• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Rambu-Rambu K3 dan Pengawasan Kerja dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) Pada Pekerja di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Rambu-Rambu K3 dan Pengawasan Kerja dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) Pada Pekerja di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X Tahun 2017"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Rambu-Rambu K3 dan Pengawasan Kerja dengan

Perilaku Aman (

Safe Behavior

) Pada Pekerja di PT X Pelabuhan

Batu Ampar Kota X Tahun 2017

Noviyanti*1, Gina Adriana2

1,2,STIKes Ibnu Sina Batam; Jl. Tengku Umar Lubuk Baja Batam 1,2,Program Studi K3, STIKes Ibnu Sina, Batam

E-mail: *1noviyanti@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan rambu-rambu (K3) dan pengawasan kerja dengan perilaku aman (safe behavior) pada pekerja di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X Tahun 2017. Jenis penelitian ini analitik dengan desain Cross Sectional. Jumlah sampel 73 responden dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa Rambu-Rambu K3 memiliki hubungan dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) (p = 0,033) dan Pengawasan Kerja (p = 0,018) memiliki hubungan yang signifikan dengan Perilaku Aman (Safe Behavior). Kesimpulan bahwa ada hubungan antara RambuRambu K3 dan Pengawasan Kerja dengan Perilaku Aman (Safe Behavior). Diharapkan bagi PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X memiliki media promosi program keselamatan kerja, membuat jalur khusus, mengadakan pelatihan yang berkaitan dengan Rambu-Rambu K3 dan Pengawasan Kerja serta memberikan sanksi kepada pekerja yang tidak berperilaku aman. Sehingga K3 dapat berjalan dengan baik

Kata kunci— Rambu-Rambu K3, Pengawasan Kerja, Perilaku Aman.

Abstract

The purpose of this research is to know how the relation of the safety signs and the supervision of work with safe behavior to workers at PT X Pelabuhan Batu Ampar X City Year 2017. This research type is analytical with Cross Sectional design. Total sample 73 respondents with accidental sampling method. The results showed that safety signs have a relationship with Safe Behavior (p = 0,033) and Work Supervision (p = 0,018) have significant relation with Safe Behavior. Conclusion that there is a relationship between safety signs and Work Supervision with Safe Behavior (Safe Behavior). It is expected that PT X Pelabuhan Batu Ampar X City has a media of promotion of safety program, make special path, conduct training related to safety signs and Work Supervision and give sanction to workers who do not behave safely. So safety first can run well.

Keywords— Safety Signs, Supervision of Work , Safe Behavior.

1. PENDAHULUAN

(2)

Pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya (Halimah, 2010)

Berdasarkan Laporan Kasus Kecelakaan Tahap satu tahun 2016 di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat ( PT X) Batu Ampar diketahui terdapat tujuh kasus kecelakaan kerja sepanjang tahun 2015. Kecelakaan yang sering terjadi yaitu jatuhnya pekerja karena terpeleset saat ingin naik keatas dermaga atau container. Selain itu pekerja bagian operator tidak berhati-hati saat mengendarai container sehingga menyebabkan pekerja lain mengalami patah tangan atau terjepit. Pekerja juga mengalami kaki memar dan pelipis robek karena pekerja berada di dekat area crane dan container yang sedang beroperasi dan berayun.

Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan di PT X di Pelabuhan Batu Ampar dari keseluruhan tahapan kegiatan memiliki potensi sangat besar untuk menimbulkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja (PAK) bagi para pekerja. Potensi bahaya dari faktor pekerja antara lain, pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) dan masih banyak pekerja tidak menggunakan APD dengan benar maupun bergelantungan pada sling yang sedang bergerak yang berpotensi terjatuh dan berada di sekitar area crane terlalu dekat pada saat angkat-angkut yang berpotensi tertimpa box serta pekerja tidak menggunakan jembatan pada saat menyebrang dan langsung melompat dari kapal atau dermaga sehingga berpotensi jatuh ke laut. Selain dari faktor pekerja, tidak adanya Tim Health Safety Environment (HSE) dan rambu-rambu K3 juga dapat menyebabkan bahaya ditempat kerja karena tidak adanya pengawasan langsung diarea kerja.

Menurut pernyataan Kepala Regu dari Petugas Lapangan di Pelabuhan Batu Ampar, mayoritas kecelakaan terjadi karena perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja, seperti tidak menggunakan APD atau tidak menggunakannya dengan benar, tidak memperhatikan rambu-rambu K3 yang sudah ada, tidak mengikuti Standar Operasi Prosedur (SOP) dan kurangnya kehati-hatian dalam bekerja.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan ramburambu (K3) dan pengawasan kerja dengan perilaku aman (safe behavior) pada pekerja di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X Tahun 2017.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode analitik dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan pekerja di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X Tahun 2017 yaitu 263 responden. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara

accidental sampling. Besaran sampel 73 responden.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner untuk mengetahui rambu-rambu K3, pengawasan kerja dan perilaku aman (safe behavior). Data yang terkumpul dianalisis menggunakan computer dengan SPSS baik data univariat maupun data bivariat.

Selanjutnya data dilakukan scoring, skor hasil kuisioner rambu-rambu K3 baik diberi nilai 2 dan tidak baik 1, skor hasil kuisioner pengawasan kerja baik diberi nilai 2 dan tidak baik 1, skor hasil kuisioner perilaku aman (safe behavior) baik diberi nilai 2 dan tidak baik 1.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Karakteristik Responden

(3)

ada. Mayoritas pekerja memiliki masa kerja adalah ≥20 tahun ada 56 orang (76.7%) dan minoritas <20 tahun ada 17 orang (23,3%).

3.2. Rambu-rambu K3

Mayoritas pekerja mengatakan ramburambu baik ada 51 orang (69,9%) dan minoritas mengatakan rambu-rambu tidak baik ada 22 orang (30,1%).

3.3. Pengawasan Kerja

Pengawasan kerja Mayoritas pekerja mengatakan pengawasan kerja baik ada 52 orang (71,2%) dan minoritas mengatakan pengawasan kerja tidak baik ada 21 orang (28,8%).

3.4. Perilaku Aman

Perilaku aman (safe behavior) Mayoritas pekerja berperilaku aman ada 45 orang (61,6%) dan minoritas yang tidak berperilaku aman ada 28 (38,4%).

Tabel 1. Hubungan Rambu-Rambu K3 dengan Perilaku Aman di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X Tahun 2017.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 pekerja diperoleh responden yang menyatakan rambu-rambu baik dengan perilaku aman sebanyak 36 orang (70,6%) dan terhadap perilaku pekerja tidak aman sebanyak 15 orang (29,4%), dan responden yang menyatakan rambu-rambu tidak baik dengan perilaku pekerja yang aman sebanyak 9 orang (40,9%) dan terhadap perilaku tidak aman sebanyak 13 orang (59,1%). Hasil uji statistik Chi Square diperoleh p value = 0,033 (p<0,05) dengan demikian Ho ditolak, halini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara ramburambu (K3) dengan perilaku aman (safe behavior) pada pekerja di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X.

Penelitian ini juga didukung dengan penelitian Halimah (2010) bahwa responden yang berperilaku tidak aman yang menyatakan promosi keselamatan cukup baik(23,8%) lebih banyak daripada responden yang menyatakan promosi keselamatan baik (2,2%). Hasil uji chi square

menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara promosi keselamatan dengan perilaku tidak aman.

(4)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 73 pekerja diperoleh responden yang menyatakan pengawasan kerja baik dengan perilaku aman sebanyak 37 orang (71,2%) dan terhadap perilaku pekerja tidak aman sebanyak 15 orang (28,8%), dan responden yang menyatakan pengawasan kerja tidak baik dengan perilaku pekerja yang aman sebanyak 8 orang (38,1%) dan terhadap perilaku tidak aman sebanyak 13 orang (61,9%).

Dari hasil uji statistik Chi Square diperoleh p value = 0,018 (p>0,05) dengan demikian Ho ditolak, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengawasan kerja dengan perilaku aman (safe behavior) pada pekerja di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Halimah (2010) bahwa responden yang tidak aman yang menyatakan peran pengawas kurang mendukung (90%) lebih banyak daripada responden yang menyatakan peran pengawas mendukung (2,7%). Hasil uji chi square

menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara peran pengawas dengan perilaku aman (P value 0,0000).

