PENGARUH KERJA TIM, KOHESIVITAS, KOMITMEN GURU TERHADAP
EFEKTIVITAS KINERJA GURU DI SMP NEGERI PEMATANGSIANTAR
KECAMATAN SIANTAR BARAT
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
EMMA JM SIRAIT
8106131003
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
PENGARUH KERJA TIM, KOHESIVITAS, KOMITMEN GURU TERHADAP
EFEKTIVITAS KINERJA GURU DI SMP NEGERI PEMATANGSIANTAR
KECAMATAN SIANTAR BARAT
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
EMMA JM SIRAIT
8106131003
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
i
ABSTRAK
Emma JM Sirait. Pengaruh Kerja Tim, Kohesivitas, Komitmen Guru terhadap Efektivitas
Kinerja Guru Di SMP Negeri Pematangsiantar Kec. Siantar Barat. Tesis. Medan: Prodi
Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh kerja tim terhadap efektivitas
kinerja guru, (2) pengaruh kohesivitas terhadap efektivitas kinerja guru, (3) pengaruh komitmen
guru terhadap efektivitas kinerja guru (4) pengaruh kerja tim terhadap komitmen guru (5)
Pengaruh kohesivitas terhadap komitmen guru .
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini menempatkan
variabel penelitian yaitu variabel endogenus dan eksogenus. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat yang berjumlah 153
guru. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan tabel
Kreijie
sehingga didapatkan
sampel sebanyak 106 guru. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah
angket.
Sebelum instrument (angket) penelitian digunakan untuk mengumpulkan data penelitian,
terlebih dahulu dilakukan uji coba yang dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk
menghitung uji validitas angket digunakan rumus
product moment
dan untuk uji reliabilitas
angket digunakan rumus
alpha
. Angket yang valid untuk variabel kerja tim adalah 27 item dan
invalid 3 item, angket yang valid untuk variabel kohesivitas adalah 28 item dan invalid 2 item,
dan angket yang valid untuk variabel komitmen guru adalah 27 item dan invalid 3 item serta
variabel efektivitas kinerja guru adalah 29 item dan invalid adalah 1 item. Koefisien reliabilitas
untuk instrumen komitmen guru kerja tim = 0,845, kohesivitas = 0,855, dan komitmen guru =
0,847 serta efektivitas kinerja guru = 0,909 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Uji
persyaratan analisis adalah uji normalitas, homogenitas, linieritas, dan keberartian regresi,
kemudian dilakukan analisa data dengan teknik
path anlisys
.
Hasil dari penelitian ini ditemukan: (1) terdapat pengaruh langsung kerja tim terhadap
efektivitas kinerja guru sebesar 26,7% dan sisanya sebesar 73,3% diluar kerja tim. (2) terdapat
pengaruh langsung kohesivitas terhadap efektivitas kinerja guru sebesar 25,3% dan sisanya
sebesar 74,7% diluar kerja tim. (3) terdapat pengaruh langsung komitmen guru terhadap
efektivitas kinerja guru sebesar 34% dan sisanya sebesar 66% diluar kerja tim. (4) terdapat
pengaruh langsung kerja tim terhadap komitmen guru sebesar 23% dan sisanya sebesar 67%
diluar kerja tim. (5) terdapat pengaruh langsung kohesivitas terhadap komitmen guru sebesar
48,3% dan sisanya sebesar 51,7% diluar kohesivitas.
ii
ABSTRACT
Emma JM Sirait. Influence Teamwork, Cohesiveness, Commitment to Teacher’s Effectiveness
in Secondary Schools Teacher Performance Pematangsiantar district. Siantar West. Thesis.
Medan: Prodi Educational Administration Graduate Program. Medan State University, 2013.
This study aimed to determine: (1) The effect on the effectiveness of team work
performance of teachers, (2) the influence of cohesion on the effectiveness of teacher
performance, (3) the influence of teachers' commitment to the effectiveness of teacher
performance (4) the effect of teamwork on teacher commitment (5) Effect of cohesiveness of the
commitment of teachers.
