• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSIS DIABETES MENGGUNAKAN C4.5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSIS DIABETES MENGGUNAKAN C4.5"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDIAGNOSIS

DIABETES MENGGUNAKAN C4.5

Muhammad Fakhrurrifqi1,Anifuddin Aziz2 Program Diploma Komsi Sekolah Vokasi UGM1,2

mfrifqi@gmail.com1

anifudin@ugm.ac.id2

ABSTRAK

Pada penentuan seseorang positif menderita diabetes atau tidak, indikasi penentuannya selain didasarkan pada prosedur tetap (protap), juga berdasarkan pengalaman klinis. Hal ini dapat memungkinkan seorang dokter mengambil keputusan yang kurang tepat. Kondisi fisik dan keluhan yang dialami pasien satu dan lainnya juga beragam. Riwayat medis pasien juga berbeda-beda, demikian juga kondisi pasien. Sehingga terdapat banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan oleh seorang dokter dalam mendiagnosis diabetes.

Pada penelitian ini akan dikembangkan suatu sistem untuk memberi panduan bagi dokter dalam mendiagnosis diabetes dari seorang pasien sesuai dengan kondisi fisik pasien menggunakan Case

Based Reasoning dengan hirarkispohon metode C45.

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah metode C4.5 bisa digunakan untuk menentukan diagnosis diabetes dengan tingkat akurasi yang baik sehingga sistem yang dibangun dapat member panduan kepada dokter dalam mendiagnosis diabetes.

Kata kunci: Diabetes, SistemPendukungKeputusan, C4.5

PENDAHULUAN

Pada diagnosis diabetes atau penentuan seseorang positif menderita diabetes atau tidak, indikasi penentuannya selain didasarkan pada prosedur tetap (protap), juga berdasarkan pengalaman klinis. Hal ini dapat memungkinkan seorang dokter mengambil keputusan yang kurang tepat.

Kondisi fisik dan keluhan yang dialami pasien satu dan lainnya juga beragam. Riwayat medis pasien juga berbeda-beda, demikian juga kondisi pasien. Sehingga terdapat banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan oleh seorang dokter dalam penentuan diabetes.

Berdasarkan hal tersebut, untuk meningkatkan perbaikan klinis dan pencegahan penentuan penderita diabetes yang kurang tepatsertamengurangi

penggunaan obat yang tidak rasional yang akan berdampak pada tingginya biaya pengobatan dan resiko efek samping obat, maka perlu dilakukan suatu penelitian yang bisa menghasilkan suatu sistem untuk memberi panduan bagi dokter dalam menentuan diagnosis diabetes seorang pasien, sesuai dengan kondisi fisik pasien.

CBR telah dikenalkan pada awal 1980an sebagai pendekatan penalaran yang dipercaya didukung oleh ide bahwa orang menggunakan kembali pengalamannya ketika memecahkan suatu masalah. Umumnya, CBR memiliki sejumlah besar kasus-kasus sebelumnya yang tersimpan dalam basis kasus. Ketika ada masalah baru, akan dilihat sebagai kasus baru dan dibandingkan dengan kasus-kasus pada basis kasus. Kemudian, kasus yang mirip dengan

(2)

Sistem Pendukung Keputusan Untuk...(Muhammad F, Anifuddin A )103 kasus baru akan digunakan sebagai saran

pada penguna sebagai solusi terhadap masalah baru tersebut. Biasanya, kasus baru yang diselesaikan, akan ditambahkan ke dalam basis kasus. Banyak sistem CBR yang ditelah dipublikasikan untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang, seperti : diagnosis, perencanaan, desain, dan pengolahan citra[1].

Sistem CBR dapat menggunakan pengindeksan hirarkis seperti pohon keputusan dan C4.5[2]. Pada CBR, pohon keputusan dikategorikan sebagai teknik pengindeksan kasus dengan pendekatan induktif. Pendekatan induktif digunakan untuk menentukan struktur berbasis kasus. Struktur hirarkis basis kasus yang dihasilkan menurunkan ruang pencarian pada saat proses retrieval[3].

Pada penelitian ini, akan digunakan metode C4.5 yang merupakan kelompok algoritma pohon keputusan untuk membangun suatu sistem yang dapat memberi panduan bagi dokter dalam menentuan diagnosis diabetes seorang pasien menggunakan Case Based Reasoning dengan hirarkis pohon metode C4.5.

METODE

Penelitian ini dilakukan melalui beberapatahapan. Tahapan-tahapantersebutadalah :

a. Pencarian data

Pada tahap ini, dilakukan pengambilan data diabetes. Data didapatkan dari National Institute of Diabetes and Digestive andKidney Diseasespada

tanggal 9 Mei 1990.Data diabetes ini menggunakan delapan attribut dan satu kelas, yaitu :

1. Jumlah kali kehamilan

2. Kadar gula darah setelah puasa minimal 2 jam

3. Tekanan darah (mm Hg)

4. Ketebalan lipatan lapisan kulit triceps (mm)

5. 2 jam serum insulin (mu U/ml) 6. Indeks massa tubuh (Berat(dalam kg)

/ tinggi (dalam meter) ^ 20) 7. Funsi Silsilah diabetes 8. Usia (tahun)

9. Kelas (Positif / Negatif) b. Pengolahan data awal

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data awal, yaitu normalisasi data, untuk bisa digunakan sebagai data pembentukan pohon. Ketika data masuk ke dalam sistem, setiap data akan didiskritkan. Pendiskritkan dilakukan dengan mengelompokkan setiap data dari attribut. Jumlah kelompok yang akan dibuat adalah tergantung pada jumlah data yang ada. Dalam penelitian ini akan menggunakan rumus :

1 3,3log

k  n dengan:

k = banyak kelompok yang akan dibentuk

n = jumlah keseluruhan data c. Perancangan sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma C4.5, juga dilakukan perancangan antarmuka. Paket C4.5 merupakan rancangan untuk algoritma

(3)

pembentukan tree untuk metode C4.5. Sebagaimana ditunjukkan Gambar 2.1, paket ini terdiri dari tujuh kelas, yaitu : node, root, stem, leaf, tree, tampilan, test. Kelas node merupakan representasi dari node-node yang menyusun suatu tree. Kelas ini mempunyai attribute dataTerkandung dan attTerpakai. Attribut dataTerpakai yang berfungsi untuk menyimpan data yag terkandung

pada node tersebut sedangkan attribut attTerpakai merupaka attribut yang digunakan untuk menyimpan attribut-attribut yang sudah digunakan oleh node-node sebelum node-node tersebut. Selain itu kelas ini juga memiliki metode getData() yang berfungsi untuk mendapatkan dataTerkandung, serta terdapat metode apa yang berfungsi untuk mengetahui node apa yang tersebut.

(4)

Sistem Pendukung Keputusan Untuk...(Muhammad F, Anifuddin A )105 Node pada tree ini terdiri dari tiga

macam, yaitu root, stem dan leaf. Dengan demikian dibentuk tiga kelas dari kelas node sehingga ketiga kelas tersebut memiliki semua attribut dan metode node. Kelas-kelas tersebut adalah kelas root, stem dan leaf. Kelas root merupakan node paling atas yang tidak memiliki node induk. Kelas ini memiliki attribut anak dengan tipe node, yaitu root akan menyimpan node yang terdapat pada bawahnya atau bisa disebut node anak. Pembagian node-node anak ini berdasar suatu attribut yang tersimpan pada variabel attPembagi. Kelas root ini memiliki metode utama, yaitu buatCabang. Metode ini digunakan untuk membangkitkan node-node anak sesuai dengan prosedur yang ada.

Kelas stem merupakan node yang berada ditengah. Dia memiliki node induk dan node anak. Kelas ini hampir sama dengan kelas root, akan tetapi kelas ini mempunyai attribut bapak yang digunakan untuk menyimpan node induknya serta attribut anakKe yang digunakan untuk mengetahui node tersebut merupakan dvbagian anak dari pecahan attribut induknya.

Kelas leaf merupakan representasi dari node paling bawah, node yang mempunyai induk akan tetapi tidak memiliki node anak. Kelas ini memiliki attribut bapak yang digunakan untuk menyimpan node induknya, attribut kelas yang digunakan untuk menyimpan kelas dari data-data yang terkumpul di dalamnya serta attribut anakKe yang digunakan untuk mengetahui node

tersebut merupakan bagian anak dari pecahan attribut induknya.

a. Implementasi sistem

Pada tahap ini dilakukan pembuatan program komputer menggunakan bahasa Java berdasarkan rancangan yang telah dibuat.

b. Pengujian sistem

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat akurasi sistem.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data diabetes akan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama akan dijadikan sebagai data pembelajaran, yaitu data yang digunakan untuk membentuk pohon C4.5, sedang bagian kedua akan digunakansebagai data uji. Setelah pohon C4.5 berhasil dibangun, maka setiap data uji akan dimasukkan dimasukkan ke dalam pohon tersebut sehingga akan didapatkan kelas atau diagnosis pasien.

Terdapat 768 sampel kasus pada data diabetes ini. Dari sekian banyak sampel kasus tersebut, akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : data pembelajaran dan data uji. Pembagian data menggunakan 75%, artinya 75% dari keseluruhan sempel kasus ( 576 sampel kasus) digunakan sebagai data pembeajaran seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1 dan sisanya (192 sampel kasus) digunakan sebagai data uji seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2. Data diabetes ini akan disimpan ke dalam sebuah file bertipe arff. Ketika data masuk ke dalam

(5)

sistem, setiap data akan didiskritkan. Pendiskretisasi dilakukan dengan mengelompokkan setiap data dari attribut. Jumlah kelompok yang akan dibuat adalah tergantung pada jumlah data yang ada.

Gambar 3.1 Tabel data pembelajaran

Gambar 3.2 Tabel data uji

Sistem yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman JAVA dapat berjalan dengan baik dan mampu melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Hasil perhitungan akurasi yang didapatkan ditunjukkan pada tabel 3.1.

(6)

Sistem Pendukung Keputusan Untuk...(Muhammad F, Anifuddin A )107 Tabel 3.1 Hasil Pengujian

Jumlah data uji 192

Kasus Benar 119 Kasus Tidak Di Dapatkan Kelas 32 Kasus Salah 41 Akurasi 119 / (192 – 32) = 74.375 % Dari tingkat akurasi yang didapatkan, maka untuk data diabetes, sistem ini dapat digunakan untuk membantu dokter dalam menentuan diagnosis diabetes seorang pasien.

SIMPULAN

1. Berhasil dibangun suatu sistem yang dapat menjadi panduan bagi dokter dalam menentuan diagnosis diabetes seorang pasien sesuai dengan kondisi fisik pasien.

2. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh kesimpulan bahwa metode C4.5 bisa digunakan untuk menentukan diagnosis diabetes dengan tingkat akurasi yang baik

DAFTAR PUSTAKA

Yang, B.S., Han, T., Kim, Y.S., 2004,

Integration of ART-Kohonen and case-based reasoning for intelligent fault diagnosis, Expert Systems with Applications 16, 387-3

Jha, G., Hui, S.C., Foo, S., 1999, A hybrid

case-based reasoning and neural

network approach to online

intelligent fault diagnosis,

Proceedings of 3rd International

ICSC Symposia on Intelligent

Industrial Automation and Soft

Computing Genoa, Italy, 376-381

Pall, Sankar K., Shiu, Simon C.K., 2004,

Foundation of Soft Case Based Reasoning, John Wiley and Sons,

(7)

Gambar

Gambar 2.1 Class Diagram pohon C4.5
Gambar 3.2 Tabel data uji

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti yaitu: bagaimana pengaruh spasi vertical drain terhadap derajat

Perhitungan biaya operasional kendaraan tidak tetap pada jam puncak hari kerja dengan hambatan samping adalah 9465,56 Rp/Km dan pada hari libuur nya yaitu 9396,73

Hasil dari perhitungan nilai bahaya dan juga kerentanan dibandingkan dengan peta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mempertimbangkan dalam penentuan

Putusan MK serta Keberlakuan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris membuat

Oleh karena itu, bagi pertanian yang bersifat land base agricultural, ketersediaan lahan merupakan syarat mutlak atau keharusan untuk mewujudkan peran sektor pertanian

1) Dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Bahwa pada tanggal 14 November 2018 Jaksa Penuntut Umum telah membacakan Surat Dakwaan terhadap terdakwa Nur Rahman Ismail selaku Account

(4) Walikota dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak sampai batas waktu yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran