• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN PRODI PENDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN PRODI PENDI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SUPERVISI PENDIDIKAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Administrasi

Pendidikan

Dosen Pengampu : Drs. Nur Munajat

Di susun oleh :

Nama : Nur Amntillah

NIM : 15410036

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS

ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

(2)

2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat, kesehatan dan karunia-Nya sehingga saya dapat

menyelesaikan tugas pembuatan makalah Filsafat Ilmu ini sehingga makalah

dengan judul

“SUPERVISI PENDIDIKAN”

bisa sampai ditangan anda semua

dan selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.

Penulisan karya tulis ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa

dukungan dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu, perkenankan penulis

menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulisan ini dapat diselesaikan.

2. Bapak Drs. Nur Munajat selaku dosen mata kuliah Administarsi

Pendidikan jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Agama Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

(3)

P

enyusu

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...iii

a. Latar Belakang...iii

b. Rumusan Masalah...iii

c. Tujuan...iv

BAB II PEMBAHASAN...1

a.

Pengertian Supervisi Pendidikan

...1

b.

Tujuan Supervisi Pendidikan

...2

c.

Fungsi Supervisi...5

d.

Prinsip-Prinsip Pendidikan Serta Macam-Macam Supervisi

...7

e.

Metode Dalam Supervisi Pendidikan

...11

f.

Tugas dan tanggung jawab Supervisi Pendidikan...11

BAB III PENUTUP...16

a. Kesimpulan...16

(5)

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk menigkatkan sumber daya manusia. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya mnausia adalah dengan melalui proses pembelajaran.

Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus pengembangan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Tidak semua guru yang yang dididk di lembaga pendididkan terlatih dengan baik dan qulified. Potensi sumber daya guru tersebut perlu terus bertumbuh dan dikembangkan agar dapat melakukan fungsinya secara potensial.

Masyarakat khususnya para orang tua siswa secara utuh menyerahkan pendidikan anaknya kepada guru sebagai tempat untuk mengembangkan potensinya. Hal ini membuktikan betapa penting peran seorang guru. Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja guru tataran institusional dan eksperiensial adalah dengan melalkukan pengawasan/supervisi. Untuk memahami supervisi pendidikan maka yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah memahami supervisi itu sendiri. Hal inilah yang akan dipaparkan oleh pemakalah.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian supervisi pendidikan ?

2. Apa saja tujuan dan fungsi supervisi pendidikan ?

3. Bagaimana prinsip-prinsip supervisi pendidikan serta macam-macam dan jenis supervisi pendidikan?

4. Bagaimana metode dalam supervisi pendidikan ?

(6)

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian supervisi pendidikan 2. Mengetahui tujuan dan fungsi supervisi pendidikan

3. Mengetahui prinsip-prinsip supervisi pendidikan serta macam-macam dan jenis supervisi pendidikan

(7)

Bab II PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi pendidikan

Secara etimologis “supervisi” berasal dari kata “super” dan “vision” yang masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan jadi, secara etimologi supervisi berati penglihatan dari atas pengertian seperti itu arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat kedudukan lebi tinggi dari pada yang dilihat1. Dalam bahasa inggris supervision berarti pengawasan dibidang pendidikan. Orang melakukan pengawasan di sebut dengan supervisi, seorang supervisi mempunyai posisi diatas atau memiliki kedufukan yang lebih dari orang yang di supervisinya2.

Pengertian supervisi pendidikan dari beberapa ahli :

 Neagly (1980: 20) dikutip oleh Made Pirata, mengemukakan bahwa setiap layanan-layanan pada guru yang bertujuan mengahasilkan perbaikan instruksional, belajar dan kurikulum dikatakan supervisi. Supervisi disisni diartikan sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru-guru dalam bidang instruksional, belajar dan kurikulum, dalam usahanya mencapai tujuan sekolah.

 Kimbal Willes (1956: 8) berpendapat bahwa “ supervision is an assitance in the development of a better teching- learning situation”, yaitu suatu bantuan dalam pengebangan peningkatan situasi belajar mengajar yang lebih baik.

 N. A. Ametembun (1981: 5) meneruskan bahwa supervisi pendidikan adalah pembiaan ke arah perbaikan situasi pendidikan. Pendidikan yang dimaksudkan berupa bimbingan atau tuntutan kearah perbaiakan situasi pendidika pada umumnya, dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.

 Sergiovanni (1971: 223) yang dikutip Made Pidarta mengemukakan pernyataan yang berhubungan dengan suprvisi sebagai berikut. (1) supervisi lebih kepada proses dari pada peranan, (2) Supervisi adalah suatu proses yang digunakan oleh personalia sekolah yang bertanggung jawab terhadapa

1 Subari. Supervisi pendidikan (dalam rangka perbaikan situasi mengajar ),

(Jakarta: Bumi Aksara, 1994). Hal. 1

2 Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan

(8)

asapek-aspek tujuan sekolah yang bergantung secara langsung kepada ppersonalia yang lain, untuk menolong mereka menyelesaikan tujuan sekolah itu3.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hakikat supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan provesional yang dimaksudkan adalah segala usaha yang memberikan kesempatan bagi guru-guru untuk berkembang secar profesional, sehinnga mereka dapat lebih maju lagi dalam melaksanakan tugas pokonya, yaitu memperbaiki dan meningkatakan prosese belajar murid-murid4 .

Model Hubungan supervisi, proses mengajar belajar dan hasil belajar .

Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa pengajaran sangat tergantung pada kemampuan mengajar guru, maka kegiatan supervisi menaruh perhatian utama pada peningkatan kemampuan provesional guru, yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu proses belajar mengajar. Dalam analisi terakhir, kualitas supervisi akan direfleksikan pada peningkatan hasil belajar murid.

B. Tujuan Supervisi

Secara umum supervisi pendidikan bertujuan untuk mengontrol dan menilai semua komponen-komponen yang terkait dalam dunia pendidikan. Bafadal mengungkapakan bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah untuk membantu gru

3 Alfabeta. Manajemen Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011). Hal. 312-313

4Ibid. Hal. 313

Perilaku mengajar Perilaku Belajar

Perilaku Supervisi/Pembinaa

n profesinal

(9)

mengembangkan kemampuannya, mencapai tujuan pengajaran yang di canangkan untuk murid-muridnya. Subari (1994) mengungkapkan bahwa tujuan dan tugas pokok supervisor adalah menolong guru agar mampu melihat persoalan yang dihadapi. Lebih kanjut diungkapkan bahwa tujuan supervisi adalah mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Soetopo (2001) bahwa tujuan pengawasan adalah “ (1) agar melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan, prosedur, perintah yang ditetapkan, (2) agar hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, (3) agar sarana yanga ada dapat didayagunakan secara efektif dan evisien dan (4) agar diketahui kelemahan dan kesulitan organisasi kemudian di cari jalan terbaiknya”5.

Tujuan supervisi pendidikan menurut para Ahli yang berkennan dengan kognitif, psikomotorikdan juga berkenaan dengan aspek afektifnya :

a. Bafadel

 Pengawasan kualitas, yaitu supervisor bisa memonitor kegiatan prosese belajar mengajar disekolah. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan kunjungan ke kelas-kelas secara langsung disaat guru sedang mengajar, berbicara secara pribadi dengan guru ataupun dengan teman sejawat ataupun dengan sebagian murid-murid.

 Pengembangan profesional, yaitu supervisor bisamembantu guru membantu kemampuannya memahami pengajaran dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu. Teknik-teknik itu tidak saja bersifat individu tapi juga bersifat kelompok.

 Memotivasi guru, yaitu supervisor bisa mendorong guru menggunakan kemampuannya dalam melaksankan tugas-tugas mengajarnya mendorong guru menggembangkan kemampuannya sendiri serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tuhas dan tanggung jawabnya6. b. N. A. Ametembun (1981: 28) merumuskan tujuan – tujuan supervisi

pendidikan dengan memperhatikan beberapa faktor yang sifatnya khusus, adapun tujuannya :

5 Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan

(10)

 Membina kepala sekolah dan guru agar lebih memahami tujuan pendidkika yang sebenarnya dan peranan sekolah untuk mencapai tujuan itu.

 Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru yang mempersiapakn peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang efektif.

 Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan diagnosa secara kritis terhadap aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan belajar-mengajar, serta membantu dalam hal perbaikan.

 Meningkatkan kesadan kepala sekolah dan guru serta para warga sekolah lainnya terhadap tata kerja yang demokratif ddan kooperatif, serta memperbesar kesediaan untuk tolong menolong.

 Memperbesar ambisi guru- guru untuk meningkatkan mutu layanannya secara maksimal dalam bidang profesinya (keahlian) meningkatkan ‘achievenment motive’.

 Membantu pimpinan sekolah untuk mempopulerkan sekolah kepada masyarakat dalam mengembangkan program-program pendidikan.

 Membantu kepala sekolah dan guru-guru untuk dapat mengevaluasi aktivitasnya dalam konteks tuuan-tujuan aktivitas pengembangan peserta didik.

 Menegmbangkan ‘esprit de corps’, guru-guru yaitu adanya rasa kesatuan dan persatuan (koagulasi) antar guru-guru7.

Dari uraian diatas adapat diambil kesimpulan mengenai tujuan supervisi itu di bagi dalam dua macam, yaitu supervisi manajerial dan supervisi akademik.

Supervisi manajerial bertujuan memberi bantuan/bimbingan kepada kepala sekolah dan staf agar lebih meningkat kinerjanya dalam mengelola sekolah sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas satuan pendidikannya.

 Supervisi akademik bertujuan dalam membantu dan memberi kemudahan kepada para guru untuk belajar bagaimana mereka

(11)

untuk meningkatkan mereka guna mewujudkan tujuan belajar peserta didik8 .

C. Fungsi Supervisi Pendidikan

a. Menurut Sweiringen

 Mengkoordinasi semua usaha sekolah

 Memperlengakapi kepemimpinan sekolah sekolah

 Memperluas pengalaman guru

 Menstimulur usaha-usaha yang kreatif

 Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus

 Menganalisis situasi belajar mengajar

 Memberikan pengetahuna dan keterampilan kepada setiap anggota staf

 Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu pendidikan dalam peningkatan kemampuan mengajar guru9

b. Ametembun (1981) menyatakan seorang supervisor hendaknya melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :

a) Penelitian

Proses penelitian ilmiah adalah sbb :

 Merumuskan pokok masalah

 Pengumpulan data

 Pengolahan data

 Konklusi hasil penelitian b) Penilaian

c) Perbaikan d) Peningkatan10

Fungsi pendidikan yang sangat penting yang harus diketahui oleh para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah adalah sebagi berikut :

1. Dalam bidang Kepemimpinan

a) Menyusun rencana dan policy bersama

8 Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan

pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal. 34-35

9 Ary H. Gunawan. Admistrasi sekolah administrasi pendidikan mikro, (Jakarta:

(12)

b) Mengikut sertakan anggota-anggota kelompok (guru, pegawai dan masyarakat) dalam berbagai kegiatan

c) Memberikan bantuan dan pertolongan kepada anggota kelompok dalam memecahkan berbagai macam persoalan

d) Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok atau memupuk moral yang tinggi kepada anggota kelompok

e) Mengikut sertakan anggota dalam menetapkan persoalan-persoalan

f) Membagi-bagi tugas dan wewenang kepada kelompok sesuai dengan fungsi dan keterampilan masing-masing

2. Dalam hubungan kemanusiaan

a) Memanfaatkan kesalahan dan kekeliruan yang terjadi sebagai pelajaran demi perbaikan selanjutnya, bagi diri sendiri maupun anggota

b) Membantu mengatasi kekurangan maupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok seperti dalam hal kemalasan, merasa rendah diri, acuh tak acuh, pesimistis dan sebagainya

c) Mengarahkan anggota kelompok keapada sikap-sikap yang demokratis

d) Menghilangkan rasa curiga-mencurigai antar anggota kelompok e) Memupuk rasa saling menghormati diantara sesama anggota

kelompok 3. Dalam pembinaan proses

a) Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, nbaik kelemahan maupun kemampuan masing-masing

b) Memelihara sikap percaya mempercayai antar sesama anggota dan pemimpin

c) Memupuk sikap kesediaan saling tolong menolong d) Memperbesar rasa tanggung jawab antar anggota

e) Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan masalah dan perselisihan pendapat antar anggota kelompok

f) Menguaisai teknik-teknik memimpin rapat dan pertemuan-pertemuan lainnya

(13)

a) Memilih personel yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang sesuai dengan pekerjaan yang dibutuhkan.

b) Menempatkan personil pada tempat dan tugas yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing.

c) Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan menigkatkan daya kerja serta hasil maksimal.

5. Dalam bidang evaliuasi

a) Menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secar khusus dan terperinci.

b) Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai kriteria penilaian.

c) Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, benar dan dapat diakui sesuai dengan norma-norma yang ada.

d) Menyimpulkan dan menafsikan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan untuk mendapat perbaikan11.

D. prinsip-prinsip supervisi pendidikan serta macam-macam dan jenis supervisi pendidikan

1. Prinsip-prinsip supervisi pendidikan

Supervisi pendidikan dilaksanakan dengan prinsip-prinsip tertent. Prinsi-prinsip supervisi pendidikan secara umum ini menurut Soetopo (2001) ada tujuh prinsip supervisi sebgai berikut :

a) Prinsip organisasional, artinya pengwasan yang dilakukan dalam kerangka organisasi yang melingkupinya.

b) Prinsip perbaikan, artinya pengawasan berusaha mengetahui kelemahan dan kekurangan, kemudian dicari jalan pemecahan agar manajemen dapat berjalan sesuai dengan standar dan organisasi dapat mencapai tujuan.

c) Prinsip komunikasm artinya pengawasan dilakukan untuk menjalin kerja sama antara atasan dan bawahan.

(14)

e) Prinsip pengendalian, artinya pengawasan dilakukan agar semua proses manajemen berada pada temoat yang telah ditetapkan sebelumnya.

f) Prinsip objektif, artinya pengawasan dilakukan berdasarkan data yang nyata di lapangan tampa menggunakan penilaian dan tafsiran subjektif pengawas.

g) Prinsip kontinuitas, artinya pengawasan dilakukan secraa terus-menerus, baik selama berlangsungnya pelaksanaan maupun setelak pelaksanaan pekerjaan.

Lebih khusus Bafadal (2008) menyebutkan prinsip-prinsip supervisi pengajaran sebagai berikut :

a) Mampu mneciptakan hubungan yang harmonis. b) Harus dilakukan secara berkesinambungan c) Harus demokratis.

d) Komporatif. e) Konstruktif. f) Objektif

2. Macam-macam Supervisi pendidikan

Berdasarkan sudut pandang organisasi, dibagi menjadi :

a) Pengawasan intern, yaitu pengawasan yang dilakukan terhadap unit-unit kerja yang ada dalam organisasi yang bersangkutan. Contoh, kendepdiknas kotamadya/kabupaten dsb.

b) Pengawasan ekstern, yaitu pengwasan yang dilakukan oleh jajaran organisasi. Contoh, BPK memeriksa pelaksanaan anggaran di Kanwil, Depdiknas.

Berdasarkan pada sudut pandang waktu dibagi menjadi :

a) Pengawasan kontinu, yaitu pengawasan yang dilakukan terus menerus selama berlangsungnya kegiatan. Hal ini dilakuakan oleh pengawasa sebagai kegiatan ruti sehari-hari

b) Pengawasan berkal, yaitu pengawasan yang dilakukan setiap jangka waktu tertentu, misalnya bulanan, dwibulan, triwulan dsb. c) Pengawasan temporer, yaitu pengawasan yang dilakukan

(15)

Berdasarkan sudut pandang substansi pengawasan dibagi menjadi beberapa point :

a) Pengawasan bidang personel

b) Pengawasan bidang sarana dan prasarana c) Pengawasan bidang akademik

d) Pengawasan bidang akademik, termasuk kurikulum e) Pengawasan bidang opersional

f) Pengawasan bidang kesiswaan g) Pengawasan bidang keuangan

h) Pengawasan bidang hubungan dan masyarakat 3. Tipe atau gaya supervisi pendidikan

Dalam manunaikan fungsi supervisi, seorang supervisor pendidikan dapat memperlihatkan berbagai gaya, bentuk atau cara supervisi. Ametembun (1981) menyebutkan bahwa gaya atau cara supervisi dibrdakan menjadi empat macam gaya dasar pendidikan atau pengajaran yaitu: (1) supervisi yang otokratis, (2) supervisi yang demokratis, (3) supervisi yang Laissez-Faire, (4) supervisi yang manipulasi diplomatik. Gaya-gaya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Supervisi yang otokratis

Seorang supervisor yang otokratis, menggangap bahwa fungsinya adalah menentukan sendiri segala sesuatu yang harus dilaksanakan oleh orang-orang yang harus disupervisinya. Iapun dengan seksama mengawasi bagaimana keinginannya itu dapat dilaksanakan oleh orang-orang yang disupervisi dengan sebaik-baiknya.

2. Supervisi yang demokratis

Seorang supervisor yang demokratis, yakni fungsinya adalah membina orang-orang yang disupervisi, menentukan bersama apa yang akan dikerjakan, memikirkan bersama prosedurbdan cara-cara pelaksanaanya, dan bekerja sama mewujudkan rencana-rencana yang telah ditetepkan bersama, serta menilai bersama hasil-hasil yang dicapai.

Tabel perbedaan supervasi otokratis dan demokratsi 12:

No

(16)

dapat melihat dan 2. Tidak tahu atau tidak

mau memanfaatkan pengalaman orang lain

Dapat dan berusaha memanfaatkan

pengalaman orang lain 3. Tidak dapat atau tidak

bersedia melepaskan

4. Biasanya sangat tertarik pada

pekerjaan-ide-ide baru Dapat melekas mengakui dan menghargai ide orang lain

7. Tidak mau mengakui bahwa ia memiliki sifat-orang lain untuk maju sebagai pemimpin

3. Supervisi yang Laisse-Faire

Supervisi yang Laisse-Faire menginterpretasikan supervisi yang demokratis dengan memberikan kebebasan, keleluasaan kepada orang-orang yang disupervisi untuk melakukan apa yang dianggap mereka baik. Dan mempercayakan saja segala sesuatu kepada orang-orang yang disupervisi untuk melakukannya. Segala sesuatu diserahkan dan terserah kepada orang-orang yang disupervisi untuk melakukannya.

4. Supervisi yang manipulasi diplomatik

(17)

apa yang dikehendaki supervisor dengan cara-cara manipulasi (muslihat yang halus)13.

E. Metode dalam supervisi pendidikan

Untuk mencapai tujuan supervisi pendidikan seorang supervor dapat menggunakan metode yang tepat dan cocok, antara lain :

1. Metode Langsung (direct method)

Bila supervisor mneghadapi ornag-oranag yang supervisi tampa perantara, maka diakatakan ia menggunakan metode langsung, baik individual dan kelompok. Misalnya rapak kerja sekolah, pertemuan guru antar bidang studi.

2. Metode tak Langsung

Bila dalam mencapai sasaran supervisi, supervisor mengadakan kontak tidak langsung atau menggunakan alat/benda atau media dalam pelaksanaan supervisi, maka ia mneggunakan metode tidak langsung. Misalnya, menggunakan papan pengumuman, angket, sisran radio14.

3. Metode Kolaboratif

Metode ini merupakan metode yang memadukan antara metode langsung dan metode tak langsung. Pada metode ini, supervisor dan kepala sekolah, guru dan staf sekolah bersama-sama dan sepakat untuk menetapkan struktur, proses, dan ktiteria dalam melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang di hadapi15.

F. Tugas dan tanggung jawab Supervisi Pendidikan

1. Tugas Supervisi Pendidikan

Menurut Keputusan Menteri P & K RI No. 0134/1977, tugas supervisi (pengawas) dalam pendidikan diperinci :

a) Mengendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi metode, isi, penyajian, penggunaan alat perlengkapan dan penilaian agar berlangsung sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13 Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan

pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal. 51-52

14 Ary H. Gunawan. Admistrasi sekolah administrasi pendidikan mikro, (Jakarta:

Rineka Cipta, 1996). Hal. 203

(18)

b) Pengendalian tenaga teknis sekolah agar terpenuhi persyaratan formal yang berlaku dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan dan pertauran perundang-undangan yang berlaku.

c) Mengendalikan pengadaan, pengunaan, pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlakuserta menjaga agar kualitas sarana prasarana sekolah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

d) Mengendalikan tata usaha sekolah meliputi urusan kepegawaian, urusan keuangan urusan perkantoran agar berjalan dengan ketentuan dan oeraturan perundang-undangan yang berlaku.

e) Mengendalikann hubungan kerja sama antar masyarakat, antar lain pemerintah daerah, dunia usaha dsb.

f) Menilai pelaksannan kerja teknis sekolah. g) Menilai pemanfaat saran sekolah.

h) Meniali efesiensi dan efektifitas tata usaha sekolah.

i) Menilai hubungan kerja sama dengan masyarakat , antara lain, pemerintah daearah, dunia usaha, dan lain-lain.

Tugas supervisi pendidikan terkait dengan bantuan dan bimbingan terhadap guru di sekolah , dapat diperinci sebagai berikut.

1. Membantu guru mengerti dan memahami para peserta didik.

2. Membantu mengembangkan dan memperbaiki baik secara individu maupun secara individual secara bersama-sama.

3. Membantu seluruh staf sekolah agar lebih efektif dalam melaksanakan proses pembelajaran.

4. Membantu guru meningkatkan cara mengajar yang efektif. 5. Membantu secara individual.

6. Memebantu grur agar dapat menilai para peserta didik dengan baik. 7. Menstrimulur guru agar dapat menilai kdiri dan pekerjaannya. 8. Membantu guru merasa bergairah dalam pekerjaannya dengan penuh

rasa aman.

