• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan Stikes Surya Mitra Husada

Kediri

Aristy Rian Avinda Putri

STIKes Surya Mitra Husada Kediri, Jawa Timur

aristi.putri17@gmail.com

Abstrak

Pendahuluan : Dosen Kebidanan menurut mahasiswa belum ideal karena dalam menjelaskan kurang menarik, dalam penyampaian materi sulit dipahami. Sebagian mahasiswa menyatakan bahwa hal ini mempengaruhi motivasi belajar, mahasiswa menjadi malas mendengarkan, bermain HP, asyik mengobrol sendiri dengan teman-temannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Studi di Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri

Metode:Penelitian ini menggunakan metodecross sectional. Populasi Seluruh mahasiswa semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri yang berjumlah 53 mahasiswi. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah Motivasi Belajar Mahasiswa. Variabel independent adalah persepsi mahasiswa tentang karakter dosen Tehnik pengambilan sampletotal Sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.

Sebagian besar responden 67,9% (36 orang) memiliki persepsi yang positif tentang dosen yang mengajar. Sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti perkuliahan di kampus.

Hasil : Hasil uji statistik P = 0.000 < 0.05 kesimpulannya ada Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri

Kesimpulan :Salah satu metode untuk menarik minat mahasiswa untuk belajar adalah dengan menyisipkan humor yang akan sangat berguna untuk mencairkan suasana kelas yang kaku. Mahasiswa juga ikut berperan penting dalam meningkatkan motivasi mahasiswa itu sendiri dalam mengikuti perkuliahan dengan cara mendengarkan setiap dosen menerangkan dan mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh dosen.

Kata Kunci: Persepsi, Karakter Dosen, Motivasi Belajar PENGANTAR

(2)

belajar adalah dengan menampilkan karakter yang menyenangkan saat mengajar sehingga akan berdampak pada motivasi belajar mahasiswa. (Salam,2007)

Berdasarkan berbagai survey yang dilakukan oleh lembaga survey Internasional posisi perguruan tinggi kita belum ada yang masuk 10 besar perguruan tinggi dunia dalam bidang mutu penelitian, pendidikan dan manajemen pelayanan kampus untuk meningkatkan motivasi mahasiswanya dalam belajar pada pendidikan tinggi, bahkan seratus besar pun belum. Berdasarkan hasil survey tersebut mutu pendidikan di Indonesia yang rendah disebabkan oleh Keadaan dosen di Indonesia yang sangat memprihatinkan. Kebanyakan dosen belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Walaupun dosen dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.(The QS Words University Rangkings Quacquarelly Symonds, 2010).

Kepribadian dosen dalam proses belajar mengajar kurang membangun motivasi belajar mahasiswa. Hal ini sering dapat diamati ketika mahasiswa sedang melakukan praktik baik di laboratorium kampus maupun klinik (baik di Puskesmas, Rumah Sakit).

Berdasarkan hasil studi Pendahuluan pada tanggal 29 Mei 2015 diketahui dari 10 mahasiswa, 8 (80%) diantaranya mengatakan bahwa menurut mereka dosen D-III Kebidanan khususnya mata kuliah Askeb IV belum ideal karena dalam menjelaskan kurang menarik dan monoton, dalam penyampaian materi sulit dipahami, tidak disiplin atau tidak datang tepat waktu yang di sebabkan dosen D-III Kebidanan hampir semua menjabat Struktural. Selanjutnya, sebagian mahasiswa menyatakan bahwa hal ini mempengaruhi motivasi belajar, mahasiswa menjadi malas mendengarkan, bermain HP, asyik mengobrol sendiri dengan teman-temannya dan malas untuk belajar dan 2 (20%) diantaranya mengatakan bahwa dosen D-III Kebidanan khusunya Mata Kuliah Askeb IV sudah ideal yaitu dalam menjelaskan sangat menarik .

Solusi dari Pemecahan diatas yaitu seharusnya dosen D-III Kebidanan dalam mengajar menggunakan variasi mengajar yang baik agar mahasiswa tidak bosan, tidak asyik mengobrol sendiri dan Mahasiswa pun harus lebih aktif untuk mencari sumber belajar supaya proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien.

(3)

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan

cross sectional. Cross Sectional adalah rancangan potong lintang yang mengamati suatu peristiwa yang sedang berjalan pada suatu waktu yang ditentukan (sekali waktu) (Riwidikdo, 2013).

Variabel independen Pada penelitian variabel terikatnya adalah Motivasi Belajar Mahasiswa. Variabel dependen Pada penelitian ini persepsi mahasiswa tentang karakter dosen.

Penelitian dilaksanakan di di Prodi D-III Kebidanan Stikes Surya Mitra Husada Kediri pada tanggal 16 September 2015 dengan jumlah responden 53 orang. Dengan menggunakan teknik total sampling. Dilakukan Uji Chi-Square dengan taraf signifikasi atau α = 0,05 dengan menggunakan program computer. Jika nilai sig (ρ) > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh persepsi mahasiswa terhadap dosen dengan motivasi belajar mahasiswa. Jika nilai sig (ρ) ≤ 0,05 maka Ho ditolak artinya ada pengaruh persepsi mahasiswa terhadap dosen dengan motivasi belajar mahasiswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik variabel

Tabel 1 Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen

No Persepsi Mahasiswa Jumlah Presentase

Sebagian besar responden 67,9% (36 orang) memiliki persepsi yang positif tentang dosen yang mengajar.

(4)

Dari hasil uji statistik p-value = 0.000 < 0.05 artinya tolak Ho kesimpulannya ada Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri

Pembahasan

Dari hasil penelitian didapatkan data sebagian besar responden 67,9% (36 orang) memiliki persepsi yang positif tentang dosen yang mengajar, dan 32,1% (17 orang) memiliki persepsi yang negatf tentang dosen. Hal ini menunjukkan banyak mahasiswa yang memiliki persepsi yang baik tentang dosen yang mengajarnya, akan tetapi masih ada mahasiswa yang memiliki persepsi negatif terhadap dosennya.

Persepsi atau tanggapan merupakan proses mental yang terjadi pada diri manusia yang menunjukkan bagaimana kita mellihat, mendengar, merasakan, memberi serta meraba (kerja indera) disekitar kita (widyatun, 2009). Dari hasil penelitian persepsi mahasiwa terhadap dosen banyak yang positif, hal ini berarti mahasiswa lebih banyak suka dengan karakter dan sikap dosen.

Karakter merupakan sikap dan kebiasaan seseorang yang memungkinkan dan mempermudah tindakan moral (samani, 2012). Karakter dosen adalah sikap dan kebiasaan seseorang pendidik yang mengembangkan karakter yang mulia (good Character) dari peserta didik dengan mempraktekan dan mengajarkan nilai-nilai moral yang ada didirinya.

Dari hasil penelitian ada 17 orang yang memiliki persepi negatif terhadap dosen, hal ini disebabkan oleh banyak faktor, misalnya mereka mau kuliah karena ikut-ikutan teman atau karena disuruh oleh orang tua. Dari hasil tabulasi silang didapatkan data alasan mengikuti kuliah karena orang tua yang memiliki persepsi negatif paling banyak yaitu 11 orang (20,8%), dan yang memiliki persepsi negatif dengan alasan kuliah ikut teman ada 5 orang (9,4%).

(5)

Dari uraian tersebut diatas peneliti berpendapat bahwa persepsi mahasiswa terhadap dosen tergolong positif, hal ini karena mereka mengikuti kuliah sebagian besar karena keinginan sendiri yaitu dari 53 responden yang mengikuti kuliah karena keinginan sendiri ada 29 orang yang memiliki respon positif terhadap dosen, dan yang mengikuti kuliah karena orang tua ada 18 orang dan ikut-ikutan teman 5 orang. Sedangkan yang memiliki respon negatif ada 17 orang, hal ini menunjukkan bahwa mengikuti kuliah apabila tidak didasari oleh keinginan sendiri juga bisa berdampak terhadap persepsi negatif mahasiswa terhadap dosennya.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti perkuliahan di kampus. 12 orang memiliki motivasi sedang dan 2 orang memiliki motivasi yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata masih ada mahasiswa yang motivasi sedang dan rendah dalam mengikuti kegiatan kuliah.

Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar maupun tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan atau usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang di kehendaki (Rusmi,2008).

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sadirman,2011).

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa keinginan berhasil, dorongan kebutuhan belajar dan harapan akan cita-cita sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang konduktif dan kegiatan belajarnya yang menarik. Motivasi belajar dapat diartikan sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia untuk belajar. Dari hasil penelitian menunjukkan yang memiliki motivasi tinggi untuk belajar adalah kuliah karena alasan keinginan sendiri yaitu sebanyak 29 orang (54,7%). Sedangkan yang kuliah dengan motivasi rendah sebanyak 2 orang karena ikut-ikutan temannya. Tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapat tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah (Purwanto, 2007).

(6)

keras untuk mendapatkan hasil nilai yang memuaskan. Salah satu usaha dosen untuk lebih meningkatkan motivasi belajar pada siswa adalah dengan memberikan pujian. Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik, oleh karena itu supaya pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

Dari hasil uji statistik p-value = 0.000 < 0.05 artinya tolak Ho kesimpulannya ada Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri. Dari tabulasi silang dapat diketahui bahwa yang memiliki motivasi tinggi yang memiliki persepsi yang positif yaitu sebanyak 35 orang (66%). Dan yang memiliki persepsi negatif dengan motivasi rendah sebanyak 2 orang.

Dari hasil penelitian sebagian kecil responden yaitu 11% (6 orang) mendapatkan informasi tentang dosen dari media elektronik. Dan sebagian besar responden yaitu 79% (42 orang) tidak pernah mendapat informasi tentang dosen. Hal ini karena kurangnya informasi yang diberikan oleh pihak kampus tentang profil dosen/pengajar yang mereka miliki. Mahasiswa yang mendapat info tentang dosen kebanyakan browsing dari internet tentang bagaimana karakter dosen yang baik. Dosen harus secara tulus menghormati mahasiswa dan menunjukkan sikap peduli dan menganggap mahasiswa sebagai partner, menunjukkan dengan jelas bahwa ia ingin membantu mahasiswa belajar, menyediakan waktu dan berusaha untuk mengenal, memahami mahasiswa dan kebutuhannya, bekerja dengan setiap mahasiswa sebagai pribadi, berbicara dengan mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kelas, membantu mahasiswa menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri, di hargai karena nasehat-nasehatnya pada hal-hal selain masalah kuliah, serta dalam kegiatan kelas. (Feldmen, 2010).

Menjadi pengajar yang baik bukian hanya dibuktikan dengan memiliki program kerja (agenda) yang tersusun rapi dan mengikuti agenda tersebut. Sebaliknya, dosen haruslah bersikap fleksbel, fluid (tidak kaku), selalu bersedia untuk mencoba hal-hal baru (eksperiment) dan memiliki kepercayaan diri untuk merespon dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah. menurut Prof. Leblanc, sebagus apapun agenda kerja yang disusun di kelas, paling banyak hanya 10% yang dapat tercapai.

(7)

diantaranya karena mahasiswa memilih kuliah jurusan kebidanan karena keinginan sendiri, sehingga mereka menikmati setiap pelajaran yang diberikan oleh dosen, kemudian karakter dosen yang cara mengajarnya banyak disukai oleh mahasiswa sehingga mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti kegiatan perkuliahan.

KESIMPULAN

Pada Bab ini akan disampaikan mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri,

tanggal 16 September 2015, Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar responden 67,9% (36 orang) memiliki persepsi yang positif tentang dosen yang mengajar, Sebagian besar responden 73,6% (39 orang) memiliki motivasi yang tinggi

untuk mengikuti perkuliahan di kampus dan Hasil uji statistik P= 0.000 < 0.05 yang kesimpulannya ada Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Karakter Dosen Terhadap

Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Prodi D-III Kebidanan STIKes Surya Mitra Husada Kediri.

DAFTAR PUSTAKA

Donny. H. Al Janan, Murdani dan Ibadi Mahud ,2009, Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Variasi Mengajar Dosen Terhadap Hasil BelajarPTM, 9 :51.

Hermawati 2010 Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang Kepribadian Dosen dalam Mengajar dengan Motivasi Belajar,Thesis, Surakarta. UNS

Hildehrend, M Keneth Feldman, 2010Ciri-Ciri Dosen Ideal Dalam Furchan

Mamik, 2010 Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan Prins Media Publishing : Surabaya.

Sardiman.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet.18. Jakarta:Raja Grafindo Persada. 2011

Referensi

Dokumen terkait

proporsi yang berbeda berdasarkan pada ukuran tubuh dari ikan gabus tersebut sehingga setiap bagian ikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan manfaatnya.. Penelitian ini

Identifying the data in the form of words, phrases, clauses in every utterance found in the comic of Star Wars focused on Chapter 1 to 20 by Hong Jacga and

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan di kelas VIII C telah berjalan baik dan dapat dilihat pada tingkat

[r]

Tilaar (2002) Dengan demikian pengaruh kualitas pelayanan dalam hal ini bentuk fisik ( tangible ), empati ( empathy ), daya tanggap ( responsiveness ), keandalan

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah masuk dalam Daftar Pendek untuk paket pekerjaan tersebut di atas2. Muara

[r]

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah masuk dalam Daftar Pendek untuk paket pekerjaan tersebut di atas.. Muara