• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH

2017

RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr. SOEROJO

MAGELANG

Jl. Ahmad Yani 169 Magelang 56102

Telp. 0293-363601 Faks. 0293-365183

Website : www.rsjsoerojo.co.id

Email : admin@soerojo.co.id

(2)
(3)
(4)

iii

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ... LEMBAR PENGESAHAN ... i KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 1

C. Tugas Pokok dan Fungsi ... 2

D. Sistematika Pelaporan ... 4

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 6

A. Perencanaan Kinerja ... 6

B. Perjanjian Kinerja ... 8

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 10

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 10

1. Capaian IKU tahun 2017 ... 11

2. Perbandingan capaian IKU tahun 2015, 2016, 2017 ... 20

3. Rincian sasaran strategis, program kerja dan kegiatan IKU tahun 2017 22 4. Capaian Indikator Kinerja BLU, IKI dan IKT tahun 2017... 25

5. Penggunaan Sumber Daya ... 36

6. Program Kegiatan Penunjang di RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang ... 42

B. Rencana Anggaran Kegiatan ... 48

C. Realisasi Anggaran ... 52

BAB IV PENUTUP ... 54

LAMPIRAN ... 55 1. Perjanjian kinerja

2. Kontrak IKI dan IKT tahun 2017 3. Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit 4. Sertifikat Tamasek Foundation

5. Piagam Penghargaan sebagai Inisiator Rumah Sakit Ramah Anak 6. Piagam Penghargaan WBK

7. Piagam Penghargaan Majalah Lentera Jiwa

8. Piagam Penghargaan WBK dari Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang (RSJS) adalah Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang merupakan "Pusat Rujukan Nasional" di bidang "Kesehatan Jiwa" dengan pelayanan unggulan "Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja".

Pada tahun 1916, Scholtens merencanakan membangun ”Krankzinnigengesticht” (Rumah Sakit Jiwa) di Jawa bagian tengah dengan kapasitas 1400 tempat tidur. Magelang ditetapkan sebagai lokasi oleh Pemerintah Belanda karena berada di tengah-tengah Pulau Jawa yang mudah dijangkau dari beberapa penjuru dan terutama di depan Rumah Sakit ada jalur kereta api (Trans Jawa).

Tahun 1923, ”Krankzinnigengesticht Kramat” resmi digunakan mulai bulan September dan oleh karena itu September tiap tahun diperingati sebagai Hari Ulang Tahun RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang. Tahun 1978, SK.Menkes RI Nomor : 135/MenKes/SK/IV/1978 RS. Jiwa Magelang adalah Rumah Sakit Jiwa kelas A sebagai Rumah Sakit Jiwa Pendidikan. Tahun 1991, Keppres No.38/1991 tentang Unit Swadana, Rumah Sakit Jiwa Magelang dengan SK Menteri Kesehatan ditunjuk sebagai Instansi Pengguna PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).

Tahun 2007 menjadi Instansi Pemerintah dibawah Departemen Kesehatan RI dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( PPK BLU ) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.278/KMK.05/2007 tanggal 21 Juni 2007 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.756/Men.Kes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007. Pada tahun 2012 dilakukan visitasi dari Kementerian Kesehatan bahwa RSJ Prof Dr. Soerojo Magelang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Khusus kelas A dengan No.193/MENKES/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012.

Pada tahun 2013 Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang, dengan No. 154/MENKES/SK/IV/2013. Pada tanggal 12 Januari 2017 Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang ditetapkan oleh KARS sebagai Rumah Sakit yang telah memenuhi standar akreditasi dengan predikat LULUS TINGKAT PARIPURNA dengan No.KARS-SERT/190/I/2017.

Pada tanggal 12 Desember 2017, Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang menerima penghargaan atas prestasinya sebagai unit kerja pelayanan yang berpredikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi.

(6)

2 B. MAKSUD DAN TUJUAN

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Laporan Akuntabilitas Kinerja RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagi satuan kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan serta Perpres No.77 tahun 2016 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit. Laporan Akuntabilitas Kinerja menyampaikan hasil capaian atas indikator-indikator kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Strategi Bisnis yang dilaksanakan selama tahun 2017 dan perjanjian kinerja 2017.

Visi Misi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang : VISI :

Menjadi Pusat Unggulan Pelayanan dan Pendidikan Kesehatan Jiwa Secara Holistik di tingkat Nasional 2016 dan ASEAN 2018 (UN 5 A 8).

MISI :

1. Melaksanakan pelayanan prima kesehatan jiwa terpadu dan komprehensif.

2. Melaksanakan pendidikan dan penelitian kesehatan jiwa terpadu dan komprehesif. 3. Mengembangkan pelayanan berdasarkan mutu dan profesionalisme.

4. Mengembangkan model pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan jiwa yang terpadu dan komprehensif melalui pendekatan seni budaya.

5. Melaksanakan tata kelola rumah sakit yang baik (Good Corporate Governance).

Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi RSJ Prof. Dr. Soerojo berdasarkan Permenkes RI Nomor 253/MENKES/PER/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.

1. KEDUDUKAN

a. Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

b. Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Direktur Utama.

c. Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang merupakan Pusat Rujukan Nasional di bidang kesehatan jiwa dengan pelayanan unggulan tumbuh kembang anak / Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja.

(7)

3 2. TUGAS

Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan jiwa secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan.

3. FUNGSI

Dalam melaksanakan tugas Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang menyelenggarakan fungsi :

a. Pelayanan medis di bidang kesehatan jiwa.

b. Pelayanan dan asuhan keperawatan di bidang kesehatan jiwa. c. Penunjang medis dan non medis di bidang kesehatan jiwa. d. Pengelolaan Sumber Daya Manusia.

e. Pendidikan dan Penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran dan pendidikan kedokteran berkelanjutan dibidang kesehatan jiwa.

f. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan jiwa lainnya. g. Penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan jiwa. h. Pelayanan rujukan di bidang kesehatan jiwa.

i. Administrasi umum dan keuangan.

4. SUSUNAN ORGANISASI

Susunan Organisasi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang terdiri dari : a. Direktorat Medik dan Keperawatan

b. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan c. Direktorat Keuangan dan administrasi Umum d. Unit-Unit Non Struktural

a. Direktorat Medik dan Keperawatan

Direktorat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Direktorat Medik dan Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pelayanan medis dan keperawatan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Medik dan Keperawatan menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana pelayanan medis, keperawatan dan penunjang medis. 2. Koordinasi pelaksanaan pelayanan medis, keperawatan dan penunjang medis.

3. Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelayanan medis, keperawatan dan penunjang medis.

(8)

4 D. SISTEMATIKA PELAPORAN

b. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan

Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Direktorat Sumber Daya Manusia dan pendidikan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber daya manusia serta pendidikan dan penelitian.

Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.

2. Koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia.

3. Koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan. 4. Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya

manusia, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.

c. Direktorat Keuangan dan Administrasi umum

Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan urusan administrasi umum.

Dalam melaksanakan tugas, Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum menyelenggarakan fungsi :

1. Pengelolaan keuangan.

2. Pelaksanaan urusan adminstrasi umum.

3. Pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan urusan administrasi umum.

d. Unit-unit non Struktural 1. Dewan Pengawas 2. Komite

3. Satuan Pemeriksaan Intern 4. Instalasi

Ruang lingkup penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJ) RSJ Prof. Dr. Soerojo tahun 2017 adalah sebagai berikut :

BAB I

(9)

5 BAB II

Perencanaan Kinerja menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan

BAB III

Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi

B. Realisasi Anggaran

Menyajikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja.

BAB IV

Penutup menguraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa

mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

LAMPIRAN

(10)

6 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Berdasarkan dokumen Rencana Strategi Bisnis RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang 2015-2019, visi yang akan dicapai adalah terwujudnya pusat unggulan pelayanan dan pendidikan kesehatan jiwa secara holistik di tingkat Nasional 2016 dan ASEAN 2018 (UN5 A8).

