• Tidak ada hasil yang ditemukan

58. PEDOMAN SKORING TEST BTA PPI 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "58. PEDOMAN SKORING TEST BTA PPI 2017"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

PEDOMAN SKORING TES BTA/PPI

(3)

ii

PEDOMAN SKORING TEST BTA/ PPI

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag.

Mudir

Drs. H. M. Mukti, M.Pd

Anggota

Enjang Burhanudin Yusuf, M.Pd Muhammad Sholeh, M.Pd.I

Mabarroh Azizah, M.H Arif Mustofa, S.Pd.I

Penerbit

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto

Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, 628250 Fax. 0281-636553

All Right Reserved

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt, shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Dalam rangka menindaklanjuti instruksi dari rektor IAIN Purwokerto terkait dengan pelaksanaan test BTA/PPI maka diperlukan adanya standar dalam mengukur kualitas output dari program ini, maka lalu diadakanlah test BTA-PPI sebagai acuan bagi kebijakan IAIN maupun standar kelulusan bagi mahasiswa yang mengikuti program ini.

Pedoman ini disusun dalam rangka memberikan panduan kepada penguji dalam menilai kompetensi mahasiswa dalam Baca Tulis Al-Qur’an dan Pengetahuan Pengamalan Ibadah, sehingga proses penilaian menjadi terstandar dan objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan Pedoman ini, oleh karenanya, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan pedoman ini di masa yang akan datang.

Semoga buku ini menjadi pedoman yang akan menjadikan test BTA-PPI terstandar dengan baik sehingga kualitas lulusan dari ujian ini bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya. Dan kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada tim penyusun dan segenap pimpinan yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga buku ini bisa tersusun.

(5)
(6)

v DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

TIM PENYUSUN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

SK REKTOR ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan ...1

B. Istilah-Istilah ...1

C. Pengertian ...2

D. Tujuan ...2

BAB II PEDOMAN SKORING A. Kriteria Ketuntasan Minimal ... 3

B. Pedoman Skoring Tes Pilihan Ganda ... 3

C. Pedoman Skoring Tes Lisan BTA ... 3

D. Pedoman Skoring Tes Praktek Ibadah ... 8

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Salah satu aspek yang mempengaruhi keakuratan dan keadilan hasil penilaian adalah ketepatan penguji dalam mengoreksi hasil jawaban mahasiswa. Koreksi yang dilakukan tanpa hati-hati dan cermat berpotensi menghasilkan skor penilaian yang tidak tepat. Hal ini akan menyebabkan kurang tepatnya penilaian yang diberikan penguji kepada mahasiswa.

Dalam konteks inilah pedoman skoring penting dan mutlak harus disiapkan sebaik-baiknya. Pedoman skoring merupakan pedoman menentukan skor terhadap hasil pekerjaan mahasiswa. Dengan pedoman skoring yang baik, penguji memiliki pijakan yang jelas dalam memberikan skor terhadap hasil pekerjaan mahasiswa.

B. Istilah-Istilah

Ada beberapa istilah penting dalam panduan ini, yakni:

1. BTA-PPI adalah program utama dari pesantrenisasi diman seluruh mahasiswa yang wajib mengikuti program pesantrenisasi akan diberikan materi BTA-PPI yang sudah disusun dalam bentuk modul BTA-PPI.

2. Test BTA-PPI adalah ujian yang diberikan kepada mahasiswa untuk mengukur kemampuan dasar agama mahasiswa

3. Ujian tulis BTA-PPI adalah ujian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan BTA-PPI yang masih berbentuk teori 4. Ujian lisan BTA-PPI adalah ujian yang dilakukan untuk

mengukur kemampuan BTA-PPI yang masih berbentuk praktek

(8)

2

Purwokerto dan dinyatakan lulus dan berhak untuk menjadi penguji BTA-PPI.

C. Pengertian

1. Skor adalah adalah hasil pekerjaan menskor (memberikan skor) yang diperoleh dengan jalan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item yang oleh testee (istilah bagi orang yang mengerjakan tes) telah dijawab dengan betul, dengan memperhatikan bobot jawaban betulnya.

2. Skoring adalah kegiatan memberikan skor

3. Nilai adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu, yakni acuan norma dan acuan patokan. Dengan demikian kegiatan mengubah/mengkon-versi skor menjadi nilai disebut kegiatan menilai.

