MINERAL DAN MINERALOGI II
A.
Pengertian Mineral dan Mineralogi
Mineral yaitu suatu padatan bersifat homogen yang mempunyai bahan senyawa yang berasal dari bahan anorganik yang mempunyai sifat kimia maupun sifat fisika tertentu dan mempunyai bangun kristalin. Adapun definisi mineral menurut para ahli sebagai berikut :
Mineralogi yaitu suatu kajian ilmu dari ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam suatu bentuk kesatuan, antara lain mempelajari tentang sifat fisik maupun sifat kimia, keterdapatannya, keterjadiannya, dan kegunaannya.
Sumber : Madllen,2016
Foto 1
Macam – macam Mineral
B.
Keterbentukan Mineral
Proses keterbentukan mineral didasarkan pada gaya eksogen dan gaya endogen dari dalam bumi. Proses keterbentukan oleh gaya eksogen menghasilkan mineral sekunder sedangkan proses keterbentukan secara endogen menghasilkan mineral primer.
Proses keterbentukan secara endogen yaitu sebagai berikut :
Magmatik yaitu proses pembentukan mineral dengan cara pendinginan magma yang mengalami penurunan suhu atau temperatur biasanya menghasilkan batuan beku. Contoh mineral dari proses magmatik yaitu tembaga, intan, dan timah.
Sumber : Emel,2010
Foto 2 Mineral Tembaga
Pengendapan dan Pelapukan
Proses yang terjadi yang diakibatkan oleh perubahan sifat fisik maupun sifat kimia pada batuan yang diakibatkan oleh proses atmosfer dan proses hidrosfer. Contoh mineral dari proses ini yaitu kaolin.
Sumber : Anonim,2013
Foto 3 Mineral Kaolin
Proses Hidrotermal
Sumber : Anonim,2016
Foto 4 Mineral Kuarsa
Proses Pegmatit
Proses pegmatite yaitu proses sisa larutan dari magma mengalami pendinginan atau penurunan temperatur. Contoh mineral dari proses ini yaitu kuarsa dan pyrite.
Proses Karbonatit
Proses karbonatit yaitu suatu proses pembentukan batuan sedimen yang tesusunun oleh mineral karbonat. Contoh mineral dari proses ini yaitu Dolomit.
Skarn
Proses skarn yaitu suatu proses batuan samping yang menghasilkan mineral yang mengakibatkan terjadinya kontak antara batuan asal dengan batuan karbonat.
Sublimasi
Proses sublimasi yaitu suatu proses pembentukan mineral yang diakibatkan oleh proses pemadatan uap atau gas yang keluar dari magma. Contoh mineral dari proses ini yaitu sulfur.
C.
Pendeskripsian
Pendeskripsian mineral sangat penting agar suatu mineral dapat teridentifikasi. Dalam penggolonganya pendeskripsian mineral mempunyai parameter – parameter, diantaranya adalah :
Warna
Kilap (Luster)
Kilap diakibatkan oleh cahaya yang memantul dari permukaan sebuah mineral biasanya berhubungan dengan sifat pemantulan dan pembiasan suatu cahaya. Indeks bias dari mineral menentukan intesitas dari kilap, jika suatu indeks bias semakin besar, semakin besar juga jumlah cahaya yang dipantulkan.
Goresan (Cerat)
Cerat atau biasa disebut dengan warna gores yaitu bagian dari warna di dalam mineral berbentuk serbuk yang diperoleh dengan cara mengikir atau digesekkan di bagian belakang porselen.
Pecahan
Pecahan yaitu kenampakan mineral dalam bentuk keadaan pecah, dapat diketahui dengan cara melihat melalui bidang yang bentuknya tidak rata, tidak halus, tidak licin, maupun tidak teratur.
Belahan
Belahan yaitu suatu sifat fisik mineral yang membelah jika dilihat melalui bidang yang rata, halus, dan licin, juga berpasangan. Pengklasifikisian suatu belahan dibagi menjadi 5 kelas yaitu, tidak sempurna, sempurna, sangat sempurna, nyata, tidak nyata.
Bentuk
Bentuk khas dari sebuah mineral ditentukan oleh bidang yang membangunnya, termasuk dilihat dari bentuk dan ukuran relatif bidang tersebut. Akan tetapi dalam pertumbuhannya jika sebuah mineral mengalami gangguan, maka mineral akan mempunyai bentuk kristal yang tidak sempurna.
Kekerasan
Kekerasan yaitu suatu ketahanan mineral terhadap goresan oleh mineral lainnya. Kekerasan relatif dari suatu mineral ditentukan pemakaian standar oleh skala Mohs yang mempunyai skala 1 – 10, dimana semakin besar skala nya maka semakin keras mineral tersebut untuk dihancurkan.
Kemagnetan
Sumber : Stripraw,2013
Foto 5 Magnetit
D.
Perawakan Kristal dalam Mineral
Mineral – mineral yang terdapat di alam memiliki bentuk – bentuk yang beragam yang di akibatkan adanya perwujudan dari bangun – bangun atom yang menyusun isi dari suatu mineral tersebut. Karena keanekaragaman bentuk dari mineral tersebut di susunlah suatu golongan – golongan kristal yang terdiri dari suatu sistem dan kelas kristalografi.
Perawakan kristal yaitu suatu bentuk khas dari kristal yang ditentukan oleh suatu bidang dan ukuran yang membangun kristal tersebut. Adapun istilah – istilah yang digunakan dalam perawakan kristal sebagai berikut :
a. Istilah untuk kristal yang menyendiri :
Merambut (Capillary), berbentuk seperti rambut.
Membenang (Filliform), berbentuk seperti benang.
Menjarum (Acicular), berbentuk seperti jarum.
Membilah (Bladed), berbentuk seperti pisau.
Memapan (Tabular), berbentuk seperti buku yang pipih.
Melapis (Lamellar), berbentuk berlapis.
Mendaun (Foliated), berbentuk seperti daun yang tipis.
Membulu (Plumose), berbentuk seperti bulu.
Membata (Blocky), berbentuk seperti batu bata.
Meniang (Columnar), berbentuk seperti tiang atau pilar.
b. Istilah untuk kristal yang mengelompok :
Membilah (Bladed), berbentuk seperti sekelompok bilah kayu.
Menyerat (Fibrous), berbentuk seperti sekelompok serat.
Menjaring (Recticulated), berbentuk seperti suatu jaringan.
Memencar (Divergent), berbentuk seperti kipas.
Menjari (Radiated), berbentuk seperti jari-jari.
Membintang (Stelled), berbentuk seperti bintang.
Mendendrit (Dendritic) berbentuk seperti pohon.
Membulat –bulat (Collorm).
c. Istilah untuk kristal yang berbentuk bulat-bulat.
Batryoidal, seperti buah menteng/anggur.
Reniform, seperti buah ginjal.
Mammillary, seprti buah dada.
Globular, seperti bola.
Granular, seperti butiran-butiran.
Pisolitic, seperti butiran kacang.
Oolitic, sperti telur ikan.
E.
Mineral Serie Bowen
Sumber : Anonim,2016
Gambar 1 Reaksi Serie Bowen
KESIMPULAN
Mineral yaitu suatu padatan bersifat homogen yang mempunyai bahan senyawa yang berasal dari bahan anorganik yang mempunyai sifat kimia maupun sifat fisika tertentu dan mempunyai bangun kristalin.
Adapun pengertian dari mineralogi yaitu suatu kajian ilmu dari ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam suatu bentuk kesatuan, antara lain mempelajari tentang sifat fisik maupun sifat kimia, keterdapatannya, keterjadiannya, dan kegunaannya..
Mineral mempunyai keterbentukan yang didasarkan pada gaya eksogen dan gaya endogen dari bumi. Proses keterbentukan gaya endogen yaitu sebagai berikut : magmatik, pengendapan, pelapukan, proses hidrotermal, proses pegmatit, proses karbonit, skarn, dan sublimasi.
Terdapat pula cara pendeskripsian suatu mineral dengan tujuan sebagai pengidentifikasian suatu mineral. Cara pendeskripsian tersebut terdiri dari : warna, kilap, goresan, pecahan, belahan, kekerasan, kemagnetan.
Mineral – mineral yang terbentuk dialam memiliki suatu bentuk yang berbeda beda bergantung pada bidang – bidang ataupun ukurannya, hal ini yang disebut dengan perawakan kristal. Ada bermacam – macam bentuk perawakan suatu kristal yang tergolong kedalam menyendiri, berkelompok, dan membulat – bulat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jusri, 2012. “ Proses Pembentukan Mineral ”. jus-jusri.blospot.co.id. Diakses tanggal 20 Oktober 2016 pukul 13.43 WIB.
2. Rihartadi, 2010. “ Cara Mengidentifikasi Suatu Mineral ”. rihartadi. blogspot.co.id. Diakses tanggal 20 Oktober 2016 pukul 14.01 WIB.
3. Setyobudi, 2010. “ Definisi Mineralogi dan Mineral ”. ptbudie.wordpress.com. Diakses tanggal 20 Oktober 2016 pukul 12.15 WIB.