18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) jenis
kolaboratif yang akan digunakan peneliti. PTK kolaboratif yaitu kerjasama yang
dilakukan antara peneliti dengan guru kelas, ide berasal dari peneliti dan yang
melakukan tindakan adalah guru kelas. Adapun sebelum kegiatan dilaksanakan
terlebih dahulu meliputi kegiatan sebagai berikut (Kurt Lewin, 1990):
a. Perencanaan
b. Tindakan
c. Pengamatan (observasi)
d. Refleksi
Untuk lebih jelas digambarkan melalui gambar dibawah ini:
Gambar 3.1 Model Pembelajaran Kurt Lewin Refleksi
Tindakan
Perencanaan Pengamatan
Pengamatan
Refleksi
Tindakan
Perencanaan
Terus Menerus
SIKLUS I
Adapun penjelasan gambar diatas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum kegiatan perencanaan ini dilaksanakan maka perlu diadakan
kegiatan survey atau kondisi yang terjadi di lapangan, pada penelitian ini
khususnya bagi siswa kelas V SD Negeri 3 Nambuhan. Dalam kegiatan ini
guru melihat berbagai kondisi yang kiranya dapat mempengaruhi kurangnya
hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan melihat berbagai kendala-kendala yang mempengaruhi hasil
belajar siswa tersebut maka diperlukan persiapan perencanaan pembelajaran
yang akan dilaksanakan dalam penelitian mencakup hal-hal:
1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.
2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam
pembelajaran.
3. Merumuskan indikator yang akan dicapai.
4. Merancang pembelajaran yang akan diajarkan pada mata pelajaran IPA.
5. Menyiapakan alat dan bahan yang akan diperlukan.
6. Membuat lembar observasi guru untuk melihat bagaimana kondisi
pembelajaran didalam kelas.
7. Membuat tes untuk melihat hasil yang telah dilakukan.
b. Tindakan
Kegiatan penelitian akan dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam
siklus I ada 2 pertemuan dan siklus II ada 2 pertemuan. Adapun proses
tindakan siklus I dan siklus II dilaksanakan berdasarkan perencanaan yaitu:
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran Make A Match pada siswa kelas V semester II dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran oleh observer
pada guru.
3. Melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar
c. Pengamatan (observasi)
Observasi dilakukan secara berlangsung pada saat pelaksanaan siklus
pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan guru pada
saat pelaksanaan siklus pembelajaran yang kemudian akan menjadi refleksi
sebagai tindak lanjut.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi ini merupakan kegiatan peninjauan kembali terhadap
kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
3.2Setting dan Subjek Penelitian
3.2.1Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun ajaran
2014/2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
sekolah, karena penelitian tindakan kelas ini memerlukan beberapa siklus yang
membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
3.2.2Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas V SD Negeri 3 Nambuhan
Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan.
3.2.3Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V di SD Negeri 3
Nambuhan yang berjumlah 25 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 17
siswa perempuan.
3.3Variabel Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
Kolaborasi. Persoalan penelitian merupakan persoalan yang berhubungan dengan
variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian terdapat variabel sebagai berikut:
3.3.1Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
3.3.2Variabel Terikat (Y)
Varibel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang
sifatnya tidak berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat
adalah hasil belajar IPA siswa.
3.4Rencana Penelitian
3.4.1Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas ini diantaranya adalah (1)
merencanakan materi yang akan diajarkan, (2) menyusun rencana
pembelajaran, (3) menyusun jadwal kegiatan, (4) mempersiapkan kartu
berupa kartu pertanyaan (soal) dan kartu berupa jawaban sesuai materi yang
akan diberikan kepada siswa, (5) membuat lembar pengamatan guru, (6)
menyusun soal ulangan untuk siklus I.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan siklus I menggunakan model pembelajaran
Make A Match yang akan dilaksanakan 2 pertemuan. Masing-masing pertemuan dilakukan tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan akhir/evaluasi sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Pertemuan I
Apersepsi guru memberikan motivasi kepada siswa. Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Guru menjelaskan
tentang materi yang akan diajarkan.
Pertemuan II
Apersepsi guru bertanya jawab dengan siswa terkait materi
pembelajaran yang sudah diajarkan. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(1) Menunjukkan kartu-kartu soal dan kartu-kartu jawaban kepada
siswa.
(2) Melakukan tanya jawab seputar kartu-kartu soal dan kartu-kartu
jawaban.
(3) Melalui tanya jawab menjelaskan tentang materi yang akan
disampaikan.
b) Elaborasi
Dalam kegiatan Elaborasi:
(1) Menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan.
(2) Melalui tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi
yang disampaikan.
(3) Guru menyiapkan kartu sejumlah siswa yang berisi beberapa
konsep/topik yang berhubungan dengan materi yang akan
dipelajari. Kartu tersebut berisi pertanyaan/soal dan kartu berisi
jawaban sesuai dengan soal yang ada.
(4) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan
soal/jawaban.
(5) Setiap siswa memikirkan jawaban/soal yang dipegang.
(6) Setiap siswa mencari kartu yang cocok dengan kartunya.
Misalnya: “kartu soal yang bertuliskan bagian magnet yang paling kuat gaya tariknya adalah …” akan berpasangan dengan kartu jawaban yang bertuliskan “kutub magnet”.
(7) Setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas
waktu dianggap sebagai pemenang.
(8) Siswa yang telah menemukan pasangannya (kartu jawaban dan
soal) mempresentasikannya di depan kelas, sedangkan siswa
yang lain menyimak dan mendengarkan.
(9) Kartu-kartu yang telah ditemukan pasangannya dimasukkan
kedalam kotak yang sudah disediakan.
(10) Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa belum
(11) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi dan dibagikan siswa
secara acak agar siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari
sebelumnya, demikian seterusnya.
(12) Setiap babak diiringi dengan peluit untuk membatasi waktu
yang telah ditentukan (waktu 1 menit). Jika peluit ditiup maka
waktu telah selesai untuk mencari pasangan kartunya.
(13) Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan jawaban
diterima ke semua siswa.
c) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa.
3. Kegiatan Akhir
1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami.
3) Guru memberikan apresiasi terhadap keberhasilan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
4) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi
selanjutnya yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pada
akhir siklus I, guru memberikan lembar soal evaluasi (tes) untuk
dikerjakan oleh siswa.
c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan hasil tes pada akhir siklus I dan
hasil pengamatan pada proses pembelajaran.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini semua data yang terkumpul teranalisis yang akan digunakan
sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kelemahan proses
pembelajaran pada siklus I. Jika siklus I telah berhasil akan dimantapkan
pada siklus II, disamping itu juga membandingkan antara hasil kondisi awal
3.4.2Siklus II
Siklus II dirancang untuk menyempurnakan siklus I belum berhasil.
Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan penyempurnaan dari
kelemahan atau kekurangan pada siklus I.
3.5Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan penelitian, peneliti
menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan tes.
1. Dokumentasi, yang ditempuh peneliti dengan cara data dari nilai ulangan
harian siswa semester I kelas V mata pelajaran IPA.
2. Observasi, mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran.
3. Tes, dengan mengadakan tes untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa.
3.5.2Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan
prestasi belajar pada pelajaran IPA.
1. Dokumentasi
Berdasarkan Sukmadinata (dalam Abdul Mutholib, 2009) studi
documenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar
maupun elektronik. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data
awal tentang nama, nomor induk, nilai hasil belajar ulangan harian siswa
kelas V SD Negeri 3 Nambuhan khususnya pada mata pelajaran IPA
semester I tahun 2014/2015.
2. Observasi
Menurut Sudjana (2011) Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian
banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat mengukur atau
menjalani hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku siswa pada waktu
belajar, tingkah laku guru pada saat mengajar, kegiatan diskusi, partisipasi
Dalam penelitian ini peneliti ikut langsung dalam proses pembelajaran
yang berlangsung di kelas. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data tentang
bentuk penerapan pembelajaran melalui model Make A Match dalam pembelajaran IPA.
3. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post test)
dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam
pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Soal Uji Validitas Siklus I
No sejenis dan tak sejenis
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Soal Uji Validitas Siklus II
No. Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5.2.4
Mengidentifikasi
kegiatan yang
menggunakan
pesawat sederhana.
15, 16,
18, 24, 30
15, 16,
24, 30
5.2.5
Mendemonstrasikan
cara menggunakan
pesawat sederhana.
6, 9, 10,
12, 14, 17
6, 9, 10,
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No. Aspek yang
Diamati
Indikator
1. Pra Pembelajaran a. Siswa menempati tempat duduknya
masing-masing
b. Kesiapan menerima pelajaran
2. Kegiatan Awal c. Siswa mampu melakukan/menjawab apersepsi
d. Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai
3. Kegiatan Inti e. Siswa mendengarkan penlejasan guru
f. Aktif bertanya jawab ketika proses penjelasan
materi
g. Siswa membentuk kedalam kelompok untuk
melakukan percobaan
h. Siswa dengan bimbingan guru mengajarkan
lembar kerja yang diberikan guru
i. Siswa menyiapkan diri untuk mengikuti
pembelajaran Model Make A Match permainan mencari pasangan
j. Siswa menerima kartu
k. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
permainan kartu
l. Siswa mencari pasangan kartu sesuai waktu yang
diberikan
m. Siswa mempresentasikan hasil kecocokan
pasangan kartu soal jawaban
4. Kegiatan Akhir n. Siswa membuat kesimpulan
o. Siswa melakukan refleksi
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No. Aspek yang
Diamati
Indikator
1. Pra Pembelajaran a. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran
b. Memeriksa kesiapan siswa
2. Kegiatan Awal c. Melakukan apersepsi dan motivasi
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Kegiatan Inti e. Guru menyampaikan materi
f. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya
g. Guru membentuk kerja kelompok untuk
melakukan percobaan
h. Guru memberikan lembar kerja pada siswa dan
membimbing siswa dalam kerja kelompok
i. Guru membagi siswa kedalam 2 kelompok
dalam pembelajaran melalui model Make A Match permainan mencari pasangan
j. Guru menyiapkan kartu permainan mencari
pasangan
k. Guru membagikan kartu dan menjelaskan cara
permainan
l. Guru memberikan batasan waktu permainan
m. Guru meminta setiap pasangan
mempresentasikan kartu pasangannya
4. Kegiatan Akhir n. Guru membuat kesimpulan dengan
melibatkan siswa
o. Guru melakukan refleksi pada siswa
3.6Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.6.1Uji Validitas Tes
Peneliti melakukan uji coba (try out) instrument yang telah disusun sebagai alat ukur apakah instrument baik dan memadai. Baik dan buruknya suatu
instrument akan menentukan kualitas hasil penelitian. Uji coba Instrumen atau uji
validitas dilaksanakan di kelas VI SD Negeri 1 Nambuhan sekolah yang tidak
digunakan untuk penelitian.
Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal tes tertulis diuji
coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan sejauh
mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Instrument dikatakan valid
artinya instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur. Adapun reliabilitas meenunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif
konsisten jika dikenakan pada suatu objek menurut Sutrisno Hadi (dalam
Sugiyono, 2009). Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara
mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah
dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation).
Menurut Arikunto (2008) suatu item instrument penelitian dianggap valid
apabila melakukan koefisien corrected item total > 0,2. Uji validitas
masing-masing soal dalam test kemampuan awal dilihat dari korelasi antara skor-skor
butir soal dengan skor totalnya. Validitas butir soal ini dihitung menggunakan
SPSS 20,0 for Windows.
r < 0,20 : Tidak ada validitas
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Tes yang Valid Siklus I
Item-Total Statistics
Dilihat dari hasil perhitungan validitas item pada instrument soal tes siklus
I dengan menggunakan SPSS 20.0 for Windows tabel 3.5 hasil uji validitas seperti yang terdapat pada tabel diatas diketahui dari 30 item soal yang diujikan didapat
25 item soal (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26
Selanjutnya dari 25 item soal yang valid tersebut akan dipergunakan dalam
penelitian untuk soal pada siklus I.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Tes yang Valid Siklus II
Item-Total Statistics
Dilihat dari hasil perhitungan validitas item pada instrument soal tes siklus
yang terdapat pada tabel di atas diketahui dari 30 item soal yang diujikan di dapat
26 item soal (1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30) yang valid, dan ada 4 item soal (4, 14, 17, 18) yang tidak valid.
Selanjutnya dari 26 item soal yang valid tersebut akan diambil 25 item soal yang
akan dipergunakan dalam penelitian untuk soal pada siklus 2.
3.6.2Uji Reliabilitas Tes
Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan
konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien
reliabilitas alpha dari Cronbach (dalam Azwar, 2000). Kriteria untuk menentukan
tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh
George dan Mallery (1995) sebagai berikut: ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima
0,7<≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8<≤ 0,9 : Reliabilitas bagus > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.852 25
Dilihat dari tabel 3.7 dengan menggunakan SPSS.20.0 for Windows untuk
reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .852 yang artinya instrument memiliki
tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrumen tes yang penulis susun
dapat dipergunakan dalam penelitian ini pada siklus I
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Dilihat dari tabel 3.8 dengan menggunakan SPSS20.0 for Windows untuk memiliki reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .830 yang artinya instrument
memiliki tingkat bagus. Dengan demikian instrument tes yang penulis susun dapat
dipergunakan dalam penelitian ini pada siklus II.
3.7Indikator Keberhasilan
Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan
kelas V dalam pelajaran IPA ini, tolak ukur adalah ketuntasan belajar
menggunakan model pembelajaran Make A Match yaitu pencapaian nilai KKM ≥
64. Penelitian menentukan indikator keberhasilan hasil belajar kognitif siswa
kelas V SD Negeri 3 Nambuhan sebesar 80%. Adapun KKM nilai individual
adalah 64 dan nilai klasikal 64 sesuai KKM yang diberlakukan di sekolah.
3.8Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk kata
atau penjelasan yaitu data deskriptif kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi
terhadap pembelajaran melalui model pembelajaran Make A Match yang dilakukan oleh guru dan siswa. Teknik analisis data yang menggunakan deskriptif
kuantitatif yaitu dengan cara membandingkan hasil belajar yang diperoleh dari
hasil tes siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dalam bentuk diagram. Data
yang telah dianalisis dideskripsikan yang selanjutnya ditarik kesimpulan.
Penyajian data kuantitatif dapat dipaparkan menggunakan rumus sebagai berikut:
NILAI AKHIR =