• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PERJANJIAN KERJA PELAKSANAAN. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SURAT PERJANJIAN KERJA PELAKSANAAN. docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT PERJANJIAN KERJA PELAKSANAAN (S P K P)

ANTARA

……….

DENGAN

………… KONTRAKTOR

Pada hari ini,….. tanggal … bulan ….. tahun …., kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Jabatan : Alamat :

Yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “PIHAK PERTAMA“

Nama : Jabatan : Alamat :

Yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut “PIHAK KEDUA“

Kedua belah pihak dengan ini menyatakan telah setuju dan bersepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian pemborongan pelaksanaan pekerjaan “RENOVASI RUMAH TINGGAL ”,yang berlokasi di jl. --- dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut dibawah ini :

PASAL 1

TUGAS PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut, untuk melaksanakan pekerjaan “RENOVASI RUMAH TINGGAL” yang berlokasi di Jl ………..Lingkup Pekerjaan sesuai dengan lampiran Rencana Anggaran Biaya (RAB)

PASAL 2

TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN

1. Pekerjaan yang dilaksanakan dalam pasal 1 diatas harus dilaksanakan ole PIHAK KEDUA mengikuti pedoman persyaratan yang disusun bersama dan disetujui oleh kedua belah pihak.

2. PIHAK KEDUA akan melaksanakan tugas dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yang dimilikinya sehingga pelaksanaan pekerjaaan sesuai dengan pedoman persyaratan, kesepakatan bersama, dan pedoman-pedoman yang berlaku.

3. Semua tugas pekerjaan yang tercantum dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini dan ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan merupakan tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 3

(2)

1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini sampai selesai 100% yang disebut dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini dapat diselesaikan selama 60 (Enam puluh ) hari kerja terhitung sejak tanggal ditanda tanganinya Surat Perjanjian Kerja Pelaksanaan (SPKP) ini.

2. Apabila dalam masa pelaksanaan ada perubahan/bagian bangunan yang dirubah atas keinginan PIHAK PERTAMA atau terjadi “Keadaan Memaksa” (Force Majuere), maka jangka waktu seperti yang tercantum dalam ayat 1 pasal 3 Surat Perjanjian ini dapat ditambah atas persetujuan kedua belah pihak.

PASAL 4

HARGA BORONGAN

Jumlah harga borongan pekerjaan pelaksanaan dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini adalah sebesar Rp. XXXXXXXXXXX terbilang (...), sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya yang diajukan (terlampir)

PASAL 5

CARA PEMBAYARAN

Pembayaran harga borongan dilakukan dengan sistim DP Termijn sesuai proses pelaksanaan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, dengan uraian Tahapan pembayaran sebanyak 3 kali, sebagai berikut : 1. DAWN PAYMEN (D[P) (I) dibayar PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar 35 % dari Total Borongan, dibayarkan pada saat Penandatangana Kontrak ( 0% sampai dengan progress 40%)

35% x Rp. XXXXXXXXXXXX = Rp. XXXXXXXXXXXX

2. Termyn Kesatu (I) dibayar PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar 35% dari Total Borongan, dibayarkan pada saat Prestasi fisik dilapangan 40%. (40% sampai dengan progress 75%)

35% x Rp. XXXXXXXXXXXX = Rp. XXXXXXXXXXXX

3. Termyn Kedua (II) dibayar PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar 25% dari Total Borongan, dibayarkan pada saat Prestasi fisik dilapangan 75%.(75% sampai dengan progress 100%)

25 % x Rp. XXXXXXXXXXXX = Rp. XXXXXXXXXXXX

4. Retensi dibayar PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar 5% dari Total Borongan, dibayarkan pada saat habis masa pemeliharaan selama 30 hari kal;ender,terhitung sejak serah terima pekerjaan pertama ( progress !00 %)

5 % x Rp. XXXXXXXXXXXX = Rp. XXXXXXXXXXXX

Total = Rp. XXXXXXXXXXXX

PASAL 6

TENAGA KERJA DAN UPAH

1. Agar pekerjaan berjalan seperti yang telah ditetapkan, PIHAK KEDUA harus menyediakan tenaga kerja yang cukup jumlah, keahlian dan keterampilannya.

