• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PEMASARAN BUAH PAPRIKA doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN PEMASARAN BUAH PAPRIKA doc"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sama dengan jenis cabe lainnya, paprika berasal dari Meksiko, Peru dan Bolivia. Pada tahun 1493 Columbus membawa bijinya ke Spanyol dan dari negara ini menyebar ke berbagai penjuru dunia termasuk ke Indonesia. Umumnya paprika diproduksi oleh petani modern dengan luas tanam yang tidak terlalu besar. Sebagian menanam paprika dengan sistem hidroponik. Paprika telah berhasil dibudidayakan di Jawa Barat (Lembang, Cipanas, Bogor, Garut, Cisarua dan Sukabumi) dan Sumatera Utara (Brastagi). Tidak ada data mengenai luas areal tanam dan produksi di Indonesia.

Pada dasarnya tanah Indonesia kaya akan hara mineral yang cocok untuk dunia tanaman,paprika sangat tumbuh subur apabila di tanam di daerah bandung bagian barat mungkin bukan hanya itu saja alas an mengapa paprika tumbuh subur karena adanya kemauan untuk membudi dayakan. Didandung barat terdapat gapoktan DEWA FAMILY yang bergelut di budidaya paprika dan bekerjasama dengan PT.Alamanda sehingga paprika yang di hasilkan mampu menembus pasar ekspor seperti singapur dan Taiwan. Walaupun dalam tidak banyak dalam menambah devisa Negara.

1.2. Tujuan

Untuk menghasilkan profit yang maksimal paprika pun butuh diferensiasi produk dan manajerial yang baik.

1.3. Manfaat

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. STRATEGI

2.1.1. Segmentasi Buah Paprika

a) Demografis

Melibatkan pembagian pasar berdasarkan variabel-variabel demografis seperti:

 Usia

Pada paprika untuk ,anak-anak, remaja, dewasa, serta orang tua karena buah paprika dapat di campur pada beberapa masakan olahan tidak hanya itu paprika juga dapat di buat jus karena dapat melawan kanker dan kaya akan kandungan gizi/nutrisinya.

 Jenis kelamin

Pada parika yang mengkonsumsi pria dan wanita

 pendapatan

Pada paprika kenyataannya yang mengkonsumsi buah ini kebanyakan yaitu golongan menengah ke atas.

 pekerjaan

(3)

 ras, dan  kebangsaan.

Bersandarnya para pemasar terhadap karakteristik demografis ini karena mereka sering kali terkait erat dengan kebutuhan dan perilaku pembeli para konsumen serta dapat langsung diukur.

b) Geografis

Berdasarkan pemasaran geogafinya buah paprika sudah masuk ke pasar : Berdasarkan pemasaran geogafinya buah paprika sudah masuk ke pasar :

 Pasar domestic : seperti pasar local yaitu ada pasar tradisional dan pasar modern

Pasar Lokal : paprika disalurkan kepada beberapa restoran terkenal di nasional seperti Hoka-Hoka Bento, Pizza Hut, dan Yanfruit, Kemfarm dengan kualitas grade A local, grade B, dan grade C. (supermarket,perusahan makan,setia budi,jogya) kebanyakan daerah jawa

 Pasar internasional yaitu singapur,Taiwan. c) Behavioristis

Menurut selera konsumen semakin banyak yang suka maka semakin meningkat pula permintaan buah paprika di pasaran dan di imbangi dengan pendapatan masyarakatnya atau kebiasanya dalam menjaga kesehatan

d) Psikografis

Pembagian pasar berdasarkan gaya hidup dan atau kepribadian di rujuk sebagai segmentasi psikografis. Penentuan gaya hidup biasanya didasarkan pada analisis kegiatan, minat dan opini (activities, interest, opinion – AIO) para konsumen.

Contohnya:

Dengan semakin banyaknya turis asing dan ekspatriat yang tinggal di Indonesia dan semakin populernya makanan Barat di Indonesia, permintaan akan paprika semakin meningkat. Tersedianya dataran tinggi dan lahan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman paprika, serta adanya permintaan pasar yang terus meningkat.

2.1.2. Targeting

Pasar paprika untuk semua jenis usia (bayi 8-9 bulan hingga orang tua) khususnya untuk pasar luar negri yang mayoritas suka dengan buah segar seperti paprika,karena buah paprika dapat di makan secara langsung tanpa harus di olah di amerika anak kecil sudah di biasakan makan buah paprika (yang rasanya manis) tanpa harus dimasak terlebih dahulu .

(4)

Agar orang dapat mengingat produk paprika kami,kami menggunakan slogan “YOUR HEALTHY CHOIICE” dengan ini di harapkan masyarakat tertarik.

Selain sebagai bahan sayuran atau bumbu masak, paprika ternyata kaya vitamin C, bahkan kandungannya lebih tinggi dari jeruk. Paparika juga banyak mengandung zat gizi dan dapat mencegah kanker, penyakit jantung koroner (PJK), stroke, diabetes melitus, dan mampu meningkatkan kualitas sperma.

Mendengar kata cabai, semua orang pasti langsung membayangkan sensasi rasa pedas di mulut. Namun, pernahkah Anda membayangkan cabai yang rasanya manis? Anda tidak perlu terheran-heran karena jenis cabai tersebut ada di sekitar Anda. Cabai yang dimaksud adalah paprika, si manis pedas.

Selain itu, vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal. Kebutuhan tubuh akan vitamin C adalah 75 mg per hari untuk wanita dewasa dan 90 mg per hari untuk pria dewasa. Batas maksimum konsumsi vitamin C adalah 1.000 mg per hari.

Paprika juga kaya akan vitamin A dan betakaroten. Pada paprika merah mengandung 3.131 IU vitamin A, tertinggi dibandingakan jenis paprika lainnya. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit.

2.2. TAKTIK DIFERENSIASI

2.2.1. BAURAN PEMASARAN PAPRIKA (MARKETING MIX) 2.2.1.1. Strategi Produk

Paprika merupakan salah satu tanaman yang bukan asli dari Indonesia dan budidayanya masih terbatas pada daerah-daerah tertentu di Indonesia yang memiliki kecocokan iklim atau memiliki pengaturan yang sesuai untuk karakteristik tanaman ini. Jika dilihat pada peluang pasar, tanaman Paprika memiliki prospek yang baik di pasar lokal, nasional, maupun internasional. Oleh sebab itu, tulisan ini akan memuat tentang strategi pemasaran yang menurut kami sesuai untuk diterapkan pada produk ini (Paprika).

(5)

 Perubahan Ekonomi

Besarnya peluang pasar untuk produk paprika akan memberikan pengaruh positif bagi perekonomian Indonesia terutama dalam perkembangan bidang ekspor. Jika hal ini (pembudidayaan paprika) lebih diperhatikan untuk dikembangkan, maka akan meningkatkan pendapatan nasional atau minimal memberikan keseimbangan neraca perdagangan internasional yaitu antara besarnya nilai impor pemerintah dengan nilai ekspor terhadap produk pertanian.

 Perubahan Sosial-Budaya

Kabupaten Bandung khususnya Kecamatan Cisarua dan Parongpong merupakan salah satu sentra produksi paprika dan sudah mempunyai pelanggan sampai ke luar negeri. Usaha ini di Kabupaten Bandung mulai mendapat perhatian pemerintah daerah karena mampu bertahan ketika krisis ekonomi menimpa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari petani dan luas lahan yang cukup banyak pada kedua kecamatan.

Dilihat dari aspek ekonomi dan sosial, usaha budidaya paprika memiliki dampak yang positif. Banyak pihak yang memperoleh manfaat dari usaha ini, diantaranya masyarakat setempat dan pengusaha sendiri. Pihak-pihak yang terkait tersebut dapat memperoleh kenaikan penghasilan dari usaha tersebut. Dampak lain selain kenaikan pendapatan adalah bahwa usaha budidaya paprika mampu menyerap tenaga kerja. Tenaga kerja budidaya paprika diperoleh dari masyarakat sekitar sehingga secara langsung mengurangi pengangguran.

Bagi petani paprika, usaha ini cukup dapat menghidupi keluarga, terbukti dari ada petani paprika yang telah menggeluti usaha ini sejak usaha ini muncul di daerah itu pada tahun 1994 hingga sekarang. Petani paprika itu mengaku dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung walaupun jumlahnya mengalami fluktuasi tergantung produksi dan kondisi pasar.

(6)

Usaha budidaya paprika ini menghasilkan limbah padat yang berupa arang sekam bekas media tanam dan sisa tanaman pada akhir musim. Limbah arang sekam bekas media tanam dapat dijual kepada pengusaha tanaman hias yang banyak terdapat di daerah Bandung sehingga dapat memberikan masukan tambahan. Penanganan limbah sisa tanaman dilakukan dengan dibakar di dalam greenhouse yang dimaksudkan untuk memutuskan siklus hidup hama dan penyakit yang menyerang pada saat masa produksi sehingga tidak menyebar ke pertanaman lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada limbah dari usaha budidaya paprika ini yang merugikan lingkungan sekitar usaha.

