indonesia berada di
peringkat ke-25 dari daftar peringkat
prevalensi stunting di 146 negara di
dunia. (Ranking 1 merupakan negara
dengan prevalensi stunting tertinggi,
yaitu Burundi 55,90).
No
Negara
Prevalensi
Stunting
1
Myanmar
29,2
2
Indonesia
27,7
3
Vietnam
24,64
Malaysia
20,75
Brunei
19,76
Thailand
10,57
Singapore
4,4Di kawasan Asia Tenggara
Peru merupakan salah satu negara
yang telah berhasil mengatasi
stunting (dari 22.9% pada tahun
2005 menjadi 17.9% pada tahun
2010).
Tingkat Prevalensi Stunting saat ini (27,7%) dan Target
2024 (14%)
Prevalensi Stunting per Provinsi
Masih terdapat Provinsi dengan prevalensi yang tinggi
14,42 16,82 19,93 19,96 21,03 21,04 21,18 23,95 24,11 24,58 26,21 26,25 26,26 26,86 26,86 27,47 27,67 27,68 28,09 28,98 29,07 29,36 30,11 30,38 30,59 31,26 31,44 31,46 31,75 32,3 34,18 34,89 37,85 40,38 43,82
Ba
li
Ke
p.
R
ia
u
Ke
p.
B
an
gk
a…
DK
I J
ak
ar
ta
Ja
m
bi
DI
Y
og
ya
ka
rt
a
Su
la
w
es
i U
ta
ra
Ri
au
Ba
nt
en
Pa
pu
a
Ba
ra
t
Ja
w
a
Ba
ra
t
Ka
lim
an
ta
n
U
ta
ra
La
m
pu
ng
Be
ng
ku
lu
Ja
w
a
Ti
m
ur
Su
m
at
er
a
Ba
ra
t
IN
DO
N
ES
IA
Ja
w
a
Te
ng
ah
Ka
lim
an
ta
n
Ti
m
ur
Su
m
at
er
a
Se
la
ta
n
Ma
lu
ku
U
ta
ra
Pa
pu
a
Su
m
at
er
a
U
ta
ra
Ma
lu
ku
Su
la
w
es
i Se
la
ta
n
Su
lw
es
i t
en
ga
h
Su
la
w
es
i T
en
gg
ar
a
Ka
lim
an
ta
n
Ba
ra
t
Ka
lim
an
ta
n
Se
la
ta
n
Ka
lim
an
ta
n
Te
ng
ah
Ac
eh
Go
ro
nt
al
o
Nu
sa
T
en
gg
ar
a
Ba
ra
t
Su
la
w
es
i B
ar
at
Nu
sa
T
en
gg
ar
a
Ti
m
ur
2018 2019•
Prevalensi stunting sudah menurun pada sebagian besar provinsi
•
Penurunan angka stunting tidak merata antar provinsi
5
Permasalahan Percepatan Penurunan Stunting
PENGUATAN
SISTEM & DATA
•
Sistem pemantauan &
evaluasi terintegrasi
•
Belum adanya “satu
data” intervensi
penurunan stunting
untuk menyasar rumah
tangga 1.000 HPK
•
Intervensi terintegrasi
belum sepenuhnya
menyasar rumah
tangga 1.000 HPK (hari
pertama kehidupan)
KONVERGENSI
PROGRAM
•
Konvergensi program di
tingkat pusat & daerah
belum optimal
•
Perpres Stunting akan
memperkuat
konvergensi di kab/kota
dan desa
•
Kebijakan penurunan stunting
belum diterjemahkan dalam
perencanaan & penganggaran
•
Diperlukan penguatan
pendampingan di tingkat
kabupaten/kota dan keluarga.
PENAJAMAN
SASARANDAN
INTERVENS
I
PENDAMPINGAN
KAB/KOTA DA
N DESA
Kebijakan Dana
Alokasi Khusus
2
7
Pengelolaan Dana Alokasi
Khusus Fisik
Tentang Pedoman Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana
Desa untuk Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Intervensi
Pencegahan Stunting Terintegrasi
PMK No. 205/PMK.07/2019 dan PMK
167/PMK.07/2020
Pengelolaan Dana Desa dan DID
PMK No. 48/PMK.07/2019
Pengelolaan Dana Alokasi
Khusus Nonfisik
Petunjuk Teknis DAK Fisik TA 2021*
Perpres No. 123 Tahun 2020
Petunjuk Operasional DAK Fisik TA 2021
*
•
Permenkes No. 8 Tahun 2021
•
Perban BKKBN No. 26 Tahun 2020
•
PermenPUPR No. 8 Tahun 2020
Petunjuk Operasional DAK Nonfisik TA 2021*
•
Permenkes No. 8 Tahun 2021
•
Perban BKKBN No. 26 Tahun 2020
•
Permendikbud No. 20 Tahun 2020
•
Permentan No. 7 Tahun 2021
•
Kewajiban penyampaian Laporan
Konvergensi Pencegahan Stunting
melalui aplikasi OMSPAN
•
Kinerja penanganan Stunting
dalam penilaian DID
**) Direlaksasi dengan PMK 156/2020 utk mendukung pelaksanaan BLT Desa
*) Juknis/Jukop diatur setiap tahun
DASAR HUKUM
Untuk Percepatan Penurunan Stunting
PMK No. 130/PMK.07/2019
PMK No. 61/PMK.07/2019
Tentang Percepatan Penurunan Stunting
Air Minum Kesehatan+KB
BOKB
BOK PAUD*BOP
Pangan & Pertanian* Rp270M
Rp221M
Rp4T Rp204M
LH*
Total DAK Fisik: Rp7,35T
DAK Nonfisik
DAK Fisik
Air Minum
Kesehatan+KB
SanitasiBOKB
BOK
BOP
PAUD*
Pangan & Pertanian*2021
Total DAK: Rp12,05T2022
1. Secara umum, dukungan DAK Fisik
dan Nonfisik utk penurunan stunting
telah dilakukan sejak tahun 2018
2. Alokasi yang telah diberikan DAK
Fisik 2021 untuk stunting sekitar
11,26% persen dari total pagu DAK
Fisik
3. Secara umum kebijakan DAK Fisik
dan Nonfisik di TA 2022 masih
melanjutkan kebijakan 2021 dengan
penguatan program kegiatan dan
konvergensi antar bidang
4. Adanya perluasan cakupan lokasi
prioritas stunting dari 360 daerah di
TA 2021, menjadi ke seluruh daerah
di Indonesia di TA 2022
5. Selain DAK, Kemenkeu juga
memberikan dukungan melalui
instrumen TKDD lainnya seperti DID,
Dana Desa, dan Belanja K/L
Highlights Dukungan DAK
*merupakan bagian kecil dari sub
kegiatan penyediaan makanan tambahan untuk peserta didik PAUD yang diberikan dalam rangka mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan
Rp823M
Rp4,9T
Rp981M
Rp262M
Total DAK NF: Rp4,70T
DUKUNGAN DAK TA 2021 & 2022
Untuk Percepatan Penurunan Stunting
9
1. Kurangnya koordinasi lintas sektor di
pemerintah pusat dan daerah
2. Daerah lokus belum mengetahui menu-menu
DAK Fisik terkait stunting
3. Kurangnya pemahaman daerah atas stunting
4. Penyusunan laporan pelaksanaan
penanganan sunting di desa
Kendala dan Tantangan
1. Memantau proses usulan daerah DAK Fisik
(untuk melihat daerah-daerah lokus yang
belum mengusulkan)
2. Memantau usulan daerah DAK Fisik (menu,
jenis usulan, dan unit cost)
3. Memantau kinerja pelaksanaan di daerah
(penyaluran dan penyerapan)
Mekanisme Monitoring
Rencana TA 2021-2022
1. Melakukan koordinasi dengan Bappenas
dan KL terkait potensi bidang-bidang yg
dapat mendukung penanggulangan
stunting dalam DAK Fisik
2. Mengevaluasi menu stunting DAK Fisik
2021
3. Sosialisasi menu stunting kepada daerah
lokus
4. Penyusunan Perpres Stranas
Penanggulangan Stunting
5. Penyempurnaan mekanisme pemantauan
penggunaan BOK dan BOKB
6. Sosialisasi kewajiban pelaporan stunting
sebagai syarat penyaluran Dana Desa
EVALUASI TKDD
Kebijakan Dana Alokasi
Khusus Fisik :
Mendukung Percepatan
Penurunan Stunting
11
KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2022
Melanjutkan penguatan atas pemerataan layanan dan penyediaan
infrastruktur dasar di daerah.
