• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAKIL BUPATI LOMBOK BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "WAKIL BUPATI LOMBOK BARAT"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

KABUPATEN LOMBOK BARAT

TAHUN ANGGARAN 2011

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua,

Saudara-saudara warga masyarakat Kabupaten Lombok Barat yang kami hormati.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga pada kesempatan ini kami dapat

menyampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten

Lombok Barat Tahun Anggaran 2011.

Sesuai amanat Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah wajib untuk memberikan Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah dan

menyampaikan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD)

kepada masyarakat.Ketentuan tersebut dijabarkan dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Kepala Daerah kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah kepada Masyarakat. Adapun tata cara penyampaian ILPPD kepada masyarakat

DR. H. ZAINI ARONY, M.Pd

BUPATI LOMBOK BARAT

DR. H. MAHRIP, SE, MM

(2)

diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7A Tahun 2007

tentang Tata Cara Penyampaian Informasi dan Tanggapan atau Saran dari Masyarakat

Atas Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) ini

disampaikan dengan harapan dapat memberikan gambaran mengenai pelaksanaan

pemerintahan daerah pada Tahun Anggaran 2011, sesuai Prioritas Umum

Pembangunan Daerah Tahun 2011. Selanjutnya melalui media ini kami sampaikan

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Lombok Barat

Tahun Anggaran 2011 sebagai berikut:

I.

PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa

Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 1655) ;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun

2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada

Masyarakat (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4693);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah

Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

(3)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4741);

7. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah

Kabupaten Lombok Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 8 Tahun 2009 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 Tahun

2008 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah.

9. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 7 Tahun 2011 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Daerah

Nomor 7 Tahun 2011).

B. GAMBARAN UMUM DAERAH

1. Kondisi Geografis; batas administrasi daerah, luas wilayah, topografis dan jumlah bangunan rumah serta hal lain yang dianggap perlu

Secara geografis

Kabupaten Lombok Barat terletak

di antara 115046’ sampai dengan

116028 Bujur Timur dan 8012’

sampai dengan 8055’ Lintang

Selatan.

Kabupaten Lombok

Barat termasuk wilayah yang

beriklim tropis dengan temperatur

rata-rata 27,35 0C dan suhu

maksimum berkisar 31,6 0C serta

suhu minimum 23,1 0C, dengan

tingkat curah hujan rata-rata

77,38 mm setiap bulannya.

Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Lombok Barat meliputi :

- Sebelah Utara : Kabupaten Lombok Utara

- Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

- Sebelah Timur : Kabupaten Lombok Tengah

Dan Lombok Timur

(4)

Dengan letak geografis tersebut, Kabupaten Lombok Barat memiliki

posisi yang strategis, yaitu sebagai pintu gerbang Provinsi Nusa Tenggara

Barat (NTB) dengan Provinsi Bali dengan adanya Pelabuhan Lembar, dan

merupakan daerah perlintasan Bandara Internasional Lombok di Kabupaten

Lombok Tengah dengan pusat pemerintahan Provinsi NTB yang terletak di

Kota Mataram. Selain itu Kabupaten Lombok Barat merupakan daerah tujuan

wisata terbaik (destinasi wisata) setelah pulau Bali. Sebagai daerah yang

berbatasan langsung dengan pusat pemerintahan Provinsi NTB, di Kabupaten

Lombok Barat telah berkembang pesat perumahan dan pemukiman penduduk.

Di Wilayah Kabupaten Lombok Barat tercatat terdapat sejumlah 168.813

unit bangunan rumah tempat tinggal dengan rincian jumlah per Kecamatan

sebagaimana tertera pada Table 1.1.

Tabel 1.1

Jumlah Bangunan Rumah Tempat Tinggal Menurut Kecamatan

No Kecamatan Jumlah Bangunan Rumah Keterangan

1 Gunungsari 21.418

2 Batulayar 12.905

3 Narmada 24.972

4 Lingsar 18.934

5 Kediri 14.039

6 Kuripan 9.509

7 Labuapi 16.819

8 Gerung 21.259

9 Lembar 12.919

10 Sekotong Tengah 15.841

11 Lainnya 198

Jumlah 168.813

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010

Secara administrasi Kabupaten Lombok Barat terbagi dalam 10

Kecamatan, 122 Desa dan 732 Dusun. Dimana Kecamatan Sekotong Tengah

memiliki luas wilayah terbesar dengan luas wilayah sekitar 330.45 Km2 atau

(5)

atau 2,05% dari total luas daratan di Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan

tabel 1.2

Tabel 1.2

Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lombok Barat

No Kecamatan Luas Wilayah

(Km2 )

Persentase (%)

1 Gunungsari 89,74 8,51

2 Batulayar 34,11 3,24

3 Narmada 107,62 10,21

4 Lingsar 96,58 9,16

5 Kediri 21,64 2,05

6 Kuripan 21,56 2,05

7 Labuapi 28,33 2,69

8 Gerung 62,30 5,91

9 Lembar 62,66 5,95

10 Sekotong Tengah 529,38 50,23

Jumlah 1.053,92 100,00

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010

2. Gambaran Umum Demografis

Jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Barat menurut jenis

kelamin terdiri dari 293.528 orang laki-laki atau sekitar 48,92% dan terdiri

dari 306.458 orang atau sekitar 51,08% menunjukkan bahwa penduduk di

Kabupaten Lombok Barat lebih dominan penduduk berjenis kelamin

perempuan dibanding dengan penduduk laki-laki, sesuai dengan tabel 1.3

sebagai berikut :

Tabel 1.3

Struktur Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Jenis Kelamin

No Kecamatan Jumlah penduduk Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Gunungsari 38.925 39.708 78.633

2 Batulayar 22.679 22.709 45.388

3 Lingsar 31.004 32.405 63.409

4 Narmada 42.797 45.100 87.897

5 Kediri 26.460 27.774 54.204

(6)

No Kecamatan Jumlah penduduk Jumlah

Laki-laki Perempuan

7 Labuapi 29.602 31.154 60.756

8 Gerung 35.220 39.107 74.327

9 Lembar 21.743 22.683 44.426

10 Sekotong Tengah 28.005 28.225 56.230

Jumlah 293.528 306.458 599.986

Sumber : BPS Kabupaten Lombopk Barat Tahun 2010

Menurut kelompok umur, pada tahun yang sama memperlihatkan

bahwa kelompok umur terbesar adalah usia antara 15-64 tahun atau kategori

usia produktif sebanyak 391.868 jiwa menunjukkan bahwa Kabupaten

Lombok Barat mempunyai potensi yang besar dibidang Sumber Daya

Manusia yang produktif untuk mendukung pembangunan berbagai sektor .

Jumlah kelompok umur terkecil adalah usia 75+ tahun sebanyak 7.900 jiwa.

Untuk lebih jelasnya data komposisi penduduk menurut umur dapat dilihat

pada Tabel 1.4 berikut :

Tabel 1.4

Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Kelompok Umur

Struktur usia Laki-laki Perempuan Jumlah

75+ 3.486 4.414 7.900

70-74 3.625 4.149 7.774

65-69 4.794 5.156 9.950

60-64 7.254 7.770 15.024

55-59 8.356 8.411 16.767

50-54 12.456 12.818 25.274

45-49 14,998 15.194 30.192

40-44 18.035 18.950 36.985

35-39 22.588 24.334 46.922

30-34 23.217 26.423 49.640

25-29 26.304 31.034 57.338

20-24 24.209 29.227 53.436

15-19 30.275 30.015 60.290

10 -14 31.694 29.908 61.602

5-9 30.605 29.073 59.678

0-4 31.632 29.582 61.214

Total 293.528 306.458 599.986

(7)

Selanjutnya persentase jumlah penduduk menurut pendidikan dapat dilihat pada Table 1.5 berikut :

Tabel 1.5

Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Pendidikan

Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

Tidak / Belum Tamat SD 30,07 29,73 29,91

SD / MI 28,00 35,84 31,77

SLTP / MTs 18,41 17,48 17,96

SLTA / SMK / MA 18,93 13,59 16,37

DI / DII 0,85 0,46 0,67

DIII / Sarjana Muda 0,59 0,91 0,74

DIV / S1 3,15 1,99 2,59

S2 / S3 0,00 0,00 0,00

Total 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Lombok Barat Tahun 2010

Tabel 1.5 di atas menunjukkan bahwa persentase penduduk terbesar

menyelesaikan pendidikannya pada jenjang SD/MI sebanyak 31,77% dan

terkecil pada jenjang pendidikan DIII/Sarjana Muda sebanyak 0,74% menjadi

tantangan terbesar bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan segenap

masyarakat di Kabupaten Lombok Barat untuk meningkatkan tingkat

pendidikan penduduk di Kabupaten Lombok Barat.

