• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akhlak Para Nabi Dalam Sejarah (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Akhlak Para Nabi Dalam Sejarah (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nabi Musa dan kaumnya dari bangsa Bani Israil selamat dari kejaran Fir’aun dengan izin dan pertolongan Allah Swt. Mereka dapat menyeberangi Laut Merah. Setelah itu Nabi Musa membawa para pengikutnya menuju Bukit Sinai. Kaum Bani Israil meluapkan kegembiraan mereka karena dapat selamat dari kejaran Fir’aun beserta bala tentaranya. Saat itu mereka benar-benar merasakan kemerdekaan dan kebebasan. Sebelumnya mereka hidup terkekang karena menjadi budak bagi Fir’aun di Kerajaan Mesir. Sekarang situasinya telah menjadi berbalik 180 derajat, mereka benar-benar bebas, merdeka, dan tidak ada aturan dari Fir'aun yang perlu dipatuhi.

Ketika diangkat menjadi rasul oleh Allah, Nabi Isa baru berusia tiga puluh tahun. Namun sebagai Nabi ia sangat bijaksana dan sangat cepat tanggap, meskipun umurnya masih muda. Sebagian di antara kaumnya tidak puas dan selalu berusaha mencari-cari kelemahannya.

Dalam perjalanan hidupnya sejak masih kanak-kanak hingga dewasa dan sampai diangkat menjadi Rasul, beliau terkenal sebagai seorang yang jujur, berbudi luhur, dan mempunyai kepribadian yang tinggi. Tak ada sesuatu perbuatan dan tingkah lakunya yang tercela yang dapat dituduhkan kepadanya, berlainan sekali dengan tingkah laku dan perbuatan kebanyakan pemuda-pemuda dan penduduk kota mekkah pada umumnya yang gemar berfoya-foya dan bermabuk-mabukan. Karena demikian jujurnya dalam perkataan dan perbuatan, maka beliau diberi julukan “Al-Amin”, artinya: orang yang dapat dipercayai.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Akhlak Nabi Musa a.s. dalam sejarah? Bagaimana Akhlak Nabi Isa a.s. dalam sejarah?

(2)

BAB II

PEMBAHASAN

A. NABI MUSA A.S

1. Kelahiran Nabi Musa a.s

Pada suatu hari seorang ahli nujum datang menghadap Fir’aun bahwa menurut perhitungannya tak lama lagi bakal lahir seorang bayi dari bangsa israil yang kelak akan menjadi musuh dan menjatuhkan kekuasaaannya.

Fir’aun mendengar laporan itu. Saat itu juga dia memberikan perintah agar membunuh bayi laki-laki yang lahir dari kalangan bangsa israil.

Musa dilahirkan oleh pasangan suami istri Imran dan Yukabad. Begitu mengetahui bahwa anaknya yang lahir adalah laki-laki.

Yukabad dan Imran panik. Jika tak segera disembunyikan anak itu tentulah akan dibunuh oleh kaki tangan Fir’aun.

Yukabad sangat sayang pada bayinya yang molek dan sehat serta lucu itu. Ia tak rela bayi itu sampai terbunuh. Tapi untuk menyembunyikannya terus-menerus juga tak mungkin.

Allah memberikan ilham kepada ibu Nabi Musa itu membuat peti tahan air lalu menghayutkannya Musa di dalam peti di Sungai Nil. Kakak Musa diperintahkan mengikuti kemana peti itu hanyut dan di tangan siapakah Musa nanti ditemukan. Ternyata peti itu ditemukan Putri Raja Fir’aun. Peti dibuka setelah tahu isinya bayi mereka bawa kehadapan ibu mereka yaitu istri Fir’aun yang bernama Asiah.

Istri Fir’aun sangat senang melihat bayi itu. Ia ingin mengangkatnya sebagai anak. Maka diutarakanlah niatnya itu kepada Fir’aun.

Mula-mula Fir’aun menolak, namun atas bujukan istrinya itu akhirnya ia setuju. Asiah pun senang segera dicari inang pengasuh yang menyusui Musa. Namun beberapa inang yang didatangkan tidak ada yang cocok, Musa tak mau menyedot tetek susu inang-inang itu.

(3)

menetek. Musa diserahkan kepada Yukabad sampai masa menyusunya selesai. Yukabad mendapat upah bayaran yang cukup besar. Sesudah usai masa menyusu, Musa dikembalikan ke istana Fir’aun. Ia di didik sebagai mana anak-anak raja yang lain. Ia berpakaian seperti Fir’aun mengendarai kendaraan Fir’aun sehingga dikenal sebagai pangeran Musa bin Fir’aun.

