• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM_98c9721910_BAB VI11. Bab 6.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM_98c9721910_BAB VI11. Bab 6.pdf"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

VI - 1 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Kerangka Kelembagaan dan

Regulasi Kabupaten/Kota

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM Bidang Cipta Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

6.1 Kerangka Kelembagaan

(2)

VI - 2 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Peraturan Daerah tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Asahan merupakan amanat kententuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, yang menyatakan bahwa “Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah”.

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah membawa perubahan yang signifikan terhadap pembentukan Perangkat Daerah, yakni dengan prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing) berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyata di Daerah. Hal ini sejalan dengan prinsip penataan organisasi Perangkat Daerah yang rasional, proporsional, efektif dan efisien sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Daerah tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Asahan didasarkan pada pemikiran bahwa Daerah sebagai satu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai otonomi berwenang mengatur dan mengurus Daerahnya sesuai aspirasi dan kepentingan masyarakatnya sepanjang tidak bertentangan dengan tatanan hukum nasional dan kepentingan umum.

Besaran organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Asahan adalah untuk mengakomodasikan Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan dengan mempertimbangkan faktor jumlah penduduk, luasan wilayah, beban kerja dan kemampuan keuangan Daerah melalui proses pemetaan intensitas dan beban kerja urusan pemerintahan bersama kementerian dan lembaga pemerintah sebagai instansi pembina masing-masing urusan pemerintahan.

Dari hasil proses pemetaan intensitas dan beban kerja setiap bidang urusan pemerintahan tersebut, sesuai dengan besarannya skor intensitas dan beban kerjanya maka terbentuklah perangkat daerah Kabupaten Asahan dengan beberapa macam tipelogi.

(3)

VI - 3 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

penunjang Urusan Pemerintahan Daerah diwadahi dalam badan Daerah. Unsur penunjang yang khusus melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah diwadahi dalam Inspektorat. Sedangkan Kecamatan dibentuk sebagai Perangkat Daerah yang bersifat kewilayahan untuk melaksanakan fungsi koordinasi kewilayahan dan pelayanan tertentu yang bersifat sederhana dan intensitas tinggi.

- Administrasi Pemerintahan

Susunan pemerintahan Kabupaten Asahan periode 2014–2019 terdiri dari Bupati, Wakil Bupati, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. Sekretariat DPRD yang dipimpin oleh Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota diangkat dan diberhentikan oleh Bupati/Wali Kota dengan persetujuan DPRD Kabupaten/Kota.

Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah dipimpin oleh kepala badan, kepala kantor, atau kepala rumah sakit umum daerah yang diangkat Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah.

(4)

VI - 4 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Gambar 6.1

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Asahan

- Pegawai Negeri Sipil (PNS)

(5)

VI - 5 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Tabel VI - 1

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Asahan Tahun 2016

No Instansi Pemerintah Dinas/ Jenis Kelamin Jumlah

Pria Wanita

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Sekretariat Daerah 76 43 119

2 Sekretariat DPRD 36 25 61

3 Sekretariat KPU 6 4 10

4 Sekretariat KORPRI 4 - 4

5 Dinas Otonom 501 304 805

6 Badan 296 166 462

7 Kantor 166 212 378

8 UPT Dinas Pendidikan Kec. 85 40 125

9 Kecamatan 215 125 340

10 Kelurahan 85 111 196

11 Puskesmas dan RSU 86 608 694

12 Pengawas 95 35 130

13 Guru TK 3 30 33

14 Guru SD 667 2 401 3 068

15 Guru SLTP 327 599 926

16 Guru SLTA - - -

17 Guru SMK - - -

Jumlah 2648 4703 7351

Sumber : Kabupaten Asahan Dalam Angka 2017

Tabel VI - 2

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Menurut Tingkat Pendidikan (orang),

Tahun 2016

No Instansi PemerintahDinas/ Tingkat Pendidikan

SD SMP SMA SM/DIII S1 S2 S3 Jmlh

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Sekretariat Daerah 5 2 35 1 63 13 - 119

2 Sekretariat DPRD 3 1 22 2 32 1 - 61

3 Sekretariat KPU - - 4 - 5 1 - 10

4 Sekretariat KORPRI - - 2 - 2 - - 4

5 Dinas Otonom 12 13 218 76 431 55 - 805

6 Badan 6 12 127 49 232 36 - 462

7 Kantor 12 18 116 123 99 10 - 378

(6)

VI - 6 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

9 Kecamatan 5 15 185 15 103 17 - 340

10 Kelurahan 2 1 92 8 91 2 - 196

11 Puskesmas dan RSU - 1 104 469 119 - - 694

12 Pengawas - - - 16 78 36 - 130

13 Guru TK - - 12 8 13 - - 33

14 Guru SD 39 40 693 949 1345 2 - 3068

15 Guru SLTP 1 7 47 147 689 35 - 926

16 Guru SLTA - - -

17 Guru SMK - - -

Jumlah 88 115 1691 1880 3366 211 - 7351

Sumber : Kabupaten Asahan Dalam Angka 2017

Gambar 6.2

Persentase Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016

Sumber : Kabupaten Asahan Dalam Angka 2017

(7)

VI - 7 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Tabel VI - 3

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Dinas Instasi Pemerintah dan Golongan di Kabupaten Asahan,Tahun 2016

N o

Dinas/ Instansi Pemerintah

Golongan

I II III IV

JLH

A B C D JLH A B C D JLH A B C D JLH A B C D JLH

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)

1 Sekretariat Daerah - 5 - 1 6 3 7 8 4 22 22 26 9 14 71 1 10 8 1 20 119

2 Sekretariat DPRD - 1 3 - 4 - 14 3 1 18 21 3 1 9 34 - 5 - - 5 61

3 Sekretariat KPU - - - 5 - - 4 9 - 1 - - 1 10

4 Sekretariat KORPRI - - - 1 - - 1 - 2 1 - 3 - - - 4

5 Dinas Otonom 3 2 7 1 13 29 38 44 47 158 92 127 107 201 527 60 34 13 - 107 805

6 Badan - 3 4 2 9 14 33 21 23 91 47 69 41 120 277 56 18 11 - 85 462

7 Kantor 2 2 10 4 18 18 28 69 46 161 45 27 35 65 172 16 8 - 3 27 378

8 UPT Dinas Pendidikan Kecamatan - - - 13 9 11 3 36 8 24 15 19 66 23 - - - 23 125

9 Kecamatan - 4 4 6 14 15 80 14 14 123 19 28 44 81 172 23 8 - - 31 340

10 Kelurahan - - - 1 1 7 15 16 3 41 21 55 53 25 154 - - - 196

11 Puskesmas dan RSU 18 2 - - 20 14 3 121 96 234 106 58 83 193 440 - - - 694

12 Pengawas - - - 1 - 1 3 3 3 6 15 98 16 - - 114 130

13 Guru TK - - - 1 - 1 14 1 5 7 27 5 - - - 5 33

14 Guru SD 2 - 3 4 9 155 55 107 51 368 342 140 210 257 949 1 696 46 - - 1742 3068

15 Guru SLTP - - 1 3 4 5 7 19 16 47 158 154 76 80 468 403 4 - - 407 926

16 Guru SLTA - - - -

17 Guru SMK - - - -

(8)

VI - 8 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

- DPRD

Anggota DPRD Kabupaten Asahan pada tahun 2016 hasil Pemilu Legislatif tahun 2014 menghasilkan 45 orang anggota DPRD Kabupaten Asahan yang terdiri dari 8 orang dari Fraksi Partai Golkar, 7 orang dari Fraksi PDI Perjuangan, 6 orang dari Fraksi PAN, 6 orang dari Fraksi Partai Demokrat, 5 orang dari Fraksi Partai Gerindra, 4 orang dari Fraksi Partai Hanura, 3 orang dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan sisanya dari Fraksi PPP, Fraksi Partai Bulan Bintang, dan dari Fraksi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Dari 45 orang tersebut 7 orang diantaranya adalah perempuan yaitu dari Fraksi Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai Hanura, Partai PPP, masing-masing 1 orang dan Fraksi PDI Perjuangan 2 orang

Tabel VI - 4

Banyaknya Anggota DPRD Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin di Kabupaten Asahan, 2016

No Partai Politik

Jumlah

Laki-laki Perempuan Total Persentase

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Partai Golkar 7 1 8 18

2 Partai PDI-Perjuangan 5 2 7 16

3 Partai PAN 5 1 6 13

4 Partai Demokrat 5 1 6 13

5 Partai Gerindra 5 - 5 11

6 Partai Hanura 3 1 4 9

7 Partai Keadilan Sejahtera 3 - 3 7

8 PPP 1 1 2 4

9 Partai Bulan Bintang 1 - 1 2

10 Partai Nasdem 1 - 1 2

11 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 2 - 2 4

Jumlah 38 7 45 100

(9)

VI - 9 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Gambar 6.3

Persentase Komposisi Anggota DPRD Kabupaten Asahan Menurut Fraksi Tahun 2016

Sumber : Kabupaten Asahan Dalam Angka 2017

6.1.1 Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Asahan

Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang akan dijabarkan terkait dengan struktur, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya. Sesuai Peraturan Bupati Asahan nomor 7 Tahun 2016 tentang susunan organisasi dan tatakerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan, susunan organisasi Kabupaten Asahan adalah sbb:

a. Sekretariat Daerah Kabupaten;

Merupakan Sekretariat Daerah Kabupaten, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penyusunan kebijakan dan pengordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif.

b. Sekretariat DPRD Kabupaten;

(10)

VI - 10 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

administratif legislatif dan pelayanan administrasi pemerintahan daerah Kabupaten.

c. Inspektorat Daerah Kabupaten;

Merupakan Inspektorat Daerah Kabupaten, menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pembinaan dan pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah.

d. Dinas Daerah Kabupaten terdiri dari: 1. Dinas Pendidikan;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendidikan, dan kebudayaan. 2. Dinas Kesehatan;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan. 3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum, dan penataan ruang, pertamanan dan penerangan.

4. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perumahan, kawasan permukiman, dan pertanahan.

5. Satuan Polisi Pamong Praja;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketentraman, ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat dan pemadam kebakaran.

6. Dinas Sosial;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial. 7. Dinas Ketenagakerjaan;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan, Perindustrian dan Transmigrasi.

8. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

9. Dinas Ketahanan Pangan;

(11)

VI - 11 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

10. Dinas Lingkungan Hidup;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup, kehutanan, persampahan dan sumberdaya mineral.

11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.

12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

13. Dinas Perhubungan;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perhubungan. 14. Dinas Komunikasi dan Informatika;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang komunikasi, informatika, bidang statistik, dan persandian.

15. Dinas Koperasi dan Perdagangan;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, dan bidang perdagangan.

16. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu; Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu.

17. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kepemudaan, olahraga dan pariwisata.

18. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perpustakan dan bidang kearsipan.

19. Dinas Perikanan;

Menyelenggarakann urusan pemerintahan bidang perikanan dan kelautan. 20. Dinas Pertanian;

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pertanian, perkebunan dan penyuluhan.

(12)

VI - 12 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang peternakan dan kesehatan hewan.

e. Badan Daerah Kabupaten terdiri dari:

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

Melaksanakan fungsi penunjang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan.

2. Badan Kepegawaian Daerah;

Melaksanakan fungsi penunjang kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.

3. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah;

Melaksanakan fungsi penunjang pengelolaan keuangan dan aset daerah. 4. Badan Pengelola Pendapatan Daerah;

Melaksanakan fungsi penunjang pengelolaan pajak dan retribusi daerah. f. Kecamatan terdiri dari:

1. Kecamatan Aek Kuasan;

2. Kecamatan Aek Ledong;

3. Kecamatan Aek Songsongan;

4. Kecamatan Air Batu;

5. Kecamatan Air Joman;

6. Kecamatan Bandar Pasir Mandoge;

7. Kecamatan Bandar Pulau;

8. Kecamatan Buntu Pane;

9. Kecamatan Kota Kisaran Barat;

10.Kecamatan Kota Kisaran Timur;

11.Kecamatan Meranti;

12.Kecamatan Pulau Rakyat;

13.Kecamatan Pulo Bandring;

14.Kecamatan Rahuning;

15.Kecamatan Rawang Panca Arga;

16.Kecamatan Sei Dadap;

17.Kecamatan Sei Kepayang;

18.Kecamatan Sei Kepayang Barat;

(13)

VI - 13 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

20.Kecamatan Setia Janji;

21.Kecamatan Silau Laut;

22.Kecamatan Simpang Empat;

23.Kecamatan Tanjung Balai;

24.Kecamatan Teluk Dalam;

25.Kecamatan Tinggi Raja.

6.1.2 Organisasi Perangkat Daerah Yang Terkait Bidang Cipta Karya

A. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) adalah merupakan unsur Perencanaan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh Kepala Badan, berkedudukan dibawah dan tanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Tugas, Fungsi dan Struktur organisasi Bappeda Kabupaten Asahan adalah sebagai berikut:

1. Badan Daerah berkedudukan sebagai unsur penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

2. Badan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan yang menjadi kewenangan Daerah.

3. Badan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi : a. Penyusun kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis dengan lingkup tugasnya;

d.Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya ; dan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai tugas dan fungsinya. 4. Badan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan Daerah yang berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(14)

VI - 14 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang; d.Sub Bagian; e. Sub Bidang; dan

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas membantu Bupati melalui sekretaris daerah dalam mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan teknis daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah secara makro dan bidang penelitian dan pengembangan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud kepala badan mempunyai fungsi : a. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan

pembangunan daerah;

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan daerah;

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah;

d.Mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan antar perangkat daerah dan satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintah daerah;

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama-sama dengan perangkat daerah terkait di bawah pimpinan sekretaris daerah;

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan penelitian dan pengembangan untuk kepentingan perencanaan pembangunan di daerah;

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemantauan/monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan di daerah;

h. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerja sama perencanaan pembangunan antar daerah;

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan

(15)

VI - 15 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

k. Mengkoordinasikan pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional; l. Mengkoordinasikan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang tata usaha; m.Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas lain dalam rangka perencanaan

sesuai dengan petunjuk kepala daerah; dan

n. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud Kepala Badan dibantu oleh :

a. Sekretaris;

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; - Sub Bagian Keuangan;

- Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan. b. Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi;

- Sub Bidang Pertanian, Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan; - Sub Bidang Perdagangan, Perindustrian, Tenaga Kerja dan Koperasi; - Sub Bidang Penanaman Modal, Perizinan dan Pariwisata.

c. Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Sumber Daya Manusia; - Sub Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga; - Sub Bidang Kesehatan dan Sosial;

- Sub Bidang Pemerintahan Umum.

d.Kepala Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah; - Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Pengembangan Wilayah;

- Sub Bidang Lingkungan Hidup, Perumahan dan Permukiman; - Sub Bidang Perhubungan , Komunikasi dan Informatika. e. Kepala Bidang Evaluasi;

- Sub Bidang Monitoring, Evaluasi, Pelaporan; - Sub Bidang Penyusunan Dokumen Perencanaan; - Sub Bidang Sistem Perencanaan.

f. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan; dan - Sub Bidang Analisis Data;

- Sub Bidang Pengkajian Infrastruktur;

(16)

VI - 16 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Gambar 6.4 Bagan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Asahan

Sumber : Peraturan Bupati Asahan Nomor 34 Tahun 2016

DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN

(17)

VI - 17 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

B. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang meliputi perencanaan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan serta pelayanan bidang bina marga, bidang tata ruang dan cipta karya, bidang pertamanan dan penerangan jalan, bidang pengairan, bidang peralatan dan logistik.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan perencanaan yaitu segala usaha dan kegiatan pengumpulan, pengelolaan dan penilaian, pemutakhiran data serta penyusunan perencanaan program dan perumusan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Bupati;

b. Mengkoordinasikan penyusunan dan perumusan rencana program dan kegiatan dalam rangka penetapan kebijakan teknis di dinas pekerjaan umum dan penataan ruang;

c. Mengkoordinasikan perencanaan teknis, pelaksanaan, pemeliharaan, rehabilitasi, sarana dan prasarana dan perawatan serta penyiapan peralatan dan perbengkelan;

d. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan, pembangunan dan peyuluhan, dan kebijakan teknis di dinas pekerjaan umum dan penataan ruang;

e. Melakukan pengawasan dan pengendalian di dinas pekerjaan umum dan penataan ruang;

f. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan evaluasi untuk peningkatan kinerja di dinas pekerjaan umum dan penataan ruang;

g. Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pedesaan yang berbasis masyarakat;

h. Mengkoordinasikan pengawasan, yaitu segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengamanan atas pelaksanaan tugas pokok sesuai peraturan perundangan yang berlaku;

(18)

VI - 18 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

j. Mengkoordinasikan pengelolaan administrasi meliputi kegiatan bidang ketatausahaan, umum dan keuangan;

k. Mengkoordinasikan pengelolaan pemakaian kekayaan daerah; dan

l. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri dari : 1. Kepala;

2. Sekretariat;

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. 3. Bidang;

a. Bidang Bina Marga;

- Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan;

- Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan; dan - Seksi Pengendalian Mutu.

b. Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya; - Seksi Tata Ruang;

- Seksi Cipta Karya; dan

- Seksi Bangunan Gedung dan Jasa Kontruksi. c. Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan;

- Seksi Pertamanan;

- Seksi Penerangan Jalan; dan - Seksi Fasilitas Umum. d.Bidang Pengairan;

- Seksi Pengairan dan Irigasi;

- Seksi Pengembangan Sumber Daya Air; dan

- Seksi Perawatan, Pemeliharaan Pengairan dan Irigasi.

e. Bidang Peralatan dan Logistik. - Seksi Laboratorium;

- Seksi Perbengkelan dan Logistik; dan

- Seksi Pengawasan Peralatan.

(19)

VI - 19 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menyampaikan laporan tertulis pelaksanaan tugas atau laporan kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah setiap bulan dan atau secara periodik (triwulan dan semester).

Setiap pimpinan Sekretariat, Bidang, Sub Bagian, Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bertanggung jawab untuk :

a. Memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas; dan

(20)

VI - 20 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Gambar 6.5

Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Sumber: Peraturan Bupati Asahan Nomor 34 Tahun 2016

(21)

VI - 21 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

C. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan dalam bidang perumahan rakyat, dan kawasan permukiman serta pertanahan yang meliputi perencanaan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan serta pelayanan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada angka 1, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai fungsi:

a. Mengkoordinasikan Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana kabupaten;

b. Memfasilitasi penyediaan rumah bagi masyarakat yang terkena relokasi program pemerintah daerah Kabupaten;

c. Mengkordinasikan penyusunan dan menyediakan data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat Kabupaten;

d. Mengkoordinasikan penerbitan izin pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman;

e. Mengkordinasikan penyiapan prsaranan dan sarana pembangunan bagi masyarakat berpenghasilan rendah;

f. Mengkordinasikan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahan kumuh dan permukiman kumuh;

g. Memfasilitasi kerja sama antar pemerintah Kabupaten dan Badan hokum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman;

h. Mengkoordinasikan penerbitan sertifikat kepemilikan bangunan gedung (SKBG);

i. Mengkoordinasikan Penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas di bawah 10 (sepuluh) ha;

j. Mengkoordinasikan Pencegahan perumahan dan kawasan permukiman kumuh pada daerah kabupaten;

k. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan perumahan rakyat dan kawasan permukiman;

(22)

VI - 22 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

m. Mengkoordinasikan pelaksanaan urusan pertanahan terkait dengan pengadaan tanah, inventarisasi tanah dan permasalahan tanah.

n. Mengkoordinasikan pengelolaan administrasi umum, Perencanaan, kepegawaian dan keuangan;

o. Mengkoordinasikan pelaksanaan UPT dinas; dan

p. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dibantu oleh:

a. Sekretaris;

b. Kepala Bidang Perumahan;

c. Kepala Bidang Kawasan Permukiman; d.Kepala Bidang Pertanahan;

(23)

VI - 23 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Gambar 6.6

Bagan Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

(24)

VI - 24 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

6.1.3 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya. Pada bagian ini diuraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, terkait komposisi pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya.

Kelembagaan non pemerintah yang terkait dengan RPIJM di Kabupaten Asahan adalah Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang dibentuk oleh program PNPM- Perkotaan di masing-masing kelurahan yang mendapat program yang bersangkutan. BKM telah menyusun program–program infrastruktur terkait dengan penanggulangan kemiskinan (Pronangkis). Program – program yang telah disusun oleh BKM dan belum bisa dilaksanakan fisiknya khususnya bidang keciptakaryaan menjadi bahan masukan dalam penyusunan RPIJM Kabupaten Asahan

6.2

Analisis Kelembagaan

Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian ini menguraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.

6.2.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya.

(25)

VI - 25 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

6.2.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Perangkat peraturan daerah yang mendukung penyelenggaraan RPIJM sangat terbatas.

6.2.3 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Kualitas SDM di Pemerintah Kabupaten Asahan pada dasarnya sudah cukup memadai hal ini dapat dilihat dari pendidikan pegawai yang ada. Sebagian besar pegawai berpendidikan S1, masalah yang timbul adalah posisi ketua / kepala pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah di jabat oleh pejabat yang baru sehingga memerlukan penyesuaian dan peningkatan kapasitas pada tingkatan sistem, tingkatan kelembagaan dan tingkatan individu. Dari sisi kuantitas jumlah tenaga dibidang IT software masih terbatas , hal ini akan dapat menghambat proses perencanaan khususnya dari sisi pencapaian target waktu.

6.2.4 Analisis SWOT Kelembagaan

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT.

(26)

VI - 26 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategi W-T).

Berdasarkan informasi yang disusun dari pertanyaan serta analisis tentang keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan. Perumusan strategi bidang kelembagaan berdasarkan Analisis SWOT diharapkan dapat menjadi acuan dalam rencana pengembangan kelembagaan.

Tabel VI - 5

Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang (O)

a.Sebagai salah satu Ka-bupaten yang terluas di Provinsi Sumatera Utara memiliki akses yang

cukup baik untuk

meningkatkan kualitas SDM pemerintah.

b.Terdapat peraturan

yang memberikan kewe-nangan terhadap daerah untuk mengurus daerah nya, termasuk peningka-tan kualitas, kuantitas dsb. dinas daerah memiliki Etos Kerja yang cukup baik.

b.Koordinasi antara lembaga teknis dan dinas daerah berjalan

Strategi SO (Kuadran 1) Memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk memaksimalkan dan terus meningkatkan kualitas SDM, Etos kerja, dsb.

Strategi ST (Kuadran 2) a.Pemberdayaan SDM dengan maksimal,

me-nghasilkan

kesejah-teraan dan

(27)

VI - 27 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

cukup baik.

c.Tingkat pendidi-kan SDM cukup baik teruta-ma SDM di Bappeda Kabupaten Asahan d.Lembaga daerah dan dinas daerah telah memiliki tupoksi yang jelas

Kelemahan (W)

a.Kualitas staff (dari kasie kebawah) belum memadai.

b.Penempatan pegawai belum sesuai dengan latar belakang pendi-dikan

StrategiWO (Kuadran 3) Memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk meingkatkan kualitas staff

Strategi WT (Kuadran 4) Mengikuti pelatihan ter-hadap peningkatan staff yang masih mem-punyai latar belakang pendi-dikan yang belum sesuai.

6.3 Rencana Pengembangan Kelembagaan

Bagian ini menguraikan rencana dan usulan kelembagaan Pemerintah kabupaten/ kota yang menangani bidang Cipta Karya. Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT sebelumnya, maka dapat dirumuskan tiga kelompok strategi meliputi strategi pengembangan organisasi, strategi pengembangan tata laksana, dan strategi pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, dapat dikembangkan rencana pengembangan kelembagaan di daerah.

A. Rencana Pengembangan Keorganisasian

Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian, dengan mengacu pada analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan efisiensi yang akan tercipta dari penataan struktur organisasi dan tupoksinya.

(28)

VI - 28 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan organisasi di masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya bidang Cipta Karya.

Berdasarkan strategi di atas, maka rencana pengembangan keorganisasian di Kabupaten Asahan adalah sebagai berikut:

1) Meningkatkan kinerja manajemen bidang cipta karya dalam perencanaan, pelaksanaan dan monev;

2) Meningkatkan jumlah pegawai untuk mengikuti pelatihan dan bimtek bidang cipta karya;

3) Mengalokasikan dana APBD yang ada didukung dengan sumber pendanaan lainnya seperti dari APBD Provinsi, APBN Pusat, swasta melalui dana CSR serta lembaga donor untuk meningkatkan pelayanan sanitasi;

4) Bekerjasama dengan instansi terkait lainnya untuk melakukan tindakan hukum bagi masyarakat atau badan usaha yang melakukan pelanggaran Perda yang terkait dengan isu-isu lingkungan;

5) Bekerjasama dengan instansi terkait lainnya melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat terkait isu-isu lingkungan termasuk Perda;

6) Memelihara dan menjaga ketersediaan dan kemampuan pelayanan administrasi secara konsisten sesuai standar pelayanan minimal;

7) Mempertahankan dan meningkatkan kondisi sarana dan prasarana aparatur yang ada dalam jangka panjang;

8) Mempertahankan dan menyusun secara konsisten dan berkelanjutan pelaksanaan sistem organisasi kelembagaan dan ketersediaan laporan;

9) Menggali aspirasi masyarakat melalui berbagai pertemuan dan forum diskusi/SKPD sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

10) Mengembangkan regulasi yang berkaitan dengan standar operasional pelayanan.

B. Rencana Pengembangan Tata Laksana

(29)

VI - 29 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

Usulan peraturan daerah baru untuk mendukung penyelenggaraan program pembangunan prasarana kota di Kabupaten Asahan adalah sebagai berikut :

a. Peraturan Daerah tentang Mekanisme Penyelenggaraan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya;

b. Peraturan Daerah tentang Rusunawa; c. Peraturan Daerah tentang Drainasee; d. Peraturan Daerah tentang Persampahan; e. Peraturan Daerah tentang Sanitasi;

f. Peraturan Daerah tentang Tata Bangunan dan Lingkungan.

C. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan mengacu pada analisis SWOT, antara lain diperlukan perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan kompetensi individu dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian, maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Selain itu, rencana pengembangan SDM dapat dilakukan dengan peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang Cipta Karya, dalam rangka peningkatan kualitas SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU.

(30)

VI - 30 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

D. Rencana Pengembangan Prasarana dan Sarana Kerja

Usulan program untuk peningkatan prasarana dan sarana kerja adalah berupa penambahan ruang kerja dan peralatan kantor pada Bappeda Kabupaten Asahan Dinas PU Kabupaten Asahan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.

6.4 Rencana Sistem Prosedur Antara Instansi

6.4.1 Rencana Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM

Penjabaran Fungsi, Tugas serta Tanggung Jawab antar instansi terkait yang diusulkan : (1) Bappeda Kabupaten Asahan

Sebagai perencanaan penyelenggaraan Pemerintah Daerah maka kaitannya dengan RPIJM Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab Bappeda adalah sbb :

a. Melakukan koordinasi terhadap semua sektor yang termasuk dalam investasi prasarana kota bidang PU/Cipta Karya.

b. Menetapkan kebijakn serta target pembangunan prasarana kota jangka menengah bidang PU/Cipta Karya

c. Memadukan usulan infrastruktur yang diusulkan oleh masing – masing instansi d. Melakukan kajian terhadap kemampuan keuangan daerah dalam

membiayai pembangunan prasarana kota bidang PU/Cipta Karya.

e. Melakukan kajian terhadap kemampuan kelembagaan daerah dalam pembangunan prasarana kota bidang PU/Cipta Karya.

f. Mengajukan usulan RPIJM bidang PU/Cipta Karya kepada Walikota serta DPR untuk mendapatkan persetujuan.

g. Mensosialisasikan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya yang telah ditetapkan kepada semua pihak yang terkait.

h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPIJM yang telah dilaksanakan.

(2) Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Asahan

a. Melakukan pendataan dan evaluasi terhadap prasarana kota (drainase, sanitasi, penataan bangunan dan linkungan) yang telah dilakukan;

(31)

VI - 31 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

c. Melakukan pendataan serta menyusun kebutuhan personil, prasarana dan sarana kerja dalam penyelenggaraan RPIJM;

d. Mengajukan usulan RPIJM untuk prasarana kota yang menjadi tanggung jawab DPU Kabupaten Asahankepada Bappeda Kabupaten Asahan;

e. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPIJM yang telah dilaksanakan.

(3) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

a. Melakukan pendataan dan evaluasi terhadap pengembangan Perumahan/ permukiman yang telah terbangun;

b. Menyusun RPIJM untuk pengembangan Perumahan/permukiman di

Kabupaten Asahan;

c. Melakukan pendataan serta menyusun kebutuhan personil, prasarana dan sarana kerja dalam penyelenggaraan RPIJM;

d. Mengajukan usulan RPIJM untuk pengembangan perumahan/permukiman Kabupaten Asahan kepada Bappeda Kabupaten Asahan;

e. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPIJM yang telah dilaksanakan.

6.4.2 Rencana Umum Tindakan Peningkatan Kelembagaan

Rencana tindakan yang dibutuhkan dalam rangka peningkatan kelembagaan di Kabupaten Asahan diprioritaskan pada peningkatan kapasitas aparatur dalam melaksanakan penyusunan program pembangunan, baik jangka menengah maupun jangka panjang.

6.5

Kerangka Regulasi

(32)

VI - 32 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

6.5.1 Amanat Perundangan Terkait Dengan Keciptakaryaan

Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya mengacu pada Undang-Undang yang berlaku. Adapun amanat perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan antara lain:

1) Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

 Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, maka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan pada: (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan air minum dan sanitasi; (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat; (3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional; dan (4) penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.

 Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha; Pengembangan perumahan dan permukiman.

 Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya penyediaan air minum untuk kebutuhan dasar pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung pertanian; Pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang; Terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh.  Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan

sarana pendukung bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh.

 Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

 Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) yang dioperasikan dengan sistem pembuangan terbuka (open dumping) paling lama lima (5) tahun terhitung sejak diberlakukannya UU ini.

(33)

VI - 33 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

pendauran ulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.

2) Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman  UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan & pembiayaan, dan peran masyarakat.

 Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya pencegahan, terdiri dari pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatan kualitas permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali.

3) Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun

 Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan, pembangunan, penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas, pengendalian, kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, pendanaan dan sistem pembiayaan, dan peran masyarakat.

4) Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

 Bangunan gedung harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Sistem penghawaan, pencahayaan, dan pengkondisian udara dilakukan dengan prinsip-prinsip penghematan energi (amanat green building).

 Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.

 Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia merupakan keharusan bagi semua bangunan gedung.

5) Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

 Infrastruktur air minum, air limbah permukiman, persampahan, merupakan bagian dari sistem jaringan prasarana yang mendukung sistem permukiman dan membentuk struktur ruang kota.

(34)

VI - 34 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

6) Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

 Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan Urusan Pemerintahan yang wajib diselenggarakan seluruh Daerah dan bersifat Pelayanan Dasar untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negara. Pemda telah diamanatkan untuk memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sehingga mendapat perlakuan khusus dalam penyusunan kelembagaan, perencanaan dan penganggaran di pusat dan di daerah.

 Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, sekaligus mendukung indikator kinerja utama kementerian dan kinerjanya akan dikontrol secara ketat oleh berbagai stakeholders.

 Dalam pembangunan bidang infrastruktur permukiman, Pemerintah Pusat memiliki kewenangan untuk mengembangkan sistem permukiman secara nasional, lintas provinsi, atau untuk kepentingan strategis nasional. Pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota ditunjukan pada tabel berikut:

Tabel VI-6

Pembagian Kewenangan Antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota

Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota

Permukiman a. Penetapan sistem pengemba-ngan infrastruktur permukiman secaranasional.

b.Penyelenggaraan infrastruk-tur pada permukiman dika-wasan strategisnasional

Gedung a. Penetapan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional

b. Penyelenggaraan bangunan ge-dung untuk kepentingan stra-tegis nasional dan penyeleng-garaan bangunan gedung fungsi khusus

a. Penetapan bangunan gedung untuk kepentingan strategis Daerah Provinsi

b. Penyelenggaraan bangunan gedung untuk kepentigan strategis Daerah Provinsi

a. Penetapan pengembangan system penataan bangunan dan lingkungan secara nasional

b. Penyelenggaraan penataan

Penyelenggaraan penataan ba-ngunan dan lingkungan di kawasan strategis Daerah pro-vinsi dan penataan bangunan dan

(35)

VI - 35 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

bangunan dan lingkungannya di

kawasan strategis nasional lingkungan lintas daerah Air Minum a. Penetapan pengembangan

SPAM secara nasional

b. Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas Daerah provinsi, dan SPAM untuk kepentingan strategis nasional

Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas daerah kabupaten/ kota

Pengelolaan dan pengem-bangan SPAM di daerah kabupaten/kota

Air Limbah a. Penetapan pengembangan sys-tem pengelolaan air limbah domestik secara nasional

b. Pengelolaan dan pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik lintas daerah provinsi, dansistem pengelolaan air limbah domestik untuk kepentingan strategis nasional

Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik regional

Pengelolaan dan pengem-bangan sistem air limbah domestik dalam daerah kabupaten/kota

Persampahan a. Penetapan pengembangan sis-tem pengelolaan persampahan secara nasional

b. Pengembangan sistem penge-lolaan persampahan lintas daerah provinsi dan sistem pengelolaan persampahan untuk kepentingan strategis nasional

Pengembangan sistem dan

pe-ngelolaan persampahan regional Pengembangan dan pengelolaan persam-sistem pahan dalam daerah kabupaten/kota

Drainase a. Penetapan pengembangan sys-tem drainase secara nasional

b. Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase lintas daerah provinsi dansistem drainase untuk kepentingan strategis nasional

Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung dengan sungai lintas daerah kabupaten/kota

Pengelolaan dan pengem-bangan sistem drainase yang terhubung dengan sungai dalam daerah kabupaten/kota

Sumber:Renstra DJCK 2015-2019, SE Dirjen Cipta Karya Nomor : 50/SE/Dc/2016

Di samping Undang-Undang tersebut, Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya juga mengacu pada peraturan pelaksana dalam bentuk Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, maupun Peraturan Menteri PUPR. Adapun peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya antara lain:

1) PP No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan Gedung);

2) PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 3) PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan

Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;

4) PP No. 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

5) PP No. 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air;

(36)

VI - 36 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

7) Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, dengan perubahannya Perpres No. 13 Tahun 2010 dan Perpres No. 56 Tahun 2011;

8) Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;

9) Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca;

10) Perpres No. 185 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi;

11) Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

12) Perpres No. 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

13) Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;

14) Permen PU No. 21/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);

15) Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;

16) Permen PU No. 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

17) Permen PU No. 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP); 18) Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan

Perawatan Bangunan Gedung;

19) Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung;

20)Permen PU No. 18/PRT/M/2012 Tentang Pedoman Pembinaan

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

(37)

VI - 37 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

22)Permen PU No. 13/PRT/M/2013 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

23)Permen PU No. 1/PRT/M/2014 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

24)Permen PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan;

25)Permen PU No. 25/PRT/M/2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum;

26)Permen PUPR No. 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau;

27)Permen PUPR No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur;

28)Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

29)Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 30)Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan; 31) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum.

6.5.2 Regulasi Daerah Kabupaten Asahan

Regulasi atau peraturan adalah suatu cara yang digunakan untuk mengendalikan masyarakat dengan aturan tertentu. Regulasi daerah diantaranya adalah Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) yang dibuat oleh pemerintah daerah provinsi dan kabupaten atau kota. Perda termasuk dalam peraturan perundang-undangan karena sejalan dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Daerah dibuat untuk melaksanakan peraturan perundangan yang lebih tinggi, Perda juga dibuat dalam rangka melaksanakan kebutuhan daerah.

(38)

peraturan-VI - 38 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) 2018 - 2022

peraturan yang ada di daerah Kabupaten Asahan sebagimana dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel VI-7 Regulasi Daerah Kabupaten Asahan

No Peraturan Jenis Judul Perda/Perkada Nomor Keterangan

1. Peraturan Bupati Penghapusan Piutang Pajak Daerah 35 Tahun 2015

2. Peraturan Daerah Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 8 Tahun 2014

3. Peraturan Daerah Perusahaan air Minum Tirta Silaupiasa 4 Tahun 2014

4. Peraturan Daerah Retribusi Jasa Usaha 13 Tahun 2011

5. Peraturan

Daerah Pajak Parkir 2 Tahun 2011

6. Peraturan Daerah Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 3 Tahun 2011

7. Peraturan Daerah Pajak Air Tanah 4 Tahun 2011

8. Peraturan Daerah Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 5 Tahun 2011

9. Peraturan Daerah Tentang Pencabutan Beberapa Perda Kab. Asahan Mengenai Retribusi Daerah

7 Tahun 2011

10. Peraturan Daerah Perubahan Atas Perda No 12 Tahun 2011 14 Tahun 2014

Gambar

Gambar 6.1
Tabel VI - 1
Tabel VI - 3
Gambar 6.3 Persentase Komposisi Anggota DPRD Kabupaten Asahan Menurut Fraksi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Stres oksidatif pada diabetes melitus hasil dari oksigen dan nitrogen spesies reaktif berlebih (ROS / RNS) yang berasal dari jalur poliol, oksidasi glukosa, AGEs, dan

Pengkajian selama episode nyeri akut sebaiknya tidak dilakukan saat klien dalam keadaan waspada (perhatian penuh pada nyeri), sebaiknya perawat berusaha untuk mengurangi

Berdasarkan pada hasil penelitian, disimpulkan bahwa pemberian nifedipin 20 mg per oral 2 jam preoperatif pada pasien yang menjalani operasi modified radical mastectomy dengan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, jarak DSM yang semakin rapat dapat meningkatkan daya dukung tanah lebih besar dibanding dengan jarak DSM yang renggang dan jarak

Berdasarkan beberapa uraian tersebut diatas, maka dapat dilakukan penelitian dan membahasnya dalam suatu karya ilmiah berbentuk skripsi dengan judul “KAJIAN YURIDIS TERHADAP

Hasil penelitian berupa grafik dari data Flight Daily Report (FDR) Bandara Internasional Minangkabau tahun 2017 yang telah diproses sehingga dapat kita analisa

Hasil analisis keragaman dengan uji F menyatakan bahwa setiap pembuatan papan partikel dengan kombinasi komposisi bahan baku yang ada terlihat berpengaruh sangat nyata

Terdapat barang yang tercatat dalam KIB namun tidak ada dokumen kepemilikan serta bukti yang menunjukan nilai perolehan, maka barang tersebut diberi tanda angka 3 (tiga) pada