Persentase jumlah Penduduk menurut lapangan usaha dapat dilihat

pada tabel 1.6 sebagai berikut :

Tabel 1.6

Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Pekerjaan

Bidang pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

40,91 37,92 39,79

(8)

Bidang pekerjaan Laki-laki Perempuan Jumlah

Penggalian

Industri Pengolahan 6,39 14,46 9,43

Listrik, Gas dan Air Bersih 0,16 - 0,10

Konstruksi 11,14 - 6,95

Perdagangan, Hotel dan Restoran

14,52 31,22 20,80

Pengangkutan dan Komunikasi

6,57 0,90 4,44

Keuangan, Real estat dan Jasa Persh.

0,89 0,25 0,65

Jasa-jasa 11,98 11,57 11,82

Lain-lain - - -

Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Lombok Barat Tahun 2010

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja terbanyak dengan 39,79 persen disusul sektor perdagangan hotel dan restoran sebesar 20,80 persen serta jasa-jasa dengan 11,82 persen. Sektor lain yang memberikan kontribusi cukup besar adalah industri pengolahan dan konstruksi masing-masing sebesar 9,43 persen dan 6,95 persen. . Sektor yang mempunyai kontribusi terkecil adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 6,03 persen disusul oleh sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 4,44 persen, sektor Keuangan sebesar 0,65 persen dan sektor listrik,gas dan air bersih 0,10 persen.

Selanjutnya jumlah penduduk menurut rumah tangga dapat dilihat

pada Table 1.7 berikut :

Tabel 1.7

Jumlah Penduduk Menurut Rumah tangga

Kecamatan Rumah tangga Rata-rata ART Keterangan

Sekotong Tengah 15.841 3,55

Lembar 12.919 3,44

Gerung 21.259 3,50

Labuapi 16.819 3,61

Kediri 14.039 3,86

Kuripan 9.509 3,58

(9)

Kecamatan Rumah tangga Rata-rata ART Keterangan

Lingsar 18.934 3,35

Gunungsari 21.418 3,67

Batulayar 12.905 3,52

Lainnya 198 3,52

Total 168.813 3,55

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010

Tabel 1.7 di atas menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga

terbanyak terdapat di Kecamatan Narmada sebanyak 24.972 atau

14,79% dan jumlah rumah tangga paling sedikit terdapat di Kecamatan

Kuripan sebanyak 9.509 (5,63%). Jika dibanding data jumlah penduduk

dengan jumlah rumah tangga maka rata-rata satu rumah tangga terdiri

dari 3,55 jiwa.

3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Daerah

Posisi geografis Kabupaten Lombok Barat yang terletak diantara

pulau Bali dan Pulau Komodo yang merupakan daerah tujuan pariwisata

di Indonesia merupakan peluang yang strategis bagi pengembangan

investasi kepariwisataan, dengan ditunjang oleh prasarana dan sarana

kepariwisataan yang memadai.

Dengan prasarana dan sarana yang memadai itu pula,

Kabupaten Lombok Barat sering ditunjuk untuk menyelenggarakan

even-even kegiatan nasional maupun internasional yang memberikan

peluang dalam pembangunan daerah dan menggerakkan roda

perekonomian daerah.

Selain hal tersebut diatas dengan luas wilayah 1.053,92 Km2

Kabupaten Lombok Barat memiliki potensi sumber daya alam yang

sangat bervariatif untuk dikembangkan, mulai dari Pariwisata, Pertanian,

Industri Kerajinan, Agro Industri, Agro Wisata, Perdagangan, Perikanan,

(10)

potensial untuk dikembangkan di Wilayah Kabupaten Lombok Barat

dapat dilihat pada Tabel 1.8 sebagai berikut :

Tabel 1.8

Jenis Klaster dan Wilayah Pengembangannya di Kabupaten Lombok Barat

No. Jenis Klaster Industri Klaster Wilayah

1 Pariwisata, Industri Kerajinan, Pertanian

Batulayar, Gunungsari

2 Agroindustri, Agrowisata, Pariwisata, Pertanian

Narmada, Lingsar

3 Pusat Pemerintahan,

Perdagangan, Pertanian

Gerung

4 Pariwisata, Perikanan,Pertanian Pertambangan

Sekotong Tengah

5 Perikanan, Perdagangan dan Jasa Lembar 6 Pendidikan, Pertanian, Industri

Kerajinan

Kediri, Labuapi, Kuripan

Sumber : Bappeda Kabupaten Lombok Barat

Berdasarkan kajian ekonomi pada tahun 2010 seperti nampak

pada tabel di atas, klaster usaha Pertanian menempati unggulan

pertama diikuti Industri Pariwisata, Jasa-jasa, Pengangkutan dan

Komunikasi dan Pertambangan.

b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah merupakan

indikator makro di dalam pembangunan untuk mengetahui laju

pertumbuhan ekonomi maupun sektoral dalam struktur prekonomian

suatu negara ataupun daerah. Secara detail PDRB atas dasar harga

konstan maupun atas dasar harga berlaku Lombok Barat dapat dilihat

(11)

Tabel 1.9.

PDRB Kabupaten Lombok Barat dan Laju Pertumbuhannya dari Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2011

Tahun

PDRB ADH Berlaku (jutaRp.)

PDRB ADH Konstan 2000

(Juta Rp. )

Laju Pertumbuhan

Berlaku (%) Konstan (%)

2009 3.550.547,76 1.683.250,43 13,54 4,77

2010*) 3.939.774,50 1.769.875,81 12,71 6,78

2011**) 4.353.844,65 1.868.534,95 10,66 5,57

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi

Tabel 1.9 menunjukkan bahwa pertumbuhan PDRB atas dasar harga

konsatan maupun atas dasar harga belaku Kabupaten Lombok Barat selalu

menunjukkan pertumbuhannya yang positif sejak tahun 2009 sampai dengan

tahun 2011. Pertubuhan PDRB atas dasar harga berlaku berada di atas 10%

bahkan jauh berada di atas rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten

Lombok Barat yang mencapai 1,49% pertumbuhan rtata-rata sejak tahun 2009

sampai dengan tahun 2011. Indikator ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur

bahwa kesejahteraan masyarakat Lombok Barat berada pada kondisi yang

seimbang walaupun terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% per tahun.

a) Struktur Ekonomi

Untuk melihat struktur perekonomian Kabupaten Lombok Barat dapat

dilihat dari distribusi PDRB baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar

harga konstan. Sementara untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi dapat

dilihat dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Laju pertumbuhan

PDRB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pertumbuhan

struktur ekonomi suatu wilayah atau suatu negara. Untuk melihat distribusi

PDRB Kabupaten Lombok Barat secara detail dapat dilihat pada tabel 1.10.

Tabel 1.10.

Distribusi PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2011

No Lapangan Usaha 2009 2010*) 2011**)

1. Pertanian Peternakan,

(12)

No Lapangan Usaha 2009 2010*) 2011**)

2. Pertambangan & Penggalian 3,72 4,01 4,80

3. Industri Pengolahan 3,77 3,70 3,85

4. Listrik Gas Dan Air Bersih 0,72 0,75 0,86

5. Bangunan/Construction 11,08 11,54 12,99

6. Perdagangan, Hotel Dan

Restoran 21,75 22,55 26,33

7. Pengangkutan Dan Komunikasi 11,39 11,06 11,87

8. Keuangan, Persewaan & Jasa

Perus 4,07 4,09 4,32

9. Jasa-Jasa/Services 16,10 16,15 16,75

Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi

Tabel 1.10 menunjukkan bahwa sejak tahun 2009 sampai dengan tahun

2011 sektor pertanian memegang peranan yang paling besar dalam

perekonomian Kabupaten Lombok Barat dengan distribusi yang selalu berada

pada posisi di atas 26 % dan pada tahun 2011 mencapai 27,59%. Besarnya

distribusi sektor pada suatu wilayah atau negara tidak cukup untuk dijadikan

sebagai basis ekonomi, namun yang perlu diperhatikan juga adalah berapa

besar pertumbuhan dalam kurun waktu tertentu juga merupakan faktor yang

menentukan, selain itu kontribusinya terhadap pertumbuhan secara agregatif

juga merupakan hal yang menentukan.

Sektor pertanian memiliki distribusi yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari

seluruh sektor yang ada, namun pertumbuhannya pada tahun 2011 hanya

mencapai 2,15% dengan kontribusi sebesar 0,51% terhadap pertumbuhan

ekonomi daerah. Berdasarkan kondisi tersebut sektor pertanian harus didorong

pertumbuhannya baik secara endogen maupun secara eksogen agar menjadi

basis ekonomi maupun unggulan daerah, mengingat distribusi dan perencanaan

terhadap perekonomian di Kabupaten Lombok Barat yang cukup besar.

Sektor pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor

kedua yang memiliki distribusi terbesar dalam struktur perekonomian Lombok

Barat, sektor ini memiliki distributor 21,7% pada tahun 2009 dan pada akhir

tahun 2011 mencapai 26,33%. Sektor pariwisata, perdagangan, hotel dan

restoran disamping memiliki distributor yang tinggi terhadap struktur

perekonomian Lombok Barat juga memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu

(13)

pertumbuhan ekonomi daerah secara kumulatif pada tahun 2011 yaitu mencapai

1,76 persen terhadap pertumbuhan rata-rata ekonomi daerah yaitu 5,57%.

Sektor pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran, disamping memegang

peranan yang besar terhadap struktur perekonomian, juga merupakan sektor

basis dan unggulan daerah. Selanjutnya sektor-sektor lain selain sektor

pertanian, pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran dalam struktur

perekonomian Lombok Barat hampir memiliki peran yang sama, sektor-sektor

tersebut sebagian memiliki pertumbuhan yang tinggi namun distribusinya masih

rendah.

Berdasarkan tabel 1.10 dapat dikatakan bahwa perubahan struktur

ekonomi Lombok Barat secara agregatif dengan memperhatikan pertumbuhan

PDRB atas dasar harga berlaku tiap-tiap sektor dari tahun 2009 sampai dengan

tahun 2011 berada dalam kondisi yang stabil dan memadai.

Untuk mengetahui sektor-sektor yang memiliki peranan dalam

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah atau negara, dapat dilihat dari distribusi

PDRB atas dasar harga konstan. Secara detail distribusi PDRB atas dasar

harga konstan Kabupaten Lombok Barat sejak tahun 2009 sampai dengan

tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 1.11.

Tabel 1.11.

Distribusi PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2011

No Lapangan Usaha 2009 2010*) 2011**)

1. Pertanian Peternakan, Kehutanan

24,52 23,89 24,40

2. Pertambangan & Penggalian 4,05 4,13 4,52

3. Industri Pengolahan 5,36 5,29 5,59

4. Listrik Gas Dan Air Bersih 0,55 0,55 0,60

5. Bangunan/Construction 11,77 12,21 13,21

6. Perdagangan, Hotel Dan

Restoran 24,31

24,71 26,47

7. Pengangkutan Dan

Komunikasi 10,58

10,47 10,87

8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perus

4,42 4,45 4,74

9. Jasa-Jasa/Services 14,44 14,30 15,18

(14)

Tabel 1.11 menunjukkan bahwa sektor pertanian serta sektor

pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran adalah merupakan dua sektor yang

menopang pertumbuhan ekonomi Lombok Barat secara agregatif. Secara riil

kedua sektor ini disamping memiliki variabel terbesar sebagai sumber

pertumbuhan juga pada tahun 2011 memiliki distribusi terbesar dalam PDRB

atas dasar harga konstan di Kabupaten Lombok Barat.

Memperhatikan distributor PDRB atas dasar harga konstan pada tabel

1.11 khususnya pada sektor-sektor yang memegang peranan penting dalam

struktur perekonomian Lombok Barat seperti sektor pertanian, perdagangan,

hotel dan restoran yang diikuti oleh sektor jasa-jasa, serta sektor bangunan

serta pengangkutan dan komunikasi yang distribusinya terus mengalami

peningkatan pada tahun 2011 maka kondisi ini menunjukkan bahwa

perekonomian Lombok Barat menuju kondisi yang lebih baik dan mengalami

kemajuan yang signifikan.

Selanjutnya untuk dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu

wilayah atau negara baik secara agregatif maupun secara sektoral dapat dilihat

melalui laju pertumbuhan ekonominya yang diukur berdasarkan laju

pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Secara detail laju PDRB

Kabupaten Lombok Barat atas dasar harga konstan dapat dilihat pada tabel

1.12.

Tabel 1.12.

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2011

No Lapangan Usaha 2009 2010*) 2011**)

1. Pertanian Peternakan,

Kehutanan 2,25 2,05 2,15

2. Pertambangan & Penggalian 12,12 6,91 9,52

3. Industri Pengolahan 8,24 3,24 5,74

4. Listrik Gas Dan Air Bersih 9,49 6,04 7,70

5. Bangunan/Construction 7,64 8,68 8,17

6. Perdagangan, Hotel Dan

Restoran 7,81 6,43 7,12

7. Pengangkutan Dan

Komunikasi 4,06 3,58 3,82

8. Keuangan, Persewaan & Jasa

(15)

9. Jasa-Jasa/Services 8,62 3,74 6,18

Pertumbuhan Ekonomi 6,25 4,77 5,57

Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi

Tabel 1.12 menunjukkan bahwa, secara sektoral pertambangan dan

penggalian memiliki pertumbuhan yang terbesar dari seluruh sektor yang ada

dan sektor pertanian memiliki pertumbuhan yang paling rendah. Secara

agregatif pertumbuhan ekonomi Lombok Barat pada tahun 2011 mengalami

pertumbuhan sebesar 5,57% atau meningkat sebesar 0,8 poin. Berdasarkan

besarnya pertumbuhan tersebut maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan

ekonomi Lombok Barat pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan yang lebih

baik dan signifikan.

Selain itu untuk mengukur seberapa besar peran tiap-tiap sektor dalam

memberikan nilai ungkit terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, maka perlu

diperhatikan kontribusi tiap-tiap sektor dalam memberikan sumbangan terhadap

pertumbuhan ekonomi daerah secara kumulatif. Detail kontribusi sektor

terhadap pertumbuhan ekonomi Lombok Barat dapat dilihat pada tabel 1.13.

Tabel 1.13

Kontribusi PDRB Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2009 – 2011

No Lapangan Usaha 2009 2010*) 2011**)

1. Pertanian Peternakan,

Kehutanan 0,57 0,50 0,51

2. Pertambangan & Penggalian 0,46 0,28 0,39

3. Industri Pengolahan 0,43 0,17 0,30

4. Listrik Gas Dan Air Bersih 0,05 0,03 0,04

5. Bangunan/Construction 0,89 1,02 1,00

6. Perdagangan, Hotel Dan

Restoran 1,87 1,56 1,76

7. Pengangkutan Dan

Komunikasi 0,44 0,38 0,40

8. Keuangan, Persewaan & Jasa

Perus 0,31 0,25 0,28

9. Jasa-Jasa/Services 1,22 0,54 0,88

Pertumbuhan Ekonomi 6,25 4,77 5,57

Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011

(16)

Tabel 1.13. menunjukkan bahwa dari tahun 2009 sampai dengan tahun

2011 sektor pariwisata, perdagangan, hotel dan restoran kontribusinya

mengalami peningkatan, dan pada tahun 2011 sektor ini memberikan

sumbangan terbesar dalam perbaikan struktur ekonomi Lombok Barat.

Sementara itu sektor bangunan dan jasa-jasa berturut-turut menempuh urutan

kedua dan ketiga. Berdasarkan tabel 1.13 secara sektoral pertumbuhan

ekonomi Lombok Barat pada tahun 2011 sebagian besar ditopang oleh ketiga

sektor tersebut, dan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Lombok Barat yang

mencapai 5,57% mengalami pertumbuhan yang baik dan signifikan.

Selain itu untuk melihat perbaikan kesejahteraan masyarakat dari aspek

pertumbuhan ekonomi, maka dapat dilihat dari aspek pertumbuhan PDRB

perkapita atas dasar harga konstan dan harga berlaku. Secara detail PDRB

perkapita atas dasar harga konstan dan berlaku Kabupaten Lombok Barat pada

tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 1.14.

d) PDRB Per Kapita

Tabel 1.14

PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Perkapita Kabupaten Lombok Barat Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2009 –

2011

No Uraian Tahun

2009 2010*) 2011**)

1 2 5 6 7

I Atas Dasar Harga Berlaku

1 PDRB Per Kapita (Rp.) 5.804.356 6.566.444 7.266.714

2 Laju Pertumbuhan Perkapita

(%) 11,79 12,71 10,66

II Atas Dasar Harga Konstan 2000

1 PDRB Per Kapita (Rp.) 2.751.740 2.949.862 3.068.575

2 Laju Pertumbuhan Perkapita

(%) 4,44 6,78 4,02

Sumber Data : BPS Kabupaten Lombok Barat tahun 2011 Keterangan : *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi

Tabel 1.14 menunjukkan bahwa PDRB perkapita atas dasar harga

berlaku dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan

(17)

tahun 2011 mencapai Rp. 7.266.714 perkapita dengan pertumbuhan sebesar

10,66%.

Sementara itu, PDRB perkapita atas dasar harga konstan dari tahun

2009 sampai dengan tahun 2011 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan

(pertumbuhan positif) yaitu diatas 4% pertahun dan pada tahun 2011 mencapai

3.068.575 perkapita dengan pertumbuhan sebesar 4,02%.

Berdasarkan kondisi di atas maka dapat dikatakan bahwa tingkat

kesejahteraan masyarakat Lombok Barat berada pada kondisi yang seimbang

dan memadai, karena pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan maupun

atas dasar harga berlaku lebih besar dari pertumbuhan penduduk Lombok

Barat .

II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

A. Visi dan Misi

Visi merupakan cita-cita dan citra yang ingin dicapai. Visi dan misi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok

Barat Tahun 2009-2014 dari Kepala Daerah terpilih adalah merupakan RPJMD

tahap ke – 2 (dua) dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Lombok Barat 2005 – 2025 seperti yang tertuang dalam Perda

Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2008 (Seri E Nomor 10 Tahun 2008),

dengan visi yaitu : “Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat yang Maju, Mandiri

dan Bermartabat Dengan Dilandasi Nilai-Nilai Patut Patuh Patju“.

Visi Pembangunan Kabupaten Lombok Barat periode 2009 – 2014

tersebut, memiliki makna :

1. Masyarakat Kabupaten Lombok Barat, yakni seluruh masyarakat Kabupaten

Lombok Barat yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

2. Kata Maju, mengandung arti mempunyai kualitas dan kemampuan untuk

berprestasi dan berdayasaing, sehingga masyarakat Kabupaten Lombok Barat

dapat sejajar atau bahkan lebih tinggi dari daerah lain, ditandai dengan

meningkatnya kualitas hidup dan tercukupi segala kebutuhan kehidupan

masyarakatnya.

3. Kata Mandiri, mengandung arti mampu sejajar dengan daerah lain dengan

(18)

dengan sehat didasari keyakinan akan potensi daerah untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat.

4. Kata Bermartabat, mengandung arti harkat atau harga diri, yang menunjukkan

eksistensi atau identitas (jati diri) masyarakat Lombok Barat yang dapat

dijadikan teladan karena ketakwaanya, kemakmuran, kebersihan, ketertiban,

ketaatan, keamanan, dan berkeadilan.

5. Dilandasi Nilai – Nilai Patut Patuh Patju, mengandung arti perwujudan

masyarakat Kabupaten Lombok Barat yang mempunyai nilai – nilai : (1) baik,

terpuji hal yang tidak berlebih lebihan, (2) rukun, damai, toleransi, harga

menghargai dan (3) rajin, giat, tak mengenal putus asa

Misi merupakan upaya dalam rangka meraih visi atau cita-cita dan citra

yang hendak dicapai. Misi pembangunan daerah Kabupaten Lombok Barat tahun

2009-2014 adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan Masyarakat Lombok Barat yang Ber-Akhlakul Karimah,

Berbudaya, Dan Demokratis

Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam

menjaga dan meningkatkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral dan

beretika untukmenjadimanusia yang berkepribadian Pancasila dan berwatak

luhur yang memiliki ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sikap

mental, moral dan budi pekerti yang luhur.

Kondisi ini juga didukung oleh responsifitas terhadap penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, sehingga tercipta suasana kehidupan yang penuh

toleransi, tenggang rasa dan harmonis serta demokratis.

2. Meningkatkan Optimalisasi Pelayanan Pendidikan Dan Kesehatan secara

Berkeadilan, Berkualitas Dan Berkesinambungan

Misi ini merupakan upaya dalam memberikan akselerasi yang optimal

terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Lombok

Barat yang berpegang pada prinsip berkeadilan, berkualitas dan

berkesinambungan. Sehingga dengan demikian diharapkan tercipta

sumberdaya manusia Lombok Barat yang sehat, cerdas, produktif, dan

(19)

3. Mendorong Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Yang Berbasis

Pada Sumberdaya Lokal, Pengembangan Investasi Dan Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat sesuai dengan Prinsip Pembangunan

Berkelanjutan

Misi ini merupakan upaya dalam mencapai tujuan pembangunan

Kabupaten Lombok Barat dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dan

pengurangan disparitas pendapatan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil

dan berkelanjutan yang berbasis pada potensi sumberdaya lokal wilayah,

mempunyai daya saing dan mampu sejajar dengan daerah lain sehingga dapat

meningkatkan kebanggan dan kepercayaan diri masyarakatnya.

4. Mempercepat Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Wilayah melalui

Keseimbangan Penataan Ruang dan Adaptabilitas Perubahan Lingkungan

Hidup

Misi ini menitikberatkan pada pemerataan pembangunan fisik dan

infrastruktur strategis yang mengacu pada keseimbangan penataan ruang

wilayah dan adaptabilitas pengelolaan terhadap perubahan lingkungan sehingga

dapatmemberikan keseimbangan pada ekosistem secara menyeluruh.

5. Memantapkan Penegakan Supremasi Hukum, Penyelenggaraan

Pemerintahan Yang Bersih, Dan Peningkatan Partisipasi Aktif Masyarakat

Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk

terus menjaga cita – cita mulia yang memerlukan dukungan dari seluruh

komponen masyarakat dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan

yang mengedepankan partisipasi, transparansi, responbilitas, berorientasi pada

konsensus bersama, adil, efektif, efisien, akuntabel dan penegakan supremasi

hukum untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat serta

kehidupan masyarakat yang demokratis.

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

Strategi pembangunan daerah merupakan rumusan langkah – langkah

strategis dengan mengoptimalkan potensi daerah dan peluang yang ada serta

mengatasi kelemahan internal dan tantangan eksternal pembangunan daerah untuk

menjamin terlaksananya misi dan tercapainya visi pembangunan daerah. Dengan

demikian dapat dimaknai bahwa strategi menjembatani visi dengan realitas yang

(20)

Berdasarkan tujuan dan sasaran – sasaran pembangunan yang telah

ditetapkan dan mencermati issu – issu strategis pembangunan Kabupaten Lombok

Barat 5 (lima) tahun ke depan, maka strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum

pembangunan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Tabel 1.12

Strategi, Arah Kebijakan dan Kebijakan Umum Pembangunan Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009 – 2014

Isu Strategis Strategi Arah Kebijakan Kebijakan Umum

1 2 3 4

dan fungsi lembaga sosial

dan budaya

2. Mendorong komunikasi antar

lembaga sosial dan budaya

dalam masyarakat multikultur

3. Peningkatan kecintaan

terhadap budaya dan seni

daerah

3. Meningkatkan penguatan

posisi, peran, dan fungsi

lembaga sosial dan budaya

dalam pembangunan

4. Revitalisasi dan mobilisasi

peran kelembagaan lokal,

berkualitas dan adil terutama

bagi masyarakat miskin

6. Pengembangan peran dan

fungsi kelembagaan lokal

dalam pendidikan

masyarakat

7. Menguatkan fungsi dan

profesionalitas lembaga lokal

bidang pendidikan

8. Memasyarakatkan oleh raga

dan pembangunan

7. Pengembangan sistem dan

(21)

Isu Strategis Strategi Arah Kebijakan Kebijakan Umum

1 2 3 4

Rendahnya derajat

kesehatan dan status gizi

masyarakat

6. Meningkakan derajat

kesehatan masyarakat

8. Peningkatan derajat

kesehatan fisik dan mental

masyarakat.

10. Meningkatkan kualitas

lingkungan sehat dan

kesehatan ibu dan anak

9. Peningkatan efisiensi dan

efektifitas pelayanan KIA

12. Meningkatkan peran serta

masyarakat dalam

status gizi dan kesehatan

masyarakat

10. Peningkatan dan

pembinaan peran

lembaga tradisional dalam

pengembangan

kesehatan masyarakat

13. Meningkatkan bentuk

peran serta dan kualitas

lembaga tradisional dalam

mengakselerasi tingkat

kesehatan dan status gizi

masyarakat

11. Peningkatan aksebilitas

masyarakat terhadap

sumber modal, sarana

prasarana ekonomi

14. Mendorong tumbuh

kembangnya keuangan

mikro, UMKM dan sarana

pendukung perekonomian

sampai tingkat pedesaan

10. Peningkatan

pemerataan

pendapatan

12. Pengembangan lapangan

kerja baru

15. Mendorong tumbuh

kembang ekonomi lokal

13. Optimalisasi dan

pengembangan sistem

ketenagakerjaan

16. Meningkatkan kualitas

penyediaan tenaga kerja

17. Melakukan perbaikan

regulasi ketenagakerjaan

Masih rendahnya daya

tarik daerah bagi

investor terutama sektor

andalan

11. Menciptakan iklim

investasi yang kondusif

14. Meningkatkan promosi

dan kerjasama investasi

18. Memberikan kemudahan

perijinan untuk investasi

12. Meningkatkan

percepatan

pengembangan sektor

pariwisata

15. Meningkatkan potensi dan

industri sektor pariwisata

19. Meningkatkan sarana dan

prasarana pendukung

pariwisata

20. Melakukan perbaikan

pada sistem pengelolaan

13. Revitalisasi bidang

pertanian, peternakan,

perkebunan, kelautan,

dan perikanan

16. Optimalisasi percepatan

peningkatan produksi

pertanian dalam arti luas

dan peningkatan

pendapatan petani serta

nelayan

21. Mendorong percepatan

sistem pengelolaan sektor

pertanian

Rendahnya kemampuan

pelayanan infrastruktur

14. koordinasi, integrasi,

sinkronisasi dan

17. Peningkatan harmonisasi

perencanaan program

22. Mengembangkan pola

(22)

Isu Strategis Strategi Arah Kebijakan Kebijakan Umum

1 2 3 4

daerah sehingga

terjadinya kesenjangan

pembangunan antar

wilayah dan antar sektor

sinergitas

pembangunan antar

wilayah dan antar

sektor

spasial pembangunan dan antar sektor

23. Meningkatkan penguatan

fungsi dan ketersediaan

18. Peningkatan aksesibilitas

dan penyediaan

infrastruktur strategis

wilayah

24. Mendorong pemerataan

pembangunan

infrastruktur pedesaan

dan perkotaan serta

wilayah strategis lainnya

25. Mendorong percepatan

pemenuhan kebutuhan

energi yang memadai dan

berkelanjutan

16. Meningkatkan

Penyediaan

perumahan dan

pemukiman yang sehat

19. Optimalisasi penyediaan

perumahan dan perbaikan

lingkungan pemukiman

26. Mendorong peningkatan

sistem penyediaan

perumahan untuk masy.

27. Meningkatkan sistem

penyediaan sanitasi dasar

20. Optimasasi sistem

transportasi dan

komunikasi wilayah

28. Meningkatkan percepatan

sinergitas sistem

transportasi inter dan intra

wilayah

29. Meningkatkan sinergitas

sistem komunikasi wilayah

21. Peningkatan kualitas daya

dukung lingkungan dan

31. Mendorong pemanfaatan

sumber daya alam dan

lingkungan hidup secara

33. Meningkatkan optimalisasi

sistem, mekanisme, dan

20. Peningkatan kualitas

penegakan hukum

23. Optimalisasi koordinasi

dan sinergitas penegakan

hukum

34. Meningkatkan komunikasi

antara lembaga penegak

hukum dengan

pemerintah daerah

35. Meningkatkan peran serta

(23)

Isu Strategis Strategi Arah Kebijakan Kebijakan Umum

1 2 3 4

pengawasan penegakan

hukum

21. Optimalisasi reformasi

birokrasi

24. Deregulasi dan

debirokratisasi

penyelenggaraan

pemerintahan

36. Peningkatan kapasitas

aparatur dan

kelembagaan pemerintah

37. Mengembangkan dan

menerapkan SOP dan

SPM secara konsisten

38. Memantapkan

pengelolaan keuangan

daerah

39. Memantapkan sistem

pengelolaan dan

22. Optimalisasi peran

masyarakat dalam

pembangunan

25. Penguatan sistem dan

mekanisme

pembangunan partisipatif

40. Meningkatkan peran,

bentuk dan mekanisme

sistem pembangunan

partisipatif

23. Terjaminnya keadilan

gender dalam

pembangunan dan

politik

26. Peningkatan kualitas

perempuan dan lembaga

pengarusutamaan gender

atau anak

41. Mengoptimalkan peran

serta dan kesetaraan

gender dalam

pembangunan

Sumber : RPJMD Kabupaten Lombok Barat 2010-2014

C. Prioritas Daerah

Sebagai penjabaran kebijakan – kebijakan umum pembangunan, telah

ditetapkan program – program pembangunan yang mungkin dilaksanakan dalam 5

(lima) tahun kedepan yang dirancang untuk mewujudkan visi Kabupaten Lombok

Barat. Namun untuk lebih meningkatkan keberhasilan pembangunan dengan

kondisi kemampuan keuangan daerah yang sangat tebatas, perlu ditetapkan

Program prioritas pembangunan dengan cara implementasinya berupa indikasi

rencana program – program prioritas dan terobosan yang akan menentukan

langkah – langkah kegiatan utama pembangunan yang perlu dilaksanakan untuk

mengatasi isu – isu strategis yang dihadapi.

