• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUMBUHAN KESADARAN PELAJAR AKAN POTENS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENUMBUHAN KESADARAN PELAJAR AKAN POTENS"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LOMBA KARYA TULIS INOVATIF PERPUSTAKAAN

DALAM RANGKA PEKAN HARI BACA KABUPATEN SUKABUMI DAN HARI KUNJUNGAN KE PERPUSTAKAAN TAHUN 2014

PENUMBUHAN KESADARAN PELAJAR AKAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM KABUPATEN SUKABUMI MELALUI PEMELAJARAN PAIKEM DI

PERPUSTAKAAN

Disusun oleh:

Farhan Abdul Majiid 1213.10.015

SMA Pesantren Unggul Al Bayan

Kabupaten Sukabumi

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Inovatif Perpustakaan (LKTIP) untuk SMA Sederajat tahun 2014 dalam rangka “Pekan Hari Baca Kab. Sukabumi dan Hari Kunjung ke Perpustakaan Tahun 2014”

Judul Karya Tulis :Penumbuhan Kesadaran Pelajar Akan Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi Melalui Pemelajaran PAIKEM di Perpustakaan.

Nama Lengkap :Farhan Abdul Majiid

NIS :1213.10.015

Guru Pembimbing

Nama Lengkap dan Gelar :Rudiman, S.Pd.

NIPY :1986200412043

Cibadak, 14 November 2014

Mengetahui, Menyetujui,

Kepala Sekolah Guru Pendamping

Drs. H. Heriyanto, M.Pd. Rudiman, S.Pd.

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Rudiman, S.Pd.

Tempat tanggal lahir : Bandung, 20 April 1986

Nama Sekolah : SMA Pesantren Unggul Al Bayan

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul:

“Penumbuhan Kesadaran Pelajar Akan Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi Melalui Pemelajaran PAIKEM di Perpustakaan”

Adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya tulis orang lain serta belum pernah dikompetisikan dan/atau dipublikasikan dalam belum apapun. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Cibadak, 14 November 2014

Menyetujui, Guru Pendamping

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat kembali berkarya melalui karya tulis ini. Selawat serta salam juga selalu dihaturkan kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah membuka cakrawala dunia dan akhirat melalui ilmu pengetahuan.

Pada karya tulis ilmiah ini, penulis mengangkat tema “Penumbuhan Kesadaran Pelajar Akan Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi Melalui Pemelajaran PAIKEM di Perpustakaan” sebagai sebuah jawaban atas perlombaan karya tulis ilmiah inovatif yang diselenggarakan oleh perpustakaan daerah Kabupaten Sukabumi.

Penulis juga berterima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Rudiman,S.Pd. selaku guru pendamping perpustakaan SMA Pesantren Unggul Al Bayan yang telah mendampingi penulis selama penulisan karya tulis ini dan Ibu Heni Hikmayani Fauzia selaku kepala Perpustakaan Dr. Muslih Muhsin SMA Pesantren Unggul Al Bayan yang telah memberikan berbagai sumber bacaan, Pemelajaran, dan inspirasi. Penulis juga berterima kasih kepada orang tua penulis yang selalu mendoakan penulis.

Semoga melalui karya tulis ini, penulis dapat memberikan sumbangsih terhadap perkembangan perpusatakaan di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Sukabumi pada khususnya menuju arah yang lebih baik.

Akhir kata, sebagai manusia biasa penulis mengucapkan maaf apabila dalam karya tulis ini terdapat kekhilafan dalam penyampaian data dan fakta. Maka, penulis menerima dengan lapang hati segala kritik dan saran dari pembaca.

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...i

LEMBAR PERNYATAAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL...vi

A. DAFTAR GAMBAR...vi

B. DAFTAR TABEL...vi

ABSTRAK...1

BAB I...2

PENDAHULUAN...2

A. LATAR BELAKANG...2

B. RUMUSAN MASALAH...3

C. TUJUAN...3

D. MANFAAT...3

BAB II...5

TINJAUAN PUSTAKA...5

A. DEFINISI...5

B. SUMBER DAYA ALAM...6

C. PEMELAJARAN PAIKEM...8

D. PERPUSTAKAAN...9

BAB III...12

METODE...12

A. METODE PENELITIAN...12

(6)

C. INSTRUMEN PENELITIAN...12

D. POPULASI PENELITIAN...13

BAB IV...14

PEMBAHASAN...14

A. SDA POTENSIAL KABUPATEN SUKABUMI...14

B. PERAN SEKOLAH DALAM OPTIMALISASI PEMELAJARAN DI PERPUSTAKAAN...19

C. RELASI PEMELAJARAN EFEKTIF DAN PENGELOLAAN SDA DI SUKABUMI...22

BAB V...26

SIMPULAN DAN SARAN...26

A. KESIMPULAN...26

B. SARAN...27

DAFTAR PUSTAKA...28

LAMPIRAN...vii

(7)

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

A. DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sungai Cicatih yang dimanfaatkan untuk kegiatan arung jeram...8 Gambar 2 Kegiatan di perpustakaan Dr. Muslih Muhsin...11 Gambar 3 Kawasan tambang batu kapur di Cibadak...17 Gambar 4 Kegiatan KBM yang memanfaatkan perpustakaan Dr. Muslih Muhsin ...22 Gambar 5 Koleksi buku perpustakaan Dr. Muslih Muhsin...24 Gambar 6 Koleksi perpustakaan Dr. Muslih Muhsin...25

B. DAFTAR TABEL

(8)

C. ABSTRAK

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Membaca merupakan jalan utama merengkuh ilmu pengetahuan. Dengan membaca, manusia dapat membuka cakrawala dunia. Dengan membaca, manusia memajukan peradaban. Membaca menjadi jalan terbaik dapat mencari informasi dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang berguna bagi kemajuan bangsa. Perpustakaan menjadi sarana dalam mendapatkan berbagai macam bacaan yang dapat dijadikan sebagai upaya dalam memajukan daerah dan bangsa.

Allah Swt. berfirman dalam Al Quran yang menjadi wahyu pertamanya

yakni ‘

اسرققساذ

ِابذ

ذ س

م

س

ك

ق ببرق

ذذلا

ى

ق

ق لقخ

ق

yang berarti ‘Bacalah dengan menyebut Tuhanmu yang telah menciptakan’. Dalam tafsir Quraish Shihab, bacalah dapat berarti membaca berbagai literatur, mengamati berbagai fenomena alam yang terjadi, yang kemudian diiringi dengan rasa syukur kepada Allah Swt. yang telah menciptakan. Salah satu rasa syukur ini yakni memajukan daerah untuk memajukan peradaban bangsa.

Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Indonesia sangat banyak dan terbentang di 13.466 pulau sepanjang nusantara. Terlebih, di kabupaten terbesar se-Jawa Barat, yakni Kabupaten Sukabumi. Di Sukabumi, dapat ditemukan bentangan alam mulai dari pegunungan, pantai, hingga laut yang sangat luas. Apalagi kabupaten ini memiliki sarana transportasi darat dan laut yang cukup memadai. Segala SDA yang dimiliki harus dikelola secara maksimal. Cara terbaik untuk mengelolanya adalah dengan mendidik generasi muda melalui Pemelajaran yang efektif di perpustakaan.

(10)

baik agar kemakmuran rakyat dapat tercapai seperti yang diamanahkan oleh UUD 1945. Salah satu cara untuk mengelola SDA adalah pendidikan generasi muda melalui perpustakaan sebagai sarana belajar.

Perpustakaan menjadi tempat untuk mencari ilmu. Ilmu tersebut akan digunakan dalam membangun peradaban manusia. Namun di Indonesia, peran perpustakaan masih belum maksimal sehingga harus dioptimalkan sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama mencerdaskan untuk pengelolaan SDA. Maka dari itu, penulis mengangkat judul dalam karya tulis ini yakni “Penumbuhan Kesadaran Pelajar Akan Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi Melalui Pemelajaran PAIKEM di Perpustakaan”

B. RUMUSAN MASALAH

Berkaitan dengan judul karya tulis yang penulis angkat, penulis mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Apa saja Sumber Daya Alam (SDA) potensial yang dimiliki oleh Kabupaten Sukabumi?

2. Bagaimana seharusnya peran sekolah dalam mengoptimalkan perpustakaan sebagai sarana pendidikan dan pemelajaran di sekolah? 3. Bagaimana hubungan antara pemelajaran di perpustakaan dengan

pengelolaan SDA di Kabupaten Sukabumi?

C. TUJUAN

Berkaitan dengan rumusan masalah tersebut, penulis memiliki tujuan dalam penulisan karya tulis ini sebagai berikut:

1. Mengetahui SDA potensial yang dimiliki oleh Kabupaten Sukabumi. 2. Mengoptimalisasi peran sekolah dalam penggunaan perpustakaan sebagai

sarana pendidikan dan pemelajaran di sekolah.

3. Mengetahui hubungan antara pemelajaran di perpustakaan dengan pengelolaan SDA di Kabupaten Sukabumi.

D. MANFAAT

(11)

1. Bagi penulis

Penulis diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan SDA di Kabupaten Sukabumi dengan mendorong sekolah untuk melakukan Pemelajaran efektif di perpustakaan.

2. Bagi pembaca

(12)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Sumber Daya Alam berarti potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi (KBBI, 2008 hal. 1353).

Pemelajaran yang berasal dari kata ajar berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Yakni belajar sesuatu dengan sungguh-dungguh (KBBI, 2008 hal. 23).

PAIKEM yang merupakan singkatan dari Pemelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan merupakan sebuah medel pemelajaran yang menggambarkan keseluruhan proses belajar mengajar yang berlangsung menyenangkan dengan melibatkan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran. Untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tersebut, tentu saja diperlukan ide -ide kreatif dan inovatif guru dalam memilih metode dan merancang strategi pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan aktif dan menyenangkan diharapkan lebih efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tidak efektif apabila tujuan belajar tidak tercapai dengan baik (Mulyatiningsih, 2010)

(13)

Berdasarkan definisi per kata di atas, penulis berkesimpulan bahwa Penumbuhan Kesadaran Pelajar Akan Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi Melalui Pemelajaran PAIKEM di Perpustakaan adalah cara pendidik untuk menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk lebih memahami SDA Kabupaten Sukabumi melalui pemelajaran yang menggunakan model PAIKEM di perpustakaan sehingga diharapkan peserta didik menjadi pengelola SDA yang andal di kemudian hari.

B. SUMBER DAYA ALAM

Sumber Daya Alam (SDA) adalah salah satu modal utama yang dapat memajukan suatu bangsa. Indonesia memiliki bentangan SDA di seluruh kepulauan nusantara. SDA ada yang dapat diperbaharui dan ada pula yang tak dapat diperbaharui. Tugas utama bangsa Indonesia adalah merawat dan menjaga SDA yang tak dapat diperbaharui serta melestarikan SDA yang dapat diperbaharui sehingga rakyat Indonesia dapat merasakan kesejahteraan.

Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten terluas di Jawa Barat. Dalam buku Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi, luas daerah ini sekira 4.160,75 km2. Bentang alam pun beraneka ragam. Lautan luas membentang di

wilayah selatan, sedang puncak gunung terdapat di wilayah utara. Kabupaten Sukabumi tertutupi 32.15% wilayahnya oleh hutan. Kabupaten ini juga dialiri beberapa sungai penting di Jawa Barat seperti Sungai Cimandiri, Sungai Cikaso, dan Sungai Cicatih. Beberapa sungai dapat dijadikan potensi wisata arung jeram.

(14)

Kabupaten Sukabumi juga memiliki kekayaan mineral. Seperti karst atau batu kapur yang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi nomor 22 Tahun 2012, kawasan karst di Kabupaten Sukabumi terbentang seluas 34.164 hektare yang tersebar di 24 kecamatan se-Kabupaten Sukabumi. Batu kapur ini bermanfaat antara lain sebagai bahan bangunan juga bahan pemutih. Selain kapur, ada pula potensi panas bumi di Cisolok, batu alam di Tegalbeleud dan potensi lainnya.

Kekayaan alam lain di Sukabumi adalah tanah yang subur dan didukung dengan curah hujan yang cukup. Produksi pertanian, holtikultura, dan perkebunan Kabupaten Sukabumi sangat besar. Sektor inilah yang merupakan potensi terbesar Sukabumi. Karena, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sukabumi 25% disumbang dari hasil pertanian. Angka ini cukup menggambarkan bahwa sebagian besar masyarakat Sukabumi adalah masyarakat agraris.

Potensi wisata alam Sukabumi secara garis besar terbagi dua, yakni wisata bahari dan pegunungan. Terbentang di Sukabumi Taman Nasional Halimun-Salak yang merupakan taman nasional terbesar di Jawa Barat. Sukabumi juga memiliki beberapa cagar alam seperti Cikepuh, Tangkuban Perahu-Palabuhanratu, Sukawayana, dan Cibanteng. Untuk wisata alam bahari, kawasan konservasi penangkaran penyu hijau di Ujung Genteng dan pantai wisata seperti Citepus di kawasan Palabuhanratu.

(15)

Gambar 1 Sungai Cicatih yang dimanfaatkan untuk kegiatan arung jeram Sumber: Dokumentasi Al Bayan

C. PEMELAJARAN PAIKEM

Belajar merupakan kodrat alamiah yang manusia miliki sejak lahir. Sejak manusia terlahir, ia akan belajar beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Kemudian, ia akan belajar berjalan, berbicara, dan kemudian membaca dan menulis. Saat belajar membaca dan menulis inilah, proses untuk memahami dunia menjadi lebih mudah. Karena, membaca dan menulis dapat disimbolkan sebagai dasar untuk memahami lebih jauh tentang dunia ini.

Belajar sejak kecil biasa disebut sebagai dasar untuk memahami saat dewasa. Kemudian, saat memasuki jenjang pendidikan formal, yakni Sekolah Dasar (SD), yang kemudian akan berlanjut ke jenjang lebih tinggi hingga ke perguruan tinggi. Berbagai ilmu yang didapat tentu diharapkan dapat bermanfaat di kemudian hari. Maka, setiap manusia akan mengharapkan dapat terus belajar hingga tua nanti.

(16)

Salah satu metode pemelajaran efektif yang dikembangkan di Indonesia saat ini adalah metode PAIKEM. Yakni Pemelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Metode PAIKEM ini sebenarnya merupakan pengembangan dari berbagai metode yang sudah ada dan disesuaikan dengan kondisi pendidikan Indonesia yakni dibutuhkannya suatu metode agar siswa dan guru dapat terjadi interaksi yang baik.

Dr. Endang Mulyatiningsih (2010) dalam Diklat Peningkatan Kompetensi Pengawas Dalam Rangka Penjaminan Mutu Pendidikan menyatakan bahwa Model pemelajaran ini menggambarkan keseluruhan proses belajar mengajar yang berlangsung menyenangkan dengan melibatkan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif selama proses pemelajaran. Untuk dapat mewujudkan pemelajaran yang aktif dan menyenangkan tersebut, tentu saja diperlukan ide-ide kreatif dan inovatif guru dalam memilih metode dan merancang strategi pemelajaran. Proses pemelajaran yang dilakukan dengan aktif dan menyenangkan diharapkan lebih efektif untuk mencapai tujuan pemelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemelajaran yang aktif dan menyenangkan tidak efektif apabila tujuan belajar tidak tercapai dengan baik.

Dengan berbagai proses model dan metode pemelajaran, tujuan utama tentulah mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena, dengan terciptanya generasi yang cerdas, SDA dapat dikelola dengan baik serta memberikan keuntungan yang besar bagi rakyat Indonesia dan dapat mengangkat martabat Indonesia di mata dunia.

D. PERPUSTAKAAN

Perpustakaan merupakan sarana pembelajaran yang efektif selain di kelas. Karena apabila di kelas siswa hanya terpaku pada buku teks sekolah dan guru yang mengajar, di perpustakaan siswa dapat bereksplorasi dan membuka wawasan dari ribuan buku yang tersedia dan juga dari pustakawan serta sumber informasi lainnya. Manfaat besar inilah yang harus dioptimalkan.

(17)

dalam kondisi baik. Situasi inilah yang sepatutnya mendorong pemerintah lebih mengopitmalkan fungsi perpustakaan sekolah karena besarnya manfaat yang dimiliki perpustakaan khususnya perpustakaan sekolah.

Sekolah menjadi sarana siswa untuk bimbingan demi menyelesaikan studi, melanjutkan studi, memasuki dunia kerja, dan belajar menjadi anggota masyarakat (Suyono, 2009). Berbagai bimbingan tersebut membutuhkan ilmu dan informasi yang cukup dan berkualitas. Maka, sekolah harus mampu menyediakan sarana belajar agar kegiatan belajar siswa berjalan lebih baik.

Perpustakaan menjadi sarana siswa dalam mengembangkan kemampuan berliterasi. Pengembangan kemampuan ini memiliki berbagai tujuan. Pertama, menjadi basis pemelajaran yang efektif dan produktif karena mendorong siswa untuk membaca, menelaah, dan kemudian menuangkan idenya. Kedua, dengan membaca, menelaah, dan menuangkan ide, siswa akan terbiasa untuk berpikir kritis dan praktis terhadap permasalahan yang guru berikan. Ini akan melahirkan inovasi-inovasi baru yang berguna. Ketiga, dengan adanya perpustakaan tidak mengganggu fungsi guru karena perpustakaan sebagai komplementer bukan substitusi. Guru pun harus memainkan perannya sebagai pemberi arah dan tujuan yang baik. Keempat, dengan membiasakan siswa untuk membaca, ilmu pengetahuan yang siswa miliki akan terus bertambah. Sehingga, kecerdasan siswa dapat ditingkatkan. Cara ini akan semakin efektif apabila guru juga mendukungnya dengan praktik dan pembuktian dari teori yang didapat.

(18)

waktu. Maka, masyarakat Indonesia khususnya di Sukabumi harus mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan agar penguasaan ilmu pengetahuan lebih baik sehingga pengelolaan SDA yang dimiliki dapat dikelola dengan maksimal.

(19)

BAB III

METODE

A. METODE PENELITIAN

Metode yang penulis gunakan dalam karya tulis ini adalah analisis kualitatif. Metode ini penulis pilih karena sesuai dengan kebutuhan yang penulis butuhkan dalam mendukung karya tulis ini. Metode analisis kualitatif dapat dipilah menjadi tiga jenis (Patton, 1990):

1. Hasil pengamatan: uraian rinci tentang situasi, kejadian, interaksi, dan tingkah laku yang diamati di lapangan.

2. Hasil pembicaraan: kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang pengalaman, sikap, keyakinan, dan pemikiran mereka dalam kesempatan wawancara mendalam.

3. Bahan tertulis: petikan atau keseluruhan dokumen, surat-menyurat, rekaman, dan kasus sejarah.

B. TEKNIK PENELITIAN

Teknik yang penulis gunakan dalam karya tulis ini adalah dengan teknik analisis. Yakni dengan cara:

1. Menganalisis berbagai SDA yang dimiliki oleh Kabupaten Sukabumi dan kemudian menuangkannya ke dalam berbagai gagasan ilmiah dalam karya tulis ini.

2. Menganalisis penggunaan perpustkaan sekolah khususnya perpustakaan Dr. Muslih Muhsin SMA Pesantren Unggul Al Bayan dalam pemelajaran dan efektivitasnya terhadap siswa.

3. Mendeskripsikan hasil analisis dalam bentuk karya tulis serta mnyintesiskannya untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada.

C. INSTRUMEN PENELITIAN

(20)

buku-buku yang tersedia di perpustakaan Dr. Muslih Muhsin dan yang penulis miliki sendiri. Dokumentasi lainnya adalah data-data yang dimiliki oleh perpustakaan Dr. Muslih Muhsin. Sementara pengamatan yang penulis merupakan pengamatan terhadap kegiatan yang berlangsung di SMA Pesantren Unggul Al Bayan terhadap penggunaan perpustakaan sekolah.

D. POPULASI PENELITIAN

(21)

BAB IV

PEMBAHASAN

Pemanfaatan segala Sumbar Daya Alam (SDA) sangat berkaitan dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Karena SDA akan terkelola dengan baik oleh SDM yang berkualitas. Maka, pengembangan SDM sangat diperlukan melalui pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian, kemajuan suatu daerah akan dapat dicapai.

Berikut penulis bahas seluruh rumusan masalah yang telah penulis dapatkan:

A. SDA POTENSIAL KABUPATEN SUKABUMI

Sukabumi memiliki banyak SDA potensial yang beragam jenis. Mulai dari SDA hayati, nabati, hingga mineral. Potensi tersebut tersebar di 4.160,75 km2

wilayah Kabupaten Sukabumi. Menurut buku Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi karya Anto Sumiarto Widjadja, disebutkan bahwa secara geografis, Sukabumi terbagi menjadi tiga bentang alam utama. Yakni wilayah pesisir dan perbukitan selatan, wilayah perbukitan dan dataran rendah, serta wilayah dataran tinggi dan pegunungan.

(22)

Secara garis besar, potensi SDA Kabupaten Sukabumi dapat dibagi menjadi tiga, yakni potensi bahari, pertambangan, dan agraris.

1. Potensi Bahari

Kabupaten Sukabumi memiliki komposisi wilayah 60% berupa daratan dan 40 % lautan. Dengan demikian, laut memiliki peranan penting dalam masyarakat Sukabumi. Sukabumi memiliki garis pantai sepanjang 117 km dengan luas daerah potensial penangkapan ikan seluas 702 km2. Secara umum, kedalaman laut di Sukabumi sekira 200

m pada jarak sejauh 300 m dari garis pantai. Laut yang tidak terlalu dalam ini disebabkan oleh bermuaranya sungai-sungai besar di pesisir Sukabumi sehingga proses sedimentasi yang terjadi juga cukup besar (PT Perencana Jaya, 2004)

Potensi bahari yang besar ini membuat Sukabumi potensial untuk menjadi salah satu sentra produksi perikanan di Jawa Barat. Produksi ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dapat dilihat di tabel berikut:

Tahun Produksi ikan (dalam kg) Nilai (dalam rupiah)

2007 6.056.256 38.695.761.000

2008 4.580.683 42.562.537.000

2009 3.930.267 56.735.940.000

2010 6.744.292 144.701.150.000

2011 6.539.133 120.339.550.000

Tabel 1 Jumlah produksi ikan di Sukabumi dan nilainya dari tahun 2007 s.d. 2011 Sumber: PPN Palabuhanratu 2012

Selain di PPN Palabuhanratu, potensi ikan Sukabumi menyebar luas sepanjang pesisir. Berdasarkan data, PPN Palabuhanratu hanya menyumbang 40% s.d. 50% dari total produksi ikan di Kabupaten Sukabumi (PPN Palabuhanratu, 2012).

