Assalamu Alaikum,
Warahmatullah
Administrasi dan
Kebijakan
Kesehatan
F I R M A N , S K M . , M P H
Public Health Faculty Universitas Ahmad Dahlan
2018
U T S
Konsep Adm. Kesehatan
Strategi Perubahan Kebijakan R
P S
Konsep Adm. Kesehatan (2) Konsep Kebijakan Kesehatan
Isu Kebijakan
Pelaku Kebijakan
Skeman Proses Kebijakan Rekomendasi Kebijakan Evaluasi Kebijakan (2) Evaluasi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Current Isssue Kebijakan INA
Kontrak Belajar
TUGAS 30% UTS 35%
UAS 35 %
Konsep Administrasi
• Administrasi : Administrare (La=pada, ministrare=melayani)
• AdMinistrasi adalah memberikan pelayanan
• Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan mempergunakan orang lain (George R. Terry)
• Administrasi (administratie-Belanda): catat
mencatat,surat menyurat, agenda, dan segala hal bersifat ketatausahaan
Manajemen
•
Manajemen: Managie
(Manus=tangan,
agere=melakukan)
•
Manajemen adalah
melakukan kegiatan
dengan tangan
•
Manajemen adalah
pengelolaan,
Administrasi ~ Manajemen
• Administrasi <Manajemen
Kegiatan administrasi hanya melaksanakan kebijakan, sedang manajemen adalah merumuskan kebijakan (Samuel Levey, Paul Loomba)
• Administrasi >Manajemen
Administrasi adalah seni manajemen, sedang manajemen adalah mengelola hal-hal yang
berhubungan dengan sumber daya atau bagian dari kegiatan administrasi (H.Finer)
Administrasi = Manajemen
•
Planning atau perencanaan
•
Organizing atau pengorganisasian
•
Command atau perintah
•
Coordination atau koordinasi
•
Control atau pengawasan
Henry Fayol (1841-1925)
Administrasi Kesehatan adalah suatu proses yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian,
pengrahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan
penilaian terhadap sumber, tata cara dan kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap
pelayanan /perawatan kesehatan kepada individu, keluarga, masyarakat.
Ruang Lingkup Administrasi
Administrasi
Kesehatan Masyarakat
Birokrasi
Administrasi
Manajemen
Ilmiah
Klasik
Hubungan
Manusia
Kontingensi
1. Pembagian kerja 2. Hirarki wewenang 3. Program rasional 4. Sistem Prosedur
5. Sistem Aturan hak kewajiban
6. Hubungan antar sesama bersifat impersonal
1. Pembagian kerja
2. Wewenang & tanggung jawab 3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Mendahulukan kepentingan umum 7. Balas jasa/uang
8. Sentralisasi 9. Aturan
10.Keadilan
11.Kelanggengan personalia 12.Inisiatif
13.Semangat korps
1. Metode kerja atas dasar ilmu pengetahuan
2. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
3. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan
1. karakteristik individu faktor sosial budaya
2. Partisipasi,
3. Perluasan kerja, dan 4. Manajemen bottom-up
1. Organisasi terbuka
2. Adaptasi terhadap perubahan lingkungan
3. Fleksibel
Intisari
• Para teoritikus klasik seperti Max, Fayol, dan Taylor berpendapat dan mendukung model birokrasi guna meningkatkan efektivitas organisasi.
• Teori administrasi: pelaksanaan dari prinisip dasar birokrasi yang strategis, spesifik, dan manajerial. Teori adminisitrasi populer dengan prinisp
manajemen (POACE)
• Manajemen ilmiah, dari cara membangun organisasi menjadi tugas organisasi (lebih spesifik) dan terukur.
Administrasi KesMas
•
Administrasi Kesehatan berkaitan dengan
leadership, management, adminstrasi dari
sistem kesehatan, organisasi kesehatan.
