• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERILAKU SISWA/I SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH TENGAH KABUPATEN BOGOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PERILAKU SISWA/I SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH TENGAH KABUPATEN BOGOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

JSH Volume

9

Nomor

1 April 2018

ANALISIS PENERAPAN KMK NOMOR 1981 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM-RUMAH SAKIT PADA LAPORAN KEUANGAN BLUD RSUD CIMACAN.

Farizka Susandra, Muhammad Yusuf

JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Muhammad Luthfie

PENGARUH STRES KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Anita Septiana, Sri Harini, Sudarijati

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA MTs DAN SMK.

Airahmawati, Sudarijati, Sri Harini

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA BIDANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN.

Ernawati, Abubakar Iskandar, Ginung Pratidina

ANALISIS PERILAKU SISWA/I SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH TENGAH KABUPATEN BOGOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI.

Arti Yoesdiarti

(2)

JURNAL SOSIAL HUMANIORA

Volume 9 Nomor 1, April 2018

Pembina

Dr. Dede Kardaya, Ir., M.Si. (Rektor Universitas Djuanda)

Penanggungjawab Dr. Rita Rahmawati, Ir., M.Si

(Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Djuanda)

Ketua Dewan Editor (Ginung Pratidina, Dra., M.Si)

(Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Djuanda)

Editor Pelaksana Megan Asri Humaira, S.S., M.Hum.

Tentang Jurnal

Jurnal Sosial Humaniora adalah jurnal ilmiah yang memuat aspek-aspek sosial dan humaniora dan terbit dua kali dalam satu tahun (April dan Oktober). Jurnal Sosial Humaniora yang diterbitkan sejak tahun 2010 ini merupakan penyempurnaan dari Buletin Penelitian UNIDA yang terbit sejak tahun 2004. Redaksi menerima naskah dengan ketentuan sesuai dengan Panduan bagi Penulis yang tersedia pada halaman belakang setiap penerbitan.

Alamat Redaksi

Redaksi Jurnal Sosial Humaniora

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor Jl. Tol Ciawi 1, Kotak Pos 35 Ciawi Bogor, 16720

Telp: (0251) 8240773, Fax: (0251) 8240985 E-mail: jsh.lppm@unida.ac.id

(3)

ANALISIS PENERAPAN KMK NOMOR 1981 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM-RUMAH SAKIT PADA LAPORAN KEUANGAN BLUD RSUD CIMACAN. Farizka Susandra,

Muhammad Yusuf 1

JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI MASYARAKAT DALAM

PEMBANGUNAN. Muhammad Luthfie 17

PENGARUH STRES KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN. Anita Septiana, Sri Harini, Sudarijati 34

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN

ORGANISASI PADA MTs DAN SMK. Airahmawati, Sudarijati, Sri Harini 48

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PADA BIDANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN. Ernawati, Abubakar

Iskandar, Ginung Pratidina 61

ANALISIS PERILAKU SISWA/I SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH TENGAH KABUPATEN BOGOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN

PERGURUAN TINGGI. Arti Yoesdiarti 70

EVALUASI INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM

(4)

ANALISIS PERILAKU SISWA/I SMA/SEDERAJAT DI WILAYAH TENGAH

KABUPATEN BOGOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN

PERGURUAN TINGGI

ANALYSIS OF HIGH SCHOOL STUDENT BEHAVIOR IN THE MIDDLE REGION OF

BOGOR DISTRICT IN THE HIGHER EDUCATION SELECTION DECISION MAKING

A Yoesdiarti1a

1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1

Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720

a Korespondensi: Arti Yoesdiarti, Email: arti.yoesdiarti@unida.ac.id

(Diterima: 30-01-2018; Ditelaah: 30-01-2018; Disetujui: 10-04-2018)

ABSTRACT

Competition in higher education industry is getting tight. Understanding consumer behavior of potential market share will be very valuable for colleges to conduct effective and efficient marketing. This study aimed to identify students' profiles of equivalent SMAs, identify decision-making processes in choosing majors and colleges, analyze attributes that are considered important in choosing colleges, and analyze most interesting colleges for high school students in the Central Area, Bogor District. The study was conducted in September - October 2017 at six high schools that were choosen purposively with the number of respondents 302 people. Data is processed descriptively. Assessment for criterias to choose college using Likert scale. The results show that the majority of respondent's parents earn ≤ Rp. 5.000.000. They were mostly majors at science. Interest in respondents to continue education to college was high enough. Almost all respondents thought that continuing to college was important. Decision-making to choose a college was dominated by respondents. Parents become decision makers in second place. Selected colleges were majority state college. Private colleges were only selected by 15.61% of respondents. Four faculties / study programs with the most consecutive enthusiasts are medical, education, sharia / religious science and engineering. Overall, respondents preferred social based majors compared to science. 39.50% Respondents admitted that they were still hesitant in choosing the major, while 36.74% have felt confident about the decision, and 23,76% were feeling not sure about their decision. Of the 10 promotional media, average media accessed were between 3 to 4 media. The most frequently accessed media in a row are: social media, websites, information from teachers. The three highest criteria in choosing a college are the availability of majors that they were interest in, the quality of the college, then the building and the complete facilities. Top three selected universities are University of Indonesia (23.77%), IPB (16.59%), and UGM (12.56%).

Key words: college, student behavior.

ABSTRAK

(5)

oleh siswa/i SMA/sederajat di Wilayah Tengah Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan bulan September – Oktober 2017 dengan mengambil lokasi di 4 SMA negeri, 1 SMA swasta, 1 MA Negeri dan 1 MA swasta secara purposif dengan jumlah responden 302 orang. Data diolah secara deskriptif. Penilaian kepentingan kriteria pemilihan perguruan tinggi menggunakan skala Likert. Hasil menunjukkan bahwa orang tua responden mayoritas berpenghasilan ≤ Rp 5.000.000. Asal jurusan di sekolah mayoritas dari IPA. Minat responden cukup tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hampir seluruh responden menilai bahwa melanjutkan ke perguruan tinggi adalah hal penting. Pengambilan keputusan untuk memilih perguruan tinggi didominasi oleh diri sendiri. Orang tua menjadi pengambil keputusan di peringkat kedua. Perguruan tinggi yang dipilih mayoritas berstatus negeri. Perguruan tinggi swasta hanya dipilih oleh 15,61% responden. Empat fakultas/program studi dengan peminat terbanyak berturut-turut adalah kedokteran, pendidikan, syariah/ilmu agama dan teknik. Secara keseluruhan, responden lebih banyak memilih jurusan berbasis IPS dibandingkan IPA. 39,50% Responden mengaku masih ragu dalam memilih jurusan, sementara 36,74% sudah merasa yakin akan keputusannya, dan 23,76% tidak yakin. Dari 10 media promosi, rata-rata responden mengakses 3 sampai 4 media. Media paling banyak diakses berturut turut adalah : media sosial, website, informasi dari guru. Tiga kriteria tertinggi dalam mmilih perguruan tinggi adalah tersedianya jurusan yang diminati, kualitas perguruan tinggi, lalu gedung dan sarana yang lengkap. Perguruan tinggi yang banyak dipilih adalah Universitas Indonesia (23,77%), IPB (16,59%), dan UGM (12,56%).

Kata kunci: perilaku siswa, perguruan tinggi.

Yoesdiarti, A. 2018. Analisis Perilaku Siswa/i SMA/Sederajat di Wilayah Tengah Kabupaten Bogor dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi. Jurnal Sosial Humaniora 9(1): 70-79.

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia yang berkualitas akan meningkatkan daya saing, terutama di era global dimana sumberdaya manusia dari negara lain dapat dengan mudah bekerja di Indonesia. Peningkatan kebutuhan pendidikan menyebabkan meningkatnya jumlah perguruan tinggi baik di Indonesia maupun di Jawa Barat. Di Indonesia tercatat terdapat 4.598 perguruan tinggi yang terdiri dari 410 negeri dan 4.197 swasta, sementara di Jawa Barat tercatat 36 perguruan tinggi negeri dan 529 perguruan tinggi swasta.

Pemahaman terhadap perilaku siswa-siswi SMA dalam mengambil keputusan untuk memilih perguruan tinggi akan menjadi informasi yang berharga bagi manajemen di perguruan tinggi, sehingga dapat menerapkan strategi terbaik untuk

menyerap siswa-siswi SMA untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di tempat mereka. Berdasarkan data dari Kemendikbud (2017), di Kabupaten Bogor, pada tahun 2016-2017 terdapat siswa SMA sejumlah 29.466 orang dan siswa SMK sejumlah 29.466. Sementara jumlah siswa di Madrasah Aliyah sekitar 15.000 orang (data tahun 2013-2014).

(6)

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk:

1. mengidentifikasi profil siswa/i di wilayah Tengah Kabupaten Bogor sebagai masukan dalam melakukan segmentasi pasar;

2. mengidentifikasi langkah-langkah pengambilan keputusan pemilihan program studi maupun pemilihan perguruan tinggi oleh siswa/i SMA/sederajat di Wilayah Tengah Kabupaten Bogor;

3. menganalisis atribut apa saja yang dipertimbangkan oleh siswa/i SMA/sederajat di Wilayah Tengah Kabupaten Bogor dalam memilih perguruan tinggi;

4. menganalisis pilihan utama perguruan tinggi yang diminati oleh siswa/i SMA/sederajat di Wilayah Tengah Kabupaten Bogor.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perguruan tinggi yang ingin meraih pangsa pasar yang berasal dari Kabupaten Bogor.

MATERI DAN METODE

Penelitian dilakukan pada bulan September

– Oktober 2017 dengan mengambil lokasi di 4 SMA negeri, 1 SMA swasta, 1 Madrasah Aliyah Negeri dan 1 Pondok Pesantren (As-Salam). Pemilihan sekolah dilakukan secara purposif yaitu berdasarkan jumlah siswa yang relatif besar di Kab. Bogor Wilayah Tengah dan memang bersedia untuk dikunjungi oleh peneliti. Setiap sekolah dipilih 1 kelas (kelas XI) sesuai ketersediaan waktu luang yang disediakan pihak sekolah. Data primer diambil melalui kuisoner yang disebarkan ke siswa-siswi. Responden yang mengisi kuisioner adalah sebanyak 382 orang, namun yang digunakan datanya sebanyak 302 orang. Data diolah dengan menggunakan analisis deskriptif. Penilaian kepentingan atribut perguruan tinggi menggunakan skala Likert 1 sampai dengan

10. Alat yang digunakan dalam pengolahan data adalah Microsoft Excel. Atribut yang dinilai ada 14 atribut yang mewakili atribut jasa (7P), yaitu: Product (tersedia jurusan yang dipilih, kualitas perguruan tinggi, iklim pergaulan yang nyaman), Price (biaya terjangkau, kemudahan beasiswa), place (lokasi dekat rumah, lokasi strategis), promotion (keluarga/kenalan banyak yang memberi rekomendasi, ketenaran kampus), people (banyaknya mahasiswa yang kuliah di kampus tersebut), physical evidence (gedung dan sarana yang lengkap, banyak alumni sukses), process (kemudahan untuk lulus, waktu kuliah yang singkat dan fleksibel).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Responden

Jumlah responden yang memenuhi syarat adalah sebanyak 302 orang. Sebaran responden berdasarkan sekolah tertera pada tabel 1. Jumlah responden pada setiap sekolah relatif sama karena pengambilan sampel dilakukan di 1 kelas.

Tabel 1 Jumlah responden berdasarkan sekolah

(7)

Tabel 2 Sebaran responden berdasarkan penghasilan orang tua responden bervariasi, namun mayoritas responden (54,43%) menjawab bahwa penghasilan mereka berada di bawah Rp 3.000.000. Penghasilan ini berada diantara UMR Kabupaten Bogor sehingga dapat menjadi kendala bagi responden untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Responden dengan penghasilan orang tua 3.000.001 – 5.000.000 berjumlah 30,16%. Jika dikelompokkan, orang tua responden sebanyak 84,59% berpenghasilan sama dengan atau di bawah Rp 5.000.000.

Tabel 3 Sebaran responden berdasarkan penghasilan orang tua

Penghasilan Jumlah % < 3.000.000 164 54,43% 3.000.001-5.000.000 91 30,16% 5.000.001-7.500.000 31 10,16% 7.500.001-10.000.000 9 2,95%

>10.000.000 7 2,30%

Jumlah 302 100%

Asal jurusan di sekolah mayoritas IPA, yaitu sebanyak 88,74%. Karena pemilihan kelas yang dapat dijadikan responden memang ditentukan oleh pihak sekolah, maka kondisi ini tidak dapat diatur oleh peneliti. Namun di sekolah-sekolah yang dipilih sebagai sasaran responden, jurusan IPA memang lebih dominan daripada IPS.

Tabel 4 Jurusan di sekolah

Jurusan Jumlah %

IPA 268 88,74%

IPS 34 11,26%

Jumlah 302 100%

Setelah lulus SMA/sederajat, mayoritas responden (68,01%) menjawab akan melanjutkan pendidikan ke perguruan

tinggi. Sejumlah 5,91% responden berminat untuk kuliah sambil bekerja. Sehingga diperkirakan 72,92% responden akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sementara, 15,86% memilih untuk bekerja, dan 10,22% memilih untuk berbisnis sendiri (berwirausaha). Total responden yang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan adalah sebesar 26,08%. Respon positif ini dapat disikapi oleh pihak perguruan tinggi maupun pemerintah agar dapat mengakomodir keinginan para siswa/i SMA/sederajat. Terkait dengan kendala biaya yang tersirat dari penghasilan orang tua, pemerintah maupun perguruan tinggi dapat meningkatkan program beasiswa yang berasal dari pemerintah, yayasan yang bergerak dalam pendanaan pendidikan maupun perusahaan swasta yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan seusai dengan kewajiban Corporate Social Responsibility (CSR).

Tabel 5 Rencana setelah lulus SMA

Rencana setelah Lulus Jumlah %

Bekerja 48 15,86%

Kuliah 205 68,01%

bekerja sambil kuliah 18 5,91%

Bisnis sendiri 31 10,22%

Jumlah 302 100%

Minat Responden

(8)

Walaupun menganggap penting, namun sesuai jawaban di tabel 5, masih ada 26,08% responden yang tidak berminat melanjutkan pendidikan. Ketika ditanyakan lebih lanjut alasan mengapa sejumlah 26,08% responden tidak berminat melanjutkan kuliah, mayoritas menjawab karena tidak ingin membebani orang tua. Ketika ditanyakan lebih jauh, ternyata masih ada orang tua yang masih menganggap bahwa melanjutkan ke perguruan tinggi itu tidak penting, karena dengan menjadi buruh atau pegawai lepas di tempat wisata, penghasilan mereka bisa jadi lebih baik dari yang berpendidikan Diploma atau Sarjana.

Tabel 6 Kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi responden yang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi baik sambil bekerja maupun tidak. Pengambilan keputusan dalam memilih perguruan tinggi didominasi oleh diri sendiri (59,19%). Responden menyatakan bahwa kuliah harus sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan mereka (Pertimbangan responden akan dibahas selanjutnya). Walaupun demikian, masukan pihak keluarga tetap dipertimbangkan karena harus menyesuaikan dengan kemampuan orang tua dalam membiayai perkuliahan. Orang tua, jika digabungkan, menjadi pengambil keputusan bagi 29,15% responden. Orang tua dianggap lebih mengetahui keputusan terbaik karena selain kualitas dan prospek kerja, orang tua juga mempertimbangkan faktor akses ke perguruan tinggi (mudah dijangkau), lingkungan yang nyaman dan mendukung, dan biaya. Sisanya diputuskan oleh pihak yang membiayai selain orang tua/saudara kandung (7,62%) dan kakak (9%). Persentase pengambilan keputusan dalam memilih perguruan tinggi dapat diihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Pengambilan keputusan dalam memilih perguruan tinggi

Pengambil keputusan Jumlah %

Ayah 34 15,25%

Adapun perguruan tinggi yang dipilih pertama kali oleh responden mayoritas berstatus perguruan tinggi negeri, yaitu 84,39%. Perguruan tinggi swasta hanya dipilih oleh 15,61% responden. Sebagaimana tertera pada tabel 8. Adapun untuk pilihan kedua, presentasi yang memilih perguruan tinggi berkurang menjadi 80%, dan 20% lainnya memilih perguruan tinggi swasta. Ketika ditanya lebih lanjut pada beberapa resonden, alasan memiih perguruan tinggi negeri adalah karena kualitasnya lebih bagus oleh responden. Persepsi bahwa perguruan tinggi negeri lebih berkualitas dan bergengsi memang sudah menjadi mindset mayoritas penduduk Indonesia. Ketika ditanyakan pemahaman mengenai akreditasi, mayoritas sudah mengetahui akreditasi sebagai patokan kualitas program studi maupun perguruan tinggi, namun hanya sedikit diantara responden yang mengetahui bahwa program studi di perguruan tinggi swasta sudah banyak yang memperoleh akreditasi unggul atau baik.

Tabel 8 Status perguruan tinggi pilihan pertama

Status Pilihan Pertama Pilihan Kedua

Jumlah % Jumlah %

Negeri 188 84,39% 178 80%

Swasta 35 15,61% 45 20%

Jumlah 223 100% 223 100%

(9)

ilmu agama (9,9%) dan teknik (8,94%). Walaupun banyak yang memilih kedokteran, namun secara keseluruhan responden lebih banyak yang memilih jurusan berbasis sosial (IPS), yaitu sejumlah 60%. Hal ini memang kurang sesuai dengan jurusan asal responden di SMA/sederajat. Di

sekolahnya, mayoritas responden (88,74%) berasal dari jurusan sosial. Ketika ditanyakan lebih lanjut mengenai hal ini, responden menjawab memilih program studi IPA saat di SMA karena terkesan lebih bermutu dan orang tua lebih menyukai anaknya masuk jurusan IPA.

Tabel 9 Fakultas/jurusan yang dipilih oleh responden

BERBASIS IPA BERBASIS IPS

Jurusan % Jurusan Jumlah

Kedokteran 16,89% Pendidikan 13,20%

Teknik (mesin, pertambangan) 8,94% Syariah/ keagamaan 9,90%

Sains 3,64% Sastra 7,90%

Pertanian 2,98% Akuntansi 4,60%

Teknologi Informasi 2,98% Psikologi 4,00%

Lainnya 4,58% Seni 3,60%

Saat memilih jurusan, 43,5% responden menjawab bahwa jurusan yang mereka pilih telah sesuai dengan minat, dan 27,35% responden menjawab sesuai dengan minat. Jika digabungkan maka 70,85% responden memilih jurusan yang sesuai dengan minat mereka. Sementara 18,55% netral/ragu dan sisanya kurang sesuai/tidak sesuai.

Tabel 10 Kesesuaian jurusan dengan minat

Kesesuaian Jumlah %

Responden yang menyatakan berminat melanjutkan ke perguruan tinggi (sejumlah 223 orang) ternyata mayoritas mengaku masih ragu dalam memilih jurusan saat kuliah nanti (39,50%). Sementara 36,74% sudah merasa yakin akan keputusannya, dan 23,76% tidak memiliki keyakinan pasti akan jurusan yang akan dipilih saat kuliah. Hal ini tertera pada Tabel 11. Beberapa

responden yang masih ragu akan jurusannya tidak begitu memahami cita-cita, minat serta bakatnya. Ketika ditanyakan cita-cita mau jadi apa, beberapa responden tersebut masih menunjukkan ketidakyakinan akan jawaban yang disampaikan. Bahkan masih banyak diantara responden yang tidak mengetahui jurusan apa saja yang ada di perguruan tinggi dan jenis pekerjaan apa saja yang dapat dipilih. Kondisi ini dapat dipergunakan oleh perguruan tinggi untuk terjun langsung ke sekolah-sekolah mengenalkan program studi maupun prospek pekerjaan yang dapat ditekuni. Selain promosi, kunjungan ke sekolah juga bermakna bagi siswa/i jika diberi informasi yang mereka butuhkan untuk masa depan mereka.

Tabel 11 Keyakinan memilih jurusan

Keyakinan Jumlah %

Yakin 82 36,74%

Masih ragu 88 39,50%

Tidak tahu 53 23,76%

(10)

Tabel 12 menunjukkan bahwa sebanyak 58,94% responden belum pernah mengikuti tes psikologi atau tes terkait minat dan bakat. Jawaban ini melatarbelakangi keyakinan responden saat memilih jurusan ketika masih banyak yang ragu atau tidak tahu jurusan yang akan dipilih. Saat ditanyakan di depan kelas akan pemahaman mengenai kelebihan dan kekurangan diri, responden terlihat masih banyak yang belum memahami karakter dan kemampuan diri. Hanya sekitar 10-20% saja dari responden yang berani mengangkat tangan dan menyampaikan mengenai karakter dan kemampuan dirinya.

Tabel 12 Keikutsertaan tes psikologi atau tes minat dan bakat tinggi dilakukan melalui berbagai media. Dari 10 media yang memungkinkan untuk diakses, rata-rata responden mengakses 3,7 media atau dibulatkan 4 media. Mayoritas responden (20,63%) membutuhkan untuk mencari informasi setidaknya ke 3 media. Responden yang menjawab membutuhkan untuk mengakses ke 4 media sejumlah 17,49%. Lainnya memberi jawaban yang beragam. Hal ini menunjukkan bahwa program promosi tidak dapat dilakukan hanya menggunakan 1 – 2 media saja. Promosi harus dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai media sesuai yang diakses oleh pangsa pasar potensial. Rincian jumlahmedia yang diakses tertera pada tabel 13.

Media yang paling banyak diakses oleh responden adalah media sosial, yaitu sebanyak 20,43%. Media lain yang banyak diakses adalah website (16,51%). Banyak juga responden yang menjawab bahwa informasi dari guru akan sangat membantu mereka dalam mengambil keputusan, yaitu

sebanyak 16,10%. Guru adalah orang yang dipercaya akan memberi informasi yang jujur, faktual dan akurat, mereka juga percaya guru memiliki banyak wawasan terkait perguruan tinggi dan jurusan yang ada. Informasi dari keluarga menempati

Jumlah Media Jumlah Responden %

(11)

Tabel 14 Media pencarian informasi mengenai jurusan dan perguruan tinggi

Pencarian

Informasi % Urutan

Kunjungan promosi 10,49% 5 Pameran edukasi 5,82% 7

Dalam memilih perguruan tinggi, responden memiliki beragam kriteria. Berdasarkan atribut, kriteria dibagi menjadi 14 kriteria sebagaimana tertera pada tabel 15. Kriteria yang dinilai paling penting oleh responden, dengan skala 1 – 10, adalah tersedianya jurusan yang diminati oleh responden, dengan nilai 8,52. Urutan kedua adalah kualitas perguruan tinggi yang dilihat dari akreditasi, dengan nilai 8,32. Akreditas perguruan tinggi menunjukkan kredibilitas perguruan tinggi sebagai penyedia jasa pendidikan yang berkualitas.

Akreditasi dari pihak eksternal baik BAN PT maupun lembaga akreditasi lain, nasional mapun intrenasional, dapat meyakinkan responden untuk memilih sebuah perguruan tinggi. Beberapa responden melihat kualitas bukan hanya dari akreditasi, melainkan nama baik perguruan tinggi yang sering didengar oleh responden dari berbagai media.

Urutan ketiga dari kriteria yang dipertimbangkan adalah gedung dan sarana yang lengkap. Urutan ini, dengan nilai kepentingan 8,17, dapat digunakan sebagai salah satu strategi bagi perguruan tinggi dengan memperbaiki sarana prasarana dan mengunggahnya ke media sosial, sehingga menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa. Urutan keempat diduduki oleh kriteria kemudahan dalam mengakses beasiswa dan urutan kelima adalah biaya yang terjangkau. Kondisi ini memang dapat diterima mengingat mayoritas penghasilan orang tua responden adalah sampai Rp 5.000.000,- per bulan sehingga biaya untuk kuliah akan mengambil proporsi yang cukup besar dalam pengeluaran keluarga. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, kerjasama perguruan tinggi dengan pemerintah maupun pihak swasta dalam hal pengadaan beasiswa akan meningkatkan minat calon mahasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi.

Tabel 15 Penilaian kriteria untuk memilih perguruan tinggi

Kriteria Penilaian Kriteria Urutan kepentingan

Ketenaran/terkenal 4,94 13

Lokasi dekat rumah 4,47 14

Lokasi strategis 6,09 10

Waktu kuliah yang singkat dan fleksibel 6,10 9

Gedung dan sarana yang lengkap 8,17 3

Kemudahan lulus 7,74 6

Kemudahan beasiswa 8,04 4

Kualitas perguruan tinggi (akreditasi) 8,32 2

Biaya terjangkau 7,97 5

Tersedia jurusan yang saya pilih 8,52 1

Keluarga/kenalan memberi rekomendasi 6,37 8

Banyaknya mahasiswa/teman yang kuliah di kampus tersebut

5,46 11

Iklim pergaulan kampus nyaman 7,24 7

(12)