(3)

tenaga kerja dilapangan tanpa persetujuan PIHAK KEDUA. PASAL 7

PELAKSANAAN OLEH PIHAK KEDUA

1. Ditempat pekerjaan harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai Pimpinan/kuasa penuh untuk mewakili PIHAK KEDUA dan menerima/ memberikan/memutuskan segala petunjuk PIHAK PERTAMA. 2. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk melihat secara berkala, kwalitas dan kuantitas pekerjaan yang sesuai dengan pengajuan PIHAK KEDUA.

PASAL 8

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud denga “Keadaan Memaksa” (Force Majeure) adalah peristiwa–peristiwa sebagai berikut :

a. Bencana alam (Gempa Bumi, Tanah Longsor dan Banjir) b. Kebakaran

c. Perang, huru hara, pemogokan, pemberontakan dan epidemic.

d. Peraturan Pemerintah dan atau Tindakan/kebijakan Pemerintah di bidang Moneter, yang pelaksanaannya diatur sesuai dengan Surat Keputusan Pemerintah.

2. Apabila terjadi “Keadaan Memaksa“ (Force Majeure), PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat–lambatnya dalam waktu 4 x 24 jam, sejak terjadinya “keadaan Memaksa“ disertai bukti– bukti yang sah, demikian juga pada waktu “Keadaan Memaksa” berakhir. 3. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak secara tertulis “Keadaan Memaksa” itu dalam jangka waktu 2 x 24 jam, sejak diterimanya pemberitahuan tersebut. 4. Jika dalam waktu 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA kepada PIHAK

PERTAMA tentang “Keadaan Memaksa“ tersebut, PIHAK PERTAMA tidak memberi jawaban,maka PIHAK PERTAMA di anggap menyetujui akibat “Keadaan Memaksa”.

PASAL 9

PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Penyimpangan–penyimpangan dan atau perubahan–perubahan yang merupakan penambahan atau pengurangan pekerjaan yang tercantum dalam RAB dianggap sah sesudah mendapat perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA, dengan menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan secara luas.

2. Perhitungan penambahan dan pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak,jika tidak tercantum dalam daftar harga satuan pekerjaan.

3. Untuk pekerjaan tersebut diatas, dapat dilakukan perjanjian tambahan (addendum).

PASAL 10

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah.

2. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai” yang berpungsi sebagai juri/wasit, dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak, yang terdiri dari :

- Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota. - Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota.

- Seorang PIHAK KETIGA sebagai Ketua, yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.

(4)

yang dikeluarkan akan dipikul PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PASAL 11

KENAIKAN HARGA

1. Kenaikan harga bahan–bahan, alat–alat dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan pemborongan ini ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KEDUA.

2. Pada dasarnya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan/claim atas kenaikan harga bahan– bahan, alat–alat dan upah terkecuali apabila terjadi tindakan/kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang Moneter dan atau kenaikan harga secara menyeluruh/Nasional, yang diumumkan secara resmi dan diatur dalam Peraturan Pemerintah, khusus untuk pekerjaan pemborongan.

3. Apabila terjadi tindakan/kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang yang tercantum pada ayat 2 dalam pasal ini, maka PIHAK KEDUA berhak mengajukan eskalasi biaya.

PASAL 12

PENGAMANAN TEMPAT KERJA

1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan tempat kerja/tenaga kerja, kebersihan halaman, bangunan-bangunan, gudang, alat-alat dan bahan-bahan bangunan selama pekerjaan berlangsung.

2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab/wajib menyediakan sarana untuk menjaga keselamatan para tenaga kerjanya, guna menghindarkan bahaya yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan.

3. Jika terjadi kecelakaan pada saat melaksanakan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA diwajibkan memberi pertolongan kepada korban-korban dan segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibatnya, menjadi

beban/tanggung jawab PIHAK KEDUA.

4. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan ketertiban, dalam hal para tenaga kerjanya tinggal sementara di lokasi pekerjaan.

5. Hubungan antara para tenaga kerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur secara khusus, tunduk pada peraturan perubahan yang berlaku.

PASAL 13

MASA PEMELIHARAAN

1. Masa pemeliharaan atas hasil pekerjaan ditetapkan selama 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal pekerjaan selesai dan diterima oleh PIHAK PERTAMA dalam keadaan baik, yang dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima Pertama.

2. Dalam hal adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan melampaui jangka waktu tersebut dalam ayat 1 Pasal ini, maka masa pemeliharaan dihitung sampai dengan berakhirnya perbaikan yang dilakukan tersebut. 3. Semua biaya perbaikan yang dikeluarkan dalam masa pemeliharaan ditanggung oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 14 L A P O R A N

1. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan berkala baik mengenai pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini. 2. PIHAK KEDUA wajib membuat catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah

dilaksanakan dan jika diminta oleh PIHAK PERTAMA untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan sesuai Time Schedule dan S-Curve.

(5)

PASAL 15 LAIN-LAIN

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.

2. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (DUA) bermaterai cukup mempunyai kekuatan hubum yang sama, terdiri dari 2 (DUA) bermaterai pada tanda tangan PIHAK PERTAMA yang dipegang PIHAK KEDUA ditanda tangan PIHAK KEDUA yang dipegang oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 16 P E N U T U P

Surat Perjanjian ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di Semarang pada hari dan tanggal tersebut di atas.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

……… ………

Profesional | Jujur | Amanah Office Telp Email Website : Jl. H. Jian IIB/51 RT.08/07, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan : 0858 1464 8354 | 0812 1351 2718 | 0877 8321 5264 :

info@mitrarenovasirumah.com | mitrarenovasirumah@gmail.com | mitraperbaikanrumah@gmail.com : mitrarenovasirumah.com | mitraperbaikanrumah.com | www.bangunrumahelegan.com KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL

_________________________________________________________________ Pada hari ini, ………., tanggal ……….. kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ……….. Alamat : ……….……….………. ……….……….

(6)

sebagai Pemilik Rumah Tinggal, dan selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. Dan; Nama :

……….. Alamat : ……….……….………. ………. ……….………. Jabatan : ……….. No. KTP : ……….. Dalam hal ini bertindak sebagai pelaksana pekerjaan dan selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua. Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan ikatan Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan Renovasi Rumah Tinggal yang dimiliki oleh Pihak Pertama yang terletak di ……….……….………. Pihak Kedua siap dan bersedia untuk melaksanakan pekerjaan renovasi tersebut, yang pembiayaannya ditanggung oleh Pihak Pertama, dengan ketentuan yang disebutkan dalam pasal-pasal sebagai berikut: Pasal 1 Tujuan Kontrak Tujuan kontrak ini adalah bahwa Pihak Kedua melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan Renovasi Rumah Tinggal Dua Lantai milik Pihak Pertama yang berlokasi tersebut diatas. Pasal 2 Bentuk Pekerjaan Bentuk pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua adalah : Renovasi Rumah Tinggal, dengan jenis pekerjaan sesuai dengan RAB (terlampir). Profesional | Jujur | Amanah Office Telp Email Website : Jl. H. Jian IIB/51 RT.08/07, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan : 0858 1464 8354 | 0812 1351 2718 | 0877 8321 5264 : info@mitrarenovasirumah.com | mitrarenovasirumah@gmail.com |

mitraperbaikanrumah@gmail.com : mitrarenovasirumah.com | mitraperbaikanrumah.com |