Untuk mengawal kemajuan pencapaian visi rumah sakit dalam kurun waktu 2015-2019, digunakan matriks Indikator Kinerja Utama sebagai barometer kemajuan perwujudan sasaran strategis. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang adalah sebagai berikut : Sasaran strategis RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang dikelompokkan dalam perspektif keuangan, stkeholder (pelanggan), proses bisnis internal dan pertumbuhan serta pembelajaran.

a. Perspektif keuangan

1. Terwujudnya peningkatan pendapatan Indikator :

Persentase rasio pencapaian pendapatan terhadap proyeksi 2. Terwujudnya efisiensi

Indikator :

Persentase rasio pendapatan operasional terhadap biaya operasional b. Perspektif pelanggan

Terwujudnya kepuasan stakeholder Indikator :

Persentase kepuasan pelanggan c. Perspektif proses bisnis internal

1. Terwujudnya inovasi pelayanan holistik Indikator :

 Jumlah produk layanan inovatif kesehatan jiwa anak dan remaja  Jumlah produk Layanan Consultation Liaison Psikiatri (CLP)  Jumlah produk layanan psychiatri forensic

2. Terwujudnya pendidikan dan Penelitian Berbasis Hasil Riset (Best Practice) Indikator :

 Jumlah pelatihan terstandar dengan minimal salah satu modul berbasis best practice 3. Terwujudnya kemitraan strategis dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan,

pendidikan dan penelitian Indikator :

 Jumlah penambahan kemitraan dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan  Jumlah kemitraan strategis institusi pendidikan

(11)

7 4. Terwujudnya penerapan proses bisnis terintegrasi

Indikator :

 Maksimum temuan setiap hasil audit

5. Terwujudnya hasil riset berdasarkan blue print penelitian Indikator :

 Jumlah hasil riset dari blueprint

6. Terwujud mutu pelayanan dan keselamatan pasien (Good clinical governance) Indikator :

 Persentase pencapaian indikator mutu klinik  Persentase pencapaian indikator mutu manajerial 7. Terwujudnya standar mutu pendidikan dan pelatihan

Indikator :

 Jumlah pelatihan yang memiliki kurikulum terstandar

8. Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (Good Coorporate Governance) Indikator :

 Capaian indikator kinerja RS BLU tahun berjalan d. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran

1. Terwujudnya budaya kerja sesuai nilai-nilai organisasi Indikator :

 Persentase hasil penilaian nilai-nilai organisasi 2. Terwujudnya SIM RS terintegrasi

Indikator :

 Jumlah modul manajemen yang terintegrasi

3. Tersedianya SDM yang kompeten sesuai kebutuhan organisasi Indikator :

 Persentase pemenuhan kompetensi SDM di unit kerja 4. Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana

Indikator :

(12)

8 B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja RSJ Prof. Dr. Soerojo Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Sasaran Strategis, Indikator dan terget kinerja RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2017

PERSPEKTIF KEUANGAN

1 Terwujudnya peningkatan pendapatan

Rasio pencapaian pendapatan terhadap proyeksi

100%

2 Terwujudnya efisiensi Rasio pendapatan operasional terhadap biaya operasional

69% PERSPEKTIF PELANGGAN 3 Terwujudnya kepuasan stakeholder Kepuasan pelanggan/stakeholders 75%

PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

4 Terwujudnya inovasi pelayanan holistik

Jumlah produk layanan inovatif kesehatan jiwa anak dan remaja

1

Jumlah produk layanan consultation liaison psychiatri (CLP)

4

Jumlah produk layanan psychiatri forensic

2

5 Terwujudnya pendidikan dan Penelitian Berbasis Hasil Riset

(Best Practice)

Jumlah pelatihan terstandar dengan minimal salah satu modul berbasis best practice

1

6 Terwujudnya kemitraan strategis dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian

Jumlah penambahan kemitraan dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan

3

Jumlah kemitraan strategis institusi pendidikan

85%

7 Terwujudnya penerapan proses bisnis terintegrasi

Maksimum temuan setiap hasil audit

10

8 Terwujudnya hasil riset

berdasarkan blueprint penelitian

Jumlah hasil riset dari blueprint 1 9 Terwujudnya mutu pelayanan

dan keselamatan pasien (Good

Clinical Governance)

Persentase pencapaian indikator mutu klinik

86%

persentase pencapaian indikator indikator mutu manajerial

86%

10 Terwujudnya standar mutu pendidikan dan pelatihan

Jumlah pelatihan yang memiliki kurikulum terstandar

1

11 Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (Good

Corporate Governance)

Capaian indikator kinerja RS BLU tahun berjalan

86%

(13)

9

12 Terwujudnya budaya kerja sesuai nilai-nilai organisasi

Persentase hasil penilaian nilai-nilai organisasi

70%

13 Terwujudnya SIM RS terintegrasi

Jumlah modul manajemen yang terintegrasi

40

14 Tersedianya SDM yang kompeten sesuai kebutuhan organisasi

Persentase pemenuhan kompetensi SDM di unit kerja

75%

15 Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana

(14)

10 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja perlu dilakukan oleh instansi untuk mengetahui realisasi capaian kinerja dari target yang ditetapkan dengan membandingkan hasil capaian dengan standar, rencana atau target indikator kinerja. Hasil pengukuran kinerja menunjukan tingkat keberhasilan RSJ. Prof. Dr. Soerojo Magelang dalam melaksanakan sasaran strategisnya di tahun 2017 yang dinilai dari keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Tahun 2017 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategi Bisnis RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Tahun 2015-2019.

Berdasarkan pengukuran kinerja diperoleh informasi keberhasilan masing-masing indikator sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program atau kegiatan di tahun selanjutnya. Melalui pengukuran kinerja akan bisa dianalisis kendala yang dihadapi dalam pencapaian serta alternatif pemecahan masalah sehingga dapat meningkatkan capaian serta setiap program/ kegiatan yang direncanakan berhasil dan berdaya guna.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) RSB dan perjanjian kinerja.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai RSJ. Prof. Dr. Soerojo magelang dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu 1 (satu ) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator dari masing-masing sasaran yang telah ditetapkan. Sasaran RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang adalah sebagai berikut :

Dibagi dalam empat perspektif yaitu : a. Perspektif keuangan

b. Perspektif pelanggan

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

d. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Dengan sasaran strategis sebagai berikut :

1. Terwujudnya peningkatan pendapatan 2. Terwujudnya efisiensi

3. Terwujudnya kepuasan stakeholder 4. Terwujudnya inovasi pelayanan holistik

5. Terwujudnya pendidikan dan penelitian berbasis hasil riset (best practice)

6. Terwujudnya kemitraan startegis dengan institusi dan masayarakat dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian

7. Terwujudnya penerapan proses bisnis terintegrasi 8. Terwujudnya hasil riset berdasarkan blueprint penelitian

9. Terwujudnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien (Good clinical governance) 10. Terwujudnya standar mutu pendidikan dan pelatihan

(15)

11 11. Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance)

12. Terwujudnya budaya kerja sesuai nilai-nilai organisasi 13. Terwujudnya SIM RS terintegrasi

14. Tersedianya SDM yang kompeten sesuai kebutuhan organisasi 15. Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana

1. Capaian Indikator Kinerja Utama RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2017

TARGET CAPAIAN TINGKAT CAPAIAN PERSPEKTIF KEUANGAN 1 Terwujudnya peningkatan pendapatan Rasio pencapaian pendapatan terhadap proyeksi 100% 86% 86%

2 Terwujudnya efisiensi Rasio pendapatan operasional terhadap biaya operasional 69% 48.03% 69.61% PERSPEKTIF PELANGGAN 3 Terwujudnya kepuasan stakeholder Kepuasan pelanggan/stakeholders 75% 78.2% 104.27%

PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

4 Terwujudnya inovasi pelayanan holistik

Jumlah produk layanan inovatif kesehatan jiwa anak dan remaja

1 1 100%

Jumlah produk layanan consultation liaison psychiatri (CLP)

4 4 100%

Jumlah produk layanan psychiatri forensic

2 2 100%

5 Terwujudnya pendidikan dan penelitian berbasis hasil riset (best practice)

Jumlah pelatihan terstandar dengan minimal salah satu modul berbasis best practice

1 1 100%

6 Terwujudnya kemitraan strategis dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian

Jumlah penambahan kemitraan dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan

3 2 66.67%

Jumlah kemitraan strategis institusi pendidikan

85% 112% 131.76%

7 Terwujudnya penerapan proses bisnis terintegrasi

Maksimum temuan setiap hasil audit

10 5 200%

8 Terwujudnya hasil riset berdasarkan blueprint penelitian

Jumlah hasil riset dan blueprint

1 1 100%

9 Terwujudnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien (Good Clinical Governance)

Persentase pencapaian indikator mutu klinik

86% 86% 100%

persentase pencapaian indikator indikator mutu manajerial

86% 86% 100%

10 Terwujudnya standar mutu pendidikan dan pelatihan

Jumlah pelatihan yang memiliki kurikulum terstandar

(16)

12 PERSPEKTIF KEUANGAN

Uraian Kinerja dari masing-masing sasaran dan indikatornya adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya peningkatan pendapatan

Indikator Kinerja : Rasio pencapaian pendapatan terhadap proyeksi Kondisi yang dicapai

Target rasio pencapaian pendapatan di tahun 2017 adalah 100%. Capaian rasio pendapatan pada tahun 2017 sebesar 86% turun 5.3% dibanding capaian tahun 2016. Realisasi pendapatan tahun 2017 adalah Rp. 69.518.304.115,37 sedangkan target pendapatan tahun 2017 adalah Rp.81.264.279.219.

Kendala yang dihadapi

Proyeksi target pendapatan tidak tercapai dikarenakan piutang klaim s.d 31 Desember 2017 sebesar Rp. 4.238.593.464 yang terdiri dari :

 Klaim rawat jalan, rawat inap jiwa dan non jiwa bulan November 2017.

 Klaim alat kesehatan berupa korset dll bulan September sampai dengan bulan November 2017.

 Klaim sewa ambulans pasien BPJS bulan September sampai dengan November 2017. Upaya peningkatan capaian dan pemecahan masalah

a. Mengoptimal fungsi pengelolaan piutang, baik dari segi penatausahaan maupun penagihan piutang.

b. Meningkatkan pendapatan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki rumah sakit yang berpotensi menghasilkan pendapatan.

c. Strategi meningkatkan pendapatan

 Meningkatkan promosi untuk layanan baru 1. Napza/rehabilitasi napza

2. Pelayanan rehab psikososial  Membuat jejaring dengan :

1. BNN 2. Puskesmas

11 Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance)

Capaian indikator kinerja RS BLU tahun berjalan

86% 76.93% 89.45%

PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN

12 Terwujudnya budaya kerja sesuai nilai-nilai organisasi

Persentase hasil penilaian nilai-nilai organisasi

70% 93.53% 133.61%

13 Terwujudnya SIM RS terintegrasi Jumlah modul manajemen yang terintegrasi

40 43 107.50%

14 Tersedianya SDM yang kompeten sesuai kebutuhan organisasi

Persentase pencapaian kompetensi SDM

75% 76% 101.33%

15 Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana

(17)

13 PERSPEKTIF PELANGGAN 3. Sekolah 4. Panti 5. Komunitas Skizofrenia 2. Terwujudnya efisiensi

Indikator Kinerja : Rasio pendapatan operasional terhadap biaya operasional Kondisi yang dicapai

Capaian POBO RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang tahun 2017 adalah 48.03% dengan target 2017 adalah 69%. Hasil perhitungan POBO sebesar 48.03% menunjukkan bahwa kemampuan pendapatan operasional Rumah Sakit dalam mengendalikan biaya operasional yaitu sebesar 48.03%.

Usul pemecahan masalah

a. Meningkatkan pendapatan operasional rumah sakit dengan menggali sumber daya yang dimiliki, baik aset tetap, aset lancar (pemanfaatan idle cash) dan aset yang lainnya serta terobosan-terobosan lain yang bisa meng”generate” pendapatan.

b. Diperlukan komitmen dari seluruh unsur yang ada di rumah sakit untuk melakukan efisiensi.

3. Terwujudnya kepuasan stakeholders

Indikator Kinerja : Kepuasan pelanggan/stekaholders Kondisi yang dicapai

Terlaksana survey kepuasan pasien/keluarga di tahun 2017 dengan capaian 78.2%. Target Indikator kepuasaan pelanggan/stakeholder tahun 2017 adalah 75% Sehingga capaian indikator kepuasan pelanggan/stakeholder di tahun 2017 sudah melampaui target. Capaian di tahun 2017 ini berbeda dengan tahun 2016 dimana Target di tahun 2016 adalah 86% dengan capaiannya sebesar 89.79% yang merupakan rata-rata dari tiga survey yaitu survey kepuasan masyarakat 79.36%, survey kepuasan SDM internal 98.30% dan survey kepuasan BPJS 91.70%.

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya peningkatan pendapatan Rasio pencapaian pendapatan terhadap proyeksi 100% 91.30% 91.30 100% 86% 86

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya efisiensi Rasio pendapatan operasional terhadap biaya operasional

(18)

14 PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

4. Terwujudnya inovasi pelayanan holistik

Indikator Kinerja :1. Jumlah produk layanan inovatif kesehatan jiwa anak dan remaja 2. Jumlah produk layanan colsultation liaison psychiatri (CLP) 3. Jumlah produk layanan psychiatri forensic

 Jumlah produk layanan inovatif kesehatan jiwa anak dan remaja Kondisi yang dicapai

Program kerja tahun 2017 adalah pengembangan pelayanan conduct disorder permasalahan remaja (dalam keluarga). Sudah dilaksanakan koordinasi unit terkait dengan keswamas dan Diknas Kota Magelang, sosialisasi pelayanan ke sekolah dan tindakan pelayanan di sekolah. Kendala

Dalam pelaksanaan tindakan pelayanan conduct disorder permasalahan remaja (dalam keluarga) masih mencari formula yang tepat.

Upaya peningkatan

Sosialisasi pelayanan Conduct Disorder masih tetap perlu selalu dilaksanakan mengingat di tahun 2018 produk layanan inovasi yang akan dikembangkan adalah kesulitan belajar.

 Jumlah produk layanan consultation liaison psychiatri (CLP) Kondisi yang dicapai

Pelayanan CLP dilakukan oleh Tim CLP yang melibatkan psikiater, dokter umum, perawat dan psikolog.

Kendala

Masih adanya perbedaan persepsi terkait pelayanan CLP di pelayanan. Upaya peningkatan

Perlu sosialisasi tentang alur pelayanan CLP oleh Tim CLP dan direktorat medik dan keperawatan.

 Jumlah produk layanan psychiatri forensic Kondisi yang dicapai

Pelayanan psikiatri forensik dilaksanakan di unit pelayanan instensif psikiatri. Kendala

Sarana dan prasarana masih belum sesuai dengan standar yang diharapkan. Upaya peningkatan

Renovasi gedung UPI sekaligus membuat ruang forensik yang sesuai dengan standar.

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya kepuasan stakeholder

(19)

15 5. Terwujudnya pendidikan dan penelitian berbasis hasil riset (best practice)

Indikator Kinerja : Jumlah pelatihan terstandar dengan minimal salah satu modul berbasis best practice.

Kondisi yang dicapai

Realisasi sudah sesuai target yaitu sudah ada pelatihan BHD ( Bantuan Hidup Dasar) yang terstandar dengan modul berbasis best practice.