Setelah Musa dewasa Allah menganugrahkan pangkat kenabian dan illmu pengetahuan.

2. Meninggalkan Istana

Pada suatu hari Musa berjalan-jalan di kota. Ia melihat orang Qutbi dan orang israil sedang berkelahi. Karena keadaan tak seimbang Musa membela orang israil. Orang Qutbi tidak mau diajak damai. Musa menjadi marah orang itu langsung dipukulnya. Sekali tempeleng orang itu mati.

Ada seorang saksi yang melihat kejadiannya itu. Musa di laporkan kepada Fir’aun. Setelah Fir’aun tahu bahwa Musa membela orang israil ia segera memerintahkan orang untuk menangkap Musa.

Musa melarikan diri, tujuannya ke negeri Madyan. Ia menyesal telah membunuh orang. Ia bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Allah mengabulkan do’anya da ia ampuni.

Dari Mesir ke Madyan harus ditempuh jalan kaki selama delapan hari. Karena kelelahan dan merasa lapar, Musa beristirahat di bawah pepohonan.

Tak jauh dari tempatnya beristirahat ia melihat dua orang wanita cantik sedang berebut untuk mendapatkan air di sumur guna memberi minum ternak yang mereka gembalakan. Gadis-gadis cantik itu berebutan dengan sekelompok pria kasar yang mau menangnya sendiri.

(4)

3. Musa menikah

Kedua orang gadis itu melaporkan apa yang telah dialaminya kepada ayah mereka di rumah. Ayah mereka yaitu Nabi Syu’aib memerintahkan kepada anak gadisnya untuk mengundang Musa ke rumah mereka.

Musa memenuhi undangan itu. Keluarga itu senang melihat kedatangan Musa, sikapnya sopan dan tampak sekali jika ia seorang pemuda berpendidikan dari kalangan bangsawan. Sebagai rasul, maka datanglah aku kepadamu untuk mengajak engkau dan kaummu menyembah Allah dan meninggalkan kezaliman serta penindasan terhadap kaum bangsa israil.

“Siapakah Tuhan yang kau sebut-sebut itu, Musa” tanya Fir’aun. Adakah Tuhan lain diatas bumi ini selain aku yang patut disembah dan dipuja?”

“ya, ada, yaitu Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu serta Tuhan seluruh alam semesta ,” jawab Musa.

Demikianlah terjadi perdebatan antara Musa dan Fir’aun. Fir’aun sama sekali tak dapat menolak hujah dan alasan Musa yang di wakili Harun. Fir’aun akhirnya mengancam Musa dan Harus dengan berkata: “Hai Musa, jika engkau mengakui Tuhan selain aku maka pasti engkau kumasukkan kedalam penjara!”

Berkata Musa: “Apakah engkau akan menjarakan aku walaupun aku dapat membuktikan dan memberikan tanda-tanda kebenaran dakwahku?”

Fir’aun Menantang dan berkata: “Datangkanlah tanda-tanda yang dapat membuktikan kebenaran kata-katamu jika memang kau benar-benar tidak berdusta.”

Musa kemudian melemparkan tongkatnya. Mendadak berubah menjadi ular yang merayap ke arah Fir’aun. Fir’aun lari ketakutan dan minta agar Musa menangkap ularnya lagi.

4. Kehancuran Fir’aun dan Pengikutnya

Kebengisan Fir’aun semakin menjadi-jadi. Para pengikut Nabi Musa disiksa diluar batas agar menjadi kafir dan mengikuti Fir’aun.

(5)

banyak panen yang gagal. Tanaman dan pepohonan banyak yang mati. Disusul badai topan yang merobohkan rumah-rumah mereka, jutaan belalang didatangkan menyerbu hewan dan perkebunan, juga kutu dan katak. Terakhir semua air di Negeri Mesir mendadak berubah menjadi darah. Wabah penyakit melanda dimana-mana, setiap anak laki-laki bangsa mesir mendadak mati tidak terkecuali anak-anak Fir’aun sendiri termasuk putra mahkotanya.

Dalam keadaan demikian mereka mendatangi Nabi Musa agar berdo’a kepada Tuhan untuk mencabut azab itu. Nabi Musa mau berdo’a setelah Fir’aun berjanji akan membiarkan kaum Bani Israil pergi dari Mesir bersama Musa.

Namun setelah azab itu berhenti dan keadaan menjadi normal Fir’aun mengingkari janjinya. Kaum Bani Israil yang menjadi buruh, budak dan sebagainya tetap diperintahkan bekerja di Mesir dan para pengikut Nabi Musa masih banyak yang disiksanya.

