PROYEK PERUBAHAN
MENINGKATKAN PENGELOLAAN LIMBAH MELALUI
SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH CAIR
YANG EFEKTIF GUNA MENJAGA LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK
DAN SEHAT DI KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA
DISUSUN OLEH :
DRS. H. IMAM ALI HARAHAP, MAP NIP : 19630415 198602 1 001
NDH : 23
INSTANSI : BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA
PROGRAM DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II
ANGKATAN XL KELAS A1
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
1. Latar Belakang ( Buming Platform)
Bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga Negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dimana dewasa ini kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.
Begitu pentingnya Lingkungan Hidup yang baik dan sehat yang merupakan hak asasi manusia maka dirasakan sangat perlu diawasi dan ditangani secara serius khususnya masalah limbah cair Pabrik yang berada di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah salah satu dari 33 Kabupaten /Kota yang ada di provinsi Sumatera Utara yang terbentuk Tahun 2008 merupakan Pemekaran dariasarkanaaa kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Utara di provinsi Sumatera utara, sedangkan Badan Lingkungan Hidup terbentuk pada tahun 2011 berdasarkan Peraturan Daerah kabupaten Labuhanbatu Utara No. 06 tahun 2011 tentang organisasi dana tata Kerja Lembaga teknis daerah.
Adapun Tugas Pokok Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu utara sesuai dengan Perbup no.18 tahun 2011 tentang tugas pokok dan fungsi serta rincian tugas struktural lembaga teknis daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah : Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah di bidang lingkungan hidup.
VISI dan MISI.
Visi BLH Kabupaten LABURA adalah :
TERWUJUDNYA LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN SEHAT
MISI
Untuk mewujudkan visi BLH LABURA tersebut , perlu dirumuskan misi, yang menggambarkan amanah apa yang harus dituntaskan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil sesuai dengan misi yang ditetapkan. Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal BLH Labura dan mengetahui peran serta program-programnya juga hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang
MISI BLH LABURA adalah :
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup yang bersih dan sehat ‘
b. Meningkatkan pembinaan penyuluhan dan pelatihan kader lingkungan hidup c. Meningkatkan pelayanan perizinan yang berkaitan dengan lingkungan hidup. d. Meningkatkan pengawasan terhadap limbah cair pabrik.
e. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian AMDAL, UKL-UPL .
Selanjutnya disampaikan gambaran singkat Kabupaten Labuhanbatu Utara
Kabupaten labuhanbatu Utara terdiri dari 8 Kecamatan dan 90 des/kel dengan luas,354,580 Ha dan jumlah penduduk 330.701 jiwa,batas-batas sbb :
- Sebelah Utara : Kabupaten Asahan dan Selat Malaka
- Sebelah Selatan : Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Padang Lawas Utara - Sebelah Barat : Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tobasa
- Sebelah Timur : Kabupaten Labuhanbatu
Komoditi utama adalah Kelapa Sawit dan karet (6 kecamatan) dan 2 kecamatan (Daerah Pesisir) adalah Pertanian (padi/ dan haltikultura)
Selanjut disampaikan data PKS & PPK sbb :
N
O NAMA PABRIK KAPASITAS LIMBAH CAIRPER HARI
1
PKS PT.Merbau Jaya Indah Raya PKS PT Kwala Intan Sawit Selatan PKS PT Umada Pernantian
PKS Torganda Tahuan Ganda PKS PT.Grahadura Leidong Prima PKS.PT.Kencana Inti Perkasa
PKS.CV.Agro Sawita Mndiri Perkasa PKS.PT Sinar Sawit Lestari
PKS.PTPN IV Berangir
PKS.PT.Smart Tbk.Padang Halaban PKS.PT Seba Huta Jaya
PKS.PT.Sumber Sawit Jaya Lestari PKS.PT.Agung Agro Lestari PPK.PT.Maja Agung Latexindo PPK.PT.Kapuas Besar
PPK.PTPN III Membang Muda
PPK.PT.Socfindo Aek Pamingke
JUMLAH LIMBAH CAIR PER HARI 6.613,50 M3 / HARI
tentunya telah mempunyai potensi menimbulkan pencemaran lingkungan hidup dan sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Di tegaskan pada Pasal 100 UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan Hidup bahwa setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah dipidana dengan Pidana Penjara paling lama 3 (tiga) Tahun dan didenda paling banyak Rp.3.000.000.000 (Tiga Miliar Rupiah).