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Mayoritas pekerja mengatakan rambu-rambu baik ada 51 orang (69,9%) dan minoritas mengatakan rambu-rambu tidak baik ada 22 orang (30,1%).

2. Mayoritas pekerja mengatakan pengawasan kerja baik ada 52 orang (71,2%) dan minoritas mengatakan pengawasan kerja tidak baik ada 21 orang (28,8%).

3. Mayoritas pekerja berperilaku aman ada 45 orang (61,6%) dan minoritas yang tidak berperilaku aman ada 28 (38,4%).

4. Terdapat hubungan antara ramburambu K3 dengan perilaku aman (safe behavior) di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X Tahun 2017.

5. Terdapat hubungan antara pengawasan kerja dengan perilaku aman (safe behavior) di PT X Pelabuhan Batu Ampar Kota X Tahun 2017.

.

5. SARAN A. Bagi Pekerja

1. Sebaiknya pekerja lebih memperhatikan bahaya di area kerja dan bekerja dengan lebih berhati-hati.

2. Sebaiknya pekerja menggunakan dan menjaga perlengkapan keselamatan kerja dengan lengkap dan benar, menaati peraturan dan prosedur yang berlaku, bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya.

B. Bagi Perusahaan

1. Agar mengadakan pelatihan secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan pekerja terkait penerapan dan pemahaman safety sign boards.

2. Mengadakan pelatihan terkait pengawasan kepada supervisor dan mandor untuk meningkatkan pengawasan tekait kesehatan dan keselamatan pekerja selama jam kerja.

UCAPAN TERIMAKASIH

(5)

2. Fitrisari Dewi, SKM, MKKK selaku Ketua STIKes Ibnu Sina Batam. 3. Anita Pramawati, SKM, MSi selaku Ketua UPPM

4. Para staff dan manajemen PT

5. Teristimewa kepada Bapak, Ibu, Suami, serta keluarga, yang banyak memberikan dorongan semangat

DAFTAR PUSTAKA

Amri. (2012). Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

:Jakarta

Budiono S. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang: Universitas Diponegoro; 2003.

Budiono, S. (2003b). Kecelakaan Kerja dan Bahaya Kerja : Salemba Medika, Jakarta

Balai K3 Bandung. (2008). Keselamatan Kesehatan Kerja.(http://hiperkes.wordpress.com Diakses pada 26 Juni 2017 jam 21:04 wib).

Dinkes. Profil Kesehatan Indonesia. 2013. Diunduh pada tanggal 15 Januari 2017. URL: HIPERLINK http://www.depkes.go.id/

Halimah, S. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Aman Karyawan PT. SIM PLANT TAMBUN II Tahun 2010, Skripsi, Jakarta : FKMUIN, Syarif Hidayatullah.

Mubarak, IW. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.

Lapau (2012). Metodelogi Penelitian. Pustaka Obor: Jakarta

Setyabudhi, A. L. (2017). Perumusan Strategi Bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Untuk Meraih Keunggulan Bersaing Studi Kasus Di Batam. Jurnal Teknik Ibnu Sina JT-IBSI, 2(2).

Tarwaka. Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Manajemen dan Implementasi K3di Tempat Kerja.

Surakarta: Harapan Press; 2014.

Gambar

Tabel 1. Hubungan Rambu-Rambu K3 dengan Perilaku Aman di  PT  X Pelabuhan  Batu Ampar Kota   X Tahun 2017

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AMAN PEKERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT.. KERETA API DAERAH

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh upah kerja dan perilaku pekerja terhadap produktivitas pemasangan batu bata yang di uji dengan analisis regresi berganda di ketahui bahwa

Penyusunan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Aman Berkendara (Safety Driving) pada Pengemudi Taksi di

Selain itu, program STOP berada pada level 5 (excelling) karena observasi program STOP di PT X terdiri dari STOP Employee di mana tenaga kerja melakukan observasi perilaku

Sebagian besar pekerja konstruksi yang menyatakan pernah mendapatkan hukuman di perusahaan (57,1%) telah berperilaku aman dalam tingkat baik, sedangkan sebagian besar

Hasil ini sejalan dengan hasil observasi langsung bahwa responden melakukan perilaku tidak aman yang pada saat berkerja antara lain 8 pekerja tidak menggunakan helm proyek pada saat