• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL POLSTRANAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL POLSTRANAS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL (POLSTRANAS) SEBAGAI PEDOMAN PEMBANGUNAN NASIONAL

(Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan)

Oleh; Kelompok IX

Asep Rizkiyana 171011600479 Ahmad Wisnu 171011600___ Muhammad Yusuf 171011600___

PENDIDIKAN EKONOMI FKIP

(2)

2017/2018

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik seperti ini.

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas kuliah Pendidikan Kewarga Negaraan

yang memuat tentang “Politik Dan Strategi Nasional (Polstranas) Sebagai Pedoman Pembangunan Nasional”

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

Terima kasih.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...2 DAFTAR ISI...3

BAB I. PENDAHULUAN………4-5 1.2 Tujuan Penulisan

1.1 Latar Belakang

BAB II. POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL... 5-14 2.1 Pengertian Politik Strategi dan Polstranas

2.2 Strategi Nasional

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Polstranas

2.4 Hubungan antara Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, dan Politik Strategis Nasional

2.5 Proses Perencanaan Pembangunan Nasional 2.6 Otonomi Daerah

BAB III PENUTUP...15-16 3.1 Simpulan.

3.2 Saran.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka. Bangsa yang merdeka tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya sendiri. Sejak peristiwa

proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang sangat mendasar dari negara Indonesia, terutama tentang kedaulatan dan sistem pemerintahan dan politik. Pada awal masa

(5)

dengan salah satu kelompok yang ada pada saat itu, dan aktif yang berarti aktif dalam menjaga perdamaian dunia dan mengembangkan kerja sama antar negara-negara di dunia di segala bidang. Selain itu Indonesia juga menetapkan strategi nasional untuk

mengembangkan negara dan menjaga keutuhan negara.

Saat ini banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti akan makna politik bebas aktif yang di anut oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara mereka yang salah mengartikan makna politik bebas aktif tersebut. Oleh karena itu, kiranya kami perlu untuk membahas tentang politik dan strategi bangsa Indonesia. Kami akan coba untuk membahas hal tersebut dalam makalah kami yang kami beri judul “Politik Dan Strategi Nasional”.

1.2 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui implementasi politik dan strategi nasional di bidang sosial budaya;

2. Untuk mengetahui implementasi politik dan strategi nasional di bidang pertahanan dan keamanan;

3. Untuk mengetahui bagaimana kaidah pelaksanaan politik dan strategi nasional; 4. Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan politik dan strategi nasional Indonesia

A. Pengertian Politik dan Strategi Nasional

1. Pengertian Politik

Perkataan politik berasal dari kata Yunani “polistaia”. Polis, berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/ berdiri (Negara) dan taia berarti urusan. Dari penggunaannya kata politik sering mempunyai arti yang lain, untuk memberikan pengertian kata politik disampaikan dulu beberapa arti kata politik dari segi kepentingan penggunaannya yaitu:

(6)

“poliitik” dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada di bawah kekuasaan Negara di pusat maupun maupun di daerah lazim disebut politics yang berarti suatu rangkaian azaz atau prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Politik dalam artian ini adalah medan dimana bergerak keseluruhan individu atau kelompok individu masing-masing mempunyai kepentingan sendiri, ide sendiri.

b) Dalam arti kebijaksanaan (policy)

Merupakan penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang di angggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau keinginan dan keadaan yang kita kehendaki. Jadi politik dalam artian ini adalah tindakan dari satu individu atau satu

kelompok individu mengenai satu masalah atau keseluruhan masalah dari masyarakat atau Negara (Lemhannas, 1995).

Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa yunani “polisteia” yang akar katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu Negara dan teia berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip,

keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Politics dan policy memiliki hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberikan asas, jalan dan arah sedangkan policy memberikan pertimbangan cara

pelaksanaan asas, jalan dan arah tersebut sebaik-baiknya. Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan Negara dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu

memerlukan kebijakan-kebijakan umum yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber-sumber yang ada (Sumarsono, 2002).

(7)

mewujudkan tujuan suatu bangsa dengan berdasarkan kebijakan yang telah berlaku dan ditetapkan

2. Strategi Nasional

Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik nasional tersebut dalam mencapai tujuan dan sasaran nasionalnya. Agar strategi nasional ini berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pihak politik nasional, maka terlebih dahulu harus diadakan pemikiran strategi yaitu melaksanakan telaah strategi dan perkiraan strategi yang berarti berpikir secara intensif, ekstensif, analitis, sintetis serta menyeluruh (Lemhannas, 1995).

Strategi berasal dari kata yunani “strategia” yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von

Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenagan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik. Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang-bidang militer, tapi telah meluas ke segala bidang kehidupan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan

mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta

(8)

melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional (Sumarsono, 2002).