Ada beberapa permasalahan yang di hadapi terkait limbah cair yang berasal dari Pabrik Kelapa Sawit dan Pabrik Pengelolahan Karet sbb :
1. Seringnya muncul pengaduan masyarakat dan juga terbit di Media Lokal (Surat Kabar) Pembuangan Limbah Cair yang dilakukan oleh Pengusaha Pabrik melebihi Baku Mutu,sehingga ditemukan ekosistem yang ada di air akan mati (seperti ikan dan udang). 2. Kurang maksimalnya sistem pengelolaan air limbah yang dilakukan oleh Pengusaha
Pabrik.
3. Tingkat Kesadaran Pemilik Perusahaan masih rendah untuk bertanggung jawab mengelola Lingkungan Hidup.
4. Kurangnya Tenaga Profesional pada BLH Labura Khususnya PPLHD dan PPNS untuk menindak Pengusaha yang melanggar ketentuan.
5. Kurangnya sarana dan Prasarana Laboratorium.
2. Nama Gagasan Perubahan
Berdasarkan permasalahan diatas maka gagasan perubahan yang diangkat untuk mengatasinya adalah: Sistem pengawasan dan pengelolaan limbah cair yang efektif guna menjaga lingkungan hidup yang baik dan sehat di Kabupaten Labuhanbatu Utara.
3. Tujuan Perubahan
Tujuan yang akan dicapai Jangka pendek adalah :
a. Terwujudnya pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh limbah cair yang melebihi baku mutu, pemberian sanksi peringatan ataupun pencabutan Ijin Pembuangan Limbah Cair (IPLC).
b. Terlaksananya sistim AERATOR yaitu untuk menaikkan oksigen pada air.
c. Terwujudnya air sungai dapat dimanfaatkan oleh masyarakat bagi kehidupannya serta terhindar dari penyakit kulit.
Jangka Menengah
a. Terwujudnya kehidupan dan ekosistim ikan pada ipal atau kolam limbah terahir .
b. Terakomodirnya tuntutan masyarakat untuk mengatasi limbah cair pabrik . c. Terwujudnya manfaat pabrik bagi perbaikan kehidupan masyarakat.
Tujuan jangka panjang
Terwujudnya kesadaran pengusaha pabrik untuk menjaga kelestarian lingkungan.
4. Manfaat Perubahan
a. Meningkatkan kesadaran Pengusaha kelapa sawit dan karet untuk tetap menjaga baku mutu limbah cairnya, mengacu pada KEP.MEN. LH No.51
b. Terhindarnya pencemaran air sungei dan media lingkungan lainnya c. Terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat .
5. Ruang Lingkup Perubahan
A. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka pendek :
b) Pembetukan Tim yang akan melakukan pengawasan dan pengendalian limbah cair pabrik kelapa sawit dan karet.
c) Menyiapkan bahan-bahan peraturan terkait dengan limbah cair.
d) Melaksanakan sosialisasi kepada stakholder eksternal yaitu; perusahaan, lsm dan masyarakat serta wartawan.
e) Melakukan pengambilan sampel limbah cair pabrik dan sampel air pada sumur penduduk untuk dilakukan pengujian pada laboratorium BLH Profinsi SUMUT.
B. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan jangka Menengah :
a) Melakukan monitoring dan evaluasi sesuai dengan tahapan proyek perubahan serta melakukan kroscek atas kerja Tim ..
b) Melakukan pengambilan sampel limbah cair kembali serta melaksanakan pengujian pada laboratorium Blh provinsi
c) Melakukan teguran kepada pengusaha pabrik terhadap limbah cairnya yang melebihi baku mutu.
C. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada jangka panjang.
Melaksanakan monitoring dan evaluasi setiap bulan sehingga pihak pengusaha akan tetap melakukan langkah-langkah perbaikan dan penyempurnaan teknologi penanganan limbah cairnya
6. Persetujuan Atasan dan Mentor (terlampir)
7. Judul :
8. Deskripsi :
Proyek ini merupakan proyek perubahan terkait pengawasan dan pengendalian yang dirasakan selama ini masih banyak mengalami kendala dan kelemahan. Aspek pengawasan akan ditekankan pada Baku Mutu Limbah cair yang akan dibuang ke media lingkungan wajib mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.51.
Selanjutnya pengawasan akan dilakukan juga terhadap pengkorekan IPAL dan system AERATOR, sehingga diharapkan baku mutu tetap stabil.
Sebagaimana di jelaskan sebelumnya apabila sistim pengawasan ini lemah akan berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat. Akan timbul berbagai macam penyakit kulit dan penyakit lainnya, karena masih banyak masyarakat yang menggunakan air sungai bagi kehidupannya sehari-hari.
9. Mentor :
Nama Mentor : Drs. RAJA SALJUKDIN, MSi. NIP : 19630111 198612 1 001
Jabatan : Asisten Ekonomi Pembangunan Sekretariat Pemkab. Labuhan Batu Utara.
No. HP : 081263313859
10. Proyect Leader :
Nama Mentor : Drs. H. IMAM ALI HARAHAP, M.Ap NIP : 19630415 198602 1 001
Jabatan : Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab.Labuhan Batu Utara No. HP : 081376860086
11. Milestones (Tahapan Kegiatan, Capaian, Jangka Pendek dan Jangka Menengah)
No Pentahapan Output Waktu
A Jangka Pendek
a. Melaksanakan rapat internal
b. Pembentukan Tim
c. Pengambilan sampel limbah
d.sosialisasi
e.Monitoring
Terakomodirnya saran dan pendapat para staf terkait proyek perubahan .
Terbentuknya Tim yang akan melakukan pengawasan dan pengendalian limbah cair
Terlaksananya penganbilan sampel
Terlaksananya pertemuan dengan para stakholder eksternal secara bertahap
Melakukan kunjungan kelokasi limbah dan melihat perkembangannya.
1-2 sep
2014-5-10 sep 2014
11-19 sep 2014
22-24 sep 2014
25-30 sep 2014
B Jangka Menengah
Monitoring dan Evaluasi
Terlaksananya pengujian limbah cair setiap bulan secara rutin dan laporan setiap bulan mengenai hasil pengujian limbah cair dievaluasi dan ditindak lanjuti.
Jan - Des 2015
Monitoring dan Evaluasi
pengawasan serta pengendalian secara rutin. Jan – Des 2017
12. Tata Kelola Proyek
Sekdakab : Adalah atasan langsung sekaligus bertindak sebagai Mentor.
Project Leader : Adalah Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhan Batu Utara/Sumut.
Tim : Tim terdiri dari Sub Tim yang berurusan dengan kebijakan, pelaksana / perumusan teknis detil kebijakan, dan pendukung/supporting kebutuhan organisasi.
Coach : Memberikan masukan dan arahan mengenai kesesuaian dengan aturan proyek perubahan.
STRUKTUR PENGELOLA PROYEK PERUBAHAN
SEKDA
PROJECT LEADER COACH
TIM
TIM I TIM II TIM III
13. Identifikasi Stakeholder
STAKEHOLDER DESKRIPSI
Stakeholder Internal :
Asisten Ekbang
Kaban LH beserta sekretaris, para Kabid, Kasubbid dan para staf.
Kadis Kesehatan
Kadis Hutbun
Kadis Sosial dan Tenaga Kerja
Kabag Hukum
Camat
Kepala Desa
Asisten ekonomi dan pembangunan akan mengkoordinasikan para instansi (Dinas dan Badan) untuk melakukan pembinaan, sosialisasi terhadap kebijakan, pengawasan serta pengendalian limbah cair.
Kabag Hukum berperan mensosialisasikan peraturan perundangan dan sanksi hokum bagi perusahaan yang melanggar baku mutu limbah cair.
Camat dan Kepala Desa sebagai instansi terkait senantiasa memantau, membina dan melaporkan dengan cepat pengaduan masyarakat,
Stakeholder Eksternal :
Pimpinan perusahaan
Kepala Laboratorium perusahaan
Konsultan perusahaan
LSM
Masyarakat
Pimpinan perusahaan dan kepala laboratorium peusahana adalah penanggung jawab pengelolaan dan penanganan limbah cair.
Konsultan berperan merancang teknologi penanganan limbah cair.
14. Anggaran
Terkait dengan proyek perubahan dalam rangka meningkatan sistem pengawasan limbah cair tahun 2014 tidak ada dianggarkan pada DPA Badan Lingkungan Hidup. Sehubungan dengan pentingnya penanganan limbah cair ini maka pada tahun 2015 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhan Batu Utara mengusulkan anggaran sebesar Rp. 65.000.000,- (Enam puluh juta rupiah), yang diperuntukkan untuk biaya Tim, biaya pengujian sampel, biaya dokumentasi dan administrasi.
15. Pembentukan Tim Efektif
Nama Tugas dan Kewenangan Masa Kerja Drs. Raja Saljukdin. Msi a. Memberikan dukungan dan arahan
terhadap proyek perubahan.
b. Membantu mengatasi permasalahan dan hambatan serta solusi baik internal maupun external.
c. Memberikan motivasi dan masukan kepada Project Leader di tim.
1 september
1. Erwinsyah Siregar, SH
2. Naldo simangunsong. S.si
3. Syamsul Tanjung. ST.MH
4. Lokot Munthe
a. Memimpin kerja Tim I dan membangun Tim Work yang solid
b. Melaksanakan pengawasan dan melakukan tindakan peringatan kepada pengusaha yang melanggar ketentuan.
c. Melakukan pembinaan Teknis serta monitoring dan evaluasi.
1 september – 30 oktober
2014
Burhanuddin Harahap. SKM. Mkes ( ketua Tim II )
a. Membangun tim kerja yang solid
Anggota :
1. Drs. Adu Pargaulan Sitorus
2. Drs. Hasan Maksum 3. Sukamto, SE
4. Selamat
baku mutu.
c. Melaporkan pada Tim I apabila ditemukan pelanggaran.
Drs. Asril ( Ketua Tim ) Anggota :
1. Drs. Igani 2. Dahniar, Spd 3. L. Br Gultom, SE 4. Putri Julianis, ST 5. Jhon Fery sstp.MAP
a. Membangun Tim kerja yang solid. b. Melakukan sosialisasi dan pembinaan
terhadap tenaga kerja.
c. Mengumpulkan data – data pelanggaran dan melaporkannya kepada Tim I
16. Identifikasi Potensi Kendala/Masalah
Adapun hal-hal yang dapat diidentifikasi yang berpotensi kendala ataupun masalah dari Project perubahan ini adalah sebagai berikut :
a. Belum optimalnya kesepahaman stake holder sehingga dirasakan tim kurang maksimal dalam melakukan pengawasan.
b. belum terakomodirnya dana tim pada RKA/DPA BLH tahun 2014
c. belum lengkap alat-alat laboratorium pada BLH LABURA
d. pada bulan september dan oktober 2014 curah hujan cukup tinggi. Sehingga ditemukan air limbah yang terdapat pada IPAL ada yang meluber.
Strategi mengatasi kendala/masalah
a. Melakukan pendekatan kepada ketua Tim dan anggota tentang pentingnya menjaga kelangsungan lingkungan hidup yang bersih dan sehat
b. Menyampaikan pada Bupati Labura agar Tim dan anggota bekerja secara maksimal c. Diupayakan tahun 2015 dana Tim tertampung pada DPA BLH
d. Diupayakan alat-alat laboratorium secara bertahap dapat dilengkapi
Lampiran I : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor : KEP-51 / MENLH / 10/ 1995
Tentang : Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri
Tanggal : 23 Oktober 1995
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MINYAK SAWIT
Parameter KADAR MAKSIMUM BEBAN PENCEMARAN MAKSIMUM ( Kg / Ton ) BOD5
COD
TSS
Minyak & Lemak
Amoniak Total (sebagai NH3-N)
250
500
300
30
1,5
3.0
1,8
0,18
Ph 6,0 - 9,0
Debit limbah Maksimum 6 M3 ton Bahan baku
BOD : Biologicel Oxygen Demand ( Kebutuhan Oksigen Biologis untuk memecah bahan
buangan di dalam air limbah oleh mikro organisme)
COD : Chemical Oxygen Demand ( Kebutuhan oksugen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap
bahan buangan di dalam air )
TSS : Total Susppended Solid
- ( Jumlah padatan yang terlarut )
Lampiran 2 : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor : KEP-51/MENLH/10/1995
Tentang : Baku Mutu limbah cair bagi kegitan industry
Tanggal : 23 oktober 1995
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTU INDUSTRI KARET
PARAMETER KADAR MAKSIMUM (mg/
l) BEBAN PENCEMARANMAKSIMUM (kg/ton) BOD5
COD
TSS
Minyak & Lemak
Amoniak Total (sebagai NH3
-N)
150
300
150
1,0
6,0
12,0
6,0
0,4
Ph 6,0 – 9,0