• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MATEMATIKA Filsafat Matematika (1) Filsafat Matematika (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MATEMATIKA Filsafat Matematika (1) Filsafat Matematika (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1. Jika besarnya bunga suatu pinjaman atau simpanan dinyatakan dengan %, maka %  tersebut dinamakan suku bunga. Suku Bunga = ����� �������� ���� − ���� � 100  Bunga adalah jasa dari pinjaman atau simpanan yang dibayarkan pada akhir jangka  waktu yang telah disepakati bersama.  DEFINISI 

2. 3.     Bunga = suku bunga tiap periode x banyaknya periode x modal Bunga tunggal  adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak 

mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam. Perhitungan bunga setiap periode selalu  dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap, yaitu : 

3. 4.    Jika suatu modal M dibungakan dengan suku bunga tunggal (suku bunga) i % tiap  tahun, maka berlaku : Modal akhir = Modal awal + bunga Setelah t tahun besarnya  bunga :B = Setelah t bulan besarnya bunga :B = Setelah t hari besarnya bunga :B =  untuk 1 tahun = 360 hari Setelah t hari besarnya bunga :B = untuk 1 tahun = 365 hari  Setelah t hari besarnya bunga :B = untuk 1 tahun = 366 hari 100 .. tiM 1200 .. tiM  36000 .. tiM 36500 .. tiM 36600 .. tiM Ma = M + B

4. 5.     Untuk menentukan : . Tabungan awal . Lamanya menabung . Besar angsuran yang  harus dibayar maka berlaku : . Bunga = n . i . M

5. 6.     penyelesaian diket : M = Rp. 1.600.000 I = 7,5 % t = 2 thn 6 bln = 2,5 thn ditanya :  bunga tunggal? Hitunglah bunga tunggal pada modal awal Rp. 1.600.000 ,­ dengan  suku bunga sebesar 7,5% pertahun untuk 2 tahun 4 bulan . 

6. 7.     jawab BT : M.I.T / 100 : 1.600.000 . 7,5 . 2,5/100 : 30.000.000 / 100 : 300.000  Jadi ₩

bunga tunggalnya adalah Rp 300.000

7. 8.     Jika suatu modal M dibungakan dengan bunga majemuk i% periode selama n periode maka modal akhir : Mn = M ( 1 + i ) n Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap  periode(satu tahun,misalnya) didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap  beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode,maka bunga itu disebut  bunga majemuk atau bunga­berbunga(compound interest) 

8. 9.     Ali menabung di bank sebesar Rp4.000.000,00 dengan bunga majemuk 10 %  pertahun. Berapa uang Ali selama 5 tahun dan berapa bunga yang diperoleh?  pembahasan: modal :RP 4000.000,00 i :10% : 0,1 n : 5 tahun Mn :M(1+i)n :

4000.000(1+0,1)5 :4000.000 . 1,61051 :Rp6.442.040,00 bungah : Rp6.442.040,00 ­  Rp4.000.000,00

9. 10.     Mn = M (1 + i) n Bila keadaan awal dinyatakan dengan M , laju pertumbuhan  dinyatakan dengan i dan lamanya pertumbuhan dengan n, maka keadaan setelah n  periode adalah  Pertumbuhan adalah berkembangnya suatu keadaan yang mengalami  penambahan atau kenaikan secara eksponensial. Peristiwa yang termasuk dalam  pertumbuhan adalah pertambahan penduduk dan perhitungan bunga majemuk di bank.  10.11.     Contoh : 1. Adit menabung uang di bank sebesar Rp 500.000 dengan bunga 

majemuk 5% setahun. Berapa uang Adit setelah 3 tahun? Penyelesaian : Modal awal : M = 500.000 Suku bunga : i = 5% = 0,05 Periode : n = 3 tahun Mn = M (1 + i) n M 3 =  500.000 ( 1 + 0,05 ) 3 = 500.000 (1.05) 3 = 500.000 (1,157625) = 578.812,50 Jadi, uang  Adit setelah 3 tahun sebesar Rp 578.812,50

11.12.    2. Suatu modal sebesar Rp 1.000.000 dibungakan dengan bunga majemuk dengan  suku bunga 4% tiap empat bulan. Tentukan besarnya modal itu setelah dibungakan  selama 3 tahun? Penyelesaian : M = 1.000.000 i = 4% tiap bulan = 0.04, maka tiap 1  tahun ada 3 periode, 3 tahun ada 9 periode, maka n = 9 Mn = M (1 + i) n M 9 =  1.000.000 ( 1 + 0,04 ) 9 = 1.000.000 (1.04) 3 = 1.000.000 (1,42) = 1.420.000 Jadi,  besarnya modal setelah 3 tahun adalah Rp 1.420.000

(2)

13.14.    Peluruhan (penyusutan) adalah berubahnya suatu keadaan yang mengalami  pengurangan (penyusutan) secara eksponensial. Peristiwa yang termasuk dalam  peluruhan (penyusutan) diantaranya adalah peluruhan zat radioaktif dan penyusutan  harga barang. Bila keadaan awal dinyatakan dengan M, laju peluruhan (penyusutan)  dengan i dan lamanya peluruhan (penyusutan) dengan n, maka keadaan setelah n  periode dinyatakan dengan Mn= M (1 ­ i) n

14.15.    Contoh : 1. Sebuah mobil dengan harga Rp 30.000.000 tiap­tiap tahun ditaksir  harganya menyusut 10%. Berapa harga mobil setelah 4 tahun?

Pengertian Anuitas

Anuitas adalah sejumlah pembayaran pinjaman yang sama besarnya yang

dibayarkan setiap jangka waktu tertentu, dan terdiri atas bagian bunga dan bagian

angsuran.

Rumus Anuitas :

Anuitas = Angsuran + Bunga

AN = An + Bn

Rumus Angsuran :

An = A1 (1+i)

n-1

keterangan :

An = Angsuran ke-n

A1 = Angsuran ke -1

i = Suku Bunga

Contoh :

Suatu Pinjaman akan dilunasi dengan sistem anuitas bulanan. Jika besarnya anuitas

Rp.400.000,00. Maka tentukanlah bunga ke-5 jika angsuran ke-5 adalah

Rp.315.000,00!!!!

Jawab :

AN= 400.000

B5= 315.000

AN= An+Bn

400.000 = An + 315.000

An= 400.000 - 315.000

= 85.000

Nilai Anuitas

Untuk mencari nilai anuitas kita dapat menggunakan rumus berikut :

AN = M.i/1-(1+i)

-n

Ket :

M = Modal

i = Suku bunga

Dapat

juga

menggunakan

daftar

tabel

anuitas

(3)

Ada pula rumus hubungan anuitas dengan angsuran pertama :

AN = A1 x (1+i)

n

Keterangan :

AN = Anuitas

A1 = Angsuran Pertama

i = Suku Bunga

n = Jangka waktu

Contoh :

Nasa bersama suaminya berencana mengambil rimah di VILLA INDAH dengan

harga Rp.250.000.000,00. Nasa hanya memiliki uang muka Rp.100.000.000,00.

Sisanya akan di cicil dengan sistem anuitas tahunan selama 10 tahun dengan suku

bunga 18%/tahun. Tentukan nilai anuitasnya !

Jawab :

M = 250.000.000 - 100.000.000 = 150.000.000

n = 10 Tahun

i = 18%/tahun = 0,18 / tahun

AN = M.i/ 1-(1+i)

-n

AN = 150.000.000 x 0.18 / 1-(1+0,18)

-10

AN = 27.000.000 / 1 - 1,18

-10

AN = 27.000.000/0,808935533

AN = 33.377.196,20

Sisa Pinjaman Anuitas

Ada 4 cara untuk menentukan sisa pinjaman anuitas :

Cara 1 :

Sm = B ke

(m+1)

/

i

Keterangan :

Sm= Sisa bunga ke m

i = Suku Bunga

Cara 2 :

Sm = M - ( A1 + A1 x daftar nilai akhir rente kolom i % baris (m-1))

Keterangan :

Sm =Sisa bunga ke m

M = Modal

A1 = Angusuran pertama

Cara 3 :

Sm = A1 x [ daftar nilai akhir rente kolom i % baris (n-1) - daftar nilai akhir

renre kolom i% baris (m-1)]

Keterangan :

(4)

A1 = Pertama

Cara 4 :

Sm = A x [ daftar nilai tunai rente kolom i% baris (n-m)]

Keterangan :

Sm = Sisa bunga ke

AN = Anuitas

kita ambil contoh dari salah satu cara saja. Yaitu cara pertama :

Pinjaman sebesar Rp.10.000.000,00 dengan anuitas Rp 510.192,59, akan di lunasi

dengan sistem anuitas bulanan dengan suku bunga 3%/bulan selama 2,5 tahun.

Tentukan Besarnya sisa pinjaman ke 10 bulan !!

Jawab :

B1 = M x i

= 10.000.000 x 0,03

= 300.000

A1 = AN-B1

= 510.192,59 - 300.000

= 210.192,59

A11 = A1 ( 1+i)

11-1

= 210.192,59 ( 1+0,03)

10

= 210.192,59 x 1,343916379

= 282.481,26

B11 = AN - A11

= 510.192,59 - 282.481,26

= 227.711,33

S10 =

B11

/i

=

227.711,33

/0,03

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu usaha efektif untuk menjawab permasalahan di atas adalah dengan bisnis yang mudah dan menjanjikan bagi mahasiswa dengan inovasi terbaru jajanan klepon

URGENSI PENGAKUAN Wilayah Adat Sebagai Ruang Kehidupan Wilayah Adat Sebagai Alamat Kebudayaan Wilayah Adat Sebagai Arena Konflik Wilayah Adat Terancam...

Nilai posttest hasil belajar siswa yang belajar dengan pendekatan problem posing pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang belajar

http://longsani.blogspot.com/2014/07/makalah-permanina-tradisional.html ). Seiring berjalannya waktu, permainan tradisional semakin memudar. Semakin maju dan

Berdasarkan hasil telaah dan pembahasan bersama para pihak dalam Rakor Hutan Adat yang dilaksanakan pada tanggal 23-24 Januari 2018 lalu di Jakarta, Rapat Kerja Teknis Hutan Adat

dengan menggunakan teknik mnemonic dalam menghapal kosa kata pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Palangkaraya telah diterima dan hipotesis nihil (h o ) yang

Adapun keluaran yang kami harapkan dari program ini adalah menghasilkan variasi produk olahan dari ubi jalar yang sebelumnya belum terlalu diketahui masyarakat

Potensi Agama dan Adat yang terdapat dalam masyarakat yang telah diuraikan diatas, pada prinsipnya dapat digunakan dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi orang