Strategi product yang dilakukan perusahaan dalam mengembangkan suatu product adalah sebagai berikut:

 Penentuan logo dan moto

Logo yang kami pilih adalah “Your Healthy Choice”. Penjelasan tentang logo tersebut adalah sebagai berikut:

3. Penggunaan bahasa Inggris yang menunjukkan sifat produk yang universal dan telah mampu menembus pasar internasional terutama dalam kaitannya dengan ekspor sehingga memudahkan produk untuk berinteraksi atau lebih dikenal oleh konsumen luar negeri.

4. “Your Healthy Choice” yang diartikan sebagai “Pilihan untuk Kesehatanmu” dilihat dari khasiat dan manfaat paprika bagi kesehatan bahkan senyawa lycopene yang terkandung dalam paprika dapat membantu mencegah kanker yaitu salah satu penyakit yang menyebabkan angka kematian.

5. Warna-Warni yang terpancar dari logo menunjukkan keanekaragaman paprika dari segi warna yaitu terdapat warna hijau, merah, orange, kuning, dan ungu. Selain itu, logo yang berwarna-warni memberikan nilai kesegaran bagi pandangan konsumen.

(7)

Masih sedikitnya pengusahaan paprika di Indonesia menyebabkan produksi paprika yang ada belum mampu memenuhi permintaan. Kekurangan produksi ini membuka peluang untuk mengusahakan paprika. Peluang- peluang lainnya timbul dari pertumbuhan penduduk dan informasi yang cepat di Indonesia dan pertumbuhan waralaba yang lebih dari 50% nya bergerak dibidang makanan dan minuman. Dari keterangan yang diperoleh, peluang pasar ekspor paprika masih terbuka terutama untuk ekspor ke Singapura. Salah satu petani paprika di Pasirlangu, menjual produksi paprikanya sebanyak 80% ke eksportir yang mengekspor ke Singapura dan sisanya 20% ke pasar lokal.

Oleh karena itu, untuk mempertahankan market share yang luas, strategi harga yang tepat adalah menggunakan standard harga yang tidak murah untuk masing-masing kualitas karena terbatasnya produk yang dihasilkan serta permintaan yang terus meningkat baik di tingkat nasional, maupun internasional. Standars harga yang ditawarkan sebagai berikut

Untuk domestic ( target pemasaran paprika yang masuk ke ritel modern seperti jogja,super indo,dan lainya)

(8)

Jenis paprika Harga /bungkus

Hijau Rp 6500

Merah Rp 9000

Kuning Rp 9000

orange Rp 9000

b. Untuk paprika dengan kemasan isi 2 jenis paprika yang berbeda yaitu

Jenis paprika Harga / bungkus

d. Untuk kemasan paprika isi 6 atau 1 kg yaitu

Jenis paprika Harga / kemasan

Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konusumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang atau jasa.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah: 1) Dekat dengan kawasan industry

(9)

4) Dekat dengan pusat pemerintah

5) Dekat dengan lokasi perumahan dan masyarakat 6) Mempertimbangkan jumlah pesaing

7) Sarana dan prasarana

Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi: 1) Pertimbangan pembeli atau factor pasar 2) Karakteristik product

3) Factor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan

Dari beberapa aspek penentuan lokasi yang ditinjau, maka fokus perhatian pada pemasaran paprika adalah pada pengembangan sarana dan prasarana baik pada teknologi alat pengangkutan maupun SDM yang berkualitas. Hal ini karena sulitnya untuk mengadakan lokasi budidaya paprika yang mendekati pasar atau konsumen sehingga alternative lain yang perlu diperhatikan untuk kualitas pemasaran paprika terletak pada pengembangan alat-alat pendingin dalam mobil angkutan agar paprika tidak cepat busuk dan menjaga kualitas produk serta pemilihan SDM seperti supir angkutan yang berkinerja dalam proses distribusi. Selain itu, sarana dan prasarana on farm juga harus ditingkatkan dari segi kuantitas maupun kualitas agar produk yang dihasilkan meskipun terbatas pada beberapa daerah tertentu di Indonesia, tetapi mampu bersaing untuk memenuhi angka permintaan serta menghasilkan kualitas yang memenuhi standard.

