• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Integrated Marketing Communication (IMC)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Integrated Marketing Communication (IMC)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Integrated Marketing Communication (IMC)

2.1.1 Definisi Integrated Marketing Communication (IMC)

Komunikasi pemasaran terpadu, komunikasi pemasaran berbeda dengan praktik lama komunikasi pemasaran, evolusi IMC dan transformasinya oleh pemasar dan agen pemasaran. Karena tren yang berubah di pasar internasional, perusahaan-perusahaan telah mulai mempraktikkan komunikasi pemasaran terpadu alih-alih bauran pemasaran tradisional. Kitchen dan Schultz (2010) memperkenalkan proses bisnis untuk mendefinisikan IMC yang paling tepat menggambarkan sifat dan atribut integrasi karena IMC tidak hanya terkait dengan aktivitas integrasi beberapa area fungsional komunikasi dan pemasaran tetapi juga melibatkan area fungsional lain organisasi yang digerakkan oleh konsumen.

Konsep "proses bisnis" merupakan pendekatan IMC telah menjadi dari yang dipertimbangkan secara eksklusif sebagai proses komunikasi, sampai pada tingkat proses manajemen. Selain itu, komunikasi pemasaran mampu secara efisien mendukung perusahaan dalam menarik umpan balik konsumen yang menguntungkan. IMC secara strategis mulai dihargai ketika organisasi menganggap IMC sebagai seperangkat implementasi yang melibatkan pengembangan, perencanaan, pelaksanaan yang efektif, dan evaluasi program komunikasi merek yang terukur, terkoordinasi kuat, dan berinteraksi dari waktu ke waktu dengan para pemangku kepentingan, konsumen potensial, prospek dan rekan lainnya, sesuai audiens internal dan eksternal.

(2)

8

Oleh karena itu, IMC yang efektif adalah komponen dari strategi ekuitas merek yang efektif. Selain itu, IMC secara efektif mengeksplorasi dan meningkatkan kemanjuran merek dari portofolio perusahaan yang secara efektif mempengaruhi ekuitas merek dan merek. Unsur-unsur komunikasi pemasaran terpadu semua memiliki sifat yang berbeda dan potensi yang berbeda untuk mencapai tugas yang berbeda.

Selanjutnya Percy (2008) menyampaikan bahwa IMC sangat berkaitan dengan cara pengiklanan terhadap sebuah produk atau jasa. Melalui IMC, biro iklan memimpin dalam perencanaan IMC untuk merek klien mereka. Alasannya sederhana, sebagian besar anggaran komunikasi perusahaan biasanya dengan biro iklan. Tapi hari ini, telah terjadi ledakan virtual dalam jumlah agensi baru yang memiliki peluang untuk beberapa aspek komunikasi pemasaran, yang sebagian besar didorong oleh tren menuju penekanan yang semakin meningkat pada promosi, serta cara alternatif untuk menyampaikan pesan seperti 'media baru'. Namun, hal ini terkadang menjadi kurang efektif karena perusahaan yang seringkali memanfaatkan media baru sebagai komunikasi kurang memahami aspek IMC dalam iklan dan pemasaran sehingga berdampak pada rendahnya output dari iklan tersebut.

2.1.2 Dimensi Integrated Marketing Communication (IMC)

Hanafi dan Wahab (2016) mengemukakan bentuk-bentuk komunikasi pemasaran terintegrasi meliputi

(3)

9

Periklanan adalah pengumuman non-pribadi, berbayar oleh sponsor yang diidentifikasi. Hal ini digunakan untuk menjangkau khalayak luas, menciptakan kesadaran merek, membantu membedakan merek dari para pesaingnya, dan membangun citra merek. Iklan adalah penyampaian pengumuman dan pesan promosi melalui waktu atau ruang yang dibeli di berbagai media.

2. Public Relation

Public Relation (PR), di sisi lain adalah istilah keseluruhan untuk kegiatan pemasaran yang meningkatkan kesadaran publik tentang suatu produk, individu atau masalah.

3. Personal Selling

Penjualan pribadi terdiri dari komunikasi verbal antara penjual (atau tim penjualan) dan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan atau mempengaruhi penjualan. Personal selling adalah komunikasi interpersonal di mana seorang tenaga penjualan mengungkap dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk saling menguntungkan keduanya. Meskipun sebagian besar pendapatan dari sebagian besar perwakilan penjualan didasarkan pada berapa banyak yang mereka jual, semakin banyak perusahaan mendasarkan kompensasi pada seberapa sukses wiraniaga dalam membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan.

4. Sales Promotion

Promosi penjualan adalah teknik khusus yang digunakan oleh perusahaan untuk mendorong pelanggan membeli produk dalam waktu yang ditentukan. Hal tersebut tidak bisa berlangsung lama. Ini sering digunakan untuk produk yang

(4)

10

baru diperkenalkan untuk meningkatkan kesadaran di antara pelanggan sehingga mereka terpengaruh untuk membelinya. Tujuan dasar dari teknik ini juga untuk mempengaruhi pengambilan Minat pelanggan.

5. Direct Marketing

Pemasaran langsung adalah proses IMC interaktif berbasis database yang menggunakan berbagai media untuk memotivasi respons dari pelanggan dan prospek. Seperti yang tersirat, tidak ada pengecer atau anggota lain dari saluran distribusi yang terlibat dalam pemasaran langsung meskipun beberapa pengecer menggunakan bentuk penjualan ini sebagai tambahan untuk penjualan ritel. 6. Event and Experience

Acara dan pengalaman merupakan kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.

7. Word of Mouth

Pemasaran dari mulut ke mulut adalah rekomendasi dari pelanggan lain yang biasanya dianggap lebih dipercaya ketimbang promosi yang berasal dari perusahaan dan dapat sangat mempengaruhi Minat orang lain untuk menggunakan atau menghindari suatu jasa. Pemasaran dari mulut ke mulut adalah tetangga, teman, anggota keluarga, dan rekan yang bercerita tentang produk yang dihasilkan perusahaan pada pembeli sasaran.

(5)

11

Pemasaran interaktif (interactive marketing) adalah kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa.

Selanjutnya dalam jurnal yang disampaikan oleh Yuniaris (2011) dengan mengutip teori dari (Shimp; 2003) dijelaskan bahwa terdapat lima ciri yang melekat pada filosofi dan aplikasi dari IMC atau Komunikasi Pemasaran Terpadu yaitu: 1. Mempengaruhi Perilaku

Tujuan utama IMC merupakan pengaruhi sikap khalayak sasarannya. Perihal ini berarti, kalau komunikasi pemasaran wajib melaksanakan lebih dari hanya pengaruhi pemahaman merk ataupun membetulkan sikap konsumen terhadap merk. Kebalikannya, kesuksesan IMC memerlukan usaha- usaha komunikasi yang ditunjukan kepada kenaikan sebagian wujud reaksi dari sikap konsumen. Dengan kata lain, tujuannya merupakan menggerakkan orang buat berperan. 2. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan

Karakteristik IMC kedua merupakan kalau prosesnya dimulai dari pelanggan ataupun calon pelanggan setelah itu bergeser kepada komunikator merk buat memastikan tata cara yang sangat pas serta efisien dalam meningkatkan program komunikasi persuasif. IMC menjauhi pendekatan dari industri kepada pelanggan dalam mengenali wujud penghubung mereka kepada pelanggan, melainkan mengawalinya dari pelanggan utnuk memastikan tata cara komunikasi yang sangat baik dalam melayani kebutuhan data pelanggan, dan memotivasi mereka buat membeli sesuatu merk.

(6)

12

3. Menggunakan seluruh bentuk media penyampaian pesan

IMC memakai segala wujud komunikasi serta segala tipe media penyampaian pesan yang menghubungkan merk ataupun industri dengan pelanggan mereka, selaku jalan penyampaian pesan yang potensial. Karakteristik utama dari elemen ini merupakan dia merefleksikan kesediaan memakai wujud media penyampai pesan apapun, asalkan ialah yang terbaik dalam upaya menjangkau khalayak, serta tidak menetapkan sesuatu media tertentu tadinya.

4. Berusaha menciptakan sinergi

Dalam definisi IMC tercantum kebutuhan hendak sinergi( kesinambungan). Seluruh elemen komunikasi( iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, even, serta lain- lain) wajib berdialog dengan satu suara. Koordinasi ialah perihal yang amat berarti buat menciptakan citra merk yang kokoh serta utuh dan bisa membuat konsumen melaksanakan aksi.

5. Menjalin hubungan

Karakteristik IMC yang kelima merupakan keyakinan kalau komunikasi pemasaran yang sukses memerlukan terjalinnya ikatan antara merk dengan pelanggannya. Sesuatu ikatan ialah pengait yang tahan lama antara merk dengan konsumen. Dia membangkitkan pembelian yang kesekian, apalagi loyalitas terhadap merk. Banyak industri sudah menyadari kalau lebih menguntungkan buat menjalakan serta mempertahankan ikatan dengan pelanggan yang terdapat, dibanding dengan mencari pelanggan baru.