Dari dua pengertian diatas dapat kami simpulkan strategi nasional adalah bentuk cara yang harus dilakukan dalam pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan di politik nasional. Dengan kata lain, strategi nasional merupakan cara untuk mewujudkan politik nasional yang diharaapkan di suatu negara.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Polstranas

Perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan di menangkan tidak atas dasar kekuatan senjata belaka.pemakaian seimbang dan serasi antara unsure inteligensi kekuatan jiwa

bangsaindonesia di satu pihak, yang di dalam perjuangan fisik dapat mempersatukan rakyat lebih dari 13.667 buah pulau menjadi satu masa melawan belanda, dengan unsur kekerasan, yaitu militer dan rakyat yang militant di lain pihak, menghasilan kemenangan yang gilang-gilang dalam waktu hanya 5 tahun saja. Karena cetusan kalbu bangsa Indonesia tersebut banyak bangsa terjajahberani mengadakan perjuangan terhadap penjajahan mereka masing-masing untuk memperoleh kemerdekaan. Perjuangan bangsa Indonesia sejak awalnya sudah berazas Revolution of Human Conscience. Dengan demikian maka perjuangan bangsa Indonesia adalah prabawa dari azas geopolitik, satu panggilan untuk menyebarkan benih yang sudah lama terpendam, yaitu benih human conscienceness, benih fitrah khas umat manusia. Suatu perjuangan sebagai pancaran Amanat Penderitaan Rakyat, bahkan amanat penderitaan umat manusia, akibat penjajahan, penindasan dan pengisapan, mengakibatkan perjuangan Indonesia bercorak aneka muka dan merupakan perjuangan umat manusia dan atau perjuangan dunia, yang bercita-cita tinggi, yaitu pembentukan suatu Dunia baru bersih dari imperialisme dan kolonialisme di dalam segala bentuk dan

(9)

Perjuangan berdasarkan pancasila sebagai azas bangsa Indonesia, melandasi bukan saja pelaksanaan perjuanganya, melainkan juga penemuan kembali integritas bangsa Indonesia dan merupakan kekuatan pendorong penyebaran ideologi pancasila. Di tinjau dari sejarah dan dari letak geografi, jiwa manusia yang hidup di atasnya dan lingkungan, timbullah beberapa faktor yang merupakan potensi atau kekuatan yang di gunakan untuk

merealisasikan perjuangan tersebut maupun adanya masalah-masalah atau problem yang harus di hadapi sebagai hakekat ancaman. Potensi serta masalah-masalah tersebut

merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi politik dan strategi nasional, yang terdiri dari unsur-unsur ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, Hankam, dan hekekat ancaman.

A. Ideologi dan Politik

Potensi ideologi dan politik di himpun dalam pengertian kesatuan dan persatuan nasional yang menggambarkan kepribadian bangsa, keyakinan atas kemampuan sendiri dan yang berdaulat serta berkesanggupan untuk menolong bangsa-bangsa yang masih di jajah guna mencapai kemerdekaannya. Mengadakan kerja sama regional serta membentuk dan mewujudkan kesetabilan di wilayah Asia Tenggara dan mengusahakan adanya kerja sama internasional dalam rangka perjuangan dalam menghapuskan imperialism dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya dan dari mana pun datangnya, keseluruhan itu tidak terlepas terhadap penggabdian untuk kepentingan nasional.

B. Ekonomi

(10)

pengaruh terhadap ideologi, politik, sosial, ekonomi, militer, dan demografi, di mana penduduk terdapat di antara Negara yang berpendudukan minus di selatan (Australia) dan penduduk yang besar di utara (RRC).

C. Sosial Budaya

Bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku, bahasa, dan dialek serta beraneka warna tradisi atau adat-istiadat, mempersulit persatuan dan kesatuan bangsa. Tetapi justru ke-Bhinneka Tunggal Ika-an inilah merupakan kekuatan kita, karena ruang hidup (lebensraum) yang sama dan persamaan juga di dalam penderitaan serta penanggungan. Bahaya

pemecahan mudah sekali timbul, sukuisme dan rasialisme merupakan tantangan dan ancaman laten. Oleh sebab itu segala daya dan dana harus di kerahkan dan di manfaatkan untuk kepentingan preservation of national unity. Ke- Bhennika Tunggal Ika-an merupakan pengikat persatuan ampuh.

D. Hankam

Perjuangan Indonesia sekaligus telah melahirkan Negara Republik Indonesia dan kekuatan-kekuatan bersenjata dari kandungan rakyat yang terus-menerus di bimbingkan dan

dikembangkan. Kekuatan-kekuatan bersenjata tersebut telah melampaui proses-proses penyempurnaan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang secara kronologis pertumbuhan itu selalu menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional yang menjadi satu-satunya hak milik nasional yang masih tetap untuk walaupun telah

menghadapi segala macam kekuatan sosial dalam perjuangan Indonesia serta memiliki potensi yang di sebut sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA).