6. Terwujudnya kemitraan strategis dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian

Indikator Kinerja :

1. Jumlah Penambahan kemitraan dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan 2. Jumlah kemitraan startegis institusi pendidikan

 Jumlah penambahan kemitraan dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan Kondisi yang dicapai

Tercapai penambahan kemitraan dengan dua institusi dan masyarakat dalam pelayanan, hasil ini masih dibawah target yaitu tiga penambahan di tahun 2017.

Kendala yang dihadapi

Di Tahun 2017 hanya ada satu penambahan kemitraan dan satu perpanjangan perjanjian kemitraan.

Upaya peningkatan

Perlu mengoptimalkan penambahan kemitraan di tahun 2018.

 Jumlah kemitraan dengan institusi dan masyarakat dalam pendidikan dan penelitian Kondisi yang dicapai

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya inovasi pelayanan holistik

Jumlah produk layanan inovatif kesehatan jiwa anak dan remaja 2 2 100 1 1 100 Jumlah produk layanan consultation liaison psychiatri (CLP) 3 3 100 4 4 100 Jumlah produk layanan psychiatri forensic 1 1 100 2 2 100

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya pendidikan dan pelatihan berbasis best practice dari pelayanan

Terwujudnya pendidikan dan penelitian berbasis hasil riset (best practice)

Jumlah topik pelatihan berbasis best pratice dari pelayanan

Jumlah pelatihan terstandar dengan minimal salah satu modul berbasis best practice 2 - 2 - 100 - - 1 - 1 - 100

(20)

16 Realisasi sudah melampaui target. Terdapat penambahan enam institusi pendidikan yang menjalin kemitraan strategis dengan RSJS.

7. Terwujudnya penerapan proses bisnis terintegrasi Indikator Kinerja : Maksimum temuan setiap hasil audit Kondisi yang dicapai

Capaian maksimum temuan setiap hasil audit di tahun 2017 adalah 5 dengan target maksimum temuan adalah 10 sehingga tingkat keberhasilan capaian indikator ini sangat tinggi karena hasil temuan audit dibawah jumlah maksimum temuan audit yang ditargetkan.

Temuan Audit :

1. LHA sementara itjen, tanggal 24 November 2017 adalah 10 temuan.

2. LHA sementara SPI, Tanggal 5 Januari 2018 No PS.03.01/VI/03.2018 adalah 5 temuan. 3. Laporan hasil pemeriksaan atas sistem pengendalian intern laporan keuangan

kementerian kesehatan RI tahun 2016 No 7b/HP/XIX/05/2017 tanggal 18 Mei 2017 adalah 1 temuan.

4. Laporan KAP No.1709.1.DPS.2/JMM.FA 5 tanggal 22 Mei 2017 adalah 4 temuan.

Total temuan di tahun 2017 adalah 20 temuan dengan jumlah audit adalah 4 audit sehingga rata-rata adalah 5 temuan.

Kondisi saat ini volume pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah SDM. Kendala yang dihadapi

1. Berkurangnya tenaga auditor

2. Kegiatan bersamaan dengan penilaian WBK dan TPN 3. Semua SDM SPI ikut dalam tim

Upaya pemecahan masalah

Supaya dipertimbangkan SDM SPI tidak terlibat dalam kegiatan operasional Rumah Sakit ( tidak ikut terlibat didalam TIM).

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya kemitraan startegis dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian Jumlah penambahan kemitraan dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan 3 3 100 3 2 66.67 Jumlah kemitraan dengan institusi dan masyarakat pendidikan dan penelitian Jumlah kemitraan strategis institusi pendidikan 5% - 5% - 100 - - 85% - 112% - 131.76

(21)

17 8. Terwujudnya hasil riset berdasarkan blueprint penelitian

Indikator : Jumlah hasil riset dari blueprint Kondisi yang dicapai

Realisasi sesuai target. Riset dari blueprint dengan judul “Efektivitas TMS dibandingkan Fluoxcetine pada Pasien Depresi Mayor Randomized Control Trial, Double Blind di RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang”, telah selesai dilaksanakan dalam bentuk case study.

9. Terwujudnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien ( Good Clinical Governance) Indikator Kinerja :

1. Persentase pencapaian indikator mutu klinik 2. Persentase pencapaian indikator mutu manajerial

 Persentase pencapaian indikator mutu klinik dan mutu manajerial Kondisi yang dicapai

Program penjaminan mutu yang semula akreditasi JCI tidak jadi dilaksanakan dan diganti dengan evaluasi akreditasi tahun kedua dan sudah dilaksanakan di bulan Desember 2017.

Kendala

Semangat untuk tetap melaksanakan pelayanan sesuai standar kadang mengalami penurunan. Upaya peningkatan

Sosialisasi dan evaluasi internal yang rutin tentang akreditasi perlu selalu dilakukan kepada semua profesi pemberi asuhan dan semua civitas hospitalia. Persiapan untuk melaksanakan akreditasi versi SNARS di tahun 2018.

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya penerapan proses bisnis

terintegrasi

Maksimum temuan setiap hasil audit

10 5 200 10 5 200

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya hasil riset berdasarkan blueprint penelitian

Jumlah hasil riset dan blueprint

2 2 100 1 1 100

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien (Good Clinical Governance) Persentase pencapaian indikator mutu klinik 84% 93% 110.71 86% 86% 100 persentase pencapaian indikator indikator mutu manajerial 84% 93% 110.71 86% 86% 100

(22)

18 PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN

10. Terwujudnya standar mutu pendidikan dan pelatihan

Indikator : Jumlah pelatihan yang memiliki kurikulum terstandar Kondisi yang dicapai

Realisasi sudah sesuai target. Sudah ada Pelatihan/Magang Keperawatan Jiwa yang telah memiliki kurikulum.

11. Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (Good corporate governance) Indikator : Capaian indikator kinerja RS BLU tahun berjalan

Kondisi yang dicapai

Capaian di tahun 2017 adalah 76.93 % sedangkan target capaian di tahun 2017 adalah 86%. Sehingga persentase capaian di tahun 2017 adalah 89.45%. Indikator Kinerja BLU tahun 2017 berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-36/PB/2016.

12. Terwujudnya budaya kerja sesuai nilai-nilai organisasi Indikator : Persentase hasil penilaian nilai-nilai organisasi Kondisi yang dicapai

Program kerja di tahun 2017 adalah learning organization outdoor (MIS), learning organization inclass dan survey budaya kerja berbasis nilai-nilai organisasi. Capaian tahun 2017 adalah 93.53% dari target 70%. Sehingga realisasi sudah melampaui target.

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya standar mutu pendidikan dan pelatihan

Jumlah pelatihan yang memiliki kurikulum terstandar

2 2 100 1 1 100

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance)

Capaian indikator kinerja RS BLU tahun berjalan

84% 86.71% 103.23 86% 76.93% 89.45

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya budaya kerja sesuai nilai-nilai organisasi

Persentase hasil penilaian nilai-nilai organisasi

(23)

19 13. Terwujudnya SIM RS terintegrasi

Indikator : Jumlah modul manajemen yang terintegrasi Kondisi yang dicapai

Program kerja tahun 2017 adalah 40 Modul (dashboasrd) yang merupakan akumulasi modul dari tahun 2015. Capaian modul yang terselesaikan di tahun 2017 adalah 8 modul dan 35 modul di tahun sebelumnya sehingga total capaian di tahun 2017 adalah 43.

Kendala

Kurangnya SDM di Instalasi SIRS. Upaya pemecahan masalah

Melakukan analisis beban kerja dan pembagian pekerjaan intern.

