BAB II
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
2. 1 Sejarah Singkat dan Struktur Kepengurusan 2. 1. 1 Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
Menurut catatan sejarah, HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)
merupakan organisasi agama yang dikembangkan oleh kelompok missionaries
Jerman Reinische Mission Gesselschaft (RMG). 26
Pada tahun 1932 tepatnya tanggal 11 Juni, HKBP menerima pengakuan
hukum dari pemerintahan kolonial Belanda sebagai reachts-pearsson. Pengakuan Sinode Pertama untuk
menetapkan program kerja dan pembagian wilayah tugas pengembangan agama
Kristen kepada orang Batak dilaksanakan oleh tiga misionaris belanda yang
bersedia bekerja sama dengan RMG yakni Pendeta Heine, Klammer, Betz, dan
Van Asselt sejak pada tanggal 7 Oktober 1861 yang ditetapkan juga sebagai hari
berdirinya HKBP (Keuning,1958; Sihombing, 1961). Dr.I.L Nomensen
merupakan Ephorus pertama HKBP, beliau tiba pada tanggal 23 Juni 1862 dan
dipandang sebagai missionaries yang telah melakukan pekerjaan raksasa dalam
pengembangan agama Kristen bagi orang Batak. Dalam perkembangannya HKBP
diiringi konflik-konflik baik dari luar seperti dengan HKB (Huria Kristen Batak),
BNZ (Batak Nias Zending) maupun dari dalam organisasi (antara pemimipin
pribumi yang melahirkan gereja baru yakni GKPI).
26
dimana orang-orang batak menginginkan kebebasan dari orang asing dalam
mengatur dan menjalankan HKBP sebagai sebuah organisasi gereja. Tugas
organisasi gereja diambil alih oleh pemimpin pribumi Ephorus orang Batak
pertama yakni Ds. K. Sirait yang dipilih oleh sinode darurat. Pada tahun 1940 para
missionaries Jerman ditangkap dan dipenjarakan karena Jerman bermusuhan
dengan Belanda. Oleh karena itu semua missionaries Jerman dianggap musuh
pemerintahan Belanda. Peristiwa tersebut menyebabkan RMG secara resmi putus
hubungan dengan HKBP sejak 10 Mei 1940. Setelah HKBP terlepas dari RMG
dan berbentuk badan hukum yang sudah diakui oleh pemerintah Belanda, namun
tetap saja mereka dianggap tidak berdiri sendiri. Pemerintah kolonial Belanda
memutuskan bahwa HKBP dibawah pembinaan BNZ (Batak Nias Zending) oleh
orang Belanda dengan atau tanpa orang Indonesia (tidak ada istilah Batak).
Mulai dari awal perkembangannya sampai saat ini, HKBP identik dengan
etnis Batak Toba, sebagian besar Jemaat HKBP di dominasi oleh etnis Batak
Toba, hal ini dikarenakan secara history HKBP pertama kali berkembang di
daerah keresidenan Tapanuli khususnya Tapanuli Utara dimana daerah tersebut
adalah daerah pusat perkembangan dari etnis Batak Toba. Jadi secara history
2. 1. 2 Struktur Kepengurusan/Organisasi HKBP
Gambar 2.1
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ditata mengikuti sistem keuskupan,
mirip gereja Katolik Roma. Pemimpin tertinggi dari HKBP disebut Ephorus,
Ephorus dipilih oleh para pendeta melalui Sinode Godang, didalam menjalankan
tugasnya Ephorus akan dibantu oleh Sekjen dan sejumlah kepala Departemen,
Kemudian ditingkat berikutnya dibawah Departemen adalah Praeses yang
memimpin distrik-distrik gereja, sementara dibawah distrik terdapat Resort yang
dipimpin oleh Pendeta dan dibantu oleh Guru Huria, Bibelvrouw dan Diakones,
disetiap resort biasanya ada beberapa Pagaran dan Sektor untuk mengkoordinir
EPHORUS
SEKJEN DEPARTEMEN
PRAESES
DISTRIK
RESORT
PAGARAN
SEKTOR
Jemaat individu yang merupakan bagian terkecil dari struktur organisai agama
HKBP.
2. 2 HKBP resort Cinta Damai 2.2.1 Sejarah Singkat
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) resort Cinta Damai berdiri pada
tahun 1982 tepatnya telah berusia 30 tahun. Pada awalnya Huria Kristen Batak
Protestan (HKBP) resort cinta Damai ini belum menjadi sebuah resort, akan tetapi
merupakan pagaran dari HKBP resort Sei Putih. Pagaran merupakan sebuah
bagian yang lebih rendah daripada resort di dalam struktur organisasi HKBP.
Barulah pada 11 April 1999 HKBP cinta damai ini disahkan sebagai sebuah resort
atas kesepakatan dan persetujuan pemimpin/Pendeta dan para Sintua HKBP resort
Sei Putih.27
Seiring perkembangannya sebagai resort, HKBP Cinta damai telah
memiliki dua pagaran yakni HKBP Royate dan HKBP Maranata. Secara
keseluruhan HKBP merupakan sebuah organisasi yang dimana kepengurusannya
bersifat otonomi agar lebih mudah dalam menjangkau dan mengkoordinir
jemaatnya yang begitu banyak dan bertempat tinggal beda wilayah. HKBP Cinta
Damai sebagai sebuah resort kemudian membentuk kepengurusan berdasarkan
sektor-sektor daerah tempat tinggal masing-masing anggota. Pengurus disetiap
sektor akan dipimpin oleh seorang Sintua. Sampai saat ini HKBP resort Cinta
Damai telah terbagi menjadi 12 sektor.
27
Huria Kristen Batak Protestan Cinta Damai sebagai gereja resort dipimpin
oleh Pendeta, masa bakti seorang Pendeta pada satu gereja resort pada awalnya
ialah 5 tahun masa bakti selama 1 periode, akan tetapi sejak tahun 2004 terjadi
perubahan melalui pusat menjadi 4 tahun masa bakti selama 1 periode. Setelah 1
periode masa jabatan selesai maka Pendeta tersebut bisa saja diperpanjang untuk
satu periode lagi atau digantikan dan dipindahkan ke gereja resort yang lainnya
oleh pusat, karena Pendeta tersebut tidak memiliki hak untuk menentukan dimana
lokasi tugas beliau berikutnya.
Selama berdiri sebagai gereja resort, HKBP Cinta Damai telah 4 kali
berganti Pendeta (pemimpin jemaat), yaitu :
1. Pdt. Marudut Nababan (1999-2004)
2. Pdt. J. Damanik (2004-2008)
3. Pdt. M. Simanjuntak (2008-2012)
4. Pdt. Games. G. Purba (2012-sekarang)
Pendeta Games G. Purba merupakan pendeta yang saat ini memimpin
jemaat di HKBP resort Cinta Damai, beliau dibantu oleh:
1. Bvr. Lambok Boangmanalu selaku Bibelvrow,
2. St. L.J. Tambunan, S. Th selaku Ketua parartaon,
3. St. Dimpos Sibarani selaku bendahara Huria,
4. St. Drs. B. Simanjuntak selaku Ketua Dewan Koinonia,
5. St. Drs. P. Simanjuntak selaku Ketua Dewan Marturia, dan
2. 2. 2 Deskripsi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) resort Cinta Damai Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) resort Cinta Damai beralamat di
jalan Pantai Timur No. 4 kelurahan Cinta Damai. Huria Kristen Batak Protestan
resort Cinta Damai terdiri dari 12 sektor. Ke 12 sektor tersebut adalah :
1. Sektor I (pasar 1/bumi asri/asrama dodik kel. Cinta Damai)
2. Sektor II (pasar 2/Pamen Kodam jl Binjai, Kampung lalang)
3. Sektor III (pasar 2 kel.Cinta Damai)
4. Sektor IV (perumahan Guru/SMA Tanjung Gusta)
5. Sektor V (pasar 3 kel. Cinta Damai)
6. Sektor VI (pasar 4, gang Beringin kel. Cinta Damai)
7. Sektor VII (pasar 5 dan 6 kel. Cinta Damai)
8. Sektor VIII (belakang terminal Pinang Baris)
9. Sektor IX (jatioso)
10.Sektor X (sukowati-jl.amal/komplek BKN)
11.Sektor XI (pondok Karya jl. Perwira kel. Cinta Damai)
12.Sektor XII (Pargodungan)
Dari ke 12 sektor diatas total KK dan jemaat HKBP resort Cinta Damai adalah
2. 3 Kondisi Demografi
Tabel 2.1
Distribusi Jemaat Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 1105 50.27%
Perempuan 1093 49.73%
Jumlah 2198 100%
Sumber Data: Daftar/Papan informasi HKBP resort Cinta Damai 2011
Jumlah total jemaat HKBP resort Cinta damai adalah 2198 orang yang
terdiri dari 1105 orang laki-laki dan 1093 perempuan. Adapun jumlah kepala
keluarga yang ada di HKBP resort Cinta Damai ialah sebanyak 475 kepala
keluarga.
Tabel 2.2
Distribusi Jemaat Berdasarkan Usia
Umur Frekuensi Persentase
0-5 174 7.92%
6-11 350 15.91%
12-16 196 8.94%
17+ 1478 67.23%
Jumlah 2198 100%
Kaitannya dengan Pemilukada Medan 2010 dilihat dari komposisi jemaat
berdasarkan usia dapat kita lihat bahwa jemaat yang memiliki hak pilih (usia 17+)
ada sebanyak 67.23% atau sebesar 1478 jemaat.
Tabel 2.3
Distribusi Jemaat Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Persentase
PNS/TNI-POLRI 413 41.90%
Wiraswasta 217 22%
Pegawai Swasta 292 29.57%
Pensiunan 64 6.53%
Jumlah 986 100%
Sumber Data: Daftar/Papan informasi HKBP resort Cinta Damai 2011
Dilihat dari komposisi pekerjaan jemaat HKBP resort Cinta Damai
sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil baik itu Pegawai
pemerintah kantor maupun TNI/POLRI. Hal ini dapat dijelaskan karena kelurahan
Cinta Damai berada diantara Pusat Kota Medan dan wilayah Kabupaten Binjai