• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Strategi Pemasaran Marketing bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penggunaan Strategi Pemasaran Marketing bisnis"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Dody Adytia NIM : C1C111092 No. HP: 0853 3222 7261

Email : Dody_ady@ymail.com

MAKALAH UTS MANAJEMEN OPERASI SAYA BERJUDUL:

Penggunaan Strategi Pemasaran Marketing Mix Pada Bisnis UMKM

di Kalimantan Selatan.

UTS MANAJEMEN OPERASI JURUSAN AKUNTANSI SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2014/2015

BENTUK UTS : DIKERJAKAN DI RUMAH (TAKE HOME) INDIVIDUAL.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Proses-proses operasi bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia tampaknya dapat menjadi wahana untuk memajukan perekonomian bangsa Indonesia. Selama ini intensitas perhatian pemerintah sudah memadai dalam memberikan perlindungan tingkat usaha masyarakat Indonesia, contohnya dengan mengeluarkan Undang-Undang yang memberikan payung hukum dinamika gerak sektor usaha mirko kecil dan menengah. Undang-Undang tersebut yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Undang-undang ini mengatur mengenai batasan Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah. Batasan tersebut diatur pada pasal 1 ayat 1-4 . Selengkapnya mengenai batasan masing-masing sebagai berikut:

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

(2)

Maksud dan tujuan diterbitkannya Udang-Undang ini adalah untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Dinamika usaha UMKM sesungguhnya telah sedikit membuahkan hasil meskipun belum memadai, hal ini tampak semakin menggema motivasi masyarakat untuk menjadi wirausaha pada tingkat UMKM. Hasilnya memang belum diharapkan yaitu hanya 1,65 % dari penduduk di Indonesia yang menjadi wirausahawan/wati. Satu area yang tampak masih mengganjal yaitu menyangkut kemampuan masyarakat dalam membangun dan menjalankan manajemen operasi bisnis UMKM. Hal ini dapat dilihat dari keputusan-keputusan dan luaran (outcome), misalnya sepuluh keputusan operasi mengenai:

1) Mutu : keputusan tentang harapan mutu pelanggan, kebijakan dan prosedur untuk mencapai mutu

2) Desain Barang/Jasa : keputusan mutu, biaya dan sumberdaya manusia berinteraksi dengan desain

3) Desain proses dan kapasitas : keputusan proses terkait dgn teknologi, mutu, pemanfaatan SDM dan pemeliharaan

4) Strategi lokasi : keputusan lokasi menentukan keberhasilan organisasi; kesalahan menghambat efisiensi

5) Desain tata-letak : keputusan tata letak terkait keputusan kapasitas, pembelian dan persediaan, serta proses dan bahan baku

6) Sumber daya manusia dan Sistem kerja : keputusan tentang kehidupan mutu kerja, bakat, keahlian dan biaya

7) Manajemen dan Rantai pasokan: keputusan tentang apa yang akan dibuat dan apa yang akan dibeli, terkait dengan mutu, pengiriman, inovasi dan harga

8) Manajemen Persediaan : keputusan ini terkait dgn keputusan pelanggan, pemasok, jadwal dan perencanaan SDM

9) Penjadwalan : keputusan tentang jadwal terkait dengan permintaan thd SDM dan fasilitas

10) Pemeliharaan : keputusan ini terkait dgn tingkat pemeliharaan yang diinginkan, rencana implementasi dan sistem pemeliharaan

(3)

memiliki 14 outlet. Sesungguhnya masih banyak potensi usaha pada tingkat UMKM di Kalimantan selatan.

Bidang-bidang usaha yang belum berhasil dikembangkan namum memiliki prospek bisnis yang baik seperti dalam bidang kuliner masih belum adanya inovasi penjual yang bisa menarik minat pasar, dalam bidang jasa seperti desain grafis dan juga dalam bidang agrobisnis seperti budidaya sayur-mayur dan buah-buahan yang seharusnya masih bisa di optimalkan sehingga bisa dibuatkan sebuah tempat agrowisata demi menarik minat pengunjung ke kalimantan selatan. Selain itu usaha kain sasirangan juga bisa dikembangkan lebih luas lagi misalnya dengan menambah pelatihan bagi tiap pengrajin untuk menghasilkan kain sasirangan dengan motif-motif yang lebih berinovasi lagi sehingga bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional dengan kerajinan kain dari daerah-daerah lainnya..

Permasalah mendasar dari keputusan-keputusan operasi sektor UMKM menurut pengamatan penulis antara lain adalah:

1. Penerapan sistem manajemen bisnis UMKM yang kurang baik

2. Kurangnya dalam membaca peluang pasar

3. Penerapan strategi pemasaran yang kurang efektif

4. Kurangnya modal kerja untuk menunjang strategi bisnis UMKM

5. Sistem produksi yang masih belum memenuhi standar

(4)

Berdasarkan permasalahan tersebut menurut pemikiran penulis permasalahan kunci pada bidang operasi baik dalam membangun sistem operasi maupun dalam melaksanakan sistem operasi bisnis UMKM di Kalimantan selatan antara lain adalah Desain proses transformasi, dalam proses ini menentukan hasil dari input yang akan menjadi output sesuai dengan alat atau fasilitas yang digunakan dalam melaksanakan sistem operasi bisnis UMKM tersebut. Selain itu Perencanaan kapasitas juga bisa menjadi kunci permasalahan karena dengan keputusan untuk menghasikan jumlah produk yang tepat, ditempat yang tepat dan dalam waktu yang tepat akan mempengaruhi sistem operasi tersebut. Kapasitas untuk jangka panjang ditentukan dari ukuran fasilitas fisik yang dipakai. Selain itu, Perencanaan bangunan pabrik juga diperlukan, karena dengan melakukan Planing untuk luasan pabrik atau kapasitas untuk produksi sesuai dengan perencanaan output diharapkan dapat lebih memaksimal proses pelaksanaan sistem operasi. Dengan perencanaan pabrik diharapkan tidak akan menimbulkan minimnya tempat untuk melakukan produksi yang maksimal. Manajemen persediaan juga dapat diperhatikan.Keputusan persediaan menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak dan kapan memesan.

Sistem pengendalian persediaan dipakai untuk mengatur bahan baku mulai dari pembeliannya sebagai bahan baku, proses pembuatan sampai

menjadi barang jadi. Manajer persediaan memutuskan berapa banyak barang yang akan disimpan sebagai persediaan, dimana penyimapanannya dan hal-hal lain yang berhubungan dengan persediaan. Perencanaan dalam menambah alat produksi untuk mendapatkan produksi yang maksimal atau adanya pesanan besar-besaran yang tidak terduga dapat di atasi dengan adanya persiapan bahan-bahan (manajemen persediaan). Yang juga perlu diperhatikan selain hal-hal tersebut yaitu pengendalian kualitas. Dimana fungsi pengendalian kualitas ini harus dilaksanakan secara total dan terpadu pada setiap langkah yang ditempuh sepanjang siklus manufaktur berlangsung.

Selanjutnya produk – produk yang dibuat dalam proses fabrikasi harus pula diperiksa secara seksama selama langkah – langkah operasi produksi berlangsung, dan pemeriksaan akhir dari produk yang selesai dibuat harus pula dilakukan lewat pengujian untuk melihat kualitas fungsi dan performansi kerjanya apakah sudah sesuai dengan standar ataupun kepuasan si pemakai atau tidak. Langkah pengendalian kualitas adalah mengupayakan

(5)

fasilitas-fasilitas yang digunakan dalam melakukan proses produksi. Kualitas alat yang digunakan berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan, karenanya keduanya saling berkaitan. (sebutkan yang anda tahu).

Bertitik tolak dari isu-isu keputusan membangun dan melaksanakan sistem operasi UMKM di Kalimantan Selatan masalah kunci dari banyak masalah kunci tersebut menurut pemikiran penulis yaitu:

a. Brand / Image produk, bagaimana sebuah produk tersebut memiliki ciri khas tersendiri dari produk lainnya sehingga dapat dengan mudah diingat oleh konsumen b. Segmentasi pasar, informasi mengenai pasar harus dapat kita secara maksimal.

Karena untuk dapat memenuhi permintaan pasar, sebelumnya kita harus dapat mengetahui kebutuhan akan pasar tersebut. Selain itu juga, kebutuhan akan bahan baku dapat kita antisipasi sebaik mungkin, demi menjaga kelancaran pemasaran produk. Dengan Informasi ini bermanfaat untuk mengantisipasi perubahan pasar, agar produk kita dapat bertahan dengan melakukan pengembangan – pengembangan atau juga informasi ini dapat dijadikan suatu peluang dalam memasarkan produk bisnis UMKM.

c. Diferensiasi.. Adanya perbedaan produk yang dihasilkan.. sehingga tidak hanya memproduksi susatu yang sudah banyak di produksi oleh produsen lain, dalam hal ini inovasi dan kreativitas sangat diperlukan.

d. Marketing Mix ( Produk, Promosi, Distribusi, Harga, dan Kemasan. Bagaimana cara memasarkan produk – produk bisnis UMKM kepada konsumen. Selain itu juga dengan menjaga konsumen untuk melakukan pembelian, atau menjaga image produk bisnis UMKM agar tetap menjadi pilihan konsumen.

Masalah-masalah kunci dan masalah-masalahg-masalah kunci tersebut yang paling krusial untuk dideskripsikan dan dianalisia adalah masalah segmentasi pasar serta marketing mix atas suatu produk pada bisnis UMKM tersebut. Berbasis pada masalah-masalah kunci tersebut judul yang tepat untuk mendeskripsikan dan menganalsisnya yaitu Penggunaan Strategi Pemasaran Marketing Mix pada bisnis UMKM di Kalimantan Selatan.

(6)

Rumusan masalah dalam makalah ini mengacu pada latar belakang diatas terutama seusai dengan permasalah krusial keputusan operasi UMKM di kalimantan Selatan permasalahannya penulis rumuskan yaitu:

1. Bagaimana menerapkan strategi pemasaran marketing mix agar menjadi lebih efektif dalam membaca peluang pasar pada bisnis UMKM di Kalimantan Selatan?

2. Bagaimana cara untuk lebih meningkatkan modal kerja guna menunjang strategi pada bisnis UMKM di Kalimantan Selatan?

3. Bagaimana menjalankan sistem produksi yang memenuhi standar pada bisnis UMKM di Kalimantan Selatan?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini sesuai rumusan masalahnya yaitu:

1. Agar dapat menerapkan strategi pemasaran marketing mix menjadi lebih efektif dalam membaca peluang pasar pada bisnis UMKM di Kalimantan Selatan.

2. Agar dapat meningkatkan modal kerja guna menunjang strategi pada bisnis UMKM di Kalimantan Selatan.

3. Agar dapat menjalankan sistem produksi yang memenuhi standar pada bisnis UMKM di Kalimantan Selatan.

1.4. Metode Penulisan

Metode penulisan yang dilakukan adalah metode dokumentasi dari sumber data sekunder dengan mengumpulkan, mencatat, dan mengolah data yang berkaitan dengan penulisan makalah ini. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan statistik deskriptif. Dengan mengacu pada pengertian analisis deskriptif tersebut maka sekalipun metode analisis yang digunakan dalam riset ini relatif sederhana, namun dapat menjawab tujuan penelitian dalam perumusan rekomendasi kebijakan. Metode penulisan yang digunakan penulis meliputi:

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil dan mempelajari data-data dari catatan, dokumentasi, dan administrasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

(7)

Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Dalam penelitian ini digunakan observasi non partisipasi (nonparticipant observer) yaitu observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi pemaparan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah yang diteliti, tujuan penulisan makalah, serta sistematika penulisan.

BAB II TELAAH PUSTAKA

Bab ini berisi tentang pemaparan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai dasar acuan penulisan dalam mendeskripsikan dan menganalisis keputusan-keputusan kruusial operasi umkm di kalimantan selatan

BAB III HASIL DAN ANALISIS

Bab ini berisi pemaparan mengenai simpulan dan saran-saran sesuai deskripsi dan analisis yang penulisan lakukan.

BAB II DESKRIPSI DAN ANALISIS KEPUTUSAN-KEPUTUSAN KRUSIAL OPERASI UMKM DI KALIMANTAN SELATAN

2.1 Strategi pemasaran marketing mix

(8)

Menurut Kotler (197:92),”Marketing mix is the set of marketing tols that he firm uses to pursue its marketing objectives in the target market,” yang kurang lebih memilki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju. Kempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut: 1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk

dilhat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk yang berkualitas dan memahami kebutuhan konsumen akan menempati posisi dihati dan pikiran konsumen. Produk dapat terdiri atas product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, waranties, and returns.

2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau menganti hal milk produk. Harga yang murah tentunya akan memberikan kesan tersendiri dan memberikan dampak pada pembelian karena harganya enteng dikantong. Harga meliputi last price, discount, alowance, payment period, credit terms, and retail price.

3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat produk bisa dikategorikan secara online dan offline. Jika kategori tempat produk adalah offline maka harus diperhitungkan posisinya yang strategis. Apabila secara online maka harus menggunakan internet dan media sosial yang mendukung usaha atau bisnis. Tempat meliputi antara lain chanels, coverage, asortments, locations, inventory, and transport.

4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Dengan promosi akan membantu menyampaikan keunggulan suatu produk dan manfaatnya bagi konsumen. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.

Secara umum bisnis UMKM di Kalimantan Selatan saat ini memiliki kelemahan – kelemahan pada hal – hal berikut sehingga menimbulkan permasalahan dalam mengembangkan usahanya, seperti :

(9)

2. Kurang tepatnya dalam membaca peluang pasar bisnis UMKM yang dijalankan

3. Penerapan strategi pemasaran yang masih belum efektif

4. Kurangnya modal kerja untuk menunjang strategi bisnis yang dijalankan

5. Sistem produksi yang masih belum memenuhi standar sehingga belum bisa menghasilkan hasil produksi yang maksimal.

Sudah menjadi sesuatu hal yang wajar jika dalam menjalankan usaha, kita sering dihadapkan pada berbagai permasalahan – permasalahan. Namun kita harus melihat inti dari permasalahan tersebut, apakah masalah tersebut terdapat di faktor internal (sistem dan strategi) ataukah di faktor eksternal (Pasar). Secara teori, keseimbangan antara faktor internal dan faktor eksternal haruslah terjaga agar bisnis UMKM dapat lebih berkembang. Walaupun sistem dan strategi bisnis UMKM itu sangat baik, namun jika tidak didukung dengan pembacaan peluang pasar dan prilaku konsumen maka bisnis UMKM tidak akan dapat menjaga pasarnya. Begitu pula sebaliknya, jika hanya mengetahui peluang pasar saja namun tidak didukung dengan sistem dan strategi bisnis UMKM yang baik, maka bisnis UMKM akan semakin ditinggalkan oleh pasar.

Dana untuk mendukung strategi pemasaran sangat dibutuhkan, namun bukan berarti kita hanya mengandalkan dana untuk melaksanakan strategi pemasaran. Ada banyak hal – hal yang dapat dilakukan jika anggaran untuk pemasaran sangat terbatas. Satu hal yang harus kita perhatikan, uang bukanlah segala – galanya. Uang belum tentu bisa menyelesaikan permasalahan kita semua, tetapi memang uang memudahkan segalanya. Jika kita (pribadi, perusahaan, produk, sistem dan strategi ) memiliki kualitas yang baik, dengan sendirinya uang akan menghampiri kita melalui berbagai hal, seperti : bantuan pemerintah, investor perorangan, keuntungan bisnis UMKM, peminjaman pribadi atau lembaga keuangan, dll.

(10)

terlihat, baik itu sejarah dan laporan operasional maupun perencanaan bisnis UMKM kedepan.

Semua sumber dana, baik itu perorangan maupun kelembagaan sangat membutuhkan proposal dalam menganalisa layak atau tidaknya usaha tersebut. Isi dari sebuah proposal pada umumnya terbagi dalam 4 bagian :

1. Rencana Organisasi ( apa dan siapa bisnis UMKM kita )

2. Strategi Pemasaran ( bagaimana bisnis UMKM mencapai konsumen ) 3. Analisa Keuangan ( bagaimana keuntungannya )

4. Pendukung ( bagaimana kualitas owner atau pengelola )

Data – data yang disajikan haruslah bersifat real atau yang sebenarnya, karena ini merupakan panduan kita dalam menjalankan operasional bisnis UMKM. Jika kita melebihkan anggaran kebutuhan, maka tanggung jawab pengembalian tidak dapat terpenuhi. Atau jika melebih – lebihkan kekuatan bisnis UMKM, maka akan terjadi permasalahan dalam menerapkan strategi bisnis UMKM. Untuk itu, data – data proposal setiap waktu haruslah diperbaharui sesuai dengan perkembangan bisnis UMKM. Baik itu perubahan anggaran akibat kenaikan harga atau perubahan strategi pemasaran akibat evaluasi kinerja.

Selain itu, Informasi mengenai kebutuhan pasar tersebut, dapat kita diperoleh melalui internet, media massa, berkunjung langsung, pameran, diskusi/seminar, dll. Informasi ini bermanfaat untuk mengantisipasi perubahan pasar, agar produk kita dapat bertahan dengan melakukan pengembangan – pengembangan atau juga informasi ini dapat dijadikan suatu peluang dalam memasarkan produk UMKM.

Perilaku pasar / konsumen merupakan bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi bisnis UMKM tersebut. Perilaku ini dapat berubah akibat beberapa faktor, yaitu:

a. Isu atau kabar yang berpengaruh.

b. Adanya perubahan kebijakan pemerintah. c. Perkembangan gaya hidup.

(11)

sekali bagi kita dalam membaca atau mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen/pasar.

2.2 Peningkatan modal kerja UMKM

Pemerintah sangat perlu untuk membuat kebijakan-kebijakan yang efektif dan efisien demi mendukung sektor UMKM seperti peningkatan dan pemaksimalan penggunaan teknologi, struktur, manajemen, pelatihan, dan yang paling penting pembiayaan. Salah satu contoh kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang sangat membantu UMKM untuk menambah modal dalam mengembangkan usahanya. Selain itu, salah satu elemen paling mendasar untuk membangun dunia UMKM adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia-nya. Apalagi jika pemerintah bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk menambah mata kuliah Wirausaha dalam Perguruan Tinggi yang tentunya akan meningkat semangat wirausaha dan banyak melahirkan pengusaha-pengusaha baru yang akan mendorong peningkatan perekonomian di Indonesia. Di tambah usaha pemerintah untuk terus meningkatkan Infrastruktur dan pemberantasan korupsi.

Ada cara lain untuk meningkatkan produktivitas UMKM dan kewirausahaan, yaitu dengan dilakukannya klasterisasi, khusus untuk UMKM dan usaha kecil yang bergerak di bidang fashion dan tekstil beserta turunannya. Metode yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM ini konon bertujuan untuk mempermudah melakukan pembinaan sehingga produktivitas dapat meningkat.

