• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENURUNKAN TINGKAT WAKTU TUNGGU DAN TOTAL BIAYA PELAYANAN PADA SISTEM ANTRIAN STALL AREA EXPRESS MAINTENANCE DI BENGKEL SETIAJAYA MOBILINDO CIBUBUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENURUNKAN TINGKAT WAKTU TUNGGU DAN TOTAL BIAYA PELAYANAN PADA SISTEM ANTRIAN STALL AREA EXPRESS MAINTENANCE DI BENGKEL SETIAJAYA MOBILINDO CIBUBUR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MENURUNKAN TINGKAT WAKTU TUNGGU

DAN TOTAL BIAYA PELAYANAN PADA

SISTEM ANTRIAN STALL AREA EXPRESS

MAINTENANCE DI BENGKEL SETIAJAYA

MOBILINDO CIBUBUR

Benedictus Dannan Dwiyan Pramudyo

School of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, BINUS University, Jl. KH Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta, 11410, Indonesia, 021-5345830, hkgershwin@gmail.com

Benedictus Dannan D.P, Januar Nasution, B.Sc., M.Sc.

ABSTRACT

In this era of globalization, companies should be required to use time efficiently and effectively in order to meet growing market demand. Toyota as the leader of the automotive market in Indonesia through its official dealers always try to provide total satisfaction to the customers of Toyota. One manifestation is the increased service at the general repair workshop with shortening the production process. To support the required system effective and efficient in terms of time and cost. This study examined the queuing system that occurs in the Express Maintenance at Setiajaya Mobilindo Cibubur. By taking the data arrivals, service time, and cost data for the research can be carried out calculations and simulations performed using Promodel ver 7.5. The results showed that the company is recommended to implement the proposed system by adding one more stall of Express Maintenance to increased service at the general repair workshop Setiajaya Mobilindo Cibubur.

Key Word : Stall Express Maintenance, waiting time, total cost, queueing.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu hal terpenting dalam upaya meningkatkan layanan kualitas servis di bengkel resmi Toyota adalah menurunkan waktu tunggu sebelum proses perbaikan dilakukan (Gambar 1). Timbulnya antrian panjang yang mengakibatkan pelanggan menunggu merupakan bentuk penurunan layanan kualitas servis. Berdasarkan penelitian terhadap bengkel Setiajaya Mobilindo Cibubur (Gambar 2), semakin meningkatnya unit entry yang datang tiap bulannya, perusahaan semakin dituntut untuk tetap meningkatkan layanan kualitas servis bengkel Toyota terhadap pelanggan. Namun pada kondisi saat ini, dalam rangka memenuhi kebutuhan unit entry, timbul antrian panjang pada jenis perbaikan Express Maintenance. Walaupun terdapat beberapa jenis perbaikan yang dimiliki oleh bengkel tersebut, salah satu jenis perbaikan yang dominan digunakan oleh pelanggan adalah Express Maintenance (Gambar 3). Express Maintenance merupakan salah satu jenis perbaikan umum yang memerlukan waktu lebih sedikit dibandingkan dengan perbaikan biasa. Di dalam Express Maintenance ini, waktu merupakan hal terpenting dalam menjamin layanan kualitas servis.

(2)

Ga mbar 1. Strategi Peningkatan Gambar 2. Unit Entry Setiajaya Mobilindo Layanan Kualitas Servis Cibubur bulan September~Desember 2013