This study used quantitative research methods. This study puts the research variables
are endogenous and exogenous variables. The population in this study were all teachers at the
Junior High School West Siantar Pematangsiantar District totaled 153 teachers. The research
sample was determined by using the table Kreijie to obtain a sample of 106 teachers. The
research instrument used for data collection was a questionnaire.
Before the instrument (questionnaire) research is used to gather research data, first
performed experiments performed with validity and reliability testing. To test the validity of the
questionnaire used to calculate the product moment formulas and questionnaires are used to test
the reliability alpha formula. Questionnaire are valid for variable teamwork are 27 items and 3
items invalid, valid questionnaires for cohesiveness variables is 28 items and 2 items invalid and
valid questionnaire for teachers' commitment variable is 27 and an invalid item 3 item and the
variable effectiveness of teacher performance is 29 items and one item is invalid. Reliability
coefficient for the instrument teacher commitment = 0.845 teamwork, cohesiveness = 0.855, and
the commitment of teachers = 0.847 and = 0.909 effectiveness of teacher performance is
included in the very high category. Test requirements analysis is a test of normality,
homogeneity, linearity, and the significance of regression, then performed the data analysis
techniques anlisys path.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih untuk berkat
dan pengasihanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Master Pendidikan pada Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Adapun tesis ini berjudul “Pengaruh Kerja
tim, Kohesivitas, Komitmen Guru terhadap Efektivitas Kinerja Guru di SMP Negeri
Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat”
Dalam proses penulisan tesis ini, penulis menghadapi banyak kendala yang
disebabkan keterbatasan kemampuan dari penulis dan hal lain. Tetapi berkat
semangat, doa, dorongan, dan bantuan dari banyak pihak, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati saya sangat berterimakasih kepada yang terhormat:
1.
Prof. Dr. Belferik Manullang selaku pembimbing I dan Prof. Dr. Sri
Milfayetty. M.S.Kons.S.Psi selaku pembimbing II yang dengan tulus telah
meluangkan waktu membimbing dan motivasi dalam proses penulisan
tesis ini.
2.
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. selaku narasumber sekaligus Ketua
Prodi Administrasi Pendidikan , Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd. selaku
narasumber, Dr. Zulkifli Matondang,M.Si selaku narasumber sekaligus
validator, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. selaku sekretaris Prodi Administrasi
Pendidikan.
3.
Direktur, Asisten direktur, Bapak/Ibu dosen, serta segenap pegawai Prodi
Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
yang telah membimbing dan memberi pelayanan kepada mahasiswa.
4.
Kepala sekolah SMPN 2 Pematangsiantar; Kepala sekolah SMPN 4
iv
telah bersedia membantu penulis dari pelaksanaan uji coba instrument
sampai pada pengumpulan data penelitian.
5.
Orangtua terkasih, ayahanda Alm. M.Sirait dan Ibunda J.Simanungkalit
S.Pd untuk doa, motivasi, dukungan dan semangat serta kasih yang tak
terhingga yang diberikan selama ini.
6.
Adikku tercinta Raymond Pahala Hasudungan Sirait
7.
Tanteku Rita Simanungkalit
8.
Mahasiswa angkatan XVIII Prodi Administrasi Pendidikan khususnya
kepada Ka Rami, Buk Reni dan Hertaty yang menjadi mentor penulis
dalam pembuatan tesis ini.
Semoga semua pihak yang telah membantu penulis dan belum dapat
disebutkan satu persatu, yang telah memberi kontribusi dalam penyelesaian
pendidikan dan penulisan tesis ini selalu ditambahkan berkat oleh Tuhan Yang Maha
Esa dalam segala hal. Akhir kata, semoga tesis ini memberi kontribusi yang
bermanfaat bagi pendidikan sekarang dan yang akan datang.
