• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PEMERINTAHAN DINASTI MUGHOL Makal (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PEMERINTAHAN DINASTI MUGHOL Makal (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PEMERINTAHAN DINASTI MUGHOL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Politik Dunia Islam

Dosen Pembimbing:

Prof. Dr. H. Suyuthi Pulungan, MA

Oleh:

Iftitah Utami 1385148

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

(2)

Pendahuluan

Salah satu warisan peradaban Islam di India adalah Kerajaan Mughal. Keberadaan kerajaan ini telah menjadi motivasi kebangkitan baru bagi peradaban tua di anak benua India yang nyaris tenggelam. India adalah suatu wilayah tempat tumbuh dan berkembangnya peradaban Hindu. Dengan hadirnya Kerajaan Mughal, maka kejayaan India dengan peradaban Hindunya yang nyaris tenggelam kembali muncul.

Tercatat dalam sejarah Islam, kerajaan Mughal ini berdiri pada periode pertengahan. Setelah masa pertengahan usai, muncul tiga kerajaan besar yang dapat membangun kembali kemajuan umat Islam. Di antara kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Mughal. Ketiga kerajaan ini sudah dapat dikategorikan sebagai negara adikuasa pada zaman itu. Karena kebesaran kerajaan tersebut sudah mampu menguasai perekonomian, politik serta militer dan mampu mengembangkan kebudayaan yang monumental.

Di antara ketiga kerajaan tersebut, kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda usia berdirinya. Kerajaan ini berdiri setelah dua puluh lima tahun setelah berdirinya kerajaan Safawi, diperkirakan sekitar seperempat abad jarak usia keduanya. Namun kerajaan ini cukup lama berkuasa, lebih kurang selama tiga abad. Kerajaan Mughal berdiri sejak awal abad ke-16 sampai abad ke-19 sehingga mampu membawa pengaruh besar bagi perkembangan Islam, mulai dari bidang sastra hingga arsitektur. 1

(3)

Sejarah Munculnya Kerajaan Mughal

Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India.

Agama Islam masuk ke India diperkirakan abad ke-7 M. melalui perdagangan. Dalam keterangan sejarah tahun 871 telah ada oran Arab yang menetap disana (India).3) Hal ini menunjukkan suatu indikasi bahwa sebelum kerajaan Mughal berdiri, masyarakat India sudah mengenal Islam. Realita ini dapat dilihat di kota Delhi adanya sebuah bangunan masjid yang dibangun oleh Qutubuddin Aybak pada tahun 1193 M.2 Sedangkan kerajaan Mugal berdirinya pada tahun 1526. Jadi

kerajaan Mugal ini sebagai penerus Islam sebelumnya di India. Pada masa khullafaurrasyidin, memang sudah ada niat penyebaran Islam ke India, hal ini diketahui pada masa khalifah Umar bin Khatab dan Usman sudah pernah mengirim ekspedisi ke sana, tetapi rencana ini gagal karena mendengar rawannyan daerah India. Kemudian pada masa Ali bin Abi Thalib juga pernah mengirim suatu ekspedisi di bawah pimpinan Al-Harits bin Murah Al-Abdi untuk menyerbu India dan berhasil menaklukkanya, malangnya sang pemimpin terbunuh pada tahun 42 H disuatu daerah Al-Daidin yang terletak antara Sind dan Khurasan.3

India menjadi wilayah Islam pada masa Umayyah yakni pada masa Khalifah

al-2 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hal 145.

(4)

Walid. Penaklukan wilayah ini dilakukan oleh pasukan Umayyah yang dipimpin oleh panglima Muhammad Ibn Qasim. Kemudian pasukan Ghaznawiyah di bawah pimpinan Sultan Mahmud mengembangkan kedudukan Islam di wilayah ini dengan berhasil menaklukkan seluruh kekuasaan Hindu dan mengadakan pengislaman sebagian masyarakat India pada tahun 1020 M. setelah Ghaznawi hancur, muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India seperti dinasti Khalji (1296-1316 M), dinasti Tuglag (1320-1412 M), dinasti Sayyid (1414-1451 M), dinasti Lodi (1451-1526).

Perkembangan Politik Kerajaan Moghul

1. Pemerintahan Babur

Kesultanan Moghul adalah Dinasti Islam yang terbesar dan terakhir di India. Setelah mengalahkan Ibrahim Lodi, Babur membangun stabilitas politik dan memperkuat angkatan perang serta melakukan penetrasi. Sampai tahun 1529 wilayah kekuasaan Moghul sangat luas mulai dari Turkestan sampai Teluk Bengala.4 Artinya daerah-daerah penting telah ada di bawah kekuasaan Moghul.

Walaupun demikian Babur belum dapat dikatakan berhasil mengausai seluruh India.

2. Pemerintahan Humayun

Pada tahun 1530 Babur meninggal meninggalkan dua putra yakni Humayun dan Kamran. Humayun naik tahta menggantikan ayahnya dengan menghadapi berbagai persoalan gerakan desintegrasi dan ancaman usaha menjatuhkan kekuasaannya termasuk dari saudaranya sendiri. Waktunya lebih banyak untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Ancaman paling berat adalah dari Afghanistan. Kekuatan besar disiapkan untuk menghadapi Sher Khan (dari Afghanistan) yang berusaha merebut Agra. Humayun sempat menyingkir dari Agra, dan dengan bantuan Shah Thomas dari Persia Humayun berhasil

(5)

menguasai Kabul kembali, kemudian Agra juga berhasil direbut tahun 1555. Humayun mempunyai putra bernama Akbar yang lahir semasa pelarian (1542). Pada tahun 1556 Akbar menggantikan Humayun yang kemudian terkenal sebagai sultan yang gagah berani dan memiliki prestasi tinggi.

3. Pemantapan politik Sultan Akbar

Sultan Akbar menghadapi persoalan kerajaan yang amat rumit. Dia berprinsip bahwa kekuatan negara terletak pada tentara dan administrasi Berbagai gerakan desintegrasi dan ancaman penjatuhan kekuasaan masih besar di depannya. Di antaranya adalah keponakan Sultan Sher Shah bernama Sultan Muhammad Adil Shah yang bekerjasama dengan panglima bangsa Hindu bernama Hemu. Tetapi kemudian Hemu justru melakukan perlawanan sendiri dengan menobatkan diri sebagai Vikramaditya (gelar Chandragupta II yang mashur pada abad IV M). Upaya penggulingan Sultan Akbar gagal, bahkan kemudian Delhi dapat direbut kembali dan perluasan kekuasaan terus dilakukan dengan gemilang.5 Pada tahun 1576 Rajputana, Gujarat, dan Bengala telah

berhasil dikuasai Sultan Akbar. Dengan demikian pintu barat dan timurmelalui laut di India telah dikuasai Sultan Akbar.

Pada waktu naik tahta, Sultan Akbar baru berumur 13 tahun, sehingga kekuasaan kerajaan dipangku oleh wazir bernama Bairam Khan. Wazir ini pulalah yang menjadi guru Akbar sejak kecil sampai naik tahta. Setelah berusia 18 tahun, Akbar mulai melepas berbagai ketergantungan kepada orang lain. Upaya yang dilakukan Akbar adalah melepaskan diri dari berbagai orang, keluarga, dan bangsawan yang terlalu mempengaruhi dirinya. Akbar memiliki pemikiran ke depan untuk membangun India sebagai negara besar. Prestasi politik gemilang Sultan Akbar adalah keberhasilannya mempersatukan berbagai daerah di India dalam kesultanan Moghul. Usaha ini bukan hal yang mudah, mengingat pada masa tersebut masih berkembang beberapa kerajaan Hindu dan Islam yang

(6)

merdeka. Kegigihan dan kegagahan pasukan perang Akbar akhirnya berhasil menaklukan satu demi satu berbagai kerajaan di India. Kegemilangan penguasaan dimulai dalam mematahkan gerakan perlawanan bangsa Rajput yang tidak mau tunduk pada kekuasaan Moghul. Dikisahkan bahwa dalam menundukkan perlawanan tersebut pasukan Moghul membutuhkan waktu 7 bulan menggempur benteng Chitor di Udaipur.

Kekalahan bangsa Rajput pada masa tersebut ditandai oleh kejadian dramatis. Sisa-sisa pasukan Rajput melakukan perlawanan puputan (habis-habisan). Orang tua, wanita,dan anak-anak melakukan bunuh diri setelah pasukan Rajput tidak lagi mampu membendungpasukan Moghul. Setidaknya 30 000 korban tewas atau bunuh diri dalam pembasmian perlawanan bangsa Rajput. Keberhasilan awal Sultan Akbar diikuti oleh kegemilangan terhadap perluasan kekuasaan selanjutnya. Tahun 1573 Gujarat berhasil dikuasai kemudian disusul Bengalatahun 1576. Akbar telah berhasil menguasai daerah-daerah penting India. Menjelang wafatnya tahun 1605, kekuasaan Moghul semakin mantap. Akbar juga melakukan akomodasi dengan masyarakat Hindu dengan melakukan berbagai kebijakan seperti penghapusan Jizya dan Djazia, pelarangan penyembelihan sapi, bahkan mengangkat beberapa orang Hindu untuk menduduki menteri-menteri dan pimpinan pasukan.

4. Sultan Jahangir (1605-1628)

Salim , putra Akbar dinobatkan sebagai raja Moghul dengan gelar Sultan Nurud’din Muhammad Jahangir Pasha Ghazi. Jahangir kontras dengan bapaknya dalam menegakkan pemerintahan Moghul terutama dalam menghadapi kelompok Hindu. Dia menghadapi konflik luar biasa dengan anaknya sendiri, sampai kemudian meninggal tahun 1627 menyisakan konflik kerajaan. Kedua putranya bernama Shah Jahan dan Azaf Khan sama-sama berhasrat menggantikan ayahnya.

5. Masa pemerintahan Sultan Shah Jahan (1628-1658)

(7)

dari negara-negaralain. Shah Jahan melanjutkan politik Sultan Akbar dengan melakukan penaklukan berbagai daerahuntuk meredam pemberontakan dan memperluas kerajaan. Pada tahun 1636 dua kerajaan secara utuh melebihi daerah yang berhasil ditaklukan Sultan Akbar.6 Tinggal bangsa Maratha yang belum

benar-benar bisa ditaklukan Aurangzib.

Perlawanan bangsa Maratha merupakan ancaman paling berat pada masa-masa selanjutnya. Sampai Aurangzib wafat tahun 1707 bangsa Maratha masih memberikan perlawanan sengit terhadap kesultanan Moghul. Tahun 1707 merupakan akhir pemerintahan Aungrazib yang tutup mata pada usia 90 tahun. Kekuasaan Aungrazib merupakan antiklimaks pemerintahan Moghul di India. Masa sesudahnya, kekuasaan Moghul terus mengalami kemunduran. Konflik saudara dari anak-anak Aungrazib menyebabkan kekuatan negara kian keropos. Apalagi pada masa pemerintahan Aungrazib, bangsa-bangsa Barat sudah giat melakukan perjalanan ke timur. Inggris adalah salah satu bangsa barat yang berhasil menduduki Surat, pelabuhan di Gujarat pada masa pemerintahan Aungrazib. Inilah cikal bakal kolonialisme dan imperialisme Barat di India yang akan mempengaruhi babak baru perjalanan sejarah bangsa India. Aungrazib menghidupkan kembali jizya yang pernah dicabut oleh Sultan Akbar, dan mela kukan sikap keras terhadap orang-orang Hindu Dinasti Moghul pasca pemerintahan Aurangzib (1707-1857) Setelah meninggalnya Aurangzib situasi Dinasti Moghul semakin menunjukkan tanda-tanda keruntuhan, sementara kelompok Maratha justru menunjukkan kekuatannyabaik dalam menggalang kekuatan maupun luas wilayah.7

6 Richard Symons. 1951. Pembinaan Pakistan. Jakarta: Balai Pustaka.

(8)

Tiga keturunan Aungrazib yakni Muazzam, Azzam, dan Kambakhsh saling berselisih memperebutkan warisan. dinasti kerajaan. Muazzam ternyata lebih kuat dan berhasil menobatkan diri sebagai penerus Moghul dengan gelar Sultan Bahadur Shah/Muhammad Syah (1707-1712 M). Kepemimpinan Sultan Bahadur Shah menghadapi keadaan kerajaan yang sulit untuk dikendalikan. Beberapa pemberontakan menggoyang eksistensi Moghul, termasuk pemberontakan kaum Sikh sebagai kelompok ‘agama’ baru yang merupakan sinkritisme Hindu dan Islam. Secara politik sampai dengan keruntuhannya, kesultanan Moghul tinggal berusaha mempertahankan eksistensinya. Para sultan yang berkuasa tidak mampu menyatukan kerajaan. Kerajaan-kerajaan berusaha melepaskan diri darikekuasaan Moghul. Konflik keluarga kerajaan terus memperlemah kekuasaan dan mendorong gerakan desintegrasi terus menjalar.

Sepeninggal Sultan Bahadur Shah (1712) terjadi perebutan kekuasaan oleh empat putranya. Jahamdar Shah berhasil naik tahta kerajaan selama 11 bulan, karena pada tahun 1713 ia dibunuh keponakannya bernama Farukhsiyar yang kemudian berhasil naik tahta hingga tahun 1719. Para sultan yang memerintah sampai dengan tahun 1761 adalah Sultan Muhammad Shah, Ahmad Shah, dan Alamgir II. Sementara kerajaan-kerajaan merdeka terus berdiri sendiri seperti Hydrabad, Quth, dan Bengala. Dengan begitu kekuataan kesultanan Moghul semakin lemah.

Bangsa Maratha adalah kelompok yang paling diuntungkan dengan situasi demikian. Mereka juga telah berhasil membangun kekuatan dan sistem pemerintahan yang lebih rapi. Sedikit-demi sedikit daerah yang dahulu dikuasai kesultanan Moghul direbutnya, seperti Gujarat dan Malwa. Pada tahun 1758 Punjab telah berhasil dikuasai Maratha, yang artinya Delhi sebagai pusat kekuasaan Moghul tinggal menunggu waktu saja. Dalam keadaan yang semakin kacau, para raja Islam mulai sadar untuk melakukan persatuan melawan Maratha. Para raja Islam bersekutu dan meminta bantuan

(9)

gabungan kerajaan IslamIndia dan tentara Sultan Ahmad Shah Durrani. Tentara Maratha tidak kuasa menghadapi gabungan tentara Islam yang sangat tangguh. Sebanyak 200.000 tentara Maratha tewas dari seluruhnya yang berjumlah 300.000. Perang tersebut merupakan klimaks perlawanan Maratha terhadap kera jaan Islam di India, karena mereka tidak lagi berani mengusik kekuasaan Moghul di India.

Keberhasilan menangkis perlawanan bangsa Maratha tidak serta merta membawa dinasti Moghul dalam kejayaan kembali. Kerajaan-kerajaan Islam yang semula bergabung melawan Maratha kembali melakukan rutinitasnya sebagai kerajaan yang berdiri sendiri. Tidak ada upaya nyata dalam menyatukan berbagai kerajaan tersebut. Dinasti Moghul tetap masih ada, tetapi layaknya sebagai macan ompong yang tidak lagi memiliki wibawa.

Masa Kejayaan

Raja-raja besar Mughal sepeninggalan Babur tahun 1530 M, tahta kerajaan Mughal diteruskan oleh anaknya yang bernama humayun. Walaupun Babur telah berhasil menegakkan Mughal dari serangan musuh, namun humayun tetap saja menghadapi tantangan ia berhasil meredam pemberontakan Bahadursyah, sang penguasa Gujarat, yang bermaksud melepaskan diri dari Delhi. Pada tahun 1540 M Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh Syar Khan, kemudian ia melarikan diri ke Persia, yang mana pada saat itu Persia dipimpin oleh penguasa Safawiyah yang bernama Tahmasp. Setelah 15 tahun menyusun kekuasaanya Humayun menegakkan kembali kekuasaan Mughal, setahun kemudian Humayun meninggal dunia akibat terjatuh dari tangga perpustakaanya, Din Panah.8

Selanjutnya Humayun digantikan anaknya yaitu Akbar yang berusia 14 tahun, karena ia masih muda maka urusan kekuasaan diserahkan pada Bairam

(10)

Khan, seorang Syi’i. Pada masa Akbar inilah kerajaan Mughal mencapai keemasannya.9

Setelah Akbar dewasa, Akbar berusaha menyingkirkan Bairamhan yang sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan aliran Syi’ah. Dan Bairahman mengarakan pemberontakan pada tahun 1561 M, tetapi tetap bisa dikalahkan oleh Akbar.

Keberhasilan ekspansi militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai kerajaan yang besar, karena dua gerbang India yaitu Abul dan kota Kandahar dikuasai oleh Akbar. Kemajuan yang telah dicapai oleh Akbar dapat dipertahankan oleh tiga sultan berikutnya, yaitu Jhangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M) dan Hindu (1658-1707 M). Ketiganya merupakan raja-raja besar Mughal yang didukung oleh kekuatan militer yang sangat besar. 9) Era kemaha-rajaan Mughal berlangsung dari tahun 1526 M (era dinasti Babur) sampai sekitar tahun 1707 M (dinasti Awramzib). Demikian makmur dan kayanya para maha raja ini, bisa dikatakan bahwa antara abad ke-16 sampai abad ke-17, India mengontrol sekitar seperempat ekonomi global.

Duta besar inggris pada tahun 1616 M, sir Tomas Sir Thomas Ru, dalam siratnya menggambarkan kekayaan raja Jahangir (1569-1627 M) begitu melimpahnya sampai-sampai ia menyebutnya sebagai “kekayaan dunia”. Jahangir pribadi saat itu memiliki setidaknya 37,8 kg berlian (paling kecil 2,5 karat),300 kg mutiara, 50 kg batu mirah, dan 125 kg batu zamrut. Kehidupan berlimpah para maha raja juga tercermin dari peralatan sehari-hari, seperti perangkat makan dan minum, bahkan alat-alat perang (bayangkan sebuah perisau perang bertaburan emas dan permata, apa tidak sayang dipakai untuk berperang. Pujangga India Rabindranath Tagore, bahkan melukiskan kekagumannya terhadap era pemerintahan Syeh Jehan–khususnya pada maha Tajmahal.10

Perkembangan Peradaban

9

(11)

Bidang Keilmuan

Kemajuan di bidang keilmuan yang sangat menonjol pada saat itu antara lain adalah pada masa Aurangzib, yaitu munculnya seorang sejarawan yang bernama Abu Fadzel dengan karyanya Akhbar nameh dan aini Akhbar yang memaparkan sejarah kerajaan Mughal berdasarkan figur pemimpinnya .Kemudian, di bidang kedokteran di antranya adalah Dara Sukhuh yang mengarang buku kedokteran Dara Sukhuh, yang merupakan engkiklopedi medis besar akhir dalam Islam. Ia juga dikenal sebagai seorang sufi pengikut Vedanta. Ilmu medis Islam terus berkembang di India sepanjang abad 12 H atau 18 M seperti skala dedokteran yang dibuat oleh Muhammad Akbarsyah al Zani dari Shiraz. Dengan kehadirannya, medis India atau Islam yang merupakan ilmu medis berbentuk filosofi ilmu medis (memakai pendekatan kepada Allah) hidup bersaing dengan ilmu medis modern Eropa. Jasa tidak dapat dilupakan dari hasil karya putra Syah Jehan, namanya Auranzeb ialah membukukan hukum Islam mengenai soal Mu’amalat. Usaha kodifikasi ini dinamakan “Ahkam Alam Giriyah” menurut gelaran yang dipakainya.11

Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan

1. Perluasan wilayah dan konsolidasi kekuatan. Usaha ini berlangsung hingga masa pemerintahan Aurangzeb.

2. Pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala komandan), sedang sub-distrik dipegang oleh Faujdar (komandan).

10

http://sabdakhairuss.blogspot.com

(12)

Jabatan-jabatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan yang bereorak kemiliteran. Pejabat-pejabat itu memang diharuskan mengikuti latihan Kemiliteran.

3. Akbar menerapkan politik toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai sebagai model toleransi yang pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam.

4. Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional dan geografis bagi kekuatan imperiumnya yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang pada umumnya terdiri dari pembesar-pembesar Afghan, Iran, Turki, dan Muslim Asli India. Peran penguasa di samping sebagai seorang panglima tentara juga sebagai pemimpin jihad.12

5. Para pejabat dipindahkan dari sebuah jagir kepada jagir lainnya untuk menghindarkan mereka mencapai interes yang besar dalam sebuah wilayah tertentu. Jagir adalah sebidang tanah yang diperuntukkan bagi pejabat yang sedang berkuasa. Dengan demikian tanah yang diperuntukkan tersebut jarang sekali menjadi hak milik pejabat, kecuali hanya hak pakai.

6. Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah provinsi dan distrik yang dikelola oleh seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan pengumpulan pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani.

Sultan Akbar mengarahkan apa yang dinamakan politik sulakhul (toleransi universal). Dengan politik ini semua rakyat India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama.

12

(13)

Bidang Ekonomi

1. Terbentuknya sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian.

2. Adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian dan melindungi petani. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang pejabat lokal, yang dinamakan muqaddam atau patel, yang mana kedudukan yang dimilikinya dapat diwariskan, bertanggungjawab kepada atasannya untuk menyetorkan penghasilan dan menghindarkan tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi hak pemilikan atas tanah dan hak mewariskannya, tetapi mereka juga terikat terhadapnya.13

3. Sistem pengumpulan pajak yang diberlakukan pada beberapa provinsi utama pada imperium ini. Perpajakan dikelola sesuai dengan system zabt. Sejumlah pembayaran tertentu dibebankan pada tiap unit tanah dan harus dibayar secara tunai. Besarnya beban tersebut didasarkan pada nilai rata-rata hasil pertanian dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil pajak yang terkumpul dipercayakan kepada jagirdar, tetapi para pejabat lokal yang mewakili pemerintahan pusat mempunyai peran penting dalam pengumpulan pajak. Di tingkat subdistrik administrasi lokal dipercayakan kepada seorang qanungo, yang menjaga jumlah pajak lokal dan yang melakukan pengawasan terhadap agen-agen jagirdar, dan seorang chaudhuri, yang mengumpulkan dana (uang pajak) dari zamindar. Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada asa Akbar konsesi perdagangan diberikan kepada The British East India Company (EIC) -Perusahaan Inggris-India Timur- untuk menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun 1600. Mereka mengekspor katun

13

(14)

dan busa sutera India, bahan baku sutera, sendawa, nila dan rempah dan mengimpor perak dan jenis logam lainnya dalam jumlah yang besar.14

Bidang Agama

1. Pada masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal mencapai suatu fase yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah cara baru dalam beragama, yaitu konsep Din-i-Ilahi. Karena aliran ini Akbar mendapat kritik dari berbagai lapisan umat Islam. Bahkan Akbar dituduh membuat agama baru. Pada prakteknya, Din-i-Ilahi bukan sebuah ajaran tentang agama Islam. Namun konsepsi itu merupakan upaya mempersatukan umat-umat beragama di India. Sayangnya, konsepsi tersebut mengesankan kegilaan Akbar terhadap kekuasaan dengan symbol-symbol agama yang di kedepankan. Umar Asasuddin Sokah, seorang peneliti dan Guru Besar di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyamakan konsepsi Din-i-Ilahi dengan Pancasila di Indonesia. Penelitiannya menyimpulkan, “Din-i-llahi itu merupakan Pancasilanya bangsa Indonesia.

2. Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam, seperti pada daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk terutama dari kasta rendah yang merasa disiasiakan dan dikutuk oleh golongan Arya Hindu yang angkuh. Pengaruh Parsi sangat kuat, hal itu terlihat dengan digunakanya bahasa Persia menjadi bahasa resmi Mughal dan bahasa dakwah, oleh sebab itu percampuran budaya Persia dengan budaya India dan Islam melahirkan budaya Islam India yang dikembangkan oleh Dinasti Mughal.

14

(15)

3. Berkembangnya aliran keagamaan Islam di India. Sebelum dinasti Mughal, muslim India adalah penganut Sunni fanatik. Tetapi penguasa Mughal memberi tempat bagi Syi’ah untuk mengembangkan pengaruhnya.

4. Pada masa ini juga dibentuk sejumlah badan keagamaan berdasarkan persekutuan terhadap mazhab hukum, thariqat Sufi, persekutuan terhadap ajaran Syaikh, ulama, dan wali individual. Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syi’i.

5. Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya kodifikasi hukum Islam yang dinamakan fattawa alamgiri. Kodifikasi ini menurut hemat penulis ditujukan untuk meluruskan dan menjaga syari’at Islam yang nyaris kacau akibat politik Sulakhul dan Din-i- Ilahi.15

5. Bidang Seni dan Budaya

Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan budaya juga berkembang. Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasa persia maupun yang berbahasa India. Penyair India yang terkenala adalah Malik Muhammad Jayazi, seorang sastrawan sufi yang menghasilkan karya besar patmafat, sebuah karya alegoris yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia.16

Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang dan merupakan karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitektur yang

15

Op.Cit, http://nasirsalo.blogspot.com

16

(16)

indah dan mengagumkan. Pada masa akbar dibangun istana Fapkur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid yang indah.17

Pada masa Syah Jehan dibangun masjid yang berlapiskan mutiara dan Tajmahal di Agra, mejid raya Delhi dan istana indah dilghare. Dalam bidang karya seni dan budya yang sudah dihsilkan kerajaan Mughal antara lain :

1. Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl menulis Akhbar Nameh dan Aini Akbari yang berisi sejarah Mughal dan pemimpinnya.

2. Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj mahal di Agra

merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama (Old Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar (1199), Masjid Jami Quwwatul Islam (1197), makam Iltutmish (1235), benteng Alai Darwaza (1305), Masjid Khirki (1375), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555). Di kota Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar (1591). Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).

3. Taman-taman kreasi Moghul menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal. 18)

Masa Suram dan Kemunduran

Mughal sudah mengalami masa keemasan selama setengah abad, para pelanjut Hindu tidak sanggup mempertahankan kebesaran yang telah dibangun oleh

sultan-17

(17)

sultan sebelmnya. Kekuasaan politiknya menjadi merosot akibat tahta kepemimpinannya dijadikan rebutan, sehinnga terjadi separatis Hindu, konflik-konflik yang berkepanjangan ini mengakibatkan pengawasan daerah-daerah menjadi lemah dan satu persatu melepaskan loyalitasnya dari pemerintah pusat. Kemudian pada pemerintahan Syeh Alam (1760-1806 M) kerajaan Mughal diserang oleh pasukan afganistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Turanni. Kekalahan Mughal dari serangan ini berakibat jatuhnya Mughal pada kedalam kekuasaan Afgan. Ketika kerajaan Mughal dalam keadaan lemah, Inggris semakin kuat posisinya, tidak saja dalam perdagangan, tapi juga dalam bentuk politik dengan dibentuknya EIC (The East India Timur Compani). Militer Inggris berhasil menekan Syekh alam sehingga melepaskan wilayah kuth, bengal kepada Inggris. Selanjutnya sultan akbar 2 (1806-1837 M). Pengganti ayahnya memberikan konsensi pada EIC untuk mengembangkan perdagangan di India sebagaimana yang di inginkan pihak Inggris dengan syarat perusahaan Inggris menjamin kehidupan raja dan pihak istana. Berbeda dengan ayahnya bahadur Syakh, menentang isi perjanjian yang telah disepakati oleh ayahnya itu sehingga menimbulkan konflik antara Bahadur Syah dengan pihak Inggris. Ketika pihak Inggris mengalami kerugian dan harus tetap menjamin kehidupan raja dan keluarga istana, maka Inggris memungut pajak yang tinggi terhadap rakyat, sehingga hal ini menimbulkan. Sepeninggalan Aurangzeb pada 1707 M, kesultanan mughal mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran karena generasi pemimpin selanjutanya sangat lemah. Kemunduran ini ditandai dengan konflik di kalangan keluarga kerajaan, yang intinya adalah saling berebut kekuasaan. Keturunan Babur hampir semuanya memiliki watak yang keras dan ambisius, sebagaimana nenek moyang mereka yaitu Timur Lenk yang juga memiliki sifat demikian.

(18)

siqah, Shujah, dan Murad Bakhs saling berebut kekuasaan hingga menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan.18

Faktor lainnya yang sangat berpengaruh adalah serangan dari kerajaan atau kekuatan luar. Serangan ini mulanya dilakukan oleh kerajaan Safawi di persia yang memperebutkan wilayah Qandahar. Pada 1622 m, daerah ini berhasil dikuasai oleh Safawi. Pada 1739 M, Nadir Syah dari Safawi menyerbu Mughal dengan alasan bahwa Mughal tidak mau menerima duta bangsa yang dikirim olehnya. Lalu disusul ketegangan dengan Afganistan pada masa pemerintahan Muhammad Syah, kerajaan Mughal mendapat serangan dari suku afgan yang dipimpin oleh Ahmad Syah. Pada 1748 ahmad Syah berhasil menguasai Lahore. Pemberontakan Hindu juga turut memperkeruh suasana. Hindu yang merupakan mayoritas di sana, tidak senang menjadi warga kelas dua dibandingkan islam yang menjadi warga kelas satu padahal jumlahnya minoritas. Hal ini menimbulkan banyak sekali pemberontakan yang membuat repot kerajaan Mughal terlebih disaat yang hampir bersamaan muncul pula tekanan dari Inggris. Keruntuhan Mughal juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, dimana kemunduran politik negeri ini sangat menguntungkan bangsa-bangsa barat untuk menguasai jalur perdagangan . Persaingan diantara mereka akhirnya dimenangi oleh Inggris yang kemudian untuk memperkuat pengaruhnya, mendirikan EIC (East India Company). Dengan mendatangkan pasukan kerajaan inggris untuk mengamankan dan mestabilkan wilayahnya. Menyadari kekuatan Mughal semakin menurun, maka Syah Alam membuat perjanjian dengan Inggris, dimana ia menyerahkan Oudh, Bengal dan Orisa kepada inggris. Monopoli Inggris yang sangat otoriter dan cenderung keras, membuat rakyat Mughal yang muslim maupun Hindu, bersama-sama mengadakan pemberontakan. Akan tetapi dapat dikalahkan walaupun dalam serangan itu, pasukan Hindu yang memulainya, akan tetapi Inggris melihat umat islam dan Bahadur Syah II, ikut campur dalam penyerangan itu. Maka sebagai hukumannya, inggris memporak-porandakan wilayah Mughal

18

(19)

dengan kekuatan senjatanya yang selangkah lebih maju dibandingkan pasukan Mughal dan Hindu. Masjid dan Candi menjadi sasaran penghancuran. Bahdaur sendiri di usir dari istana pada 1858 M, maka sejak saat itu berakhirlah kekuasaan kerajaan Mughal di India dan digantikan oleh imperialisme Inggris.

Kesimpulan

(20)

usai, muncul tiga kerajaan besar yang dapat membangun kembali kemajuan umat Islam. Di antara kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Mughal. Ketiga kerajaan ini sudah dapat dikategorikan sebagai negara adikuasa pada zaman itu. Karena kebesaran kerajaan tersebut sudah mampu menguasai perekonomian, politik serta militer dan mampu mengembangkan kebudayaan yang monumental.

2. Era kemaha-rajaan Mughal berlangsung dari tahun 1526 M (era dinasti Babur) sampai sekitar tahun 1707 M (dinasti Awramzib). Demikian makmur dan kayanya para maha raja ini, bisa dikatakan bahwa antara abad ke-16 sampai abad ke-17, India mengontrol sekitar seperempat ekonomi global. Duta besar inggris pada tahun 1616 M, sir Tomas Sir Thomas Ru, dalam siratnya menggambarkan kekayaan raja Jahangir (1569-1627 M) begitu melimpahnya sampai-sampai ia menyebutnya sebagai “kekayaan dunia”.

3. Kemunduran Kerajaan Mughal ditandai dengan konflik di kalangan keluarga kerajaan, yang intinya adalah saling berebut kekuasaan. Keturunan Babur hampir semuanya memiliki watak yang keras dan ambisius, sebagaimana nenek moyang mereka yaitu Timur Lenk yang juga memiliki sifat demikian. Ketika Jehangir menggantikan Abbas I, mendapat tentangan dari saudaranya, Khusraw yang juga ingin tampil sebagai penguasa Mughal. Lalu saat Syah Jihan menggantikan Jehangir, giliran ibu tiri beliau yang menentang karena ingin anaknya yaitu Khurram , menggantikan Jehangir. Begitu pun saat Syah Jihan mulai mendekati ajalnya, anak-anak Syah Jihan di antaranya Aurangzeb, Dara siqah, Shujah, dan Murad Bakhs saling berebut kekuasaan hingga menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan.

DAFTAR PUSTAKA

(21)

Ali, K., 2000. Tarikh Sejarah Islam Pra Modern, Terj. Jakarta: Srigunting Mahmudunnasir, Syed. 2005. Islam Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung: Rosdakarya

Nasution, Harun. 1985 Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. jilid Ibid., Jakarta:UI Press

Nasution, Harun. 1991. Pembaharuan dalam Islam, Sejarah pemikiran dan Gerakan, Jakarta: Bulan Bintang

ODP Sihombing. 1953. India, Sejarah dan Kebudayaannya. Bandung: W. Van Hoeve

Richard Symons. 1951. Pembinaan Pakistan. Jakarta: Balai Pustaka.

Tuti Nuriah Erwin. 1990. Asia Selatan dalam Sejarah. Jakarta : Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.

Yatim, Badri, 2000. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajagrafindo Persada,

http://lppbi-fiba.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Dalam implementasi perancangan game ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut: (1) Pembuatan aplikasi scrabble dengan pilihan dua kamus bahasa yaitu Bahasa

Perlu adanya teknik khusus untuk proses penyempurnaan sintesis hidroksiapatit berporogen kitosan agar diperoleh pori-pori dengan ukuran yang optimum, bentuk pori

Pengamatan menge- nai tahapan pertumbuhan dan perkem- bangan pada larva ikan kerapu pasir sa- ngat dibutuhkan sebagai data awal untuk kegiatan pemeliharaan larva

Menurut peneliti sebagian besar responden dalam penelitian ini lebih banyak yang tidak terjadi retensio plasenta dibandingkan dengan yang terjadi retensio plasenta, ini

Dari hasil uji binary logistic yang telah dilakukan mendapatkan hasil tidak adanya pengaruh audit tenure terhadap opini audit going concern hal ini dikarenakan variabel

Perlengkapan pemadam lain / other fire appliances Dikapal dilengkapi perlengkapan lain sebagai penunjang pemadam kebakaran adalah firemen outfit, yaitu baju pemadam

yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan program