• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah manajemen bisnis cara menentukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah manajemen bisnis cara menentukan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS

CARA PENENTUAN LETAK PERUSAHAAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUHAMMAD BADRUDDIN

NIM : B.131.16.0593

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Keadaan dunia usaha di Indonesia belakangan ini sudah mulaimenampakkan perkembangan yang cukup berarti. Perkembangan ini tidak lepas dari rencana jangka panjang Indonesia untuk menghadapi era globalisasi dari perdagangan bebas. Dengan

adanya globalisasi dan perdagangan bebas persaingandalam usaha bukan hanya milik para pengusaha dalam negeri melainkan juga turut diramaikan dalam pengusaha yang berasal dari luar negeri. Untuk itu

para pengusaha harus mempersiapkan perusahaannya secara menyeluruh agar mampu bersain g dengan pengusaha yang berasal dari dalam maupun luar negeri.Suatu perusahaan seringkali mengabaikan arti pentingnya dalam memilihlokasi perusahaan yang akan dibangun. Beberapa perusahaan cenderung langsungmendirikan perusahaan tanpa melihat kondisi disekitarnya, seperti strategis atautidaknya tempat tersebut, tingkat kepadatannya ataupun dampak yang akanditimbulkan jika mendirikan perusahaan tersebut. Padahal dengan semakintajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan,

maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba. Karena hal tersebut hanya akan merugikan perusahaan itu sendiri yaitu akankalah bersaing, disamping itu waktu harus berpacu, juga efisiensi di bidang

biaya perlu mendapat perhatian. Pemilihan lokasi usaha juga harus berpatokan pada perkemb angan pembangunan suatu daerah yang sering kali menimbulkan dampak baik positif dan ne gative yang dapat mempengaruhi kinerja dan perkembanganusaha.Oleh sebab itu di dalam makalah ini, akan dijelaskan bagiamana cara untuk memilih lokasi perusahaan yang baik dan tepat sebagai bahan pertimbangan yangdisertai fakta yang kongkrit dan lengkap untuk

mencapai tujuan perusahaan dalam peningkatan omzet perusahaan.

B. PERUMUSAN MASALAH

Apa saja metode yang digunakan dalam penentuan lokasi bisnis?

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi bisnis?

Bagaimana cara menentukan letak perusahaan?

(3)

C. TUJUAN MASALAH

Hal ini bertujuan untuk :

Supaya mengetahui metode yang digunakan dalam penentuan lokasi bisnis

Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penentuanlokasi bisnis

Untuk mengetahui apa saja contoh-contoh penentuan letak perusahaan

(4)

BAB II PEMBAHASAN Cara penentukan Letak Perusahaan

Ada 2 ( dua) cara penilaian menentukan letak Perusahaan, yaitu :

1. Cara Kualitatif : Cara ini mengadakan penilaian terhadap faktor-faktor yang di anggap relevan atau memegang peranan penting pada setiap piliha lokasi perusahaan dan penilain dinyatakan bentuk LAMBANG. Misalnya BS= Baik Sekli, B = Baik, S = Sedang, K = Kurang. Misalnya : Suatu industri atau perusahaan dagang memilih 4 lokasi perusahaan yaitu : MINI MARKET/ BKL MART

1. Solo/ simpang 3 sawah lebar

2. Jogjakarta/ simpang 4 panorama

3. Semarang/ SLB

4. Purwokerto./ simpang 4 pagar dewa

Faktor-faktor yang dinilai :

1. Bahan baku/ Pemasok

2. Tenaga Kerja

3. Transportasi

4. Pasar/ Konsumen

5. Listrik.

6. Halaman Parkir.

7. Keamanan dan kenyamanan

(5)

Faktor-Faktor yang

Bahan Baku/ Pemasok B Bs B Bs

Tenaga Kerja Bs B S Bs

Transport B B B Ks

Pasar/Konsumen Bs Ks B K

Listrik Bs K B K

Haalaman Parkir K B Bs B

Dari hasil analisis pada masing-masing Alternatif tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa, lokasi yang paling ideal adalah Solo/ S.3 Sawah Lebar

2. Cara Kuantitatif.

Adalah : Hasil Analisis Kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor (nilai) pada masing-masing Kriteria pilihan lokasi Perusahaan.

Dengan contoh tabel : 1, dapat ditetapkan nilai untuk masing-masing kriteria :

bs = 5, b= 4, k = 3, ks = 2.

Tabel : 2 setelah dikuantifikasikan adalah sebagai berikut :

Faktor-Faktor Yang dinilai

L o k a s i

Solo Jogjakarta Semarang Purwokerto

(6)

Bahan Baku b 4 Bs 5 B 4 bs 5

Tenaga Kerja bs 5 B 4 Ks 2 bs 5

Transportasi b 4 B 4 B 4 ks 2

Pasar/Konsumen bs 5 Ks 2 B 4 k 3

Listrik bs 5 K 3 B 4 k 3

Haalaman Parkir k 3 B 4 Bs 5 b 4

Jumlah Nilai - 26 - 22 - 23 - 22

Kesimpulan :

Pilihan Lokasi 1 : adalah Solo/ S.3 Sw Lebar, jumlah nilai = 26

Pilihan Lokasi 2 : adalah Semarang/ S.4 SL B, jumlah Nilai = 23

Penetapan Lokasi Perusahaan menurut teori ALFRED WEBER.

Afred Webrer mengemukakan ada 2 (dua) Faktor yang mempengaruhi penetapan

Lokasi Perusahaan yaitu :

Ø Biaya Pengangkutan

Ø Biaya Tenaga Kerja

Tolak Analisis Weber pada faktor biaya Pengangkutan, kemudian memperhatikan biaya Tenaga Kerja.

Apabila suatu Industri menganggap biaya “Pengangkutan Faktor Utama” ,maka perusahaan akan didirikan pada suatu titik pada “Garis Lurus” yang menghubungkan Tampat Bahan Mentah (TBM) dan kedaerah Konsumen (DK)

x...x

TBM DK

(7)

Maka menurut Weber harus dilihat “ SIFAT BAHAN MENTAH DAN CORAK PROSES PRODUKSINYA “

Sifat Bahan Mentah dan corak Proses Produksinya dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Ubikuitas Relatif

2. Bahan Mentah yang tempatnya terpisah-pisah.

3. Dibutuhkan tempat bahan baku yang tempatnya terpisah-pisah

Ad. 1. Ubikuitas Mutlak : Yaitu yang tersedia dalam jumlah yang tidak terbatas dan terdapat dimana saja. Misalnya : Udara bagi Pabrik Gas.

Ad. 2. Ubikuitas Relatif : Artinya jumlah bahan baku yang jumlah tidak terbatas, tetapi hanya ada dibeberapa tempat tertentu saja. Misalnya : tanah Liat untuk Pabrik Batu Bata.

Ø Ubikuitas Relatif ada 2 (dua) jenis :

a. Bahan baku seluruhnya habis dipakai dalam proses Produksi.

b. Bahan baku Hanya sebagian saja dipakai dalam proses Produksi atau terdapat kemerosatan berat bahan Baku. Misalnya : Pabrik Kelapa Sawit.

Ad. 3. Dibutuhkan tempat bahan baku yang tempatnya terpisah-pisah.

Ø Apabila jenis Bahan Baku digunakan oleh Perusahaan adalah UBIKUITAS MUTLAK, tentu saja TKP akan Berada di DK. Jika perusahaan berada diluar DK, berarti perusahaan harus mengeluarkan biaya Pengangkutan Barang Jadi ke DK.

Ø Apabila bahan baku habis seluruhnya digunakan dalam proses produksi, yaiitu : Jenis Ubikuitas Relatif, maka tempat perusahaan cenderung di DK atau pada tiap titik-titik garis penghubung antara TBM dan DK.

Contoh soal sebagai berikut :

• Bahan Mentah 300 kg

• Barang Jadi 300 kg

(8)

Contoh :

 Jarak antara TBM – DK = 200 KM

 Biaya pengangkutan untuk 1 kg/200 km = Rp 200,00

 Jumlah bahan mentah yang digunakan = 400 kg

Penyelesaiaan :

I. Apabila TKP berada di DK, maka besarnya biaya pengangkutan yang dikeluarkan hanyalah biaya pengangkutan bahan mentah dari TBM ke DK

Yaitu sebesar : 400 x RP 200,00 = RP 80,000,00

II. Apabila TKP berada 100 km dari TBM dan dari DK (TKP berada di tengah – tengah jarak TBM – DK), maka biaya pengangkutan yang dikeluarkan ialah untuk

mengangkut bahan mentah dari TBM ke TKP serta biaya pengangkutan barang jadi dari TKP ke DK.

200 KM

100 km 100 km

TBM TKP DK

Jadi biaya yang dikeluarkan :

400 kg bahan mentah * Rp 100,00/100 km = Rp 40.000.00

400 kg bahan jadi * Rp 100,00/100 km = Rp 40,000,00 +

Jumlah biaya pengangkutan Rp 80,000,00

Dari contoh diatas maka Tkp akan berada di DK maupun pada titik setara TBM dan DK.

Apabila hanya sebagian saja bahan baku menjadi barang jadi, maka TKP cenderung akan berada di TBM.

Contoh :

1. 150 kg Bahan mentah yang diproses akan menjadi 90 kg barang jadi.