(23)

dijadikan tujuan wisata alam yang edukatif dan dimanfaatkan untuk pelestarian lingkungan.

Tak hanya potensi wisata, kawasan pesisir Sukabumi masih banyak yang berada dalam kondisi yang mendukung dalam upaya pelestarian flora dan fauna yang dilindungi. Cagaralam Sukawayana merupakan salah satu cagar alam di Sukabumi yang memiliki keanekaragaman hayati tingkat tinggi. Terletak di Teluk Palabuhanratu, Cagar Alam ini sangat berfungsi dalam melindungi kawasan pantai dari pengikisan dan abrasi. Di cagar alam ini terdapat beberapa flora khas seperti Merbau (Instsia bijuga), Kihiang (Albizia procera), Puspa (Schima walichii). Kiara (Ficus sp.), Laban (Vitex pubescens), dan Degel (Crudia batamensis), Katapang (Terminalia catappa), Pandan (Pandanus sp) dan Bayur (Pterospermum javanicum). Ada pula fauna khas sepertiKera (Macaca fascicularis), Lutung (Tracypithecus auratus) adari golongan Primata, beberapa jenis burung (Aves) serta Biawak (Varanus salvator) dari golongan Reptilia. Bahkan ditemukan pula biota laut Udang Thalassina (Thalassina anomala Mud lobster) yang ditemukan di tepi Sungai Cibolang yang melintasi kawasan ini.

Di kawasan pesisir Sukabumi yang terbentuk pada zaman miosen dan Pleiosen atau sekira 65 juta tahun silam terdapat bentukan alam berupa aktivitas geothermal. Aktivitas ini menyemburkan sumber mata air panas yang bersuhu melebihi titik didih yang berkisar antara 125°C hingga 160°C (Einar Gunlaugsson, ers. Comm., 1982). Yakni di kawasan Cisolok. Selain Cisolok, terdapat pula di Cisukarame dan Sangiang.

2. Potensi pertambangan.

(24)

ada bahan galian golongan C seperti kapur, pasir, dan lainnya yang bermanfaat untuk konstruksi bangunan.

Batu kapur (CaCO3) merupakan bahan tambang yang sangat

terkenal dari Sukabumi. Wilayah karst yang tersebar luas di 24 kecamatan yang berada di Kabupaten Sukabumi menunjukkan besarnya potensi ini di Sukabumi. Batuan yang terbentuk 430 hingga 350 juta tahun silam ini sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional. Karena, batu kapur menjadi unsur terpenting dalam pembuatan semen. Tak hanya bahan bangunan, batu kapur juga bermanfaat untuk pembersih udara di pabrik. Batu yang biasa disebut gamping ini juga bermanfaat untuk penyubur tanaman sehingga memiliki pH <7. Batu kapur juga dapat dimanfaatkan untuk pengolahan air bersih (Majiid, 2013).

Gambar 3 Kawasan tambang batu kapur di Cibadak Sumber: Dokumen penulis

(25)

mengendapkan emas. Namun, emas yang terdapat di Sukabumi merupakan emas primer yang harus diolah lebih lanjut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang pada tahun 2000, kandungan mineral di wilayah Kertajaya sebesar 46,39 ton. Selain Kertajaya, emas terdapat pula di Citorek, Cisolok, dan lainnya.

Selain kapur, pasir, dan emas Sukabumi memiliki potensi tambang lainnya seperti Zeolit, Kuarsa, Batu Sabun, dan sebagainya yang tersebar di seluruh wilayah Sukabumi.

3. Potensi agraris.

Pertanian dan perkebunan tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Indonesia, terutama di Sukabumi. Masyarakat Indonesia telah lama dikenal sebagai masyarakat agraris. Sehingga, potensi agraris Sukabumi amatlah besar dan tersebar di seluruh wilayah sukabumi.

KABU PATEN/ KOTA

TAHUN

2007 2008 2009 2010 2011

SUKABUMI 126,240 127,815 130,921 136,600 115,916

Padi merupakan makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia. Kebutuhan akan padi sangatlah besar jika dibandingkan dengan negara lainnya. Jawa Barat yang terkenal sebagai daerah lumbung padi memang memiliki potensi yang sangat besar. Terutama di Kabupaten Sukabumi. Karena selain Sukabumi memiliki wilayah yang luas, kondisi iklim dan geografis juga memungkinkan untuk penanaman padi. Berikut ini produksi padi di Kabupaten Sukabumi dari tahun 2007 sampai 2011 berdasarkan data dari Puslitbang Jawa Barat:

Tabel 2 Luas tanam padi di Sukabumi dari tahun 2007 hingga 2011 Sumber: Pusdalisbang Prov. Jawa Barat

(26)

Provinsi Jawa Barat, Sukabumi memproduksi 162,34 kuintal per hektar lahan tanaman ubi kayu. Potensi lainnya adalah jabung, kacang tanah, kacang kedelai, dan tanaman palawija lainnya.

Tak hanya tanaman pangan, Sukabumi juga produsen tanaman hortikultura, yakni rempah-rempah. Rempah yang diproduksi antara lain jahe, lengkuas, kapulaga, temulawak, kunyit, kensur, dan tanaman rempah lainnya. Tanaman rempah ini sangat bermanfaat bagi bahan masakan dan obat-obatan.

Tanaman buah-buahan juga diproduksi Sukabumi. Seperti belimbing, mangga, pisang, jeruk, rambutan, alpukat dan tanaman buah lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Selain di pertanian, potensi agraris Sukabumi terdapat pula dalam perkebunan. Sukabumi memiliki perkebunan karet, teh, dan kelapa yang merupakan unggulan daerah ini. Ada pula potensi kebun sayur yang terdapat di wilayah dataran tinggi Sukabumi. Seperti wortel, ketimun, bawang merah, cabai, tomat, sawi, dan lainnya.

Wilayah hutan Kabupaten Sukabumi juga menjadi potensi agraris wilayah ini. Wilayah hutan ini dikelola oleh perhutani. Berdasarkan SK Menhut no. 174 dan 175 tahun 2003, Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Sukabumi seluas 16.839,79 ha di wilayah barat dan 21.598,66 ha di wilayah timur. Kawasan hutan ini memiliki potensi hasil hutan yang besar. Seperti kayu damar, mahoni, rasamala, dan kayu khas hutan hujan tropis lainnya. Hutan ini juga berfungsi sebagai pengendali air dan penyeimbang ekosistem.

B. PERAN SEKOLAH DALAM OPTIMALISASI

PEMELAJARAN DI PERPUSTAKAAN.

(27)

Maka, pendidikan merupakan cara untuk mendapatkan kualitas SDM terbaik. Sehingga, seluruh SDA yang dimiliki Sukabumi dapat dioptimalisasi penggunaannya namun tetap tidak merusak alam.

Sekolah merupakan sarana pemelajaran yang terbaik. Karena, sekolah menyediakan kurikulum, sarana belajar, serta guru untuk membimbing para siswa agar dapat meraih kesuksesan. Perpustakaan juga menjadi sarana pemelajaran yang menyempurnakan proses belajar yang berlangsung di kelas. Maka, penting sekali sekolah untuk mengoptimalkan penggunaan perpustakaan agar pemelajaran dapat berjalan efektif.

Guru sebagai pembimbing siswa untuk memahami berbagai ilmu memiliki kewajiban untuk membuat siswa paham mengenai pelajaran yang sedang dibahas. Tentu kelas tak akan cukup untuk membuat siswa paham karena siswa terpaku pada buku teks yang ada tanpa mencari sumber referensi lainnya. Perpustakaan sebagai tempat yang memiliki koleksi buku menjadi alternatif tempat belajar karena siswa dapat mengeksplorasi berbagai buku yang tersedia kemudian menyimpulkannya dengan bahasa masing-masing sehingga siswa akan terpacu kreativitasnya.

Salah satu model belajar yang sangat baik untuk diterapkan adalah PAIKEM. Yakni Pemelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Perpustakaan dapat mewujudkan metode ini karena pemelajaran di perpustakaan idealnya melakukan hal berikut:

1. Guru menjelaskan dasar materi yang akan dieksplorasi.

Pemelajaran di perpustakaan bukan berarti guru melepaskan begitu saja siswa tanpa memberikan pemahaman awal. Tanpa pemahaman awal, siswa akan menjadi gamang dan bingung terhadap materi yang dibahas. Selain itu, guru juga harus memberikan rambu-rambu kebenaran suatu teori yang sedang dipelajari. Maka, pemelajaran akan efektif apabila siswa mengenal dasar materi sehingga dapat dijadikan pegangan untuk pemelajaran lebih lanjut.

(28)

Eksplorasi menjadi bagian terpenting dalam pemelajaran di perpustakaan. Karena dengan membiasakan siswa untuk mengeksplorasi suatu ilmu pengetahuan, siswa akan menjadi aktif dan senang untuk memelajari suatu ilmu. Sehingga diharapkan siswa dapat menjadi kreatif karena siswa akan berlomba mencari sumber rujukan sebanyak-banyaknya.

3. Terjadi proses diskusi antara siswa dengan guru.

Setelah siswa mengeksplorasi suatu materi di perpustakaan, guru harus mengajak berdiskusi untuk membahas materi tersebut. Dengan demikian, siswa akan terbiasa untuk menyampaikan pendapat dan mepertanggungjawabkannya apabila data yang didapat tidak akurat. Kemudian apabila ada kesalahan, guru harus mengingatkan dan mengembalikannya ke konsep yang benar. Dengan demikian, belajar akan efektif karena terjadi komunikasi antara guru dengan siswa. 4. Siswa diasah kemampuan menganalisis.

Selepas berdiskusi dan membahas materi yang ada, siswa harus bisa menyimpulkannya dengan pendapat masing-masing. Dengan demikian, siswa akan terbiasa untuk menganalisis permasalahan, kemudian mengeksplorasi jawaban, hingga terakhir menyampaikan gagasannya. Sehingga, siswa akan menjadi siswa yang kreatif dan inovatif.

5. Guru menyimpulkan seluruh proses belajar yang sudah berlangsung. Setelah siswa selesai menganalisis persoalan, di akhir pemelajaran guru harus menyimpulkan seluruh proses yang telah terjadi dan memberikan pemahaman kembali secara komprehensif. Dengan demikian, seluruh tujuan pemelajaran tercapai dan pemelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Sebagai contoh, berikut penulis sajikan konsep pemelajaran efektif untuk dua jam pelajaran dengan asumsi satu jam pelajaran terdiri dari 40 menit.

1. 5 menit pertama guru memberikan konsep dasar.

(29)

3. 20 menit berikutnya siswa dan guru berdiskusi tentang masalah yang dibahas.

4. 25 menit berikutnya siswa menganalisis seluruh hasil eksplorasi dan diskusi kemudian menuangkan gagasannya.

5. 5 menit terakhir guru menyimpulkan seluruh proses belajar yang telah berlangsung dan memberikan penilaian kepada siswa.

Gambar 4 Kegiatan KBM yang memanfaatkan perpustakaan Dr. Muslih Muhsin Sumber: Dokumen Al Bayan

C. RELASI PEMELAJARAN EFEKTIF DAN PENGELOLAAN SDA DI SUKABUMI

Pemelajaran efektif akan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Karena dengan semakin baiknya proses belajar siswa, hasil belajar akan semakin baik pula (Kasmirawati: 2013). Dengan hasil belajar yang baik, diharapkan akan tercipta SDM unggulan. SDM unggulan inilah yang berpotensi besar dalam mengelola SDA di Kabupaten Sukabumi sehingga dapat menjadi lebih bermanfaat bagi warga Sukabumi khususnya dan seluruh manusia pada umumnya.

(30)

perpustakaan, siswa dapat mengetahui segala sesuatu tanpa harus mengunjunginya terlebih dahulu.

Seorang siswa tentu belajar di sekolahnya. Siswa tersebut apabila ingin pemelajaran berlangsung secara efektif haruslah didukung oleh seluruh civitas akademika yang terdapat di sekolah tersebut. Dengan guru yang baik, fasilitas perpustakaan yang baik, proses belajar yang baik, hingga lingkungan yang baik. Setelah ia lulus dari sekolah tersebut, ia akan pergi ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Kemudian, ia akan terjun ke masyarakat guna mengaplikasikan ilmunya. Aplikasi ilmunya inilah yang akan bermanfaat bagi wilayahnya.

Prestasi seseorang di masa depan sangat bergantung dengan cara apa ia belajar hari ini. Seseorang akan menjadi orang yang berguna apabila di masa mudanya ia belajar dengan giat dan efektif. Belajarnya pun dengan antusiasme dan semangat juang yang tinggi. Sehingga, di masa tua ia dapat menjadi manusia yang berguna dan dapat mengelola lingkungannya menuju arah yang lebih baik. Ini seperti yang dikatakan pepatah, ‘siapa menanam benih, ia kan menuai hasil’. Maka, masa muda harus dioptimalkan dengan menuntut ilmu sebanyak-banyaknya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pustakawan Dr. Muslih Muhsin, penulis mendapatkan data berupa statistik pengunjung, peminjaman, dan kegiatan belajar mengajar dalam tiga bulan terakhir. Data tersebut:

BULAN JUMLAH

(31)

libur Idul Fitri

September 2014 26

Oktober 2014 16 KBM sedikit karena ada

libur mid semester

Tabel 4 Jumlah Kegiatan Belajar Mengajar di perpustakaan Dr. Muslih Muhsin Sumber: Perpustakaan Dr. Muslih Muhsin

(32)

Gambar 5 Koleksi buku perpustakaan Dr. Muslih Muhsin Sumber: Dokumentasi Al Bayan

(33)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan karya tulis penulis yang berjudul “Penumbuhan Kesadaran Pelajar Akan Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi Melalui Pemelajaran PAIKEM di Perpustakaan” dapat disimpulkan hal-hal berikut:

Sukabumi merupakan daerah luas yang memiliki berbagai macam potensi SDA yang sangat besar. SDA tersebut tersebar di daerah Sukabumi yang secara garis besar terbagi tiga, yakni potensi bahari, pertambangan, dan agraris. Potensi bahari terbentang di 117 km garis pantai dan wilayah sekitarnya. Potensi ini mencakup potensi wisata dan edukasi, konservasi, perikanan, dan ekonomi. Potensi pertambangan menyebar merata. Potensi tambang yang ada di Sukabumi antara lain tambang kapur, pasir, emas, dan lainnya. Potensi agraris Sukabumi merupakan penyumbang utama pendapatan daerah karena penduduk sukabumi mayoritasnya adalah petani yang bekerja di sektor pertanian.

Pendidikan yang dapat menumbuhkan kesadaran peelajran akan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Sukabumi adalah pendidikan yang menggunakan model PAIKEM, yakni pemelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan bagi peserta didik dan pendidik. Pendidikan akan efektif apabila dilaksanakan di sekolah terutama kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai sarana utama dan di perpustakaan sebagai penyempurna kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung di kelas.

(34)

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis memberikan saran kepada pembaca khususnya kepada pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan agar:

1. SDA Kabupaten Sukabumi dapat dioptimalkan pemanfaatannya melalui pengelolaan yang baik dan tepat guna.

2. SDM Kabupaten Sukabumi harus diperbaiki melalui pendidikan. Pendidikan yang baik bermula dari sekolah yang baik, guru yang baik, dan fasilitas yang baik, terutama perpustakaan. Maka, pemerintah Kabupaten Sukabumi sebaiknya mendirikan perpustakaan sekolah yang baik dengan memberikan koleksi buku-buku yang berisi berbagai macam ilmu pengetahuan terutama potensi SDA Indonesia khususnya Kabupaten Sukabumi. Selain itu, pemerintah daerah harus terus mengupayakan perbaikan mutu perpustakaan di masing-masing sekolah.

3. Guru lebih mengoptimalkan penggunaan perpustakaan sebagai penyempurna proses pemelajaran sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan dapat berpikir analisis secara bijak.

4. Siswa memiliki inisiatif lebih untuk memanfaatkan perpustakaan guna menambah wawasan.

5. SDA di Kabupaten Sukabumi dikelola dengan baik dengan mengutamakan pengelolaan oleh para penduduk pribumi Sukabumi yang memiliki kompetensi dan integritas tinggi.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widjaya, Anto Sumiarto. 2013. Sumber Daya Alam Kabupaten Sukabumi. Bandung: Gaza Publishing.

Shihab, Quraish. 1997. Tafsir Al Quran Al Karim: Tafsir Surat-Surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu. Bandung: Pustaka Hidayah.

Majiid, Farhan Abdul. 2013. Pemanfaatan Gunung Kapur Berdasarkan Green Economy Dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean. Esai pada Olimpiade Geografi Nasional Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Peraturan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

Internet

Mulyatiningsih, Endang. (2010). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif Dan Menyenangkan (Paikem). [online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dra-endang-mulyatiningsih-mpd/5cmodel-pembelajaran-paikem22810.pdf [12 November 2014]

Oktariza, Wawan, et. al. (1996). Studi Distribusi Pemasaran Basil Perikanan Laut Dari Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. [online]. Tersedia:

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=86709&val=252&title=Studi %20Distribusi%20Pemasaran%20Hasil%20Perikanan%20Laut%20dari

(36)

(2013). Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi. [online]. Tersedia:

http://sukabumikab.go.id/selayang-pandang/letak-geografis/12-selayang-pandang

[12 November 2014]

(2013). Potensi Pertanian Kabupaten Sukabumi. [online]. Tersedia:

http://www.sukabumikab.go.id/potensi-daerah/pertanian [12 November 2014]

(2008). Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Sukawayana. [online].

Tersedia: http://dishut.jabarprov.go.id/index.php?

mod=manageMenu&idMenuKiri=486&idMenu=492 [13 November 2014]

(2014). 10 Tempat Wisata di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi. [online]. Tersedia:

(37)

LAMPIRAN

penulis dipenuhi oleh membaca berbagai buku yang menjadi kegemarannya hingga kini. Penulis juga memiliki kegemaran menulis puisi dan artikel yang sering dipublikasikan dalam media online kompasiana dan blog pribadi penulis.

Kini, penulis sedang mengenyam studi di salah satu SMA terbaik di Kabupaten Sukabumi, SMA Pesantren Unggul Al Bayan sebagai siswa kelas XII IPA. Metode pemelajaran di Al Bayan yang menekankan pada pemahaman secara analisis turut mengantarkan penulis untuk semakin berprestasi. OSN Geografi telah penulis ikuti selama dua tahun sejak 2013 hingga 2014 dan penulis berada di peringkat pertama OSN Geografi tingkat Kabupaten Sukabumi. Selain itu, penulis juga menjadi tim debat bahasa inggris dan bahasa indoneisa dari Al Bayan. Penulis mendapat juara I dalam kompetisi debat bahasa inggris tingkat SMA di Kabupaten Sukabumi tahun 2013 dan juga dalam debat tingkat SMA yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Sukabumi tahun 2014 dan mendapat predikat pembicara terbaik. Selain itu, penulis juga pernah mengikuti kompetisi debat hukum tingkat nasional Universitas Padjadjaran dan meraih juara II. Berbagai pengalaman ini menjadikan penulis terbiasa untuk berpikir kritis dan disertai analisis mendalam dari berbagai permasalahan yang ada.

(38)

pula ide untuk membuat suatu kumpulan pengalaman dan dijilid dengan judul Manajemen Organisasi.

Dunia buku dan literasi telah menjadi kegemaran penulis. Dengan membaca buku yang diiringi oleh lagu dari penyanyi favoritnya, penulis sering mendapat inspirasi untuk dijadikan bahan untuk menulis. Ini juga menjadi salah satu cara penulis menghilangkan penat dari kegiatan belajar yang menyita waktu.

Gambar

Gambar 1 Sungai Cicatih yang dimanfaatkan untuk kegiatan arung jeram Sumber: Dokumentasi Al Bayan
Gambar 2 Kegiatan di perpustakaan Dr. Muslih Muhsin Sumber: Dokumentasi Al Bayan
Tabel 1 Jumlah produksi ikan di Sukabumi dan nilainya dari tahun 2007 s.d. 2011Sumber: PPN Palabuhanratu 2012
Gambar 3 Kawasan tambang batu kapur di Cibadak Sumber: Dokumen penulis
+6

Referensi

Dokumen terkait

Unisri Surakarta. Dengan demikian hipotesis 5 yang menyatakan bahwa: “Ada penga ruh yang signifikan word of mouth terhadap kepu- asan mahasiswa pada Mahasiswa Fakultas

Pengamatan luka dilakukan setiap hari (hari ke-0 sampai hari ke-9), dari hasil pengamatan disimpulkan ekstrak batang Talas dapat berpotensi sebagai alternatif obat

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol dan fraksi etil asetat dari daun Peronema canescens (sungkai)

Akuntansi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Merupakan proses Perhitungan, Pemotongan, Pencatatan dan Pelaporan atas Gaji gaji, honorarium, tunjangan dan pembayaran

32 1813024008 Ratna Komala Sari Wanita Pendidikan Biologi Gading Rejo Timur (Gadingrejo Timur) Gading Rejo Pringsewu 33 1813045019 Mirza Abdi Wiguna Pria Pendidikan Seni Gading

Pandangan masyarakat Desa Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto tentang perkawinan silariang (kawin lari), yakni di mana seorang pemuda bersama kekasih

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemanfaatan media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas II SDN

Dalam penyelesaian perkara pidana jika menempuh jalur penal biasanya selalu adanya penjatuhan pidana oleh hakim terhadap pelaku, hal ini secara filosofis kadang-kadang