Dalam keadaan demikian datanglah wahyu dari Allah agar Musa mengajak kaumnya pergi meninggalkan Mesir.

Mereka berangkat secara diam-diam di malam hari. Takut ketahuan Fir’aun. Namun Fir’aun mengetahuinya juga. Ia dan bala tentaranya segera menyusul rombongan Nabi Musa.

Syahdan, rombongan Musa telah sampai di tepi Laut Merah. Mereka tak dapat melanjutkan perjalanan karena terhalang laut. Para pengikut Nabi Musa panik karena Fir’aun dari kejauhan sudah tampak bersama bala tentaranya yang akan membunuh mereka.

“jangan takut Tuhan bersama kita, “kata Nabi Musa sambil memukulkan tongkatnya ke laut. Seketika laut itu terbelah.

Setelah mereka sampai di daratan seberang, Fir’aun tiba dan menyusul mereka melalui jalan di laut yang terbelah.

(6)

5. Turunnya Kitab Taurat

Sesudah selamat dari kejaran Fir’aun, Musa dan pengikutnya meneruskan perjalanan. Diwaktu mereka kehausan dan tidak mendapat air Nabi Musa memukulkan tongkatnya ke batu, maka dari itu, batu itu memancarkan air yang dapat mereka minum.

Sewaktu mereka berada di semenanjung Sinai mereka kepanasan, matahari seperti memanggang bumi. Tak ada tempat berteduh karena tak satupun pohon terlihat oleh mereka. Di saat seperti inilah Allah memberikan nikmatnya berupa Manna dan Salwa.

Mana rasanya manis seperti madu. Sedangkan Salwa adalah burung putuh yang datang berbondong-bondong silih berganti. Mendapat makanan yang baik itu mereka bukanya bersyukur malah mau minta makanan dari jenis yang lain lagi. Inilah kerewelan kaum Bani Israil.

Nabi Musa a.s. adalah seorang nabi yang sejak bayi telah dibuang oleh ibunya karena pada masa itu, jika ada seorang bayi laki-laki yang lahir, kemudian Fir’aun mengetahuinya, ia akan segera membunuhnya. Ibunya ingin menyelamatkan Musa dengan cara memasukkan bayinya ke dalam keranjang dan membiarkan terombang-ambing di atas sungai, hingga akhirnya ditemukan oleh istri Fir’aun yang sedang mandi. Fir’aun menyerah pada rayuan istrinya, sehingga Musa jadikan anak angkat. Musa tumbuh menjadi pemuda yang gagah, kuat, dan pemberani. Keberanian Musa semakin kuat karena Allah SWT. Mengangkatnya menjadi Nabi dan Rasul. Kekuatannya digunakan untuk melawan Fir’aun dan pengikutnya.

Sesungguhnya, akhlak Nabi Musa a.s sangat penting untuk ditiru, bagi penguasa yang kuat hendaknya menjadikan kekuatannya untuk membasmi kemungkaran dan kemaksiatan, bukan sebaliknya, digunakan untuk mendirikan pusat-pusat kejahatan, pelacuran, dan pembela kezaliman.

B. NABI ISA A.S

(7)

orang-orang yang miskin. Hendaknya, akhlaknya Nabi Isa a.s ditiru oleh para dokter dan ahli kesehatan, juga oleh orang-orang yang kaya untuk membantu ekonomi orang-orang yang fakir dan miskin.

1. Kenabian Isa a.s.

Sejak kecil Isa sudah menampakkan diri sebagai manusia istimewa. Kecerdasannya luar biasa. Dan pada umur 30 tahun ia diangkat sebagai Nabi dan Rasul. Sebelum itu telah diajarkan kepadanya Taurat dan Injil.

Dengan diangkatnya sebagai rasul maka mulailah ia menyebarkan agama Islam kepada kaumnya. Menyerukan kaum Yahudi dan orang-orang Israil untuk kembali kepada Allah. Menyadarkan kesesatan mereka yang telah berani merubah Kitab Taurat peninggalan Nabi Musa.

2. Mu’jizat Nabi Isa

Kedatangan Nabi Isa dengan ajaranya yang bersih dan benar telah membuat tokoh-tokoh agama dari kalangan rahib Bani Israil terancam kedudukannya. Maka mereka minta bukti kebenaran beliau selaku utusan Allah.

Maka Allah memberikan Mu’jizat kepada Nabi Isa untuk menguatkan ajarannya. Antara lain:

Nabi Isa membuat mainan burung dari tanah liat, setelah ditiup burung itu hidup dan terbang atas seizin Allah. Beliau dapat menyembuhkan orang buta.

Beliau dapat menyembuhkan orang yang dimakan orang-orang yang terkena sakit sopak. Dapat menghidupkan orang mati.

