• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN HIDUP"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Di Susun Oleh :

KELOMPOK : (5)

EKONOMI PEMBANGUNAN

STIE MUHAMMADIYAH JAMBI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tanpa suatu halangan dan rintangan yang cukup berarti.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan Islami..

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah bersusah payah membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan dicatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT.

(3)

DAFTAR ISI

B. Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu

Lingkungan... 2

C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup... 4

D.

Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan... 6

E. Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit... 7

F. Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan

Berkelanjutan... 10

G. Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan... 12

BAB III PENUTUP... 14

A.

Kesimpulan... 14

B. Saran ... 15

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan

bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan organisme dalam

melangsungkan kehidupan. Dengan kata lain, lingkungan hidup merupakan keseluruhan

unsur atau komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan

perkembangan individu yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas, tulisan ini secara khusus akan membahas

permasalahan :

1. Apa pengertian dari lingkungan hidup ?

2. Jelaskan kriteria hukum-hukum yang berlaku dalam suatu lingkungan ?

3. Bagaimana pemanfaatan lingkungan hidup dalam masyarakat ?

4. Apa keterbatasan ekologis dalam pembangunan ?

5. Bagaimana cara menyelesaikan interaksi dan rentetan permasalahan rumit ?

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Hidup

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari keterikatan

pada udara, tanah dan air. Air, tanah, udara, hewan, tumbuhan dan manusia merupakan

sebuah ekosistem hidup. Di samping itu masih banyak lagi hal-hal lain yang tidak dapat

kesemuanya itu merupakan bagian dari lingkungan hidup.

Karena lingkungan hidup diartikan sebagai keseluruhan unsur atau komponen,

maka tentu saja setiap lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan fisik dan

lingkungan sosial.

Adapun pengertian lingkungan hidup menurut undang-undang Republik Indonesia

No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan

bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia

serta makhluk hidup lain.

Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen

benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik). Termasuk ke

dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang

termasuk ke dalam komponen abiotik adalah udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik

maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut

(6)

B. Kriteria Hukum-hukum yang Berlaku dalam Suatu Lingkungan

Apabila kita, manusia, dianggap sebagai individu yang menjadi pusat perhatian di

dalam membicarakan masalah lingkungan hidup, maka unsur-unsur yang berada di

sekitar kita adalah hewan, tumbuhan, air, udara dan tanah.

Setiap lingkungan hidup diatur oleh suatu hukum alam secara otomatis.

Maksudnya jika salah satu komponen-komponen yang lain, karena dalam suatu

lingkungan hidup ada yang disebut dengan “kaidah satu untuk yang lain”.

Pada dasarnya, tiap-tiap komponen di dalam lingkungan hidup dapat dikatakan

sebagai “satu untuk yang lain”, yang dalam hal ini digambarkan bahwa binatang mati

busuk diserap tanah menjadi pupuk bagi tumbuhan rumput. Sebagai contoh : rumput

dimakan rusa, rusa dimakan harimau, dan seterusnya. Di samping rantai makanan ini ada

pula yang dikenal dengan istilah “piramida makanan”.

Apabila salah satu komponen lingkungan hidup seperti digambarkan dalam rantai

makanan dan piramida makanan mengalami kepunahan, maka apa yang terjadi sudah

dapat dibayangkan. Andai kata di dunia ini tidak ada rumput, maka tentu tidak akan ada

kambing, dan akhirnya binatang tumbuhan juga akan punah. Dari uraian secara singkat di

atas. Beberapa hukum/kaidah lingkungan dapat diperoleh, misalnya :

a. Suatu lingkungan memiliki keteraturan secara alamiah.

b. Suatu lingkungan mempunyai kemampuan tersendiri selama keadaan masih

berkembang.

c. Unsur-unsur / komponen-komponen dalam suatu lingkungan berinteraksi satu

(7)

d. Interaksi dalam suatu lingkungan dilakukan oleh masing-masing

unsur/komponen.

(8)

Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi lingkungan hidup antara

lain :

a. Jenis dari jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup. Akan terlihat

perbedaan lingkungan hidup pada daerah bukit tandus dengan daerah yang

tertutup rimbun oleh tumbuhan.

b. Hubungan atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, interaksi disini

tidak hanya menyangkut komponen biofisik saja melainkan menyangkut pula

hubungan sosial, karena unsur-unsur lingkungan hidup memiliki sifat dinamis.

c. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, misalnya : di dalam ruangan

tertutup yang merokok, tentu akan menyebabkan ruangan menjadi pengap.

d. Faktor-faktor non material, antara lain kondisi suku, cahaya, dan kebisingan.

e. Keadaan fisik akan berpengaruh terhadap keadaan sosial dan budaya penduduk.

C. Pemanfaatan Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup yang serasi dan seimbangan sangat kita perlukan karena

merupakan unsur penentu kehidupan suatu bangsa. Indonesia sebagai suatu negara wajib

menjaga dan melestarikan lingkungan hidup untuk dimanfaatkan dalam memenuhi

kepentingan bersama bagi generasi kini dan mendatang.

Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia adalah pembangunan yang

berwawasan lingkungan walaupun pada kenyataannya lingkungan hidup di Indonesia

(9)

Idealnya pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan pemeliharaan dan

kelestarian lingkungan sehingga dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Setiap pemanfaatan lingkungan hidup harus bertujuan sebagai berikut :

a. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan

lingkungan hidup.

b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki

sikap dan tindakan melindungi serta membina lingkungan hidup.

c. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan.

d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.

e. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

f. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak dari luar yang dapat menyebabkan

pencemaran/kerusakan lingkungan.

Apabila setiap pemanfaatan lingkungan hidup dapat mengacu kepada enam hal di

atas maka lingkungan hidup akan selalu terjaga dan dapat dipergunakan sebesar-besarnya

bagi kemakmuran rakyat saat ini dan di masa yang akan datang.

Beberapa pemanfaatan lingkungan hidup sebagai berikut :

a. Memelihara dan memperbesarkan benih-benih hewan dan tumbuhan dengan tetap

(10)

b. Pengambilan tumbuhan liar untuk kepentingan penjualan dengan cara

membudidayakannya. Seperti penemuan berbagai jenis anggota hutan yang

dikembangkan melalui perkebunan.

c. Budidaya tanaman obat-obatan / membuat apotik hidup di sekitar rumah.

d. Digunakan untuk industri, seperti industri yang menghasilkan produknya. Berupa

oksigen (O2) yang tersimpan didalam tabung, industri air mineral, industri pupuk

organik, industri minyak bumi, dan lain-lain.

e. Digunakan pemerintah sebagai daerah konservasi agar lingkungan hidup tersebut

terjaga, seperti adanya daerah suaka alam, suaka margasatwa, tanam nasional,

kebun binatang, dan hutan lindung.

D. Keterbatasan Ekologis dalam Pembangunan

Meningkatnya jumlah penduduk bumi menyebabkan peningkatan berbagai

kebutuhan, mulai dari pangan, sandang, maupun pemukiman. Dibutuhkan juga sumber

daya alam lainnya seperti tanah, air, energi, mineral, dan lainnya yang diambil dari

persediaan sumber daya alam di bumi. Semula kehidupan manusia di bumi dikuasai oleh

alam, namun dengan munculnya etika Barat lahirlah sistem nilai yang hakikatnya

memandang bahwa manusialah yang menguasai dan menjadi pusat (antroposentris).

Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia

menyebabkan menipisnya sumber daya alam, bahkan sisa-sisa pengolahan berbagai

barang akhirnya menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia. Beberapa contoh

mengenai terjadinya bencana lingkungan akibat pencemaran dan lainnya adalah sebagai

(11)

2. Terganggunya udara di London dan Los Angeles karena udara tercemar oleh asap

berbagai industri sehingga mengganggu kesehatan penduduk.

3. Pencemaran yang disebabkan karena kecelakaan. Misalnya bocornya pabrik pestisida di

Bhopal (India) dan kecelakaan pusat tenaga nuklir di Chernobyl (Rusia) telah kesejahteraan hidup manusia dunia akhirat yang layak, cukup sandang, pangan, papan, pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan yang baik, lapangan kerja yang diperlukan, keamanan dan kebebasan berpolitik, kebebasan dari ketakutan dan tindak kekerasan, dan kebebasan untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara. Taraf kesejahteraan ini diusahakan dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan alam serta tetap tersediannya sumber daya yang diperlukan.

Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan adalah dengan reboisasi, menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan tampaknya mengalami kendala yang berarti. Artinya, tidak seimbangnya antara yang ditanam dan yang dieksploitasi menjadi salah satu penyebabnya. Peraturan perudang-udangan pun tidak mampu mencegah kerusakan lingkungan ini.

Sedangkan Maftuchah Yusuf (2000), mengemukakan empat hal pokok dalam upaya penyelamatan lingkungan. Diantaranya,

1. konservasi untuk kelangsungan hidup bio-fisik.

2. perdamaian dan keadilan (pemerataan) untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari dalam hidup bersama.

3. pembangunan ekonomi yang tepat, yang memperhitungkan keharusan konservasi bagi kelangsungan hidup biofisik dan harus adanya perdamaian dan pemerataan (keadilan) dalam melaksanakan hidup bersama.

(12)

Jika hal-hal tersebut di atas tidak segera ditindaklanjuti dan dilaksanakan dengan segera dengan cara menangkap, mengadili dan menghukum seberat-beratnya pembalak liar maka tidak lama lagi bumi akan musnah. Kemusnahan bumi juga berarti kematian bagi penduduk bumi termasuk di dalamnya manusia.

Pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain lingkungan dan masyarakat serta kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan selalu berkaitan dan saling berinteraksi dengan lingkungan hidup. Interaksi tersebut dapat bersifat positif atau negatif. Pengetahuan dan informasi tentang berbagai interaksi tersebut sangat diperlukan dalam pembangunan berwawasan lingkungan.

ADAPUN CIRI-CIRI PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ANTARA LAIN :

1. Dilakukan dengan perencanaan yang matang dengan mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki dan yang mungkin timbul di belakang hari;

2. Memerhatikan daya dukung lingkungan sehingga dapat mendukung kesinambungan pembangunan;

3. Meminimalisasi dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan

4. Melibatkan partisipasi warga masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan

4. Pencemaran limbah industri dan rumah tangga menyebutkan pencemaran air tanah dan

air permukaan. Hujan asam di berbagai kota termasuk di DKI Jakarta menyebabkan

timbulnya berbagai penyakit, kerusakan, dan kematian tanaman pertanian serta kerusakan

hutan.

Nampaknya pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara dapat meningkatkan

kesejahteraan penduduknya. Sejalan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam makin

meningkat. Akibatnya, persediaan sumber daya alam makin terkuras dan pencemaran

(13)

konsumsi energi terus meningkat dalam memenuhi kebutuhan kehidupan mereka.

Eksploitasi sumber daya alam yang terus-menerus dan kurangnya kesadaran terhadap

lingkungan menyebabkan bencana lingkungan yang terjadi di berbagai bagian bumi

makin beragam.

E. Interaksi dan Rentetan Permasalahan Rumit

Dunia dewasa ini menghadapi suatu rentetan permasalahan yang sangat rumit,

seperti : penyediaan pangan dunia, pengangguran, hambatan dalam pengembangan

industri, pengadaan energi dan bahan baku, pengembangan sumber daya alam,

kesempatan pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak

terkendali, keserakahan perusahaan multi nasional dalam mencari kekayaan alam, dan

akhir-akhir ini permasalahan pembangunan lingkungan hidup.

Keseluruhan permasalahan tersebut saling berkaitan dan apabila direnungkan lebih

dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima permasalahan pokok, yaitu :

a. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.

b. Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk dunia

sangat tajam.

c. Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.

d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh

moral, akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.

(14)

Permasalahan pokok dunia tersebut apabila penanganannya tidak tepat, akan saling

berbenturan dan pada akhirnya akan bermuara pada kerusakan lingkungan hidup.

Keterkaitan antar keempat faktor ini dan keterkaitannya dengan lingkungan hidup

sedemikian erat, sehingga setiap permasalahan harus dilihat secara utuh sebagai satu

kesatuan dan sebagai permasalahan bersama.

Pertentangan selalu terjadi antara kelompok penganjur laju pertumbuhan secara

terus-menerus melalui pengerahan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kelompok ahli

lingkungan yang terdiri dari ahli-ahli biologi dan para konservasionis ekologi. Namun,

akhir-akhir ini masing-masing kelompok sudah saling memperluas wawasan, dimulai

dengan dideklarasikannya Strategi Konservasi Dunia yang aspek pemanfaatannya

hanyalah merupakan bagian dari konservasi dalam arti luas.

Gejala pertumbuhan penduduk yang cepat, baik di kota maupun desa, muncul

karena berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan penduduk tidak hanya

sekedar makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal saja, tetapi berkembang sesuai

perkembangan kebudayaannya. Hal-hal yang pada mulanya kurang dibutuhkan, dewasa

ini meningkat menjadi kebutuhan primer. Tingginya kebutuhan jumlah barang dan jasa

memerlukan lebih banyak sumber daya alam sebagai salah satu faktor produksi dalam

industri pengolahan.