Gambar 3. Komposisi Jenis Perbaikan Setiajaya Mobilindo Cibubur

Antrian yang terjadi pada pada perbaikan Express Maintenance disebabkan karena kurangnya jumlah stall yang memadai untuk melayani unit entry yang ada. Untuk menganalisa jumlah stall yang optimal digunakan perhitungan teori antrian. Sebagai pendukung analisa disertakan metode menggunakan simulasi dengan tujuan meniadakan biaya percobaan dalam menganalisa jumlah stall. Kemudian perhitungan dari segi kelayakan investasi dilakukan untuk mengetahui perbandingan nilai investasi sistem antrian yang diusulkan terhadap total biaya yang dikeluarkan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang terjadi, diperlukan sebuah improvement untuk menangani hal tersebut. Untuk itu, kita dapat melakukan analisa apakah dengan sistem usulan yaitu penambahan 1 stall Express Maintenance dapat mengimbangi pelayanan jumlah unit entry yang ada melalui perhitungan analisa dan simulasi?.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan dilakukan proses pengembangan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi kondisi aktual yaitu waktu proses kerja yang terjadi pada jenis perbaikan Express Maintenance sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas pelayanan servis bengkel Setiajaya Mobilindo Cibubur, 2) Mengetahui panjangnya antrian pada proses kerja tersebut, 3) Mengetahui waktu yang dibutuhkan untk mengantri di dalam sistem, 4) Menciptakan kondisi ideal berupa sistem usulan dengan menambah stall Express Maintenance dalam jumlah yang optimal. Dari tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1) Meningkatkan kualitas pelayanan servis bengkel terhadap penggunaan waktu proses kerja yang

(3)

efektif dan efisien yang berdampak pada kepuasan pelanggan di bengkel Setiajaya Mobilindo Cibubur, 2) Memberikan solusi yang terbaik dalam peningkatan kualitas pelayanan servis bengkel yang disertai dengan data perhitungan analisa dan simulasi terhadap waktu proses kerja bengkel, 3) Memberikan solusi terhadap analisa biaya yang dikeluarkan dari sistem usulan, 4) Melakukan optimisasi terhadap penambahan stall Express Maintenance yang digunakan dalam proses kerja jenis perbaikan Express Maintenance.

METODE PENELITIAN

Diagram alir

Membahas metode penelitian dan langkah-langkah yang penulis gunakan dalam penelitian dengan menampilkan bantuan diagram alir dan penjelasannya secara rinci. Metode penelitian berguna sebagai penentu hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

Tahap Pendahuluan

Tahap awal ini merupakan pengumpulan referensi berupa data-data penunjang yang bersumber dari dasar teori yang berkaitan dengan topik penelitian seperti teori antrian, distribusi dalam karakteriskitik operasi antrian. Penulis juga menyertakan teknik simulasi beserta penggunaanya melalui software alat simulasi ProModel Ver 7.5 Dasar teori yang terkumpul semua ini akan sangat menunjang dalam pemecahan masalah.

Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem diperlukan untuk mengenal dan mendalami sistem antrian yang akan diteliti. Sistem antrian pada kondisi aktual inilah yang akan dijadikan parameter untuk menentukan perkembangan dari sistem antrian yang diusulkan. Pada tahap ini dilakukan studi lapangan untuk mengamati pergerakan unit mobil yang akan diperbaiki di dalam jenis perbaikan Express Maintenance di bengkel Setiajaya Mobilindo Cibubur..

Pengumpulan data

Langkah yang harus dilakukan sebelum mengolah data adalah melakukan pengumpulan data sebagai salah satu cara mengetahui kondisi aktual yang mengakibatkan antrian pada jenis perbaikan Express Maintenance di bengkel Setiajaya Mobilindo Cibubur. Berikut data hasil yang telah dilkumpulkan adalah sebagai berikut :

a. Model Sistem Antrian

Berdasarkan hasil pengamatan, notasi dasar antrian jenis perbaikan ini mengikuti M/M/2/3/FCFS. Berikut beberapa karakteristik dasar sistem antrian yang menganut pola ini : 1) Pola kedatangan dan pelayanan mengikuti distribusi Poisson dan Eksponensial, 2) Sesuai dengan karakter Multi Channel Single Phase dimana pelanggan akan antri dalam sebuah antrian dan selanjutnya akan menuju ke beberapa fasilitas yang telah disediakan untuk dilayani, 3) Jumlah server / stall pelayanan berjumlah 2 dengan masing-masing mempunyai kapasitas maksimal 3 unit mobil, 4) Disiplin antrian yang digunakan adalah First Come First Served, dimana pelanggan yang datang pertama akan dilayani pertama terlebih dahulu.