Bisa menceritakan jenis makanan yang dimakan orang-orang di rumah mereka dan juga makanan yang mereka simpan. Dapat menurunkan makanan dari langit untuk menuruti kaumnya yang minta hidangan dari sorga.

(8)

3. Kebijakan Dan Kecerdasan Nabi Isa

Ketika diangkat menjadi rasul oleh Allah, Nabi Isa baru berusia tiga puluh tahun. Namun sebagai Nabi ia sangat bijaksana dan sangat cepat tanggap, meskipun umurnya masih muda. Sebagian di antara kaumnya tidak puas dan selalu berusaha mencari-cari kelemahannya.

Pada suatu hari ada salah seorang dari mereka yang berkata, “ bagaimana mungkin engkau patut menjadi pemimpin kami? Umurmu masih terlalu muda.”

Nabi Isa dengan tenang menjawab, “tidak, saya sudah cukup tua bila dibandingkan dengan Nabi Ibrahim ketika baru dilahirkan.”

Orang itu terdiam mendongkol. Tapi yang lainnya kurang puas. Orang yang kedua ini lantas berkata, "Di zaman kepemimpinan Nabi Zakariya, kehidupan di sini sangat tentram. Tapi di masa kenabianmu sekarang, banyak sekali terjadi kerusuhan."

Tanpa sikap marah Nabi Isa berkata, "Memang betul. Sebab di zaman Nabi Zakariya umatnya seperti saya, sedangkan di masa sekarang umatku seperti engkau semuanya."

Maka kedua pembangkang itu pun tidak bisa bicara lagi. Mereka merasa kehabisan kalimat untuk membantah kebijakan Nabi Isa.

Pada kesempatan yang berbeda, seorang muridnya bertanya, “Apakah paling berharga bagi manusia?”

“Akal,” kata Nabi Isa. “Sebab dengan akal manusia bisa mensejahterakan hidupnya.”

(9)

“Sahabat yang mau memberikan nasihat.”

“Kalau tidak ada?”

“Harta yang halal dan dapat dibanggakan.”

“Diam.”

“Kalau tidak bisa diam?”

“Mati,” jawab Nabi Isa. “sebab, manusia jika tidak punya apa-apa tetapi tidak bisa diam, biasanya mulutnya hanya akan dipakai untuk mengeluh dan dengki.”

Demikianlah cara Nabi Isa memberikan pengertian kepada para muridnya. Juga terhadap para sahabatnya yang disebut sebagai khawari.

Pernah pada suatu hari Nabi Isa bertanya kepada para sahabatnya, “Andaikata kalian melihat salah seorang saudaramu terbuka auratnya ketika tidak sadar, misalnya pada waktu sedang tidur, apakah yang kalian lakukan? Apakah akan kau tutupi aurat saudaramu itu, atau akan kau buka sekalian biar telanjang bulat?”

Para sahabatnya menjawab, “Selaku orang-orang yang waras, tentu saja akan kami tutupi supaya auratnya tidak kelihatan lagi. Masak akan kami buka sampai telanjang bulat?”

(10)

masyarakat, biasanya akan jadi nekad di dalam maksiat serta akan malu untuk kembali kepada masyarakat yang sopan. Karena itu, janganlah suka membongkar-bongkar aib orang lain, apalagi membeberkannya hingga meluas ke mana-mana. Orang yang mempunyai aib seharusnya malah diberi peringatan secara bijaksana agar mau bertaubat.

C. NABI MUHAMMAD SAW.

Nabi Muhammad SAW. Adalah nabi dan Rasul terakhir, suka dukanya sangat banyak. Sejak kecil beliau sudah yatim-piatu. Akhlaknya dipuji oleh semua orang, termasuk orang-orang kafir Quraisy. Beliau dijuluki sebagai Al-Amin, yaitu orang yang jujur dan terpercaya.

Nabi Muhammad SAW. Adalah penyebar kasih sayang kepada seluruh umat manusia. Beliau sangat pemaaf meskipun kepada orang yang telah menyakitinya. Bahkan, beliau menengok orang yang setiap hari meludahinya. Beliau pun orang yang tegas kepada orang kafir. Beliau menolak melakukan penghianatan kepada Allah SWT. Meskipun diberi harta yang berlimpah.

Beliau adalah seorang suami yang adil kepada istri-istrinya, dan sering meminta maaf kepada istri-istrinya jika keadilannya hanya sebatas kemampuannya. Perjuangan Nabi Muhammad SAW. Didukung sepenuhnya oleh para sahabat, hartanya habis untuk berjihad, dan ketika beliau wafat, warisan yang ditinggalkan hanyalah kitab suci Al-Qur’an dan As-Sunnah. Beliau berpesan kepada Fatimah agar tetap mendirikan shalat karena amal yang pertama akan dihisab pada hari kiamat adalah shalat.

Akhlak Nabi Muhammad SAW. Sebagai ayah dari anak-anaknya, suami dari istri-istrinya, komandan perang, mubalig, imam, hakim, pedagang, petani, pengembala, dan sebagainya merupakan akhlak yang pantas diteladani.

(11)

politisi, beliau sangat dikagumi oleh para raja dan penguasa yang kafir. Beliau adalah pembela kaum fakir dan miskin yang memilih hidup dalam kefakiran dan kemiskinan.

Itulah Uraian akhlak para Nabi dan Rasullah SAW. Allh SWT. Berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hadiid ayat 25:









   

    





















      



“Sesungguhnya kami Telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan Telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”(Q.S. Al-Hadiid: 25)

1. Akhlak Nabi Muhammad S.A.W.

(12)

Ahli sejarah menuturkan, bahwa Muhammad s.a.w. sejak kecil hingga dewasa tidak pernah menyembah berhala, dan tidak pernah pula makan daging hewan yang disembelih untuk korban berhala-berhala seperti lazimnya orang Arab jahiliyah pada waktu itu. Ia sangat benci kepada berhala itu dan menjauhkan diri dari keramaian dan upacara pemujaan kepada berhala itu.

Untuk menutupi keperluan hidupnya sehari-hari, dia berusaha sendiri mencari nafkah, karena orang tuanya tidak meninggalkan harta warisan yang cukup. Sesudah dia menikah dengan Sitti Khadijah, dia berdagang bersama dengan istrinya dan kadang-kadang berserikat pula dengan orang lain.

Sebagai seorang manusia yang bakal menjadi pembimbing umat manusia, Muhammad s.a.w. memiliki bakat-bakat dan kemampuan jiwa besar kecerdasan pikirannya, ketajaman otaknya, kehalusan perasaannya. Segala pengalaman hidupnya, mendapat pengolahan yang sempurna dalam jiwanya. Dia mengetahui babak-babak sejarah pemandangan itu tidak dapat hilang dari pikirannya.

(13)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

akhlak Nabi Musa a.s sangat penting untuk ditiru, bagi penguasa yang kuat hendaknya menjadikan kekuatannya untuk membasmi kemungkaran dan kemaksiatan, bukan sebaliknya, digunakan untuk mendirikan pusat-pusat kejahatan, pelacuran, dan pembela kezaliman.

Nabi Isa a.s adalah nabi yang penuh rasa cinta kasih kepada umatnya. Keahliannya digunakan untuk mengobati orang yang sakit dan membela orang-orang yang miskin. Hendaknya, akhlaknya Nabi Isa a.s ditiru oleh para dokter dan ahli kesehatan, juga oleh orang-orang yang kaya untuk membantu ekonomi orang-orang yang fakir dan miskin.

(14)

Daftar Pustaka

Ahmad Saebani, Beni dan Hamid, Abdul. 2012. Ilmu Akhlak. Bandung: CV Pustaka Setia.

Referensi

Dokumen terkait

Keberhasilan implementasi menurut Grindle (1980) dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan ( content of policy ) dan lingkungan implementasi ( context

Menurut data dari Puskesmas Purbaratu pada tahun 2014, jumlah ibu hamil sebanyak 42 orang, dari jumlah tersebut ibu hamil trimester I yang mengalami hiperemesis gravidarum

Oleh karena itu, para guru yang bertugas mengelola pembelajaran biologi di sdc:olah di sam ping perlu memahami tentang pengembangan Silabus, guru juga perlu memahami

Satu dari enam balita mengalami kekambuhan limabelas kali, tertinggi dibanding dengan balita lain dalam kategori nilai upaya pencegahan sedang.. Dalam hal tindakan

pemeriksaan terhadap bahan yang digunakan dalam campuran sebagai data pendukung yang meliputi hasil pemeriksaan sifat-sifat fisis agregat, hasil pemeriksaan

Umur bisa mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien dimana seseorang yang berumur lebih lanjut mereka tidak akan terlalu mempertimbangkan atau memperhatikan apa yang

Pada material bata, kadar air jenuh yang tertinggi justru dimiliki oleh material bata yang diolesi kutikula (sampel bata 4 dan bata 5), meskipun hanya memiliki

Sebagian besar anak yang menderita TB paru adalah anak yang memiliki status gizi yang tidak normal dan terdapat pengaruh yang signifikan antara status gizi