37 4.1. Jenis/Desain Penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian, rancangan penelitian yang digunakan adalah uji hipotesis berdasarkan hubungan kausal. Unit yang digunakan adalah perusahaan emiten Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang dihunakan adalah data pool yang merupakan kombinasi antara coss section dengan time series.
4.2. Variabel Penelitian 4.2.1. Definisi Konsep
Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya, definisi konsep dari Effective tax rate (ETR) dalam penelitian ini merupakan perbandingan antara beban pajak penghasilan dengan laba sebelum pajak. Utang hubungan istimewa merupakan rasio utang hubungan istimewa dibagi total aset akhir tahun. Piutang hubungan istimewa merupakan rasio piutang hubungan istimewa dibagi total aset akhir tahun. Status perusahaan Penanaman Modal Asing merupakan perusahaan yang memiliki struktur modal yang dimiliki oleh asing. Size atau ukuran perusahaan merupakan tingkat ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Leverage adalah kemampuan perusahaan atas penggunaan utang untuk membiayai investasi.
4.2.1. Definisi Operasional 4.2.1.1. Effective tax rate (ETR)
Effective tax rate (ETR) merupakan tarif pajak efektif yang merupakan perbandingan antara beban pajak penghasilan dengan laba sebelum pajak dan tidak membedakan antara beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Effective tax rate (ETR) dapat dirumuskan sebagai berikut:
4.2.1.1.Utang hubungan istimewa
Utang hubungan istimewa merupakan rasio hutang hubungan istimewa dibagi total aset akhir tahun. Utang hubungan istimewa dapat dirumuskan sebagai berikut:
SPEC_LIAB
4.2.1.2. Piutang hubungan istimewa
Piutang hubungan istimewa merupakan rasio piutang hubungan istimewa dibagi total aset akhir tahun. Piutang hubungan istimewa dapat dirumuskan sebagai berikut:
4.2.1.3. Status perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)
Menurut Johannesen (2015:25) , perusahaan yang memiliki afiliasi dengan perusahaan multinasional / luar negeri melalui penanaman modal asing (foreign invesement) memiliki motivasi untuk melakukan profit shifting dan tax planning. Dalam penelitian ini afiliasi dengan luar negeri merupakan variable dummy. Bila perusahaan tersebut berstatus PMA diberikan notasi angka “1” dan bila tidak ada diberi notasi angka “0”.
4.2.1.4. Ukuran perusahaan
Size atau ukuran perusahaan merupakan tingkat ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Pengukuran tingkat ukuran perusahaan dapat dihitung dari total aktiva karena ukuran perusahaan diproksikan dengan Ln total asset. Size perusahaan diukur dengan rumus:
𝑆𝑖𝑧𝑒=Ln (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡)
4.2.1.5.Leverage
Leverage adalah kemampuan perusahaan atas penggunaan utang untuk membiayai investasi. Variabel ini diukur dengan membagi seluruh total kewajiban dengan ekuitas yang dirumuskan sebagai berikut:
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010 sampai dengan 2014. Alasan penggunaan periode 2010 sampai dengan 2014. Model sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel non random sampling. Kriteria yang ditetapkan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini ditentukan sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang secara berturut-turut menyediakan laporan tahunan di Bursan Efek Indonesia tahun 2010 - 2014;
2. Perusahaan manufaktur tersebut tidak delisting selama periode pengamatan; 3. Perusahaan manufaktur memiliki transaksi hubungan istimewa berupa utang
maupun piutang.
4. Tidak memiliki laba yang negatif/rugi. Perusahaan yang mengalami rugi berarti tidak menanggung beban pajak. Apabila ada beban pajak, merupakan beban pajak tahun berjalan.
4.4. Jenis dan sumber data
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah annual report/ laporan tahunan perusahaan yang terdaftar pada BEI. Data diperoleh dengan cara mengakses laman BEI yaitu: www.idx.co.id.
4.5. Teknik Pengumpulan data
Cara pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan oleh BEI melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD) untuk periode Tahun 2010 sampai dengan 2014.
4.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analisis linier berganda. Metode regresi berganda diterapkan dalam penelitian ini karena selain untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antar variabel, apakah memiliki hubungan positif atau negatif.
4.6.1. Analisis Statistik Dekreptif
Pengujian statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai mean, maksimum, minimum dan standar deviasi. Dengan menggunakan statistik deskriptif data dapat tersaji dengan ringkas sehingga dapat terlihat ukuran persebaran datanya normal atau tidak.
4.6.2. Uji Asumsi Klasik 4.6.2.1.Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali 2013:160). Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
2. Analisis Statistik
Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji Komlogorov-Smirnov (K-S) dilakukan dengan melihat angka probabilitasnya dengan ketentuan (Ghozali, 2013) :
1. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal.
2. Nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya > 0,05 maka distribusi dikatakan normal.
4.6.2.2.Uji Multikolonnieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:
1. Nilai R² yang dihasilkan.
2. Matrik korelasi variabel independen.
3. Nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF)
Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance<0,10 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2013:105).
4.6.2.3.Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dalam model regresi linear (Ghozali, 2013:110). Hipotesis yang akan diuji adalah: H0: tidak ada auto korelasi (r=0) dan HA: ada auto korelasi (r≠0).
4.6.2.4.Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
4.6.3. Analisis Regresi Berganda
Metode regresi berganda diterapkan dalam penelitian ini karena selain untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antar variabel, apakah memiliki hubungan positif atau negatif. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah effective tax rate. Sedangkan untuk variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu karakter utang hubungan istimewa, piutang hubungan istimewa, status perusahaan PMA, ukuran perusahaan ,dan leverage. Model regresi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
ETR = α + β1 SPEC_LIAB + β2 SPEC_REC + β3PMA+ β4SIZE + β2LEV + e
Dimana:
ETR : Effective Tax Rate
α : Konstanta
β : Koefisien regresi
SPEC_LIAB : Utang hubungan istimewa SPEC_REC : Piutang hubungan istimewa
PMA : Status perusahaan Penanaman Modal Asing SIZE : Ukuran perusahaan
LEV : Leverage
4.6.4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2013:97).
4.6.5. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Pengujian dilakukan menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Penolakan atau penerimaan hipotesis berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05 maka semua variabel independen (utang hubungan istimewa, piutang hubungan istimewa, status perusahaan PMA, ukuran perusahaan, dan leverage) secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen (effective tax rate).
2. Jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka semua variabel independen (utang hubungan istimewa, piutang hubungan istimewa, status perusahaan PMA, ukuran perusahaan ,dan leverage) secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (effective tax rate).
4.6.6. Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Penolakan atau penerimaan hipotesis berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 menyatakan bahwa secara partial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen (effective tax rate).
2. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 menyatakan bahwa secara partial variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (effective tax rate).