(4)

Gambar 4. Sistem Antrian Aktual dengan Notasi M/M/2/3/FCFS b. Data Jumlah Kedatangan

Data kedatangan didapatkan dengan pengamatan langsung di area perbaikan Express Maintenance. Perhitungan data waktu kedatangan unit dengan menggunakan distribusi frekuensi. Jumlah kedatangan (xi) terbagi menjadi 4 bagian yang menyatakan jumlah unit entry yang masuk setiap 30 menit. Pengambilan sampel data dilakukan dimana unit entry datang dan mengalami perbaikan jenis Express Maintenance selama sebulan.

Tabel 1. Data jumlah kedatangan unit entry Jumlah Kedatangan Xi Frekuensi Xi Xi.Fi 1 78 78 2 78 156 3 52 156 4 26 104 Jumlah 234 494 .

= = 2,1 unit / 30 menit kedatangan

Berdasarkan data yang diambil pada bulan Oktober 2012, diperoleh jumlah rata-rata kedatangan per jam pada perbaikan Express Maintenance ini adalah 4,2 unit / jam kedatangan.

c. Data Waktu Pelayanan

Data pelayanan dikumpulkan berdasarkan jumlah unit entry yang dilayani pada perbaikan jenis Express Maintenance selama sebulan. Dalam melakukan penelitian ini, unit data pelayanan dilakukan dengan membagi kelompok waktu pelayanan tiap 5 menit. Pembagian klasifikasi waktu pelayanan dimulai dari lamanya waktu selama 15 menit sampai dengan 35 menit.

(5)

Tabel 2. Data waktu pelayanan unit entry Waktu

Pelayanan (minutes)

Batas Atas Batas Bawah Nilai Tengah Xi Frekuensi Fi Xi.Fi 15~20 0,15 0,2 0,175 234 4095 21~25 0,21 0,25 0,23 52 1196 26~30 0,26 0,3 0,28 156 4368 31~35 0,31 0,35 0,33 52 1716 Jumlah 494 11375 µ = = 23,026 menit/unit

Berdasarkan data yang diambil pada bulan Oktober 2012, maka rata-rata waktu pelayanan unit per jam adalah 2,6 unit / jam.

d. Data Upah Tenaga Kerja

Dalam 1 stall Express Maintenance diperlukan tenaga kerja mekanik sejumlah 2 orang. Pada jam kerja yang terjadi di bengkel Setiajaya Mobilindo Cibubur hanya terdiri dari 1 shift yaitu dari jam 08.00 sampai dengan 17.00. Dari hasil wawancara, upah regular (Ci) terhadap seorang mekanik yaitu sebesar Rp. 8.450/ jam dan upah lembur (Cw) sebesar 29.550/ jam.

e. Data Biaya fasilitas dan peralatan pada jenis perbaikan Express Maintenance.

Untuk memenuhi kebutuhan pengadaan Express Maintenance di suatu bengkel diperlukan biaya yang terdiri dari biaya fasilitas dan peralatan. Pada biaya fasilitas diperlukan biaya total sebesar Rp. 39.201.000,-. Selain biaya fasilitas, diperlukan biaya pengadaan peralatan khusus untuk Express Maintenance. Pada biaya peralatan khusus diperlukan biaya total sejumlah Rp. 92.383.050,.

Pengolahan data

Membahas langkah-langkah yang digunakan penulis dalam menganalisa data. Metode perhitungan analisa dan simulasi merupakan langkah-langkah yang penulis gunakan dalam penelitian untuk menentukan solusi terhadap sistem ideal yang diusulkan.

