• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Vital pada Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fungsi Vital pada Manusia"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A- Airway with C-Spine Control

Jalan Napas dengan menjaga Cedera Servikal B- Breathing with Tension Pneumothorak Control

Pernafasan dengan kontrol Tension Pneumothorak C- Circulation with Bleeding control

Sirkulasi darah dengan kontrol pendarahan D- Disability with IntraKranial Pressure control

Kesadaran dengan kontrol tekanan intra kranial

(3)
(4)

Sumbatan Total

FRC (Functional Residual Capacity) = 2500 ml Kadar O2 15% X 2500 ml = 375 ml

Kebutuhan O2 permenit = 250 ml

Bila ada sumbatan total O2 dalam paru habis dalam: 375/250

=

1,5 menit (dibulatkan 2 menit)

Pengelolaan Perlu:

CEPAT, TEPAT, CERMAT

(5)

6/11/2015

(6)

Batas Upper

dan Lower Resp tract

Airway

(jalan nafas) - bagian atas
(7)

Jalan napas bagian atas (Upper Airway)

Terdiri dari

Hidung – Mulut

Kavum Oral Pharynx

(8)

Jalan napas bagian bawah / Lower Airway

(9)

9

(10)

Obstruksi Airway/Sumbatan Jalan Napas

Macam sumbatan yang bisa mengganggu

jalan napas

– Benda asing : makanan , mainan kecil

– Cairan : darah, muntahan

– Edema karena trauma inhalasi pada luka bakar, trauma, atau infeksi atau shock

anaphylactic

Sumbatan dapat terjadi karena kelemahan

otot karena penurunan kesadaran.

(11)

Masalah yang timbul bila ada obstruksi

airway

• Suara serak

• Kesulitan berbicara

• Stridor/crowing

• Snoring

• Gurgling

• Tidak teraba udara

• Tidak ada pergerakan dada dan perut yang normala

• Retraksi

(12)

12

AIRWAY - menilai klinis jalan nafas

• LIHAT - LOOK

– Gerak dada & perut – Tanda distres nafas – Warna mukosa, kulit – Kesadaran

• DENGAR - LISTEN

– Gerak udara nafas

dengan telinga

• RABA - FEEL

– Gerak udara nafas

(13)

Sumbatan Jalan Napas

Total

1. Tidak teraba hawa

napas

2. Pernapasan see saw

(dada dan perut

bergantian)

Pernapasan paradoksal

Parsial

1. Snoring - pangkal lidah (suara ngorok)

2. Gargling – cairan (suara seperti berkumur)

(14)

Membebaskan jalan napas

• Tanpa Alat 1. Head Tilt 2. Chin Lift 3. Jaw Thrust 4. Cross Finger 5. Back Blow

6. Heimlich Manouver/ Abdominal Thrust

• Dengan Alat 1. Oropharyng 2. Nasopharyng 3. Magyll Forcep 4. Suction

5. Endotracheal Tube 6. Laryngeal Mask

(15)

Posisi kepala fleksi,

jalan nafas buntu

Jalan nafas bebas karena kepala diposisikan ekstensi dengan Head tilt, Chin lift

fleksi

(16)

6/11/2015

Membebaskan jalan nafas

( manual ) dengan snooring

(17)

Membebaskan jalan nafas ( manual )

head tilt chin lift

Head-tilt, juga untuk pasien trauma

(18)

6/11/2015

Membebaskan jalan nafas

( manual )

neck lift

x

(19)

JAW THRUST

cara ini sebagai pilihan terakhir jika cara lain tidak berhasil.

(20)

Korban jalan nafasnya dapat tersumbat karena berbagai sebab

namun cara pertolongannya sama

• Baringkan datar

• Kepala jangan diberi bantal

• Diberi selimut

• Angkat dagu ke depan

– chin lift

– head tilt

• Kalau perlu

jaw thrust

• Neck lift TIDAK boleh lagi dikerjakan

(21)

Jika korban muntah

Buka mulut, bersihkan sekedarnya

agar jalan nafas cukup bebas

(22)

Pasien TIK tinggi sering muntah

Posisi baring miring perhatikan cedera leher

(23)

menghisap dengan alat penghisap/suction ditujukan untuk benda – benda cair,

antara lain muntahan, lendir, darah

(24)
(25)
(26)

Choking / Tersedak

(27)
(28)

Abdominal Thrust

Untuk penderita sadar dengan sumbatan jalan nafas parsial boleh dilakukan tindakan

(29)

6/11/2015

(30)
(31)

(1). Oro-pharyngeal tube

Perhatikan ukuran

Alat-bantu jalan nafas buatan

(32)

Cara pemasangan

Diukur terlebih dahulu

Cara mengukur

(33)

Cara memasukkan

(34)

6/11/2015

(35)

(2). Naso-pharyngeal tube

1. Tidak merangsang muntah

2. Hati-hati pasien dengan fraktura basis cranii 3. Ukuran untuk dewasa 7 mm atau

(36)

Tanda Fraktur basis kranii

Bloody Otorrhea Bloody Rhinorrhea Battle Sign

(37)

Cara memasang

(38)

BASIS CRANII atap nasopharynx

tulang tipis mudah patah

ARAH TUBE naso-pharyngeal

Plicavocalis

(39)

Suctioning

Cairan (blood, secretions, vomit) harus

dibersihkan dari jalan napas untuk

mencegah aspirasi ke paru

paru.

Komponen alat suction

– Collection container

– Tubing

(40)

Alat Suction

(41)

Suction rigid

• Nama lain“Yankauer Tip”

Suctionsepanjang yang terlihat

Waktu memasukkan harus secara hati-hati

agar tidak timbul gag reflex atau vagal

stimulasi

(42)

Suctioning Jalan napas

Suksion tidak boleh lebih dari 10 detik.

(43)

Membersihkan jalan nafas

Dengan suction portable / manual.

Suctioning,

menghisap dengan alat penghisap ditujukan untuk benda – benda cair,

antara lain muntahan, lendir, darah

(44)

Magill forceps

(45)
(46)

LMA / Laryngeal Mask Airway

•Pemasangan mudah dan tingkat keberhasilan tinggi.

•Ada banyak ukuran •Harga mahal

•Tidak mencegah aspirasi

•Lebih baik bila dimasukkan dengan obat anestesi propofol(.

(mengakibatkan reflek laring menurun).

•Setelah tertidur LMA dapat dimasukkan lewat mulut secara “blind” tanpa bantuan laringoskop sampai terdorong mundur ke

(47)
(48)

Digunakan pada

Operasi yang waktunya pendek

Prosedur penyelamatan pada Intubasi sulit

Untuk kasus emergency

Jalan untuk intubasi pada kasus sulit

Kontra indikasi

Lambung penuh

Peningkatan risiko aspirasi

(49)
(50)
(51)

Cricothyroidotomy

Jalur darurat untuk oksigenasi Bertahan 10 menit

Hanya oksigen yang masuk Tidak dapat membuang CO2

(52)

6/11/2015

(53)

“Intubasi trachea” Pemasangan endotracheal

tube

dengan laryngoscopy

Perlu alat dan ketrampilan khusus

(54)

Endotracheal Intubation

Endotracheal Tube

Laryngoscope

Laryngoscope

Handle untuk power

(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

Udara (oksigen) harus dibawa masuk ke dalam paru

Jalan nafas harus terbuka

Gerakan nafas harus ada

(61)

Gangguan nafas

Kekurangan O2

-hipoksia

Kelebihan CO2

-hipercarbia

(62)

Menilai

pernafasan

• Inspeksi (LIHAT)

• Auskultasi (DENGAR)

• Palpasi (RABA)

(+)

Resusitasi

(63)

Check, penderita bernafas atau tidak Bila bernafas, normal atau tidak

(64)

LIHAT

Frekwensi nafas

Gerak otot nafas tambahan Sianosis

Pada trauma, adakah :

Jejas didada

Luka tusuk / tembus dada Flail chest

(65)

DENGARKA

N

Suara nafas &

suara tambahan

Suara jantung

Suara usus

(66)

RABA

(dan perkusi)

Pergeseran letak trachea Patah tulang iga

Emfisema subkutan Perkusi

(67)

Yakinkan

jalan nafas bebas dan

secepat mungkin berikan tambahan

(68)

Ventilasi mulut ke mulut

• Ventilasi Mulut ke mulut

– Merupakan cara yang paling sederhana dari ventilasi

• Pasien mengalami apnea (henti napas) dan tidak ada alat lain tidak tersedia.

• Kekurangan

– Bahaya penyakit

– Potensial eksposure untuk darah dan cairan tubuh melalui kontak langsung.

– Didapatkan metode lain lebih aman buat penyelamat

(69)

Potensial Komplikasi dari mulut ke mulut

- Distention Gaster, meningkatkan risiko muntah dan aspirasi - Kalau bisa memakai pocket mask(masker saku) atau face shield.

(70)

Mulut ke mulut memakai masker saku/pocket mask

Pemberian oksigen 15-16 persen

Komplikasi

Hyperinflasi paru dari pasien

(71)

Tehnik pemberian nafas buatan (1)

(72)

Cara memberi nafas buatan (2)

(73)

(74)
(75)
(76)

FACE MASK / Masker sederhana

(77)
(78)

BVM Dengan reservoir bag dan oksigen (hanya pada pasien yg apneu / tidak bernafas)

Flow O2 : 10 lpm FiO2 :

1. Tanpa oksigen 21 % 2. Dengan oksigen tanpa

reservoar 40 – 60%

3. Dapat 100% jika lengkap dengan oksigen dan

(79)
(80)

Jackson Rees Flow O2 : 10 lpm FiO2 : 100% Kelemahan

1. Harus ada sumber oksigen

(81)
(82)
(83)
(84)

86 Pasien gawat Primary Survey A- airway B- breathing C- circulation D- disability E- exposure Secondary Survey

- Trauma - Non trauma

Cegah hipotermia

0

LIFE SUPPORT RESUSITASI STABILISASI

Pemeriksaan dari ujung kaki s/d ujung rambut Dilakukan stl Survey primer satbil

Pemeriksaan GCS. Pupil. Refleks Cahaya Pemeriksaan laboratorium/ thorax foto

A V P U

Definitive Therapy or Transportation to ...

INITIAL

(85)

87

menilai kesadaran dengan

cepat

• A = Awake

– sadar penuh

• V = responds to Verbal command

– ada reaksi terhadap perintah

• P = responds to Pain

– ada reaksi terhadap nyeri

• U = Unresponsive

(86)

88

(87)

89

G

lasgow

C

oma

S

core

E

-

E

ye opening (buka mata)

V

- Best

v

erbal response (bicara)
(88)

90

Glasgow Coma Score

• Menilai derajat cedera kepala

• Menilai GCS berulang sangat berguna

untuk meramal prognosis

• Menilai respons mata, bicara dan gerak

– Score total maksimal 15

– Eye (4), Verbal (5), Motoric Responses (6) pada sisi yang paling kuat

• Perkecualian penilaian

– Mata bengkak E = x – Intubasi V = x

(89)

91

Glasgow Coma Score

menilai derajat cedera kepala

Severe

(berat)

GCS 8

*)

Moderate

(sedang)

GCS 9-12

Minor

(ringan)

GCS 13-15

(90)

92

(91)

93

Glasgow Coma Score

Eye opening (buka mata)

Open spontaneously 4

Open to command 3

Open to pain 2

None 1

• Buka mata spontan

• Buka mata diperintah

• Buka mata karena nyeri

(92)

94

Glasgow Coma Score

Best verbal response (bicara)

Oriented 5

Confused 4

Inappropriate words 3 Inappropriate sounds 2

None 1

• Orientasi baik

• Bingung

• Bicara tak tepat

• Suara tak jelas

(93)

95

Glasgow Coma Score

Best motor response (gerak ekstremitas)

Obeys command 6

Localises to pain 5 Withdraws to pain 4

Abnormal flexion 3

Extensor response 2

None 1

• Menurut perintah

• Menunjuk tempat nyeri

• Menarik menjauhi nyeri

• Fleksi abnormal thd nyeri

• Ekstensi thd nyeri

(94)

96

(95)

97

Catatan penting untuk GCS

• GCS diukur jika pasien

– tidak dibawah efek sedatif, pelumpuh otot, narkotik, alkohol

– tidak hipotermia, shock / hipotensi, hipoksia

• Bedakan tidak bicara / tidak ada kontak karena

– tidak sadar (general dysfunction) atau

(96)

98

Respons pupil

• Ukuran

– …. Mm

• Respons cahaya

– ada / tidak

– cepat / lambat

• Simetri

– isocor / an-isocor

(97)

99 Raccoon eyes / bril hematoom = fraktura basis cranii

Hati-hati memasang pipa lewat hidung

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 3.2 Rongga terisi aspal campuran beton aspal dengan limbah botol air mineral Dari gambar 3.1 dan 3.2 dapat dilihat bahwa dengan penambahan limbah botol air mineral

Mikrometer, berfungsi sebagai skup penunjuk skala pembacaan sudut horisontal dan vertikal pada bacaan menit dan detik (00’00”), setelah teropong diklem atau dikunci dan arah

Bapak dan ibu dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya yang. dengan ikhlas telah memberikan ilmu dan pengalaman kepada

Ahmad dari Ibnu Abbas tentang akhlak kepada orang yang lebih tua dan yang lebih muda, peserta didik menentukan pernyataan yang paling sesuai dengan hadis tersebut secara tepat..

Karakteristik dari pendidikan kejuruan menurut Djojonegoro (1998) adalah sebagai berikut: a) pendidikan kejuruan diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki

First stage: green parks, school gardens and other large open spaces were selected as the evacuation destinations (shelters) to analyse the space accessibility, based on

[r]

The second finding which was regarding the teacher's strategies in accommodating students' needs with various learning styles appeared that in the three different