• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Skripsi Sistem Pendukung Keputusa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Skripsi Sistem Pendukung Keputusa"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN PRODUKSI DI PT. KARYAMITRA BUDISENTOSA

MENGGUNAKAN POHON KEPUTUSAN JURNAL

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

NAMA : SITI ALFIYAH NIM : 110349910115

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIDYAGAMAMALANG MALANG

(2)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN PRODUKSI DI PT. KARYAMITRA BUDISENTOSA MENGGUNAKAN

POHON KEPUTUSAN

Alfiyah(1, Fitri Marisa, S.Kom.M.Pd (2, Dwi Purnomo, M.Kom. (3Mahasiswi Teknik Informatika(1, Pembimbing I(2, Pembimbing II. (3Program Studi Teknik Informatika

ABSTRAK

Proses perbaikan mesin yang selama ini terjadi sering tidak berdasarkan pada data mesin dan ketersediaan spare part yang diperlukan. Teknisi sering kali melakukan perbaikan mesin tanpa memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki mesin sehingga seringkali terjadi pembengkakan biaya. Kebutuhan akan sebuah Sistem Penunjang Keputusan untuk mengidentifikasi Kerusakan Mesin Produksi di PT. Karyamitra Budisentosa Pandaan merupakan kebutuhan yang sangat nyata dan perlu dibuat untuk peningkatan kinerja perusahaan terutama untuk admin bag. Engineering. Dengan menggunakan fasilitas sistem penunjang keputusan menggunakan pohon keputusan dalam mengolah data maka akan berdampak baik bagi admin dan teknisi untuk mengetahui mesin yang akan di service sehingga dapat mengontrol perbaikan mesin yang benar – benar perlu perbaikan atau tidak. Sistem Penunjang Keputusan untuk mengidentifikasi kerusakan mesin produksi di PT. Karyamitra Budisentosa menggunakan pohon keputusan yang akan dirancang digunakan untuk mempermudah admin mengontrol mesin yang perlu di service atau tidak.

Kata Kunci : sistem penunjang keputusan, ID3, Pohon Keputusan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Setiap barang memang perlu dirawat, begitu pun dengan mesin produksi. Merawat mesin produksi tidak sembarangan, dibutuhkan teknik khusus dan juga pengetahuan khusus. Karena merawat mesin produksi secara berkala dan terpelihara dengan baik akan membuat mesin dapat mengembangkan industri menjadi lebih baik. Kondisi tersebut akan membuat pabrik mendapatkan nilai ekonomis yang jauh lebih tinggi.

Mesin produksi merupakan alat pendukug yang sangat penting dalam proses pembuatan suatu barang yang menghasilkan produk berkualitas tinggi yang banyak diminati oleh banyak orang. Salah satunya adalah sepatu kulit berkualitas eksport yang banyak diminati oleh sebagian besar wanita yang peduli dengan fashion. Perusahaan yang bergerak di bidang ini

salah satunya adalah PT. Karyamitra Budisentosa yang bertempat di Pandaan kabupaten Pasuruan. Jika ada salah satu mesin yang tidak bisa beroperasi dengan baik, operator akan kesulitan untuk membuat produk yang berkualitas sehingga diperlukan adanya perbaikan mesin yang mengalami kerusakan agar dapat beroperasi dengan baik. Untuk memperbaiki kerusakan mesin tersebut diperlukan pihak atau departemen yang ahli di bidangnya atau disebut dengan teknisi. Di setiap proses produksi sepatu harus ada tim teknisi yang standby untuk mengawasi kinerja mesin sehingga jika ada mesin yang bermasalah dapat diatasi dengan cepat.

(3)

sepatu yang rusak karena banyaknya mesin produksi di perusahaan tersebut, klasifikasi ini bertujuan untuk melakukan identifikasi mesin yang masih layak di service atau sudah tidak layak lagi, terkadang penggantian sparepart mesin yang dilakukan tidak berdasarkan data sparepart yang tersedia. Perusahaan sering kali mengalami kerugian akibat tidak efektifnya data penggantian sparepart mesin dan kurangnya sistem untuk mendukung keputusan kelayakan service mesin. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan yang berguna untuk proses penentu kelayakan service mesin. Banyaknya data dan informasi mesin yang ada dapat dijadikan sebagai input untuk kemudian dijadikan sebagai penentu keputusan kelayakan service mesin. Dalam sistem pendukung keputusan ada metode yang digunakan yaitu metode decision tree atau pohon keputusan dan memiliki algoritma ID3.

Algoritma ID3 dapat

diimplementasikan untuk klasifikasi penentu kelayakan service mesin produksi sehingga perusahaan dapat

dengan mudah melakukan

pengelompokan antara mesin yang masih layak dilakukan service dan yang sudah tidak layak lagi.

1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

a. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan, didapatkan pokok permasalahan yaitu bagaimana membuat sistem penunjang keputusan untuk menentukan mesin produksi yang rusak sehingga bisa diidentifikasi kerusakaannya dan dapat menentukan kelayakan service.

b. Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka batasan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman php & MySQL sebagai databasenya.

2. Sistem Penunjang keputusan dilakukan untuk menentukan kerusakan mesin yang masih layak untuk diservice.

3.Aspek yang digunakan sesuai dengan laporan kerusakan mesin. 1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari sistem ini adalah membuat sistem penunjang keputusan untuk menentukan mesin produksi yang rusak sehingga bisa diidentifikasi kerusakaannya dan dapat menentukan kelayakan service.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang disebutkan diatas, maka manfaat yang dapat diambil sebagai berikut :

1. Bagi penyusun skripsi

Penyusun skripsi dapat lebih memahami cara menerapkan ilmu – ilmu yang telah dipelajari. Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan dan pengeluaran dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat.

2. Bagi perusahaan

Diharapkan aplikasi ini dapat digunakan di PT. Karyamitra

Budisentosa untuk

mengidentifikasi kerusakan mesin sebelum dilakukan service.

3. Bagi Ilmu Pengetahuan (Iptek) a) Sebagai pendorong peningkatan

(4)

1.5 Sistematika Penyusunan

Sistematika penyusunan ini memberikan penjelasan secara umum dan singkat dari bab-bab yang akan diuraikan selanjutnya dengan harapan pembaca dapat mengambil gambaran umum pada Penyusunan Skripsi ini Sistematika penyusunannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan gambaran umum mengenai latar belakang permasalahan yang ingin diselesaikan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup masalah, spesifikasi sistem, dan sistematika penyusunan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi dasar-dasar teori yang melandasi penyusunan dan perancangan dalam pengembangan sistem yang didapatkan dari beberapa literatur yang menjadi dasar

dan wacana pendukung dalam perancangan sistem ini.

BAB III ANALISIS & PERANCANGAN

Bab ini berisi analisa permasalahan dan rancangan sistem yang digunakan, meliputi diagram aliran data, perancangan database, dan desain antarmuka.

BAB IV HASIL DAN

PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang penerapan rancangan program ke dalam bahasa pemrograman, analisis hasil, serta analisa mengenai kelebihan dan kekurangan sistem.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan sesuai dengan hasil pengujian sistem yang telah dibangun dan saran pengembangan program..

BAB II Landasan Teori

2.1 Sistem Pendukung Keputusan Decission Support System atau Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah sistem informasi yang berbasis komputer yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan yang menyediakan dukungan informasi yang interaktif bagi manajer dan praktisi bisnis. Dalam sistem ini model yang digunakan adalah model analitis, database, penilaian dan pandangan pembuat keputusan dan proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif guna mendukung pengambilan keputusan yang semi terstruktur (Turban & Aronson, 2001)

2.2 Algoritma ID3

Algoritma ID3 atau Iterative Dichotomiser 3 (ID3) merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membuat pohon keputusan yang telah dikembangkan oleh J. Ross Quinlan sejak tahun 1986. Algoritma pada metode ini menggunakan konsep dari entropy informasi. Algoritma ini melakukan pencarian secara rakus atau menyeluruh pada semua kemungkinan pohon keputusan.

Algoritma pada metode ini menggunakan konsep dari entropi informasi. Secara ringkas cara kerja algoritma ID3 dapat dijelaskan sebagai berikut.

(5)

3. Buat simpul yang berisi atribut tersebut.

4. Proses perhitungan information gain terus dilaksanakan sampai semua data telah termasuk dalam kelas yang sama. Atribut yang telah dipilih tidak diikutkan lagi dalam perhitungan nilai information gain. (Yusuf Elmande, 2012).

2.3 Pengertian Mesin dan Perawatannya

Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebag pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel. Mesin dalam bahasa indonesia sering pula dsebut dengan sebutan pesawat, contoh pesawat telepon untuk terjemahan bahasa inggris telephon machine. Namun belakangan kata pesawat cenderung mengarah ke kapal terbang.

Fungsi pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi (Ahyari, 2002).

2.4 Pemodelan Sistem

2.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut salah satu para ahli, (Brady & Loonan, 2010), Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari

sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.

2.4.2 Data Flow Diagram (DFD) Menurut (Whitten & Bentley, 2007) DFD (Data Flow Diagram) adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau

pengolahan yang dilakukan oleh sitem tersebut. DFD juga sering disebut dengan nama Bubble Chart Diagram, model proses, diagram alur kerja atau model

fungsi.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Flow Chart Program Aplikasi Usulan

Gambar 3.1 Flowchart Aplikasi Usulan

Berikut Keterangan dari tiap proses aplikasi Identifikasi Kerusakan Mesin Produksi :

(6)

digunakan untuk membentuk pohon keputusan.

b. Hitung Information Gain dan Entropy dari masing-masing atribut data training yang ada. Information gain dan entropy merupakan bagian dari suatu perhitungan ID3

c. Buat simpul akar dari penelitian atribut yang memiliki information gain. d. Hitung Information gain dan

entropy dari masing-masing

atribut dengan

menghilangkan atribut yang telah dipilih sebelumnya. e. Buat simpul internal dari

pemilihan atribut yang memiliki information gain terbesar.

f. Cek apakah semua atribut sudah dibentuk pada pohon. Jika belum, maka ulangi proses d dan e, jika sudah maka lanjut pada proses berikutnya.

g. Kemudian aturan keputusan digenerate mengikuti pohon yang telah dibentuk sebelumnya.

3.2 Data Flow Diagram

3.2.1 Conteks Diagram

Gambar Conteks Diagram

3.2.2 DFD Level 1

Gambar DFD Level 1 3.2.3 DFD Level 2 Proses

Login

Pada proses ini menjelaskan tentang proses Login user pada sistem Identifikasi Kerusakan Mesin

Gambar DFD Level 2 Proses Login

3.2.4 DFD Level 2 Proses Manage Data Training Pada Proses ini menjelaskan tentang proses memanage data kerusakan mesin pada sistem identifikasi kerusakan mesin

Gambar DFD Level 2 Proses Manage Data Training

(7)

Pada Proses ini menjelaskan tentang proses pembuatan pohon keputusan pada sistem identifikasi kerusakan mesin

Gambar DFD Level 2 Proses Pembuatan Pohon Keputusan

3.2.6 DFD Level 2 Proses Penentu Keputusan ID3 Pada Proses ini menjelaskan tentang proses penentu keputusan ID3 pada sistem identifikasi kerusakan mesin

Gambar DFD Level 2 Proses Penentu Keputusan ID3

3.2.7 DFD Level 2 Proses Kinerja

Pada Proses ini menjelaskan tentang proses kinerja pada sistem identifikasi kerusakan mesin

Gambar DFD Level 2 Proses Kinerja

3.2.8 DFD Level 2 Proses Laporan

Pada Proses ini menjelaskan tentang

proses Laporan pada sistem identifikasi kerusakan mesin

Gambar DFD Level 2 Proses Laporan

3.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

Gambar Entity Relationship Diagram (ERD)

Transformasi ERD ke dalam Database

(8)

Gambar 4.6 Perhitungan ID3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan pada setiap rancangan antarmuka yang dibuat kedalam bentuk aplikasi spk mesin. Implementasi sistem dimaksudkan untuk menjelaskan secara singkat hasil transformasi dari hasil perancangan kepada program aplikasi

4.1.1 Halaman Login

Gambar 4.1 Halaman Login

4.1.2 Form Tampilan Home

Gambar 4.2 Form Tampilan Home

4.1.3 Form Tambah Tampilan Data Mesin

Gambar 4.3 Form Tampilan Data Mesin

4.1.4 Form Perhitungan ID3

Gambar 4.4 Form Perhitungan ID3

4.1.5 Form Tabel Perbandingan Keputusan

Gambar 4.1 Form Tabel Perbandingan Keputusan

4.1.6 Form Penentu Keputusan

Gambar 4.7 Form Penenntu Keputusan

Pada form tabel penentu keputusan ini difungsikan untuk proses penentu keputusan data, tabel penentu keputusan akan memproses data sehingga akan dihasilkan hasil keputusan ID3.

BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan dari implementasi sistem pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Dengan adanya sistem penunjang keputusan untuk mengidentifikasi kerusakan mesin produksi di PT. Karyamitra Budisentosa dapat

mempermudah dalam

mengklasifikasi data mesin dan identifikasi kerusakan mesin. b. Admin dan teknisi PT.

(9)

5.2 SARAN

Sistem penunjang keputusan yang telah dirancang dan implementasikan dalam skripsi ini jauh dari kata sempurna untuk itu diperlukan saran-saran :

a. Aplikasi ini dapat dikembangkan menggunakan algoritma yang lain yang keakuratan penentuan keputusannya lebih baik dari penelitian sebelumnya.

b. Tampilan dalam aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan menarik sehingga lebih mudah dipahami.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, A. (2002). Manajemen Produksi dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta: BPFE.

Assauri, S. (2004). Manajemen

Produksi dan Operasi. Jakarta:

Lembaga Penerbit FE-UI.

Brady, M., & Loonan, J. (2010).

Exploring the use of Entity

Relationship Diagramming as a

technique to support grounded theory

inquiry. Bradford: Emerald Group

Publishing.

Corder, Antony, & K.Hadi. (1992).

Teknik Manajemen Pemeliharaan.

Jakarta: Erlangga.

Daryus, A. (2008). Manajemen Pemeliharaan Mesin. Jakarta.

Dicky Nofriansyah, S. M. (2014). Konsep Data Mining Vs Sistem

Pendukung Keputusan (Vol. 1).

Yogyakarta: Deepublish.

Elmasri. (2000). Fundamental Of Database System With E-book. USA: Addision Wesley Publishing Company.

Han, J., & Kamber, M. (2006). Data Mining : Concepts and Techniques, 2nd ed. Morgan Kaufmann Publishers.

Jogiyanto. (2009). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kadir Abdul . (2003). Dasar

Pemrograman Web Dinamis

Menggunakan PHP. Yogyakarta:

ANDI.

Larose, D. T. (2005). Discovering Knowledge in Data : An Introduction to Data Mining. New Jersey: Jhon Wiley & Sons, inc.

Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi

Konsep & Aplikasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Mustakini. (2009). Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta: Andi Offset.

Pramudiono, I. (2008). Pengantar Data Mining.

http://www.ilmukomputer.com.

Pressman, & Roger, S. (1997). Rekayasa Piranti Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yokyakarta: ANDI.

Setiawan, F. (2008). Perawatan

Mekanikal Mesin Produksi.

Yogyakarta: Maximus.

Soemarno. (2008). Pemeliharan.

Sharing Pengalaman Maintenance .

Sommerville. (2003). Software

Engineering (Rekayasa Perangkat

Lunak). New York: McGraw Hill.

(10)

Sutarman. (2003). Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan

MySQL. Yogyakarta: ANDI.

Sutarman. (2009). Pengantar

Teknologi Informasi. Yogyakarta:

Bumi Aksara.

Turban, & Aronson. (2001). Decision Support and Intelegent Systems. New Jersey: Prentice-Hall inc.

Whitten, J., & Bentley, L. (2007). System Analysis and Design for the Global Enterprise (7th Edition). New York: McGraw Hill.

Wikipedia. (t.thn.). PHP.

Gambar

Gambar Conteks Diagram
Gambar Relasi antar tabel database
Gambar 4.7  Form Penenntu Keputusan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah perangkat lunak berupa Aplikasi Inventarisasi Sistem Pendukung Keputusan yang dilengkapi dengan kemampuan untuk mengolah data

Metode pohon keputusan dapat menghindari munculnya permasalahan ini dengan menggunakan kriteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak

Dengan adanya aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian dana bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) menggunakan metode TOPSIS dapat membantu menentukan Kelompok

Proses pada sistem pendukung keputusan untuk pengadaan fasilitas hotel dengan metode TOPSIS dilakukan dengan menggunakan perhitungan secara matematis menggunakan

Dalam penelitian ini akan dibangun sistem pendukung keputusan penentuan tanaman untuk tumpang sari pada pohon sengon menggunakan metode TOPSIS karena metode ini

Eko Haddy Prasetyo (Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Weighted Product Pada Sistem Rekomendasi Handphone, 2013) pada

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kriteria-kriteria yang relevan dalam menentukan teknisi mesin EDC terbaik dan menerapkan metode AHP Analytical Hierarchy Process

Gambar 5: Pohon keputusan berbasis C5.0 Hasil pohon keputusan menunjukkan bahwa pada node #0 sebagai root selanjutnya dibuatkan pohon keputusan dengan dilakukan proses pengecekan masa