• Tidak ada hasil yang ditemukan

Web Based Geographic Information System

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Web Based Geographic Information System"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

WEB-BASED GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM OF

EDUCATION IN BOGOR BY USING QUANTUM GIS

Ulfiah, Dr.Eri Prasetyo Wibowo

Undergraduate Program, Faculty of Computer Science, 2010 Gunadarma University

http://www.gunadarma.ac.id

Keywords : Geographic Information System, Quantum GIS, EDUCATON in Bogor ABSTRACT:

Geographic Information System (GIS) is a technology of which has highly developed. When this has been known to the terms Desktop GIS, WebGIS, and Spatial Database which is a form of Geographic Information System technology to provide solutions to various problems that can only be answered with GIS technology. This writing will discuss about making sites of Geographic Information Systems for education in Bogor city using data obtained from the Office of Small and Medium Enterprises as well as from the Internet. WebGIS application is made by using QuantumGIS applications, MapServer, PostgreSQL / PostGIS and Chameleon as its framework. While the programming language used was PHP, HTML, Javascript, and CSS. With the WebGIS application, users are expected to become easier in getting information about the education in Bogor city.

(2)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN

KOTA BOGOR BERBASIS WEB

MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

NPM : 11105684

Nama : Ulfiah

Pembimbing : Dr.Eri Prasetyo Wibowo

Tahun Sidang : 2010

Subjek : SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS,

Judul

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BOGOR BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

Abstraksi

Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) / Geografic Information System (GIS) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang telah sangat berkembang. Saat ini telah dikenal dengan istilah-istilah Desktop GIS, WebGIS dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan teknologi sistem I nformasiGeografis untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahn yang hanya dapat dijawab dengan teknologi SIG ini.

Penulisan ini akan membahas tentang pembuatan situs Sistem Informasi Geografis Pendidikan Kota Bogor dengan menggunakan data-data yang didapatkan dari Diknas Kota Bogor dan internet, Aplikasi WebGIS ini dibuat dengan menggunakan aplikasi QuantumGIS, MapServer, PostgreSQL/PostGIS dan Chameleon sebagai frameworknya. Sedangkan bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP, HTML dan CSS.

(3)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PENDIDIKAN KOTA BOGOR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

Ulfiah (11105684)

Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok E-mail: fian.ulfi@gmail.com

ABSTRAK

Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis)/Geographic Information System (GIS) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang telah sangat berkembang. Saat ini telah dikenal istilah-istilah Desktop GIS, WebGIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan teknologi SIG ini.

Penulisan ini akan membahas tentang pembuatan situs Sistem Informasi Geografis Pendidikan Kota Bogor dengan menggunakan data-data yang didapatkan dari Diknas Kota Bogor dan internet. Aplikasi WebGis ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Quantum GIS, MapServer, PostgreSQL/PostGIS dan Chameleon sebagai frameworknya. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, HTML, dan CSS.

Dengan adanya Aplikasi WebGIS ini, pengguna diharapkan menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi mengenai sarana pendidikan yang ada di kota Bogor.

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Quantum GIS, Pendidikan Kota Bogor.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

S a a t i n i k e b u t u h a n u n t u k memperoleh informasi secara cepat dan mudah telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat dunia, tidak terkecuali bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi kalangan pelajar, mahasiswa, pengusaha dan sebagainya. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat ini adalah kebutuhan informasi

(4)

Kota Bogor memiliki berbagai macam informasi (data non spasial) yang berhubungan dengan lokasi geografisnya (data spasial), seperti informasi jalan dan lokasi suatu fasilitas umum. Seperti sekolah, tempat-tempat

Batasan Masalah

Batasan masalah dari aplikasi ini adalah memberikan informasi kepada pengguna mengenai titik-titik lokasi Tujuan Penulisan

Tujuan tulisan ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi berbasis web untuk membantu memberikan informasi kepada pengguna dalam bentuk peta (WebGIS) yang diharapkan dapat lebih

Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan adalah mengumpulkan berbagai referensi, seperti informasi dan teori tentang software-software

pendukung dalam pembuatan WebGIS.

perbelanjaan, tempat ibadah, tempat wisata dan lain sebagainya. Tentunya informasi tersebut dibutuhkan oleh berbagai pihak dengan berbagai keperluannya masing-masing.

sarana pendidikan formal untuk jenjang SMA, MA dan SMK serta informasi- informasi yang terkait didalamnya.

menarik untuk dilihat dan lebih mudah untuk dipahami, serta untuk mengetahui perkembangan di bidang pendidikan khususnya SMA, MA dan SMK di wilayah kota Bogor.