2.2.1.4. Strategi Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki product atau jasa untuk memperkenalkan miliknya tersebut kehalayak ramai dan juga tujuan dari promosi tersebut adalah menginformasikan productnya tersebut kemasyarakat atau pengguna.

Macam-macam cara promosi yang dapat digunakan adalah: 1. Advertising (perikanan)

2. Sales promotion (promosi penjualan) 3. Publicity (publisitas)

(10)

Cara promosi yang dapat sekaligus membantu perkembangan budidaya maupun pemasaran agribisnis paprika adalah lewat advertising berupa iklan di spanduk, baliho, dan sejenisnya terutama di wilayah Jawa Barat dengan menambahkan moto serta visi misi produksi paprika yang intinya adalah turut serta menaikkan pendapatan nasional lewat pasar ekspor. Selain itu, diperlukan publicity kepada petani, lembaga pertanian, dan seluruh instansi atau kelembagaan agrisbisnis tentang keunggulan produk paprika bagi perekonomian bangsa. Hal ini bertujuan agar pemerintah dapat memberikan sumbangsi atau dukungan berupa bantuan dana atau teknologi yang berguna dalam peningkatan kuantitas dan kualitas paprika.

2.2.2. Taktik Diferensiasi dan Selling Paprika

Pada dasarnya differensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. (Suwarsono, 1996: 240-241). Komoditas paprika merupakan satu-satunya jenis cabai berbentuk lonceng dan memiliki daging yang tebal. Komoditas ini memiliki rasa manis dengan aroma yang khas. Paprika juga tersedia dalam berbagai warna mulai dari hijau, kuning, merah, oranye, ungu, dan putih.

Strategi Diferensiasi Efektif bila :

a. Kebutuhan konsumen yang beragam sehingga sulit dipenuhi oleh satu jenis produk tertentu

b. Studi tentang perilaku konsumen tentang faktor penentu diferensiasi produk akan membantu mendeteksi preferensi konsumen

c. Akan menaikkan profitabilitas perusahaan bila keuntungan dari harga mampu menutup biaya untuk diferensiasi produk.

Daya Tarik Strategi Diferensiasi :

a. Menjadi benteng pertahanan perusahaan karena konsumen menjadi loyal terhadap merk/model yang menjadi preferensi mereka

(11)

d. Menempatkan perusahaan pada persaingan yang lebih kuat dari perusahaan lain yang menghasilkan produk substitusi.

Resiko Penerapan Strategi Diferensiasi

a. Bila konsumen hanya melihat sedikit nilai yang diciptakan karena diferensiasi, maka strategi biaya rendah akan menggesernya

b. Mudah tergeser bila pesaing dapat merekayasa strategi yang sama dalam waktu yang singkat kesehatan. Paprika mengandung kalori dan lemak yang sangat rendah, di dalam 100 gr paprika hanya mengandung 31 kalori.

Di dalam paprika terkandung suatu senyawa alkaloid capsaicin. Oleh karena itu paprika memiliki anti-bakteri, anti-karsinogenik, sifat analgesik dan anti-diabetes. Ketika digunakan secara bijak, juga ditemukan untuk mengurangi trigliserida dan kolesterol LDL pada orang gemuk.

Paprika segar, merah atau hijau, adalah sumber vitamin C. Vitamin ini terutama terdapat padah paprika merah yang memiliki kandungan vitamin C tertinggi. Dalam 100 g paprika merah mengandung sekitar 127,7 mg vitamin C.

Memiliki kandungan nutrisi vitamin-A . 100 g paprika memiliki 3131 IU atau 101% dari vitamin A. Selain itu, mengandung flavonoid anti-oksidan seperti α dan β karoten, lutein, zea-xanthin, dan cryptoxanthin. Bersama-sama, zat antioksidan ini di capsicum membantu melindungi tubuh dari radikal bebas yang disebabkan stres dan kondisi penyakit.

(12)

Buah Paprika juga baik karena mengandung vitamin B-kompleks vitamin seperti niacin, pyridoxine (vitamin B-6), riboflavin, dan thiamin (vitamin B-1). Vitamin ini penting dalam arti bahwa tubuh membutuhkan mereka dari sumber eksternal untuk mengisi. Vitamin B-kompleks memfasilitasi metabolisme tubuh.

