• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Menghitung Rating dan Share

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Cara Menghitung Rating dan Share"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Cara Menghitung Rating dan Share

Selama beberapa tahun bekerja didepartemen Riset & Development sebuah TV Nasional, sebagian besar waktu kerja saya adalah mengolah data Rating dan Share Program TV. Namun selama itu juga sering mendapat pertanyaan bagaimana cara menghitung Rating dan Share ini, bahkan untuk teman-teman yang bekerja di TV sendiri banyak yang tidak tahu apa yang dimaksud dengan Rating dan Share yang sering digunakan untuk mengukur performa suatu stasiun Televisi.

Memang sejauh ini, hanya stasiun TV yang memiliki satuan ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur performa masing-masing stasiun TV yang disebut Rating dan Share. Setiap hari TV berlomba menayangkan program-program yang dapat menarik minat pemirsanya untuk mendapat performa rating dan share yang lebih baik dibanding TV lain.

Dengan sistem perhitungan rating saat ini yang disediakan setiap hari, maka setiap hari juga masing-masing TV mengetahui seberapa besar jumlah pemirsa yang menonton program-programnya sepanjang satu hari sebelumnya.

Di Indonesia saat ini AGB Nielsen Media Research adalah perusahaan yang menyediakan data rating dan share TV, yang mana kota-kota yang diukur baru sebatas 10 kota besar di Indonesia, yaitu: Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makassar, Banjarmasin dan Denpasar.

Berikut kita bahas cara menghitung Rating dan Share (dengan bahasa nonformal):

Beberapa istilah yang biasa digunakan dalam menghitung rating dan share Universe : jumlah total pemilik TV

TVR : TV Rating atau disebut saja Rating, adalah prosentase jumlah penonton dibagi total pemilik TV (Universe)

TVS : TV Share atau disebut saja Share, adalah prosentase jumlah penonton dibagi total penonton disemua TV yang sedang menonton

Rumusnya adalah;

Rating = jumlah penonton suatu program / jumlah universe X 100%

Share = jumlah penonton suatu program / total penonton TV disaat bersamaan X 100%

Contoh:

Jumlah Universe dikota jakarta adalah 20 juta, dan dikota ini ada 3 stasiun TV. Akan dihitung Rating dan Share masing-masing TV pada jam 7-8 malam, yang mana pada jam tersebut, jumlah penonton pada masing-masing TV adalah TV A ditonton oleh 5 juta orang, TV B ditonton 4 juta orang dan TV C ditonton oleh 2 juta orang.

Jawabannya: Universe: 20 juta Penonton TV A : 5 Juta Penonton TV B : 4 Juta Penonton TV C : 2 Juta

▸ Baca selengkapnya: cara menghitung nilai pg 25 isian 10

(2)

Rating TV A: Jumlah penonton TV A / Universe X 100% = 5 juta / 20 juta X 100% = 25.0 %

Rating TV B: Jumlah penonton TV B / Universe X 100% = 4 juta / 20 juta X 100% = 20.0 %

Rating TV C: Jumlah penonton TV C / Universe X 100% = 2 juta / 20 juta X 100% = 10.0 %

Share TV A: Jumlah penonton TV A / total penonton di TV A, B, C X 100% = 5 juta / 11 juta X 100% = 45.5%

Share TV B: Jumlah penonton TV B / total penonton di TV A, B, C X 100% = 4 juta / 11 juta X 100% = 36.4%

Share TV C: Jumlah penonton TV C / total penonton di TV A, B, C X 100% = 2 juta / 11 juta X 100% = 18.2%

Total share semua TV selalu 100%, sedangkan total Rating hampir tidak pernah 100% karena biasanya jumlah total penonton tidak mencapai jumlah Universe

Semoga bermanfaat, dan mohon maaf bila bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari

Cara menghitung rating dan share TV

Sebelum kita bahas, cara mengetahui rating suatu program televise, berikut adalah diantara daftar acara televisi yang pernah memperoleh rating tertinggi : Misteri Gunung Merapi (Mak Lampir) di Indosiar, AVI (akademi fantasi Indonesia) di Indosiar, Sinetron Bidadari di RCTI, Dahsyat di RCTI, Dunia Lain di Trans TV,

Termehek-mehek di Trans TV, Rahasia Ilahi di TPI, Empat Mata di Trans 7, Itu adalah beberapa program acara yang pernah mendapat peringkat tertinggi,

Bagaimana pengambilan data kepemirsaan televisi itu dilakukan? Cara

penghitungan rating televisi adalah memakan sistem TAM (Television Audience Measurement)Pesawat-pesawat TV dan peralatan lain yang dihubungkan dengan TV, misalnya DVD player, Play Station, dll di masing-masing rumah panel dipantau secara elektronik oleh sistem Peoplemeter. Masing-masing anggota rumahtangga diberikan sebuah tombol khusus pada handset Peoplemeter (misalnya tombol 1 untuk Ayah, tombol 2 untuk Ibu, dsb). Anggota rumahtangga diminta untuk menekan tombol handset pada saat menonton TV, dan menekan kembali ketika selesai menonton. Pengambilan data dilakukan melalui dua sistem, yaitu online dan offline. Pada sistem online, data diambil setiap malam melalui sistem telepon yang diset secara otomatis dan dihubungkan dengan sistem pengolahan data sentral di kantor AGB Nielsen Media Research. Sistem online ini dilakukan untuk penarikan data harian (daily rating) di kota Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sedangkan rumah panel yang masih offline di kota lainnya akan didatangi petugas Liaison Officer untuk mengganti modul (alat perekam data) setiap hari Minggu untuk data kepemirsaan hari Minggu hingga Sabtu pada minggu sebelumnya.

(3)

dalam kondisi berfungsi dengan baik dan berusia 5 tahun ke atas. Semua rumah tangga di 10 area survei AGBNielsen memiliki kesempatan yang sama untuk

menjadi panel melalui penyaringan dan pemilihan dengan metode stratifed random sampling (penarikan sampel secara acak bertingkat yang dimulai dari tingkat

kotamadya hingga ke tingkat RT/Rukun Tetangga; dari masing-masing RT terpilih dipilih satu rumahtangga untuk menjadi panel). Dengan demikian, tidak ada satu rumahtangga pun yang dapat mengajukan diri untuk menjadi panel.

Bagaimana metode Stratifed Random Sampling dilakukan dalam proses pemilihan panel? Pertama-tama, 50 unit rumah tangga dalam lokasi yang memiliki TV dan berada pada lokasi yang berdekatan dikelompokkan dalam sebuah Primary Sampling Unit (PSU). Kemudian, pada masing-masing PSU, rumah-rumah dalam interval tertentu didata demografnya. Kemudian hasil pendataan tersebut dikompilasi, dan dipilih secara acak rumah tangga untuk dijadikan panel dengan mempertimbangkan proporsi umur, gender, serta SES sesuai dengan kondisi populasi. Proporsi populasi didapatkan dari hasil TV Establishment Survey.

Apakah yang dimaksud dengan TV Establishment Survey ? TV Establishment Survey merupakan survei yang dilaksanakan secara tahunan dan bertujuan untuk :

*Menetapkan ukuran dan profl demograf penduduk yang memiliki televisi di kota-kota yang dijadikan target Peoplemeter, juga karakteristik penerimaan televisi serta detail kepemilikan barang-barang rumah tangga dari rumah-rumah di area-area itu. *Untuk mengidentifkasi variabel-variabel demografk untuk penghitungan jumlah populasi yang sebenarnya dan proyeksi selama pembuatan TV rating. Juga untuk mengetahui jumlah total masing-masing variabel.

*Untuk membentuk kelompok rumah tangga menjadi panel Peoplemeter. *Untuk menetapkan atau meninjau variabel kontrol dan matrix kontrol untuk pemeliharaan panel.

Mengapa tingkat penyebaran panel tidak sama di tiap kota? Survey AGBNielsen mencakup 10 kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Banjarmasin. Tingkat penyebaran panel didasarkan pada survei awal atau Establishment Survey (ES) di 10 kota

tersebut. Dari ES, akan didapatkan jumlah rumah tangga (berusia 5 tahun ke atas) yang memiliki TV yang berfungsi dengan baik atau disebut populasi TV. Dari

(4)

Berapa lama usia panel dan bagaimana prosedur penggantian panel? Lamanya sebuah rumahtangga menjadi panel adalah maksimal 2 tahun, namun penggantian panel tidak dilakukan secara serentak. Tingkat berhentinya suatu rumahtangga sebagai panel secara normal adalah 20-25% dari rumahtangga yang ter-install setiap tahunnya. Tidak ada penggantian yang dipaksakan dalam keadaan normal. Selain penggantian secara normal terjadi pula penggantian panel diakibatkan karena beberapa alasan, diantaranya: Penolakan panel rumahtangga untuk

meneruskan kerjasama Menolak karena tidak memperbolehkan meng-install semua TV Perubahan pada kondisi/keadaan anggota rumah tangga Pindah rumah/renovasi

Apa yang sesungguhnya diberikan oleh TAM untuk industri? TAM (TV Audience Measurement) memberikan masukan (dalam kepemirsaan TV) bagi agensi periklanan dan pemilik produk yang menggunakan TV sebagai medium untuk mengkomunikasikan produk mereka.

Apakah Rating Program? Rating Program adalah rata-rata pemirsa pada program tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total. Angka Rating Program didasarkan atas unit waktu terkecil 1 menit.

Mengapa rating program diperlukan? Karena jaringan, stasiun TV, dan produser program tentunya ingin mengetahui apakah orang menyaksikan acara mereka atau tidak, siapa saja yang menonton, dan berapa banyak jumlahnya.

Kapan rating program dipakai? Ketika ingin mengetahui banyaknya pemirsa yang menonton suatu program pada lintas periode waktu tertentu.

Kapan share pemirsa dipakai? Share dapat digunakan ketika ingin mengukur persentase pemirsa yang menonton program tertentu dibandingkan dengan program-program lainnya dalam periode waktu yang sama.

Jika rating sebuah program rendah, tidakkah akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan? Beberapa pelaku penyiaran memutuskan untuk melanjutkan program tertentu tanpa harapan untuk meraih rating tertinggi. Beberapa lainnya

memutuskan untuk menghentikan tayangan. Hal ini tergantung pada tujuan utama dan strategi bisnis mereka.

Apakah TAM mengukur kualitas program acara? Tentu saja tidak. Hasil pengukuran hanya akan memberitahu tentang berapa banyak orang yang menyaksikan acara mereka atau kuantitasnya. Banyaknya jumlah orang yang menonton pun tidak bisa secara langsung dikaitkan dengan alasan suka/tidak suka

Jika responden lupa menggunakan handset Peoplemeter ketika sedang menonton TV, bagaimana pengumpulan data kepemirsaan dari responden tersebut ? Jika TV menyala tanpa seorangpun menekan tombol pada handset, perangkat Peoplemeter akan memberikan sinyal peringatan berupa suara dan running text “Siapa

(5)

dan tidak akan diproses. AGBNielsen juga akan mengirim petugas untuk melakukan re-edukasi panel untuk menekan tombol. Jika rumahtangga panel tidak

memperlihatkan perkembangan setelah dire-edukasi, maka panel akan dilepas untuk diganti dengan panel yang baru.

Apa imbalannya untuk keluarga responden? Sebagai apresiasi atas partisipasi sebagai responden AGBNielsen, panel mendapatkan poin setiap bulannya. Panel dapat memilih hadiah – yang berupa perabot rumahtangga, seperti timbangan, pan, setrika, tea set, dinner set, panci, kompor, blender, dsb – dari katalog AGBNielsen berdasarkan poin yang dikumpulkan. Semakin lama waktu kerjasama, semakin besar poin yang bisa dikumpulkan. Nilai nominal hadiah yang diberikan tergantung pada jumlah poin tersebut.

Rumus Penghitungan Rating Televisi Rating (%)= Audience : Universe x 100% Contoh:

Pemilik TV (univers): 2800 rumah tangga

Yang menonton program “a” (audience) = 500 rt Yang menonton program “b” (audience) = 300 rt Rating program “a” =

500:2800x100%= 17,86 = 18

Jadi rating program ”a” adalah 18, karena 17,86 di bulatkan menjadi 18. Rating program “b” =

300:2800x100%= 10,71=11

Jadi rating program “b” adalah 11, karena 10,71 di bulatkan menjadi 11. Nach, kiranya begitulah cara menghitung rating program TV.

source:pelbagai sumber

Referensi

Dokumen terkait

Hasil belajar psikomotorik juga belum mendapat perhatian yang proporsional untuk banyak mata pelajaran bahkan sering terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran yang

Sumber Rejeki dilakukan dengan menghitung stok sisa yang akan dikombinasikan dengan jumlah permintaan tahu dan tempe menggunakan logika fuzzy metode Mamdani yang sering

Selain pertanyaan keamanan yang sering diabaikan ( filter dapat menurunkan efisiensi atau bahkan meledak ), pembangkit udara bertekanan yang bebas minyak dapat juga

Infrastruktur terminal di Provinsi Maluku mendapat rating 57,37 % dengan nilai “D”, bisa dijelaskan bahwa terminal masih sangat membutuhkan pemeliharaan dan pengembangan

Oleh karena itu sebelum menghitung PPh terutang harus dihitung PKP yang mendapat fasilitas dengan rumus : (4.800.000.000 : peredaran bruto ) x PKP seluruhnya... 5. Rumusnya =

sertifikasi ISO 9000 tahun 1995 dengan earning per share. Sedangkan hubungan antara perusahaan yang mendapat sertifikasi. ISO 9000 tahun 1996 dengan earning per share

Menurut Mulyadi variabel costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya menghitung biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produksi,

Dari situlah stasiun televisi berlomba membuat program musik agar dapat diminati oleh penonton di indonesia,hal tersebut sebagai alasan GLOBAL TV yang tergabung dalam MNC