D. Tujuan

(9)

3 BAB II

PEDOMAN SKORING

A. Kriteria Ketuntasan Minimal

Untuk dapat dinyatakan lulus dalam tes BTA/PPI, mahasiswa harus memenuhi kriteria ketuntasan minimal dalam seluruh aspek yang diujikan sebagai berikut:

1. Tes Tertulis (Pilihan Ganda) : 70

2. Tartil : 70

3. Imla’ : 70

4. Praktek : 70

B. Pedoman Skoring Tes Pilihan Ganda

Soal pilihan ganda yang digunakan dalam tes BTA/PPI berjumlah 100 butir soal yang dikerjakan dalam waktu 60 menit, dan untuk dinyatakan lulus mahasiswa harus mendapatkan skor minimal 70.

Dalam menentukan skor bentuk tes pilihan ganda, digunakan pedoman sebagai berikut :

Jawaban benar : 1 Jawaban salah : 0

C. Pedoman Skoring Tes Lisan BTA

1. Skor Penilaian tartil Al-Qur’an antara 0 sampai 32 (Soal No. 1)

a. Membaca lancar, mengetahui tajwid (32) b. Membaca lancar, tidak mengetahui tajwid (20) c. Membaca kurang lancar, mengetahui tajwid (10) d. Membaca tidak lancar, tidak mengetahui tajwid (5) e. Sama sekali tidak bisa membaca (0)

Skor penilaian ilmu tajwid (Soal No.2) antara 0-68, yang dirinci sebagai berikut :

(10)

4

b. Jika hanya bisa menyebutkan dan menjelaskan 2, skornya (8)

c. Jika bisa menyebutkan semua, tanpa bisa menjelaskan, skornya (6)

d. Jika bisa menyebutkan 2 atau 3, tanpa penjelasan, skornya (4)

e. Jika sama sekali tidak bisa, skornya (0)

Skor soal nomor 2.c sampai 2.h, merupakan soal dengan jawaban benar salah.

Jika benar, skornya (8), jika salah, skornya (0). Contoh Soal : Pertanyaan ilmu tajwid :

2.a. Sebutkan dan jelaskan hukum "nun mati" atau "tanwin" bertemu huruf hijaiyah! izhar syafawi. Dan masing-masing diberi penjelasan. 2.c. Apa jenis "mad" bacaan lafdz "nidâ an" di atas ?

Jawab: mad wajib muttasil

2.d. Apa hukum bacaan "nun sukun" bertemu huruf "ba'" di atas ?

Jawab: iqlab

(11)

5 Jawab: ikhfa

2.f. Apa hukum bacaan pada lafaz "waj'alhu" di atas ? Jawab: qalqalah shughra

2.g. Apa hukum bacaan "mim sukun" bertemu "nun" pada ayat 7 di atas ?

Jawab: idzhar syafawi

2.h. Apa jenis "mad" pada lafaz "itiyyâ" yang terdapat di akhir ayat 8 di atas ?

Jawab: mad 'iwadl

2. Tahfidz (Hafalan Juz 30)

Hafalan al-Qur’an surat-surat pendek minimal QS. Asy-Syams sampai QS. An-Nas.

Hafalan yang diujikan sejumlah 3 surat, terdiri dari hafalan wajib dan pilihan penguji.

a. Hafalan wajib yaitu QS. Al-

A’la atau al-Ghosiyah,

b. Hafalan pilihan yaitu 2 surat yang dipilih oleh penguji di

antara surat Al-Dhuha sampai An-Nas; 1 surat dengan tingkat kesulitan katagori sedang dan 1 surat lagi kesulitan katagori ringan.

Kelompok surat dalam tingkat kesulitan kategori sedang : Al-Dhuha, Al-takasur.

Al-insyirah, Al-‘alaq, Al-bayyinah, Al-zalzalah,

Al-‘adiyat, Al-Qari’ah

Kelompok surat dalam tingkat kesulitan kategori ringan :

(12)

6 Beberapa kriteria penilaian:

a. Skor hafalan wajib antara 5 s/d 40 dengan perincian sbb: - Skor 40, jika hafal tanpa ada ayat/bacaan yang terlewatkan, lancar, dan sesuai dengan ketentuan tajwid. terlewatkan, lancar, dan sesuai dengan ketentuan tajwid.

