PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL
BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X
SMA NEGERI 17 MEDAN
T.A 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Maret Juwita Siringo-ringo
NIM. 708114182
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
rahmat dan pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two
Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 17
Medan T.A 2012/2013. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh Gelar sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima
bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala
ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Bapak Dr. Arwansyah, M.S selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. Jhonson, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
5. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Administrasi Perkantoran dan sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik
ii
6. Bapak Prof. Dr.H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membimbing saya dalam penyusunan skripsi.
7. Bapak/ibu dosen dan staff pegawai Pendidikan Administrasi Perkantoran yang
telah membantu penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Marnaek Nainggolan, M.Si selaku kepala sekolah dan Bapak Patar
Tambunan, S.Pd selaku guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17
Medan yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis
9. Teristimewa saya ucapkan banyak terimakasih kepada Ayahanda tercinta
Dantes Siringo-ringo dan Ibunda tercinta Nur Shinta Silaban yang telah
membesarkan, mendidik, mendoakan, dan memberikan motivasi dalam segala
hal kepada penulis
10.Buat kakak tercinta nonli dan kedua abang yang sangat saya sayangi yaitu
bang Andi dan bang Giyat, yang telah banyak memberi dukungan dan
semangat kepada penulis
11. Buat seluruh teman stambuk 2008 jurusan Admministrasi khususnya kelas B
Reguler yang telah memberi bantuan selama penyusunan skripsi ini, terutama
kepada sahabat saya (Corry, Titin, Maya, Mayanti Situmorang)
12.Buat some one special yang telah banyak sekali membantu saya dalam
penyusunan skripsi ini
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Januari 2013 Penulis,
iii
ABSTRAK
Maret Juwita Siringo-ringo, NIM. 708114182. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa di SMA Negeri 17 Medan T.A 2012/2013. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi , Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan Tahun 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray pada pelajaran Ekonomi, Materi Permintaan dan Penawaran di SMA Negeri 17 Medan, kelas X Semester ganjil T.A 2012/2013.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A 2012/2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 80 siswa terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X-7 sebagai kelas eksperimen dan X-3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Instrumen atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk multiple choice sebanyak 20 item.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas untuk mencari sampel varians yang sama atau homogen, uji hipotesis yaitu jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 80,50 dengan simpangan baku sebesar 9,60. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah sebesar 72,62 dengan simpangan baku sebesar 8,31. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t dengan dk = n1 + n2 – 2 pada taraf signifikan 95%. Dari perhitungan hipotesis diperoleh thitung sebesar 4,00 dan ttabel sebesar 1,667. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung > ttabel ( 4,00 > 1,667 ), maka hipotesis dapat diterima.
iv
ABSTRACT
Maret Juwita Siringo-ringo, Registration Number 708114182. The Effect of Model Teaching Cooperative Two Stay Two stray the result learning Economic in SMA Negeri 17 Medan on Academic Year 2012/2013. Thesis Economics Education Section Office Administration Study Program Faculthy of Economics, State University Of Medan 2013.
The objective of research would be to know the result of student’s learning by using teaching model Cooperative Two Stay Two Stray on Economic Lesson in the class of X SMA Negeri 17 Medan on Academic Year 2012/2013.
To use examination experiment methods. The population of research was all students X SMA Negeri 17 Medan On Academic Year 2012/2013. The sample used in this research the sum student 80 of two class X-7 as experiment class and X-3 as control class. The technic of sampling was random sampling result test of in 20 item multiple choice form.
The analysis technic of data that use normalitas test to know the sample that normal distribution or not. The test of homogenitas to seek variation the same or homogeny, the hypothesis testing is while answer by abbreviation the problem examination to porpuse post tes the experiment.
The result of data analysis indicated that the average of experiment class was 80,50 with standard deviation of 9,60. However the average score of the control class was 72,62 with standard deviation of 8,31. The hypothesis testing was conducted by using t-test statistical formula with dk = n1 + n2 – 2 at significance 95%. The calculation of hypothesis indicasis testing indicated that tcount 4,00 and ttable 1,667. The result of hypothesis testing indicated that tcount > ttable ( 4,00 > 1,667 ), that hypothesis accepted.
The effect of model cooperative Two Stay Two Stray the result learning economic class X of SMA Negeri 17 Medan On Academic Year 2012/2013.
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 12
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 29
Tabel 3.2 Rincian Sampel Penelitian ... 30
Tabel 3.3 Rancangan (desain) Penelitian ... 33
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Tiap Item Soal ... 49
Tabel 4.2 Uji Normalitas Nilai Pre Tes ... 51
Tabel 4.3 Uji Normalitas Nilai Pos Tes ... 51
Tabel 4.4 Uji Homogenitas Nilai Pre Tes dan Pos Tes ... 52
Tabel 4.5 Data Nilai Hasil Belajar Siswa ... 55
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 63
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 72
Lampiran 3 Instrumen Tes ... 89
Lampiran 4 Kunci Jawaban Tes ... 94
Lampiran 5 Perhitungan Uji Validitas Tes ... 95
Lampiran 6 Tabel Uji Validitas Tes ... 97
Lampiran 7 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes ... 99
Lampiran 8 Tabel Uji Reliabilitas Tes ... 101
Lampiran 9 Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Tes ... 103
Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Tes ... 106
Lampiran 11 Data Hasil Belajar KKPI Kelas Eksperimen ... 108
Lampiran 12 Data Hasil Belajar KKPI Kelas Kontrol ... 109
Lampiran 13 Perhitungan Uji Normalitas Kedua Kelompok ... 110
Lampiran 14 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Pos Tes.... 113
Lampiran 15 Uji Normalitas ... 116
Lampiran 16 Uji Homogenitas ... 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu
manusia dalam mengembangkan dirinya hingga mampu menghadapi setiap
perubahan dan tantangan yang ada di setiap kehidupan. Keberadaan pendidikan
pada hakikatnya sejajar dengan keberadaan manusia, sejak manusia itu ada telah
ada pula usaha-usaha pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat
penting untuk meningkatkan kualitas manusia.
Carter (2005 : 1) menarik kesimpulan sebagai berikut :
Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.
Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat memerlukan
perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintah yang
bertanggung jawab atas keberhasilan dan kemajuan pendidikan di Indonesia, akan
tetapi semua pihak baik guru, orang tua maupan siswa sendiri ikut bertanggung
jawab.Permasalahan yang di hadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah
rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan khususnya
2
Berbagai usaha telah di lakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan
kualifikasi guru, penyempurna kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan, dan usaha peningkatan mutu manajemen pendidikan sekolah. Namun
demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan
yang merata. Salah satu hal penting yang dapat berpengaruh terhadap mutu
pendidikan sekolah adalah proses kegiatan kegiatan belajar mengajar yang baik
adalah kegiatan belajar yang berorientasi pada keaktifan dan kemandirian siswa,
karena pada dasarnya siswa mempunyai potensi untuk memenuhi kebutuhan
sendiri. Selama ini guru hanya bertugas memindahkan dan menyodori siswa
dengan materi-materi pelajaran.
Pada kenyataannya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah
masih terpusat pada guru dan kurang melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran, hal ini terlihat dari cara penyampaian materi pelajaran dengan
metode mengajar yang monoton dan tidak menggunakan metode mengajar yang
bervariasi sehingga cenderung guru yang aktif sedang siswa hanya hanya
mendengarkan saja. Paradigma pembelajaran yang demikian ini perlu di ubah,
tidak lagi guru yang aktif tetapi siswa yang aktif selama KBM. Guru tidak
berperan sebagai aktor selama proses belajar mengajar lebih sebagai fasilitator
yang bertugas merancang skenario pembelajaran yang akan di gunakan selama
proses KBM melalui pengalaman belajar siswa.
Kegiatan belajar-mengajar di sekolah dikatakan berhasil apabila telah
3
keberhasilan siswa dalam menguasai materi yang telah mereka dapatkan dalam
kegiatan belajar mengajar yang di wujudkan dengan prestasi belajar. Semua pihak
yang berkepentingan dengan dunia pendidikan tentunya berharap agar siswa dapat
mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin, Tetapi dalam kenyataannya
masih banyak siswa yang prestasi belajarnya kurang optimal.