(9)

3. Biaya pengangkutan barang jadi tiap kg/ tiap km = Rp. 150,00

4. Jarak TBM – DK = 100 km.

Tugas :

Hitunglah biaya mencari TKP antara TBM dan DK yang mempunyai biaya yang paling rendah. Jika :

1. TKP 1 di TBM.

2. TKP 2 ditengah-tengah jarak TBM dan DK.

3. TKP 3 dititik garis 75 km dari TBM dan 25 km dari DK.

Jawab :

1. TKP 1 :

a. Pengangkutan Bahan Mentah = 150 kg x 0 x 100,00 = Rp. 0

b. Pengangkutan Barang Jadi = 90 kg x 100,00 x 150,00 = Rp. 1.350.000,00

Jumlah Biaya Pengangkutan = Rp. 1.350.000,00

2. TKP 2 :

a. Pengangkutan Bahan Mentah = 150 kg x 50 km x Rp. 100,- = Rp. 750.000,00

b. Pengangkutan Barang Jadi = 90 kg x 50 km x Rp. 150, = Rp. 675.000,00 +

Jumlah Biaya Pengangkutan = Rp 1.425.000,00

3. TKP 3 :

a. Pengangkutan Bahan Mentah = 150 kg x 75 km x Rp. 100,-= Rp. 1.125.000,00

b. Pengangkutan Barang Jadi = 90 kg x 25 km x Rp. 150,-= Rp. 337.500,00 +

(10)

Kesimpulan :

Ø Biaya pengangkutan yang Paling Rendah adalah sebesar Rp. 1.350.000,00 yaitu : TKP berada di TBM.

Ø Terlihat apabila semakin jauh TKP dari TBM/ semakin mendekati DK, maka biaya pengangkutan semakin tinggi.

Apabila dibutuhkan berbagai bahan mentah yang tempatnya terpisah, maka TKP seperti dalam contoh berikut ini akan berada dimana : ax + by + cz adalah nilai terkecil.

TKP jika dibutuhkan bebagai bahan mentah yang tempatnya terpisah, maka dapat kita lihat pada gambar sebagai berikut :

3. Kedua bahan yang tempat terpisah diproses di TKP dan menghasilkan c kg barang jadi jarak TKP ke DK = z km.

Maka pada saat : ax + by + cz = Angka yang paling kecil ini disebut TITIK ONGKO Pengangkutan yang Optimal atau merupakan TEMPAT KEDIAMAN PERUSAHAAN (TKP) yang terbaik.

Indeks Material

Indek material merupakan hasil bagi antara berat bahan mentah ditambah berat bahan Pembantu dibagi barang jadi.

(11)

c

Ketentuan :

1. Jika Indeks Material lebih besar dari pada 1 (sa tu) Berarti tidak semua bahan yang digunakan dalam proses produksi menjadi Barang JADI atau terdapat sisa dari bahan yang tidak dapat digunakan. Dalam hal ini maka TKP akan cenderung berada di TBM.

2. Apabila Indeks Material sama dengan Satu, Berarti semua bahan mentah yang

digunakan dalam proses Produksi habis dipakai atau tidak ada sisa bahan. Dalam hal ini TKP didirikan dimanapun sama saja, hanya karena pertimbangan resiko kerusakan barang, maka lebih baik TKP berada di DK saja.

Contoh :

1. Berat bahan baku = 120 ton

Berat bahan pembantu = 160 ton

Berat barang jadi = 200 ton

Maka Indeks Material = 120 + 160

200

= 1,4

Jadi IM > 1

2. Berat bahan baku = 120 ton. Berat bahan pembantu = 80 ton. Berat barang Jadi = 200 ton.

Maka Indeks Material = 120 + 80

200

= 1,0

(12)

BAB III PENUTUP Kesimpulan

(13)

1. Cara Kualitatif :

Cara ini mengadakan penilaian terhadap faktor-faktor yang di anggap relevan atau memegang peranan penting pada setiap piliha lokasi perusahaan dan penilain dinyatakan bentuk LAMBANG. Misalnya BS= Baik Sekli, B = Baik, S = Sedang, K = Kurang.

2. Cara Kuantitatif.

Adalah : Hasil Analisis Kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor (nilai) pada masing-masing Kriteria pilihan lokasi Perusahaan.

Afred Webrer mengemukakan ada 2 (dua) Faktor yang mempengaruhi penetapan

Lokasi Perusahaan yaitu:

Ø Biaya Pengangkutan

Ø Biaya Tenaga Kerja

Saran

Gambar

Tabel : 2 setelah dikuantifikasikan  adalah sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Jika 2 t it ik let is mempunyai parit as yang sama maka sesuai sif at penj umlahan maka dapat dipast ikan kedua t it ik let is memiliki j arak mendat ar dan j arak vert

...,.... LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU. SMA

Sebuah segienam berat uran dan sebuah segit iga sama sisi mempunyai keliling yang sama.. Dua buah dadu dilemparkan

karya-karya ulama dan intelektual muslim dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan yang begitu banyaknya, baik itu agama ataupun umum, menunjukkan bahwa agama Islam memberi

This study aims to find translation procedures from source language (English) to target language (Indonesian) used in translating the Eclipse novel which have

[r]

diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan