11/4/13 PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh Mudjisantosa: Pembayaran kontrak lump sum yang tidak selesai
www.mudjisantosa.net/2013/05/pembayaran-kontrak-lump-sum-yang-tidak.html 1/4
Blog ini hanya pendapat pribadi untuk mendukung kemajuan Indonesia melalui pengadaan yang mudah ,
efisien,efektif,transparan,bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel.
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh
Mudjisantosa
SABTU, 25 MEI 2013
Pembayaran kontrak lump sum yang tidak selesai
Dalam banyak praktek pemilihan jenis kontrak lump sum lebih banyak dipilih dibanding kontrak harga satuan. Dalam kenyataannya perencanaan kita dengan pelaksanaan dan dengan pembayarannya seringkali mengalami dinamika yang tidak sama persis seperti yang kita bayangkan atau yang kita rencanakan.
Dalam melihat pengadaan yang akan dilakukan dengan kontrak lumpsum maka ada sisi.
Pertama adalah sisi dari pemerintah, bahwa pekerjaan ini dapat dilakukan oleh penyedia dan kecil risiko kegagalan pekerjaannya. Misalnya pekerjaan ini telah biasa dikerjakan, barang-barang/jasanya yang telah ada atau barang yang akan dibuat yang bersifat umum atau lebih mudah menghitung biayanya bila dibuat dalam hitungan secara total.
Bagi sisi penyedia, ketika ada kontrak lumpsum berarti kontrak itu tidak akan ada perubahan dan mempunyai nilai total harga yang mengikat. Maka penyedia jangan mencari alasan perubahan kontrak karena adanya kegagalan pekerjaan, karena akan tertutup pintu perubahan kontrak. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Barang/Jasa, sehingga pasokan barang/jasa agar dipikirkan memang tersedia pasti. Selanjutnya bahan, alat, personil dan manajerial berjalan sesuai yang direncanakan oleh penyedia.
Bila risiko perubahan tidak akan terjadi dan boleh dikata kecil maka pilihan menggunakan kontrak lump sum dapat dipilih.
Bila penyedia melihat kemungkinan kontrak akan banyak mengalami penyesuaian maka agar mengusulkan di penjelasan lelang kepada pokja ULP untuk menggunakan kontrak harga satuan.
Kontrak lumpsum berdasar perpres 70 tahun 2012 Pasal 51
(1) Kontrak Lump Sum merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut: yang dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak;
d. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output
1. pengadaan kendaraan bermotor; 2. pengadaan patung;
3. konstruksi bangunan sederhana, seperti ruang kelas; 4. pembuatan aplikasi komputer.
Mudjisantosa
Jakarta, Jakarta, Indonesia
Kepala Sub Dit Advokasi LKPP (setara Es IIIa) 2012- sekarang.
Kepala Sub Dit Pelatihan LKPP 2008-2011
Kasi Market Dalam Negeri Kemenkeu
Kasi Pinjaman LN Kemenkeu Kasi Bendahara Umum Kemenkeu Penulis 10 buku tentang pengadaan
Saksi Ahli LKPP
Pendampingan Pengadaan di berbagai Kementerian, Lembaga, Pemda, BUMN dan BUMD Pengajar di lebih 40 even pelatihan pengadaan
Tim Perancang Modul Pelatihan Tim Revisi Soal Ujian
Penggerak Diskusi Jumat Mengenai PBJ
Juru Kunci Milis ToT PBJ Sertifikat Lulus dan Pelatihan Pengadaan Dalam Negeri dan LN mengenai Pengadaan negosiasi harga bila dalam
lelang ULANG ada 2 peny...
Honor Pejabat Pengadaan dan Pokja ULP 2014
11/4/13 PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh Mudjisantosa: Pembayaran kontrak lump sum yang tidak selesai
www.mudjisantosa.net/2013/05/pembayaran-kontrak-lump-sum-yang-tidak.html 2/4
Diposkan oleh Mudjisantosa di 23.43
Bagaimana bila kontrak lumpsum memerlukan adanya perubahan atau pemutusan yang berdasar pasal 51 ayat 1 butir e dan f sbb “Karena total harga penawaran bersifat mengikat dan tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang ?”
Berikut ini Perpres 70 tahun 2012 Pasal 93
(1) PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila: a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi
batas berakhirnya kontrak;
a.1. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
a.2. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyelesaikan pekerjaan; b. Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; Penjelasan: Ade du ukti perja jia dala hal i i ha ya dapat dilakuka u tuk e a tu ka su er da a dari doku e a ggara Tahu A ggara erikut ya atas sisa pekerjaa ya g aka diselesaika apa ila di utuhka . Masa erakhir ya pelaksa aa pekerjaa u tuk Pekerjaa Ko struksi dise ut juga Provisio al Ha d Over.
c. Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
d. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
(2) Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia Barang/Jasa atau Jaminan Uang Muka dicairkan; c. Penyedia Barang/Jasa membayar denda keterlambatan;
dan
d. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam.
Dalam hal, ada perubahan kontrak maka dapat dinilai apakah hal tersebut merupakan kesalahan penyedia. Bila kesalahan penyedia maka penyedia harus menyelesaikan pekerjaan tersebut tanpa ada perubahan harga kontrak.
Dalam hal kontrak lumps sum diputus karena kesalahan penyedia atau diputus karena keadaan diluar kendali penyedia, mengenai pembayaran dapat dilakukan, karena didunia tidak ada yang namanya sempurna tidak akan berubah. Perhitungan pembayaran agar melibatkan inspektorat atau auditor atau tim teknis untuk memberikan pendapat secara uji tuntas penyebab kegagalan pekerjaan dan secara keahlian berapa yang harus dibayar. Sebenarnya perhitungan nilai yang harus dibayar dapat dihitung bersama antara PPK dan penyedia, namun untuk menjaga obyektifitas nilai maka lebih baik melibatkan inspektorat atau auditor atau tim teknis. sum yang tidak selesai
koreksi aritmatik untuk PPN pengadaan buku untuk Harga di catalog INAPROC (
info per 20 Mei 2013 ...
DIPA masih dibintang ( di blokir ) Pemilihan jasa hotel untuk
perjalanan dinas Perpres 54 tahun 2010
masih tetap berlaku
Buku "mudah memahami pbj jilid 3"
Penunjukan KPA untuk dekonsentrasi , Urusan Bersam...
11/4/13 PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh Mudjisantosa: Pembayaran kontrak lump sum yang tidak selesai
www.mudjisantosa.net/2013/05/pembayaran-kontrak-lump-sum-yang-tidak.html 3/4
Posting Lebih Baru
Beranda
Posting Lama
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan Pratinjau
Poskan Komentar
Memilih kontrak pekerjaanterintegrasi karena wakt... AS BUILT DRAWING shop drawing
Detail Engineering Design (DED)
Data kualifikasi dari anggota kemitraan
Ketua Pokja ULP / anggota pokja ulp ikut diklat Pembukaan Penawaran di
sistem SPSE Bagaimana pengadaan
untuk barang rekondisi ?
► April (49) ► Maret (30) ► Februari (35) ► Januari (57) ► 2012 (284)
11/4/13 PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh Mudjisantosa: Pembayaran kontrak lump sum yang tidak selesai
www.mudjisantosa.net/2013/05/pembayaran-kontrak-lump-sum-yang-tidak.html 4/4
Buku-buku pengadaan untuk pemerintah Indonesia BUKU PENGADAAN B/J ONLINE