14. Tersedianya SDM yang kompeten sesuai kebutuhan organisasi Indikator : Persentase pemenuhan kompetensi SDM di unit kerja Kondisi yang dicapai

Program kerja tahun 2017 adalah penilaian capaian peningkatan kompetensi SDM : 1. Direktorat SDM dan Pendidikan

2. Instalasi Rehabilitasi Psikososial 3. Unit Gawat Darurat

Capaian di tahun 2017 adalah 76% dengan target capaian 75 %, sehingga realisasi tahun 2017 sudah melampaui target.

15. Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana Indikator : Minimum persentase OEE

Kondisi yang dicapai

Nilai capaian OEE di tahun 2017 adalah 38.61 % atau 77.22% dari target yang ditetapkan. Dengan capaian OEE alat/mesin di instalasi Pemeliharaan Sarana dan prasarana RS (IPSRS) sebesar 83.45%, OEE alat/mesin di Instalasi Binatu dan CSSD sebesar 86.06% dan OEE mesin/alat di Kesling (kesehatan lingkungan) sebesar 24.63%. kemudian OEE yang ada di pelayanan medis sebesar 12.5%.

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya SIM RS terintegrasi Jumlah modul manajemen yang terintegrasi 15 37 246.67 40 43 107.50

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Tersedianya SDM yang kompeten sesuai kebutuhan organisasi Persentase pencapaian kompetensi SDM Persentase pemenuhan kompetensi SDM di unit kerja 70% - 100% - 142.86 - - 75% - 76% - 101.33

(24)

20 Kendala yang dihadapi

Capaian OEE di Instalasi Kesling rendah karena incenerator sudah tidak digunakan lagi dengan alasan tidak memiliki ijin, sedangkan di Instalasi kesling ada dua incinerator. Capaian OEE untuk peralatan yang ada di pelayanan medis rendah karena masih kurangnya jumlah pasien yang direkomendasikan oleh dokter spesialis terkait dan perhitungan OEE belum melibatkan semua peralatan yang ada di semua instalasi serta belum bisa dijamin BPJS.

Upaya Pemecahan Masalah

Meningkatkan peran serta dokter spesialis terkait untuk merekomendasikan pasien untuk dilakukan pemeriksaan dengan alat tersebut, melibatkan semua alat/sarana yang ada di semua instalasi, koordinasi dengan BPJS supaya bisa dijamin BPJS.

2. Perbandingan capaian Indikator Kinerja Utama RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang Tahun 2015, 2016 dan 2017 N O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017

TARGET HAPER % TARGET HAPER % TARGET HAPER %

PERSPEKTIF KEUANGAN 1 Terwujudnya peningkatan pendapatan Rasio pencapaian pendapatan terhadap proyeksi 100% 106% 106 100% 91,30% 91.30 100% 86% 86 2 Terwujudnya efisiensi Rasio pendapatan operasional terhadap biaya operasional 69% 46.48% 67.36 65% 42.62% 65.57 69% 48.03% 69.61 PERSPEKTIF PELANGGAN 3 Terwujudnya kepuasan stakeholder Kepuasan pelanggan/stakehold ers 85% 80,75% 95 86% 89,79% 104,41 75% 78,2% 104,27

PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

4 Terwujudnya inovasi pelayanan holistik

Jumlah produk layanan inovatif kesehatan jiwa anak dan remaja 2 2 100 2 2 100 1 1 100 Jumlah produk layanan consultation liaison psychiatri (CLP) 2 2 100 3 3 100 4 4 100 Jumlah produk layanan psychiatri forensic 1 1 100 1 1 100 2 2 100

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

2016 2017

TARGET CAPAIAN % TARGET CAPAIAN %

Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana

Minimum persentase OEE

(25)

21 N O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017

TARGET HAPER % TARGET HAPER % TARGET HAPER %

5 Terwujudnya pendidikan dan pelatihan berbasis best practice dari pelayanan

Jumlah topik pelatihan berbasis best pratice dari pelayanan

2 0 0 2 2 100 - - -

Terwujudnya pendidikan dan penelitian berbasis hasil riset (best practice)

Jumlah pelatihan terstandar dengan minimal salah satu modul berbasis best practice

- - - 1 1 100

6 Terwujudnya kemitraan startegis dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian Jumlah penambahan kemitraan dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan 3 9 300 3 3 100 3 2 66.67 Jumlah kemitraan dengan institusi dan masyarakat pendidikan dan penelitian 5% 0 0 5% 5% 100 - - - Jumlah kemitraan strategis institusi pendidikan - - - 85% 112% 131,76 7 Terwujudnya penerapan proses bisnis terintegrasi Maksimum temuan setiap hasil audit

10 8 125 10 5 200 10 5 200

8 Terwujudnya hasil riset berdasarkan blueprint penelitian

Jumlah hasil riset dan blueprint 2 0 0 2 2 100 1 1 100 9 Terwujudnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien (Good Clinical Governance) Persentase pencapaian indikator mutu klinik 82% 88.8% 108.29 84% 93% 110.71 86% 86% 100 persentase pencapaian indikator indikator mutu manajerial 82% 82.2% 100.24 84% 93% 110.71 86% 86% 100 10 Terwujudnya standar mutu pendidikan dan pelatihan Jumlah pelatihan yang memiliki kurikulum terstandar 2 1 50 2 2 100 1 1 100 11 Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance) Capaian indikator kinerja RS BLU tahun berjalan 84% 70.50% 83.93 84% 86.71% 103.23 86% 76.93% 89.45

PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN

12 Terwujudnya budaya kerja sesuai nilai-nilai organisasi Persentase hasil penilaian nilai-nilai organisasi 65% 33% 50.77 65% 92.18% 141.82 70% 95.3% 133.61 13 Terwujudnya SIM RS terintegrasi Jumlah modul manajemen yang terintegrasi 15 15 100 15 37 246.67 40 43 107.50 14 Tersedianya SDM yang kompeten sesuai kebutuhan Persentase pencapaian kompetensi SDM 70% 61% 87.14 70% 100% 142.86 - - -

(26)

22 N O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017

TARGET HAPER % TARGET HAPER % TARGET HAPER %

organisasi Persentase pemenuhan kompetensi SDM di unit kerja - - - 75% 76% 101,33 15 Terwujudnya keandalan sarana dan prasarana Minimum persentase OEE 50% 49.05% 98.10 50% 45.44% 90.88 50% 38.61% 77.22

3. Rincian Sasaran, strategi, program dan kegiatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA PIC Program Kerja Kegiatan

PERSPEKTIF KEUANGAN 1 Terwujudnya peningkatan pendapatan Rasio pencapaian pendapatan terhadap proyeksi

Dir. Keuangan dan Adm Umum

Monitoring, Evaluasi dan pengendalian biaya

Evaluasi berkala

2 Terwujudnya efisiensi Rasio pendapatan operasional terhadap biaya operasional

Dir. Keuangan dan Adm Umum

Penilaian kinerja keuangan Evaluasi berkala

PERSPEKTIF PELANGGAN 3 Terwujudnya kepuasan stakeholder Kepuasan pelanggan/stakeh older Dir. SDM dan pendidikan

Melaksanakan survey kepuasan pelanggan:

-Pasien/keluarga

Survey

PROSES BISNIS INTERNAL

4 Terwujudnya inovasi pelayanan holistik

Jumlah produk layanan inovatif kesehatan jiwa anak dan remaja

Dir. Medik dan Keperawatan

Pengembangan program conduct disorder permasalahan remaja (dalam keluarga)

Mapping

pengembangan atau evaluasi produk layanan bersama Ka SMF, Komdik dan Komper Menetapkan produk layanan, monitoring dan evaluasi kesehatan jiwa anak dan remaja dan kesehatan jiwa masyarakat berdasarkan hasil mapping pengembangan Peningkatan kompetensi Jumlah produk layanan consultation liaison psychiatri (CLP)

Dir. Medik dan Keperawatan

Pengembangan pelyanan psikoendokrin : tiroid, hormonal, diabetes

Mapping

pengembangan atau evaluasi produk layanan bersama Ka SMF, Komdik dan Komper Menetapkan produk layanan monitoring dan evaluasi CLP

berdasarkan hasil mapping pengembangan

(27)

23

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA PIC Program Kerja Kegiatan

Peningkatan kompetensi Jumlah produk

layanan psychiatri forensic

Dir. Medik dan Keperawatan

Pengembangan pelayanan holistic perdata psikotik dan retardasi mental

Mapping

pengembangan atau evaluasi produk layanan bersama Ka SMF, Komdik dan Komper Menetapkan produk layanan, monitoring dan evaluasi psikiatri forensik berdasarkan hasil mapping pengembangan Peningkatan kompetensi 5 Terwujudnya pendidikan dan penelitian berbasis best practice Jumlah pelatihan terstandar dengan minimal salah satu modul berbasis best practice

Dir. SDM dan pendidikan

Menyusun rencana pelatihan terstandar dengan modul hasil

best practice yang bersumber

dari hasil penelitian internal maupun eksternal -Pelatihan BHD a. Menyusun draft rencana pelatihan b. Konsultasi draft rencana pelatihan c. Finalisasi rencana pelatihan

Menyusun modul berdasarkan best practice -Modul pelatihan BHD a. Menyusun draft modul pelatihan b. Konsultasi draft modul pelatihan c. Finalisasi modul pelatihan Melaksanakan pelatihan a. Melaksanakan

pelatihan

b. Monev pelatihan 6 Terwujudnya

kemitraan startegis dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian Jumlah penambahan kemitraan dengan institusi dan masyarakat dalam pelayanan

Dir. Medik dan Keperawatan

Bimbingan dan pendampingan (TOT) dokter dan petugas kesehatan, petugas LAPAS, Guru, petugas sosial dan kader kesehatan masyarakat tingkat kota magelang dan kabupaten magelang dan tingkat karisidenan Kedu

Melakukan bimbingan dan pendampingan, monitoring dan evaluasi hasil bimbingan kepada petugas Pukesmas, lapas, guru, petugs sosial dan kader kesehatan masyarakat tingkat kota magelang dan kabupaten magelang dan tingkat karisidenan Kedu Jumlah kemitraan strategis institusi pendidikan Dir. SDM dan pendidikan

Sosialisasi produk pendidikan RSJS kepada institusi pendidikan yang belum menjadi mitra

Mengadakan workshop standar praktik klinis dengan peserta: - Institusi pendidikan yang sudah menjadi mitra

-institusi pendidikan yang belum menjadi mitra 7 Terwujudnya penerapan proses bisnis terintegrasi Maksimum temuan setiap hasil audit

Dir. Utama Monitoring dan evaluasi kepatuhan terhadap standar

Evaluasi berkala

8 Terwujudnya hasil riset berdasarkan blueprint penelitian

Jumlah hasil riset dan blueprint Dir. SDM dan pendidikan Menyusun penelitian berdasarkan blueprint a. Menyusun draft modul pelatihan b. Konsultasi draft modul pelatihan c. Finalisasi modul pelatihan

(28)

24

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA PIC Program Kerja Kegiatan

9 Terwujudnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien (Good Clinical Governance) Persentase pencapaian indikator mutu klinik

Dir. Medik dan Keperawatan

Evaluasi Akreditasi Membentuk TIM Bimbingan Akreditasi Sosialisasi Ke semua unit pelayanan Melengkapi sarana dan prasarana persentase pencapaian indikator indikator mutu manajerial

Dir. Medik dan Keperawatan

10 Terwujudnya standar mutu pendidikan dan pelatihan Jumlah pelatihan yang memiliki kurikulum terstandar Dir. SDM dan pendidikan

Menyusun rencana pelatihan yang akan dibuat kurikulum

rapat penyusunan rencana kegiatan tahun berjalan

Membentuk tim penyusun kurikulum

a. membentuk surat tugas untuk tim penyusun kurikulum b. Koordinasi Tim penyusun kurikulum Menyusun kurikulum pelatihan a. Membuat draft

kurikulum pelatihan b. Finalisasi Kurikulum pelatihan

11 Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance)

Capaian indikator kinerja RS BLU tahun berjalan

Dir. Utama Monitoring dan evaluasi capaian kinerja

Evaluasi berkala

PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN

12 Terwujudnya budaya kerja sesuai nilai-nilai organisasi

Persentase hasil penilaian nilai-nilai organisasi

Dir. Utama Learning Organization (outbond) Pelatihan budaya kerja, capacity building, outbond Learning Organization (inclass)

Survey Budaya Kerja berbasis nilai - nilai organisasi 13 Terwujudnya SIM RS

terintegrasi

Jumlah modul manajemen yang terintegrasi

Dir. Keuangan dan Adm Umum

RSJS 8 (Dashboard keuangan) Developing software FO 3 (fiber optic 3) User requirement 14 Tersedianya SDM yang kompeten sesuai kebutuhan organisasi Persentase pemenuhan kompetensi SDM di unit kerja Dir. SDM dan pendidikan

Penilaian capaian peningkatan kompetensi SDM:

-Direktorat SDM dan Pendidikan -Instalasi Rehab Psikososial -Unit Gawat Darurat

pendidikan dan pelatihan untuk pemenuhan standar kompetensi pelayanan 15 Terwujudnya

keandalan sarana dan prasarana

Minimum persentase OEE

Dir. Medik dan Keperwatan, SDM dan Pendidikan, Keuangan dan ADM. Umum'

Optimalisasi pemanfaatan aset tetap

Kerjasama dengan pihak ke tiga

(29)

25 4. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BLU, IKI DAN IKT

1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA BLU TAHUN 2017

NO INDIKATOR KINERJA SKOR TARGET

2017 2017 SKOR HAPER I KINERJA KEUANGAN 30.00 24,15 19,50 A. Rasio Keuangan 19.00 13,30 9,15

1 Rasio Kas ( Cash Ratio) 2.00 0,25 1,50 310,11 2 Rasio Lancar (Current Ratio) 2.50 2,50 2,50 674,56 3 Periode Penagihan Piutang ( Collection Periods) 2.00 2,00 1,00 44,43 4 Perputaran Aset tetap ( Fixed Asset Turnover) 2.00 0,50 0,25 3,63 5 Imbalan atas Aset Tetap ( return on Fixed Aset) 2.00 1,10 - 0,22 6 Imbalan Ekuitas ( Return on Equity) 2.00 1,20 0,40 0,23 7 Perputaran Persediaan ( Inventory Turnover) 2.00 1,25 1,00 17,37 8 Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2.50 2,50 2,50 48,03 9 Rasio Subsidi Biaya Pasien 2.00 2,00 - -

B. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11.00 10,85 10.35 1 RBA Definitif 2.00 2,00 2,00 - 2 Laporan Keuangan Berdasarkan SAP 2.00 1,85 1.35 - 3 Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU 2.00 2,00 2,00 - 4 Tarif layanan 1.00 1,00 1,00 - 5 Sistem Akuntansi 1.00 1,00 1,00 - 6 Persetujuan Rekening 0.50 0,50 0,50 - 7 SOP Pengelolaan Kas 0.50 0,50 0,50 - 8 SOP Pengelolaan Piutang 0.50 0,50 0,50 - 9 SOP Pengelolaan Utang 0.50 0,50 0,50 - 10 SOP Pengadaan Barang & Jasa 0.50 0,50 0,50 - 11 SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.50 0,50 0,50 -

II KINERJA PELAYANAN 35.00 29,50 25,75

1 a. Pertumbuhan Produktivitas 18.00 13,50 12,75

1 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan 2.00 2,00 2,00 1,16 2 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat 2.00 1,50 1,00 0,93 3 Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap 2.00 1,00 0,50 0,89 4 Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi 2.00 1,50 2,00 1,14 5 Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium 2.00 1,50 1,00 0,94 6 Pertumbuhan Operasi 2.00 1,50 1,50 1.1 7 Pertumbuhan Rehab Medik 2.00 1,50 2,00 1,14 8 Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran 2.00 1,50 1,25 0,97 9 Pertumbuhan Penelitian yang Dipublikasikan 2.00 1,50 1,50 1

b. Efektivitas Pelayanan 14.00 13,00 10,00

1 Kelengkapan Rekam Medik 24 Jam Selesai Pelayanan 2.00 2,00 1,25 45,07%

2 Pengembalian Rekam Medik 2.00 2,00 1,25 52,77%

3 Angka Pembatalan Operasi 2.00 1,50 2,00 0

4 Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2.00 2,00 1,50 1,26

5 Penulisan Resep sesuai Formularium 2.00 1,50 1,50 89,22%

(30)

26

NO INDIKATOR KINERJA SKOR TARGET

2017

2017 SKOR HAPER

7 Bed Occupancy Rate (BOR) 2.00 2,00 0,50 49,47%

c. Pertumbuhan Pembelajaran 3,00 3,00 3,00

1 Rata-rata Jam Pelatihan Karyawan 1,00 1,00 1,00 25,33 jam

2 Persentase Dokter Pendidik Klinis Mendapat TOT 1,00 1,00 1,00 5 Orang/ 100%

3 Program Reward dan Punishment 1,00 1,00 1,00

Ada program dilaksanakan semua

II KINERJA MUTU DAN MANFAAT KEPADA MASYARAKAT 35.00 29,70 31.68

a. Mutu Pelayanan 14.00 9,50 11,50

1 Emergency Response Time Rate 2.00 1.50 1,00 00:16:03 2 Waktu Tunggu Rawat Jalan 2.00 1,50 1,50 00:41:28 3 Length of Stay 2.00 1,50 1,00 12,72 4 Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2.00 1,50 2,00 00:43:34 5 Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2.00 1,50 2,00 1 HARI 6 Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2.00 2,00 2,00 01:04:15 7 Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2.00 1,50 2,00 01:57:27

b. Mutu Klinik 12.00 12,00 12.00

1 Angka Kematian di Gawat Darurat 2.00 2,00 2,00 0,15

2 Angka Kematian/Kebutaan≥ 48 Jam 2.00 2,00 2,00 1,61%

3 Post Operative Death Rate 2.00 2,00 2,00 0,00%

4 Angka Infeksi Nosokomial 4.00 4,00 4.00

Luka fiksasi 0%, Dermatomicosis 1,306%, Scabies dan pedicolusis 0%, Jatuh krn postural hipotensi 0,16%

5 Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit 2.00 2,00 2,00 0,00%

c. Keperdulian Kepada Masyarakat 4.00 3,50 4,00

1 Pembinaan kepada Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sarana

Kesehatan Lain 1.00 1,00 1,00 Ada program dilaksanakan semua 2 Penyuluhan Kesehatan 1.00 1,00 1,00 ada program dilaksanakan semua

3 Rasio Tempat Tidur Kelas III 2.00 1,50 2,00 57,10%

d. Kepuasan Pelanggan 2.00 1,70 1,78

1 Penanganan Pengaduan/Komplain 1.00 1,00 1,00 100%

2 Kepuasan Pelanggan 1.00 0,70 0,78 78,20%

e. Kepedulian Terhadap Lingkungan 3.00 3,00 2,40

1 Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit Berseri) 2.00 2,00 2,00

2 Hasil Pelaksanaan Program Proper Lingkungan 1.00 1,00 0,40

Pengukuran sudah dilaksanakan

JUMLAH SKOR ASPEK PELAYANAN (II + III) 70.00 59,20 57,43 100.00 83,35 76.93

(31)

27 2. CAPAIAN IKI TAHUN 2017

a. IKI Triwulan I Tahun 2017

NO Kategori INDIKATOR Nilai

Standar Bobot

JANUARI FEBRUARI MARET HAPER SKOR TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL SKOR 1 Kepatuhan Terhadap Standar Kepatuhan terhadap clinical pathway 100% 0,05 100% 100 5 100% 100 5 100% 100 5 2 Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas) ≥80% 0,05 87.11% 100 5 86,36% 100 5 86,86% 100 5

3 Prosentase Tidak adanya

Kejadian Pasien jatuh ≤3% 0,05 0,14% 100 5 0% 100 5 0% 100 5

4

Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri / UPIP

≤ 1,5 % 0,05 0% 100 5 0% 100 5 0% 100 5

5

Penerapan keselamatan Elektro Convulsive Terapi (ECT) 100% 0,07 Ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 Ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 Ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 6 Pengendalian Infeksi di RS

Infeksi Aliran Darah

Perifer (Plebitis) ≤5% 0,05 0,049% 100 5 0,046% 100 5 0,051% 100 5

7 Cuci Tangan (Hand

Hygiene) 100% 0,04

Ada kebijakan. Ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 Ada kebijakan. Ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 Ada kebijakan. Ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 8 Capaian Indikator Medik

Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah masa rawat 24 jam di UPIP

(32)

28

NO Kategori INDIKATOR Nilai

Standar Bobot

JANUARI FEBRUARI MARET HAPER SKOR TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL SKOR

9

Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat inap Psikiatri

≥90% 0,07 100% 100 7 100% 100 7 100% 100 7

10 Akreditasi Ketepatan identifikasi

Pasien 100% 0,08 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8 11 Kepuasan Pelanggan Kecepatan Respon terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8 12 Ketepatan Waktu Pelayanan Emergency Psychiatric Response Time (EPRT)

≤240

menit 0,02 00:55:30 100 2 00:55:36 100 2 00:55:12 100 2

13 Waktu Tunggu Rawat

Jalan (WTRJ) ≤60 menit 0,05 00:26:08 100 5 00:37:49 100 5 00:39:35 100 5

14 Waktu Tunggu Pelayanan

Radiologi (WTPR) ≤3 jam 0,05 01:45:23 100 5 02:03:34 100 5 02:24:07 100 5

15 Waktu Tunggu Pelayanan

Laboratorium (WTPL) ≤2 jam 0,05 01:14:46 100 5 01:16:46 100 5 02:01:08 75 3,75

16 Waktu Tunggu Pelayanan

Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤30 menit 0,05 00:28:33 100 5 00:26:57 100 5 00:34:18 75 3,75

17

Pengembalian Rekam Medik Lengkap dalam waktu 24 jam >80 % 0,02 41,62% 0 0 43,90% 0 0 45,01% 0 0 18 Keuangan Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional (PB) 65% 0,1 60,08% 100 10 68,87% 100 10 46,25% 100 10

Jumlah Skor 94,5 Jumlah Skor 96,25 Jumlah Skor 95,50 Nilai IKI 1,875 Nilai IKI 2 Nilai IKI 2

(33)

29 b. IKI Triwulan II Tahun 2017

NO Kategori INDIKATOR Nilai

Standar Bobot

April Mei Juni

HAPER SKOR TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL SKOR 1 Kepatuhan Terhadap Standar Kepatuhan terhadap clinical pathway 100% 0,05 100% 100 5 100% 100 5 100% 100 5 2 Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas) ≥80% 0,05 86,43% 100 5 87,12% 100 5 87,53% 100 5

3 Prosentase Tidak adanya

Kejadian Pasien jatuh ≤3% 0,05 0% 100 5 0,02% 100 5 0% 100 5

4

Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri / UPIP

≤ 1,5 % 0,05 0% 100 5 0% 100 5 0% 100 5

5

Penerapan keselamatan Elektro Convulsive Terapi (ECT) 100% 0,07 ada SOP, Sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 Ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 Ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 6 Pengendalian Infeksi di RS

Infeksi Aliran Darah

Perifer (Plebitis) ≤5% 0,05 0% 100 5 0% 100 5 0,54% 100 5

7 Cuci Tangan (Hand Hygiene) 100% 0,04

Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 8 Capaian Indikator Medik

Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah masa rawat 24 jam di UPIP