Kandungan Nutrisi (Gizi)

Berikut data fakta kandungan pada buah paprika per 100 gr  Energi : 31 Kcal

 Karbohidrat : 6,03 g  Protein : 0.99 g  Total Lemak : 0,30 g  Dietary Fiber : 2,1 g Vitamin

 Folates : 46 ug  Niacin 0.979 mg  Piridoksin : 0.291 mg  Riboflavin : 0,085 mg  Thiamin : 0,054 mg

(13)

 Manggan : 0,112 mg  Fosfor : 26 mg  Selenium : 0,1 ug  Seng : 0,25 mg

b. Daya tahan

Komoditas paprika akan tahan lama jika ditunjang dengan bibit yang unggul, penanganan panen dan pasca panen yang baik, peralatan yang mendukung seperti container dengan pendingin, serta teknik distribusi yang baik.

c. Gaya dan rancangan produk

Kemasan makanan adalah bagian yang paling pertama dilihat oleh konsumen. Pada saat ini kemasan bukan hanya sebagai tempat produk melainkan juga sebagai media branding suatu perusahaan. Sehingga rancangan kemasan yang tepat dan kreatif akan menjadi media promosi yang akan menarik konsumen.

Untuk merancang kemasan suatu produk pemilihan warna, gambar, tipografi, dan bentuk pembungkus produk itu sendiri akan sangat menentukan produk tersebut ditargetkan untuk siapa. Paprika merupakan produk yang dipakai oleh kalangan menengah keatas. Oleh karena itu kelompok kami merancang kemasan produk yang ekslusif dengan pilihan paprika yang dibedakan menjadi kemasan 1 buah paprika, kemasan 3 buah paprika, dan kemasan 6 buah Paprika

(14)

2.3. NILAI

2.3.1. Merek (Brand)

(15)

tidak melakukan pemberian merek. Pemberian merek dilakukan oleh packaging house atau eksportir. Hal ini menyebabkan konsumen mengalami kesulitan dalam mencari sumber informasi produsen atau dari mana paprika dihasilkan. Paprika yang diekspor harus menyertakan merek atau label identitas perusahaan. Jika terdapat klaim dari pembeli, maka melalui identitas tersebut dapat diketahui perusahaan mana yang harus bertanggung jawab. Jika terdapat ketidak sesuaian dengan pesanan maka pembeli dapat menolak paprika yang diterima untuk dikembalikan ke perusahaan eksportir. Namun, pada umumnya pengembalian paprika jarang terjadi karena dapat menambah biaya pengembalian, sehingga alternatif potong harga lebih disukai oleh kedua belah pihak.

2.3.2. Proses

Proses distribusi yang terjadi di sentra produksi paprika di Desa Pasir Langu secara umum menggunakan pola distributor storage with package carrier delivery yaitu produk dikirim ke konsumen akhir melalui jasa kurir atau perusahaan ekspedisi. Paprika yang dihasilkan umumnya disimpan digudang distributor atau ritailer di daerah Lembang sebelum sampai ke konsumen akhir.

Petani paprika akan menjual hasil panennya kepada bandar paprika. Selanjutnya paprika tersebut disimpan dalam gudang milik bandar. Paprika akan disortir sesuai dengan tingkatan kualitas yang telah ditetapkan dan dikirim ke pedagang pemasok hotel/restoran dan pemasok supermarket. Sedangkan ekportir akan mengambil sendiri paprika yang dipesannya dengan menggunakan mobil truk yang memiliki pendingin (cool truck). Paprika dikirim ke pasar swalayan atau ke negara tujuan ekspor dengan menggunakan jasa ekspedisi.

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam distribusi paprika adalah masalah biaya (efisiensi) dan daya tahan produk yang pendek (perishable product). Setelah paprika dipanen maka hanya tersisa 5-14 hari (tergantung cara penyimpanan) untuk memasarkannya mulai dari produsen sampai ke konsumen. Peran distributor sangat penting untuk dapat mendistribusikan paprika dengan efisien dan kualitas baik dalam waktu yang relatif singkat kepada konsumen.

2.3.3. Service (Pelayanan)

(16)

orang yang masing-masing membutuhkan karena itu peranan dan fungsi yang melekat pada masing-masing unsur tersebut berbeda. Pelayanan terimplisit pengertian didalamnya dan berbagai faktor yang menentukan, yaitu faktor manusia yang melayani, alat atau fasilitas yang digunakan untuk memberikan pelayanan, mekanisme kerja yang digunakan dan bahkan sikap masing-masing orang yang member pelayanan dan yang dilayani.

Alat atau fasilitas yang digunakan untuk memberikan pelayanan bisnis paprika diantaranya adanya fasilitas rantai pendingin yang merupakan kebutuhan utama dalam proses pendinginan paprika. Proses bisnis yang dilakukan oleh jasa layanan logistik diantaranya pengolahan pesanan, penerimaan, sortasi dan pengkelasan, pengemasan, pra pendinginan dan pendinginan, pemasaran dan distribusi.

sumber daya fisik adalah segala hal yang nampak dari perusahaan.  sumber daya manusia (human capital)

perusahaan perlu mengembangkan sumber daya manusianya misal dengan pekerja pada perusahaan paprika dibekali dengan bentuk pelatihan, pengalaman, dan hubungan antar anggota organisasi dan keterampilan organisasional agar dalam kegiatan operasi, tiap bagian dapat saling membatu dan bekerja sama dengan baik.

 sumber daya organisasi (organizational capital)

misalnya, struktur pelaporan formal, kontrol, dan hubungan informasi

2.4.2. Competition

(17)

kombinasi knowledge, skill, dan attitude yang unik dan dilengkapi dengan fasilitas yang menunjukkan keunggulan produk sehingga mampu menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage).

Namun, Sebelum membuat perubahan-perubahan tersebut, diperlukan analisis yang dapat menjadi rujukan strategi, dengan mengumpulkan data. Model analisis yang dipakai pada tahap pengumpulan data, meliputi

 Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) matrik

Apakah masyarakat dapat menerima paprika sebagai bahan pangan ? lapisan masyarakat mana saja yang menjadi target pasar ?

3. Budaya

Optimalkah lingkungan tersebut bila dijadikan tempat tanam paprika ? 6. Politik kegiatan produski dan pemasaran ? teknologi yang bagaimana yang dapat dipilih untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu paprika ?

10. informasi tentang persaingan di pasar industri di mana perusahaan berada

2.4.3. Costumer

(18)
(19)

BAB III

PENUTUP

3.1.1. Simpulan

Paprika Indonesia sudah ekspor ke singapur dan Taiwan oleh karenanya buah ini sangat berarti bagi petani paprika (khusnya petani paprika yang ada di bandung barat yang bergabung dengan GAPOKTAN DEWA FAMILY ) paprika mampu menambah devisa Negara walaupun ekspor masih kecil namun ini menguntungkan bagi petani paprika.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan Kartajaya,dkk. Positioning, Diferensiasi, Brand, Gramedia, Jakarta ( hal.125-179)

Suwarsono, Manajemen Strategi:Konsep dan Kasus,Jogyakarta:UPP.AMP.YKPN, 1996

http://vitaminprotein.org/fakta-kandungan-nutrisi-dan-manfaat-paprika

http://vitaminprotein.org/fakta-kandungan-nutrisi-dan-manfaat-paprika diakses pada tanggal 17 November 2013

http://www.scribd.com/doc/176616107/Spo-Paprika diakses pada tanggal 17 November 2013 http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2009-2-00763-MN%20Bab%203.pdf

http://www.bisniskecil.com/?p=32

http://peperonity.com/go/sites/mview/agribisnis/17183530

http://nur-setia-abadi.blogspot.com/2005/02/strategi-distribusi-sebagai.html

http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp? Suryo Soekarno

http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/8.-Wahyu.pdf

Setyawan, Feri. Analisis Rantai Pasokan Sayuran Unggulan Dataran Tinggi Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor. 2009

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada organ hati ekstrak kayu secang menyebabkan megalositosis pada inti sel dan degenerasi sel (ekstrak ethanol), focal degenerasi (fraksi

Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengetahuan para Aparatur Sipil Negara terhadap nilai-nilai dasar ASN, sikap dan praktik mereka dalam menjalankan nilai

Membaca Akta Permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Ambon yang menyatakan bahwa pada hari Rabu tanggal 20 April 2011, Para Penggugat

Disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi keselamatan kerja dan membuat variasi yang baru dalam mengkomunikasikan keselamatan kerja,

Configure las propiedades de la política criptográfica ISAKMP 10 en el R1 junto con la clave criptográfica compartida cisco. Consulte la tabla de la fase 1 de ISAKMP para ver

Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai.. Variabel Moderating (Studi pada

Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik?. “Jangan takut Pak, aku

Orang Indonesia bisa saja mempunyai realitas “ Suhu disini 20 derajat celcius, sangat dingin ”, realitas tersebut tidak akan berlaku di Eropa yang mempunyai iklim dingin..