Indikasi rencana kebutuhan pendanaan program – program prioritas dalam

kurun waktu 2009 – 2014 yang bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi,

APBN dan sumber – sumber lainnya. Program – program pembangunan lainnya

dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan pencapaian sasaran dan tujuan

program – program prioritas serta sasaran dan tujuan pembangunan daerah secara

(24)

pendanaan yang berdasarkan pengelompokkan urusan dalam kurun waktu tahun

2009 – 2014 adalah sebagaimana tersaji berikut di bawah ini.

Tabel 1.13

Urusan dan Program Prioritas

No Urusan Program Prioritas

1 Sosial 1. Pendidikan

2. Perpustakaan

3. Kesehatan

4. Kependudukan dan Catatan Sipil

5. Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

6. Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera

7. Sosial

8. Kepemudaan dan Olah Raga

9. Kebudayaan

2 Infrastruktur 1. Pekerjaan Umum

2. Perumahan

3. Penataan Ruang

4. Perencanaan Pembangunan

5. Perhubungan

6. Lingkungan Hidup

7. Pertanahan

8. Energi dan Sumberdaya Mineral

3 Ekonomi 1. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

2. Penanaman Modal Daerah

3. Perdagangan

4. Industri

5. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

6. Ketahanan Pangan

7. Pertanian

8. Kehutanan

9. Pariwisata

10. Kelautan dan Perikanan

(25)

No Urusan Program Prioritas 12. Ketransmigrasian

4 Pemerintahan Umum 1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Negeri

2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian

3. Kearsipan

4. Komunikasi dan Informasi

Sumber : RPJMD Kabupaten Lombok Barat 2010-2014

III. URUSAN DESENTRALISASI

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan

Pemerintah. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan. Urusan yang menjadi kewenangan daerah terdiri dari urusan wajib,

urusan pilihan. Untuk mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan,pada tahun 2008

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melaksanakan 25 urusan wajib dan 8 urusan

pilihan. Pada tahun 2011 pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan dilaksanakan

oleh 40 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terdiri dari Sekretariat Daerah,

Sekretariat DPRD, Inspektorat Kabupaten, 9 Badan, 14 Dinas, 3 Kantor, 1 Rumah Sakit

Umum Daerah dan 10 Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Pembiayaan pelaksanaan urusan sebagian besar bersumber dari APBD Kabupaten

Lombok Barat Tahun 2011.

a. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah

Realisasi pendapatan daerah tahun anggaran 2011 sebesar Rp.

864.044.489.594,21 atau 102,76 %. Realisasi pendapatan daerah tersebut berasal dari:

Pendapatan Asli Daerah, sebesar Rp. 133.284.360.432,23 atau 117,84 %, Dana

Perimbangan, sebesar Rp. 559.071.591.006,00 atau 100,89 % dan Lain-lain

(26)

Target dan realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun

Anggaran 2011, sebagai berikut :

Tabel 1.14

Target dan realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2011

NO URAIAN Anggaran Setelah

Perubahan Realisasi 2011 %

1 2 3 4 5

1.1 Pendapatan asli daerah 113.102.559.201,00 133.284.360.432,23 117,84

1.1.1 Pajak Daerah 38.050.753.806,00 33.231.396.593,42 87,33 1.1.2 Retribusi Daerah 25.529.328.575,00 24.909.373.028,99 97,57

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang dipisahkan 8.833.115.020,00 8.704.091.104,00 98,54

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang

sah 40.689.361.800,00 66.439.499.705,82 163,28

1.2 Dana perimbangan 554.165.474.912,00 559.071.591.006,00 100,89

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil

Bukan Pajak 34.589.824.912,00 39.495.941.006,00 114,18 1.2.2 Dana Alokasi Umum 466.322.850.000,00 466.322.850.000,00 100,00 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 53.252.800.000,00 53.252.800.000,00 100,00

1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang

sah 173.556.740.384,51 171.688.538.155,98 98,92

1.3.1 Hibah - - - 1.3.2 Dana Darurat - - -

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi

dan Pemerintah Daerah lainnya 23.979.946.744,51 22.370.044.515,98 93,29

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi

Khusus 144.801.893.640,00 144.801.893.640,00 100,00

1.3.5 Bantuan Keuangan dan Propinsi atau

Pemerintah Daerah lainnya 4.774.900.000,00 4.516.600.000,00 94,59

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 840.824.774.497,51 864.044.489.594,21 102,76

Sumber : DPPKD Lombok Barat Tahun Anggaran 2011, belum audit BPK

2. Target dan Realisasi Belanja Daerah

Realisasi belanja daerah sebesar Rp. 837.256.965.550,76 atau 96,73% dengan

rincian Realisasi Belanja Tidak Langsung, sebesar Rp. 549.230.629.726,77 atau 96,77

% dan Belanja Langsung, sebesar Rp. 288.026.335.823,99 atau 96,65 %.

Target dan realisasi belanja APBD Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran

(27)

Tabel 1.15

Target dan realisasi belanja APBD Kabupaten Lombok Barat Tahun Anggaran 2011

NO URAIAN Anggaran Setelah

Perubahan Realisasi 2011 %

1 2 3 4 5

2.1 Belanja Tidak Langsung 567.563.468.412,88 549.230.629.726,77 96,77

2.1.1 Belanja Pegawai 455.656.017.002,88 442.066.144.513,67 97,02 2.1.2 Belanja Bunga 811.600.410,00 811.600.410,00 100,00 2 1.3 Belanja Subsidi - - - 2.1.4 Belanja Hibah 10.238.096.000,00 8.768.096.000,00 85,64 2.1.5 Belanja Bantuan Sosial 60.469.155.000,00 59.077.023.791,10 97,70

2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada

Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pem. Desa 855.000.000,00 213.773.235,00 25,00

2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Provinsi/Kab./Kota dan Pem. Desa 37.033.600.000,00 36.054.496.777,00 97,36 2.1.8 Belanja Tidak Terduga 2.500.000.000,00 2.239.495.000,00 89,58

2.2 Belanja Langsung 298.013.483.439,00 288.026.335.823,99 96,65

2.2.1 Belanja Pegawai 18.532.042.897,00 17.717.488.250,00 95,60 2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 98.770.042.808,03 93.803.545.491,99 94,97 2.2.3 Belanja Modal 180.711.397.733,97 176.505.302.082,00 97,67

JUMLAH BELANJA DAERAH 865.576.951.851,88 837.256.965.550,76 96,73

Sumber : DPPKD Lombok Barat Tahun Anggaran 2011, belum audit BPK.

3. Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah

Surplus atau defisit anggaran merupakan selisih antara pendapatan daerah dan

belanja daerah pada tahun bersangkutan. Pada tahun anggaran 2011, Realisasi

keuangan Kabupaten Lombok Barat mengalami surplus sebesar Rp.

26.787.524.043,45. Sedangkan Pembiayaan Netto merupakan selisih antara

penerimaan pembiayaan daerah dengan pengeluaran pembiayaan daerah. Pada tahun

anggaran 2011 Pembiayaan Netto dalam angka positif sebesar Rp. 27.180.284.805,37

sehingga berimbas pada besaran Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar

Rp. 53.967.808.848,82 sesuai data berikut ;

Tabel 1.16

Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Lombok Barat

Tahun Anggaran 2011

Nomor

Urut URAIAN

Anggaran Setelah

Perubahan Realisasi 2011 %

1 2 3 4 5

Pendapatan Daerah 840.824.774.497,51 864.044.489.594,21 102,76

Belanja Daerah 865.576.951.851,88 837.256.965.550,76 96,73

(28)

Penerimaan Pembiayaan 37.929.611.695,37 39.464.696.895,37 104,05 Pengeluaran Pembiayaan 13.177.434.341,00 12.284.412.090,00 93,22

PEMBIAYAAN NETTO 24.752.177.354,37 27.180.284.805,37 109,81

SILPA - 53.967.808.848,82 -

A. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN PEMERINTAH

KABUPATEN LOMBOK BARAT

1. URUSAN PENDIDIKAN

Penyelenggaraan Urusan Pendidikan Tahun 2011 di Kabupaten Lombok

Barat dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 312.973.168.044,-. Sampai

dengan akhir tahun anggaran, realisasi keuangan mencapai Rp.

303.665.933.934,- (97,03%) dan realisasi fisik mencapai 97,03 %. Program

yang dilaksanakan Urusan Pendidikan sebanyak 5 Program dan 34

kegiatan.dengan capaian kinerja pada tahun 2011 adalah sebagai berikut ;

NO.

INDIKATOR KINERJA

KUNCI

RUM US/ PERSAM AAN PERHITUN

GAN

Jum lah Sisw a pada jenjang TK/ RA/ Penitipan Anak

Jum lah Penduduk usia 15 t hn ke at as dapat baca t ulis

(29)

NO.

INDIKATOR KINERJA

KUNCI

RUM US/ PERSAM AAN PERHITUN

GAN

Jum lah put us sekolah pada jenjang SM A/ SM K/ M A

Jum lah lulusan pada jenjang SD/ M I

(30)

NO.

INDIKATOR KINERJA

KUNCI

RUM US/ PERSAM AAN PERHITUN

GAN

Jum lah lulusan pd jenjang SD/ M I t ahun ajaran

Jum lah lulusan pd jenjang SM P/ M Ts t ahun ajaran

Jum lah guru berijasah kualifikasi S1/ D-IV

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

2. URUSAN KESEHATAN

Penyelenggaraan Urusan Kesehatan Tahun 2011 di Kabupaten Lombok

Barat dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD Patut Patuh Patju

Kabupaten Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 75.080.223.892,- .

Sampai dengan akhir tahun anggaran, realisasi keuangan mencapai Rp.

72.772.964.030,- (96,93%) dan realisasi fisik mencapai 97,37%.

2.1. DINAS KESEHATAN

Penyelenggaraan Urusan Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp.

56.291.776.754,- realisasi keuangan mencapai Rp. 54.599.561.075,- (96,99%)

dan realisasi fisik mencapai 96,93 %.Program dan kegiatan Urusan Kesehatan

yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan sebanyak 13 program dan 23

(31)

a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat telah menetapkan

Standar Pelayanan Minimal dengan tingkat pencapaian sebagai berikut ;

NO STANDAR PELAYANAN MINIMAL Capaian

(%)

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 80,62

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 89,30

3

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi kebidanan 80,34

4 Cakupan pelayanan nifas 80,56

5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 99,18

6 Cakupan kunjungan bayi 80,70

7 Desa/kelurahan UCI 85 desa

8 Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap 70,2

9 Cakupan pelayanan anak balita 30,78

10 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin

0

11 Balita gizi buruk mendapatkan perawatan 100

12 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat 80,6

13 Cakupan peserta aktif KB 76,87

14 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

a

Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <

15 tahun 6 kasus

b Balita dengan Pneumonia ditangani 100

c Penemuan TBC BTA + 33,8

d Penderita DBD yang ditangani 100

e Penderita Diare yang ditangani 100

15 Cakupan Rawat Jalan 14

16 Cakupan Penggunaan Obat Rasional di Sarana Kesehatan 98,78

17 Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan 99,2

18 Puskesmas yang Melaksanakan Perkesmas 100

19 Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar 69,9

20 Tingkat Kepuasan Konsumen Masyarakat 93,2

(32)

NO STANDAR PELAYANAN MINIMAL Capaian (%) Miskin

22

Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat

Miskin 2,8

23

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus

diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota 100

24

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

penyelidikan epidemiologi < 24 jam

Tidak ada

KLB

25 Cakupan Desa Siaga Aktif 88 desa

26 Cakupan Posyandu Aktif

456

posyandu

27 Cakupan Rumah Tangga Sehat 52

28 Cakupan Kunjungan Bayi 80,7

29 Cakupan Pemanfaatan Jamban Keluarga 58

30 Cakupan Rumah Sehat 75

31 Puskesmas yang Melaksanakan Klinik Sanitasi 100

32

Cakupan Sarana Air Bersih yang Memenuhi Syarat

Kesehatan 79,97

33

Puskesmas yang Terhubung Langsung dengan Pusat

Jaringan Kabupaten

2

puskesmas

2.2. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU

Penyelenggaraan Urusan Kesehatan yang dilaksanakan oleh RSUD

Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp.

18.788.447.138,- realisasi keuangan mencapai Rp. 18.173.402.955,- (96,73%)

dan realisasi fisik mencapai 97,81 %. Program yang dilaksanakan oleh RSUD

Patut Patuh Patju sebanyak 6 Program dan 25 kegiatan.

a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

RSUD Patut Patuh Patju telah menetapkan Standar Pelayanan

(33)

No. Standar Pelayanan Minimal

9 Jumlah unit pelayanan yang

dibangun 4 Unit 2

Capaian kinerja urusan kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan

dan RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2011

adalah sebagai berikut ;

NO

INDIKATOR KINERJA

KUNCI

RUM US/ PERSAM AAN PERHITUN

GAN

Jum lah kom plikasi kebidanan yg m endpt penanganan difinit if di sat u

Jum lah ibu bersalin yg dit olong oleh t enaga kesehat an Di sat u w ilayah kerja pd kurun w akt u t ert ent u

--- x 100 % Jum lah seluruh sasaran ibu bersalin di sat u w ilayah Kerja dalam kurn w akt u yg Jum lah Seluruh Desa / Kelurahan

(34)

NO

INDIKATOR KINERJA

KUNCI

RUM US/ PERSAM AAN PERHITUN

GAN Jum lah seluruh balit a gizi buruk buruk yang dit em ukan Di sat u w ilayah kerja Jum lah perkiraan penderit a baru TBC BTA (+) dalam Kurun w kt yang sam a sarana kesehat an Strat a 1

--- x 100 % pelayanan kes. sesuai st andar di sat u w ilayah kerja pd Kurun w aktu t ert ent u --- x 100 % Jum lah seluruh bayi lahir hidupdi sat u w ilayah kerja pd Kurun w aktu yang sam a

11.468

12.153 94,36 %

3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

Penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2011 di Kabupaten

Lombok Barat dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dan Seksi

Kebersihan Kantor Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Lombok Barat,

dengan alokasi anggaran Rp. 6.035.175.697,- Sampai dengan akhir tahun

anggaran, realisasi keuangan mencapai Rp. 5.878.116.350,- (97,40%) dan

realisasi fisik mencapai 100,00 %.Program dan kegiatan Urusan Lingkungan

Hidup yang dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup dan Seksi Kebersihan

Kantor Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Lombok Barat sebanyak 6

(35)

Capaian kinerja Urusan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh

Badan Lingkungan Hidup dan Seksi Kebersihan Kantor Kebersihan dan Tata

Kota Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2011 adalah sebagai berikut ;

NO. INDIKATOR

KINERJA KUNCI RUM US/ PERSAM AAN

PERHITU

Volume sam pah yang dit angani (m 3) Jum lah seluruh perusahaan w ajib AM DAL

4 Penegakan hukum

lingkungan

Jum lah kasus lingkungan yang diselesaikan pem da

--- x 100 % Jum lah kasus lingkungan

yang ada

68 / 89 76,40 %

4. URUSAN PEKERJAAN UMUM

Penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum Tahun 2011 di Kabupaten

Lombok Barat dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok

Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 94.986.511.867,- . Sampai dengan akhir

tahun anggaran, realisasi keuangan mencapai Rp. 93.949.505.554,- (98,91%)

dan realisasi fisik mencapai 99,55 %. Program dan kegiatan yang dilaksanakan

oleh Dinas Pekerjaan Umum sebanyak 10 program dan 19 kegiatan.

Capaian kinerja program dan kegiatan Urusan Pekerjaan Umum yang

dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat pada

tahun 2011 adalah sebagai berikut ;

NO INDIKATOR

KINERJA KUNCI RUM US/ PERSAM AAN

PERHITUN

Panjang jalan kabupat en dalam kondisi baik --- x 100 % Panjang seluruh jalan kabupat en di daerah

Luas irigasi kabupat en dalam kondisi baik

14.889

(36)

NO INDIKATOR

KINERJA KUNCI RUM US/ PERSAM AAN

PERHITUN GAN

CAPAIAN

KINERJA KET

kondisi baik --- x 100 %

Luas irigasi kabupat en

3

5. URUSAN TATA RUANG

Penyelenggaraan Urusan Tata Ruang di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Kantor Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 11.758.822.536,- . Sampai dengan akhir tahun anggaran, realisasi keuangan mencapai Rp. 9.288.993.600,- (79,00 %) dan realisasi fisik mencapai 98,9 %. Program dan kegiatan Urusan Tata Ruang yang dilaksanakan oleh Kantor Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Lombok Barat sebanyak 1 program dan 1 kegiatan.

Capaian kinerja Urusan Tata Ruang yang dilaksanakan oleh Kantor Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten Lombok Barat adalah sebagai berikut ;

NO. INDIKATOR

KINERJA KUNCI RUM US/ PERSAM AAN

PERHITU

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

(37)

Perencanaan Pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Barat sebanyak 8 Program dan 32 kegiatan.

Capaian kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Barat adalah sebagai berikut ;

NO. INDIKATOR KINERJA

KUNCI RUM US/ PERSAM AAN Perencanaan : RPJM D yg t elah dit et apkan

4 Penjabaran Program

RPJM D kedalam RKPD

Jum lah program RKPD t ahun berkenaan

--- x 100 % Jum lah program RPJM D yang harus dilaksanakan t ahun berkenaan

63 / 63 63 Program

7. URUSAN PERUMAHAN

Penyelenggaraan Urusan Perumahan oleh Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 3.883.682.000,- . realisasi keuangan mencapai Rp. 3.820.473.620,- (98,37%) dan realisasi fisik mencapai 99,83 %. Program dan kegiatan Urusan Perumahan oleh Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum sebanyak 3 Program dan 7 kegiatan.

Capaian kinerja Urusan Perumahan oleh Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut ;

NO

INDIKATOR KINERJA

KUNCI

RUM US/ PERSAM AAN PERHITU

NGAN

(38)

NO

INDIKATOR KINERJA

KUNCI

RUM US/ PERSAM AAN PERHITU

NGAN

Luas lingkungan perm ukim an kum uh

--- x 100 %

8. URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

Penyelenggaraan Urusan Kepemudaan dan Olahraga dilaksanakan oleh Bidang Pemuda, Olah Raga dan Seni pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 867.979.500,- realisasi keuangan mencapai Rp. 806.764.700,- (92,95%) dan realisasi fisik mencapai 100,00 %. Program dan kegiatan Urusan Kepemudaan dan Olahraga yang dilaksanakan Bidang Pemuda, Olah Raga dan Seni pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebanyak 3 Program dan 3 Kegiatan.

Capaian kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga dilaksanakan oleh Bidang Pemuda, Olah Raga dan Seni pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebagai berikut ;

NO.

INDIKATOR KINERJA

KUNCI

RUM US/ PERSAM AAN PERHITUN

GAN

Jumlah gelanggang/ balai rem aja di kabupat en

Jum lah lapangan olahraga di kabupaten

--- x 1000 Jum lah penduduk

Lapangan olah raga t erdiri dari :

1. lap sepakbola, = 7 lap

2. lap basket , = 3 lap

(narm ada gerung,lem bar)

3. lap volley, , = 10 lap

(10 Kecamat an)

29 /

(39)

NO.

INDIKATOR KINERJA

KUNCI

RUM US/ PERSAM AAN PERHITUN

GAN

CAPAIAN KINERJA

4. lap. bulu t angkis, = 7 lap

5. kolam renang. , = 2 lap

Jum lah = 29 lap

9. URUSAN PENANAMAN MODAL

Penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal Tahun 2011 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Bagian Penanaman Modal Sekretariat Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kabupaten Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 306.711.500,- realisasi keuangan mencapai Rp. 297.560.500,- (97,02%) dan realisasi fisik mencapai 100,00 %.

9.1

BAGIAN PENANAMAN MODAL SEKRETARIAT DAERAH

Penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal Tahun 2011 di Kabupaten Lombok Barat yang dilaksanakan oleh Bagian Penanaman Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 204.863.000,- . Sampai dengan akhir tahun anggaran, realisasi keuangan mencapai Rp. 198.863.000,- (97,07 %) dan realisasi fisik mencapai 100 %. Program dan kegiatan Urusan Penanaman Modal yang dilaksanakan oleh Bagian Penanaman Modal Sekretariat Daerah Kabupaten Lombok Barat sebanyak 3 Program dan 7 Kegiatan.

9.2 BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BP2T)

Penyelenggaraan Urusan Penanaman Modal Tahun 2011 di Kabupaten Lombok Barat yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kabupaten Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 101.848.500,- realisasi keuangan mencapai Rp. 98.697.500,- (96,91%) dan realisasi fisik mencapai 100 %..Program dan kegiatan Urusan Penanaman Modal yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kabupaten Lombok Barat sebanyak 2 Program dan 3 Kegiatan.

a. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Standar Pelayanan Minimal Urusan Penanaman Modal pada Badan

Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat

sebagai berikut ;

No. Standar pelayanan minimal Capaian

(%)

1. Standart Operasional Prosedur ( SOP ) 89

(40)

No. Standar pelayanan minimal Capaian (%) perijinan dengan asumsi Bupati/ Kepala Badan

Pelayanan Perijinan Terpadu ( BP2T ) berada di tempat :

3. Bidang Perijinan Usaha

Tanpa survey maksimal 5 hari kerja Dengan survey maksimal 7 hari kerja

89

4. Bidang Perijinan Non Usaha

Tanpa survey maksimal 10 hari kerja Dengan survey maksimal 15 hari kerja

89

5. Ijin yang dikeluarkan dengan Persetujuan Bupati : Ijin Strategis

Ijin yang berskala besar. ditambah maksimal 3 hari kerja

89

Capaian kinerja Urusan Penanaman Modal yang dilaksanakan oleh Bagian Penanaman Modal Sekretariat Daerah dan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) sebagai berikut ;

NO. INDIKATOR

KINERJA KUNCI RUM US/ PERSAM AAN

PERHITU

2011 – Realisasi PM DN 2010 --- x 100 %

10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

Penyelenggaraan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tahun 2011 di Kabupaten Lombok Barat dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 4.453.237.700,- . Sampai dengan akhir tahun anggaran, realisasi keuangan mencapai Rp. 4.344.671.276,- (97,56 %) dan realisasi fisik mencapai 98,63 %. Program dan Kegiatan Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Barat sebanyak 5 program dan 25 kegiatan.

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.4
Tabel 1.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Waralaba atau franchise merupakan suatu bentuk perjanjian, yang lainnya memberikan hak dan kewenangan khusus kepada pihak penerima waralaba, yang dapat terwujud dalam

Model P roblem-Based Learning merupakan strategi instruksional yang menantang siswa agar “belajar untuk belajar,” bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi

Cerita dalam film animasi dapat tersampaikan dengan baik karena adanya animasi dan gerakan tubuh karakter yang menghidupkan dan mendukung karakter.. Penulis membahas topik animasi

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan panjang tubuh dan rasio papilla dengan jenis kelamin pada ikan gobi ( S. macrostetholepis Blkr.) yang hidup di

Neraca Perdagangan atau Neraca Ekspor Impor Provinsi Riau bulan April 2017 mengalami surplus sebesar US$ 1.10 miliar yang dipicu oleh surplus pada sektor non migas

2012.AnalisisFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi di Indonesia Pada Tahun 2006;2009.. Theory of the Firm: managerial

Di erupsi Peelean atau awan terang seperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon Philipina 1968, material yang sangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas dan

Tag yang digunakan untuk memainkan berkas yang berupa suara maupun video adalah.. Membuat text tebal merupakan fungsi tag