Perguruan tinggi yang banyak dipilih oleh responden tertera pada tabel 16. Mayoritas responden (23,77%) memilih Universitas Indonesia. Hal ini karena fakultas kedokteran yang paling terkenal adalah Universitas Indonesia, sementara banyak responden yang ingin mengambil jurusan kedokteran. Pilihan kedua adalah IPB, sebanyak 16,59%. Walaupun responden hanya sedikit sekali yang nenilih pertanian, namun banyak yang memilih sains murni seperti biologi, fisika dan matematika yang memang ada di IPB serta manajemen dan komunikasi. Masih kontradiktif karena memang banyak responden mengisi jurusan yang tidak sesuai dengan program studi yang ada di IPB namun tetap memilih IPB. Namun jika dilihat dari pertanyaan keyakinan program studi yang dipilih, memang responden masih bersifat ragu dan tidak yakin akan jurusan yang dipilih sehingga sangat memungkinkan untuk memilih IPB walaupun belum tentu sesuai dengan jurusan yang mereka inginkan. Posisi berikutnya secara berturut-turut adalah UGM, ITB, UNPAD, UIN dan UNJ. Sementara untuk perguruan tinggi swasta terbanyak memilih Universitas Pakuan (4,04%) dan Universitas Djuanda (2,67%).

Tabel 16 Responden perguruan tinggi

Perguruan

Penghasilan orang tua responden mayoritas berpenghasilan sama dengan atau di bawah Rp 5.000.000. Asal jurusan di sekolah mayoritas dari IPA. Setelah lulus SMA/sederajat, sejumlah 72,92% responden berminat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hampir seluruh responden menilai bahwa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah hal yang penting. Ini menjadi indikasi peluang pasar yang cukup baik bagi perguruan tinggi.

Pengambilan keputusan dalam memilih perguruan tinggi didominasi oleh diri sendiri (59,19%). Orang tua menjadi pengambil keputusan bagi 29,15% responden. Perguruan tinggi yang dipilih responden didominasi oleh perguruan tinggi negeri, yaitu 84,39%. Perguruan tinggi swasta hanya dipilih oleh 15,61% responden. Fakultas/program studi yang dipilih oleh mayoritas responden adalah kedokteran (16,89%), pendidikan (13,2%), syariah/ilmu agama (9,9%) dan teknik (8,94%). Walaupun banyak yang memilih kedokteran, namun secara keseluruhan responden lebih banyak yang memilih jurusan berbasis sosial (IPS), yaitu sejumlah 60%. Responden mayoritas mengaku masih ragu dalam memilih jurusan saat kuliah nanti (39,50%). Sementara 36,74% sudah merasa yakin akan keputusannya, dan 23,76% tidak memiliki keyakinan pasti akan jurusan yang akan dipilih saat kuliah. Dari 10 media promosi, rata-rata responden mengakses 3 sampai 4 media. Media yang paling banyak diakses oleh responden adalah media sosial, yaitu sebanyak 20,43%. Media lain yang banyak diakses adalah website (16,51%). Banyak juga responden yang menjawab bahwa informasi dari guru akan sangat membantu mereka dalam mengambil keputusan, yaitu sebanyak 16,10%.

(13)

berbasis IPS dengan mempromosikan jurusannya terutama melalui media sosial dan website, yang diikuti oleh pendekatan ke orang tua, misalkan dengan menciptakan citra yang dapat mengena di hati orang tua. Pendekatan terhadap guru dapat dilakukan dengan melakukan pertemuan langsung kepada para guru untuk memberi informasi mengenai perguruan tinggi, atau dengan mensponsori pertemuan-pertemuan guru di Kabupaten Bogor.

Dalam memilih perguruan tinggi, tiga kriteria tertinggi adalah tersedianya jurusan yang diminati oleh responden, lalu kualitas perguruan tinggi dan gedung dan sarana yang lengkap. Perguruam tinggi dapat membuat startegi pemasaran terkait informasi jurusan yang ada, peningkatan kualitas, serta perbaikan sarana dan prasarana sehingga dapat semakin diminati oleh siswa/siswi SMA/sederajat.

Perguruan tinggi yang banyak dipilih oleh responden (23,77%) adalah Universitas Indonesia. Pilihan kedua adalah IPB, sebanyak 16,59%. Posisi berikutnya adalah UGM (12,56%). Sementara untuk perguruan tinggi swasta terbanyak memilih Universitas Pakuan (4,04%) dan Universitas Djuanda (2,67%).

DAFTAR PUSTAKA

Engel. 2001. Consumer Behavior. Harcourt CollegePublisher, Orlando, Florida.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. PT Indeks. Jakarta.

Kemeristekdikti. 2015. Statistik Pendidikan Tinggi 2014/2015. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Jakarta.

Kemeristekdikti. 2016. Laporan Tahunan 2016. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Jakarta.

BPS. 2017. Potret Pendidikan Indonesia, Statistik Pendidikan 2017. Biro Pusat Statistik, Jakarta.

Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat. 2014. Data Siswa Madrasah Aliyah Negeri Dan Swasta Di Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. Diakses Januari 2018.

https://Jabar2.Kemenag.Go.Id/Artikel/4 2042/Data-Siswa-Madrasah-Aliyah- Negeri-Dan-Swasta-Di-Jawa-Barat-Tahun-Pelajaran-2013-2014

Ujang Sumarwan et al. 2013. Riset Pemasaran dan Konsumen, Panduan Riset dan Kajian : Kepuasan, Perilaku Pembelian, Gaya Hidup, Loyalitas dan Persepsi Risiko. IPB Press. Bogor

(14)

PANDUAN BAGI PENULIS JURNAL SOSIAL HUMANIORA Pemutakhiran Oktober 2016

RUANG LINGKUP

Jurnal Sosial Humaniora (JSH) mendorong pengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang sosial humaniora melalui penerbitan karya ilmiah berbasis hasil penelitian (orisinal).

JENIS NASKAH

Jenis naskah yang dipublikasikan adalah naskah orisinal hasil penelitian yang belum pernah dipublikasikan atau tidak sedang dalam proses publikasi oleh media publikasi lain dan terbebas dari plagiarisme. Bahasa publikasi adalah bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Setiap naskah yang masuk ke dewan redaksi akan menjalani proses

peer-review.

Naskah hasil penelitian harus didasarkan atas data hasil penelitian orisinal yang belum dipublikasikan dan dianalisis menggunakan metode statistik. Naskah hasil penelitian yang disajikan secara deskriptif tanpa rancangan penelitian yang dikontrol oleh peneliti, naskah hasil penelitian yang hanya berupa pengulangan (replikasi) dari hasil penelitian yang telah dipublikasikan, misalnya hanya kondisi geografisnya yang berbeda, tidak akan dipertimbangkan untuk dipublikasikan. Naskah bernomor seri tidak dapat diterima, kecuali disampaikan dan disajikan pada waktu yang bersamaan.

PENGIRIMAN NASKAH

Naskah yang diajukan ditujukan ke Pimpinan Dewan Redaksi Jurnal Sosial Humaniora, dikirim ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Djuanda Bogor Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi, Bogor 16720 atau melalui e-mail ke jsh.lppm@unida.ac.id dan lppm@unida.ac.id. Naskah dimaksud harus dilengkapi dengan Surat Pernyataan Orisinalitas dan Pemindahan Hak Publikasi yang ditandatangi oleh semua penulis.

KONVENSI DAN KETAATASASAN

Naskah harus ditulis dengan tema font Time New Roman 12, spasi ganda, batas tepi 2,5 cm, halaman berukuran A4, menggunakan program microsoft office word. Naskah ditulis antara 5.000 s.d 7.500 kata berdasarkan urutan bagian berikut:

1) Judul (Title): JUDUL berbahasa Indonesia dan Inggris, Nama Penulis, Alamat Penulis, Penulis untuk Korespondensi, dan Judul Singkat (Running Head).

2) Tajuk Utama (main section headings): ABSTRACT, ABSTRAK, PENDAHULUAN, MATERI DAN METODE, HASIL, PEMBAHASAN,

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI, UCAPAN TERIMA KASIH, DAFTAR PUSTAKA.

3) Lampiran: Tabel, Grafik, dan Gambar.

Judul naskah harus berhuruf tebal dan kapital, ditulis pada bagian tengah dari baris tersendiri. Tajuk dan subtajuk ditulis pada baris tersendiri, mulai dari batas tepi kiri badan teks. Tajuk berhuruf tebal dan kapital. Subtajuk berhuruf tebal dan huruf kapitalnya hanya pada awal kata. Jarak antara tajuk dan subtajuk adalah 10 point (pt) sedangkan jarak antara tajuk atau subtajuk dan badan teks adalah 6 pt. Pembeda paragraf dimulai pada paragraf kedua setelah tajuk atau subtajuk dan dicirikan oleh baris pertamanya yang berjarak 0,5 cm dari batas tepi kiri badan teks.

Naskah yang terlalu panjang atau terlalu pendek akan dikembalikan kepada penulis. Sebagai pedoman, 7.500 kata setara dengan 34 halaman ukuran A4, yang ditulis dengan tema font Time New Roman 12, spasi ganda, marjin 2,5 cm dari semua tepi halaman. Judul tidak lebih dari 12 kata, Judul Singkat tidak lebih dari 50 karakter, Abstract dan Abstrak masing-masing tidak lebih dari 250 kata,

key words dan kata kunci masing-masing 5 kata, dan Pendahuluan tidak lebih dari 500 kata.

Judul

Judul harus ringkas dan padat informasi, tidak memuat kata singkatan, dan memuat hal-hal berikut:

a) membangkitkan minat bagi pembaca yang memindai jurnal atau daftar judul jurnal.

b) Menyediakan informasi yang cukup bagi pembaca untuk menilai relevansi suatu naskah dengan minatnya

c) Memasukkan kata kunci atau frasa yang dapat digunakan dalam mengindeks dan menarik informasi tentang penelitian yang dilakukan. d) Menghindari kata-kata yang tidak penting,

Nama dan alamat penulis harus disajikan seperti contoh berikut:

G. PraditinKa1,a dan B.I. Maksudi2

1Lembaga Penelitian dan Pengembangan Universitas

Djuanda, Jl. Tol Ciawi Kotak Pos 35 Bogor 16720.

2Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

(15)

aKorespondensi: Ginung Praditina. Telefon: mendapat izin tertulis dari pemilik produk

085612345678; E-mail: dimaksud sebelum dipublikasikan. Model, tipe, ginung.praditina@unida.ac.id merk, dan produsen peralatan yang digunakan dalam penelitian harus dijelaskan. Metode dan Judul Singkat (running head) model analisis statistik harus jelas sehingga

Penulis harus menuliskan judul singkat tidak lebih dari 50 karakter termasuk ketukan kosong.

Abstract dan Abstrak

Abstract ditulis dalam bahasa Inggris baku secara konsisten (American English atau British English). Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, menggunakan kata-kata baku. Baik abstract maupun abstrak dibuat dalam satu paragraf utuh tanpa ada acuan pustaka atau perujuk tabel dan/atau gambar, tidak lebih dari 250 kata. Isinya harus memuat masalah penting yang akan dipecahkan, tujuan, metode, hasil, kesimpulan, dan tidak boleh terlalu padat dengan angka-angka. Penyingkatan kata tidak diperkenankan kecuali kata dimaksud akan digunakan lebih dari satu kali..

Keywords dan Kata Kunci

Keywords (berbahasa Ingris) dan Kata kunci (berbahasa Indonesia), masing-masing tidak lebih dari lima kata dan sebaiknya tidak sama dengan kata-kata yang terdapat dalam judul naskah. Jika tidak memadai, dewan redaksi akan mengubahnya atas persetujuan penulis.

Pendahuluan

Pendahuluan yang ditulis tidak lebih dari 500 kata, harus menjelaskan isu-isu mutakhir yang mengarah pada pentingnya penelitian yang dilakukan, tujuan penelitian dinyatakan dengan jelas, dan menuliskan

state of the art dari topik penelitiannya sehingga gambaran utama penelitiannya menjadi jelas bagi para pembaca. Namun, acuan pustaka dalam pendahuluan harus dibatasi karena bukan merupakan pembahasan awal.

Materi dan Metode

Materi dan metode penelitian harus dijelaskan secara terperinci pada bagian ini sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk mengulang penelitian ini. Materi atau bahan yang digunakan tidak diperinci secara terpisah, melainkan harus terintegrasi dengan prosedur penelitian. Misalnya, ..”responden diminta mengisi daftar pertanyaan menggunakan pensil 2B dan memilih satu dari tiga poster yang diperlihatkan oleh peneliti...”, tidak perlu memerincinya seperti berikut: “ Materi penelitian terdiri atas: daftar pertanyaan, pensil 2B, dan poster. Jika penelitian menggunakan produk berpemilik (seperti paten) untuk pembanding, produk dimaksud harus dituliskan dalam nama yang baku atau dituliskan merk dagangnya di dalam tanda kurung jika dianggap membantu memperjelas pemahaman pembaca, namun syaratnya harus

memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan pengulangan.