Mempercepat pencapaian target Prioritas Nasional melalui kebijakan DAK
Penugasan berbasis Tematik: • Pariwisata dan IKM;
• Food Estate dan Sentra Produksi Pertanian, Perikanan dan Hewani; dan
• Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan Inklusif di wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua).
Mempertajam penentuan lokasi prioritas berbasis sektoral dan regional.
Melanjutkan penguatan fokus kegiatan DAK yang berdampak
langsung pada pertumbuhan ekonomi sebagai respon dampak pandemi COVID-19.
Memperkuat sinergi pemanfaatan DAK Fisik dengan kegiatan yang didukung oleh sumber pendanaan lainnya (Belanja K/L,
Pinjaman, KPBU).
Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan DAK Fisik antara lain melalui penguatan pengelolaan berbasis kinerja secara
berkelanjutan dan meningkatkan kualitas pengawasan.
11
Mendukung pemulihan pelaku UMKM dan Koperasi melalui menu DAK Fisik UMKM (pelaksanaan UU Cipta Kerja) dan DAK Fisik Perdagangan.
Tujuan
Meningkatkan pemerataan kuantitas dan kualitas layanan publik antar-daerah
69,5 62,3 69,3 53,8 63,3 -22,6 -10,4 11,2 -22,4 17,7 -25,0 -20,0 -15,0 -10,0 -5,0 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 2017 2018 2019 2020 2021
Perkembangan Pagu TA 2017-2021
Sumber:Kementerian KeuanganKEBIJAKAN TA 2022
(Triliun Rupiah)Bidang
Kebijakan
Bidang Kesehatan
dan KB
Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi spesifik dalam
pemenuhan gizi ibu hamil dan balita serta penguatan surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan
Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan remaja, calon pengantin, Pasangan Usia Subur
(PUS), ibu hamil dan melahirkan melalui pemenuhan standar sarana prasarana dan alat kesehatan (SPA)
di Rumah Sakit Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan Puskesmas
Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) serta akses pelayanan penunjangnya;
Bidang Air Minum
Mendukung Desa/Kelurahan intervensi penurunan stunting dan diprioritaskan bagi yang belum pernah
mendapakan intervensi dari pemerintah pusat dan DAK untuk penanganan stunting sebelumnya
Bidang Sanitasi
Diprioritaskan bagi desa/kelurahan yang sudah ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 31 Januari
2021) berdasarkan data dari STBM, daerah afirmasi, Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional, serta
desa/kelurahan penurunan stunting dan diprioritaskan bagi yang belum pernah mendapatkan intervensi
dari pusat dan DAK untuk penanganan stunting sebelumnya
KEBIJAKAN DAK FISIK PER BIDANG TA 2022
13 (Realisasi per tanggal 19 Agustus 2021)
Ayo Cegah
Stunting
(dalam miliar rupiah)
2020
2021
Bidang/Subbidang
Pagu
(Penyaluran)
Realisasi
% Realisasi
Pagu
Kontrak
% Kontrak
(Penyaluran)
Realisasi
% Realisasi
Kesehatan
557,48
526,01
94,35%
4.915,35
2,207.89 44.9%
259.82
5.3%
Sanitasi
526,01
501,88
95,41%
981,44
898,46
91.5%
287,13 29.3%
Air Minum
912,23
832,19
91,23%
823,80
651,70 79.1%
220,46 26.8%
LHK
262,83
184.85 70.3%
67,45
25.7%
TOTAL
1.995,72
1.860,08
93,20%
6.983,42
3,942.89
56.5%
834,87
12.0%
Berdasarkan data realisasi per
19 Agustus 2021, nilai kontrak
yang diinput (56.5%) dan nilai
yang disalurkan masih sangat
rendah (12%).
Waktu untuk penginputan
kontrak tinggal sedikit yaitu
sampai 31 Agustus 2021.
DUKUNGAN DAK FISIK TA 2019-2021
Kebijakan Dana Alokasi
Khusus Nonfisik :
Mendukung Percepatan
Penurunan Stunting
15
KEBIJAKAN DAK NONFISIK TA 2022
Pendanaan untuk mendukung kegiatan Bidang Industri
Kecil dan Menengah yang merupakan urusan daerah sesuai
prioritas nasional dan meningkatkan nilai tambah dan daya
saing produk di dalam Sentra IKM.
Pemantauan capaian output/outcome dalam rangka
mendukung pemenuhan SPM daerah melalui Integrasi
pelaporan antar Kementerian.
Perluasan target output Tunjangan Guru dengan penambahan
output guru PPPK untuk dana TPG, Tamsil dan TKG, sesuai
amanat UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
Penyempurnaan besaran unit cost dengan penerapan unit
cost majemuk untuk Dana BOS, BOP PAUD dan BOP
Pendidikan Kesetaraan
Dukungan pendanaan DAK Nonfisik bagi program prioritas
nasional yang menjadi fokus APBN TA 2022.
1
2
3
4
5
Tujuan
Membantu mendanai kegiatan khusus yang bersifat operasional, dalam rangka
meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik yang merupakan urusan daerah
KEBIJAKAN TA 2022
Perkembangan Pagu TA 2017-2021
(Triliun Rupiah)115,1
123,5
131
129,2
130,8
-6,5
7,3
6,1
-1,4
1,2
-8,0
-6,0
-4,0
-2,0
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
105
110
115
120
125
130
135
2017
2018
2019
2020
2021
%Jenis
Kebijakan
BOK
Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi koordinasi lintas
sektor di daerah serta penguatan intervensi spesifik dan sensitif
BOKB
Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi spesifik
dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita serta penguatan surveilans gizi, edukasi dan
pengasuhan;
BOP PAUD
Mendukung stunting melalui penyediaan makanan tambahan untuk peserta didik PAUD yang
diberikan dalam rangka pemenuhan gizi dan kesehatan.
Pangan dan
Pertanian
Menunjang program stunting dalam bentuk kegiatan pekarangan pangan lestari dapat
meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga
sesuai kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman serta untuk jangka
panjang dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang
berorientasi pasar
KEBIJAKAN DAK NONFISIK PER JENIS TA 2022
17
§
Dalam BOP Paud terdapat
kegiatan untuk program
pencegahan stunting yaitu
kegiatan dukungan
pembelajaran.
§
Alokasi untuk kegiatan dukungan
pembelajaran (terkait dengan
stunting) baru diketahui setelah
pemda menyampaikan laporan.
§
Pada TA 2019, 32,44% dari pagu
BOP Paud digunakan untuk
kegiatan dukungan pembelajaran
§
Subkegiatan BOKB Desa
Stunting
§
2019 dengan alokasi
Rp32.5M
(159 daerah)
§
2020 dengan alokasi
Rp56,1 M
(258 daerah)
pada kegiatan Biaya
Operasional
Penggerakan di
Kampung KB
§
Diusulkan oleh BKKBN
Dalam Miliar Rupiah
Data per 30 Desember 2020
§
Subkegiatan BOK Stunting
§
2019 dengan alokasi
Rp120M
(160 daerah)
§
2020 dengan alokasi
Rp195M
(260 daerah)
§
Diusulkan oleh
Kementerian Kesehatan.
