• Tidak ada hasil yang ditemukan

Unsur unsur seni lukis dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Unsur unsur seni lukis dengan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Unsur- Unsur Dalam Seni Rupa atau Design

post by Nandawan Libya hasanah 2:20 AM with 3 comments

Dalam memahami atau mempelajari ilmu design pasti nya di perlukan juga dengan teori yang berupa unsur-unsur atau dasar dalam seni rupa atau bisa kita kaitkan saja dengan design grafis. Di artikel ini saya akan menjelas kan kembali teori-teori dalam memahami design grafis yang saya pelajari dari beberapa referensi yang di benarkan, oke kita lanjutkan saja.

Karya seni atau design grafis sesuatu yang berupa 2 (Dua) Dimensi atau 3 (tiga) dimensi akan menjadi lebih baik jika memenuhi unsur-unsur berikut ini:

Titik

Garis

Bidang

Ruang

Warna

Tekstur

Bentuk

Gelap dan Terang

Dalam materi di atas bisa saya jelaskan kembali secara mendetail nya :

1. Titik (Point)

Titik merupakan unsur seni rupa yang paling sederhana. Karya seni rupa berupa gambar ataupun lukisan bermula dari titik. Titik adalah salah satu elemen dalam seni rupa yang paling kecil, dan merupakan elemen paling dasar dalam seni rupa atau design. Apabila suatu titik ditarik akan menjadi suatu garis, dan titik apabila diolah secara luas akan menjadi suatu bidang. Titik

mempunyai peran yang sama dengan elemen seni yang lain seperti garis dan warna. Penggunaan titik biasanya pada bagian-bagian yang terkecil dalam suatu karya seni

2. Garis (Line)

(2)

mempunyai sifat yang elatis, kaku , dan tegas. Penggunaan garis dalam seni rupa sangat vital, kegunaan garis biasanya pada awal proses pembentukan suatu karya seni, yaitu sketsa. Tetapi garis memang dan harus digunakan dalam suatu karya seni. Dimana pengolahan garis yang maksimal juga dapat menciptakan dan mendukung nilai artistik dalam karya seni. Kita tahu jika pengolahan suatu garis akan dihasilkan garis lengkung, garis lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan garis tipis. Kesemua jenis garis itu bila dikomposisikan dengan tepat dan sesuai akan

menghasilkan nilai artistik Garis dapat dibagi menjadi 2 (Dua), yaitu:

1. Garis Alamiah, yaitu garis cakrawala alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.

2. Garis Buatan, terdiri dari:

 Garis yang sengaja dibuat, contohnya garis hitam pada gambar ilustrasi untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur);

 Garis yang tidak sengaja dibuat, timbul karena diciptakan dua bidang dengan warna barik (tekstur) yang berbeda.

Fungsi Garis dalam seni rupa:

1. Memberikan representasi atau citra struktur, bentuk,dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis kontour) yang berfungsi sebagai batas/tepi gambar;

2. Menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm), dan nilai arah (dirrection). Garis ini disebut juga garis grafis;

3. Memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.

Sifat garis (berkaitan dengan jenis garis):

1. Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tenang, statis, atau stabil;

2. Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah;

3. Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang, dan ragu;

4. Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama, dan santai.

3. Bidang(Field)

(3)

titik, garis dan warna. Ketika kita membuat garis untuk membuat segitiga, maka jadilah bidang segitiga.namu Bidang dapat di dibedakan menjadi Dua, yaitu:

1. Bidang alamiah, contohnya bidang lapangan atau taman,bidang sawah, bidang langit, bidang laut, dsb.

2. Bidang buatan, dibagi menjadi dua:

 Bidang yang sengaja dibuat, misalnya: bidang lukisan,bidang segitiga, bidang lingkaran, dsb;

 Bidang yang tidak sengaja diibuat timbul karena pembubuhan warna, cahaya, atau barik.

Sifat bidang:

1. Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil, dan gerak;

2. Bidang bundar yang memberikan kesan kadang stabil,kadang gerak;

3. Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamis;

4. Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak.

4. Ruang (Space)

Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan) atau hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau

kehampaan. Misalnya ruang yang ada di sekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas.

Ruang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Ruang alamiah merupakan ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena pengaruh cahaya seperti pada pemandangan alam;

2. Ruang yang diciptakan:

 Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana sesuai keinginan, seperti sebuah masjid atau gereja (disengaja);

 Ruang yang timbul karena pemnempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada sebuah lukisan (tidak disengaja).

Fungsi ruang:

(4)

2. Menekankan nilai ekspresi (irama, gerak, kepadatan, dan kehampaan), seperti pada karya arsitektur dan seni patung;

3. Memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas), ruang dalam almari, dsb.

Sifat ruang:

1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang yang berada di luar/di sekeliling benda, seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan

keabadian/kelanggengan.

2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang yang berada dalam batasan benda, seperti ruang eksterior bangunan atau ruang patung.

3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar

(macrocosmos);

4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan warna seperti pada lukisan.

5. Warna (color)

Warna merupakan elemen yang paling dominan dalam seni rupa, penggunaan warna mencakup dalam karya seni lukis, patung, seni desain, dan seni kriya. Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna, diantaranya:

1. Warna primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari Merah, Kuning, dan Biru;

2. Warna skunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran dua warna primer. Warna skunder terdiri dari Ungu, Orange (Jingga), dan Hijau;

3. Warna tertier, yakni warna yang merupakan hasil pencampuran dua warna skunder.

4. Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna. Misalnya deretan dari warna Ungu menuju warna Merah, deretan warna Hijau menuju warna Kuning, dll;

5. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna. Misalnya Kuning dengan Ungu, Merah dengan Hijau, dll.

6. Tekstur ( Texture )

(5)

1. Tekstur alamiah, merupakan watak bidang yang tercipta oleh alam. Contohnya urat kayu atau batu;

2. Tekstur buatan atau tiruan, merupakan watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan teknik gambar tertentu.

Fungsi tekstur untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat

menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk patung.

7. Bentuk (Shape or form)

Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata. Bentuk hadir sebagai manifestasi fisik objek yang dijiwai dan disebut sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebut form). Misalnya membuat bentuk manusia, binatang, tumbuhan, dsb.

Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai atau secara kebetulan (dalam bahasa Inggris disebut shape) yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.

Pada karya seni rupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis (penerapan). dalam hal ini bentuk yang diciptakan sesuai dengan nilai kegunaannya (functional form).Selain itu, bentuk juga diciptakan sebagai ungkapan perasaan (ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.

Jenis dan sifat bentuk:

1. Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya seni rupa yang mengingatkan pada bentuk makhluk hidup. seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan;

2. Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya seni rupa yang terbatas pada bidang. Bentuk yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan;

3. Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi, seperti pada bentuk patung dan bangunan;

4. Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada patung dan mobil;

5. Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan dan patung;

6. Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan dan patung.

8. Gelap dan Terang ( dark and clear )

Gelap dan terang merupakan akibat dari cahaya. Benda terlihat gelap jika tidak terkena cahaya. sebaliknya, benda akan terlihat terang jika terkena cahaya.

(6)

1. Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari, bulan, petir, dan api;

2. Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai, dsb.

Pada karya seni rupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis. Artinya, untuk memperindah kehadiran unsur-unsur seni rupa lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.

Fungsi gelap dan terang (value):

1. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan nilai ekspresi. Misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada tulisan, seperti tema peperangan dengan

ungkapan gelap terang;

2. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan nilai emosi. Misalnya cahaya yang menembus jendela kaca patri yang menimbulkan kesan khidmat pada interior masjid;

3. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan kesan trimatra atau plastis bagi benda. Dalam hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.

Sumber : http://sanggarmodel.blogspot.com Alik Setiawan S.sn. dan di edit kembali oleh notepedia.blogpsot.com

Kiriman: Ni Nyoman Dinna Arwati, Mahasiswa PS Seni Rupa Murni ISI Denpasar.

Disamping peranan aspek ideoplastis berupa ide, pendapat atau gagasan dan aspek fisikoplastis yang menyangkut masalah tehnik dan pengorganisasian elemen-elemen seni rupa, terwujudnya sebuah karya juga tidak lepas dari peranan unsur keindahan yang lainnya seperti komposisi, kesatuan, pengulangan, ritmis, klimaks, keseimbangan dan proporsi.

1. Komposisi

Komposisi adalah penyusunan atau pengorganisasian dari unsur-unsur seni rupa. (Sidik, 1981 : 44) Komposisi merupakan suatu cara pengorganisasian untuk menyusun bagian keseluruhan di dalam mendapatkan suatu wujud. (Poerwadarminta, 1976 : 17).

Dalam urian di atas memperjelas bahwa komposisi dapat dicapai melalui

(7)

Kesatuan

Berarti estetis itu tersusun secara baik ataupun sempurna bentuknya dan memiliki suatu kesatuan bentuk, antara bagian-bagian sampai keseluruhan. (The Liang Gie, 1976 : 48). Pendapat lain menyebutkan kesatuan atau unity adalah penyusunan atau pengorganisasian dari elemen-elemen seni demikian rupa sehingga menjadi kesatuan organik dan harmoni antara bagian-bagian dengan keseluruhan. (Sidik, 1981 : 47) Jadi kesatuan merupakan penyusunan dari elemen-elemen seni rupa sehingga tiap-tiap bagian-bagian yang tersusun tidak terlepas dengan bagian lainnya disamping itu untuk memperoleh kesatuan bentuk dan keharmonisan di antara semua elemen.

Kontras

Kontras menghasilkan vitalitas. Hal ini mungkin muncul dikarenakan adanya warna komplementer, gelap dan terang, garis lengkung dan garis lurus. Objek yang dekat dan jauh bentuk-bentuk vertikal dan horisontal, tekstur kasar dan halus, area rata dan berdekorasi, kosong dan padat, kalau tidak kontras akan timbul kegersangan, sebaliknya jika hanya terdapat kontras saja maka akan terjadi kontradisi. Untuk menghindari terjadinya hal itu diperlukan transisi atau peralihan guna mendamaikan kontras tersebut. (Sidik, 1981 : 47)

Jadi dengan kontras akan dapat menghasilkan perubahan dan perbedaan dari garis, warna dan bidang serta yang lainnya sehingga karya tidak terkesan monoton.

Irama

Irama adalah perubahan-perubahan bunyi, warna, gerak dan bentuk tertentu secara teratur yang terjadi. (Bastomi, 1992 : 72) Dalam seni rupa, irama adalah aturan atau pengulangan yang teratur dari suatu bentuk atau unsur-unsur. Bentuk-bentuk pokok irama adalah berulang-ulang (repetitive), berganti-ganti (alternative), berselang-seling (progressive), dan mengalir (flowing) (Supono, 1983 : 70). Irama akan memberikan pengulangan secara terus menerus daripada elemen-elemen seni rupa. Pencipta dalam pemanfaatan irama dalam karya seni lukis melalui adanya perbedaan ukuran bentuk dan perbedaan tebal tipisnya garis.

Klimax / Dominasi

Dominasi adalah factor atau unsur seni yang paling kuat. Dominasi dimaksud untuk menonjolkan inti atau puncak seni, oleh karena itu dominasi seni disebut pula klimaks seni. (Bastomi, 1992 : 70)

(8)

Keseimbangan ( balance )

Dengan singkat dapat dikatakan balance adalah seimbang atau tidak berat sebelah. Keseimbangan adalah suatu perasaan akan adanya kesejajaran, kestabilan, ketenangan dari kekuatan suatu susunan.

(Suryahadi, 1994 : 11) Keseimbangan dapat bersifat simetris maupun asimetris. Dalam hal seni rupa, berat yang dimaksud lebih cenderung pada berat visual dari pada berat arti fisik. Unsur-unsur visual yang berpengaruh pada berat visual ialah ukuran, warna, serta penempatannya (lokasi). (Supono, 1983 : 69)

Keseimbangan merupakan kepekaan perasaan terhadap suatu unsur dalam seni lukis yang memberikan kesan stabil dalam suatu susunan, baik yang bersifat simetris / formal maupun asimetris / informal. Keseimbangan formal memberikan kesan statis pada suatu susunan sedangkan keseimbangan informal memberikan kesan dinamis pada suatu susunan. Demikian juga dengan karya pencipta, keseimbangan yang dimunculkan adalah keseimbangan informal dimana keseimbangan ini memberikan gerakan dinamis pada wujud karya.

Harmoni

Harmoni atau keserasian adalah timbul dengan adanya kesamaan, kesesuaian dan tidak adanya pertentangan. Dalam seni rupa prinsip keselarasan dapat dibuat dengan cara menata unsur-unsur yang mungkin sama, sesuai dan tidak ada yang berbeda secara mencolok.

Prinsip Prinsip Penyusunan Karya Seni Lukis selengkapnya

Untuk Memberikan komentar gunakan Fasilitas Forum > Berita. Fasilitas ini dapat diakses melalui alamat: http://forum.isi-dps.ac.id

RPP SENI BUDAYA KURIKULUM 2013

Ingin lebih jelasnya downloads di

RPP SENI MUSIK

1. http://downloads.ziddu.com/download/23852415/5-Kls-VIII-Musik-RPP-KD-3.1-dan-4.1-SMP.docx.html

2. http://downloads.ziddu.com/download/23852727/5-Kls-VII-Musik-RPP-KD-3.1-dan-4.1-SMP.docx.html

3. http://downloads.ziddu.com/download/23852960/6–Kls-VII-Musik-RPP-KD-3.2-dan-4.2.-SMP.docx.html

4. http://downloads.ziddu.com/download/23852669/6-Kls-VIII-Musik-RPP-KD-3.2-dan-4.2.-SMP.docx.html

5. http://downloads.ziddu.com/download/23852698/7-Kls-VII-Musik-RPP-KD-3.3-dan-4.3-SMP.docx.html

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Alokasi Dana Desa, yang selanjutnya disingkat ADD adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Daerah untuk Desa, yang bersumber dari bagian Dana Perimbangan

Untuk menghitung kadar N, K, P dapat dihit11ng dengan metode relatif dengan membandingkan unsur standar yang telah diketahui kadarnya dan sampel sludge dengan menggunakan

Penggunaan topikal kortikosteroid intranasal berkepanjangan tidak memaksakan risiko yang signifikan untuk atrofi mukosa, perubahan histologis dalam mukosa hidung

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa individu dengan sifat cuping melekat pada 100 sampel probandus pada masyarakat Desa Subaya, Kecamatan Kintamani,

Pengujian ini menggunakan parameter resources memory ram dari access point. Memori ram digunakan untuk proses semua komunikasi yang terjadi pada server, sehingga

- Bahagian ini mempunyai epidermis yang nipis serta reseptor yang banyak, yang sensitif terhadap rangsangan sentuhan.. - Bahagian ini mempunyai banyak reseptor yang sensitif

Untuk mengetahui kelayakan hasil penelitian hubungan kandungan Timbal (Pb) pada air laut dengan kandungan Timbal (Pb) pada kerang darah (Anadara granosa) di Pantai

Pengangkatannya sebagai Manajer Logistik di UPJP Priok tidak mem- butuhkan waktu lebih dari 10 tahun, tepatnya hanya delapan tahun sejak awal karirnya di UP Semarang tahun