Penulis juga melakukan pengumpulan d a t a d a r i i n t e r n e t s e r t a d e n g a n berkunjung langsung ke kantor dinas pendidikan kota Bogor.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografis

Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepresentasikan dunia nyata dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan.

Sejak pertengahan tahun 1970- an, telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk

menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup :

1. Pengorganisasian data dan informasi 2. Penempatan informasi pada lokasi

tertentu

(5)

Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah-m a s a l a h t e r s e b u t a d a l a h S i s t e masalah-m Informasi Geografis (SIG).

Model Data SIG

Data dalam SIG dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu data spasial dan data non spasial.

Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografi objek tersebut di dalam bumi dengan menggunakan sistem koordinat.

Data spasial mempunyai dua elemen dasar, antara lain:

a. Lokasi

Lokasi umumnya mengacu pada letak geografi suatu objek dalam sistem koordinat bumi, akan tetapi kode geografi lainnya juga dapat dipergunakan. Sebagai contoh, kode pos.

b. Atribut

Atribut merupakan karakteristik atau ciri dasar dari suatu objek.

Data non spasial adalah data yang merepresentasikan aspek-aspek d e s k r i p t i f d a r i f e n o m e n a y a n g dimodelkannya. Data ini sering disebut juga data atribut. Dalam suatu peta, atribut biasanya disajikan sebagai teks atau legenda peta.

Hingga saat ini, secara umum, persepsi manusia mengenai data spasial dapat direpresentasikan dalam dua bentuk, yaitu model data vektor dan model data raster.

Subsistem SIG

Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem, yaitu:

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk m e n g u m p u l k a n d a n mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. S u b s i s t e m i n i p u l a y a n g bertanggung jawab dalam

mengkonversi atau mentransformasikan format-

format data aslinya ke dalam format-format yang digunakan oleh SIG.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data seperti tabel grafik, peta, dan lain-lain. 3. Manajemen Data

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, dan diperbaiki.

4. Analisis dan Manipulasi Data Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Jenis Peta

Peta merupakam penyajian secara grafis kumpulan data mentah maupun yang telah dianalisis atau informasi sesuai lokasinya. Pada hakikatnya, peta berfungsi sebagai alat peraga untuk menyajikan informasi yang terkandung di dalam suatu wilayah. Peta harus mengandung informasi yang hendak disampaikan kepada pengguna.

(6)

dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu peta dasar dan peta tematik.

1.Peta Dasar

Peta dasar berisi data mengenai jalan, garis batas wilayah pemerintahan, sungai dan danau, taman, lahan, dan nama tempat.

2.Peta Tematik

Peta tematik merupakan peta yang menyajikan informasi berdasarkan tema tertentu. Tema merupakan k u m p u l a n d a t a y a n g t e l a h dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu dan ditampilkan dalam bentuk arsiran/warna.

Peta tematik terdiri dari: a. Peta Bisnis

Peta ini berisi data yang berhubungan dengan produk konsumen, pelayanan jasa keuangan, data kependudukan, pembangunan tempat bisnis, tingkat k e j a h a t a n , t e l e k o m u n i k a s i , perumahan, transportasi, pelayanan kesehatan, dan periklanan.

b. Peta Lingkungan

Peta ini berisi data yang berhubungan dengan cuaca, resiko kerusakan lingkungan, sumber daya alam, topografi, pengambilan gambar satelit, dan data lingkungan.

c. Peta Referensi Umum

Peta ini merupakan peta yang menyajikan data dunia dan negara-negara.

Komponen Sistem Informasi Geografis

Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi komponen, yaitu: hardware, software, data, manusia, dan metode. Kelima komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hardware

Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat. Beberapa hardware yang sering digunakan dalam Sistem Informasi Geografis adalah: personal computer (PC), mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.

2. Software

Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis, dan menampilkan informasi geografis.

Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

a. Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis b. Sistem Manajemen Basis Data. c. Tools yang mendukung query

geografis, analisis, dan visualisasi. d. Geographical User Interface (GUI)

untuk memudahkan akses pada tool geografi.

3. Data

(7)

koordinat-koordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan grid atau sel seperti peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masing-masing grid memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan.

4. Manusia

Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.

5. Metode

SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan.

Gambar 1 Komponen Sistem Informasi Geografis

QuantumGIS

Quantum GIS adalah aplikasi SIG gratis yang mencakup pemetaan, analisis spasial, dan beberapa fitur DesktopGIS lainnya. Aplikasi ini sama dengan paket aplikasi GIS komersial

namun aplikasi ini didistribusikan secara g r a t i s d i b a w a h l i s e n s i G N U , QuantumGIS mendukung format data vektor, raster, dan database (PostGIS dan Oracle). QuantumGIS juga dapat diprogram ulang untuk mengerjakan tugas yang berbeda atau lebih spesifik.

Aplikasi ini juga merupakan suatu aplikasi multi-platform yang dapat dijalankan pada sistem operasi yang berbeda-beda termasuk MacOS X, Linux, Unix dan Windows XP.

Mapserver

Software digunakan dalam perancangan SIG ini adalah MapServer. MS4W (MapServer for Windows) adalah paket instalasi MapServer untuk

platform Windows. Dimana Map Server (http://mapserver.gis.umn.edu)

merupakan aplikasi freeware dan Open Source untuk dapat menampilkan SIG di web. MS4W dilengkapi dengan berbagai modul tambahan (optional) yang mempermudah kita membangun dan mengadministrasi sistem WebGIS.

Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai program CGI, MapServer juga dapat diakses sebagai modul Map Script, melalui berbagai bahasa pemrograman, seperti PHP, Perl, Python, Java dan lain sebagainya. Akses fungsi-fungsi MapServer melalui skrip akan lebih memudahkan pengembangan aplikasi WebGIS.

(8)

melakukan format penyajian hasil (peta). Gambar 2.10 menyajikan proses penyajian peta.

File HTML dapat berupa HTML biasa atau template yang disisipi sintaks MapServer atau file HTML yang disisipi PHP/Mapscript.

Gambar 2 Proses Penyajian Peta oleh MapServer

Chameleon

Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik pada webGis. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated dengan dengan Mapserver berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open G e o s p a t i a l C o n s o r t i u m ( O G C ) . Chameleon sebagai sebuah produk dari Open Source yang dibangun dengan bahasa pemprograman PHP.

Chameleon memberikan akses yang sederhana ke beberapa fitur yang hanya bisa diakses dalam MapScript dimana telah disediakan sebuah script yang telah jadi sebagai komponen yang dapat digunakan. Dengan Chameleon seorang yang bukan programmer memunkingkan untuk memasukan komponen pada applikasi webGis. Gambar berikut mengilustrasikan konfigurasinya:

Sebelum membuat aplikasi WebGIS menggunakan Map Server, hal yang harus diperhatikan adalah arsitektur penyimpanan file Map Server dan data SIG. Secara umum ada tiga kategori data yang dimiliki yaitu:

a. File MapServer

Map file dan PHP/Map Script b. File HTML dan gambar/grafis

F i l e w e b d a n g a m b a r y a n g disertakan

c. Data SIG

Data vektor dan citra (raster) yang digunakan.

Gambar 3 Konfigurasi Chameleon yang digunakan dengan MapServer

(9)

Pengembang aplikasi yang menggunakan Chameleon dapat melakukannya hanya dengan menambahkan Tag pada halaman HTML. Cara seperti ini disebut dengan

CWC2 tag sebuah konfigurasi untuk komponen client WebGIS. Penggunaan Tags ini memberikan metode yang sederhana dalam penambahan sebuah h a l a m a n p a d a a p l i k a s i w e b .

2. Aktivity Diagram

Aktivity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas

secara umum dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana berakhir.

Gambar 6 Sequence Diagram Sistem Informasi Geografis Pendidikan Kota Bogor

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam sistem. S e q u e n c e D i a g r a m d i a t a s menggambarkan scenario atau rangkaian ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Permodelan menggunakan UML (Unified Modelling Languange)

1. Use Case Diagram

Sebuah Use Case

mempresentasikan sebuah interaksi a n t a r a a k t o r d e n g a n s i s t e m d a n menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah SIG Pendidikan Kota Bogor. Diagram tersebut terdiri dari tiga Aktor dan dua belas Use Case. Di dalam diagram tersebut terdapat beberapa extend yang digunakan untuk menunjukkan bahwa satu Use Case merupakan tambahan fungsionalitas dari Use Case lainnya jika kondisi tertentu terpenuhi.

Gambar 4 Use Case Diagram Sistem Informasi Geografis Pendidikan Kota Bogor

Gambar 5 Activity Diagram Sistem Informasi Geografis Pendidikan Kota Bogor

(10)

Gambar 7 Bagan Langkah Pembuatan SIG

Penentuan Daerah/Wilayah

langkah-langkah yang dilakukan dalam sistem yang terdiri dari satu actor dan t u j u h p a r t i c i p a n t d e n g a n g a r i s lifelinenya, dan dua belas message.

Di dalam Sistem Infomasi Geografis harus terdapat peta suatu daerah / wilayah tertentu ataupun suatu simbol yang menggambarkan objek tertentu dan terdapat indeks warna agar informasi yang ditampilkan dapat terlihat dengan jelas. Pada penulisan ini, penulis menetapkan pembahasan Sistem Informasi Geografis pada Kota Bogor bidang pendidikan khususnya SMA, MA dan SMK baik negeri maupun swasta. Pengumpulan Data Spasial dan Nonspasial

Tahap pengumpulan data adalah tahap kedua yang dilakukan penulis dalam menampilkan data-data mengenai i n f o r m a s i g e o g r a f i s y a n g i n g i n ditampilkan. Data non-spasial di dapat dari Diknas Kota Bogor dan data spasial yang ditampilkan didapat dari hasil browsing pada media internet.

Digitasi Peta pada Quantum GIS

T e k n i k d i g i t a s i p e t a p a d a prinsipnya adalah pembuatan peta melalui proses komputer. Penyimpanan

file di komputer dari hasil digitasi peta tersebut dikelompokkan berdasarkan pada layer-layer yang sesuai dengan tipenya masing-masing. Dalam proses pembuatan digitasi peta Kota Bogor ini digunakan 3 jenis layer, yaitu tipe polygon (polygon), tipe titik (point) dan tipe garis (line). Pada setiap proses digitasi, ditambahkan sejumlah atribut sesuai kebutuhan masing-masing objek, yang nantinya akan ditampilkan sebagai suatu informasi pada objek tersebut. Dalam pembuatan nama file .shp dan atribut menggunakan huruf kecil dan tanpa spasi.

(11)

Konversi File.shp menjadi Tabel pada PostgreSQL

Untuk menampung konversi dari

f i l e . s h p m e n j a d i t a b e l - t a b e l menggunakan database baru dengan nama datasma, lalu file .shp tersebut akan dihubungkan melalui PostGIS connection dari software Quantum GIS. Setelah koneksi terhubung, setiap file .shp akan dikonversi ke postgresSQL.

Pengisian Tabel

Pengisian Tabel pada pgAdmin III dilakukan untuk mengisi, mengubah atau menambah data pada field-field yang sebelumnya telah dilakukan pada saat pendigitasian.

Pembuatan WebGis dengan Chameleon pada MapServer dan P e n g g a b u n g a n D a t a b a s e menggunakan PHP

Untuk mendukung pengembangan aplikasi, penulis

membuat folder yang akan digunakan untuk menampung aplikasi yang telah dibuat. Folder yang dipakai untuk menyimpan aplikasi adalah folder bogor, f o l d e r i n i b e r a d a d i d a l a m

C: \ms4w\apps.

Folder bogor terdiri dari

subfolder data, etc, htdocs dan map. S u b f o l d e r d a t a b e r f u n g s i u n t u k menyimpan data lokal (.shp) yang akan d i g u n a k a n , m i s a l n y a p e n u l i s m e n a m p i lk a n j a l a n d e n g a n c a r a

mengakses jalan.shp yang tersimpan di folder ini.

Subfolder etc digunakan untuk m e n y i m p a n g a m b a r - g a m b a r berekstension .png yang berfungsi sebagai simbol pada legenda yang melambangkan smanegeri, smaswasta, smknegeri, dan smkswasta serta untuk menyimpan informasi lainnya yang diperlukan.

Subfolder htdocs berisi file-file untuk membuat tampilan WebGIS Kota Bogor. Subfolder map berisi file

bogor.map yang digunakan untuk menghubungkan antara file yang berekstension .s hp dan database PostgreSQL dengan Chameleon.

Gambar 9 Tampilan Halaman Peta

PENUTUP

Kesimpulan

Pada Web GIS Pendidikan Kota Bogor ini menyajikan peta digital yang di dalamn ya terdapat i nfo rmasi

mengenai titik-titik lokasi bangunan sarana pendidikan yang ada di Kota Bogor khusus untuk jenjang SMA/MA, dan SMK baik Negeri maupun Swasta

(12)

lokasi dan informasi mengenai SMA/MA dan SMK yang sedang dicari, karena disajikan dalam bentuk peta sehingga mudah untuk diketahui lokasinya. Selain itu juga web ini di design semenarik mungkin dengan simbol-simbol (legenda) yang lucu-lucu agar pengguna tidak merasa bosan. S e l a i n i t u j u g a s e t i a p l a y e r d i

padupadankan dengan warna yang sesuai agar pengguna dapat dengan nyaman melihatnya.

Web GIS ini juga dilengkapi dengan profil Kota Bogor seperti letak geografis, iklim, bentuk, arti lambang dan visi-misi Kota Bogor.

Saran

Penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam aplikasi ini, untuk itu melalui bagian ini penulis hendak memberikan saran bagi pengembangan dan penyempurna selanjutnya. Salah satu kekurangan aplikasi ini adalah data yang digunakan masih banyak yang tidak lengkap karena keterbatasan sumber yang penulis miliki oleh karena itu penulis berharap dalam pengembangan webGIS ini data yang digunakan benar-benar sangat lengkap agar informasi yang disajikan menjadi lebih baik dan menjadi lebih maksimal lagi. Selain itu alangkah baikknya jika

webGIS ini menggunakan peta 3 dimensi seperti Google Earth, namun dengan software yang terbatas maka hal ini tidak dapat diterapkan pada WebGIS ini. Semoga di kemudian hari dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan ada software pendukung untuk pembuatan webGIS seperti yang telah penulis sebutkan tadi.

(13)

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.

Gambar

tabel grafik, peta, dan lain-lain.
Gambar 2 Proses Penyajian Peta oleh
Gambar 5 Activity Diagram Sistem Informasi
Gambar 8 Tampilan hasil akhir Pendigitasian
+2

Referensi

Dokumen terkait

tersebut harus jelas, termasuk mengontrol suhu konstan dan kelembaban relatif, lingkungan yang bebas dari bahan kimia yang agresif, dan tingkat cahaya yang sesuai.. Tindakan

Perbedaan dari ukuran pertama kali matang gonad juga ditemukan pada jenis ikan kembung lain yaitu Rastrelliger kanagurta , seperti di laut Jawa diperoleh 20,2 cm untuk betina dan

Kepala BNN Kota Malang yang sekaligus alumni ITN Malang ini juga memberikan apresiasi kepada ITN karena pada tahun ini menyelenggarakan tes urine bagi seluruh mahasiswa

Kawasan wisata Gunung Galunggung sudah tidak diperkenankan lagi adanya pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisata, terkecuali yang dibutuhkan pelebaran

Merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2020 tentang Pemberian Tunjangan Hari Rayat Tahun 2020 kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional

Menurut hasil pengamatan penulis, rendahnya kompetensi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : (1) siswa kurang tertarik pada pelajaran IPS, (2) siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor yang mendasari mahasiswa FKIP UNS dalam menggunakan fashion ketika kuliah antara lain: a) Rekategorisasi yang kurang berjalan