§
Rata-rata per daerah
Rp.750 juta
BOK
BOKB
PAUD
BOP
DAK NONFISIK 2019 – 2020
untuk Program Pencegahan Stunting
(Dalam Miliar Rupiah)
32,5 56,1 220,7 120,0 195,0 270,0 32,5 56,1 120,0 193,9 100% 100% 100% 99% 94% 96% 98% 100% 102% 104% 106% 108% 110% 0 50 100 150 200 250 300 2019 2020 2021 2019 2020 2021 Stunting-BOKB Stunting-BOK
BOKB dan BOK untuk Stunting
Alokasi Realisasi % Realisasi
1543,0 2450,5 3488,4 1. 487,6 2. 452,2 96% 100% 85% 90% 95% 100% 105% 110% 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 2019 2020 2021 BOP PAUD
BOP Paud untuk Stunting
Alokasi Realisasi % Realisasi
Subkegiatan BOK Stunting
§
2021 dengan alokasi
Rp270 M
(360 daerah)
§
Diusulkan oleh Kementerian Kesehatan
§
Rata – rata per daerah Rp750 juta
§
Alokasi Untuk Dukungan
Stunting Pada Tahun 2021
mengalami peningkatan seiring
dengan bertambahnya Daerah
lokus stunting dari 260 lokus
menjadi 360 lokus
§
Pada Tahun 2021 terdapat
Jenis dana DAK Nonfisik yang
baru yang mendukung program
pencegahan stunting, yaitu
Dana Ketahanan Pangan dan
Pertanian
Subkegiatan BOKB Desa Stunting
§
2021 dengan alokasi
Rp221 M
(360 daerah)
§
Diusulkan oleh BKKBN
BOP PAUD
§
2021 dengan alokasi
Rp4.0 T
Alokasi untuk kegiatan dukungan pembelajaran
(terkait dengan stunting) baru diketahui setelah
pemda menyampaikan laporan
Ketahanan Pangan dan Pertanian
§
2021 dengan alokasi
Rp204 M
(451 daerah)
DAK NONFISIK 2021
19
Dana
BOK
DUKUNGAN BOK TA 2022
Untuk Percepatan Penurunan Stunting
Jenis Kegiatan
Menu Kegiatan
Jenis Pembiayaan
Sasaran
Pagu
BOK Stunting
Penyusunan Regulasi daerah terkait
stunting
a. Belanja transpor local
b. Belanja perjalanan dinas dalam daerah
dan luar daerah bagi ASN dan non ASN
c.
Belanja pembelian material pendukung
kegiatan Kesehatan masyarakat
d. Belanja pertemuan/meeting
e. Belanja penggandaan dan percetakan
f.
Belanja honor narasumber/tenaga ahli
pada pertemuan/meeting
g. Belanja langganan aplikasi pertemuan
daring.
360
Kab/Kota
270,000,000,000
Pemetaan dan Analisis Situasi program
stunting
Pelaksanaan rembuk stunting
Pembinaan kader pembangunan
manusia terkait 1000 HPK
pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan balita
implementasi KAP dan Penggerakan
masyarakat
Pengukuran dan publikasi stunting
Pencatatan dan Pelaporan (termasuk
dokumentasi) intervensi dan hasil
Reviu kinerja tahunan aksi integrasi
stunting
• Di tahun 2022, Pemerintah Pusat tetap menjadikan Program Penurunan Stunting menjadi salah satu
prioritas nasional dalam RKP 2022 dengan perluasan lokus prioritas menjadi seluruh daerah di Indonesia
• Di tahun 2022, dukungan DAK Fisik diarahkan untuk peningkatan sinergi dengan sumber dana lainnya,
perbaikan mekanisme dan meningkatkan kualitas pengawasan sedangkan Nonfisik diarahkan untuk
mendukung operasional pelaksanaan kegiatan penurunan stunting.
• Perlunya leadership Kepala Daerah dalam peningkatan koordinasi dan konvergensi lintas sektor di
masing-masing daerah.
• Perlunya penguatan program yang saling terintegrasi antara satu dinas dengan dinas yang lain,
sehingga program tersebut dapat fokus pada suatu tujuan tertentu dan memiliki indikator capaian kinerja
yang jelas dan terukur.