Jika dalam ketiga point tersebut mahasiswa mendapatkan skor/nilai total minimal 70, maka ia dinyatakan lulus Tahfidz.

3. Imla’/Kitabah

Soal Kitabah atau Imla’ kadar kesulitannya dibagi menjadi 3 katagori; ringan, sedang, dan berat.

Karena pertimbangan waktu, untuk kategori sedang dan berat cukup diujikan 2 ayat saja baik 2 ayat awal atau akhir dari salah satu surat yang tersedia.

Penguji diminta memilih satu di antara 7 alternatif yang disediakan dalam masing-masing katagori, sehingga setiap mahasiswa diberi 3 soal Kitabah atau Imla’ yang kadar kesulitannya beragam.

(13)

7

Ada 4 hal yang dijadikan pertimbangan dalam menilai Kitabah/ Imla’ yaitu; 1) ketepatan menulis huruf, 2) ketepatan memberi harakat/syakal, 3) ketepatan dalam menyambung atau memisah huruf/kata yang seharusnya disambung atau dipisah, dan 4) keindahan tulisan. Kekurangan atau kelebihan dalam huruf atau harakat termasuk kategori salah.

Jika dalam ketiga katagori tersebut mahasiswa mendapatkan skor/nilai total minimal 70, maka ia dinyatakan LULUS Kitabah/ Imla’.

Berikut ini merupakan contoh dari soal imla’ sesuai dengan tingkat kesulitannya :

a. Soal katagori ringan : (pilih dua dari tujuh pilihan soal) - Basmalah

b. Soal katagori sedang : (ambil dua ayat dari satu/dua surat) :

c. Soal katagori berat/sulit : (ambil dua ayat dari satu/dua surat) :

(14)

8 - Al-Adiyat

- Al-Qari’ah - Al-Zalzalah - Al-‘Alaq

D. Pedoman Skoring Tes Praktek Ibadah

Soal praktek lebih difokuskan pada pengetahuan dasar ibadah dan praktik atau simulasinya.

Materi thaharah dan shalat, masing-masing dilakukan satu (1) penilaian terhadap penguasaan materi dan dua (2) praktik (kasus). Materi zakat diujikan satu (1) soal pengetahuan dan satu (1) praktik, sedangkan materi puasa dan haji diujikan satu soal pengetahuan/praktik.

Pada pelaksanaan tes praktek ibadah tetap mentolerir perbedaan cara ibadah atau khilafiyah, jika peserta ujian menjawab atau mempraktikkan salah satu dari pendapat yang muktabar maka tetap dinyatakan benar.

Mahasiswa yang mendapatkan skor/nilai total minimal 70, dinyatakan LULUS Tes Praktek. Total Skor maksimal : 100 dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Skor 10 diberikan jika peserta menjawab 81 - 100% benar, 2. Skor 7 jika peserta menjawab 61 – 80 % benar,

3. Skor 4 jika menjawab 31 – 60 % benar, 4. Dan skor 1 jika menjawab 1 – 30 % benar.

Berikut ini merupakan contoh blangko penilaian ujian praktek

ASPEK YANG DINILAI SKOR

PENGETAHUAN DAN PENGAMALAN IBADAH A. THAHARAH

(15)

9

2. Ketepatan/kebenaran praktek I 1 4 7 10

3. Ketepatan/kebenaran praktek II 1 4 7 10

JUMLAH

B. SHALAT

1. Pengetahuan tentang shalat 1 4 7 10

2. Ketepatan/kebenaran praktek I 1 4 7 10

3. Ketepatan/kebenaran praktek II 1 4 7 10

JUMLAH

C. PUASA

1. Pengetahuan dan kasus puasa 1 4 7 10

JUMLAH

D. ZAKAT

1. Pengetahuan tentang zakat 1 4 7 10

2. Ketepatan/kebenaran praktek

penghitungan zakat 1 4 7 10

JUMLAH

E. HAJI

1. Pengetahuan dan praktek haji 1 4 7 10

JUMLAH

(16)

10 Contoh Soal :

1. THAHARAH (1 PENGETAHUAN, 2 PRAKTIK, SKOR 1 - 30)

Contoh Soal Teori:

a. Apa yang Saudara pahami tentang Thaharah? b. Sebutkan macam-macam air!

c. Sebutkan macam-macam najis dan cara menyucikannya!

d. Sebutkan macama-macam hadas dan cara menyucikannya !

e. Apa saja yang diharamkan saat seseorang berhadas! f. Apa saja yang membatalkan wudlu?

g. Apa saja sunnah wudlu

h. Apa saja rukun dan sunnah-sunnah tayammum ? i. Apa saja yang menyebabkan wajib mandi besar ? Contoh Soal Paktik:

a. Silahkan Saudara berwudlu dengan baik dan sempurna !

b. Bagaimana cara berwudlu saat anggota wudlu ada yang luka dan tidak boleh terkena air ?

c. Bacalah do’a setelah wudlu !

d. Silahkan Saudara tayammum dengan baik dan

g. Bagaimana cara/ praktik membuang najis (misalnya kotoran cecak) di atas keramik kering?

(17)

11

i. Saat kita sedang shalat, kejatuhan najis (kotoran cecak) kering, bagaimana cara membuangnya sehingga shalat kita tidak batal dan bisa diteruskan?

j. Pratikkan memandikan dan mengkafani mayyit laki-laki !

k. Pratikkan memandikan dan mengkafani mayyit perempuan !

l. Bagaimana cara menguburkan mayyit ?

2. SHALAT (1 PENGETAHUAN 2 PRAKTIK, SKOR 1 - 30) Contoh Soal Teori:

a. Apa saja rukun shalat dan yang membatalkan shalat ? b. Apa saja alasan yang membolehkan shalat

dijama’/qashar?

c. Bagaimana jika seseorang dalam shalat lupa atau salah dalam niat, lupa membaca fatihah, atau lupa hitungan rakaat ?

Contoh Soal Paktik:

a. Niat shalat itu dalam hati. Bacalah niat shalat Isya’ !

b. Bacalah niat shalat jama’, qashar, atau jama’- qashar !

c. Praktikkan shalat subuh dengan do’a Qunut !

d. Praktikkan shalat mayyit, dengan do’a mayyit lengkap (tidak yang singkat)!

e. Praktikkan shalat sunnah sambil duduk !

f. Praktikkan shalat sambil duduk di kursi karena sakit dan dalam kendaraan!

g. Bagaimana cara / praktik shalat Idul Fitri atau Idul Adlha ?

h. Bagaimana cara / praktik shalat gerhana ?

i. Bagaimana cara / praktik shalat istisqa’ ?

j. Bagaimana cara / praktik shalat khauf (saat kondisi takut)?

(18)

12

3. ZAKAT (1 PENGETAHUAN 1 PRAKTIK, SKOR 1 - 20) Contoh Soal Teori:

a. Apa arti zakat dan ada berapa zakat itu ?

b. Siapa sajakah yang wajib berzakat dan siapa yang berhak mendapat zakat (mustahiq) ?

c. Apa yang dimaksud dengan nishab, apa saja yang wajib dizakati, berapa nishab, dan kadar zakatnya ? Contoh Soal Paktik:

a. Bacalah niat zakat fitrah !

b. Bacalah do’a menerima zakat Fitrah !

c. Pak Syamsi, seorang peternak sapi, pada tahun 2011 lalu ia yang mempunyai sapi 41 ekor . berapakah zakat yang harus dikeluarkan oleh pak Syamsi?

Jawaban :

Nishab zakat sapi/kerbau adalah 30 ekor, kadar zakatnya 1 ekor sapi umur 1 tahun. Jika memiliki 40 ekor, zakatnya 1 ekor sapi umur 2 tahun. Jadi Pak Syamsi wajib mengeluarkan zakat 1 ekor sapi berumur 2 tahun.

d. Pak Madekur senang beternak kambing. Ia mempunyai kambing 57 ekor pada tahun 2010. Berapakah zakat yang harus dikeluarkan oleh pak Madekur?

Jawaban :

Nishab zakat kambing 40 ekor. 40-120 ekor zakatnya 1 ekor kambing, 121-200 ekor zakatnya 2 ekor kambing. Setiap bertambah 100 ekor, zakatnya tambah 1 ekor. Jadi zakat yang harus dikeluarkan Pak Madekur adalah 1 ekor kambing usia 1-2 tahun

(19)

13 Jawaban :

Nishab emas = 92 gram X Rp. 300.000 = Rp. 27.600.000. Jadi zakat yang harus dikeluarkan Pak Amir adalah Rp. 100.000.000 X 2,5% = Rp. 2.500.000. f. Bu Lastri, pegawai PNS mendapatkan gaji setiap bulan

3.500.000 berapakah zakat yang dikeluarkan Bu Lastri dalam satu tahun ?

Jawaban :

Jika menggunakan ketentuan netto, dan pengeluaran rutin per/bulan Rp.1.500.000, maka hasil bersih gaji Bu Lastri adalah Rp.2.000.000 X 12 = Rp. 24.000.000. Jadi zakat yang harus dikeluarkan : Rp. 24.000.000 X 2,5% = Rp. 600.000

Jika menggunakan ketentuan bruto, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah Rp. 42.000.000 X 2,5% = Rp. 1.050.000.

g. Bu Saliyem petani mempunyai sawah seluas 2 hektar dengan sistem pengairan, setiap satu hektar ia panen

(20)

14 Jawaban :

Jika menggunakan nishab hasil pertanian (padi), sebagaimana pada ketentuan di nomor 5, maka penghasilan Pak Wasijan seluruhnya adalah : 5 X Rp. 5.000.000 = Rp. 25.000.000. Jadi zakat yang harus dikeluarkan adalah Rp. 25.000.000 X 5 % = Rp. 1.250.000

i. Pak Alfred Suraji, konglomerat Muslim yang taat. Ia memiliki banyak tabungan di antaranya berupa emas batangan sebanyak 20 batang. Setiap batang seberat 100 gram emas murni ? Bila asumsi harga emas / gram = Rp. 300.000, berapakah zakat pak Alafred Suraji ? Jawaban :

Nishab emas adalah 92 gram. Emas Pak Alfred Suraji seluruhnya 20 X 100 gram X Rp. 300.000 = Rp.

b. Apa saja rukun puasa dan yang membatalkannya ? c. Sebutkan puasa-puasa sunnah !

d. Sebutkan macam-macam puasa !

e. Sebutkan apa saja puasa yang diharamkan ?

f. Udzur apa saja menyebabkan seseoarng mendapatkan rukhshah, boleh tidak berpuasa di bulan di bulan Ramadlan ?

g. Bacalah niat puasa dan bacalah artinya ! h. Bacalah do’a berbuka puasa !

Contoh soal kasus:

(21)

15

b. Bu Ratmi sedang hamil tua, bagaimana Saudara menjelaskan agar bu Ratmi menjadi jelas tentang ibadah puasanya, jika boleh membatalkan puasa atau tidak berpuasa bagaimana konsekwensinya ?

c. Pak Narto bepergian, bagaimana dengan puasanya ? Jelaskan !

5. HAJI (1 PENGETAHUAN 1 PRAKTIK, SKOR 1 - 10) Contoh Soal Teori:

a. Apa arti Haji dan Umrah ! b. Sebutkan macam-macam haji !

c. Apa saja rukun haji dan umrah, di mana letak perbedaannya !

d. Apa yang dimaksud dengan ihram ? e. Jelaskan tentang thawaf !

f. Bagaimana rute haji tamattu’ gelombang I ?

g. Apa yang saudara ketahui tentang: Raudlah, Hajar Aswad, Hijir Isma’il, Multazam, Maqam Ibrahim ?

h. Apa yang saudara ketahui tentang: Syarat haji, Wajib haji, rukun haji, sunnah haji, ihram, miqat, mabit, jamarat, dan tahallul.

i. Apa saja dam itu kemudian ada berapa dam isa’ah ?

Contoh Soal Praktik:

a. Bagaimana praktik memakai kain ihram ? b. Praktikkan Thawaf yang benar ?

c. Praktikkan Sa’i yang benar ?

d. Praktikkan melempar jumrah yang benar ?

e. Bagaimana cara /praktik menyembelih binatang kurban ?

f. Bacalah talbiyah dengan baik ?

g. Bagaimana do’a saat melaksanakan sa’i di antara dua

(22)

16 BAB III PENUTUP

Penyusunan pedoman skoring test BTA/PPI merupakan bagian dari usaha untuk mengukur sejauh mana kemampuan BTA/PPI mahasiswa. Pedoman ini menjadi penting agar hasil pengukuran kompetensi yang dilakukan oleh penguji mempunyai standar yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Referensi

Dokumen terkait