Medan, Febuari 2013
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ………... i
ABSTRACT ………... ii
KATA PENGANTAR……….... iv
DAFTAR ISI ………... vi
DAFTAR GAMBAR ………. viii
DAFTAR TABEL………... ix
DAFTAR LAMPIRAN ……….. x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
A. Kajian Teoretis ... 9
1. Efektivitas Kinerja Guru ... 9
2. Kerja Tim ... 12
3. Kohesivitas... 19
4. Komitmen Guru ... 24
B. Kerangka Berpikir ... 28
1. Pengaruh Kerja Tim terhadap Efektivitas Kinerja Guru ... 28
2 Pengaruh Kohesivitas terhadap Efektivitas Kinerja Guru ... 29
3. Pengaruh Komitmen Guru terhadap Efektivitas Kinerja Guru ... 29
4. Pengaruh Kerja Tim terhadap Komitmen Guru ... 30
5. Pengaruh Kohesivitas terhadap Komitmen Guru ... 30
C. Hipotesis Penelitian ... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
B. Metode Penelitian ... 33
C. Populasi dan Sampel ... 33
1. Populasi ... 33
2. Sampel ... 34
D. Defenisi Operasional dan Kisi-Kisi Instrument ... 35
1. Kerja Tim ... 35
2. Kohesivitas ... 36
3. Komitmen Guru ... 36
4. Efektivitas Kinerja Guru ... 37
E. Teknik Pengumpulan Data ... 37
vi
1. Uji Validitas ... 39
2. Uji Reliabilitas ... 41
G. Teknik Analisis Data ... 42
1. Tingkat kecenderungan variabel ... 44
2. Uji Homogenitas ... 45
3. Uji Liniearitas dan Keberartian Regresi Sederhana……… 45
4. Perhitungan Analisis Jalur (Path Analysis) ... 47
5. Pengujian Jalur ... 47
6. Hipotesa Statistik ……… 48
7. Uji Model Jalur...……… 49
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 51
A. Deskripsi Data Penelitian ... 51
B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 57
C. Uji Persyaratan Analisis ... 59
D. Pengujian Hipotesis ... 67
E. Hasil Penelitian ... 68
F. Pembahasan ... 69
G. Keterbatasan Penelitian ... 75
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 77
A. Kesimpulan ... 77
B. Implikasi ... 79
C. Saran Penelitian ... 80
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Populasi Guru SMP Negeri di Kecamatan Siantar Barat ………... 34
3.2 Sampel Guru SMP di Kotamadya Pematangsiantar ……… 35
3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ……… 38
3.4 Kriteria Penelitian ……… 42
3.5 Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ……… 45
4.1 Ringkasan Karakteristik Data dari Setiap Variabel Penelitian ………. 51
4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas Kinerja Guru (X4) ……….. 52
4.3 Distribusi Frekuensi Kerja Tim (X1) ……… 53
4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Kohesivitas (X2) ………... 55
4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Komitmen Guru (X3) ……….... 56
4.6 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Efektivitas Kinerja Guru (X4)……….. 57
4.7 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Kerja Tim (X1) ……….. 58
4.8 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Kohesivitas (X2) ……… 58
4.9 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor Komitmen Guru (X3) ……… 59
4.10 Rangkuman ANAVA untuk Persamaan Regresi (X4) Atas (X1) ………. 60
4.11 Rangkuman ANAVA untuk Persamaan Regresi (X4) Atas (X2) ………. 61
4.12 Rangkuman ANAVA untuk Persamaan Regresi (X4) Atas (X3) ………. 61
4.13 Rangkuman ANAVA untuk Persamaan Regresi (X3) Atas (X1) ……… 62
4.14 Rangkuman ANAVA untuk Persamaan Regresi (X3) Atas (X2) ……… 63
4.15 Ringkasaan Analisis Perhitungan Uji Normalitas setiap Variabel Penelitian ……… 64
4.16 Hasil Uji Homogenitas Antar Variabel Penelitian ……… 65
4.17 Perhitungan Koefisien Korelasi (r) antar Variabel Penelitian ……….. 66
[image:12.612.90.544.60.668.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.1. Hubungan Antarvariabel Exogenus
Dengan Variabel Endogenus………. 31
4.1 Histogram Skor Efektivitas Kinerja Guru (X4) ……… 53
4.2 Histogram Skor Variabel Kerja Tim (X1) ……….... 54
4.3 Histogram Skor Variabel Kohesivitas (X2) …….………. 55
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan didirikan lembaga pendidikan adalah untuk menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun 2003).
Peningkatan sumber daya manusia (SDM) tidak terlepas dari aparatur
pendidik yang bekerja sesuai tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia
yang terlibat dalam proses pendidikan. Keberhasilan pembangunan sektor
pendidikan tidak terlepas dari peranan guru. Dari berbagai unsur yang terlibat
dalam pelaksanaan sekolah unsur yang paling utama adalah unsur manusia yaitu
kepala sekolah, guru, pegawai, dan siswa terutama dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Guru memegang peranan penting dalam menyiapkan peserta didik
Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus dilakukan dengan baik
secara konvensial maupun inovatif. Namun mutu pendidikan belum menunjukkan
hasil sebagaimana yang diharapkan. Kenyataan ini terlihat dari kinerja guru yang
belum efektif. Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab secara langsung
berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan peserta didik. Oleh
karena itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang diperlukan
sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar dan kemampuan tersebut tercermin
pada kompetensi guru. Berkualitas tidaknya proses pendidikan sangat
tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru. Guru merupakan
perencana, pelaksana sekaligus sebagai evaluator pembelajaran di kelas, maka
peserta didik merupakan subjek yang terlibat langsung dalam proses untuk
mencapai tujuan pendidikan. Guru sebagai faktor yang sangat dominan dan paling
penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering
dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Namun kenyataan
di lapangan menunjukkan bahwa keefektifan kinerja guru masih kurang baik. Hal
ini sesuai dengan data Balitbang (2003) menunjukkan bahwa dari 146.052 SD di
Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia
dalam kategori The Primary Years Program(PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia
ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam
kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya
tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma
Program (DP). Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain
adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran.
Efektivitas Kinerja guru juga belum terlihat di SMP Negeri 2 dan SMP
Negeri 4 Pematangsiantar. Kepribadian guru juga belum mengalami peningkatan
guru yang professional. Tanggung jawab kinerja guru yang masih rendah ditandai
dengan masih ada guru yang belum mampu menyusun Rencana Program
Pembelajaran (RPP) sehingga menyalin dari guru yang lain dan ada juga yang
memfotocopy dari internet, beberapa guru belum mampu mengoperasikan media
pembelajaran dengan menggunakan komputer, sehingga hal-hal yang berhubungan
dengan pembaharuan pembelajaran yang beredar di internet belum dapat
dimanfaatkan untuk mendorong serta mendukung perkembangan pendidikan.
Selain itu masih ada guru yang mengajar tanpa membawa program pembelajaran
ke dalam kelas. Dalam melaksanakan program pembelajaran masih ditemukan
guru mengajar hanya mencatat dan memberi tugas kepada murid dan tidak sesuai
dengan program pembelajaran yang telah disusun dengan semestinya. Guru yang
sampai ke sekolah ketika bel sudah berbunyi, dan tidak langsung masuk ke kelas
setelah bel masuk berbunyi. Dari hasil wawancara ditemukan juga bahwa
keinginan guru dalam mengembangkan diri (melanjutkan pendidikan) masih
rendah atau sekitar 65%, yang disebabkan beberapa hal, diantaranya enggan
karena usia yang tidak lagi muda, guru sibuk dengan pekerjaan sampingan untuk
menopang kehidupan ekonominya, ketiadaan waktu, atau karena penghasilan dari
pekerjaan sampingannya cukup menjanjikan.
Oleh karena itu guru dituntut memiliki efektivitas kinerja yang mampu
memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama
masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina
anak didik. Jika kinerja guru tidak tercapai maka akan menyebabkan rendahnya
mutu pendidikan. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi
oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi
pendidikan yang baik menjadi tolak ukur bagi keberhasilan efektivitas kinerja
yang ditunjukkan guru.
Kerja tim guru dalam sekolah dapat menjadi kekuatan untuk meningkatkan
kinerja guru bila kerja tim itu dapat dikelola dengan baik. Kekuatan kerja tim
dapat digunakan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan kebutuhannya, tempat
mengembangkan potensi dan aktualisasi. Kerja tim juga dapat dijadikan sebagai
ruang belajar, ruang kerja dan tempat bermain atau bercanda dan sebagainya.
Tetapi bila kerja tim tidak dikelola dengan baik oleh anggotanya, tentu saja bisa
menjadi kelemahan bahkan menjadi sumber malapetaka. Ketidakserasian antara
guru dalam tim kerjanya membuat komunikasi tim tidak berjalan dengan baik.
Ketidakserasian komunikasi dalam kerja tim dapat diakibatkan oleh perbedaan
usia, perbedaan pendapat, ide dan perbedaan kepentingan. Guru yang telah lama
mengabdi tidak mau memberi petunjuk, bimbingan, pengarahan, nasehat ataupun
pelajaran dan pengetahuan kepada guru baru.
Kohesivitas guru merupakan kekuatan interaksi dari anggota suatu
kelompok guru. Kohesivitas ditunjukkan dalam bentuk keramahtamahan antar
anggota kelompok guru, mereka biasanya senang untuk bersama-sama.
Masing-masing anggota merasa bebas untuk mengemukakan pendapat dan sarannya.
Anggota kelompok biasanya juga antusias terhadap apa yang ia kerjakan dan mau
mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan kelompoknya. Merasa rela
menerima tanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi
kewajibannya. Semua itu menunjukan adanya kesatuan, kereratan, dan saling
menarik dari anggota kelompok.
Selain itu komitmen sangat berpengaruh terhadap efektivitas kinerja guru.
Komitmen terhadap profesi menyangkut kemampuan profesional guru dalam
metode yang harus digunakan dalam penyajian materi pembelajaran sehingga
tercipta keefektifan kinerja guru. Penyelenggaraan pendidikan di suatu sekolah
dapat mencapai hasil yang optimal ditentukan dengan guru dalam mengajar. Hal
ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Bungai (2005) yang berpendapat
bahwa guru memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu akademik
lulusan. Guru harus memiliki komitmen yang tinggi dalam membekali input disaat
proses belajar mengajar agar menghasilkan lulusan yang berintelektual dan yang
mampu mengembangkan diri.
Oleh karena itu peneliti merasa perlu dan tertarik untuk meneliti “Pengaruh
Kerja Tim, Kohesivitas, Komitmen Guru terhadap Efektivitas Kinerja Guru di
SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat”.
B. Identifikasi Masalah
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas kinerja guru
seperti:
a. Para guru belum memberikan perubahan yang lebih baik dalam memberikan
pembelajaran pada siswanya.
b. Pemberian teori belajar oleh para guru kurang baik.
c. Kerja tim guru yang kurang baik.
d. Kohesivitas guru yang kurang baik.
e. Komitmen guru yang kurang baik.
f. Efektivitas kinerja guru yang kurang baik.
Untuk meneliti keefektifan guru dibatasi hanya variabel yang berpengaruh
seperti kerja tim, kohesivitas, dan komitmen guru. Semuanya itu sangat perlu
diperhatikan untuk meningkatkan efektivitas kinerja guru.
Untuk memudahkan dalam melakukan perumusan masalah maka lingkup
penelitian dibatasi pada masalah kerja tim, kohesivitas, dan komitmen guru
terhadap efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan
Siantar Barat.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh langsung kerja tim terhadap efektivitas kinerja guru
di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat?
2. Apakah terdapat pengaruh langsung kohesivitas terhadap efektivitas kinerja
guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat?
3. Apakah terdapat pengaruh langsung komitmen guru terhadap efektivitas
kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat?
4. Apakah terdapat pengaruh langsung kerja tim terhadap komitmen guru di SMP
Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat?
5. Apakah terdapat pengaruh langsung kohesivitas terhadap komitmen guru di
SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat?
E. Tujuan Penelitian
1. Pengaruh positif kerja tim terhadap efektivitas kinerja guru di SMP Negeri
Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.
2. Pengaruh positif kohesivitas terhadap efektivitas kinerja guru di SMP Negeri
Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.
3. Pengaruh positif komitmen guru terhadap efektivitas kinerja guru di SMP
Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.
4. Pengaruh positif kerja tim terhadap komitmen guru di SMP Negeri
Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.
5. Pengaruh positif kohesivitas terhadap komitmen guru di SMP Negeri
Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
a) Secara teoreitis
a. Pengembangan ilmu pengetahuan tentang peningkatan efektivitas kinerja
guru melalui kerja tim guru, kohesivitas, dan komitmen guru.
b. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam
rangka pengembangan penelitian.
b) Secara Praktis
a. Bahan penilaian bagi Kepala Sekolah SMP Negeri Pematangsiantar
mengenai efektivitas kinerja guru SMP Negeri Kota Pematangsiantar,
untuk ditingkatkan lebih baik pada masa yang akan datang.
b. Masukan bagi kepala sekolah SMP Negeri Kota Pematangsiantar, dalam
rangka memperbaiki efektivitas kinerja guru untuk masa yang akan datang.
c. Para guru dalam meningkatkan kinerja untuk dapat diperbaiki di masa
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis data seperti yang
diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Secara Inferensial:
Terdapat pengaruh langsung kerja tim (X1) terhadap Efektivitas Kinerja
Guru (X4) Guru SMP Negeri Pematangsiantar sebesar 26,7% dan sisanya sebesar
73.3% diluar kerja tim, hal ini menandakan semakin tinggi kerja tim (X1) maka
semakin tinggi pula efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar
Kecamatan Siantar Barat.
Terdapat pengaruh langsung kohesivitas (X2) terhadap Efektivitas Kinerja
Guru (X4) Guru SMP Negeri Pematangsiantar sebesar 25,3% dan sisanya sebesar
74,7% diluar kerja tim, hal ini menandakan semakin tinggi kohesivitas (X2) maka
semakin tinggi pula efektivitas kinerja guru di SMP Negeri Pematangsiantar
Kecama’tan Siantar Barat.
Terdapat pengaruh langsung komitmen guru (X3) terhadap Efektivitas
Kinerja Guru (X4) Guru SMP Negeri Pematangsiantar sebesar 34% dan sisanya
sebesar 66% diluar kerja tim, hal ini menandakan semakin tinggi komitmen guru
(X3) maka semakin tinggi pula efektivitas kinerja guru di SMP Negeri
Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.
Terdapat pengaruh langsung Kerja Tim (X1) terhadap Komitmen Guru (X3)
kerja tim, hal ini menandakan semakin tinggi Kerja tim (X1) maka semakin tinggi
pula Komitmen guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat.
Terdapat pengaruh langsung Kohesivitas(X2) terhadap Komitmen Guru
(X3) Guru SMP Negeri Pematangsiantar sebesar 48,3% dan sisanya sebesar 51,7%
diluar kerja tim, hal ini menandakan semakin tinggi kohesivitas (X2) maka
semakin tinggi pula komitmen guru di SMP Negeri Pematangsiantar Kecamatan
Siantar Barat.
2. Secara deskriptip
a. Tingkat kecenderungan dari kerja tim di SMP Negeri Pematangsiantar
Kecamatan Siantar Barat masih berada di kategori cukup baik.
b. Tingkat kecenderungan dari kohesivitas di SMP Negeri Pematangsiantar
Kecamatan Siantar Barat masih berada di kategori cukup baik.
c. Tingkat kecenderungan dari komitmen guru di SMP Negeri
Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat masih berada di kategori cukup
baik
d. Tingkat kecenderungan dari efektivitas kinerja guru di SMP Negeri
Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat masih berada di kategori cukup
baik
B. Implikasi
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan penelitian, maka dapat
dirumuskan beberapa implikasi hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan efektivitas kinerja guru melalui Kerja tim
Untuk meningkatkan efektivitas kinerja guru di SMP Negeri
Pematangsiantar Kecamatan Siantar Barat diperlukan upaya-upaya. Ada beberapa
kolaborasi, kolegialitas, dan kesatuan visi. Kolaborasi ditandai dengan
terwujudnya kerjasama warga sekolah, berbagi informasi dan strategi
instruksional, komunikasi terbuka dan jujur serta saling percaya, didorong untuk
berdiskusi konstruktif, kolegialitas adalah rasa memiliki, dukungan emosional, dan
inklusi sebagai anggota terhormat dari organisasi, dan kesatuan visi terwujud
dalam sikap menghargai musyawarah, dimana kemufakatan dapat menghindarkan
keterasingan guru dan sikap mementingkan diri sendiri, menyelesaikan masalah
dan membuat keputusan bersama, saling menghargai,dan salingketergantungan.
2. Upaya peningkatan efektivitas kinerja guru melalui kohesivitas
Salah satu upaya meningkatkan efektivitas kinerja guru adalah melalui
kohesivitas. Hal yang bisa dilakukan oleh guru seperti menjalin hubungan yang
harmonis dan penuh kekeluargaan. Hal ini akan terwujud bila masing-masing guru
menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonge) dan rasa kesatuan terhadap
sekolah beserta komponen di dalamnya. Apabila hal itu telah terwujud,
maka sesama guru akan terjalin hubungan kekeluargaan dan menjadi lebih terbuka
tentang apa yang mereka rasakan, yang menjadi masalah sehubungan dengan
pekerjaannya sebagai guru. Dengan demikian, apabila ada guru yang mengalami
kesulitan dalam pekerjaannya, bisa langsung sharing kepada rekan guru yang lain
atau juga kepada kepala sekolah untuk mencarikan solusi alternatif untuk massalah
yang sedang dihadapinya. Dengan demikian, berarti menunjukkan salah satu ciri
kohesivitasyang baik, dan hal ini perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.
3. Upaya peningkatan efektivitas kinerja guru melalui komitmen guru
Salah satu upaya meningkatkan efektivitas kinerja guru adalah melalui
komitmen guru. Guru memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap tugasnya,
C. Saran Penelitian
Berdasarkan temuan penelitian, maka diajukan beberapa saran berikut:
1. Kepala sekolah hendaknya dapat melakukan hal berikut:
a) Bersama dengan guru merumuskan apa yang menjadi nilai, norma, dan
keyakinan yang diterapkan di sekolah.
b) Menjadi pemimpin yang senantiasa memberi teladan atau contoh bagi
warga sekolah, khususnya bagi guru.
c) Menjadi mitra kerja bagi guru yanag selalu ada untuk membantu guru
dalam mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi guru dalam
melaksanakan pekerjaannya.
d) Menciptakan suasana kekeluargaan di sekolah, sehingga guru merasa
nyaman untuk jujur dan berterus terang mengenai hal-hal yang
menjadi beban bagi guru, termasuk hal atau sikap yang berasal dari
kepala sekolah yang menjadi beban guru.
e) Melakukan evaluasi secara rutin terhadap diri sendiri dengan cara
meminta pendapat (kritik dan saran) dari guru mengenai
kepemimpinan kepala sekolah.
f) Melibatkan guru dalam mencari solusi bagi permasalahan yang sedang
dihadapi oleh sekolah.
g) Menunjukkan solidaritas atau empati kepada setiap guru, misal guru
sedang sakit. Kehadiran kepala sekolah untuk menjenguk membuat
guru merasa dihargai.
h) Memberikan kesempatan yang merata bagi guru untuk mengikuti
pelatihan yang menambah pengetahuan guru yang akan mendukung
2. Guru diharapkan dapat melakukan hal-hal berikut:
a) Membuat persiapan matang sebelum melakukan kegiatan PBM di
kelas, seperti persiapan diri dan persiapan berbagai keperluan dan
perlengkapan yang dibutuhkan dalam PBM.
b) Mematuhi berbagai nilai, norma, dan keyakinan yang diterapkan di
sekolah.
c) Dengan dasar kesadaran, guru bersedia menerima sanksi dari
kesalahan yang dilakukan.
d) Mampu berpikir positif (positive thingking) terhadap kritik dan saran
dari kepala sekolah rekan dan guru, sehingga kritik dan saran tersebut
dianggap sebagai suatu bentuk perhatian yang sifatnya membangun,
bukan sebagai teguran yang sifatnya menekan.
e) Membangun kerjasama yang baik bagi sesama rekan guru. Apabila
salah seorang guru menghadapi kendala atau kesulitan yang tidak bisa
diselesaikan sendiri, kesulitan tersebut bisa didiskusikan bersama
dengan guru lain, sehingga kesulitan tidak menjadi beban sendiri.
f) Senantiasa aktif menambah wawasan atau pengetahuan mengenai
hal-hal yang mendukung pelaksanaan pekerjaan guru, misalnya melalui
media elektronik maupun media massa, dan buku, dan mengikuti
berbagai pelatihan untuk guru (kalau ada).
g) Membangun empati dan solidaritas dengan sesama guru.
h) Saling membagi pengalaman dan informasi baru mengenai hal-hal
yang mendukung kegiatan PBM.
3. Bagi dinas pendidikan:
a) Dinas pendidikan hendaknya secara rutin melakukan kegiatan yang
tanggung jawabnya sebagai pendidik, seperti mengadakan pelatihan,
seminar, dan lokakarya.
b) Memberikan reward kepada guru yang berprestasi, sebagai motivasi
bagi guru yang bersangkutan dan bagi guru yang lain.
c) Selain melakukan kegiatan atau pelatihan yang menambah wawasan
guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik.
d) Memberikan kesempatan dan dukungan bagi guru untuk melanjutkan
pendidikan, tanpa membedakan kelompok keilmuan, misalnya eksakt
atau non eksakta.
Bagi peneliti lain, perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang
penelitian ini dengan variabel yang berbeda yang turut meberikan pengaruh
terhadap efektivitas kinerja guru, mengingat adanya keterbatasan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Colquitt, Jason A, Jeffery A. LePine, dan Michael J. Wesson. 2009.
Organizational Behavior, Improving Performance and Commitment in the Workplace. New York: McGraw Hill.
Cohran, William. 1991. Teknik Penarikan Sampel Jakarta: UI-Press.
Donnely, Gibson Ivancevich. 1989. Organisasi Perilaku Struktur Proses. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia
Engkoswara. 2001. Lembaga Pendidikan sebaai Pusat Pembudayaan, Cetakan Pertama. Bandung: Yayasan Amal Keluarga.
Gibson, James L, J.M. Ivancevich, James H. Donelly Jr. 1997. Organisasi (Edisi Kelima, Jilid 2). Jakarta: Erlangga
Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen (Edisi ke 7 Jilid 1). Jakarta: Erlangga.
---. 2004. Manajemen (Edisi ke 7 Jilid 1). Jakarta: Erlangga.
Hamalik, Oemar. 2003. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, Melayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
http://ronawajah.wordpress.com/2008/04/15/menciptakankomitmekaryawan/ (diakses 25 September 2012)
Ivancevich, Robert Konospasko, Michael T Matteson. 2006. Perilaku Dan Manajemen Organisasi. Gelora Aksara Pratama.
Irwin /Hill, Graw, Mc. 2005. Organizational Behavior International Edition In Njort Companies. Inc Avanue of The America.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2000. Departemen Pendidikan Nasional: Balai Pustaka.
Lumbangaol, Masdiana. 2010. “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Pengendalian Stres Terhadap Komitmen Guru (Studi Empiris di Sub Rayon SMP Negeri 41 Medan)”,
Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Luthans, Fred. 2005. Organizational Behavior (Tenth Edition). New York: McGraw Hill.
---. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Andi.
Mangkuprawira, Sjafri. 2009. Manejemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta : Ghalia Indonesia
Mulyasa, E. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Musliah, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Pidarta, Made. 2000. Landasan Pendidikan. Jakarta: Aneka Cipta.
Robins, P. Stephen. 2008. Perilaku Organisasi. Indonesia: Macananjaya Cemerlang.
Sahertian, Pref. A. 2004. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Sardiman, AM. 2005. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Mearo Group
Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. 2008. Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Portofolio. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi . Yogyakarta : Andi.
Siagian, Sondang P. 2001. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung.
Sujana. 2005. Metode Statistik Edisi Kelima. Bandung: Tarsito.
Steers. Richard M, Porter, Lyman W, and Bigley, Gegory (2000) . Motivaton.
Leadership at Work. New York : Mc. Graw Hill Inc.
Timpe, A. Dale. 2000.Kinerja. Terjemahan Sofyan. Cikmat. Jakarta. Asri Media.
www.zulkiflimatondang.com. (diakses 30 Oktober 2012)