• Pendanaan dalam APBD tersebut juga harus disinergikan dengan dukungan dari Pemerintah Pusat,
baik melalui belanja K/L maupun transfer ke daerah dan juga yang didanai melalui Desa
• Penyampaian laporan konvergensi pencegahan stunting oleh Daerah sebagai syarat penyaluran Dana
Desa untuk memastikan bahwa dana yang telah dikeluarkan benar-benar memberikan hasil sesuai target
dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya
21
Direktorat Dana Transfer Khusus
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Jalan Wahidin Raya No. 1, Gedung Radius Prawiro
Jakarta Pusat
PENGUSULAN DAK FISIK
TA 2022
S-26/MK.7/2021 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Usulan
DAK Fisik oleh Pemerintah Daerah
Sebagai Dasar Pengalokasian DAK
Fisik TA 2022
Proses pengusulan oleh Pemerintah
Daerah dilakukan mulai tanggal 21 mei
2021 sampai 21 juni 2021
23 Maret- M1 April 2021
1
Penyusunan Kebijakan DAK Fisik 2021 (PN, Bidang, Subbidang, Menu, Rincian) Mei 20212
Penginputan usulan oleh daerah melalui KRISNA3
Juni 2021 K/L dan Bappenas melakukan penilaian melalui Aplikasi Juli 2021 TM Hasil Penilaian Awal antara KL, Bappenas, dan Kemenkeu Agustus 20215
Penyajian hasil penilaian awal9
Agustus 20216
Sinkronisasi & Harmonisasi bersama daerah8
10
7
September 2021 September 2021 Fase approval sinkron oleh K/L September 2021 Oktober 2021 Sidang Paripurna DPR(Alokasi DAK Fisik)
Okt 2021 – Jan 2022
11
Proses Penyusunan Rencana Kegiatan (RK) oleh Daerah dan K/L4
*Jadwal tentatif sesuai perkembangan pembahasan kebijakan
DJPK melakukan
penghitungan
alokasi dengan
mempertimbangkan
kinerja pelaksanaan
DAK Fisik tahun
sebelumnya
TM Hasil Sinkron dan Hasil Perhitungan Alokasi Final (telah memperhitungkan kinerja dan Kapasitas
fiskal)
Hasil alokasi disampaikan ke DPR (Raker
Banggar)
JADWAL PENGALOKASIAN DAK FISIK
TAHUN 2022
q TEMATIK PENURUNAN KEMATIAN IBU DAN STUNTING (BIDANG KESEHATAN DAN KB, SANITASI, AIR MINUM, LHK)
q Tematik Penanggulangan Kemiskinan
(Bidang Sanitasi, Air Minum, Perkim) q Tematik Ketahanan Pangan
(Bidang Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Irigasi, Jalan, LHK) q Tematik Penyediaan Infrastruktur Ekonomi Berkelanjutan
(Bidang IKM, Pariwisata, Jalan, LH)
q Tematik Penguatan DPP dan Sentra IKM
(Bidang Pariwisata, IKM, Jalan, LH, Perdagangan, UMKM)
q Tematik Food Estated dan Sentra Produksi Pangan
(Bidang Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Jalan, Irigasi,
Kehutanan, Perdagangan) q Tematik Peningkatan
Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan Inklusif di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua
(Bidang Transportasi Perdesaan, Transportasi Perairan, Jalan)
DAK Penugasan 2021
DAK Penugasan 2022
1. Pendidikan 2. KESEHATAN DAN KB 3. SANITASI 4. AIR MINUM 5. Perkim 6. Jalan 7. IKM 8. Pariwisata9. Kelautan dan Perikanan 10. Pertanian 11. Irigasi 12. LHK 13. Transportasi Perdesaan 14. Pasar 15. Transportasi Laut 16. Sosial
2020 (16 Bidang)
1. Pendidikan 2. Kesehatan dan KB 3. Sanitasi 4. Air Minum 5. Perkim 6. Jalan 7. IKM 8. Pariwisata9. Kelautan dan Perikanan 10. Pertanian 11. Irigasi 12. LHK 13. Transportasi Laut 14. Transportasi Perdesaan
2021 (14 Bidang)
1. Pendidikan 2. KESEHATAN dan KB 3. SANITASI 4. AIR MINUM 5. Perkim 6. Jalan 7. IKM 8. Pariwisata9. Kelautan dan Perikanan 10. Pertanian 11. Irigasi 12. LHK 13. Transportasi Perairan 14. Transportasi Perdesaan 15. Perdagangan 16. UMKM
2022 (16 Bidang)
25
Bidang Menu Kegiatan Rincian Kegiatan
Kesehatan (Subbidang Penguatan Percepatan Penurunan Stunting)
Penyediaan makanan tambahan (pabrikan) • Penyediaan Makanan Tambahan Bumil KEK (Provinsi)
• Penyediaan Makanan Tambahan Balita Kurus (Provinsi)
Penguatan promosi, surveilans dan tata laksana gizi
• Penyediaan Alat Antropometri (Kab/Kota) • Sanitarian kit (Kab/Kota)
• Kesling kit (Kab/Kota)
Kesehatan (Subbidang
Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi)
Sarana Puskesmas Mampu PONED • Renovasi/Penambahan Ruang Puskesmas Alat Kesehatan Puskesmas Mampu PONED • Set Pemeriksaan Kesehatan ibu dan anak
• Set obsgyn
• Set kegawatdaruratan maternal dan neonatal • Set perawatan pasca persalinan
Sarana Rumah Sakit PONEK • Neonatal ICU (NICU) • Pediatric ICU (PICU) Alat Kesehatan Rumah Sakit PONEK • Neonatal ICU (NICU)
• Pediatric ICU (PICU)
Penguatan PSC 119 • Alat Sistem Informasi (SI) PSC 119 Telekonsultasi • USG 2D Digital
• Cardiotocography (CTG) • Sistem Informasi
Unit Transfusi Darah (UTD) • Pembangunan UTD • Mobil UTD
• Alat UTD
Keluarga Berencana Sarana Prasarana Percepatan Penurunan Stunting •• BKB Kit StuntingKit Siap Nikah
Bidang
Kesehatan
dan
Keluarga
Berencana
DUKUNGAN DAK FISIK TA 2022 (1)
Bidang Menu Kegiatan Rincian Kegiatan
Air Minum
Perluasan SPAM JP • Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR)
Pembangunan Baru SPAM JP • Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA)/Broncaptering/Sumur Dalam Terlindungi
Peningkatan SPAM JP • Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA)/ Penambahan Sumur Dalam Terlindungi/Broncaptering
Pembangunan Transmisi Air Curah untuk SPAM Regional • Pengembangan Jaringan Distribusi Utama (JDU)
Pembangunan SPAM BJP Komunal • Pembangunan Sumur Dalam Terlindungi/Penampungan Air Hujan (PAH)/Penangkap Mata Air (PMA)
Perluasan SPAM JP (DAK Integrasi) • Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR)
Pembangunan Baru SPAM JP (DAK Integrasi) • Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA)/Pembangunan Broncaptering/Pembangunan Sumur Dalam Terlindungi
Peningkatan SPAM JP (DAK Integrasi) • Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA)/Penambahan Sumur Dalam Terlindungi/Broncaptering
Bidang
Air Minum
DUKUNGAN DAK FISIK TA 2022 (2)
27
Bidang
Menu Kegiatan
Rincian Kegiatan
Sanitasi
Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T)
• Pembangunan IPAL skala permukiman minimal 50 KK
• Pembangunan baru IPAL skala permukiman kombinasi MCK minimal 50 KK
• Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T skala permukiman dan masih memiliki idle capacity
Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) (DAK
Terintegrasi)
• Pembangunan IPAL skala permukiman minimal 50 KK (DAK Terintegrasi)
• Pembangunan baru IPAL skala permukiman kombinasi MCK minimal 50 KK (DAK Terintegrasi)
• Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T skala permukiman dan masih memiliki idle capacity (DAK Terintegrasi)
Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S)
• Pembangunan tangki septik komunal (5-10 KK)
• Pembangunan tangki septik skala individual perkotaan minimal 50 KK
• Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan minimal 50 KK
• Pengadaan truk tinja Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
Setempat (SPALD-S) (DAK Terintegrasi)
• Pembangunan tangki septik komunal (5-10 KK) (DAK Terintegrasi)
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah • Pembangunan TPS3R Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah
(DAK Terintegrasi) • Pembangunan TPS3R (DAK Terintegrasi)