• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL STEAMED CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL STEAMED CAKE MENGGUNAKAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

UJI KESUKAAN HASIL JADI COLOURFUL

STEAMED CAKE MENGGUNAKAN

TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG JAGUNG

Vinsensia Angelis Tanza

Universitas Bina Nusantara

Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27. Kebon Jeruk. Jakarta Barat 11530 (62 – 21 ) 535 0660 / 535 0644

vinsensia3893@gmail.com Trias Septyoari Putranto, SST.Par., M.M.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tepung jagung dapat digunakan

sebagai pengganti tepung terigu sebagai bahan dasar dalam pembuatan colourful

steamed cake. Peneliti ingin melihat tingkat penerimaan masyarakat terhadap

colourful steamed cake yang menggunakan bahan dasar tepung terigu dan tepung

jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif berdasarkan uji kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penggunaan tepung jagung terhadap colourful steamed cake dapat diterima

oleh masyarakat. (VAT)

Kata Kunci : Colourful Steamed Cake, tepung jagung, tepung terigu, uji kesukaan

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine whether the corn flour can be used as

a subtitution to wheat flour for basic ingredient in colourful steamed cake making.

Researcher wanted to see the people’s preference towards colourful steamed cake

using wheat flour and corn flour. The research method used was descriptive analysis

method with a quantitative approach based on hedonic test. The result showed that

the use of corn flour for colourful steamed cake can be accepted by people. (VAT)

Keywords : Colourful Steamed Cake, corn flour, wheat flour, preference test

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jajanan pasar terdiri dari jenis kue tradisional Indonesia, warisan dari nenek moyang, yang tidak lekang seiring berjalannya waktu. Sejak dulu hingga saat ini, keberadaan jajanan pasar masih tetap terpelihara dan permintaannya selalu ada bahkan semakin besar. Hal ini disebabkan karena jajanan pasar sudah begitu dikenal dan diingat oleh setiap orang. Proses pengenalan jajanan pasar berawal dari seorang ibu yang biasanya membawa oleh – oleh berupa kue saat ia pulang dari pasar. Bisa jadi kue tradisional ini disebut jajanan pasar karena kue ini paling banyak dijumpai di pasar tradisional. Di setiap sentra pasar tradisional, pasti akan terdapat satu los khusus yang menjual berbagai macam jajanan pasar. Proses pengenalan jajanan pasar memang cukup lama dan berlangsung secara terus menerus. Untuk keluarga yang masih memegang tradisi zaman dulu, membagikan jajanan pasar pada kerabat dan tetangga merupakan hal wajib yang harus dilakukan pada hari – hari khusus (Yuyun Alamsyah, 2008).

Jajanan pasar kenyataannya tidak tergerus oleh munculnya kue – kue modern yang muncul dipasaran, bahkan tidak bisa digantikan oleh fungsi snack instan yang telah banyak diproduksi oleh pabrik – pabrik besar. Seiring perkembangannya, banyak juga hotel berbintang yang tidak malu – malu menyajikan kue tradisional ini dengan kue modern lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena jajanan pasar memiliki bentuk, cita rasa, tekstur, dan penampilan yang lebih menggoda selera (Budi Sutomo, 2012).

Jajanan pasar dapat dibedakan menjadi menjadi 2 jenis yaitu jajanan pasar tradisional dan jajanan pasar modern. Jajanan pasar tradisional memiliki bentuk, rasa, dan penampilan yang tidak mengalami perubahan atau tetap mempertahankan style asli. Jajanan pasar modern merupakan jajanan pasar tradisional yang dimodifikasi sehingga sebagian atau bahkan seluruh bentuk, rasa, dan penampilannya berubah (Yuyun Alamsyah, 2008).

Selain jenis – jenis jajanan pasar yang beraneka ragam, menurut Budi Sutomo (2012:14), teknik memasak dari jajanan pasar sendiri juga bervariasi. Bisa dikukus seperti kue talam, bugis, kue putu, bolu kukus, dan sebagainya. Ada pula beberapa jenis jajanan pasar yang dibuat dengan teknik digoreng seperti kembang goyang, onde – onde, kue cucur, dan lain - lain. Ada pula dengan cara direbus seperti klepon, sagu mutiara, dan biji salak. Selain itu, bisa juga dipanggang di atas api kompor dengan media cetakan yang biasanya terbuat dari besi atau kuningan seperti kue cubit, carabikang, kue pukis, dan lain – lain, atau bisa juga dengan menggunakn media oven seperti membuat bika ambon dan kue sus.

Di Indonesia, pembuatan jajanan pasar sudah tidak asing dalam menggunakan bahan baku seperti tepung terigu yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan bolu kukus (Lilly T. Erwin, 2004). Tepung terigu berasal dari tanaman gandum yang melalui proses penggilingan yang kemudian dikembangkan menjadi beragam makanan. Dalam tepung terigu, terdapat gluten yang secara khas membedakan tepung terigu dengan tepung lainnya. Gluten merupakan suatu senyawa dalam tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis. Kandungan gluten menentukan kadar protein dalam tepung terigu. Semakin tinggi kadar gluten, semakin tinggi pula kadar protein dari tepung terigu tersebut (Bogasari, 2011).

Namun, tepung terigu sebagai bahan dasar dapat diganti dengan ragam tepung yang lain. Penggantian bahan dasar tepung terigu ini mampu memberikan cita rasa yang berbeda, tanpa mengurangi kelezatan jajanan pasar, dan dapat memberikan variasi rasa tersendiri. Ada banyak ragam pengganti tepung terigu yang dapat dimanfaatkan untuk membuat jajanan pasar salah satunya adalah tepung jagung (Dapur Aliza, 2010). Tepung jagung terbuat dari biji jagung yang dipisahkan dari tongkolnya yang lalu dibersihkan dan dikeringkan yang bertujuan agar kadar air dalam jagung berkurang. Setelah biji jagung kering, proses selanjutnya adalah penggilingan dan pengayakan yang lalu menghasilkan tepung jagung (Dayat Suryana, 2013). Tepung jagung tidak memiliki kandungan gluten sehingga cocok dikonsumsi bagi orang – orang yang melakukan diet non gluten seperti penderita diabetes maupun penderita autis (Dapur Aliza, 2010). Selain itu, tepung jagung memiliki keunggulan lain antara lain memudahkan formulasi karena mudah untuk dicampurkan dalam adonan, dapat dilakukan fortifikasi (pengayaan gizi), dan lebih praktis karena siapa pakai (Dayat Suryana, 2013).

Maka dengan melihat hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang organoleptik pada uji kesukaan yaitu pembuatan colourful steamed cake (bolu kukus warna – warni), yang pada umumnya menggunakan tepung terigu apakah dapat disubsitusikan dengan menggunakan tepung jagung. Penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Uji Kesukaan Hasil Jadi

(3)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tekstur, warna, rasa, dan aroma dari hasil jadi colourful steamed cake yang

terbuat dari tepung jagung?

2. Bagaimana tingkat kesukaan dan daya terima responden terhadap hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan mengkaji tekstur, warna, rasa, dan aroma dari hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung.

2. Untuk mengetahui dan mengkaji tingkat kesukaan dan daya terima responden terhadap hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan akan tercipta manfaat sebagai berikut :

1. Dapat meneliti dan membuktikan tepung jagung sebagai bahan subsitusi tepung terigu yang baik dalam pembuatan colourful steamed cake.

2. Memberikan pengetahuan tambahan serta inovasi yang berhubungan dengan penelitian uji kesukaan hasil jadi colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung.

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang dipakai oleh penulis dalam melakukan penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Tepung Terigu dan Tepung Jagung” adalah penelitian dengan cara eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto (2013:9), penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mecari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor – faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan tujuan untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Eksperimen yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk mencari tahu hasil jadi colourful steamed cake yang dibuat menggunakan tepung jagung dan mengetahui perbandingannya dari segi tingkat kesukaan masyarakat terhadap hasil jadi eksperimen colourful steamed cake yang dibuat menggunakan tepung terigu.

Dalam pelaksanaannya, penulis mengumpulkan data dengan cara membagikan kuisioner kepada panelis yang dilakukan secara personal. Dengan dilakukannya cara seperti itu, penulis terjun langsung ke lapangan dengan membagikan dua macam colourful steamed cake yang berbeda, dimana yang satu menggunakan tepung terigu dan yang satu lagi menggunakan tepung jagung serta membagikan kuisioner yang berisikan pertanyaan – pertanyaan mengenai kesukaan panelis terhadap rasa, tekstur, aroma, maupun warna. Dengan kuisioner tersebut, penulis dapat mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap colourful steamed cake yang menggunakan tepung terigu dan tepung jagung.

Unit analisis yang ditinjau adalah individu yaitu colourful steamed cake sendiri, dan informasi yang didapat dari kuisioner hanya akan dikumpulkan pada waktu tertentu atau biasa disebut sebagai studi satu tahap (one shot case study). Menurut Sugiyono (2012), one shot case study adalah sebuah model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada satu saat.

(4)

Tabel 1 Desain Penelitian

Desain Penelitian Metode Penelitian Jenis Penelitian Experimental Bentuk Experimen One Shot Case Study

Unit Analisis Individual

Cara Pengumpulan Data Kuisioner

B. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut yang kemudian dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Pada penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Jagung”, penulis menggunakan dua variabel, yaitu operasionalisasi variabel tepung terigu dan operasionalisasi variabel tepung jagung. C. Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2012:64).

Hipotesis yang disusun penulis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : Hipotesis 1 :

H0 : Tidak ada kesukaan panelis terhadap aroma pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

H1 : Ada kesukaan panelis terhadap aroma pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

Hipotesis 2 :

H0 : Tidak ada kesukaan panelis terhadap rasa pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

H1 : Ada kesukaan panelis terhadap rasa pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

Hipotesis 3 :

H0 : Tidak ada kesukaan panelis terhadap warna pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

H1 : Ada kesukaan panelis terhadap warna pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

Hipotesis 4 :

H0 : Tidak ada kesukaan panelis terhadap tekstur pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

H1 : Ada kesukaan panelis terhadap tekstur pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

Hipotesis 5 :

H0 : Tidak ada daya terima panelis terhadap colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

H1 : Ada daya terima panelis terhadap colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

Keterangan :

H0 : Hipotesis nol H1 : Hipotesis alternatif

(5)

Menurut Siregar (2011:256), dalam pengujian hipotesis, kaidah yang digunakan adalah membandingkan Sig dengan taraf signifikan (α) yang sudah ditetapkan bahwa α = 0,05 atau 5%, dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika nilai Sig > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika nilai Sig < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah penghuni Icon Residence.

Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi.

Panelis untuk uji kesukaan ini menggunakan panelis tidak terlatih sebanyak minimal 80 orang (Betty & Tjutju, 2008:85). Maka penulis mengambil sampel dari penghuni Icon Residence.

E. Uji Hedonik

Uji kesukaan juga disebut dengan uji hedonik. Dalam uji ini, panelis diminta tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau ketidaksukaan beserta tingkatannya. Tingkat – tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya dalam hal ‘suka’, dapat mempunyai skala hedonik seperti : amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, kurang suka, tidak suka, sangat tidak suka, amat sangat tidak suka. Diantara agak suka dan kurang suka kadang – kadang ada tanggapan yang disebut netral. Skala hedonik ini dapat direntangkan atau diciutkan. Dalam penganalisisan, skala hedonik ditransformasikan menjadi skala numerik dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan. Dengan data numerik ini, dapat dilakukan analisis statistik (Betty & Tjutju, 2008:116).

F. Jenis Data Penelitian

Pada penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Jagung”, penulis akan menggunakan dua jenis sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.

Tabel 2 Jenis Sumber Data

Variabel Penelitian Sumber Data

Teknik Pembuatan Colourful Steamed Cake

Data Sekunder : Steamed Cake oleh Primarasa, 2015.

Aroma Colourful Steamed Cake Data Primer : Penyebaran Kuisioner Rasa Colourful Steamed Cake Data Primer : Penyebaran Kuisioner Warna Colourful Steamed Cake Data Primer : Penyebaran Kuisioner Tekstur Colourful Steamed Cake Data Primer : Penyebaran Kuisioner

(6)

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2012:142), kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

H. Metode Analisis Data Analisis Deskriptif Frekuensi

Analisis deskriptif frekuensi adalah suatu analisis yang digunakan untuk menghitung frekuensi data pada variabel dan disajikan dalam bentuk tabel angka dan grafik (Duwi Priyatno, 2012:71).

Analisis Deskriptif Statistik

Pada penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Jagung”, penulis menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147), analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

I. Paired Sampel T-Test

Menurut Duwi Priyatno (2013), uji berpasangan atau paired sample t-test adalah uji yang digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel data yang berhubungan. T-test ini membandingkan satu kumpulan pengukuran dengan kedua sampel yang sama. Pada penelitian ini, sampel yang akan digunakan adalah colourful steamed cake yang dibuat menggunakan tepung terigu dan colourful steamed cake yang dibuat menggunakan tepung jagung.

Alat yang sering digunakan untuk menghitung paired sample t-test adalah SPSS

(Statistical Product and Service Solution). Menurut Duwi Priyatno (2013), SPSS merupakan

paket program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik terutama analisis statistik untuk ilmu – ilmu sosial maupun penelitian. Dengan menggunakan SPSS, paired sample

t-test akan dihasilkan nilai rata – rata (mean) dan Sig (2-tailed) untuk mengetahui signifikansi

produk yang diuji.

HASIL DAN BAHASAN

A. Penilaian Panelis Tidak Terlatih Terhadap Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu)

Tabel 3 Penilaian Panelis Tidak Terlatih Terhadap Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) 6 5 4 3 2 1 Jumlah Frekuensi

Aroma 12 18 26 8 8 8 80

Rasa 10 31 24 6 3 6 80

Warna 5 17 26 13 8 11 80

Tekstur 5 18 29 12 6 10 80

Dapat dilihat jawaban dari panelis tidak terlatih terhadap colourful steamed cake A (tepung terigu) adalah sebagai berikut :

1. Dari segi aroma colourful steamed cake A (tepung terigu), sebanyak 12 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 18 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 26 panelis tidak terlatih menjawab suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 8 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka.

2. Dari segi rasa colourful steamed cake A (tepung terigu), sebanyak 10 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 31 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 24 panelis tidak terlatih menjawab suka, 6 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 3 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 6 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka. 3. Dari segi warna colourful steamed cake A (tepung terigu), sebanyak 5 panelis tidak terlatih

menjawab amat sangat suka, 17 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 26 panelis tidak terlatih menjawab suka, 13 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 11 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka.

(7)

4. Dari segi tekstur colourful steamed cake A (tepung terigu), sebanyak 5 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 18 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 29 panelis tidak terlatih menjawab suka, 12 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 6 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 10 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka.

B. Penilaian Panelis Tidak Terlatih Terhadap Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung)

Tabel 4 Penilaian Panelis Tidak Terlatih Terhadap Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) 6 5 4 3 2 1 Jumlah Frekuensi

Aroma 6 27 26 8 8 5 80

Rasa 12 28 20 8 6 6 80

Warna 11 27 27 5 7 3 80

Tekstur 11 25 10 16 11 7 80

Dapat dilihat jawaban dari panelis tidak terlatih terhadap colourful steamed cake B (Tepung Jagung) adalah sebagai berikut :

1. Dari segi aroma colourful steamed cake B (tepung jagung), sebanyak 6 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 27 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 26 panelis tidak terlatih menjawab suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 5 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka.

2. Dari segi rasa colourful steamed cake B (tepung jagung), sebanyak 12 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 28 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 20 panelis tidak terlatih menjawab suka, 8 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 6 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 6 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka.

3. Dari segi warna colourful steamed cake B (tepung jagung), sebanyak 11 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 27 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 27 panelis tidak terlatih menjawab suka, 5 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 7 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 3 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka.

4. Dari segi tekstur colourful steamed cake B (tepung jagung), sebanyak 11 panelis tidak terlatih menjawab amat sangat suka, 25 panelis tidak terlatih menjawab sangat suka, 10 panelis tidak terlatih menjawab suka, 16 panelis tidak terlatih menjawab agak suka, 11 panelis tidak terlatih menjawab netral, dan 7 panelis tidak terlatih menjawab tidak suka. C. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:121), suatu data dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Bila rhitung dari

rumus di atas lebih besar dari rtabel, maka butir tersebut valid. Bila rhitung dari rumus di atas lebih kecil

dari rtabel, maka butir tersebut tidak valid.

Uji Validitas Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu)

Tabel 5 Validitas Kue Marmer A

No. Indikator r hitung r tabel Hasil

1 Aroma 0,876 0,22 Valid

2 Rasa 0,878 0,22 Valid

3 Warna 0,859 0,22 Valid

4 Tekstur 0,824 0,22 Valid

Karena nilai dari semua segi yang didapat adalah r hitung > r tabel maka dapat dikatakan semua data kuesioner Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) adalah Valid.

(8)

Uji Validitas Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung)

Tabel 6 Uji Validitas Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) No. Indikator r hitung r tabel Hasil

1 Aroma 0,798 0,22 Valid

2 Rasa 0,884 0,22 Valid

3 Warna 0,884 0,22 Valid

4 Tekstur 0,874 0,22 Valid

Karena nilai dari semua segi yang didapat adalah r hitung > r tabel maka dapat dikatakan semua data kuesioner Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) adalah Valid.

D. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2012:121), uji realibilitas digunakan oleh peneliti untuk menilai konsistensi pada objek dan data, apakah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Bila rhitung lebih besar dari 0,6 , maka kuisioner tersebut dinyatakan reliable. Bila rhitung lebih kecil dari 0,6 ,

maka kuisioner tersebut dinyatakan tidak reliable.

Uji Reliabilitas Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu)

Tabel 7 Uji Reliabilitas Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,881 4

Data yang diolah menggunakan SPSS 21 menunjukan angka 0.881 dimana angka tersebut lebih besar dari 0.6 maka instrumen penelitian Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) dapat dikatakan reliabel.

Uji Reliabilitas Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung)

Tabel 8 Uji Reliabilitas Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,881 4

Data yang diolah menggunakan SPSS 21 menunjukan angka 0.881 dimana angka tersebut lebih besar dari 0.6 maka instrumen penelitian Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung) dapat dikatakan reliabel.

(9)

E. Paired Sample T-test

Tabel 9 Paired Sample T-test Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Aroma A - Aroma B -,075 1,712 ,191 -,456 ,306 -,392 79 ,696 Pair 2 Rasa A - Rasa B ,088 1,794 ,201 -,312 ,487 ,436 79 ,664 Pair 3 Warna A - Warna B -,700 1,618 ,181 -1,060 -,340 -3,870 79 ,000 Pair 4 Tekstur A - Tekstur B -,175 1,979 ,221 -,616 ,266 -,791 79 ,431

Pada hasil Paired Sample T-Test di atas, dapat dilihat bahwa :

1. Pada subvariabel aroma colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) dapat dilihat bahwa Sig. (2-tailed)nya sebesar 0,696 lebih besar jika dibandingkan dengan Sig 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak ada kesukaan panelis terhadap aroma colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

2. Pada subvariabel rasa colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) dapat dilihat bahwa Sig. (2-tailed)nya sebesar 0,664 lebih besar jika dibandingkan dengan Sig 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak ada kesukaan panelis terhadap rasa colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

3. Pada subvariabel warna colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) dapat dilihat bahwa Sig. (2-tailed)nya sebesar 0,000 lebih kecil jika dibandingkan dengan Sig. 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada kesukaan panelis terhadap warna colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

4. Pada subvariabel tekstur colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) dapat dilihat bahwa Sig. (2-tailed)nya sebesar 0,431 lebih besar jika dibandingkan dengan Sig 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti tidak ada kesukaan panelis terhadap tekstur colourful steamed cake yang menggunakan tepung jagung.

(10)

F. Uji Perbandingan Rata-Rata (Mean)

Tabel 10 Total Uji Perbandingan Mean Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) dan

Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung)

Perbandingan Colourful Steamed Cake

A

Colourful Steamed Cake

B

Aroma 3,93 4,00

Rasa 4,26 4,18

Warna 3,56 4,26

Tekstur 3,68 3,85

Total Rata - Rata 3,85 4,07

Gambar 1 Diagram Uji Perbandingan Mean Colourful Steamed Cake A (Tepung Terigu) dan Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung)

Pada diagram batang hasil uji perbandingan rata – rata (mean) seluruh aspek subvariabel (aroma, rasa, warna, dan tekstur) pada dua buah colourful steamed cake yaitu colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) menunjukkan bahwa keseluruhan angka mean pada colourful steamed cake A (tepung terigu) lebih unggul di satu aspek subvariabel yaitu pada rasa sekitar 4,26. Sedangkan pada colourful steamed cake B (tepung jagung) lebih unggul di beberapa aspek subvariabel seperti pada aroma 4,00, warna 4,26, dan tekstur 3,85. Hal ini menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai colourful steamed cake A (tepung terigu) dari segi rasa daripada rasa colourful steamed cake B (tepung jagung). Pada segi aroma, warna, dan tekstur, panelis lebih menyukai colourful steamed cake B (tepung jagung) daripada colourful steamed cake A (tepung terigu).

(11)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian “Uji Kesukaan Hasil Jadi Colourful Steamed Cake Menggunakan Tepung Terigu dan Tepung Jagung”, peneliti dapat menarik kesimpulan yaitu, berdasarkan nilai data yang diperoleh melalui pengolahan kuisioner, colourful steamed cake A (tepung terigu) dan colourful steamed cake B (tepung jagung) diterima / disukai oleh panelis dilihat dari frekuensi jawaban terbanyak dari tiap colourful steamed cake yaitu “Suka” dan “Sangat Suka”. Peneliti juga menarik kesimpulan berdasarkan atas :

1. Dari segi aroma, dapat disimpulkan bahwa aroma colourful steamed cake B (tepung jagung) lebih disukai oleh panelis dengan nilai mean 4,00 bila dibandingkan dengan aroma colourful steamed cake A (tepung terigu) yang memiliki nilai mean 3,93.

Dari segi rasa, dapat disimpulkan bahwa rasa colourful steamed cake A (tepung terigu) lebih disukai oleh panelis dengan nilai mean 4,26 bila dibandingkan dengan rasa colourful steamed cake B (tepung jagung) yang hanya memiliki nilai mean 4,18.

Dari segi warna, dapat disimpulkan bahwa warna colourful steamed cake B (tepung jagung) lebih disukai oleh panelis dengan nilai mean 4,26 bila dibandingkan dengan warna colourful steamed cake A (tepung terigu) yang hanya memiliki nilai mean 3,56.

Dari segi tekstur, dapat disimpulkan bahwa tekstur colourful steamed cake B (tepung jagung) lebih disukai oleh panelis dengan nilai mean 3,85 bila dibandingkan dengan tekstur colourful steamed cake A (tepung terigu) yang memiliki nilai mean 3,68.

2. Secara keseluruhan penerimaan panelis, dapat disimpulkan bahwa colourful steamed cake B (tepung jagung) lebih disukai oleh panelis dengan rata – rata mean sebesar 4,07 bila dibandingkan dengan rata – rata mean colourful steamed cake A (tepung terigu) sebesar 3,85.

B. Saran

Pembuatan colourful steamed cake yang berbahan dasar tepung jagung sebagai subsitusi dari bahan dasar tepung terigu yang biasa digunakan memiliki beberapa manfaat diantaranya colourful steamed cake yang terbuat dari tepung jagung sangat baik untuk dikonsumsi karena tepung jagung tidak mengandung gluten. Selain itu, tepung jagung yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan colourful steamed cake sangat mudah dicampurkan dengan bahan lainnya.

Berdasarkan manfaat tersebut, peneliti menyarankan kepada mahasiswa/i Binus University yang tertarik, untuk melakukan penelitian lanjutan dengan tujuan untuk menambah wawasan bagi masyarakat luas tentang tepung jagung yang dapat digunakan dalam pengolahan suatu produk makanan, termasuk jajanan pasar. Selain itu, peneliti juga menyarankan untuk membuat bolu kukus dengan variansi yang berbeda – beda baik dari segi penampilan maupun dari segi rasa, sehingga bolu kukus sebagai jajanan pasar akan selalu diminati oleh masyarakat luas dan tidak tergerus oleh munculnya beragam kue – kue modern lainnya. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah agar peneliti dapat meneliti perbandingan kandungan gizi secara laboratorium pada colourful steamed cake yang menggunakan tepung terigu dan tepung jagung.

Dari semua saran yang peneliti berikan, pada intinya, kunci keberhasilan dalam pembuatan colourful steamed cake ini adalah proses persiapan alat dan bahan yang diperlukan, ketepatan dan keakuratan dalam penimbangan bahan, serta pembuatan colourful steamed cake yang sesuai dengan resep yang tertera, sehingga baik colourful steamed cake yang menggunakan tepung terigu maupun tepung jagung akan mendapatkan hasil yang baik.

(12)

REFERENSI

Alamsyah, Yuyun. (2008). Bangkitnya Bisnis Kuliner Tradisional. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Aliza, Dapur. (2010) . Cake Non Terigu Untuk Jualan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama . Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktik. Bandung : Rhineka

Cipta

Bogasari. (2011). Tepung Terigu, diakses 20 Juli 2015 dari http://www.bogasari.com/

Chaerul, Malik. (2011). Karakterisasi Galur Mutan Gandum Pada Dataran Rendah Tropis : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta (Online), diakses tanggal 15 April 2015 dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1456/1/CHAERUL%20MALIK-FST.pdf

Elisa, Dapoer. (2014). Cake Tanpa Oven : 30 Variasi Cake Kukus – Panggang. Surabaya : Genta Group Production .

Erdia, Fifi. (2014). Mudah Mebuat Bolu Kukus Hias Untuk Pemula. Jakarta : Kawan Pustaka . Erwin, Lilly T. (2004). Seri Makanan Favorit : Variasi Bolu Kukus. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka. Ide Masak. (2015). 110 Variasi Cake. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Nunung. (2009). Rahasia Antigagal Membuat Aneka Kue Populer. Yogyakarta : Demedia Pustaka. Primarasa. (2015). Steamed Cake. Jakarta : PT. Gaya Favorit Press

Priyatno, Duwi. (2013). Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta : MediaKom Siregar, S. (2011). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers

Sofiah, Betty. D., Tjutju S. Achyar (2008). Penilaian Indera : Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjajaran, Bandung

Suarni. (2009). Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung Untuk Kue Kering. Jurnal Litbang Pertanian. 28 (2) : 64 (Online), diakses tanggal 15 April 2015 dari

http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/publikasi/p3282094.pdf

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alphabeta

Suriani. (2014). Uji Adaptasi Beberapa Genotipe Gandum Pada Dataran Rendah. Jurnal Sains & Teknologi. 14 (3) : 270 (Online), diakses tanggal 15 April 2015 dari

http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/fdc0fe124fab2ef3ff27b07247f25a6e.pdf Suryana, Dayat. (2013) . Membuat Tepung. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sutomo, Budi . (2012) . Sukses Wirausaha Jajanan Pasar Favorit. Jakarta : Kriya Pustaka. Sutomo, Budi. (2008). Sukses Wirausaha Kue Kering. Depok : Kriya Pustaka.

(13)

RIWAYAT PENULIS

Vinsensia Angelis Tanza lahir di kota Medan pada tanggal 03 Agustus 1993. Penulis menamatkan pendidikan D4 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Hotel Management pada 2015.

Gambar

Tabel 1 Desain Penelitian
Tabel 2 Jenis Sumber Data
Tabel 6 Uji Validitas Colourful Steamed Cake B (Tepung Jagung)
Tabel 9 Paired Sample T-test  Paired Samples Test
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan selanjutnya dalam pembelajaran adalah pelaksanaan praktek pewarnaan rambut yang di lakukan secara kelompok, tiap-tiap kelompok selain mempresentasikan hasil

Fetó eyitdi: Girçek didüŋüz her kim göŋlinden èilmi ve óikmeti ve meşÀyiò sözleri keserse ol (10) göŋül ölür ve eyitdi: Maèrifet ehli oldur kim söz söylerse

level 3 yang dilaksanakan telah dinilai agar dapat memenuhi tujuan organisasi dan atribut proses PA 4.2 – process control untuk memastikan proses pada level 3

GREAT EASTERN LIFE INDONESIA KANTOR PUSAT JAKARTA.. CP :

Secara khusus kuesioner VKD10-D digunakan hanya untuk mencacah konsumen data (dinas/instansi/institusi) yang tidak datang langsung ke perpustakaan dan unit layanan statistik

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka ada beberapa rekomendasi yang dapat diberikan yaitu : Sistem

Rancangan form Cetak Laporan Pengiriman menunjukkan tampilan untuk mengetahui Cetak Laporan Pengiriman yang ada pada tabel Cetak Laporan Pengiriman. Form

Pelayanan transaksi yang sekarang ini berjalan masih dilakukan secara manual dengan menggunakan alat tulis, kalkulator dan buku, hal tersebut dapat di lihat dari