•
Administrasi kesehatan sangat esensial dalam
Level Administrasi Kesehatan
Top
Middle
Low
Kemenkes
Dirjen
Fungsi Administrasi
•
Planning
•
Organizing
•
Actuating
•
Controling
•
Evaluating
• Planning
• Organizing
• Staffing
• Directing
• Coordinating
• Reporting
• Budgeting
• Supervising
•
Tata kelola kepemimpinan
– Mengelola sumber daya– Mengatur hubungan
– Melindungi sistem
– Mewujudkan keadilan
•
Desain kebijakan
Isu administrasi
•
Terkait dengan layanan publik khsususnya
kesehatan yang dilaksanakan pemerintah
•
Terkait dengan ekspektasi yang diterima oleh
masyarakat
•
Kondisi yang memengaruhi layanan atau
•
Urusan kesehatan adalah tanggung jawab
administrasi pemerintah
•
Peran besar ini memberikan kesempatan
Kebijakan
Kesehatan
Firman, S.KM., M.P.H
Apa itu Kebijakan ?
“ Policy analysis is an activity creating problems that
can be solved”
“ Policy is whater government choose to do or not to do “
Dye, 1984
Leslie A. Pal, 1987
The process of producing knowledge of and in
policy process”.
Decisions (in the public and private sector) taken by those with responsibility for given area, ex: health, education, trade or environment
A series of more related activities and their intended and
unintended concequence for those concerned….usually
directed towards the accomplisment of some purpose or
goal”
Buse, et al 2005
Intisari
• Policy (kebijakan) adalah keputusan yang
diambil oleh pihak‐ pihak yang bertanggung
jawab atas area kebijakan tertentu.
• Public policy (Kebijakan publik) merujuk
pada kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh negara atau pemerintah.
• Health policy (kebijakan kesehatan)
Karakteristik Kebijakan
• Kebijakan sebagai aktivitas kognitif
• Kebijakan sebagai bagian dari proses kebijakan secara kolektif sehingga merupakan hasil aktivitas kolektif.
• Kebijkana sebagai disiplin intelektual terapan.
Karakteristik Kebijakan
• Kebijakan selalu mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu
• Kebijakan berisi tindakan atau pola tindakan pejabat pemerintah
• Kebijakan adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh
pemerintah dan bukan apa yang bermaksud akan dilakukan
• Kebijakan publik bersifat positif dan bersifat negatif.
Kerangka Kebijakan
Menurut Ahli
1. Stakeholders
kebijakan (Pelaku)
2. Kebijakan publik (Konten)
Pelaku (
actor
)
1. Siapa saja yang memiliki kepentingan
(individu, kelompok, organisasi)
• Masalah dirumuskan
• Agenda kebijakan ditentuka
• Kebijakan dirumuskan
• Keputusan kebijakan diambil
• Kebijakan dilaksanakan
• Kebijakan dievaluasi
Konten
•
Masalah kebijakan itu
sendiri atau
Konteks
•
Faktor Situasional
•
Faktor Struktural
•
Faktor Budaya
SIFON (SUNAT LAKI-LAKI) NTT
• Gerakan anti tembakau semakin populer dan menarik perhatian masyarakat Jogjakarta. Sejak tahun 2011-2013, beberapa kegiatan telah dilakukan oleh kelompok penggiat anti tembakau yang tergabung dalam Forum Jogja Sehat Tanpa Tembakau (Forum JSTT). Forum ini terdiri dari berbagai kelompok yang berbeda-beda, dari akademisi, LSM, Pemerintah. Beberapa diantaranya ialah QTI (quit tobacco control), Dinas kesehatan Khususnya bidan promosi kesehatan, SIK, dan surveilan, DRPD, YKI, Forum anak sleman, FK UMY, Idea, dan lainnya.
• Dinkes dan QTI memiliki peran atau andil dalam kegiatan awal membangun upaya tobacco control, kemudian ikut serta menjadi bagian dari Forum JSTT. Forum ini, secara aktif mengawal isu anti tembakau melalui berbagai kegiatan, mulai dari riset penelitian, kampanye, diskusi, termasuk pendampingan rancangan naskah akademik peraturan daerah (Perda) kawasan tanpa rokok (KTR), hingga pada awal tahun 2013, perda KTR disetujui DPRD kota jogja agar dimasukkan dalam Program legislatif daerah (Prolegda). Dengan kata lain, DPRD berperan penting dalam menginisiasi Raperda dan isu KTR berhasil menjadi isu politik.
• Saat bersamaan, pada saat akan dilakukan penandatangan Raperda KTR pada awal tahun 2013 muncul kelompok masyarakat yang bernama “Masyarakat Kretek dan Petani
Masalah
Kebijakan
AKK
Presented by Firman, S.K.M., M.P.H
Semester Genap
Kesehatan
Dalam gambar ini
Berapa kotak
Dalam gambar ini
Berapa segita
Apakah ini
masalah Kesehatan
Menurut anda
Bisakah ini disebut
masalah kebijakan kesehatan
Menurut anda,
Masalah
Kebijakan
So
?
“ …. adalah pokok
persoalan (dari sekian pokok masalah yg
Masalah kebijakan &
Non Kebijakan
• Saling ketergantungan
• Subjektif
Contoh
Rumusan
Kebijakan
Masalah1.Pencarian masalah
2.Pendefinisian masalah 3.Spesifikasi masalah
4.Pengenalan masalah
Determinan
Kebijakan
Masalah1. Peraturan 2. Kesempatan 3. Kemampuan 4. Komunikasi 5. Kepentingan 6. Ideologi
• Model Hall
• Model Kindong
Model Penentuan
Model
Hall
karakteristik pokok yang dapat dipercayai pemerintah sebagai sesuatu yang harus diperhatikan, bahkan kewajiban
untuk campur tangan. Ex: dokter daerah tertinggal, kartus sehat
menyangkut ketersedian sumber daya (nakes,fasilitas, dan infrastruktur memadai)
menyangkut dukungan dari masyarakat (terutama yang memiliki kepentingan, minimal tidak
menghalangi)
Model
Kindong
Jendela
Politik
Agenda kebijakan terkait dengan situasi politik dan sifat organisasi, Dimana membuka kesempatan atau tertutupnya sebuah pokok
Alur Penentuan
Agenda kebijakan
Problem
Action
Policy Politic
Kebijakan KTR
Alur Penentuan
Kebijakan terkait
tenaga kesehatan
Does politics
cause policy
Does policy
cause politics
Politik & kekuasaan
Paritisipasi Masyarakat
Perhatian media
pada suatu masalah dapat membuka
kesempatan adanya kebijakan
Impelemntasi
Kebijakan
Firman, SKM., MPH
implementasi
•
Implementasi = Pelaksanaan
•
Implementasi kebijakan didefinisikan
asebagai yang apa yang terjadi antara
Study Case
Implementasi Kebijakan
•
Teori Kebijakan top down
•
Teori Kebijakan bottom up
TOP DOWN
• Teori ini menekankan pelaksanaan/ pembuat kebijakan di tingkat pusat
• Teori ini berawal dari anggapan adanya gap antara antara aspirasi dengan realita, sehingga cara
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yg baik bagi stakeolder tentang sistem yg diterapkan
• Sistem yg mengatur (bagaimana kesesuaian antara tujuan, tindakan, politik yg sesuai, administrasi,
teknis, keuangan tersedia, ranta
Kritik terhadap top down
•
Ekslusif atau mengabaikan peran aktor lain
seperti swasta, lsm, organisasi profesi, dan
lainnya.
•
Meminimalisir fungsi organisasi dibawa seperti
dinkes, staf, tenaga lapang
•
Cenderung overestimasi hasil/dampak kebijakan
•
Sulit diimplementasikan atau tidak praktis karena
Prasyarat Top Down
•
Keadaan eksterna tidak memberatkan
•
Sumber daya dan waktu cukup
•
Kebijakan didasarkan pada suatu teori dan
data yang mendukung
•
Satu pemahaman dan kesepakatan atas tujuan
•
Tugas dispesifikasn secara detail dan jelas
•
Mekanisme kontrol berjalan dan efektif
•
Saling ketergantungan
Pendekatan Bottom Up
•
Lipsky (1980) street level bereurats/ birokrasi
tingkat jalanan menganggap pentingnya
keluluasan orang bekerja dilapangan meski
lingkungan dan aturan yang mengikat.
•
Pendekatan ini berfokus pada pelibatan aktor
Top down Bottom up
Fokus Keputusan terpusat Keputusan menyebar
Aktor Dari puncak ke bawah dan dimulai dari pemerintah
Darii bawa ke atas, pemerintah dan non pemrerintah
Proses Proses rasional, dari masalah tingkat atas hingga pelaksanaan ditingkat bawah
Proses interaktif, dan kolaboratif dari tingkat bawaha hingga pusat, dimana kebijakan mungkin bisa berubaha slama implementasi
Evaluasi Derajat pengukuran harus jelas Kemungkinan bias /tidak jelas karena proses kebijakan yang
Principle Agent Theory
•
Principals ; Pembuat keputusan, Agent/agen:
perwakilan
•
Dalam konteks kebijakan, Pemerintah sering
mendelegasikan tugas mereka kepada
pegawai (pns) atau agen lain (manajer, dokter,
atau pihak swasta)
•
Agen ini memiliki keleluasaan dalam bekerja
Contoh
•
Dokter yang bekerja untuk
pemerintah/negara, mereka bekerja sebagai
principals sebagai pns, tp dalam banyak kasus
lebih taat kepada organisasi profesinya.
•
Kampus Negeri yang menjadi BHMN
•
RS/Puskesmas yang berubah status menjadi
Model implementasi Kebijakan
George C. Edward III
1. Komunikasi
2. Sumber daya
3. Disposisi
Model Implementasi Edward III
Komunikasi
Sumberdaya
Disposisi
Struktur Birokrasi
• Komunikasi, yaitu menunjuk bahwa setiap kebijakan akan dapat dilaksanakan dengan baik jika terjadi
komunikasi efektif antara pelaksana program
(kebijakan) dengan para kelompok sasaran (target group)
• Sumber daya, yaitu menunjuk setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai, baik SDM maufun SD financial.
• Disposisi, yaitu menunjuk karakteristik yang menempel erat kepada implementor kebijakan/program.
Implementasi Kebijakan
Van Meter & Van Horn
1.Standar dan sasaran kebijakan 2.Kinerja kebijakan
3.Sumber daya
4.Komunikasi antar badan pelaksana 5.Karakteristik badan pelaksana
Model Implementasi Kebijakan
Van Meter & Van Horn
Komunikasi Antar Organisasi
dan Pelaksana Kegiatan
Karakteristik Badan Pelaksana
Lingkungan Sosial, ekonomi
dan politik
Sikap Standar dan
Policy
http://site.google.com/site/kelasmanager
Siklus Kebijakan
Agenda Setting
Formulasi Kebijakan
Implementasi
E v a l u a s i K e b i j a k a n
Value/nilai seperti apa yg diharapkan, cara mengukurnya, siapa yang mengukur, dan alasan melakukannya.
Evaluation: Systematic assesment of value
• Melihat capaian program
• Alat untuk memperbaiki program melalui
indentifikasi faktor pendukung dan penghambat program
• Memperbaiki manajemen alokasi sumber daya (efisiensi)
• Menjamin akuntabilitas-efektifitas program
• Meniliai relevansi atau manfaat program
FUTURE
Kerangka analis kebijakan: W. Dunn
Message
•
Kebijakan sebagai proses
Contoh
Ada kebijakan / peraturan Ada SDM
Ada Dana
Ada Media Promosi
Sosialisasi Terbentuk tim Pelatihan
Media terpasang
Bebas KTR
• Peraturan
Proses
• Sosialisasi
Tipe Evaluasi Kebijakan
•
Evaluasi Semu (Pseudo)
•
Evaluasi Formal
Semu (pseudo)
Pendekatan yang menggunakan metode-metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid tentang hasil kebijakan, tanpa mempersoalkan lebih jauh tentang nilai dan manfaat dari hasil kebijakan tersebut bagi individu, kelompok sasaran, dan masyarakat dalam skala luas.
Formal
• Evaluasi formatif adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan pada awal atau saat proses pelaksanaan program. Dengan kata lain, evaluasi sementara. Bentuk kegiataanya lebih menekankan pada upaya memberi masukan, memonitor progres program
• Evaluasi Summatif adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan pada akhir program, menilai hasil atau dampak dari
Teoritis
Identifkasi
Konten evaluasi Pengukuran Dampak
Policy implementation evaluation may focus on a number of different areas, including:
1. Components of the logic model, such as inputs, activities and outputs... 2. Stakeholder attitudes, knowledge, and awareness.
• Melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk mereka yang terlibat dalam operasi program; mereka yang dilayani atau dipengaruhi oleh program; dan pengguna utama dari evaluasi.
• Jelaskan program, termasuk kebutuhan, diharapkan efek, kegiatan, sumber daya, sarana, konteks dan model logika.
• Fokus desain evaluasi untuk menilai masalah-masalah terbesar bagi para pemangku kepentingan saat menggunakan waktu dan sumber daya seefisien mungkin. Mempertimbangkan tujuan, sasaran, kegiatan.
• Mengumpulkan bukti kredibel untuk memperkuat penilaian evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut. Aspek-aspek pengumpulan bukti biasanya mempengaruhi persepsi kredibilitas: indikator, sumber, kualitas, kuantitas dan logistik.
• Membenarkan kesimpulan dengan bukti-bukti yang dikumpulkan dan menilainya sesuai nilai atau standar yang ditetapkan oleh pemangku kepentingan. Membenarkan kesimpulan atas dasar bukti dengan menggunakan lima elemen ini: standar, analisis / sintesis, interpretasi, penilaian dan rekomendasi.
• Memastikan penggunaan dan berbagi pelajaran dengan langkah-langkah: desain, persiapan, umpan balik, tindak lanjut dan pengembangan.
•Pihak Internal •Pihak Eksternal
Who
When
Inti Kegiatan
Evaluasi Kebijakan mencakup :
•
Melakukan penilaian
•
Menyusun strategi pendekatan
Politik
………..?
??
Psikologi
Teknis
Ekonomi
Terima kasih
Cari artikel terkait “evaluasi kebijakan/program kesehatan”
Caranya: masuk di schoolar google: ketik judul ditas Tugas anda:
Mereview atau menganalisis artikel tersebut dengan cara
Melihat konsep atau metode evaluasi yg digunakan. Kemudian Dicari hubungan dengan teori evaluasi terkait,
Kira2 apa kelebihan dan kelemahan dari artikel tsb.
Dan jangan lupa masukkan pendapat anda sendiri pada bagian
Akhir tugas anda,..misalnya “saya berpendapat bahwa “ Metode evaluasi pada artikel ini sangat jelas”….
Atau “ seharusnya evaluasi ini bisa dikembangkan pada sisi yang ….
Rekomendasi
Kebijakan
Rekomendasi : Saran yang menganjurkan (membenarkan, dan menguatkan)
FUTURE
KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN
1. Proses membangun informasi dari kebijakan yang dilaksanakan untuk kebijakan masa depan 2. Tujuan adalah memberikan alternatif kebijakan
yg paling unggul dibanding dengan alternatif kebijakan yg lain.
3. Pemilihan alternatif tsb harus mendasarkan pada seperangkat kriteria yg jelas dan transparan, sehingga ada alasan yg masuk akal bahwa suatu alternatif kebijakan dipilih atau ditolak
Model Rekomendasi
Perbandingan Lexicograph Ordering Method
Analisis Biaya & Manfaat
Metode Pro & Kontra
Non Nominated Method
Metode May
Pohon Keputusan Total Profit
Pilihan Publlik Penawaran & Permintaan
Ranking by Infection
Perbandingan
Semua alternatif kebijakan yang akan dievaluasi
dibandingkan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, kemudian dipilih salah satu alternatif
Case
Kriteria Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Demokratis Rendah (1) Rendah (1) Tinggi (3)
Partisipasi Masyarakat
Tinggi (3) Sedang (2) Tinggi (3)
Transparansi Sedang (2) Sedang (2) Sedang (2)
Responsibilitas Rendah (1) Rendah (1) Tinggi (1)
Total 7 6 9
Pemilihan Kepala Kampung
No Opsi Kebijakan
/Program Efektivitas Efisiensi
Suistainabi lity
Politic
interest Score
1
Pengadaan keran air depan rumah (tap water)***
3 Hari sehat untuk anak-anak (puskesmas)** (HAK)
2 1 2 2 7
4
Layanan Inspeksi sanitasi lingkungan ***
(LS)
3 3 4 2 12
5
Program lomba Rumah Sehat * (RS)
1 3 3 3 10
6 Program lintas diare**
Lexicographic
•
Yakni semua alternatif kebijakan diperbandingkan
dan dirangking berdasarkan suatu kriteria dari yg
paling penting (paling berbobot) atau important
criterion menuju kriteria yg kurang penting atau
bobotnya lebih rendah.
•
Dua atau lebih alternatif yg lolos pada kriteria
pertama dibandingkan lagi dengan menggunakan
kriteria ketiga.
•
Dalam hal ini analis kebijakan harus menyusun
rangking atau bobot dari semua kriteria yg
Pemerintah akan menaikkan Premi BPJS Kesehatan, maka komposisi atau kriteria penilaian:
1). Kerawanan Politik (bobot: 50%),
2). Penerimaan masyarakat (bobot 30%),
Non dominated
•
Yakni melakukan evaluasi terhadap semua
alternatif berdasarkan sejumlah kriteria yg
telah ditetapkan untuk mengetahui sejauh
mana memenuhi kriteria tersebut.
•
Alternatif yg rendah skornya disingkirkan dari
tahap evaluasi berikutnya.
•
Alternatif yg paling unggul pada semua
Biaya & Manfaat
• Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya perbandingan biaya dan manfaat dari setiap alternatif kebijakan
• Sehingga analis kebijakan dapat mengambil kebijakan yg paling rasional.
• Menghitung semua biaya dari setiap alternatif dan perkiraan dampak yg ditimbulkan dari setiap
kebijakan
1. Identifikasi jenis kebijakan
2. Menentukan semua dampak, baik yg (+)
maupun yg (-), baik sekarang maupun yg
akan datang
3. Menilai semua dampak yg mungkin terjadi
dalam Rp sedapat mungkin
4. Menghitung manfaat bersih (total manfaat
dikurangi total biaya)
Rumus
Rasio/Net
Benefit
Cost
=
Sebuah RS ingin membandingkan obat yang akan diberikan pada pasien dalam mengatasi hipertensi, analisis cost
benefit menunjukkan hasil sebagai berikut:
Dari perhitungan diatas, keduanya
memberikan rasio benefit: cost > 1 dan net benefit yang positif. Namun Obat B memberikan keuntungan lebih
dibandingkan Obat A.
Pro dan Kontra
1. Metode ini sangat sederhana karena hanya dengan cara mengidentifikasi semua argumen yg mendukung dan menolak dari setiap
alternatif kebijakan dan dinalisis yang mendapat banyak dukungan
Stakeholder Pro Netral Kontra
Bupati
Dinas Kesehatan
BNN Polisis
Mafia Narkoba
LSM
Bos Industri Night Club
Mantan Pengidap Narkoba
SO,
Alternatif Kebijakan (Banyak Opsi)
Metode (cara penentuan
POLICY BRIEF
Contoh
1. Proses pemilihan alternatif kebijakan membutuhkan perhatian yg cermat agar policy makers tidak terjebak pada pilihan yg hanya untuk kepentingan kelompok tertentu atau bias politik.