• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah etika KOMUNIKASI BISNIS (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah etika KOMUNIKASI BISNIS (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI BISNIS

KELOMPOK 1 :

NurAnnisa Ramadhina

Ayu Wulandari

M.Reza Ayman

Karina Ayu

(2)

Pengertian Komunikasi Bisnis

(3)

Bentuk Dasar Komunikasi

1.Komunikasi verbal

Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk

komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar,

mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.

Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi.

Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience.

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal

memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa

(4)

Proses Komunikasi

Apabila kita perhatikan, seseorang yang sedang

berbicara, menulis, mendengarkan, atau membaca, maka

kegiatan komunikasi yang mereka lakukan adalah lebih

dari satu tindakan. Menurut William C. Himstreet dan

Wayne Murlin Baty menyatakan bahwa

komunikasi

adalah suatu proses pertukaran informasi antara

individu-individu melalui suatu sistem biasa baik

(5)

Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan

bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan, hal-hal yang

berlawanan

(kontradiktif)

, yang sama (selaras, serasi), menulis,

mendengarkan, dan pertukaran.

Menurut Courtland L. Bovee dan John

V.Thill ada lima tahapan dalam proses komunikasi, antara lain:

1). Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.

2). Ide yang disampaikan diubah menjadi suatu pesan.

3). Pemindahan pesan.

4). Penerima menerima suatu pesan.

5). Penerima memberi tanggapan dan mengirim kembali sebagai

(6)

Munculnya Kesalahpahaman

Komunikasi

Didalam suatu pidato, ada kecenderungan beberapa pesan tidak

dapat dimengerti oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini

disebabkan oleh adanya faktor penghambat komunikasi antara

pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat

komunikasi tersebut mencakup antara lain masalah dalam

pengembangan pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan dan

penafsiran pesan.

1.Masalah dalam mengembangkan Pesan

2.Masalah dalam menyampaikan Pesan

3.Masalah dalam menerima Pesan

(7)

Memperbaiki Komunikasi

Memperbaiki Komunikasi

Komunikasi yang efektif tentu saja akan dapat mengatasi

berbagai hambatan yang dihadapi dalam komunikasi.

Bagaimana mengatasi berbagai hambatan dalam komunikasi?

Untuk dapat mengatasi berbagai rintangan dalam komunikasi,

maka perlu diperhatikan tiga hal sebagai berikut:

1.Membuat suatu pesan secara lebih berhati-hati

2.Minimisasi gangguan dalam proses komunikasi

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Jika memerhatikan sejarah keberhasilan Muhammad dalam mengelola bisnis maka kuncinya adalah akhlak mulia (seperti tutur kata yang baik dan jujur). Namun apakah modal

IT Maturity Model merupakan model yang digunakan untuk mengukur tingkat kematangan pengelolaanteknologi informasi dalam suatu organisasi.Model pengukuran ini

[r]

(2005) dan Sutrisno (2017), penggunaan enzim pektinase dan enzim selulase secara sinergis sangat efektif dalam menghancurkan jaringan dinding sel sehingga secara

Koreksi tulisan oleh teman atau balikan sesama teman ( peer feedback ) tergolong wujud pembelajaran dengan pendekatan proses ( process approach ).Tidak itu saja,

42 Tahun 2008 bertentangan dengan Pasal 1 ayat (2), Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28Iayat (2) UUD 1945 adalah tidak benar karena untuk menentukan Pemohon dapat

mengkonstruksi sistem secara terstruktur dari tanda. Untuk lebih menguatkan proses dalam pemaknaan, peneliti juga menggunaakan data yang diperoleh melalui wawancara

Ketidakmampuan mengenali penanda spesifik suatu stimulus, sehingga akhirnya orang mengembangkan respon yang salah karena justru respon tersebut yang mendapat reinforcement