Sistematika penulisannya diurutkan sebagai berikut: materi, rancangan percobaan dan perlakuan, prosedur pelaksanaan penelitian, analisis laboratorium, dan analisis statistik. Sistematika ini tidak kaku, dapat disesuaikan dengan ciri bidang keilmuan. Misalnya, untuk penelitian agribisnis yang tidak ada analisis laboratoriumnya, tidak perlu ada analisis laboratorium. Sebaliknya, subbagian lainnya dapat ditambahkan sesuai kebutuhan.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian, termasuk hasil analisis statistiknya dipaparkan secara terperinci dalam bagian ini. Ilustrasi, jika diperlukan dapat disajikan dalam bentuk tabel dan/atau gambar. Tabel dan gambar harus sederhana, informatif, mudah dipahami, dan mandiri, dalam arti tabel atau gambar dimaksud harus bisa menjelaskan kepada pembaca sehingga pembaca tidak harus membaca tulisannya untuk memahaminya. Hal yang sudah dijelaskan dalam tabel atau gambar tidak perlu diulang dalam tulisan. Tabel dan gambar dimuat pada halaman terpisah darik teks.

Hasil penelitian selanjutnya dibahas dengan cara membandingkannya dengan hasil penelitian pada topik serupa dari peneliti sebelumnya untuk mengungkap keajegannya (konsistensinya) apakah konsisten (sama) atau berbeda, lalu jelaskan alasan ilmiahnya atas hasil dimaksud secara lugas dan tuntas sehingga memperjelas posisi hasil penelitiannya. Selanjutnya, temuan hasil penelitian diungkapkan disertai kelebihan dan kelemahannya, jika ada. Ungkapan temuan hasil penelitian ini akan mempermudah dalam menyimpulkan hasil penelitian.

Data rataan perlakuan harus ditulis dengan galat bakunya (standard errors). Tingkat signifikansi statistik dapat dinyatakan dalam P<0,05, P<0,01, dan P<0,001. Khusus pada tabel, tingkat signifikansi dimaksud, berturut-turut dapat ditulis dengan *, **, dan *** sedangkan pada tabel dan grafik, perbedaan antarperlakuan dapat ditunjukkan dengan huruf a, b untuk P<0,05 dan A, B untuk P<0,01.

Kesimpulan dan Implikasi

(16)

Penulis harus menjelaskan implikasi hasil penelitiannya dalam pengembangan keilmuan, dan dampaknya terhadap lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan/atau hukum. Implikasi dipaparkan dalam bahasa yang sederhana agar pembaca noncendekia dapat memahaminya dengan mudah.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih hanya wajib ditulis jika penelitian didukung (biaya, sarana, tenaga) oleh instansi atau individu, atau penelaah sejawat jika naskahnya ditelaah sebelum dipublikasikan.

Daftar Pustaka

Penulis bertanggung jawab atas kebenaran semua sumber pustaka yang dirujuk dan dituliskan dalam Daftar Pustaka dan yang diacu dalam teks. Sumber pustaka sangat dianjurkan menggunakan terbitan terbaru (10 tahun terakhir), dan disajikan secara alfabet dan dituliskan menurut format nama tahun serta menggunakan aplikasi referensi seperti Mendeley, Zootero, dsb. Beberapa format dan contoh penulisannya antara lain:

Naskah jurnal atau abstrak. Format: Nama Penulis. Tahun. Judul. Nama Jurnal. Volume: Halaman. Contoh:

Rahmawati R, G Praditina dan RA Munjin. 2009. Model pelayanan rumah sakit berbasis karakteristik sosial ekonomi masyarakat untuk meningkatkan kepuasan pasien. Jurnal Humaniora. 1(1): 18–29.

Buku. Format: Nama Penulis atau Nama Editor atau Nama Lembaga. Tahun. Judul. Edisi, Nama Penerbit, Tempat Penerbitan. Contoh:

Roestamy M. 2011. Konsep-konsep hukum kepemilikan properti bagi asing (dihubungkan dengan hukum pertanahan). Edisi pertama. PT. Livestock, ethics and quality of life (eds. Hodges, John and Han, In K). 131-154. CABI Publishing, Ilmiah, Tempat Pertemuan. Jumlah halaman. Contoh:

Jalal F. 2011. Tantangan dan peluang pendidikan di Indonesia. Orasi Ilmiah. Wisuda XXVI Sarjana dan Pascasarjana Universitas Djuanda, Bogor. 16 hal.

Tesis atau Disertasi. Format: Nama Penulis. Tahun. Judul. Tesis atau Disertasi. Nama Perguruan Tinggi, Tempat Perguruan Tinggi. Contoh:

Roestamy M. 2008. Kepastian hukum atas kepemilikan rumah dan bangunan gedung oleh investor asing dikaitkan dengan asas nasionalitas dalam sistem hukum pertanahan Indonesia. Disertasi. Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung.

Karya Ilmiah Lepas yang dimuat pada Website. Karya ilmiah lepas yang dimuat pada website hanya dapat digunakan jika literatur standard lainnya tidak tersedia. Format: Nama Penulis. Tahun. Judul. Diunduh tanggal-bulan-tahun dari http://.... Contoh:

Bryant P. 1999. Biodiversity and Conservation. Retrieved October 4, 1999 from http://darwin bio.uci.edu/~sustain/bio65/Titlpage.htm

Penulisan Nama Penulis yang Diacu pada Teks

Nama penulis yang diacu di dalam teks tidak diperkenankan menggunakan footnote. Jika jumlah penulis kurang dari tiga nama penulis ditulis semua, jika jumlah penulis tidak kurang dari tiga, hanya penulis utama yang ditulis dan diikuti dengan et al.

Contoh: Syamsah (2010) menyimpulkan bahwa pajak dan zakat memiliki hubungan reduktif dan deduktabel. Parameter kualitas layanan puskesmas secara simultan mempengaruhi kepuasan pasien (Yuningsih dan Maulana 2010). Kekurangan dari kualitas pelayanan rumah sakit dapat diatasi apabila rumah sakit memperhatikan karakteristik pasien (Rahmawati et al. 2010). Tingkat kepuasan pasien menjadi indikator penting dalam mengukur kualitas pelayanan kesehatan (Yuningsih dan Maulana 2010; Rahmawati et al. 2010).

Tabel

Tabel harus dibuat sesederhana dan sesedikit mungkin, namun sekurang-kurangnya harus memuat dua baris data. Jika hanya ada satu baris data, maka penyajiannya harus menggunakan grafik. Garis horisontal tabel hanya boleh untuk mencirikan batas baris teratas (heading) dan garis terbawah dari badan tabel, sedangkan garis-garis kolom tabel tidak diperkenankan. Tabel dibuat dengan menggunakan fungsi tabel dalam program

(17)

Daya fitrah Tingkat kepribadian (%) hitam putih dan jika penulis menghendaki gambar nafsani Muthmainnah Lawwamah Ammarah berwarna, maka biaya pencetakan menjadi

Kalbu 55 30 15 tanggung jawab penulis. Akal

Nafsu

30 15

40 30

30

55 Cetak Lepas menyisipkan tabel pada bagian teks. Contoh Tabel

lebar 80 mm:

Tabel 1 Persentase distribusi daya fitrah nafsani dalam pembentukan kepribadian

Keterangan gambar ditulis setelah dan merupakan bagian integral dari judul gambar. Gambar dan judul gambar disajikan pada halaman tersendiri setelah halaman tabel. Di dalam teks, seluruh nomor gambar harus dirujuk secara berurutan seperti nomor tabel. Gambar dicetak

Format tabel diubahsuai dari Sulaiman H (2010) tanpa mengubah substansi.

Gambar dan Grafik

Gambar dan grafik dibuat dalam format JPEG dan hanya diperbolehkan jika data hasil penelitian tidak dapat disajikan dalam bentuk tabel. Grafik yang dibuat dengan program microsoft office excel harus diubahsuiakan menjadi format JPEG dengan kualitas gambar yang layak cetak. Ukuran lebar gambar adalah 80 mm atau 160 mm. Judul gambar harus ringkas, jelas, dan informatif, diberi nomor urut angka arab, huruf kapital hanya pada huruf pertama judul gambar kecuali beberapa nama diri, dan ditempatkan di bagian bawah gambar. Contoh gambar berformat JPEG lebar 80 mm (Gambar 1).

Gambar 1 Empat tingkat domain untuk menghadapi agroterorisme (ubah suai dari Kohnen 2000).

Penulis yang naskahnya telah dipublikasikan akan mendapatkan satu Jurnal Humaniora dan dua eksemplar cetak lepas (reprint) artikelnya. Penulis yang ingin menambah jumlah jurnal dan cetak lepasnya dapat memesannya ke Dewan Redaksi melalui telefon atau email. Berikut ini adalah daftar harga Jurnal Humaniora dan cetak lepasnya, belum termasuk ongkos kirim.

Daftar harga Jurnal Sosial Humaniora dan cetak lepasnya

Jumlah Jurnal Sosial

Humaniora (Rp/eksemplar)

Cetak lepasnya*) (Rp/eksemplar)

1-5 75.000 30.000

6 atau lebih 60.000 25.000

(18)

Materai 6000

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS1

Kepada

Dewan Editor Jurnal Sosial Humaniora

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor

Bersama ini kami mengajukan naskah,

Judul :

………...

Penulis:

No Penulis lengkap dengan

gelar akademik Nama dan Alamat Institusi, email

Tanda

Tangan Tanggal

1

2

3

4

untuk dipublikasikan pada Jurnal Sosial Humaniora. Kami menyatakan bahwa naskah dimaksud adalah naskah orisinal hasil penelitian kami yang belum pernah dipublikasikan, tidak sedang dalam proses publikasi oleh media publikasi lainnya, tidak akan diajukan ke media publikasi lainnya selama dalam proses penelaahan (review) kecuali jika kami menarik secara resmi naskah dimaksud dari Dewan Redaksi Jurnal Sosial Humaniora, terbebas dari plagiarisme, dan kami bertanggung jawab atas seluruh substansi naskah berjudul tersebut di atas yang kami tulis.

Nama penulis untuk korespondensi: ………..

Telefon: ………..(hanya digunakan untuk keperluan korespondensi)

Email: ………... (untuk keperluan korespondensi dan akan

dicantumkan pada artikel yang dipublikasikan)

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Tanggal: ………..

Penulis: ……….. Tanda tangan:……….

1 Dikirim ke Dewan Redaksi JSH, LPPM Universitas Djuanda Bogor, Jl Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi

(19)

SURAT PERNYATAAN PEMINDAHAN HAK CIPTA

2

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah penulis naskah yang berjudul:

………

yang diajukan untuk dipublikasikan pada Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 menyatakan bahwa:

Kami bersedia memindahkan hak publikasi, distribusi, reproduksi, dan menjual naskah kami yang berjudul tersebut di atas sebagai bagian dari Jurnal Sosial Humaniora kepada Dewan Redaksi Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sadar, penuh rasa tanggung jawab, dan tanpa paksaan dari pihak mana pun!

No Nama Penulis (lengkap

dengan gelar akademik) Nama dan Alamat Institusi, email

Tanda

Tangan Tanggal

1

2

3

4

5

2 Dikirim ke Dewan Redaksi JSH, LPPM Universitas Djuanda Bogor, Jl Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Ciawi

Gambar

Tabel 2 Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel  9 Fakultas/jurusan yang dipilih oleh responden
Tabel 12 Keikutsertaan tes psikologi atau tes minat dan bakat
Tabel 14 mengenai jurusan dan perguruan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada tulangan baja yang diuji, ternyata kuat tariknya masih baik (fy ≥ 400 MPa) setara dengan spesifikasi baja rencana yaitu BjTS 40. Pada perhitungan perkuatan

Jika memang terbukti ada karyawan yang menggunakan narkoba, Perusahaan juga berwenang untuk melaporkan karyawan yang diduga melakukan pelanggaran disiplin berat yang

Dalam menjalankan program pengembangan sumber daya insani ini, Bingkai Fidkom University sebagai Training and Learning Center (TLC), target dan harapan ke depan dapat

Dari media massa pula, masyarakat dengan mudah mengakses informasi-informasi yang ditayangkan khususnya dalam media elektronik seperti media televisi yang secara

[r]

Konsep wanprestasi dengan konsep penipuan menurut dogmatig hukum merupakan 2 (dua) konsep yang berbeda, konsep wanprestasi merupakan domain hukum perdata

Peraturan yang menjadi dasar untuk mengurus kepentingan umum, menurut Plato, tidak boleh diputus oleh kemauan atau pendapat orang seorang atau oleh rakyat seluruhnya, melainkan

[r]