9. Membanu guru agar dapat memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat tentang kemajuan bangsanya.

10. Membantu guru dalam melaksanakan kurikulum di sekolah16.

16 Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan

(19)

Sesuai dengan SK. Menpan No. 118/1996 Bab II pasal 3 ayat (1), tugas pengawasan pendidikan disekolah umum dan penyelenggaraan pendidikan di madrasah baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya. Bidang pengawasan pendidikan di lingkungan pendidikan nasional meliputi :

1. Taman Kanak-kanak (TK) 2. Sekolah Dasar (SD)

3. Sekolah Lanjutan Tingkatan Pertama (SLTP) 4. Sekolah Menengah Umum (SMU)

5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 6. Sekolah Luar Biasa (SLB)

Sementara pada Madrasah di lingkungan departemen agama meliputi,

1. Raudhatul Ahfal (RA)/ Busnatul Athfal (BA) 2. Madrasah Ibtidaiyah (MI)

3. Madrasah Tsnawiyah (MTs) 4. Madrasah Aliyah (MA)

5. Madrasah Diniyah (MD) baik Negeri maupun Swasta17 2. Tanggung jawab Supervisor pendidikan

Mengacu pada SK. Menpan Nomor 118 Tahun 2006 tentag jabatan Funsional pengawasan dan angka kreditnya, dan keputusan bersama Memdikbud Nomor 0342/0/1996 dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 36 tahun 1996 tentang pelaksanaan jabatan fungsional pengawasan sekolah dan angka kreditnya, serta PP no 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dapat ditemukan tentang tugas dan tanggungjawab pengawasan satuan pendidikan sebagai berikut.

a. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan penugasannya pada TK, SD, SLB, SLTP dan SLTA. b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar/bimbingan dan hasil

prestasi belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. c. Tanggug jawab yang pertama merujuk pada supervisi atau

pengawasan manajerial, sedangkan tamggung jawab yang kedua merujuk pada supervisi atau pengawasan akademik.

(20)

Sejalan dan tanggung jawab supervisi (pengawas) pada satuan pendidikan sebagaimana dikemukakan di atas, kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai berikut :

a. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah.

b. Melakukan monitoring pelaksanaan program sekolah dan pengembangan.

c. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah18 .

Matrik Tanggung jawab Supervisor Pendidikan19

Tanggung

18 Jasmani Asf. Dkk, Supervisi pendidikan (Terobosan baru dalam peningkatan

pengawasan sekolah dan guru), (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013). Hal. 110-111

(21)

- Guru dalam - Standar mutu hasil

belajar siswa

(22)

Bab III KESIMPULAN

(23)

Daftar Pustaka

Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi sekolah administrasi pendidikan mikro. jakarta : Rineka Cipta

Asf, Jasmani, dkk. 2013. Supervisi Pendidikan (terobosan baru dalam peningkatan kinerja pengawas sekolah dan guru ). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Subari. 1994. Supervisi pendidikan dalam rangka perbaiakn situasi mengajar. Jakarta: bumi aksara

Referensi

Dokumen terkait

Sementara pada dasarnya penelitian ini yang merupakan penelitian yang punya karakteristik tersendiri yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena penelitian ini

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan pengguna adalah kegiatan pemberian bantuan kepada pengguna untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan agar para pengguna

Berdasarkan hasil pengamatan hasil KBM pada siklus I, diketahui bahwa : (1) motivasi siswa mengikuti pembelajaran ; (2) keberanian siswa dalam mengungkapkan

Dari hasil penelusuran literatur yang dilakukan diketahui bahwa telah banyak dilaporkan tentang komposisi kimia minyak atsiri dari kedua jenis tumbuhan ini (Silva et al., 2003;

bahwa berdasarkan Surat Kawat Menteri Dalam Negeri Nomor : 061/6859/SJ, tanggal 4 Nopember 1982, Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 061/11034/SJ, tanggal 19 Nopember 1983 perihal

Elemen kualitas dan kuantitas memiliki sesesuaian dalam mempengaruhi konsumen yakni berdasarkan hasil penelitian mendapatkan nilai kualitas produk sebesar 65%, dan

Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah meliputi: mengkritik diri sendiri atau orang lain, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain,

Secara umum kondisi kelembaban udara pada bulan Januari 2021 di wilayah Sampit cukup tinggi, telihat dari rata-rata nilai kelembaban udara harian yang terdapat