E. Ancaman

(11)

tertutup, sehingga fisik maupun non fisik dengan menggunakan berbagai dalih untuk mencapai sasarannya. Wujud ambisinya merupakan suatu cetusan dari

kepentingan-kepentingannya. Contoh ambisi dari beberapa negara besar di berbagai bidang di antaranya adalah:

 Bidang Ideologi merupakan keperluan untuk meluaskan ideologinya seperti yang dilakukan Uni Soviet dan RRC dalam usama pengkomunisan dunia.

 Bidang Politik merupakan keperluan untuk memperluas pengaruhnya, seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam usahanya untuk merebut dominasi dunia.

 Bidang Ekonomi merupakan keperluan untuk mendapatkan bahan mentah serta pasaran bagi industrinya dan memelihara life-line-nya. Seperti yang di lakukan Jepang dalam usaha ekonominya.

 Bidang Sosial-Budaya merupakan keperluan untuk meluaskan kebudayaanya, seperti yang di lakukan Amerika Serikat dengan usaha Amerikanisasi dunia.

 Bidang Militer merupakan keperluan untuk mempartahankan

kepentingan-kepentingannya di luar atau untuk membantu sekutu-sekutunya berdasarkan fakta-fakta militer, seperti yang di lakukan Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan move-move militernya (Lemhannas, 1995).

4. Hubungan antara Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, dan Politik Strategis Nasional

(12)

antara nasional dan internasional dan antara individu dengan masyarakat. Dengan perkataan lain bahwa orientasi hidup bangsa Indonesia harus diarahkan kepada tercapainya kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Berdasarkan hal tersebut, maka geostrategi harus dapat kita rumuskan yang di dalamnya secara tegas merumuskan kepentingan-kepentingan nasional utama (the national interest) yang merupakan suatu infrastruktur bagi penentuan politik dan strategi nasional.

Selain itu, ketahanan nasional yang seimbang di segala bidang yakni politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam merupakan kekuatan di dalam pelaksanaan politik dan strategi nasionalnya, dan sebaliknya dengan berhasilnya pencapaian sasaran-sasaran nasional akan memberikan pengaruh kepada peningkatan Ketahanan Nasional.Dengan kata lain dapat juga dilihat hubungannya bahwa ketahanannasional merupakan pedoman arah dan sasaran pembangunan nasional yang selalu diarahkan untuk mewujudkan Wawasan Nusantara, selain itu bahwa pembangunan nasional diselenggarakan dengan pendekatan nasional untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembangunan nasional dengan menggunakan metode Astagatra dan keterpaduan menyeluruh. Ketahanan nasional yang seimbang di segala bidang merupakan kekuatan di dalam pelaksanaan politik dan strategi nasionalnya, dan sebaliknya dengan berhasilnya pencapaian sasaran-sasaran nasional akan memberikan pengaruh kepada peningkatan Ketahanan Nasional (Lemhannas, 1995).

5. Proses Perencanaan Pembangunan Nasional

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pembangunan nasional adalah perencanaan pembangunan nasional itu sendiri. Suatu perencanaan yang sifatnya strategis nasional harus mengikat semua aparatur pemerintah, swasta maupun lembaga-lembaga masyarakat lainnya untuk menjamin terjadinya usaha di bidang rencana maupun pada pelakanaannya, untuk penyusunan strategi yang akan ditempuh dalam pencapaian sasaran-sasaran nasional. Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut perlu disusun rencana dalam bentuk program sebagai berikut :

(13)

2. Interalasi system perencanaan. 3. Saat dan waktu perencanaan.

Di dalam pelaksanaan pembangunan harus melalui tahap-tahap pembangunan. Tahap yang satu harus jelas kaitannya dan fungsinya terhadap tahap yang lain, harus merupakan kelanjutan dan peningkatan dari tahap selanjutnya. Tahap-tahap inilah yang dituangkan ke dalam rencana pembangunan jangka panjang menengah yang meliputi jangka waktu lima tahun yang dikenal dengan Repelita. Pada pembangunan nasional terdapat pola umum yang terdiri dari program-program yang dikelompokkan dalam empat bidang :

1. Pembangunan bidang ekonomi, yaitu strategy of unbalanced growth artinya

pembangunan tidak dapat dilakukan secara menyeluruh pada semua sektor di bidang ekonomi dengan intensitas dan volume serta waktu yang sama.

2. Pembangunan bidang sosial budaya, pembangunan di bidang ini meliputi keluarga berencana, transmigrasi, kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, kesejahteraan sosial, kebudayaan, dan agama.

3. Pembangunan bidang politik, secara strategis diporoskan kepada pembangunan kekuasaan yang berdasarkan atas hokum sesuai dengan UUD 1945.

(14)

memperhatikan sungguh-sungguh pendapat dari lembaga tinggi negara khususnya DPR, merupakan politik pemerintah. Jadi, politik pemerintah tidak menyalahi jiwa demokrasi dan tetap berpedoman pada ketetapan MPR. Politik pembangunan sebagai pedoman dalam pembanguan nasional memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan proses. Keterpaduan tersebut merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi, daya guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam penggunaan sumber dana dan daya nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Karena itu, kita memerlukan sistem manajemen nasional. Sistem

manajemen nasional berfungsi memadukan penyelenggaraan siklus kegiatan perumusan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan. Sistem manajemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial yang melibatkan pengambilan keputusan

berkewenangan dalam rangka mewujudkan ketertiban sosial, politik, dan administrasi. Makna Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju serta kukuh kekuatan moral dan etikanya. Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan

(15)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kami simpulkan dari makalah ini, adalah sebagai berikut :

1. Politik dan strategi nasional merupakan suatu cara atau metode untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan di suatu bangsa untuk mencapai tujuan dalam pembangunan nasional.

2. Strategi nasional meliputi strategi dalam bidang politik, hankam, ekonomi, dan sosial budaya.

3. Politik dan strategi nasional mempunyai keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan dengan wawasan nusantara dan ketahanan nasional, karena bersama-sama dalam pelaksanaanya untuk mewujudkan tujuan nasional bangsa Indonesia,

Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah:

a. Membentuk kecakapan partisipatif yang bermutu dan bertanggung jawab. b. Menjadi warganegara yang baik dan demokratis.

c. Mampu berpikir komprehensif, analitis dan kritis.

d. Membentuk mahasiswa yang memiliki good and responsible citizen. Urgensi pendidikan kewarganegaraan (Azyumardi Azra):

a. Meningkatnya gejala dan kecenderungan political literacy, tidak melek politik, tidak mengetahui cara kerja demokrasi dan lembaga politik di kalangan warganegara.

b. Meningkatnya political apathies yang ditunjukkan dengan sedikitnya keterlibatan warganegara dalam proses-proses politik.

c. Sebagai salah satu instrument pendidikan politik yang mampu melakukan empowerment

(16)

d. Sebagai wahana dan instrument untuk melakukan social engineering dalam rangka membanguan social capital yang efektif bagi tumbuhnya kultur demokrasi dalam kehidupan masyarakat berbangsa, bernegara serta tumbuhnya masyarakat madani. Tiga pendekatan dalam membangun karakter bangsa:

1.Social-cultural development, melalui penciptaan dan pembiasaan perilaku dalam kehidupan sehari-ha ri masyarakat.

2. Psycho-paedagogical development, melalui perkembangan psikologis seseorang melalui proses belajar.

3. Socio-political development, melalui berbagai intervensi kebijakan politik pemerintah. Paradigma pendidikan kewarganegaraan:

1. Feodalistik; mahasiswa sebagai obyek sedangkan dosen sebagai figur sumber ilmu, tempat kebenaran, otoriter dan birokratik.

2. Humanistik; mahasiswa sebagai subyek dan obyek sedangkan dosen sebagai fasilitator atau mitra dialog.

3.2Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Lemhannas. 1995. Kewiraan untuk Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sumarsono. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

ST. Munadjat Dasaputro, 1980, Wawasan Nusantara (dalam Implementasi & Implikasi hukumnya), Buku II, Alumni, Bandung.

Sanit, Arbi, 1998, Reformasi Politik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sekretariat Jendral MPR, 2004, Undang-Undang Dasar 1945 dengan Amandemen, Jakarta. Soehino, SH., 1980, Ilmu Negara, Liberti, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah Pertumbuhan Ekonomi secara parsial memiliki pengaruh positif yang. signifikan terhadap ROA pada Bank

Guru yang mendapatkan tugas sebagai guru pamong di SD Negeri Patemon 01 telah memiliki kualifikasi lulusan Strata 1, telah bersertifikasi dan masa kerja diatas

dengan tinta warna hitam pada kedua sudut yang berlawanan pada halaman depan dan belakang, sebagai pernyataan blanko tersebut tidak sah digunakan. Selanjutnya

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui dan memahami pengalaman individu padadewasa awal yang mengalami peristiwa perceraian orang tua dalam

Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul :“ Hubungan Antara Pemanfaatan Fasilitas Belajar Dan Motivasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan perspektif yang benar mengenai kebijakan perijinan pendirian mini market di Kabupaten Kudus, mengetahui dampak adanya

Seperti yang dijelaskan Winanda (2007) melalui penentuan bobot kriteria yang mempengaruhi produktivitas, dapat diketahui mana faktor yang paling berpengaruh pada