Kesimpulan dan saran

Membahas kesimpulan dari hasil perhitungan analisa dan simulasi yang telah dilakukan. Penulis juga memberikan saran terhadap sistem yang diusulkan agar nantinya sistem yang dijalankan bisa bermanfaat dan berfungsi dengan baik.

HASIL DAN BAHASAN

(6)

Pengujian data yang dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil diterima untuk dijadikan data untuk menghitung karakteristik sistem antrian atau tidak. Untuk menguji data ini dilakukan uji frekuensi teoritis melalui masing-masing distribusi poisson (jumlah kedatangan), eksponensial (waktu pelayanan) dan uji kebaikan suai dengan menggunakan rumus chi kuadrat.

Tabel 3. Uji Distribusi poisson jumlah kedatangan unit Jumlah Kedatangan Xi Frekuensi Xi Probabilitas Poisson Fi Frekuensi Teoritis ei Uji Kesesuaian X2 1 78 0,255662591 62,4356 4,081000614 2 78 0,269883219 63,1527 4,599848217 3 52 0,189917821 44,4408 1,602924296 4 26 0,100234405 23,4549 0,235649386 Jumlah 234 10,51942251 Tingkat kepercayaan 99% = 11,345. x2 hasil < x2 tabel; diterima

10,5194< 11,345.

Tabel 4. Uji Distribusi Eksponensial waktu pelayana unit

Waktu Pelayanan (minutes) Batas Atas (t1) Batas Bawah (t2) Nilai Tengah Xi Frekuensi Fi Fi ei x 2 15~20 0,15 0,2 0,175 234 0,4979 245,9662 6,0978 21~25 0,21 0,25 0,23 52 0,1101 54,3862 0,0659 26~30 0,26 0,3 0,28 156 0,0348 171,9863 0,0208 31~35 0,31 0,35 0,33 52 0,0110 54,3874 0,0007 JUMLAH 494 6,1852 tingkat kepercayaan 99% = 11,345. x2 hasil < x2 tabel; Diterima

6,1852 < 11,345.

Dengan menggunakan frekuensi teoritis terlihat bahwa nilai yang ada pada frekuensi tersebut hampir mendekati frekuensi aktual. Setelah menghitung frekuensi teoritis, terdapat uji goodness of fit atau kesesuaian menggunakan chi kuadrat. Dilihat dari hasil perhitungan yang lebih kecil dari hasil tabel menunjukkan bahwa data tersebut bisa diterima dan digunakan dalam perhitungan analisa selanjutnya. Perhitungan Teori Antrian

Perhitungan teori antrian menggunakan rumus perhitungan dari notasi model antrian yang telah ditentukan M/M/2/3/FCFS dengan model antrian yang diusulkan M/M/3/3/FCFS.

(7)

Gambar 5. Sistem Antrian Usulan dengan notasi M/M/3/3/FCFS

Karakteristik ini dapat mengetahui perbandingan diantaranya tingkat intesitas kegunaan pelayanan, kemungkinan tidak ada pengantri dalam sistem, waktu dan jumlah unit dalam sistem antrian kondisi aktual dengan yang diusulkan seperti yang tertuang di tabel 5.

Tabel 5. Perhitungan Teori Antrian

Simulasi dengan ProModel 7.5

Dengan bantuan ProModel, simulasi dapat dilakukan untuk mendukung penentuan sistem antrian usulan dengan mengetahui perbandingan antara tingkat waktu menunggu unit jika sistem usulan dilakukan dengan sistem antrian pada kondisi aktual.

(8)

Pada sistem antrian aktual terdapat antrian yang timbul pada waiting stall (Gambar 6). Namun pada sistem antrian usulan tidak terdapat antrian yang timbul pada waiting stall (Gambar 7). Tingkat utilitas Stall Express Maintenance menunjukkan seberapa besar penggunaan stall bengkel tersebut terpakai dalam suatu proses pelayanan sedangkan tingkat non produktifitas Stall Express Maintenance menunjukkan seberapa besar penggunaan stall bengkel tersebut tidak terpakai dalam suatu proses pelayanan. Berikut ini adalah hasil perbandingan dari tingkat utilitas dan tingkat non produktifitas Tabel 6. Perbandingan Tingkat Utilitas Tabel 7. Perbandingan Tingkat Non Produktifitas

Dari hasil analisa data statistik tingkat utilitas dan waktu non produktifitas stall Express Maintenance untuk kedua sistem tersebut, setelah melakukan simulasi dengan 100 kali percobaan diperoleh hasil tingkat menunggu entitas dalam antrian.

Tabel 8. Perbandingan Tingkat Waktu Tunggu

Perhitungan Karakteristik Biaya pada Sistem Antrian

Dari karakteristik sistem operasi antrian, dapat dilakukan juga untuk menentukan biaya total pelayanan dari biaya upah tenaga kerja yang dikeluarkan selama perjam dalam sistem antrian pada kondisi aktual dengan sistem yang diusulkan.

Tabel 9. Total Biaya Pelayanan

Perhitungan Segi Kelayakan Investasi

Berdasarkan hasil pengumpulan data, telah ditentukan dalam upaya mewujudkan sistem antrian usulan dengan menambahkan 1 Stall Express Maintenance diperlukan biaya investasi awal sebesar Rp. 131.584.050,-. Hasil yang diperoleh dari perhitungan karakteristik biaya pada sistem antrian terdapat perbedaan selisih sebesar Rp 11.394,-. Namun jika dikalikan setahun terdapat perbedaan selisih menjadi Rp. 28.439.424,- sehingga dapat dilakukan segi kelayakan investasi (lihat tabel 10).

(9)

Tabel 10. Metode Perhitungan Analisa Investasi

Dari keempat metode diatas, rata-rata perusahaan akan memperoleh keuntungan di tahun keenam jika melakukan sistem antrian usulan.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari segi waktu dengan menggunakan simulasi antrian ProModel ver 7.5, dengan ditambahnya 1 stall Express Maintenance terjadi pengurangan tingkat menunggu sebesar 10,89 % dari sistem antrian kondisi awal yaitu 14,7 % menjadi 3,81 %, dari sistem antrian yang diusulkan.

Gambar 6. Penurunan Tingkat Waktu Tunggu

Dari hasil perhitungan karakter operasi antrian, total biaya yang dikeluarkan pada 2 stall Express Maintenance adalah Rp 144.851, - sedangkan total biaya yang dikeluarkan pada sistem usulan yaitu 3 stall Express Maintenance berkurang menjadi Rp 133.457, -.

(10)

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem antrian usulan akan berdampak lebih baik terhadap segi waktu dan biaya jika dibandingkan dengan sistem antrian pada kondisi aktual.

Saran

Agar sistem yang diusulkan dapat berjalan dengan lancar, sebaiknya perusahaan yang terkait, yaitu Setiajaya Mobilindo Cibubur dapat memposisikan penambahan stall yang baru di dekat area stall Express Maintenance yang lain. Selain itu sebaiknya perusahaan dapat memberikan pelatihan bagi mekanik baru, serta fasilitas tool yang memadai diiringi dengan Standard Operation Procedure yang jelas

REFERENSI

Gross, D., Harris, Carl. (2008). Fundamentals of Queueing Theory, USA :John Wiley & Sons, Inc. Hillier, Frederick S., Lieberman, Gerald J. (2005). Introduction to Operation Research, USA :

McGraw-Hill Companies, Inc.

Bocharov, D’Apice., Pechinkin, Salerno. (2004). Modern Probability and Statistic Queueing Theory. Netherlands : Koninklijke Brill N.V.

Lehmann, E.L., Romano, Joseph P. (2005). Testing Statistical Hypothese, USA : Springer Science + Business Media.

Montgomery, D. (2009). Introduction to Statistical Quality Control, Asia : John Wiley & Sons Pte. Ltd. Hayter, A. (2007). Probability and Statistics for Engineers and Scientists, Australia : Thompson Brooks. Charles, H., Biman, K., Royce, B. (2001). Simulation Using ProModel, USA : McGraw-Hill Companies,

Inc.

Siagian, D., Sugiarto. (2000). Metode Statistika untuk bisnis dan ekonomi, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugito, Mukid, M. (2011). Distribusi Poisson dan Distribusi Eksponensial Dalam Proses Stokastik. Media Statistika. 4 (2): 113-120.

Herjanto, Eddy. (2003). Analisa Kuantitatif untuk Pengambilan Keputusan, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kakiay, Thomas J. (2004). Pengantar Sistem Simulasi, Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Fuad, M., Christin, H., Nurlela, Sugiarto, Paulus. (2000). Pengantar Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gaspersz, V. (2008). Ekonomi Manajerial Pembuatan Keputusan Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Arifin, J. (2005). Aplikasi Excel dalam Perencanaan Keuangan, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Kamilie, S., Jonny. (2011). Analisis Sistem Antrian Pada Area Final Inspection di Vehicle Logistic

Center PT. ADM Untuk Opimalisasi Jumlah Server, Waktu Tunggu, dan Total Biaya Pelayanan. INASEA. 11 (1): 26-3.

May, M. E. (2007). Rumus Sukses Toyota Menguasai Inovasi, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Monden, Y. (2012). Toyota Production System An Integrated Approach Just In Time, USA : Taylor &

Francis Group.

Morgan, J. M. (2006). The Toyota Product Development System : Integrating People, Process And Technology, USA : Productivity Press.

RIWAYAT PENULIS

Benedictus Dannan Dwiyan Pramudyo lahir di kota Bekasi pada tanggal 5 Agustus 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara jurusan Teknik Industri pada tahun 2013. Saat ini bekerja sebagai Kaizen Expert di PT. Toyota Astra Motor.

Gambar

Gambar 3.  Komposisi Jenis Perbaikan Setiajaya Mobilindo Cibubur
Gambar 4. Sistem Antrian Aktual  dengan Notasi M/M/2/3/FCFS  b.  Data Jumlah Kedatangan
Tabel 2. Data waktu pelayanan unit entry
Tabel 3. Uji Distribusi poisson jumlah kedatangan unit  Jumlah   Kedatangan  Xi  Frekuensi  Xi  Probabilitas  Poisson Fi  Frekuensi  Teoritis ei Uji   Kesesuaian X 2 1  78  0,255662591  62,4356  4,081000614  2  78  0,269883219  63,1527  4,599848217  3  52
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan model pembelajaran perlu dilakukan untuk menarik minat belajar siswa, karena variasi model atau metode yang digunakan oleh guru dapat mengakibatkan penyajian

Kemudian, untuk melaksanakan peraturan pemerintah diatas maka pemerintah dalam hal ini Kementerian Hukum dan HAM RI menerbitkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Pada bagian penerima, penerima disini merupakan penerima langsung ( straight receiver ), sinyal yang dikirim akan diterima oleh antena penerima, sinyal akan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bab IV dan V, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara Self Efficacy dan Kemandirian

Teori modernisasi dapat dipakai untuk menjelaskan pemikir- an dan gerakan modernisasi (tajdid) yang terjadi di dunia Islam. Modernisasi Islam di Indonesia secara historis tidak

Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, dalam sistem ini terdapat empat bagian pengguna yaitu admin yang

Pengolahan data terkait infrastruktur KM: budaya organisasi, OCAI, dilakukan dengan menjumlahkan setiap bagian pertanyaan yang bersesuaian kemudian dibagi berdasarkan

Keterkaitan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama melihat pada pengelolaan budaya organisasi, sedangkan perbedaannya adalah peneliti