www.bangunrumahelegan.com Pasal 3 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dan Masa Pemeliharaan Waktu pelaksanaan pekerjaan serta masa pemeliharaan yang akan dilaksanakan oleh Pihak Kedua adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pekerjaan harus sudah dimulai paling lambat 1 (satu) minggu setelah penanda tanganan kontrak dan pembayaran uang muka (DP) diselesaikan oleh Pihak Pertama. 2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selama ……….. (……….) bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja. 3. Waktu penyelesaian sebagaimana dimaksud pasal (3) diatas, tidak dapat diubah oleh Pihak Kedua, kecuali adanya keadaan memaksa sebagaimana telah diatur dalam perjanjian ini. 4. Masa Pemeliharaan adalah selama 90 (sembilan puluh) hari kalender, terhitung saat Serah Terima Pertama pekerjaan dimaksud. Pasal 4 Pemakaian Bahan Ketentuan dan syarat bahan-bahan yang akan digunakan oleh Pihak Kedua adalah sebagai berikut : 1. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan tersebut adalah sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Untuk bahan-bahan yang dianggap perlu memilih warna, Pihak Kedua dapat memberikan contoh yang sesuai dengan spesifikasi bahan tersebut untuk diajukan kepada Pihak Pertama agar dapat dipilih demi kelancaran pekerjaan. 2. Untuk bahan-bahan bangunan lainnya, jika Pihak Pertama menginginkan tipe atau merek lain yang lebih mahal, Pihak Pertama hanya menambahkan kelebihan biaya dari harga standar bahan bangunan yang diuraikan dalam kontrak ini. 3. jika terdapat penambahan bahan-bahan finishing baru di luar kontrak ini atau adanya ongkos-ongkos pekerjaan yang lebih mahal dari bahan yang distandarkan dalam kontrak ini maka Pihak Pertama akan menambahkan ongkos pengerjaan tambahan tersebut. Pasal 5 Biaya Adapun biaya renovasi yang sekaligus merupakan Nilai Kontrak Pekerjaan Renovasi Rumah Tinggal tersebut adalah sebesar Rp. ……….. ( ……….. ). Pasal 6 Cara Pembayaran Pembayaran atas pekerjaan renovasi tersebut diatas dilakukan berdasarkan sistem Uang Muka dan 3 (tiga) Termin, dengan perincian sebagai berikut: Profesional | Jujur | Amanah Office Telp Email Website : Jl. H. Jian IIB/51 RT.08/07, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan : 0858 1464 8354 | 0812 1351 2718 | 0877 8321 5264 :

(7)

setelah seluruh pekerjaan selesai 100%: 10% x Rp. ……….. = Rp. ……….. (………..……….. ………..……….. rupiah) Pembayaran dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dilakukan dengan cara transfer atau setoran tunai ke rekening bank yang ditunjuk oleh Pihak Kedua. Pasal 7 Kenaikan Harga dan Force Majeur Bila di tengah berjalannya pelaksanaan pekerjaan timbul kondisi terjadinya kenaikan harga dan force majeure, maka kedua belah pihak sepakat: 1. Apabila terjadi keadaan force majeur, kedua belah pihak dapat bermusyawarah kembali sebagai usaha mendapatkan kesepakatan dalam menentukan waktu penyelesaian proyek yang mungkin tertunda.Hal-hal yang termasuk Force Majeure dalam kontrak ini adalah : a. Bencana Alam (gempa bumi, banjir, gunung meletus, longsor, kebakaran, huruhara, peperangan, pemberontakan dan epidemi). b. Kebijakan Pemerintah yang dapat mengakibatkan keterlambatan

pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan. 2. Apabila terjadi Force Majeure, Pihak Kedua harus memberitahukan kepada Pihak Pertama secara tertulis, selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari sejak terjadinya Force Majeure disertai bukti yang sah, demikian juga pada waktu Force Majeure berakhir. 3. Keterlambatan karena Force Majeure tidak dikenakan denda. Pasal 8 Denda dan Sanksi Keterlambatan

penyelesaian/penyerahan pekerjaan dari jangka waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian ini, akan dikenakan denda/sanksi sebesar 1 ‰ (satu permil) untuk setiap hari keterlambatan. Profesional | Jujur | Amanah Office Telp Email Website : Jl. H. Jian IIB/51 RT.08/07, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan : 0858 1464 8354 | 0812 1351 2718 | 0877 8321 5264 : info@mitrarenovasirumah.com |

mitrarenovasirumah@gmail.com | mitraperbaikanrumah@gmail.com : mitrarenovasirumah.com | mitraperbaikanrumah.com | www.bangunrumahelegan.com Pasal 9 Pekerjaan Tambah Kurang 1. Semua pekerjaan tambah atau kurang harus dikerjakan atas perintah dan tertulis dari Pihak Pertama. 2. Pekerjaan tambah atau kurang yang dikerjakan Pihak Kedua tanpa seizin Pihak Pertama segala bentuk akibatnya harus ditanggung Pihak Kedua. Pasal 10 Pembatalan Perjanjian 1. Pihak Pertama berhak

membatalkan/memutuskan perjanjian ini secara sepihak dengan pemberitahuan tertulis tiga hari sebelumnya, setelah memberikan peringatan/teguran tiga kali berurut-turut dan Pihak Kedua tidak

mengindahkan peringatan tersebut. 2. Pembatalan/pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut dilakukan apabila Pihak Kedua melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat merugikan Pihak Pertama. b. Tidak dapat

melaksanakan/melanjutkan pekerjaan. 3. Jika terjadi pembatalan/pemutusan perjanjian secara sepihak oleh Pihak Pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut diatas, maka Pihak Pertama dapat menunjuk pemborong lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dan Pihak Kedua harus menyerahkan kepada Pihak Pertama segala dokumen yang berhubungan dengan Perjanjian ini. Pasal 11 Bea Meterai dan Pajak Bea materai dan pajak yang timbul akibat dari perjanjian ini seluruhnya dibebankan kepada Pihak Kedua, dilunasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 12 Penyelesaian Perselisihan 1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara

musyawarah mufakat. 2. Apabila musyawarah tidak tercapai, maka penyelesaian terakhir diserahkan kepada putusan Pengadilan Negeri yang dalam hal ini kedua belah pihak memilih domisili tetap di Kantor

Pengadilan Negeri setempat. Pasal 13 Hak dan Kewajiban 1. Pihak Kedua berkewajiban menjaga lingkungan agar tidak terjadi gangguan terhadap lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan Pihak Kedua. 2. Pihak Pertama berhak memerintahkan kepada Pihak Kedua untuk mengeluarkan dari tempat pekerjaan sebagian atau seluruh bahan yang tidak lagi memenuhi spesifikasi teknik. 3. Pihak Kedua bertanggung jawab

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi sausage untuk mengetahui kekurangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan.. Bertanggungjawab kepada plant manager

Secara kuantitatif dilakukan melalui penimbangan bobot badan dan pengukuran ukuran tubuh, sedangkan secara kualitatif penilaian dilakukan terhadap tampilan umum,

Selanjutnya penelitian yang dilakukan Sri Rustiyaningsih, (2011) didapatkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban

(6) UPTD dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang disebut kepala Unit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala dinas dan secara operasional dikoordinasi oleh camat

Nilai AFR menjadi lebih optimal seiring dengan meningkatnya putaran mesin, hal ini dikarenakan pasokan udara ke ruang bakar lebih banyak setelah penggunaan blower,

3.a Peningkatan kemampuan relasional matematis pada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik dengan strategi konflik kognitif lebih baik daripada siswa yang

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran dan Evaluasi Kualifikasi Pengadaan Jasa Konsultansi Paket Pekerjaan Perencanaan Teknik Peningkatan Jalan Bebantung(Setabar) – Melino,

Untuk mengatasi masalah tersebut, keluarga Tn.A hanya membiarkan saja di rumah karena menurutnya masih bisa di tangani dirumah, dan keluarga merawat Ny.S