• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP ORGANISASI PPNI DI RUMAH SAKIT UMUM BAJAWA KABUPATEN NGADA NUSA TENGGARA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP ORGANISASI PPNI DI RUMAH SAKIT UMUM BAJAWA KABUPATEN NGADA NUSA TENGGARA TIMUR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 6 Tahun 2015 ● ISSN : 2302-1721

667

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP

ORGANISASI PPNI DI RUMAH SAKIT UMUM BAJAWA

KABUPATEN NGADA NUSA TENGGARA TIMUR

Sartigientis Natalia Wea Lagho

1

, Abu Bakar Bethan

2

1STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2STIKES Nani Hasanuddin Makassar

ABSTRAK

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan perhimpunan seluruh perawat indonesia, bertanggung jawab dalam menetapkan sistem dan pedoman guna memelihara dan meningkatkan profesionalisme anggotanya agar tetap terjaga standar kinerjanya guna meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah Mempelajari Gambaran Pengetahuan dan Sikap Perawat Terhadap Organisasi PPNI di Rumah Sakit Umum Bajawa Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan BAHAN DAN METODE survey deskriktif dengan menggunakan rancangan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang ada di rumah sakit umum bajawa kab. Ngada Nusa Tenggara Timur sebanyak 126 orang. . Sampel ditarik secara purposif sampling didapatkan 40 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan koesoner. Data yang telah terkumpul kemudian di olah dan dianalisis dengan menggunakan komputer program Microsoft exel dan program statistik (SPSS) VERSI 16.0. Hasil penelitian berdasarkan analisis univariat menunjukan dari 40 responden terdapat 60 % yang memeiliki pengetahuan yang baik dan 40 % yang pengetahuannya kurang baik. Terdapat 65% yang mempunyai sikap positif dan 35 % mempunyai sikap negatif. Disimpulkan bahwa pengetahuan perawat di Rumah Sakit Bajawa Kab. Ngada rata-rata baik dan sikap positif terhadap organisasi PPNI di rumah sakit umum bajawa kab. Ngada Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkankan kepada rumah sakit dan pihak terkait untuk lebih mensosialisasikan keberadaan PPNI yang meliputi Visi,Misi, Peran, Fungsi dan Manfaat PPNI agar lebih memotifasi perawat untuk selalu berperan aktif dalam di PPNI.

Kata kunci : Pengetahuan, Sikap dan Organisasi PPNI

PENDAHULUAN

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat dan profesi

keperawatan dengan menyusun RUU

keperawatan yang saat ini terus diperjuangkan untuk disyahkan menjadi undang-undang. Dalam usianya yang tergolong usia produktif, PPNI telah tumbuh untuk menjadi organisasi yang mandiri. PPNI saat ini berproses pada kematangan organisasi dan mempersiapkan anggotanya dalam berperan nyata pada masyarakat dengan memperkecil kesenjangan dalam pelayanan kesehatan, mempermudah masyarakat dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, serta mendapatkan kesamaan pelayanan yang berkualitas (closing the gap; increasing acces and equity) dan selanjutnya PPNI bersama anggotanya akan bersama mengawal profesi keperawatan Indonesia pada arah yang benar, sehingga profesi keperawatan dapat mandiri dan bermartabat dan bersaing secara nasional dan

international. Banyak perawat yang belum menjadi anggota PPNI sehingga menyulitkan organisasi dalam melihat siapa yang menjadi anggota dan bukan anggota. Pengetahuan perawat tentang PPNI sudah banyak diberikan di institusi pendidikan selama studi dengan harapan semua perawat akan menunjukkan sikap dan perilaku berorganisai yang baik dalam PPNI sebagai satu-satunya organisasi professional (Bina Diknakes, 2012).

(2)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 6 Tahun 2015 ● ISSN : 2302-1721

668

pula terhadap perlindungan hukum perawat karena mereka yang tidak terdaftar sebagai anggota PPNI maka jika terjadi pelanggaran kode etik keperawatan tidak dapat diperjuangkan oleh PPNI. Juga berdampak terhadap persatuan dan kesatuan yang diantara anggotanya, sulitnya untuk meningkatan mutu dan kesejahteraan anggotanya jika dilakukan hanya orang perorang, serta terjalinnya hubungan kerjasama dengan organisasi profesi pelayanan kesehatan lainnya.

Sebagai salah satu upaya untuk menjadikan PPNI sebagai organisasi perawat yang maju dan berkembang serta diakui oleh profesi kesehatan lain adalah bahwa semua

perawat memahami dan mengetahui

keberadaan PPNI (Visi dan Misi, AD/ART PPNI) dengan baik dan benar. Seharusnya dengan pengetahuan yang baik tentang PPNI akan berdampak terhadap perilaku berorganisasi yang baik pula. Perbedaaan tingkat pendidikan, suku, bahasa dan agama tidak menjadi penghalang bagi perawat untuk bersatu membangun dan mengembangkan PPNI yang merupakan wadah tenaga keperawatan yang memiliki kesatuan kehendak sesuai dengan posisi jabatan, profesi dan lingkungan untuk mencapai tujuan organisasi (AD/ART PPNI PPNI 2010).

Untuk itu seorang perawat harus menambah pengetahuannya tentang PPNI yang akan mengaktifkan sikap yang akan mendorong dan meningkatkan motivasinya dalam berorganisasi.

Data awal yang didapat dari bagian keperawatan Rumah Sakit Umum Bajawa Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur menunjukkan bahwa jumlah perawat yang bekerja sebanyak 126 orang dengan kualifikasi pendidikan 15 orang (12%) S1 Keperawatan, 4 orang (3,17 %) Diploma 1V Bedah , 104 orang (82,5 %) Diploma III Keperawatan, dan 3 orang (2,38 %) Sekolah Perawat Kesehatan. Dari jumlah tersebut hanya 90 % atau 113 orang yang menjadi anggota PPNI sedangkan 10 % atau 13 orang lainnya belum terdaftar sebagai anggota PPNI.

Tingkat pengetahuan tentang PPNI masih kurang, hal ini juga berdampak terhadap sikap kurang aktif serta motivasi berorganisasi yang rendah terhadap PPNI. Fenomena ini memberi gambaran kepada penulis apakah pengetahuan dan sikap perawat memberi pengaruh terhadap perilaku seseorang untuk ikut berorganisasi di PPNI yang merupakan wadah pemersatu perawat di Indonesia, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Perawat Terhadap Organisasi PPNI

” pada perawat yang ada di Rumah Umun Bajawa Kab.Ngada Nusa Tenggara Timur.

BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi, dan sampel

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah deskritif dengan metode pendekatan Cross sectional.

Penelitian ini bertempat di Rumah Sakit Umum Bajawa Kab. Ngada Nusa Tenggara Timur, dilaksankan pada tanggal 25 Juni sampai 03 Juli 2013. Populasi penelitian ini adalah semua perawat di rumah sakit umum Bajawa Kab. Ngada Nusa Tenggara Timur sebanyak 126 dengan sampelnya sebanyak 40 orang.

Pengumpulan Data

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sampel melalui pengukuran dan pengisian kuisioner. Alat

Seleksi merupakan pemilihan untuk mengklarifikasi data menurut kategori.

2. Editing data.

Editing data adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing data dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

3. Coding data

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik(angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

4. Tabulasi Data

(3)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 6 Tahun 2015 ● ISSN : 2302-1721

669

Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah univariat. Analisis univariat dilakukan untuk analisis distribusi frekuensi variabel tunggal yang dianggap terkait dengan tujuan penelitian

.

HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah sakit umum bajawa kab. Ngada tahun 2013.

Dari tabel 1 menunjukkan bahwa 40 orang responden, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan 29 orang (72,5 %) responden dan sisanya laki-laki 11 orang ( 27,5 % ) responden.

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Umum Bajawa Kab. Ngada tahun 2013

Dari tabel 2 menunjukkan bahwa dari 40 responden sebagian besar responden mempunyai umur antara 20-29 tahun sebanyak 24 orang (60%) responden dan sisanya berumur 30-45 tahun sebanyak 16 orang (40%).

Tabel 3 Distribusi Berdasarkan Pendidikan Terakhir di Rumah Sakit Umum Bajawa Kab. Ngada tahun 2013

PendidikanTerakir n %

S1 Keperawatan 13 32,5

Dari tabel 3 menunjukkan bahwa dari 40 responden sebagian besar S1 keperawatan sebanyak 13 orang (32,5%), D3 Perawat sebanyak 26 orang (65%) dan sisanya adalah Sekolah Perawat Kesehatn sebanyak 1 orang ( 2,5%).

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja di Rumah Sakit Umum Bajawa Kab. Ngada tahun 2013

Masa Kerja n % 40orang responden, bahwa lama kerja kurang dari 5 tahun sebanyak 16 orang (40%) dan lebih dari 5 tahun sebanyak 24 orang (60%) .

Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Kartu PPNI di Rumah Sakit Umum Bajawa Kab. Ngada tahun 2013

Kepemilikan Kartu responden yang memiliki kartu PPNI sebanyak 31 orang (77,5%) dan yang belum memiliki 9 orang (22,5%) responden.

Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Perawat tentang PPNI di Rumah Sakit Umum Bajawa Kab. sebagian besar tingkat pengetahuan responden adalah baik yaitu sebanyak 25 orang (62,5%) dan 15 orang (37,5%) pengetahuannya kurang baik.

Tabel 7 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Perawat Terhadap PPNI di Rumah Sakit Umum Bajawa Kab. Ngada Tahun 2013

Dari tabel 7 diatas diketahui bahwa sebagian besar sikap responden positif yaitu sebanyak 27 orang (67,5%) dan negative sebanyak 13 orang (32,5%) sakit.

Sikap n %

Positif 27 67,5

Negatif 13 35

(4)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 6 Tahun 2015 ● ISSN : 2302-1721

670

PEMBAHASAN

1. Pengetahuan Perawat tentang PPNI Dari tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang PPNI rata-rata baik yaitu sebanyak 25 orang (62,5% ) artinya kebanyakan responden telah memahami apa itu organisasi PPNI, Visi dan Misi, Fungsi, Tugas serta Peran dari Organisasi PPNI itu sendiri. Meskipun sudah memahami organisasi PPNI, Visi dan Misi, Fungsi, Tugas serta Peran dari organisasi PPNI tidak membuat responden untuk cepat puas dengan apa yang sudah mereka dapatkan sehingga mendorong responden untuk terus memperluas wawasannya tentang PPNI dengan cara ikut aktif dalam kegiatan organisasi PPNI sedangkan responden yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 15 orang (37,5 %) artinya bahwa sebagian responden kurang memahami apa itu organisasi PPNI,fungsi ,tugas dan peran dari organisasi PPNI. Salah satu factor yang menyebabkan pengetahuan responden kurang baik tentang PPNI adalah responden kurang aktif dalam organisasi PPNI meskipun responden terssebut merupakan angota PPNI.

Pengetahuan merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba yang sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang (Notoadmodjho, 2012).

Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut. Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini

bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi. Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman (Anonim,2013).

Pada penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan responden tentang PPNI rata-rata sudah baik. Dapat disimpulkan karena sebagian besar responden berpendidikan D III Keperawatan yaitu sebanyak 26 orang (65%) dan 13 orang (32,5%) yang berpendidikan S1 Keperwatan yang telah mendapatkan pengetahuan tentang PPNI selama pendidikan pada DIII Keperawatan dan S1 Keperawatan, dan sebagian besar berusia 20-29 tahun yaitu 24 orang (60%). Hal ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2012) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah adanya faktor internal dari dalam diri sendiri seperti intelegensia, minat dan kondisi fisik (umur berpengaruh terhadap kondisi fisik seseorang). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan responden mengenai visi dan misi PPNI, tugas pokok PPNI, tujuan PPNI dan fungsi dari PPNI itu sendiri.

2. Sikap Perawat terhadap PPNI

Dari tabel 7 menunjukkkan bahwa sikap responden terhadap PPNI sebagian besar positif terdapat 27 (67,5%) dan terdapat 13 orang (32,5%) sikapnya negative terhadap PPNI.

(5)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 6 Tahun 2015 ● ISSN : 2302-1721

671

adanya niat atau kesediaan untuk turut serta

dalam mengikuti rapat-rapat bulanan yang dalakukan organisasi PPNI, Mereka menganggap dengan mengikuti kegiatan ini hanya akan membuang-buang waktu saja.

Menurut Newkom seorang ahli dari psikologis, yang dikutip oleh (Notoatmodjo, 2012) menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan presdiposisi tindakan suatu prilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan suatu objek.

Sikap responden terhadap PPNI dipengaruhi juga oleh lamanya kerja (pengalaman) sebagai perawat karena seperti halnya pengetahuan , sikap juga terdiri dari beberapa tingkatan yaitu : menerima (receiving), merespon

(responding), menghargai (valuing) dan bertanggung jawab (responsible) yang memerlukan waktu (Notoatmodjo,2012).

Pada penelitian ini sebagian besar responden yaitu 16 orang (40%) memiliki masa kerja kurang 5 tahun dan yang lebih dari 5 tahun sebanyak 24 orang (60%).

Berdasarkan teori di atas dapat ditarik kesimpulan sikap perawat terhadap keberadaan PPNI dibentuk dari perjalanan karier (pengalaman kerja) sebagai perawat yang terjadi secara bertahap sehingga

menumbuhkan kesadaran dalam

berorganisasi serta kesedian dari perawat itu sendiri untuk turut serta dalam bertindak.

KESIMPULAN

1. Pengetahuan perawat di Rumah Sakit Umum Bajawa kab. Ngada Nusa Tenggara Timur terhadap PPNIsebagian besar baik yaitu 62,5%.

2. Sikap perawat di Rumah SakitUmum Bajawa Kab. Ngada Nusa Tenggara Timur terhadap PPNI sebagian besar positif yaitu 67,5%.

SARAN

Dengan memperhatikan hasil penelitian dengan segala keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka peneliti mengajukan beberapa saran :

1. Untuk perkembangan organisasi PPNI khususnya di rumah sakit umum bajwa kab, ngada nusa tengagara timur perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai factor-faktor yang mempengaruhi motivasi perawat untuk berperan aktif di PPNI dan penelitian terhadap pengurus organisasi PPNI sejauh manaperan dan tanggung jawab mereka untuk memajukan PPNI tersebut.

2. Kepada institusi kesehatan dimana perawat bekerja, bahwa peran dari organisasi profesi

PPNI dalam memajukan tenaga

keperawatan sangat besar. Karena berhasilnya program-program organisasi

PPNI akan berdampak terhadap

peningkatan keterampilan, pengetahuan, profesionalisme dan kinerja perawat untuk itu seharusnyalah institusi memberikan dukungan dan fasilitas guna perkembangan organisasi PPNI.

3. Buat peneliti perlu dilakukan peneltian lebih lanjut untuk lebih menambah wawasan dan pengembangan diri terutama di bidang lapangan terutama tentang pentingnya pengetahuan dan sikap terhadap organisasi PPNI.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Wiranto, 2012. Kode Etik PPNI : (online) (http://www.inna-ppni.or.id/innappni/mentop kompetensi.html, sitasi tanggal 26 Juni 2012).

Anonim, 2010. Defenisi, Tugas DAN fungsi Rumah Sakit Menurut WHO, (online), (http ://id.wikipedia,artikel, sitasi tanggal 24 Mei 2012).

Anonim,2008. Defenisi Dan Jenis Pengetahuan, (online), (http://referensiassyariabdullah. blogspot.com/2008/04/ definisi-dan-jenis-jenis-pengetahuan.html)

Anonim, 2012. Visi dan Misi PPNI, (online), (p://www.ina-ppni.or.id/innappni/mentop-visi-misi).

Anonim, 2010. AD/ART PPNI, (online), (http://www.scrib.com/doc-peran dan fungsi ppni, sitasi tanggal 29 Mei 2010).

(6)

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 6 Tahun 2015 ● ISSN : 2302-1721

672

Hendy,2010.Pengertian Organisasi (online), (http://id.wikepedia,org/wikipedia,org/wiki/orga nisasi, sitasi tanggal 29 maret 2012)

Inna PPNI Pusat tahun 2012. Standar Asuhan Keperawatan, 2012 : Jakarta.

Inna PPNI Pusat tahun 2012. Kode Etik Perawat Nasional, 2012 : Jakarta.

Notoadmodjho. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta : Jakarta.

Notoadmodjho. 2012. BAHAN DAN METODE kesehatan, Rineka Cipta : Jakarta.

Nursalam, 2012. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jilid II. Salemba Medika. Jakarta.

Nursalam, 2012. Menajemen Keperawatan. Jilid III. Selemba Medika. Jakarta.

Gambar

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE COOPERATIVE LEARNING TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek.. dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar Biologi dengan penerapan strategi role playing dan media berbasis ICT pada siswa

Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review

Bayi yang lahir di bidan ini biasanya dirawat satu hari setelah itu dibawa pulang dari 30 bayi “ 15 yang menggunakan kasa steril dan 15 yang menggunakan kasa alkohol

12 Penelitian ini mendapatkan frekuensi tinitus subjektif berhubungan dengan kualitas hidup pasien ( p =0,005) dengan tingkat korelasi sedang ( r =0,491).. Semakin tinggi

• Variasi genetik pertumbuhan tanaman antar provenan yang diuji belum menunjukkan perbedaan antar provenan asal pulau Jawa sampai dengan umur 3 tahun dan berbeda nyata antar