2.3 Sistem produksi yang memenuhi standar pada bisnis UMKM

Pada saat era globalisasi seperti ini sistem produksi yang memenuhi standar serta inovasi menjadi sebuah keharusan untuk di ikuti. Inovasi merupakan sistem aktifitas organisasi yang mentransfer tekhnologi mulai dari ide sampai komersialisasi. Secara spesifik ada tiga tipe organisasi yaitu inovasi produk, inovasi proses, dan inovasi sistem manajerial. Salah satu alasan mengapa inovasi sangat diperlukan adalah cepatnya perubahan lingkungan bisnis yaitu semakin dinamik dan hostile. 3 kunci sukses suatu organisasi untuk melakukan inovasi secara efektif, yaitu :

(12)

2. Struktur organisasi yaitu dengan struktur yang lebih fleksibel, adanya disiplin interfungsional, dan orientasi pada tim kerja lintas fungsional.

3. Iklim organisasi yaitu iklim yang promotif dan terbuka, kekuatan dan kekuasaan dalam organisasi disebarkan tidak terpusat pada jenjang atas, dan memberikan sistem imbalan yang efektif.

Beberapa alasan perlu mengadopsi teknologi untuk mencapai tujuan bisnis UMKM yang terkait dengan proritas kompetitif, antara lain;

1. Biaya (cost)

Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mengurangi biaya produk dan jasa yang memungkinkan perusahaan membuat profit yang lebih besar dan mencapai harga yang lebih rendah untuk meningkatkan volume penjualan. Aplikasi tekhnologi perusahaan dapat menurunkan biaya dengan cara menurunkan biaya material, tenaga kerja, biaya distribusi. Mis; melalui aplikasi tekhnologi waktu yang diperlukan tenaga kerja untuk memproduksi suatu produk dapat diturunkan sehingga biaya tenaga kerja dapat dikiurangi.

2. Qualitas (quality)

Aplikasi tekhnologi bermanfaat bagi bisnis UMKM untuk mendpatkan kualitas produk, dan meningkatkan volumesuccesive innovation dengan cara meminimalkan kerusakan produk dan jasa dan eliminasi sumber daya terbuang (waste resources).

3. Fleksibilitas (flexsibelity)

Aplikasi tekhnologi bermanfaat untuk meningkatkan variasi produk dan pencapaian exstensive costomization. Untuk memperoleh peningkatan pangsa pasar dalam lingkungan kompetitif, bisnis UMKM harus lebih fleksibel dalam operasi dan memuaskan segmen pasar, sehingga aplikasi tekhnologi dapat mendukung pencapaian tujuan fleksibilitas bisnis UMKM.

4. Pengiriman (delivery)

(13)

untuk mengirimkan informasi dari satu lokasi kelokasi lainnnya.dan mnurunkan waktu tunggu melaui pelayanan dan operasi.

Oleh karena itu, agar UMKM di Kalimantan Selatan dengan segala keterbatasannya dapat berkembang dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada, perlu dukungan berupa pelatihan dan penyediaan fasilitas. Tentu saja tanggung jawab terbesar untuk memberi pelatihan dan penyediaan fasilitas ini ada ditangan pemerintah, disamping pihak-pihak lain yang mempunyai komitmen, khususnya para kalangan perguruan tinggi. Pusat pengembangan UMKM berbasis IT ini perlu dibangun di setiap kabupaten atau jika memungkinkan dterdapat di setiap kecamatan..

Fasilitas tersebut berupa ruangan khusus dilengkapi dengan seperangkat komputer yang terkoneksi dengan internet, serta dilengkapi website UMKM masing-masing daerah, di bawah pengelolaan dan pembiayaan pemeritah daerah. Karena dengan adanya pusat pengembangan UMKM berbasis IT ini akan memudahkan UMKM dalam memperluas pasar baik ke tingkat nasional maupun internasional dengan waktu dan biaya yang efisien. Sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat UMKM dan tenaga kerja yang terlibat didalamnya akan meningkat, dan secara bersinergi akan berdampak positif terhadap keberhasilan pembangunan daerah.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanan pemasarannya guna penerapan Strategi Pemasaran Marketing Mix (bauran pemasaran) pada bisnis UMKM di Kalimantan Selatan harus memperhatikan dan menjaga perpaduan antara produk, harga, promosi dan distribusi produk bisnis tersebut.

1. Dalam memasarkan produknya, bisnis UMKM tersebut harus selalu berusaha menjaga kualitas produknya agar tetap disenangi oleh konsumen atau pelangannya, baik dalam merk, pemilhan bahan baku, proses produksinya sampai dengan pengemasan dan pemberian label pada produknya.

(14)

terhadap biaya produksinya. Biaya-biaya tersebut antara lain biaya promosi, biaya gaji dan biaya administrasi.

3. Bisnis UMKM tersebut bisa mempromosikan produknya dengan melakukan kegiatan yang terdapat pada bauran promosi, yaitu:

a. Penjualan Perorangan; Kegiatan ini dilakukan dengan membuat e- mail di internet, komunikasi ini dilakukan pada saat calon pembeli meminta informasi, pemesanan dan melakukan tawar menawar harga.

b. Periklanan; para pelaku bisnis UMKM tersebut dapat mengiklankan produknya melalui berbagai media seperti koran, majalah kewanitan, TV dan radio, spanduk, kalender, brosur dan barang-barang cetak lainya.

c. Promosi Penjualan; Promosi ini dilaksanakan pada event-event tertentu, seperti diadakanya peragan busana dan pameran dagang (bazar) dalam rangka untuk menyambut hari-hari besar atau peringatan hari penting lainya.

d. Publisitas; Promosi ini bisa dilakukan dengan membuat website di internet 4. Kegiatan distribusi dilakukan dengan mempergunakan jasa agen sebagai perantara

menyalurkan produk-produknya agar sampai ke tangan konsumen. Selain itu, perusahan juga memperhatikan alat transportasi dan tempat penyimpanan produk agar memudahkan kegiatan distribusinya. Agar tujuan perusahan dalam meningkatkan volume penjualan produknya tercapai, selain memperhatikan strategi bauran pemasaran, para pelaku bisnis UMKM tersebut juga dapat melakukan strategi pengembangan pasar dengan memperluas pasar yang sudah ada dan memperbanyak pengunan produk batik. Dalam pelaksanan strategi-strategi tersebut, perusahan ini juga mengalami beberapa hambatan baik dari luar maupun dari dalam perusahan. Namun hambatan tersebut justru menjadi pemicu pelaku bisnis UMKM untuk memperbaiki kekurangan dan mengubahnya menjadi lebih baik.

3.2 Saran

Pada saat sekarang sebagian besar dari UMKM di kalimantan selatan tidak memiliki daya saing, dimana kita ketahui bahwa untuk tetap bertahan dan

(15)

1 Untuk meningkatkan daya saing diperlukan sinergi antara peran pemerntah selaku pembuat kebijakan serta lembaga pendamping, khususnya lembaga keuangan mikro untuk mempermudah akses perkreditan dan perluasan jaringan informasi pemasaran. Selain itu, budaya mencintai produksi dalam negeri juga perlu dipupuk agar UMKM berkembang dan perekonomian nasional menjadi lebih kuat.

2 Pelaku UMKM Harus Memiliki Jiwa Kepemimpinan Dalam Dirinya

Walaupun Anda masih memulai UMKM dan belum memiliki seorang karyawan, Anda tetap harus menanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri Anda, sehingga ketika nantinya memiliki karyawan Anda dapat memimpin karyawan tersebut dengan baik. Kemampuan Anda dalam memimpin, merencanakan, mengatur, dan menjalankan sebuah usaha tentunya akan memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangnan usaha itu sendiri.

3 Pelaku UMKM Harus Mau Belajar Tentang Management

Pengetahuan tentang Management adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang pelaku UMKM. Dengan modal knowledge management, Anda akan mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam bisnis Anda, dan dapat mengurangi resiko kerugian yang mungkin terjadi.

4 Pelaku UMKM Harus Melakukan Marketing dan Branding

Dua faktor ini adalah sangat penting dalam tumbuh kembangnya sebuah usaha baik skala besar ataupun skala kecil. Sebaiknya Anda menciptakan sebuah logo dan juga nama perusahaan yang mudah diingat oleh orang lain, dan juga

melakukan promosi agar UMKM yang dijalankan semakin dikenal oleh masyarakat luas

5 Pelaku UMKM Harus Mampu Beradaptasi

. Kemampuan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan dapat memenuhi permintaan konsumen yang semakin beragam akan membuat UMKM Anda dapat bertahan dan dapat berkembang ke arah yang lebih baik.

6 Pelaku UMKM Harus Mampu Berinovasi

(16)

saja dengan cara yang berbeda sehingga produk itu bisa memiliki nilai yang lebih tinggi di pasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Ishak, Effendi. 2005. Artikel : Peranan Informasi Bagi Kemajuan UKM. Yogyakarta : Kedaulatan Rakyat.

Kotler, Philp, alih bahasa oleh Jaka Wasana.1990. Pemasaran: Analisis, Perencanan dan Pengendalian. Edisi Kelima. Jakarta: Erlanga.

Prabowo, Hendro dan Wardoyo. 2003. Kinerja Lembaga Keuangan Mikro bagi Upaya Penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Wilayah Jabotabek. Depok : Universitas Gunadarma.

Setyobudi, Andang. 2007. Peran serta Bank Indonesia dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan, Volume 5, nomor 2, Agustus 2007. Jakarta: Bank Indonesia.

http://www.kampus.marketing.co.id/segmentasi-pasar/ Diakses pada tanggal 21 November 2014 pada pukul 20:32 WITA

http://pacitandeal.com/memahami-marketing-mix/ Diakses pada tanggal 21 November 2014 pada pukul 22:12 WITA

http://bisnisukm.com/menangani-masalah-manajemen-ukm.html Diakses pada tanggal 22 November 2014 pada pukul 16:40 WITA

RESPON TERHADAP MAKALAH UTS: Pilih Satu : Dalam mengerjakan makalah UTS ini menurut saya (1) mudah,

(2) Sulit, √ (3) Sangat Sulit.

Pilih satu: UTS ini yang dikerjakan di rumah secara individual merupakan bentuk UTS yang : (1) paling saya sukai, √

(2) Biasa Saja;

Referensi

Dokumen terkait

Akademi Kebidanan

Dengan penuh rasa syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, karunia dan hidayahNya, akhirnya saya dapat menyelesaikan penelitian akhir program magister

ARM merupakan prosesor dengan arsitektur 32-bit yang cocok digunakan pada perangkat mobile, RISC OS bukan bagian dari Linux, bukan juga bagian dari Windows (Sumber :

kepemilikan aset. Lain-lain adalah biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pemindahan kepemilikan aset. Total merupakan total seluruh biaya pengalihan kepemilikan non produced

Alamat ketua komite   : Cot keumuning  82.. Nama Sekretaris Komite  

Kosasih ini dapat menjawab kekhawatiran masyarakat yang menganggap semua komik memiliki dapak negatif, contohnya dalam komik Pandawa Seda ini memiliki dampak positif, karena

Di kabupaten Aceh Jaya terutama di kecamatan Sampoiniet, Darul Hikmah dan Setia Bakti terdapat 1.349 Ha padang penggembalaan, luasnya padang penggembalaan ini

Untuk memudahkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka didirikanlah Kantor Inspeksi Pajak Medan