(7)

13 2.2 Tinjauan Tentang Strategi Komunikasi 2.2.1 Pengertian Strategi

Sasaran komunikasi tak pernah lepas dari orientasi efektifitas. Untuk mencapai efektifiktas komunikasi maka diperlukan strategi operasional tertentu. Dan untuk mendapatkan gambaran mengenai strategi komunikasi maka terlebih dahulu penulis memberikan gambaran dari pengertian strategi dalam kaitannya dengan komunikasi. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratos” yang artinya tentara dan kata “agein” yang berarti pemimpin. Dengan demikian, strategi dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata “strategos” yang artinya pemimpin tentara pada tingkat atas. Jadi strategi adalah konsep militer yang bisa diartikan sebagai seni perang para jendral (The Art of General), atau suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan peperangan (Salusu, 2016).

Strategi menghasilkan gagasan dan konsepsi yang dikembangkan oleh para praktisi. Karena itu pakar strategi tidak saja lahir dari kalangan yang memiliki latar belakang militer, tapi juga profesi lain. Pada dasarnya strategi adalah manajemenen instansi atau organisasi dalam jangka panjang dari hal yang umum ke hal yang khusus, untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh instansi dan akan dijadikan sebagai acuan dalam segala kegiatan instansi. Dengan adanya strategi maka sebuah instansi atau organisasi akan lebih mudah dalam melaksanakan berbagai kegiatannya.

Salusu (2016), memberikan gambaran mengenai unsur-unsur atau elemen-elemen dalam strategi, yaitu:

(8)

14

1. Tujuan dan Sasaran. Perlu diketahui bahwa tujuan berbeda dengan sasaran. (a) organizational goal adalah keinginan yang hendak dicapai di waktu yang akan datang, yang digambarkan secara umum dan relative tidak mengenal batas waktu, sedangkan (b) organizational objectives adalah pernyataan yang sudah mengarah pada kegiatan untuk mencapai goals: lebih terikat dengan waktu, dapat diukur dan dapat dijumlah atau dihitung.

2. Lingkungan. Harus disadari bahwa organisasi tidak dapat hidup dalam isolasi. Seperti manusia, juga organisasi yang dikendalikan oleh manusia, senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya, dalam arti saling mempengaruhi. Sasaran organisasi senantiasa berhubungan dengan lingkungan, di mana bisa terjadi bahwa lingkungan mampu mengubah sasaran. Peluang itu dapat terjadi dalam lingkungan makro (macro environment) seperti dalam masyarakat luas, dapat pula terjadi dalam lingkungan mikro (micro environment) seperti dalam tubuh organisasi. 3. Kemampuan internal. Kemampuan internal oleh Shirley digambarkan

sebagai apa yang dibuat (cannot do) karena kegiatan akan terpusat pada kekuatan.

4. Kompetisi. Kompetisi ini tidak dapat dilakukan dalam merumuskan strategi. 5. Pembuat strategi. Ini juga penting karena menunjukan siapa yang kompeten

membuat strategi.

6. Komunikasi. Para penulis secara impalasi menyadari bahwa komunikasi yang baik maka strategi bisa berhasil.

(9)

15

Berdasarkan definsi diatas, dapat dipahami bahwa strategi itu penting dipahami oleh setiap eksekutif, manajer, kepala atau ketua, direktur, pejabat senior dan junior, apalagi pejabat tinggi, menengah dan rendah. Hal ini harus dihayati karena strategi dilaksanakan oleh setiap orang pada setiap tingkat, bukan hanya oleh pejabat tinggi. Berhasil atau tidaknya sebuah kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi.

2.2.2 Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan sala satu aspek terpenting, namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Istilah komunikasi atau bahasa inggrisnya communication, berasal dari bahsa Latin, yaitu communications dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama”. Sama di sini adalah “sama makna” (lambang). Sebagai contoh jika dua orang saling bercakap atau berbicara, memahami dan mengerti apa yang diperbincangkan tersebut, maka dapat dikatakan komunikatif.

Kegiatan komunikasi tersebut secara sederhana tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengandung unsur persuasi, yakni agar orang lain bersedia menerima suatu pemahaman dan pengaruh, mau melakukan suatu perintah, bujukan, dan sebagainya. Hafied (2014) menyatakan bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui apa,

(10)

16

kepada siapa dan apa pengaruhnya. Komunikasi secara umum memiliki 4 unsur yaitu:

1. Komunikator atau sumber

Dalam komunikasi antar manusia, komunikator dapat berupa individu, bisa juga sekelompok orang misalnya organisasi atau suatu lembaga.

2. Pesan

Pesan yang dimaksudkan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatp muka atau melalui media komunikasi massa.

3. Media atau saluran

Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Media tersebut bisa berupa pancaindera (komunikasi antarpribadi), maupun media massa. 4. Komunikasn atau khalayak

Komunikan atau khalayak adalah pihak yang menjadi penerima pesan yang dikirim oeleh sumber, penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa pula dalam bentuk kelompok. Komunikan adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi.

5. Efek

Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Unsur sumber (siapa)

(11)

17

mengandung pertanyaan mengenai pengendalian pesan. Unsur pesan (mengatakan apa) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi (melalui apa) menarik dikaji mengenai analisis media. Unsur penerima (kepada siapa) banayak digunakan untuk analisis khalayak. Unsur pengaruh (bagaimana efeknya) berhubungan erat dengan kajian mengenai efek pesan pada khalayak.

Selanjutnya Att (2013) menyampaikan bahwa komunikasi sangat berhubungan dengan perilaku yang dibentuk atau terbentuk oleh kesadaran. Sebagai peristiwa sosial, komunikasi yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya, akan membentuk pengetahuan dan kesadaran baru. Hubungan sosial yang terbangun baik secara formal mapun non formal akan membentuk pemikiran yang lebih luas (broadminded). Keterampilan komunikasi selalu berhubungan dengan tinggi bedanya minat dalam membangun hubungan sosial. Hal ini juga berlaku pada hubungan jual beli antar konsumen dengan produsen, sehingga komunikasi yang terbangun antara konsumen dan produsen atau pembeli dan penjual harus bisa membuahkan kesepahaman bahwa dalam kegiatan tersebut penjual bisa menjual barang dan memperoleh keuntungan, sedangkan pembeli bisa menerima barang sesuai harapannya.

2.2.3 Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai suatu

(12)

18

tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, tetapi harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian pula strategi komunikasi. Menurut Effendi (2013) menyatakan bahwa strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (management planning) untuk mencapai suatu tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan secara taktis bagaimana operasionalnya. Dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktuwaktu, bergantung kepada situasi dan kondisi.

Strategi komunikasi (communication strategy) harus mendukung program aksi (action program) meliputi serangkaian tindakan, sebagai berikut (Morissan, 2012) :

1. Memberitahu khalayak sasaran, internal, dan ekternal, mengenai tindakan yang akan dilakukan. Membujuk khalayak sasaran untuk mendukung dan menerima tindakan dimaksud.

2. Mendorong khalayak yang sudah memiliki sikap mendukung atau menerima untuk melakukan tindakan. Berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Strategi komunikasi, baik secara makro (planned multimedia strategy) maupun mikro (single

communication medium) mempunyai fungsi ganda yaitu (a)

Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informative, persuasive, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal, (b) Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap) akibat

(13)

19

kemudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.

Strategi komunikasi bertujuan menciptakan pengertian dalam berkomunikasi, membina dan memotivasi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan pihak komunikator. Terdapat empat tujuan strategi komunikasi yaitu (Ruslan, 2015) :

1. To Secure Understanding yaitu untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam komunikasi. Memberikan pengaruh kepada komunikan melalui pesan-pesan yang disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi.

2. To Establish Acceptance yaitu bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik. Setelah komunikan menerima dan mengerti pesan yang disampaikan, pesan tersebut perlu dikukuhkan dalam benak komunikan agar menghasilkan feedback yang mendukung pencapaian tujuan komunikasi. 3. To Motivate Action yaitu penggiat untuk memotivasinya. Komunikasi selalu

memberi pengertian yang diharapkan dapat mempengaruhi atau mengubah perilaku komunikan sesuai dengan keinginan komunikator. Jadi strategi komunikasi ditujukan untuk mengubah perilaku komunikasi. The goals which the communicator sought to achieve. Artinya bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut. Dalam penerapan strategi komunikasi ini, khususnya upaya transparansi kepada stakeholder, komunikasi menjadi sangat penting. Komunikasi yang berlangsung diarahkan pada pembentukan persepsi yang

(14)

20

positif mengenai isi pesan oleh kelompok atau kelompok yang menerima pesan tersebut. Dengan adanya penciptaan persepsi yang positif, maka penerima akan terpersuasi untuk melakukan perubahan sikap sebagai tanggapan yang positif terhadap isi pesan yang diterima.

4. The Oals Which The Communicator Sought to Achieve, Artinya bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut

2.3 Minat Beli

2.3.1 Pengertian Minat Beli

Minat (Interest) digambarkan sebagai situasi dimana konsumen belum melakukan suatu tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap suatu objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian (Kotler 2005:15)

Selanjutnya, Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:201) mengemukakan bahwa minat merupakan salah satu aspek psikologis yang memliki pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku. Minat beli dapat diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap suatu objek yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan objek tersebut dengan cara membayarnya dengan uang atau pengorbanan. Schiffman dan Kanuk (2006: 206) juga menjelaskan bahwa minat beli juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk pikiran yang nyata dari refleksi rencana pembeli untuk membeli

(15)

21

beberapa unit dalam jumlah tertentu dari beberapa merek yang tersedia dalam periode waktu tertentu

2.3.2 Indikator Minat Beli

Menurut Ferdinand (2006), minat beli di identifikasi melalui indikator indikator sebagai berikut:

1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

2) Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat digantikan jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

(16)

22 2.4 Penelitian Terdahulu

Yordan Wivan Probo W (2019) melakukan penelitian tentang Integrated Marketing Communication (IMC) dan Minat Beli Konsumen (Studi Kuantitatif Pengaruh Integrated Marketing Communication (IMC) terhadap Minat Beli Konsumen SFA Steak dan Resto Surakarta). Pada penelitian ini, peneliti akan menganalisa pengaruh Integrated Marketing Communication (IMC) dengan minat beli konsumen. Dimana strategi komunikasi pemasaran SFA Steak dan Resto Surakarta yang memanfaatkan strategi komunikasi pemsaran terpadu (IMC), SFA Steak dan Resto Surakarta membuat strategi komunikasi pemasaran terpadu (IMC) dengan memberikan kemudahan pada konsumen untuk melakukan identifikasi pilihan agar konsumen sebelum membeli dapat menentukan pilihan yang akan dibeli itu benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkannya. Setiap pilihan yang tepat akan membuat konsumen mendapatkan pengalaman yang baik atas pembelian yang dilakukan dimana hal itu akan memberi dampak untuk melakukan pembelian ulang serta menyampaikan pengalaman yang didapatkan pada konsumen lainnya dengan harapan dengan menyampaikan akan menumbuhkan minat beli konsumen baru untuk memilih dan membeli produk. Pada penelitian ini melakukan analisa pada pengaruh strategi komunikasi pemasaran terpadu (IMC) dengan minat beli konsumen

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada model seperti diuraikan pada pembahasan, maka dapat ditarik beberapa simpulan bahwa

(17)

23

Integrated Marketing Communication berpengaruh positif dan signifikan terhadap miat beli konsumen di SFA Steak dan Resto.

2.5 Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat diuraikan dengan skema gambar sebagai berikut.

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

Hipotesis yang dihasilkan dari kerangka pikir penelitian diatas adalah sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan Strategi Integrated Marketing Communication terhadap Minat Membeli Property Pada Djagad Land di Wilayah Malang Raya

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Strategi Integrated Marketing Communication terhadap Minat Membeli Property Pada Djagad Land di Wilayah Malang Raya

Minat Membeli (Y) Strategi Integrated Marketing Communication (X)

Gambar

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Laporan tahunan Pengadilan Agama Wonosari tahun 2011 ini memberikan gambaran umum tentang pelaksanaan sistem manajemen peradilan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan

Pembelajaran memasak pada anak-anak, saat ini diberikan sebagai salah satu kegiatan penunjang di sekolah dan dibimbing oleh guru maupun pembelajaran dengan orang tua di

Syukur Alhamdulillah dan Subhanallah atas segala rahmat, karunia Allah SWT, sehingga penulis memiliki kekuatan, kesabaran, dan kepercayaan untuk menyelesaikan

Termasuk yang juga bisa menolong untuk khusyu’ dalam shalat, yaitu tidak mengganggu orang lain dengan bacaan al Qur`an, tidak shalat dengan pakaian atau baju yang ada

guna jasa layanan periklanan di PT Radio Indah Asri Sragen di- peroleh hasil ada pengaruh yang signifikan personal selling terha- dap pengguna jasa layanan

Selain itu, dilakukan pula evaluasi geokimia bawah permukaan lebih detail pada Formasi Belumai dan membandingkan potensi batuan induk pada Formasi Belumai tersebut dengan

Menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Menurut Persepsi Guru Kelas V SD Negeri 41 Palembang Subtema

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut