• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Bel Sekolah Otomatis Berbasis Personal Computer (PC)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rancang Bangun Bel Sekolah Otomatis Berbasis Personal Computer (PC)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

Rancang Bangun Bel Sekolah Otomatis

Berbasis Personal Computer (PC)

Andy Lukman Affandy

Sistem Komputer, STMIK Handayani Makassar luckyxco@gmail.com

Abstrak

Bel merupakan suatu alat yang dapat mengeluarkan bunyi dan mempunyai fungsi sebagai kode, alat pengingat dan alat komunikasi. Bel sekolah otomatis ang dibuat dengan setiap hari berbeda waktu jam pembunyian bel, misalnya : hari Senin jam istirahatnya jam 10.15-11.00 WITA dan hari Jum’at jam istirahatnya jam 9.30-09.45 WITA. Maka secara otomatis bel harus menyesuaikan dengan jadwal jam pada hari yang mengalami perbedaanb waktu tersebut.

Bel sekolah otomatis dirancang menggunakan komunikasi paralel port/LPT-1 pada computer dan menggunakan Bahasa pemrograman Delphi 7 untuk interface dengan user. Dan menggunaan database untuk menyimpan data jadwal bel berbunyi.

Hasil Penelitian ini berupa rancangan bel listrik otomatis berbasis PC. Rancangan elektronik terdiri dari relay, register, D400, C1825 dan DB 25.Kemudian alat dihubungkan dengan PC melalui komunikasi parallel port. Sistem dilengkapi dengan program interface untuk mengatur waktu bel berbunyi. Hasil menunjukkan bahwa bel listrik dapat berbunyi sesuai jadwal yang telah di input pada program. Ketika jadwal yang berisi jam sesuai dengan jam sistem pada komputer, maka program akan memberikan message/infomasi berupa jenis bunyi bel dan keterangan, dan mengirimkan data berupa tegangan 3V melalui LPT-1 port data-0 ke driver relay. Driver relay memicu relay untuk ON, maka akan terhubung dengan phase 220V AC sehingga arus yang mengalir ke bel sehingga bel berbunyi.

Kata Kunci : Bel Sekolah, Otomatis, Rancang Bangun, PC, Paralel Port.

1. Pendahuluan

Bel merupakan suatu alat yang dapat mengeluarkan bunyi dan mempunyai fungsi sebagai kode, alat pengingat dan alat komunikasi. Seiring dengan perkembangan zaman, bel yang masih sederhana itu dirubah menjadi bel listrik manual.

SMK Negeri 4 Makassar telah menggunakan bel listrik yang dibunyikan secara manual oleh guru maupun petugas. Dalam hal membunyikan bel, seringkali bel terlambat untuk dibunyikan dari jam yang seharunya bel itu berbunyi. Bertitik tolak pada permasalahan tersebut pada proyek tugas akhir ini, dibuat suatu bel listrik yang dapat dibunyikan secara otomatis tanpa harus menggunakan tenaga manusia, yang akan menggeser unsur manual dalam membunyian bel sekolah, dan juga untuk mendisiplinkan waktu yang sudah ditetapkan untuk bel tersebut dibunyikan. itulah dasar pemikiran yang diambil dalam menciptakan bel sekolah otomatis ini.

(2)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

Berdasarkan uraian diatas, maka judul penelitian ini adalah “Rancang Bangun Bel Sekolah

Otomatis Berbasis Personal Computer (PC) Pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4

Makassar”. Rancang bangun bel sekolah otomatis ini diharapkan dapat membunyikan bel listrik sekolah secara otomatis melalui Personal Computer (PC). Hal ini akan meringankan petugas atau guru untuk membunyikan bel sekolah setiap harinya, karena jadwal membunyikan bel disimpan pada program pada PC yang mempunyai basis data, sehingga jadwal akan bisa disimpan dan ubah setiap saat.

Program ini merupakan program pengendali (on/off) bel listrik dengan menggunakan PC yang dihubungkan dengan parallel port atau sering disebut sebagai printer port (LPT-1). LPT ini akan dihubungkan dengan relay yang berfungsi sebagai saklar yang dihubungkan ke bel listrik.

2. Metode Penelitian 2.1. Rancangan Penelitian

Pada perancangan ini terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan serta saling mendukung dan membentuk sebuah rangkaian bel otomatis. Adapaun komponen-komponen utama yang membangun sistem ini yaitu Program Aplikasi (Software), rangkaian driver relay. Relay berfungsi sebagai saklar otomatis untuk membunyikan bel listrik, ketika mendapatkan logika high “1” dari rangkaian LPT-1 port data.

Adapun arsitektur sistem alat Bel Sekolah Otomatis dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Arsitektur Sistem Bel Sekolah

Bel Sekolah Otomatis berbasis PC ini terdiri atas beberapa komponen yaitu :

1. Database, merupakan tempat untuk menyimpan data berupa jadwal.

2. Software, merupakan aplikasi timer yang dapat mengelola database jadwal. Database jadwal tersebut berupa jam, jenis bel dan keterangan. Apabila data jam pada Jadwal sama dengan jam pada sistem pada

komputer, maka software akan memberikan logika high atau down menggunakan register, sesuai dengan

jenis bunyi bel pada data jadwal tersebut.

3. Paralel port/LPT-1, merupakan suatu media interface untuk untuk menghubungkan komputer dengan

peripheral lainnya, yang bersifat paralel.

4. Driver relay dan relay, berfungsi sebagai saklar otomatis. Dimana Driver relya akan memicu relay untuk On/Off ketika mendapatkan tegangan dari LPT-1 port data-0.

5. Bel Listrik, merupakan output yang akan di On/Off-kan secara otomatis.

2.2. Perancangan Rangkaian

Setelah menentukan spesifikasi sistem, maka tahap selanjutnya adalah melakukan perancangan rangkaian. Adapun tahap perancangan rangkaian adalah sebagai berikut :

a. Catu Daya

Rangkaian catu daya mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 220 VAC diturunkan menjadi 12 VAC melalui trafo 1 ampere penurun tegangan. Tegangan AC 12 V disearahkan oleh dioda bridge DN4001x4 menjadi tegangan DC. Sehingga menghasilkan tegangan DC 12 V, yang akan menjadi meyuplai tegangan terhadap rangkaian lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(3)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

b. Driver Relay

Rangkaian driver relay dirancang untuk menggerakkan relay. Driver yang digunakan adalah Transistor D400 dan C1815 yang berfungsi sebagai buffer Inverter (penguat dan pembalik). Tegangan dari register

yang merupakan tegangan masukan dikuatkan driver, sehingga mampu menggerakkan relay 20

ampere.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. Skema Driver Relay

c. LPT-1 Port Data

Rangkaian LPT-1 port data untuk menghubungkan rangkaian nyala led dengan komputer dengan melalui port parallel. Rangkaian nyala led ini menjadi indikator jalur data paralel port tersebut aktif atau tidak. Pin 1-9 pada rangkaian terhubung ke pin 2-10 pada konektor DB-25 yang merupakan jalur port data, dan pin 10 pada rangkaian terhubung ke pin 25 pada konektor DB-25 yang merupakan port ground. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. Skema LPT-1 Port Data d. Realisasi bentuk rangkaian

Realiasasi gambar rangkaian ke dalam bentuk rangkaian, dapat dilakukan dengan mengikuti hal-hal sebagai berikut:

1) Pengujian rangkaian pada percobaan

Pada tahap ini, melakukan pengujian terhadap rangkaian yang telah dirakit, baik untuk setiap blok, maupun komponen-komponen yang digunakan dan rangkaian secara keseluruhan.

2) Pembuatan Printed Circuit Board (PCB)

Rangkaian yang telah diuji pada papan percobaan, selanjutnya dibuat pada papan PCB sebagai berikut:

a) Mempelajari gambar rangkaian yang akan dibuat.

b) Menata letak semua komponen dengan sebaik-baiknya agar diperoleh jalur pengawatan yang

pendek, rapi dan mudah jika dilakukan perbaikan atau penggantian komponen.

c) Pembuatan jalur pengawatan pada papan rangkaian PCB Matriks.

d) Dalam pembuatan jalur pengawatan, jalur dibuat sesederhana mungkin, jalur yang dibuat tidak saling bersentuhan, dan memisahkan jalur input dan jalur output dengan jelas.

2.3. Pembuatan Prangkat Lunak (Software)

Pembuatan Software Alat Bel sekolah otomatis berbasis PC menggunakan bahasa pemrograman

(4)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

a. Komponent Palette

Berikut adalah daftar komponen palette yang dibutuhkan dalam pembuatan software bel otomatis :

Table 1. Komponen

KOMPONEN JUMLAH

BitBtn Label TTimer Zconnections

ZQuery Dbgrid DateTimePicker

ComboBox Tedit TDataSource

13 4 2 1 7 6 6 6 6 6

b. FlowChart

(5)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

Keterangan gambar flowchart sebagai berikut:

1) Start : Menjalankan Program Aplikasi bel sekolah otomatis

2) Inisialisasi :Pemberian nilai awal pada saat program Aplikasi bel sekolah otomatis pertama kali dijalankan

3) Jadwal : Database jadwal yang menjadi input indikator untuk membunyikan bel sekolah secara otomatis sesuai jam-jam yang ditentukan.

4) Apakah Hari Sen/Sel/Rab/Kam/Sab = Sistem : Pengecekan apakah hari sama dengan hari pada sistem

pada komputer.

5) Apakah Jam Sistem = Jam Bel Masuk : Pengecekan apakah Jam sistem pada komputer sama dengan

Jam Bel Masuk pada database jadwal.

6) Prosedur Bel Masuk : Menjalankan Sub Program Prosedur Bel Masuk

7) Bel : Objek yang dibunyikan

8) Apakah Tutup Aplikasi : Pengecekan apakah ingin menutup aplikasi

9) Stop :Aplikasi Bel Sekolah Otomatis berhenti

c. Penggunaan Paralel Port di bahasa Pemprograman Delphi.

Sebagaimana telah dibahas di Bab II, bahwa Port LPT 1 tidak dapat digunakan oleh Windows XP, maka

diperlukan file “Inpout.dll”. dimasukkan kedalam C:/Windows/System/.

Port LPT yang kita gunakan untuk memberikan sinyal high “1” kepada relay untuk membunyikan bel sekolah yaitu hanya satu port saja, yaitu port data-0. Adapun nilai register-register dalam data port LPT untuk memberikan kondisi high “1” dan down “0” dapat dilihat pada table berikut.

Table 2. Register Data

(Sumber: Romy Budhi Widodo & Joseph Dedy Irawan, 2007)

d. Pengaturan Bunyi Bel

Di SMKN 4 Makassar ada 4 jenis bunyi bel, yaitu:

1) Bunyi bel masuk, sebagai tanda masuk sekolah dan dimulainya aktifitas belajar mengajar, dimana petugas satpam sekolah menutup pagar sekolah.

2) Bunyi bel pergantian pelajaran, sebagai tanda habisnya waktu jam mata pelajaran yang sedang berlangsung. Dan akan digantikan mata palejaran selanjutnya

3) Bunyi bel istirahat, sebagai tanda siswa di persilahkan untuk istirahat (makan, sholat, dan lain-lain). 4) Bunyi bel pulang, sebagai tanda aktifitas belajar mengajar pada hari tersebut telah selesai, dan

siswa/siswi dipersilahkan untuk pulang.

Pada tabel dibawah ini menerangkan bel akan dibunyikan beberapa kali sesuai dengan jenis belnya.

(6)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

Pada Saat Bel Berbunyi terdapat delay bunyi dan delay diam yang sudah diset dari software secara permanent.

Tabel 4. Delay Bunyi

Jenis Delay Waktu Delay

Bunyi Diam

3 Detik 2 Detik

e. Data Jadwal Bel SMK 4 Makassar

Pada tabel dibawah ini diterangkan mengenai Jadwal membunyikan bel, dimana disela waktu pergantian jam disitulah Bel akan diset untuk dibunyikan.

Tabel 5.Jadwal

HARI JAM BUNYI BEL KETERANGAN

Senin – Kamis, dan

Sabtu

Masuk Tanda masuk sekolah dan Pelajaran

1 dimulai

1 07.15 – 08.00

Pergantian Pelajaran 1 telah selesai, dilanjutkan

pelajaran 2

2 08.00 – 08.45

Pergantian Pelajaran 2 telah selesai, dilanjutkan

pelajaran 3

3 08.45 – 09.30

Pergantian Pelajaran 3 telah selesai, dilanjutkan

pelajaran 4

4 09.30 – 10.15

Istirahat Pelajaran 4 telah selesai, dilanjutkan

Istirahat

5 10.15 – 11.00

Pergantian Istirahat telah selesai, dilanjutkan

pelajaran 5

6 11.00 – 11.45

Pergantian Pelajaran 5 telah selesai, dilanjutkan

pelajaran 6

7 11.45 – 12.30

Pergantian Pelajaran 6 telah selesai, dilanjutkan

pelajaran 7

8 12.30 – 13.15

Pergantian Pelajaran 7 telah selesai, dilanjutkan

pelajaran 8

9 13.15 – 14.00

Pulang Pelajaran 8 telah selesai, Siswa/siswi

dipersilahkan utk pulang

Jum’at

Masuk Tanda masuk sekolah dan Pelajaran

1 dimulai

1 07.15 – 08.00

Pergantian Pelajaran 1 telah selesai, dilanjutkan

pelajaran 2

2 08.00 – 08.45

(7)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

HARI JAM BUNYI BEL KETERANGAN

3 08.45 – 09.30

pelajaran 3

Istirahat Pelajaran 3 telah selesai, dilanjutkan

Istirahat

4 09.30 – 09.45

Pergantian Istirahat telah selesai, dilanjutkan

pelajaran 4

5 09.45 – 10.20

Pergantian Pelajaran 4 telah selesai, dilanjutkan

pelajaran 5

6 10.20 – 11.00

Pulang Pelajaran 5 telah selesai, Siswa/siswi

dipersilahkan utk pulang

f. Perancangan Database

Struktur rancangan database software Bel Sekolah Otomatis adalah:

Tabel 6.Tabel database bel sekolah

Nama Field Type With /

Lebar Keterangan

Hari Varchar 10 Primary Key

Jam Time - Primary Key

Bel Varchar 20

Keterangan Varchar 20

g. Perancangan Halaman

1) Form Utama

Rancangan form utama merupakan hal yang tidak dapat diabaikan karena keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi pengguna. Adapun peracangan form utama sebagai berikut:

Gambar 6.Rancangan Halaman Utama

2) Tab Informasi Jadwal

(8)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

Gambar 7. Rancangan Informasi Jadwal

3) Form Tambah dan Ubah

Merupakan form untuk manambah dan mengedit data jadwal. Adapun rancangan formnya sebagai berikut.

Gambar 8. Rancangan form tambah dan ubah

4) Form Dialog Informasi

Form Dialog informasi ini memberikan pesan informasi tentang jenis bel yang dibunyikan dan keterangan. Berikut gambar peracangan Formnya.

Gambar 9.Rancangan Message Dialog

(9)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Hasil Perancangan

Setelah melalui beberapa tahapan perancangan yang meliputi perancangan rangkaian LPT-1 port data, perancangan Driver Relay dan perancangan rangkaian perangkat lunak (software), maka telah dihasilkan bel sekolah otomatis. Berikut tampilan dari hasil yang telah dirancang adalah sebagai berikut :

1. Hardware

Gambar dibawah ini menunjukkan, hasil dari pembuatan hardware bel sekolah otomatis.

Gambar 10.Hasil perancangan hardware

a. Catu daya berfungsi sebagai pemberi tegangan kekomponen rangkaian elektronika sebesar 12V DC.

b. Tegangan AC berfungsi sebagai pemberi tegangan 220v terhadap bel listrik.

c. Rangkaian Driver Relay, berfungsi sebagai pemicu relay agar relay On/Off.

d. Rangkaian LPT-1 port data, berfungsi untuk menghubungkan rangkaian nyala led dengan komputer dengan melalui port parallel.

e. Conector DB-25 male, berfungsi sebagai media penghubung ke parallel port conector DB-25 female

pada komputer.

2. Software.

Gambar berikut menunjukkan Form Utama pada saat program dijalankan, dimana tab awal yang aktif adalah beranda. Form utama pada tampilan awal berisi informasi tetang Hari, jam dan ucapan selamat datang di program Bel Sekolah Otomatis.

(10)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

Gambar berikut memperlihatkan tampilan pada Tab Jadwal. Berisi Informasi Jadwal yang telah input dari hari Senin sampai Sabtu. Dan juga terdapat tombol Navigator (Tambah, Ubah, Segar, dan Hapus) yang berfungsi untuk mengelolah jadwal.

Gambar 12. Tab Jadwal

Gambar berikut merupakan form untuk melakukan penambahan dan pengeditan data, yang akan muncul ketika kita ingin mengklik tombol navigasi Tambah atau Ubah pada Form utama tab jadwal.

Gambar 13. Form Tambah dan Edit Jadwal

Gambar berikut merupakan form Informasi yang akan muncul ketika ada jam sistem pada komputer sama dengan Jam pada data jadwal yang ada. Informasi yang ditampilkan yaitu jenis bel yang jenis bel dan keterangan.

Gambar 14. Form Dialog Informasi

3. Total Waktu Membunyikan Bel

Berdasarkan perancangan software, dimana jenis bunyi bel mempunyi delay bunyi dan delay diam. Maka pada tabel berikut menyimpulkan total waktu yang dibutuhkan untuk menbunyikan suatu jenis bel.

Tabel 7. Total Waktu Membunyikan Bel

Jenis Bel Total Waktu

Masuk Pergantian

Istirahat Pulang

(11)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

3.2. Analisis Hasil Perancangan 1) Pengujian Software Bel Sekolah

Saat pertama software bel sekolah dijalankan, sofware menistruksikan logika 0 untuk semua LPT-1 port data. Kemudian mengecek hari dan jam sistem pada komputer yang menyorot kepada database jadwal bunyi bel pada hari yang sama dengan hari sistem pada komputer. Jika salah satu record field jam sesuai dengan jam sistem pada komputer maka record data pada database tersebut akan di eksekusi. Eksekusi record data tersebut berupa menampilkan Form Message yang berisi Informasi record tersebut, dan mengesekusi record data jenis bunyi bel. Dimana setiap jenis bunyi bel mempunyai instruksi yang berbeda untuk untuk dikirimkan ke LPT-1 port data-0.

Gambar 15. Message Informasi

2) Pengukuran Rangkaian Catu Daya

Gambar 16. Block diagram pengukuran catu daya.

Rangkaian catu daya mendapatkan sumber tegangan dari PLN sebesar 220 VAC diturunkan menjadi 12 VAC melalui trafo penurun tegangan. Tegangan AC 12 V disearahkan oleh dioda bridge menjadi tegangan DC. Sehingga menghasilkan tegangan DC 12 V.

Table 8. Hasil pengukuran catu daya Tegangan

In (AC)

Out (DC)

AC Trafo

220 volt 12 volt 12 volt

3) Pengukuran Rangkaian LPT-1 Port Data.

(12)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

Rangkaian LPT-1 port data mendapatkan sumber tengangan dari port LPT-1 pada komputer. Port data

pada LPT-1 akan memberikan tegangan high “1” sebesar 3 V, ketika program software menginstruksikan

register high pada alamat data port tertentu LPT-1. Begitupun ketika LPT-1 memberikan tegangan down “0” sebesar 0 V.

Table 9. Pengujian Rangkaian LPT-1 PortData

Kondisi Vout

Down (0) High (1)

0 Volt 3 Volt

4) Pengukuran Rangkaian Driver Relay

Gambar 18. Diagram blok pengujian driver relay

Pengujian driver relay dilakukan untuk mengetahui apakah relay dan driver relay dapat berfungsi sesuai dengan perancangan. Pengujian dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran driver relay setelah diberikan logika 0 dan 1 dari rangkaian LPT-1 port data. Hasil pengujian driver relay ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Table 10. Pengujian Driver Relay

Kodisi Vout Driver

0 1

11 V 0 V

Rangkaian driver relay dirancang untuk menggerakkan relay. Driver yang digunakan adalah Transistor D400 dan C1815 yang berfungsi sebagai buffer Inverter (penguat dan pembalik). Tegangan dari register yang merupakan tegangan masukan dikuatkan driver, sehingga mampu menggerakkan relay.

Cara kerja dari Driver Relay dan Relay ini adalah, jika diberikan logika high atau 3V dari LPT-1 port data-0, maka akan dikuatkan dan dibalik oleh transistor D400 dan C1815 yang menyebabkan keluaran driver relay 0V, sehingga relay ON karena mendapatkan suplai tegangan 12 V DC. Setelah relay ON, maka pada titik NO (normally open). akan menutup dan akan terhubung dengan phase 220 V AC sehingga ada arus yang mengalir ke bel listrik sehingga bel berbunyi.

Sebaliknya jika LTP-1 port data-0 mengeluarkan logika down “0”, maka akan dibalik oleh Transistor D400 dan C1815 sehingga keluarannya menjadi high. Hal ini menyebabkan relay OFF karena tidak ada suplai tegangan 12 V DC, sehingga bel listrik tidak akan berbunyi karena tidak terhubung dengan tegangan phase 220 V AC.

Hasil pengujian pada relay dan driver relay yang telah dilakukan, dapat dilihat pada tabel 4.4. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa tegangan keluaran driver relay 11 V untuk kondisi logika 0 dan 0 V untuk kondisi logika 1.

5) Pengamatan Sistem Bel Otomatis

(13)

Volume 8 No 3, Desember 2017

JURNAL IT

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah ada pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Software Bel Sekolah Otomatis berfungsi sebagai alat input berupa database jadwal berbunyi bel. ketika

jam pada jadwal sesuai dengan jam sistem pada komputer maka record tersebut akan di eksekusi,

memberikan message dan mengirim logika high “1” atau down “0” melalui register ke rangkaian LPT-1

port data-0 untuk memicu driver relay.

2) Rangkaian Driver Relay berfungsi sebagai alat pemicu relay untuk menggerakkan relay yang

menyebabkan bel listrik berbunyi. Jika diberikan logika high “1” dari port data-0 LPT-1, maka akan dikuatkan dan dibalik menyebabkan keluaran driver relay 0V, sehingga ON, karena mendapatkan suplai tegangan 12V DC. Maka pada titik NO (normally open) akan menutup dan akan terhubung dengan phase 220V AC arus mengalir membunyikan bel.

3) Tidak didapatkan selisih waktu yang berarti saat jam sistem pada komputer telah menunjukkan bel dibunyikan dengan bel listrik mulai berbunyi.

Referensi :

[1] Bambang Hariyanto. 2005. Sistem Operasi. Bandung: Informatika.

[2] Indra Yatini B. 2010. Flowchart, Algoritma dan Pemrograman Menggunakan Bahasa C++ Builder.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

[3] Krishardionuari Ibp. 2011. LAPORAN FISIKA “Pengamatan Workshop Fisika”.[Online],

http://www.scribd.com/doc/74216670/Lap-or-An, diakses 31 Mei 2012.

[4] Krisna Darmawan. 2011. Driver Relay Untuk Rangkaian Digital. [Online],

http://wihans.info/blog/driver-relay-untuk-rangkaian-digital, diakses 4 Juni 2012

[5] M. Husna Mubarok & Yoyok Bagio. 2007. Pemprograman Port Paralel dengan GCC/Linux Gambas. Yogyakarta: ANDI.

[6] M. Ichwan. 2011. Perograman Basis Data Delphi 7 & MySQL. Bandung: Informatika Bandung

[7] Mukhamad Nurkamid. 2010. Membangun Koneksi Database Mysql Di Delphi Dengan Zeos. [Online],

http://jurnal.umk.ac.id/mawas/2010/desember/MEMBANGUN%20KONEKSI%20DATABASE%20My SQL.pdf, diakses 04 Juni 2012

[8] Romy Budhi Widodo & Joseph Dedy Irawan. 2007. Interfacing Paralel dan Serial Menggunakan Delphi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

[9] Tim MADCOMS. 2006. Seri Panduan Pemrograman: Pemrograman Borland Delphi 7. Yogyakarta:

ANDI.

[10]Wahana Komputer. 2010. Panduan Belajar MySQL Database Server. Mediakita: Jakarta.

[11]Widodo Budiharto & Sigit Firmansyah. 2005. Elektronika Digital dan Mikroprosesor. Yogyakarta: ANDI.

[12]artikel non-personal. 2012. Porta Paralel. Wikipedia Bahasa Indonesia. [Online],

Gambar

Gambar 2. Skema catu daya
Gambar 4. Skema LPT-1 Port Data
Table 1. Komponen
Tabel 3. Jenis Bel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menyebutkan kualitas hidup lansia di PSTW Budhi Luhur dalam 7 domain adalah lansia memiliki fungsi fisik yang tinggi, lansia memiliki nyeri tubuh yang ringan

Sebagai pendukung dalam makalah ini, Tabel 1 berisi indikator yang dapat digunakan pada penelitian selanjutnya untuk menguji model SOR yang telah dibangun guna menguji pengaruh

Sedangkan data hasil belajar Mahasiswa tentang hukum Kirchoff meliputi: (1) menentukan arus listrik pada rangkaian tertutup satu loop dengan dua atau lebih sumber

mengajar. Di akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang

pembelajaran sebagai berikut. Pada pelaksanaan pembelajaran guru bertanya jawab dengan siswa, guru banyak bercerita sehingga siswa banyak mendengarkan saja, siswa kurang

Daerah Irigasi Air Gaung Kecil (Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Sumatera Selatan, 2014) yang terletak di Desa Talang Tinggi, Kecamatan Muara Payang Kabupaten Lahat

2) Bahwa ada peningkatan hasil belajar materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Penelitian ini dirancang untuk menentukan persentase penyisihan TSS skala laboratorium berdasarkan tipe flocculent settling sehingga persentase penyisihan TSS,nilai waktu detensi,