Hubungan antara peningkatan jumlah penduduk yang cepat berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan penduduk, maka

sumber daya alam dan lingkungan alam semakin dimanfaatkan. Kegiatan produksi barang

non jasa yang dibutuhkan tidak hanya menyebabkan menipisnya sumber daya alam, tetapi

juga menyebabkan pencemaran lingkungan.

(15)

1. Ketersediaan barang dan jasa meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan

ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2. Pertambahan sumber daya alam untuk memacu pertumbuhan ekonomi menyebabkan

menipisnya persediaan sumber daya alam dan terjadinya pencemaran lingkungan.

Manusia sebagai individu maupun anggota kelompok suatu masyarakat

membutuhkan berbagai hal dalam kehidupannya. Terpenuhinya kebutuhan hidup tersebut

menyebabkan timbulnya rasa aman, tenteram, dan percaya diri. Dengan bekerja sama,

tidak hanya rasa aman dan percaya diri saja yang ada, tetapi juga harga diri. Tetapi

kemampuan seseorang atau kelompok masyarakat untuk berkembang tidak selalu sama,

sehingga produktivitasnya juga berbeda. Perbedaan kemampuan mengolah sumber daya

alam menyebabkan pendapatan nasional berbeda-beda.

F. Pembangunan Harus Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

Walaupun pembangunan kita perlukan untuk mengatasi banyak kendala, termasuk

masalah lingkungan, namun pengalaman menunjukkan, pembangunan dapat

menimbulkan dampak negatif. Beberapa contoh tentang dampak negatif pembangunan

antara lain :

1. Banyak pembangunan pengembangan sumber daya air telah menimbulkan masalah

kesehatan. Masalah itu timbul karena pembangunan tersebut telah menciptakan habitat

baru atau memperbaiki habitat yang ada bagi berbagai vektor penyakit, antara lain :

banyak jenis nyamuk yang menjadi vektor penyakit malaria, demam berdarah, enchepalis,

filariasis, lalat yang menjadi vektor penyakit tidur dan buta sungai (onchociasis), serta

(16)

2. Pencemaran udara oleh mobil banyak terdapat di kota besar, seperti Jakarta, Bogor,

Bandung, Surabaya, dan Medan. Bank Dunia memperkirakan untuk Jakarta saja

pencemaran udara telah menyebabkan kerugian terhadap kesehatan yang untuk tahun

2006 diperkirakan sebesar US$ 625 juta.

3. Pencemaran oleh limbah industri makin banyak diberikan di banyak daerah. Kerusakan

tata guna lahan dan tata air di daerah Puncak dan Lembang adalah contoh lain. Karena

kerusakan tata guna lahan dan tata air tersebut, laju erosi dan frekuensi banjir meningkat.

Di Jakarta dan Bandung banjir sudah menjadi kejadian rutin dalam musim hujan.

Dengan adanya dampak negatif tersebut, haruslah kita waspadai. Pada satu pihak

kita tidak boleh takut untuk melakukan pembangunan, karena tanpa pembangunan kita

pasti ambruk. Di pihak lain kita harus memperhitungkan dampak negatif dan berusaha

untuk menekannya menjadi sekecil-kecilnya. Pembangunan itu harus berwawasan

lingkungan, yaitu lingkungan diperhatikan sejak mulai pembangunan itu direncanakan

sampai pada waktu operasi pembangunan itu. Pembangunan berkelanjutan didefinisikan

sebagai “pembangunan yang memenuhi kebutuhannya sekarang tanpa mengurangi

kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka”.

Pembangunan berkelanjutan mengandung arti, lingkungan dapat mendukung

pembangunan dengan terus menerus karena tidak habisnya sumber daya yang menjadi

modal pembangunan. Modal itu sebagian berupa modal buatan manusia, seperti ilmu dan

teknologi, pabrik, dan prasarana pembangunan.

Lingkungan sosial budaya pun merupakan komponen penting yang ikut

menentukan pembangunan berkelanjutan, salah satunya ialah kesenjangan. Tergusurnya

pemukiman rakyat kecil oleh pembangunan dan hilangnya hak adat dan hak mengolah

atas tanah mereka, sedang mereka tidak dapat banyak menikmati hasil pembangunan,

(17)

kecemburuan sosial yang semakin meningkat sehingga perlu kita waspadai dalam proses

pembangunan.

