1. Kremah
Kremah (Altenanthera sessilis) adalah tumbuhan obat Indonesia. Kremah masih berkerabat dengan bayam merah (Altenanthera amoena Voss.) yang berasal dariAmerika.
Kremah memiliki banyak sebutan di Sumatera dan Jawa. Di Sumatera dikenal dengan sebutan juruk demah (Lampung), omak (Batak), daun keremak, d. rusa, dan sayor udang(Melayu). Di Jawa, dikenal dengan nama bayem
kremah, kremek, kremo, matean, keremi(Jawa), tolot sayah, dan tolot (Sunda).
Klasifikasi Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Caryophyllales Famili: Amaranthaceae Upafamili: Gomphrenoideae Genus: Alternanthera
Spesies: A. sessilis
Deskripsi
Kremah merupakan herba/semak berbatang banyak, yang tingginya mencapai 1 m. Kremah dapat pula tumbuh secara merambat atau mengapung. Akarnya putih-kecoklatan, dan berjenis tunggang. Panjang batangnya mencapai ± 30 cm. Bentuk batangnya bulat, masif, beruas-ruas, dengan warna hijau-kekuningan. Daunnya majemuk, saling berhadapan, ujung dan pangkal runcing, berwarna hijau dan memiliki panjang antara 1-15 cm, lebar 5 cm, yang juga berbulu halus. Pertulangan daun berbentuk menyirip. Bunganya majemuk, kcil, berbentuk bulir, terletak di ketiak daun daun ujung batang, bertangkai silidris, berwarna putih/keunguan dengan masa berbunga sepanjang tahun. Buahnya bulat dan hitam.
2. Alang-alang
Alang-alang atau ilalang ialah sejenis rumput berdaun tajam, yang kerap menjadigulma di lahan pertanian. Rumput ini juga dikenal dengan nama-nama daerah sepertialalang,
halalang (Bjn, Min.), lalang (Mly., Md., Bl.), eurih (Sd.), rih (Bat.), jih (Gayo), re(Sas., Sum bawa), rii, kii, ki (Flores), rie (Tanimbar), reya (Sulsel), eri, weri,
weli (Ambondan Seram), kusu-kusu (Menado, Ternate dan Tidore), nguusu (Halmahera), wus u, wutsu (Sumba) dan lain-lain.
Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica, dan ditempatkan dalam anak sukuPanicoideae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai bladygrass, cogongrass, speargrass, silver-spike atau secara umum disebut satintail, mengacu pada malai bunganya yang berambut putih halus. Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang tajam melukai.
Klasifikasi
Rumput menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung (pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau duri. Batang pendek, menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian kerapkali (merah) keunguan, kerapkali dengan karangan rambut di bawah buku. Tinggi 0,2 – 1,5 m, di tempat-tempat lain mungkin lebih.
Helaian daun berbentuk garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, panjang 12-80 cm, bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di tengahnya. Karangan bunga dalam malai, 6–28 cm panjangnya, dengan anak bulir berambut panjang (putih) lk. 1 cm, sebagai alat melayang bulir buah bila masak.
Ekologi dan penyebaran
matahari sampai agak teduh, dengan kondisi lembap atau kering. Di tanah-tanah yang becek atau terendam, atau yang senantiasa ternaungi, alang-alang pun tak mau
tumbuh. Gulma ini dengan segera menguasai lahan
bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawahyang mengering, tepi jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat semacam itu alang-alang dapat tumbuh dominan dan menutupi areal yang luas.
Sampai taraf tertentu, kebakaran vegetasi dapat merangsang pertumbuhan alang-alang. Pucuk-pucuk ilalang yang tumbuh setelah kebakaran disukai oleh hewan-hewan pemakan rumput, sehingga lahan-lahan bekas terbakar semacam ini sering digunakan sebagai tempat untuk berburu. Alang-alang menyebar alami mulai dari India hingga ke Asia timur, Asia Tenggara, Mikronesiadan Australia. Kini alang-alang juga ditemukan di Asia utara, Eropa, Afrika, Amerika dan di beberapa kepulauan. Namun karena sifatnya
yang invasif tersebut, di banyak tempat alang-alang sering dianggap sebagai gulma yang sangat merepotkan.
Jenis yang berkerabat
Marga Imperata memiliki anggota sekitar 8 atau 9 spesies. Selain Imperata cylindrica, beberapa jenis yang lain misalnya:
 Imperata brasiliensis - Brazilian bladygrass, Brazilian satintail
 Imperata brevifolia - California satintail
 Imperata conferta - plumegrass, kunay grass
3. Apokat
Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman
perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.
Klasifikasi
Nama apokat atau avokad (dari bahasa Inggris, avocado) berasal dari bahasa
Aztek,ahuacatl (dibaca kira-kira "awakatl"). Suku Aztek berada di daerah Amerika Tengah dan Meksiko. Karena itu, buah ini pada awalnya dikenal di daerah tersebut.
Pada saat pasukan Spanyol memasuki wilayah tersebut sekitar awal abad ke-16, berbagai tumbuhan dari daerah ini, termasuk apokat, diperkenalkan kepada penduduk Eropa. Orang pertama yang memperkenalkan buah apokat kepada penduduk Eropa yaitu Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan kakao, jagung, dan kentang kepada
masyarakat Eropa. Sejak itulah buah apokat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia.
Manfaat
4. Orchidaceae
Suku anggrek-anggrekan (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap. Orchidaceae adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Anggrek, kereta api eksekutif yang melayani Surabaya Pasar Turi-Gambir.
Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.berkelopak bunga indah dan berwarna-warni
Klasifikasi
Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi
ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial), tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpn air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun.Bunganya simetri bilateral. HelaianKelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan
dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkanembrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.
Pemanfaatan
Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua.Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.
Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara bangsa Tiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok.
kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di segala penjuru dunia, terutama karena keindahan tanaman ini.
Vanili (Vanilla planifolia) juga merupakan anggota suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya. Untuk menghasilkan buah, vanili harus "dikawinkan" oleh manusia, karena serangga penyerbuknya tidak mampu hidup di luar daerah asalnya, meskipun sekarang usaha-usaha ke arah pemanfaatan serangga mulai dilakukan.
Jenis-jenis anggrek hias
Penyebutan jenis anggrek hias biasa disebutkan dengan nama genusnya saja karena banyak sekali hibrida antarspesies dan antargenus yang telah dibuat. Akibatnya, penamaan anggrek memiliki semacam aturan khusus yang agak "menyimpang" dari aturan penamaan botani biasa.
Berikut adalah nama-nama genus anggrek hias populer:
 Cattleya, bunganya besar dan spektakuler, namun sulit dipelihara
 Dendrobium, tanaman hias paling populer dari antara jenis-jenis anggrek
 Grammatophylum, anggotanya termasuk Grammatophyllum scriptum yang dikenal juga dengan nama lokal anggrek Papua raksasa
 Oncidium, termasuk di dalamnya anggrek "golden shower"
 Phalaenopsis, kepopulerannya mendekati Dendrobium. Anggrek bulan adalah salah satu jenisnya
 Spathyphyllum, anggrek tanah
5. Badam
Badam, Amandel atau Almond merupakan bagian dari subkeluarga Prunoidaedari keluarga Rosaceae. Tumbuhan ini berada di klasifikasi yang sama denganpersik dalam subgenus Amygdalus di dalam Prunus. Buah badam merupakan buah yang dihasilkan oleh pohon Prunus dulcis (nama sinonimnya: Amygdalus communis).
Jika biasanya buah Prunus dilapisi oleh daging buah yang manis seperti yang ada pada prem dan ceri, pada buah badam digantikan oleh pelapis dengan tekstur seperti
bahan kulit, yang di dalam cangkang kerasnya mengandung bijiyang dapat dimakan, biasanya disebut sebagai kacang.
Definisi lain
Kata "badam" dalam bahasa Indonesia dapat pula merujuk kepada pohon yang biji buahnya dapat dibuat minyak; "ketapang"; Terminalia catappa.
Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Rosales
Famili: Rosaceae
Upafamili: Prunoideae orSpiraeoideae [1]
Genus: Prunus
6. Geranium
Geranium adalah salah satu dari sekelompok sekitar 300 spesies tumbuhan abadi atau semak dalam keluarga Geraniaceae. Tumbuhan ini sebagian besar asli ke Afrika Selatan. Warna bunga Geranium terdiri dari warna putih, merah muda, merah dan ungu. Sebagian besar spesies dari Geranium yang dibudidayakan adalah hibrida. Tanaman ini memiliki bunga ganda dan campuran warna serta kelopak bunga. Selain dengan cara stek
batang, Geranium juga dapat diperbanyak menggunakan biji. Tanaman ini sebagian besar diperbanyak dengan cara stek batang. Kebanyakan tumbuhan Geranium mekar saat tengah musim panas, tetpi ada pula beberapa spesies yang mekar di musim semi dan musim gugur. Tanaman ini tumbuh 6 inci sampai 4 meter tergantung pada varietas. Tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik pada penyinaran cahaya matahari yang penuh serta tanah yang kering.
Geranium banyak diolah menjadi minyak untuk bahan wewangian. Minyak geranium juga disebut minyak Pelargonium. Minyak tersebut berwarna pucat kuning-coklat atau kehijauan dan memiliki bau seperti itu dari mawar. Minyak ini digunakan untuk parfum,sabun, dan salep.
Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Angiospermae (tidak termasuk) Eudikotils (tidak termasuk) Rosidae Ordo: Geraniales Famili: Geraniaceae
Genus: Geranium
7. Adas sowa
Adas sowa adalah jenis tumbuhan berbunga dan tumbuhan semusim dari
familiApiaceae. Adas sowa memiliki bunga berwarna kuning serta buah dengan bau yang menyengat, namun banyak digunakan untuk bumbu dapur. Di Indonesia, tanaman adas sowa dapat ditemukan di Pulau Jawa.
Klasifikasi
Nama ilmiah adas sowa adalah Anethum graveolens. Anethum berasal dari bahasa
Yunani anethon dan aemi yang berarti ‘saya bernapas’, dan graveolens berasal dari bahasa Latin gravedens yang berarti ‘bau yang menyengat’. Di dunia barat, adas sowa lebih dikenal dengan nama dill yang dipercaya berasal dari bahasa bangsa Nordik dylle yang berarti ‘menenangkan’ atau tylle yang berarti ‘menidurkan’.
Ciri-ciri umum
Adas sowa merupakan jenis tanaman herbal semusim yang tumbuh tegak dengan dedaunan yang panjang dan berwarna hijaugelap. Tanaman adas sowa dapat tumbuh hingga mencapai 1 meter dan sangat baik jika ditanam pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan
laut. Akarnya berwarna kuning dan berbentuk menyerupai wortel dengan diameter 1 hingga 1,5sentimeter dan panjang 10 hingga 15 sentimeter. Batangnya tegak, kokoh, dan berwarna hijau pucat dengan ruas-ruas berwarna hijau muda. Bunga dari tanaman adas sowa berwarna kuning dan termasuk bunga majemuk dengan wangi yang menyengat. Buah yang dihasilkan memiliki rasa pedas dan pahit dan berukuran kecil. Bagian terakhir dari tanaman adas sowa adalah bijinya yang berwarna cokelat dan berbentuk oval dengan salah satu sisinya rata. Biji adas sowa memiliki wangi yang menyengat dan rasa manis yang sedikit pahit seperti jintan.
Bumbu dapur
Seluruh bagian tanaman adas sowa dapat digunakan sebagai bumbu dapur pelengkap masakan. Sejak berabad-abad lalu, masyarakat Amerika Utara dan Eropa sudah mengolah adas sowa menjadi asinan dan hingga saat ini makanan tersebut tetap digemari. Mereka juga mengolah daun tanaman adas sowa untuk pelengkap masakan berbahan dasar ikan trout, ikan salmon,udang, telur, kubis bunga, bit gula, dan keju krim. Di Rusia dan Skandinavia, adas sowa sering digunakan saat memasak ikan,casserole, sup, kue, roti, dan pilaf.
Obat
Adas sowa sebagai obat tradisional telah dimanfaatkan dalam Ayurweda (pengobatan tradisional Hindu), Unani (pengobatan tradisional Yunani), dan Sidha (pengobatan
tradisional India) untuk mengobati sakit pada usus, batu ginjal, dan masuk angin.[5]Selain itu,
adas sowa juga dimanfaatkan untuk wewangian pada masa tersebut. Setelah dikembangkan, kini adas sowa terbukti mampu mengobati perut kembung, gangguan tidur, dan sakit
pada saluran pencernaan.
Daerah penghasil
8. Bromelia
Bromelia adalah kelompok tanaman yang bernaung di bawah keluarga Bromeliaceaeyang terdiri atas sekitar 3000 spesies dan ratusan hingga ribuan hibrida. Asal muasal tanaman yang salah satunya adalah nanas yang berasal dari Amerika. Tercatat hanya satu yang habitat nya di Afrika, yaitu Pitcairnia Feliciana.
Klasifikasi
Banyak Bromelia yang menarik udntuk dibudidayakan. Daun yang beraneka warna dan corak daun yang mempesona membuat tanaman ini disukai sebagai tanaman hias daun. Beberapa Bromelia memunculkan bunga dengan bentuk dan bunga yang atraktif. ada pula yang daunnya indah,ditamabha dengan bunga yang cantik. khusus untuk Ananas, buahnya bisa dimakan. Kebanyakan Bromelia tumbuh dengan daun roset dan biasanya tanpa batang. Ukuran tanaman sangat bervariasi, dari yang sangat kecil, yaitu Tillandsia, hingga yang paling besar, yaitu Puya raimondii. Tinggi tanaman yang disebut terakhir ini dapat mencapai 10 meter. Di alam Bromelia tumbuh pad lingkungan yang variatif, kebanyakan tumbuh pada pepohonan sebagai tanaman epifit. Ada juga yang tumbuh di tanah dan bebatuan.
Ragam Bromelia
Bromelia dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Bromeliodeae
2. Pitcairniodeae
3. Tillandsionideae
Dari ketiga sub-keluarga tersebut terdapat 57 genus. Namun dari sekian genus tersebut yang paling umum dipelihara adalah :
Genus ini dibentuk pada tahun 1794. Namanya diambil dari bahasa Yunani, Aechme yang berarti ujung seperti tombak, yang didasarkan pada bentuk bunganya. Jumlah spesies nya sekitar 200 buah. Habitat nya bervariasi. Ditemukan
di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Ada yang tumbuh secara epifit di hutan tropis di sekitarAmazon, ada pula yang tumbuh di bebatuan, tanah, atau daerah kering. Ada yang tumbuh di area yang terkena sinar matahari secara langsung, namun ada pula yang tumbuh pada area yang teduh. Tempat yang agak teduh adalah tempat yang paling aman untuk memelihara tanaman ini. Daun roset, bergerigi. Acapkali ditandai dengan garis melintang atau bercak–bercak. Bunganya mampu bertahan cukup lama sekitar 4 bulan atau lebih.
Aneka aechmea :
 Aechmea Fasciata
 Aechmea Chantinii
 Aechmea ‘Friederike Variegata’
 Aechmea Chantinii ‘Samurai’
 Aechmea Fulgens
 Aechmea Fulgens ‘Variegata’
2. BILLBERGIA
Nama Billbergia digunakan untuk mengenang ahli botani
dari Swedia bernama Gustave Johannes Billberg (1772-1826). Asalnya dari Brazil bagian timur, Mexico, dan Amerika Selatan. Di alam tumbuh secara epifit. Genus ini dibagi 2 subgenus, yaitu Billbergia dan Helicodea. Namun, demikian hanya subgenus Billbergia yang umum dipelihara. Jumlah spesies nya sekitar 60 buah.
Aneka Billbergia :
 Billbergia Bellisima
 Billbergia ‘Catherine Wilson’
 Billbergia ‘Las Manchas’
 Billbergia Windii
3. CRYPTANTHUS
Cryptanthus berasal dari kata cryptos yang berarti tersembunyi dan anthos yang
Di Inggris tanaman ini telah dibudidayakan pada tahun 1820-an. Jumlah spesies sekitar 100 buah. Ditemukan di Brazil. Ukuran daunnya, panjang 5–30 cm. Tumbuh roset. Tepi daunnya agak menggelombang.
Aneka Cryptanthus:
 Cryptanthus Acaulis
 Cryptanthus Acaulis ‘Albomarginata’
 Cryptanthus ‘Arlety’
 Cryptanthus Beuckeri
 Cryptanthus Bivittatus
 Cryptanthus Bromeliodes ‘It’
 Cryptanthus ‘Ti’
 Cryptanthus Bromeliodes Var.Tricolor
 Cryptanthus ‘Fire Blush’
 Cryptanthus Fosterianus ‘Elaine’
 Cryptanthus ‘San Juan’
 Cryptanthus ‘Jet Age’
 Cryptanthus ‘Pink Starlight’
 Cryptanthus Bivittatus ‘Ruby’
 Cryptanthus ‘Foster’s Lace’
 Cryptanthus Zonatus ‘Silver’
 Cryptanthus Zonantis ‘Silver’
4. GUZMANIA
Nama Guzmania untuk mengabadikan nama seorang naturalis
Tanaman ini dikenal dengan keindahan bunganya. Yang juga menarik,bunganya banyak yang mampu bertahan 30 sampai 90 hari.
Aneka Guzmania:
 Guzmania lingulata var. minor
 Guzmania lingulata var. minor ‘Variegata’
 Guzmania lingulata var. minor ‘Orange’
 Guzmania lingulata var. minor ‘Orange Veriegata’
 Guzmania zahnii ‘Tricolor’
5. NEOREGELIA
Dikenal dengan sebutan pendek,Neo. Jumlah spesiesnya lebih dari 100 buah. Daerah asalnya Brazil, Kolombia, dan Peru. Keindahan tanaman ini terletak pada corak dan warna daunnya. Bunganya yang kecil dan pendek tidak menjadi daya tarik dari para pecinta
tanaman hias. Ukuran tanaman bervariasi, dengan diameter 4 inci hingga 1,2 meter. Tumbuh roset. NamaNeoregelia nama baru untuk Aregelia. Nama Aregelia ini berasal
dari Edward Von Regal (1815-1892), ahli botani dari Rusia. Di alam, Neoregelia tumbuh secara epifit atau di tanah. Bagi yang tumbuh di tanah,akar-akarnya seringkali ditemukan berada di bawah tanah. Tanaman ini hidup dengan mengandalkan nutrisi yang terdapat pada cairan yang menggenagi mangkuk pada daunnya. Itulah sebabnya tanaman ini tidak perlu penyiraman sepanjang ada air dalam mangkuknya.
Aneka Neoregelia:
 Neoregelia ‘Amazing Grace’
 Neoregelia ‘Amazing Maya’
 Neoregelia ‘Ancuza’
 Neoregelia ‘Apple Cheese Cake’
 Neoregelia ‘Barbarian’
 Neoregelia ‘Bayles Choice’
 Neoregelia ‘Bianca’
 Neoregelia ‘Bic Mac Special’
 Neoregelia ‘Bingomister’
6. TILLANDSIA
Nama Tillandsia berasal dari nama botanis berkebangsaan Swedia, Elias Tillandz (1640-1693), yang menemukan genus ini. Yang memberikan nama itu
adalah Carolus Linneaus (1707-1778). Tanaman Bromelia ini memiliki spesies paling banyak,lebih dari 500 buah. Ditemukan di
sepanjang Amerika Selatan (dari Argentina hingga Venezuela dan Kolombia) dan
di Amerika Tengah (dari Panama hingga Mexico) hampir semua tanaman Tillandsia bersifat epifit atau sebagai “tanaman udara” (hidup mengandalkan udara. Namun ada pula yang tumbuh d tanah.
AnekaTillandsia:
 Tillandsia brachycaulos
 Tillandsia bulbosa
 Tillandsia chiapensis
 Tillandsia cyanea
 Tillandsia didisticha
 Tillandsia funckiana
 Tillandsia ehlersiana
 Tillandsia ionantha
 Tillandsia usenoides
7. VRIESEA
Nama Vriesea untuk mengabadikan nama seorang ahli botani
dari Belanda, Williem Hendrik de Vriesea (1806-1862). Genus ini mempunyai lebih dari 200 spesies dan ratusan hibrida. Memiliki bunga yang indah yang menyerupai bentuk pedang.
Aneka Vriesea:
 Vriesea saundersii
 Vriesea ospinae var. ospinae
 Vriesea poelmanii ‘Barbara’
 Vriesea gigantea ‘Nova’
 Vriesea ‘Favoriet’
 Vriesea screi x Vriesea slendens var. formosa variegata
Memelihara Bromelia
Agar tanaman ini dapat tumbuh dengan baik maka diperlukan perlakuan yang sesuai. Secara prinsip,Bromelia mudah sekali untuk dijadikan tanaman hias. Hal ini karena asal-musual tanaman ini mempunyai kondisi yang sama dengan alam di negeri kita. Faktor-faktor yang diperhatikan, yaitu media, penyiraman, dan cahaya.
 Media
Media yang tepat adalah yang dapat membuang air. Akar Bromelia tidak booleh tergenang air. Jika tidak,akar akan membusuk yang kemudian menyebabkan kematian . Potongan sabut berbentuk kotak, cacahan pakis, cocok dipakai,atau bahkan sekam pun dapat digunakan sebagai media pada pot. Serbuk sabut kelapa sebenarnya dapat dipakai, namun harus diupayakan agar jarang ada penyiraman. Perlu juga diketahui, banyak jenis Bromelia yang bisa ditanam pada batang pakis atau pohon dan diikar dengan tali ijuk. Bila ditanam di hamparan halaman, media tanah bisa digunakan. Namun, perlu diupayakan bahwa lokasi yang digunakan tidak becek.
 Penyiraman
Jenis-jenis Bromelia mempunyai tandon air tidak memerlukan penyiraman rutin. Tanaman dapt bertahan hidup sepanjang tandon airnya berisi air. Jenis seperti Tillandsia
usenoides sukup disemprot dengan butiran-butiran air yang halus sehari sekali. Jenis seperti Chyptanthus, Dykia, dan Orthophyllum yang tidak mempunyai tangkai air cukup disiram 2-3 hari sekali.
 Cahaya
Secara prinsip semua jenis Bromelia dapat diletakan di tempat yang agak teduh misalnya dibawah net 50%, atau terkena sinar matahari pagi.
Bromelia termasuk tanaman yang jarang terkena penyakit atau terserang hama. Namun, hama dan penyakit dapat menyerang kapan saja. Hal yang terpenting adalah bagaimana
mengantisipasi dan menaganinya kalau terjadi.
 Hama
Hama yang menyerang Bromelia adalah kutu putih, kutu sisik, dan belalang. Kutu putih atau kutu sisik dapat dihilangkan dengan menyeka daun menggunakan kain lembut yang telah dibasahi dengan air dan sediki ditergen. Daun yang sudah tidak bisa ditolong sebaiknya dipotong. Dalam keadaan terpaksa, gunakan insektisida untuk mengatasinya.
 Penyakit
Penyakit yang menyerang Bromelia disebabkan oleh cendawan atau bakteri. Usahakan untuk menggunakan media yang steriluntuk menangani Bromelia. Bila penyakit sudah menyerang potong daun-daunnya,karena bonggolnya mungkin masih bisa menumbuhkan daun. Untuk mengendalikan cendawan Bromelia bisa disemprot dengan
9. Bandotan
Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota sukuAsteraceae. Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brazil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di wilayah Nusantara. Disebut juga
sebagaibabandotan atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-bedusan (Md.); rumput balam (Ptk.); serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalambahasa Inggris, tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai bau kambing.
Terna berbau keras, berbatang tegak atau berbaring, berakar pada bagian yang menyentuh tanah, batang gilig dan berambut jarang, sering bercabang-cabang, dengan satu atau banyak kuntum bunga majemuk yang terletak di ujung, tinggi hingga 120 cm. Daun-daun bertangkai, 0,5–5 cm, terletak berseling atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun bundar telur hingga menyerupai belah ketupat, 2–10 × 0,5–5 cm; dengan pangkal agak-agak sepertijantung, membulat atau meruncing; dan ujung tumpul atau
meruncing; bertepi beringgit atau bergerigi; kedua permukaannya berambut panjang, dengan kelenjar di sisi bawah.
Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 6–
Penyebaran dan ekologi
Tumbuhan ini menyebar luas di seluruh wilayah tropika, bahkan hingga subtropika. Didatangkan ke Jawa sebelum 1860, kini gulma ini telah menyebar luas
di Indonesia. DiAmerika Selatan, tumbuhan ini malah dibudidayakan; menurut catatan sejarah, bandotan memang didatangkan dari Meksiko.
Bandotan sering ditemukan sebagai tumbuhan pengganggu di sawah-sawah yang mengering, ladang, pekarangan, tepi jalan, tanggul, tepi air, dan wilayah bersemak
belukar. Ditemukan hingga ketinggian 3.000 m, terna ini berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga 40.000 biji per individu tumbuhan. Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu di perkebunan.
Di luar Indonesia, bandotan juga dikenal sebagai gulma yang menjengkelkan di Afrika,Asia Tenggara, Australia, serta di Amerika Serikat.
Manfaat
Di Bogor, babadotan dikenal luas sebagai obat luka. Caranya, dengan menumbuk bandotan dan dicampur dengan minyak goreng, dan dipergunakan untuk obat luar saja. Menurut Heyne, daun tumbuhan ini diremas-remas, dicampur dengan kapur, dioleskan pada luka yang masih segar. Rebusan dari daun juga digunakan untuk obat sakit dada, sementara ekstrak daunnya untuk obat mata yang panas. Akar yang ditumbuk dioleskan ke badan untuk obat demam; ekstraknya dapat diminum. Daunnyabisa dijadikan obat tetes mata, dengan jalan menumbuknya; air tumbukan tersebut, bisa diteteskan ke mata untuk cuci mata. Cara ini umum di Pantai Gading. Di sana pula, bandotan dipergunakan untuk sakit perut,
penyembuhan luka, dan untuk menyembuhkan patah tulang.
Zat yang terkandung dalam babadotan yang dilaporkan pada tahun 1987 adalah sebagai berikut: minyak esensial, alkaloid, dankumarin. Meski demikian, tumbuhan ini juga memiliki daya racun. Di Barat, bandotan juga dimanfaatkan
sebagai insektisidadan nematisida. Sementara, penelitian lain menemukan bahwa bandotan dapat menyebabkan luka-luka pada hati dan menumbuhkan tumor. Tumbuhan ini
10. Sri rejeki
Aglaonema, sri rejeki, atau chinese evergreen merupakan tanaman hias populer dari suku talas-talasan atau Araceae. Genus Aglaonema memiliki sekitar 30 spesies.
Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi.Tanaman ini memiliki akar serabut serta batang yang tidak berkambium (Berkayu).Daun Menyirip serta memiliki pembuluh
pengangkut berupa xilem dan floem yang tersusun secara acak.
Kini berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan tanaman yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami.
Klasifikasi
Kerajaan: PlantaeDivisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Ordo: Alismatales Famili: Araceae Genus: Aglaonema
Daftar Pustaka
Wikipedia, 2013, Kremah, https://id.wikipedia.org/wiki/Kremah, Diakses pada tanggal 9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Alang-alang, https://id.wikipedia.org/wiki/Alang-alang, Diakses pada tanggal 9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Apokat, https://id.wikipedia.org/wiki/Apokat, Diakses pada tanggal 9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Orchidaceae, https://id.wikipedia.org/wiki/Orchidaceae, Diakses pada tanggal 9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Badam, https://id.wikipedia.org/wiki/Badam, Diakses pada tanggal 9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Geranium, https://id.wikipedia.org/wiki/Geranium, Diakses pada tanggal 9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Adas Sowa, https://id.wikipedia.org/wiki/Adas_sowa, Diakses pada tanggal 9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Bromelia, https://id.wikipedia.org/wiki/Bromelia, Diakses pada tanggal 9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Bandotan, https://id.wikipedia.org/wiki/Bandotan, Diakses pada tanggal 9 Oktober 2015
TUGAS TERSTRUKTUR
BIOLOGI TANAMAN
Oleh :
Nama : Ria Tamara Febrina
NIM : A1E015003