Apa itu konstitusi?
Berasal dari kata “constituer” (Perancis) yang
berarti membentuk.
Konstitusi mengandung makna awal (permulaan)
dari segala peraturan perundang-undangan
tentang negara
.
Konstitusi tertulis dan tidak tertulis
• Konstitusi Tertulis (Written Constitution)
termuat dalam undang-undang
• Konstitusi Tidak Tertulis (Unwritten
Constitution), berdasar adat kebiasaan.
• hampir semua negara di dunia
Konstitusi terpanjang dan terpendek
No. Negara Jumlah pasal
1. India 394
2. Uruguay 332
3. Nicaragua 328
4. Cuba 286
5. Panama 271
6. Peru 236
7. Columbia 218
8. Burma 234
9. Belanda 210
No. Negara Jumlah pasal
10. Spanyol 36
11 Indonesia
UUD45/RIS/50 (196/146)37
12 Laos 44
13 Guatemala 45
14 Nepal 46
15 Ethiopia 55
16 Ceylon 91
UUD '45
•Adalah hukum dasar tertulis (
basic law
),
konstitusi pemerintahan negara Republik
Indonesia saat ini.
•Disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
• Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali
Sejarah UUD ‘45
• Pada sidang pertama BPUPKI (28 Mei - 1 Juni
1945) Ir.Sukarno menyampaikan gagasan
Sejarah UUD ‘45
• Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI
membentuk Panitia Sembilan untuk merancang
Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah
Pembukaan UUD '45.
Beberapa anggota Panitia Sembilan
• UUD '45 (18 Agustus 1945- 27 Desember 1949): UUD '45 tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya karena Indonesia sedang berjuang mempertahankan kemerdekaan.
• UUD '45 (5 juli 1959-1966)
Penyimpangan UUD '45 pada masa ini:
– Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara – MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur
hidup
– Pemberontakan Partai Komunis Indonesia
Sejarah UUD ’45 (cont.)
•
UUD '45 masa orde baru (11 maret 1966- 21
mei 1998):
Pada masa Orde Baru, Pemerintah
menyatakan akan menjalankan UUD '45 dan
Pancasila secara murni dan konsekuen.
Namun pelaksanaannya ternyata menyimpang
dan ”sakral”
•
21 mei 1998- 19 oktober 1999
: Pada masa ini
dikenal masa transisi.
Indonesia berdasarkan UUD ‘45
• Bentuk negara: Negara Kesatuan, yang berbentuk
Republik {pasal 1 ayat (1)}
• Pengisian jabatan kepala negara melalui PEMILU
(pasal 6)
• Pembagian kekuasaan:
– Eksekutif: Presiden dibantu wapres&menteri, DPR
yang mengawasi.
Amandemen UUD ‘45
• Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah
dilakukannya perubahan (amandemen) terhadap
UUD '45.
• Latar belakang tuntutan perubahan UUD '45:
– pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR, kekuasaan yang sangat besar pada Presiden.
– Adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (sehingga dapat menimbulkan multitafsir)
– Kenyataan rumusan UUD '45 tentang semangat
Amandemen UUD ’45 (cont.)
• Tujuan: Menyempurnakan aturan dasar yang
sesuai dengan perkembangan aspirasi dan
kebutuhan bangsa.
• Ketentuan:
– tidak mengubah
Pembukaan UUD '45
,
– tetap mempertahankan susunan kenegaraan
(
staat structuur
)
Masa Amandemen
• Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21
Oktober 1999 → Perubahan Pertama UUD '45
• Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18
Agustus 2000 → Perubahan Kedua UUD '45
• Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9
November 2001 → Perubahan Ketiga UUD '45
• Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11
Wewenang amandemen UUD ‘45
Karena UUD ’45 dapat dikatagorikan
sebagai undang-undang dasar yang kaku,
wewenang meng-amandemennya
Konstitusi Republik Indonesia Serikat
th. 1949 (KRIS ’49)
• Periode berlaku: 27 Desember 1949 - 17 Agustus
1950
• Pada masa ini sistem pemerintahan Indonesia
adalah parlementer.
• Bentuk negara: federasi {pasal 1 ayat (1)}
Kedaerahan Indonesia dalam KRIS
Negara bagian RIS adalah
• Negara RI
• Negara Indonesia Timur;
• Negara Pasundan, termasuk Distrik Federal Djakarta; • Negara Djawa Timur;
• Negara Madura;
Kedaerahan Indonesia dalam KRIS
Negara-negara yang berdiri sendiri: • Jawa Tengah;
• Bangka; • Belitung;
• Riau;
• Kalimantan Barat (Daerah istimewa); • Dajak Besar;
• Daerah Bandjar;
UUDS 1950
• Periode: 17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959
• Terdiri dari 6 bab dan 146 pasal
• Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia
adalah parlementer.
Alasan memberlakukan kembali UUD ‘45
• UUDS 1950 dipandang tidak sesuai
• Badan Konstituante (544 orang yang dipilih dalam
Pemilu 1955, dilantik 1956) hingga tahun 1959 belum mencapai Kata bulat sebagai UUD.
• Tiadanya kesepakatan Konstituante tentang Dasar Filsafat Negara untuk dicantumkan dalamUUD.
• Sebagian besar anggota Konstituante tidak menghadiri sidang untuk menyusun UUD
• Pertentangan juga terjadi pada DPR, Badan Perwakilan, badan-badan pemerintahan, swasta dan bahkan
masyarakat
• Menetapkan pembubaran Konstituante
• Menetapkan UUD 1945 berlaku lagi bagi segenap
bangsa Indonesia terhitung mulai tanggal
penetapan dekrit itu
• Tidak berlakunya lagi UUD Sementara
• Pembentukan MPRS yang terdiri dari
anggota-anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan dari
daerah-2 dan golongan-2.
Struktur UUD ’45 setelah
pemberlakuan kembali
UUD ‘45 (1945-1949) UUD ‘45 pasca Dekrit Presiden 1959
(1959-1999)
Terdiri dari 3 bagian: (1)
Pembukaan UUD/4 alinea; (2) Batang Tubuh UUD/16 bab 37 pasal; (3) Penutup/Aturan
Peralihan-4 pasal dan Aturan Tambahan-2 ayat
Terdiri dari 3 bagian: (1) Pembukaan UUD/4 alinea; (2) Batang Tubuh
UUD/16 bab37 pasal, Aturan
Peralihan dan Aturan Tambahan; (3) Penjelasan
Sumber: M. Yamin, Naskah
Persiapan UUD 1945 (1960: 77), dalam Joeniarto (1966: 31-34)
LN 1959 No. 75, secara teoritik
Praktek Ketatanegaraan Sekitar Dekrit
Presiden 1959
•Demokrasi Parlementer
bergeser ke Demokrasi
Terpimpin
Kesimpulan
• Periode berlakunya UUD 1945:18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949
• Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949:
27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950
• Periode UUDS ' 50:
17 agustus 1950 - 5 juli 1959
• Periode kembalinya ke UUD 1945:
5 juli 1959-1966
• Periode UUD 1945 masa orde baru:
11 maret 1966- 21 mei 1998
• Periode Transisi:
21 mei 1998 - 19 Oktober 1999
• Periode UUD 1945 Amandemen:
Saran
• Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.
• Dalam amandemen di masa mendatang, UUD 1945 lebih mengedepankan visi negara Republik
Indonesia menjadi Negara yang Mandiri,