Jelaslah, bahwa untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, pembangunan itu

haruslah berwawasan lingkungan. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

merupakan salah satu alat dalam upaya dapat dilakukannya pembangunan berwawasan

lingkungan.

G. Pembangunan Berkelanjutan Membawa Perubahan

Pembangunan selalu akan membawa perubahan. Sudah barang tentu perubahan

yang diharapkan adalah perubahan yang baik menurut ukuran manusia. Misalkan di suatu

daerah sering terdapat suatu penyakit DB (Demam Berdarah), kekurangan pangan, dan

sarana pendidikan yang rendah. Dalam keadaan ini tingkat kualitas hidup adalah rendah

dan dengan demikian kualitas lingkungan di daerah itu adalah rendah.

Adanya DB menunjukkan, di daerah tersebut terdapat keseimbangan tertentu

antara manusia, parasit DB dan nyamuk DB. Usaha pemberantasan ialah dengan obat anti

DB. Juga dilakukan usaha untuk memusnahkan nyamuk DB dengan pestisida dan

organisme pemakan jenting-jentik nyamuk serta dengan mengubah lingkungan agar tidak

sesuai lagi sebagai habitat nyamuk DB.

Usaha lainnya ialah untuk menaikkan produksi pangan. Hal ini dapat dilakukan

(18)

berhasil akan terjadi pula suatu keseimbangan lingkungan baru yang terletak pada tingkat

kualitas yang kita anggap lebih tinggi. Daerah yang tadinya tidak berpengairan, kini

(19)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang berada di

sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang

bersangkutan.

Komponen-komponen lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi komponen

benda-benda hidup (biotik) dan komponen benda-benda mati (abiotik). Termasuk ke

dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan yang

termasuk ke dalam komponen abiotik adalah udara, tanah, dan air. Baik komponen biotik

maupun komponen abiotik membentuk satu kesatuan atau tatanan yang disebut

ekosistem, sehingga lingkungan hidup sering pula disamakan dengan ekosistem.

Keseluruhan permasalahan lingkungan hidup saling berkaitan dan apabila

direnungkan lebih dalam, pada hakikatnya bersumber pada rangkaian dari lima

permasalahan pokok, yaitu :

1. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam, yang semakin terbatas.

2. Dinamika kependudukan, yang sejak abad ke-18, grafik kenaikan penduduk dunia sangat

tajam.

3 Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.

4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang apabila tidak dilandasi oleh moral,

akan mengancam keserasian kehidupan di dunia.

(20)

B. Saran

Dari seluruh uraian yang telah diberikan di atas, maka saran yang dapat kami sampaikan

adalah:

1. Kepada pemerintah agar lebih memperhatikan efek negatif pembangunan karena

yang merasakan dampak negatif langsung dari pemerintah adalah masyarakat, terutama

masyarakat miskin.

2. Kepada masyarakat agar lebih berpartisipasi dalam pengawasan dampak

pembangunan karena tanpa adanya pengawasan yang ketat, maka pemerintah akan

menjadi sembrono dan mengabaikan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Dasuqi. 2008. Lingkungan. Surabaya : Jawa Pos.

Wardianto. 2006. Geografi XI. Jakarta : Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Data tabel 2 memperlihatkan 77% responden menyatakan jarang atau 1 kali dalam sebulan Berkomunikasi Antara Pemerintah Dan Remaja alasan responden menjawab

Kepala UPTD Puskesmas Watumanu EDA DAMIANUS NIP.19631231 198511 1 065 Terbitan :  No.. Pengertian Kondisi terjadinya tekanan darah sistolik lebih dari ≥140 mmHg dan atau diastolic

Untuk itu dikenal tiga diagram yang biasa digunakan dalam instalasi listrik yaitu :.. dalam instalasi listrik,

(6) Melakukan kampanye atas negative campaign terhadap komoditi industri agro melalui penyusunan Buku Putih dan sosialisasi di media cetak dan media elektronika. Indikator

Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan hidup yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta.Antroposentrisme juga merupakan teori filsafat

Perubahan besaran tarif PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) selain tidak tercapianya target hal ini juga terjadinya fluktuasi pada penerimaan pajak PPh Pasal 21 dengan peraturan

 Pemeriksaan lapangan yang meliputi suatu jenis pajak atau seluruh jenis pajak untuk tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnnya dan atau untuk tujuan lain yang dilakukan

Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah: (1) Menetapkan kebijakan dan strategi pemanfaatan energi baru dan terbarukan; (2) Menyusun peraturan tentang penggunaan