Untuk itu sebagai upaya membangkitkan/mengurangi masalah siswa
tersebut perlu usaha cerdas dari siapapun terutama guru untuk menciptakan proses
belajar menjadi bermakna dan lebih maju. Salah satunya adalah pengembangan
metode pembelajaran berdasarkan teori belajar kontruktivisme,yaitu salah satu
teori tentang proses pembelajaran yang menjelaskan tentang bagaimana siswa
belajar dengan mengkonstruksi pengetahuannya menjadi pengetahuan bermakna.
Siswa perlu membina konsep dan pengetahuan yang diberikan guru menjadi
konsep pengetahuan yang bermakna melalui pengalaman awal yang di miliki oleh
masing-masing siswa.
Slavin (2008:273), mengatakan bahwa :
Teori belajar konstruksivisme dalam pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif. Hal ini atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila siswa dapat saling mendiskusikan masalah-masalah yang di- hadapi dengan temannya.
Melalui pembelajaran kooperatif siswa di harapkan mampu menguasai
materi pelajaran dalam waktu yang sama. Dengan pembelajaran kooperatif juga
dapat meningkatkan keaktifan siswa, sehingga prestasi belajar siswa juga akan
lebih meningkat pula di banding pembelajaran kompetitif atau individualistik.
4
perhatian siswa, meningkatkan ketrampilan bersosial, membantu menyesuaikan
diri, mengurangi perbedaan etnis dan meningkatkan rasa percaya diri siswa.
Keberhasilan pembelajaran kooperatif di sebabkan adanya penghargaan kelompok
yang berprestasi, otomatis penghargaan terhadap individu siswa.
Pengamatan yang telah dilakukan di SMA Negeri 17 Medan menunjukkan
bahwa pembelajaran ekonomi yang dilakukan guru masih menggunakan metode
pembelajaran konvensional dan pembelajaran berpusat pada guru.Dengan
kegiatan belajar mengajar yang lebih di dominasi oleh guru, mendengarkan
keterangan-keterangan guru, kemudian tugas soal begitu dan seterusnya pada
akhirnya membuat siswa pasif, dan merasa jenuh hingga berakibat pada
rendahnya hasil belajar siswa. Guru masih sulit menerapkan metode pembelajaran
kooperatif karna sudah terbiasa dengan metode ceramah.
Memperhatikan permasalahan diatas, perlu dikembangkan model
pembelajaran yang mengikutsertakan siswa secara aktif, dimana siswa diberikan
kesempatan untuk berperan dalam proses belajarnya sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Model pembelajaran
yang sesuai dengan konteks tersebut adalah model pembelajaran kooperatif Two
Stay Two Stray (TSTS). Pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray adalah
teknik pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong anggota kelompok untuk
memperoleh konsep secara mendalam melalui pemberian peran pada siswa.
Teknik belajar-mengajar ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Two Stay
Two Stray (Dua tinggal dua tamu) merupakan salah satu model pembelajaran
5
kelompok yang beranggotakan 4 orang. Setelah kelompok terbentuk guru
memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka
diskusikan jawabannya.
Melalui pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray siswa di
harapkan mampu menguasai materi pelajaran dalam waktu sama. Tehnik ini biasa
di gunakan untuk semua tingkatan usia anak didik. Struktur dua tinggal dua tamu
member kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi
dengan kelompok lain. Model pembelajaran ini di dasarkan pada kebersamaan
melalui proses gotong royong siswa dan kerjasama manusia saling tergantung satu
dengan yang lain.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
eksperimen dengan judul : “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two
Stay Two Stray Terhadap Hasil BelajarEkonomi Siswa Kelas X SMA Negeri
17 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasi beberapa masalah yaitu:
1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X
SMA Negeri 17 Medan
2. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih konvensional dan
6
3. Apakah ada peningkatan hasil belajar ekonomi siswa setelah diterapkan
model pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray di kelas X SMA
Negeri 17 Medan Tahun ajaran 2012/2013
1.3 Batasan Masalah
Dalam upaya memperjelas dan mempermudah penelitian, maka
peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen adalah
Two Stay Two Stray dan pada kelas kontrol adalah Konvensional.
2. Materi yang diajarkan pada siswa adalah materi permintaan dan
penawaran yang dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A
2012/2013.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh model pembelajaran Two Stay
Two Stray terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 17
Medan?”
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray
terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A
7
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain :
1. Bagi peneliti, meningkatkan pemahaman, pengetahuan, wawasan, dan
menambah pengalaman dalam model pembelajaran Kooperatif Two
Stay Two Stray, yang dapat dijadikan bekal mengajar kelak.
2. Sebagai bahan masukan dan refrensi bagi peneliti berikutnya yang
melakukan penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan
penelitian ini.
3. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam perbaikan mutu pendidikan
dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Two Stay Two
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil belajar ekonomi siswa yang menerapkan model pembelajaran Two
Stay Two Stray pada materi permintaan dan penawaran, lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode
pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar
siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Two Two
Stay Two Stray sebesar 80,50 dan nilai rata-rata siswa yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional sebesar 72,62.
2. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai thitung sebesar 4,00 dan
ttabel sebesar 1,667 ( thitung>ttabel), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
diterima dengan kata lain terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap hasil
60
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti memeberi beberapa saran
sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran dikelas, sebaiknya guru menerapkan model
pembelajaran yang tepat sesuai dengan pokok bahasan pelajaran, supaya
siswa tidak merasa jenuh,mudah memahami materi, dan aktif dalam
pembelajaran di kelas.
2. Dengan melihat adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara model
pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar ekonomi siswa,
maka sebaiknya guru juga menerapkan model pembelajaran tersebut untuk
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Bungin, Burhan. 2009. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers
Chamot, A.U.2004.Issues in Language Learning Strategy Research and
Teaching. Electronic Journal of Foreign Language Teaching, 1,14-26 (
http://e-flt.nus.edu.sg/ )
Djamarah, SB dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta;Rineka Cipta
Gede Eka Payana.2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe Two
Stay Two Stray Berbantuan LKS Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sawan T.A 2011/2012. Jurnal Pendidikan Tehnik Informatika (KARMAPATI)
.Vol 3, No 1/ Maret 2012 ISSN 2086-1869, Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha.
Good, Karter V. 1997. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung : Alfabeta
Hamalik, Oemar.2010.Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara
Ita Qomariyah . 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2009/2010. Jurnal Pendidikan Vol 01, N0 01/Juni 2010 FE
UPI
Huda, Miftahul.2011. Cooperative Learning Metode, Tehnik, Struktur dan
Model Penerapan. Yogyakarta; Pustaka Pelajar
Indriastuti.2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Konstruktivisme
Berbasis Humanistik dengan Metode Two Stay Two Stray Berbantuan CD Interaktif Pada Materi Geometri Dimensi Dua Kelas X. Jurnal Pendidikan Vol 3, No 1/MARET 2012 ISSN 2086-1869,
FPMIPA UPI
Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
62
Nurhikmah.2010. Penerepan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran MPA Kelas X SMK Negeri 1 Binjai. Fakultas Ekonom Universitas Negeri Medan,
Skripsi.
Rivai, Veitzal. 2003.Upaya-upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kepemimpinan Peserta Diklat Spama. Jurnal Kependidikan dan
Kebudayaan. No.040/Januari 2003, hal 129 (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2113954-pengertian-hasil-belajar/)
Roestiyah N.K.2008.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta
Sanjaya, W. 2006. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana.
Sardiman, AM. 2008. Interkasi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung : Tarsito
Sugiyono.2010.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin.2011. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktek, Bandung: Nusamed
Syah, M.2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, An Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada media
Group.
Wulandari.2008.Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tehnik Dua Tinggal-Dua Tamu (DT-DT) Dengan Pembelajran Konvensial Pada Pokok Bahasan Trigonometri di Kelas X Sma Negeri 2 Medan T.A 2007/2008. Skripsi.FMIPA: Universitas Negeri