(34)

30

NO Kategori INDIKATOR Nilai

Standar Bobot

April Mei Juni

HAPER SKOR TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL SKOR

9

Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat inap Psikiatri

≥90% 0,07 100% 100 7 100% 100 7 100% 100 7

10 Akreditasi Ketepatan identifikasi

Pasien 100% 0,08 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8 11 Kepuasan Pelanggan Kecepatan Respon terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8 12 Ketepatan Waktu Pelayanan Emergency Psychiatric Response Time (EPRT)

≤240

menit 0,02 01:19:49 100 2 01:25:40 100 2 01:37:41 100 2 13 Waktu Tunggu Rawat

Jalan (WTRJ) ≤60 menit 0,05 00:44:57 100 5 00:46:01 100 5 00:49:11 100 5

14 Waktu Tunggu Pelayanan

Radiologi (WTPR) ≤3 jam 0,05 02:56:48 100 5 00:21:44 100 5 02:30:08 100 5

15 Waktu Tunggu Pelayanan

Laboratorium (WTPL) ≤2 jam 0,05 01:06:26 100 5 01:05:42 100 5 00:56:19 100 5

16 Waktu Tunggu Pelayanan

Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤30 menit 0,05 00:44:33 50 2,5 00:53:26 25 1,25 00:43:49 50 2,50

17

Pengembalian Rekam Medik Lengkap dalam waktu 24 jam >80 % 0,02 37,48% 0 0 43,08% 0 0 54,55% 25 0,50 18 Keuangan Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional (PB) 45% 0,1 68,77% 100 10 48,90% 100 10 48,90% 100 10

Jumlah Skor 93,75 Jumlah Skor 90,75 Jumlah Skor 94,25 Nilai IKI 1,875 Nilai IKI 1,875 Nilai IKI 1,875

(35)

31 c. IKI Triwulan III Tahun 2017

NO Kategori INDIKATOR Nilai

Standar Bobot

Juli Agustus September HAPER SKOR TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL SKOR 1 Kepatuhan Terhadap Standar Kepatuhan terhadap clinical pathway 100% 0,05 100% 100 5 100% 100 5 100% 100 5 2 Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas) ≥80% 0,05 99,11% 100 5 99,18% 100 5 88,04% 100 5

3 Prosentase Tidak adanya

Kejadian Pasien jatuh ≤3% 0,05 0% 100 5 0% 100 5 0% 100 5

4

Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri / UPIP

≤ 1,5 % 0,05 0% 100 5 0% 100 5 0% 100 5

5

Penerapan keselamatan Elektro Convulsive Terapi (ECT) 100% 0,07 ada SOP, Sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 Ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 Ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 6 Pengendalian Infeksi di RS

Infeksi Aliran Darah

Perifer (Plebitis) ≤5% 0,05 0% 100 5 0% 100 5 0,11% 100 5

7 Cuci Tangan (Hand

Hygiene) 100% 0,04

Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 8 Capaian Indikator Medik

Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah masa rawat 24 jam di UPIP

≥95% 0,07 80,48% 75 5,25 67,00% 50 3,5 79,06% 75 5

9

Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat inap Psikiatri

≥90% 0,07 100% 100 7 100% 100 7 100% 100 7

10 Akreditasi Ketepatan identifikasi

(36)

32

NO Kategori INDIKATOR Nilai

Standar Bobot

Juli Agustus September HAPER SKOR TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL SKOR 11 Kepuasan Pelanggan Kecepatan Respon terhadap Komplain (KRK) >75% 0,08 100% 100 8 100% 100 8 100% 100 8 12 Ketepatan Waktu Pelayanan Emergency Psychiatric Response Time (EPRT)

≤240

menit 0,02 01:14:30 100 2 01:07:54 100 2 01:23:06 100 2

13 Waktu Tunggu Rawat

Jalan (WTRJ) ≤60 menit 0,05 00:27:47 100 5 00:42:04 100 5 01:17:18 75 3,75

14 Waktu Tunggu Pelayanan

Radiologi (WTPR) ≤3 jam 0,05 01:33:02 100 5 02:56:27 100 5 02:13:55 100 5

15 Waktu Tunggu Pelayanan

Laboratorium (WTPL) ≤2 jam 0,05 01:03:08 100 5 00:58:16 100 5 01:04:45 100 5

16 Waktu Tunggu Pelayanan

Resep Obat Jadi (WTOJ) ≤30 menit 0,05 00:53:02 25 1,25 00:37:56 75 3,75 00:46:46 50 2,50

17

Pengembalian Rekam Medik Lengkap dalam waktu 24 jam >80 % 0,02 41,68% 0 0 44,11% 0 0 45,48% 0 0 18 Keuangan Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional (PB) 45% 0,1 46,17% 100 10 48,02% 100 10 51,72% 100 10

Jumlah Skor 92,5 Jumlah Skor 93,25 Jumlah Skor 92,50 Nilai IKI 1,875 Nilai IKI 1,875 Nilai IKI 1,875

(37)

33 d. IKI Triwulan IV Tahun 2017

NO Kategori INDIKATOR Standar Nilai Bobot

OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

HAPER SKOR TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL

SKOR HAPER SKOR

TOTAL SKOR 1 Kepatuhan Terhadap Standar Kepatuhan terhadap clinical pathway 100% 0,05 100% 100 5 100% 100 5 100% 100 5 2 Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas) ≥80% 0,05 87,60% 100 5 87,56% 100 5 87,70% 100 5 3 Prosentase Tidak adanya Kejadian Pasien jatuh ≤3% 0,05 0% 100 5 0% 100 5 0% 100 5 4 Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri / UPIP ≤ 1,5 % 0,05 0% 100 5 0% 100 5 0% 100 5 5 Penerapan keselamatan Elektro Convulsive Terapi (ECT) 100% 0,07 ada SOP, Sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 Ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 Ada SOP, sesuai indikasi, dilaksanakan oleh tenaga kompeten 100 7 6 Pengendalia n Infeksi di RS

Infeksi Aliran Darah

Perifer (Plebitis) ≤5% 0,05 0% 100 5 0% 100 5 0,00% 100 5

7 Cuci Tangan (Hand

Hygiene) 100% 0,04

Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 Ada kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi 100 4 8 Capaian Indikator Medik

Tidak adanya pasien yang dilakukan fiksasi setelah masa rawat 24 jam di UPIP

Referensi

Dokumen terkait

Pada tingkat literasi keuangan dimensi kemampuan mahasiswa jurusan sosial (ekonomi Islam) terdapat 6 mahasiswa yang termasuk dalam kategori tinggi, 41 dengan kategori

Menimbang, bahwa Permintaan Banding dari Terdakwa maupun Penuntut Umum kemudian Permintaan Pencabutan Banding dari Terdakwa maupun Penuntut Umum tersebut oleh Ketua

2.4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor : KEP- 443/KMK.01/2001 tanggal 23

Dalam pendidikan formal dan non formal, pendidik (1) harus terlibat dalam proses pembelajaran, yaitu melakukan interaksi dengan siswa dalam mendiskusikan materi pembelajaran, (2)

Keadaan ini pada akhirnya akan mempengaruhi ketahanan aktifitas fisik seseorang yang akan menimbulkan kelelahan berlebihan Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk

Pero, sinabi ni Crispin na hindi maniniwala ang kanilang ina sapagkat ipikikita niya ang maraming latay na likha ng pagpalo ng kura at ang bulsa niyang butas-butas na walang

Untuk itu, agar mampu membangun preferensi merek yang kuat maka sebaiknya menjalin hubungan intensif dengan pelanggan misalnya dengan memiliki account pada jejaring

Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Jawa Barat merupakan yang pertama dan satu-satunya balai yang dapat memijahkan ikan hias botia secara buatan dengan bantuan