• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA DI SMA NEGERI 17 MEDAN T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA DI SMA NEGERI 17 MEDAN T.A 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL

BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X

SMA NEGERI 17 MEDAN

T.A 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Maret Juwita Siringo-ringo

NIM. 708114182

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena

rahmat dan pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Adapun judul skripsi ini adalah “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two

Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 17

Medan T.A 2012/2013. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh Gelar sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima

bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala

ketulusan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E selaku Dekan Fakultas Ekonomi

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.S selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. Jhonson, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

5. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Administrasi Perkantoran dan sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik

(4)

ii

6. Bapak Prof. Dr.H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah membimbing saya dalam penyusunan skripsi.

7. Bapak/ibu dosen dan staff pegawai Pendidikan Administrasi Perkantoran yang

telah membantu penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Marnaek Nainggolan, M.Si selaku kepala sekolah dan Bapak Patar

Tambunan, S.Pd selaku guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 17

Medan yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis

9. Teristimewa saya ucapkan banyak terimakasih kepada Ayahanda tercinta

Dantes Siringo-ringo dan Ibunda tercinta Nur Shinta Silaban yang telah

membesarkan, mendidik, mendoakan, dan memberikan motivasi dalam segala

hal kepada penulis

10.Buat kakak tercinta nonli dan kedua abang yang sangat saya sayangi yaitu

bang Andi dan bang Giyat, yang telah banyak memberi dukungan dan

semangat kepada penulis

11. Buat seluruh teman stambuk 2008 jurusan Admministrasi khususnya kelas B

Reguler yang telah memberi bantuan selama penyusunan skripsi ini, terutama

kepada sahabat saya (Corry, Titin, Maya, Mayanti Situmorang)

12.Buat some one special yang telah banyak sekali membantu saya dalam

penyusunan skripsi ini

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Januari 2013 Penulis,

(5)

iii

ABSTRAK

Maret Juwita Siringo-ringo, NIM. 708114182. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa di SMA Negeri 17 Medan T.A 2012/2013. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi , Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan Tahun 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray pada pelajaran Ekonomi, Materi Permintaan dan Penawaran di SMA Negeri 17 Medan, kelas X Semester ganjil T.A 2012/2013.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A 2012/2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 80 siswa terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X-7 sebagai kelas eksperimen dan X-3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling. Instrumen atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk multiple choice sebanyak 20 item.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas untuk mencari sampel varians yang sama atau homogen, uji hipotesis yaitu jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 80,50 dengan simpangan baku sebesar 9,60. Sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah sebesar 72,62 dengan simpangan baku sebesar 8,31. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t dengan dk = n1 + n2 – 2 pada taraf signifikan 95%. Dari perhitungan hipotesis diperoleh thitung sebesar 4,00 dan ttabel sebesar 1,667. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung > ttabel ( 4,00 > 1,667 ), maka hipotesis dapat diterima.

(6)

iv

ABSTRACT

Maret Juwita Siringo-ringo, Registration Number 708114182. The Effect of Model Teaching Cooperative Two Stay Two stray the result learning Economic in SMA Negeri 17 Medan on Academic Year 2012/2013. Thesis Economics Education Section Office Administration Study Program Faculthy of Economics, State University Of Medan 2013.

The objective of research would be to know the result of student’s learning by using teaching model Cooperative Two Stay Two Stray on Economic Lesson in the class of X SMA Negeri 17 Medan on Academic Year 2012/2013.

To use examination experiment methods. The population of research was all students X SMA Negeri 17 Medan On Academic Year 2012/2013. The sample used in this research the sum student 80 of two class X-7 as experiment class and X-3 as control class. The technic of sampling was random sampling result test of in 20 item multiple choice form.

The analysis technic of data that use normalitas test to know the sample that normal distribution or not. The test of homogenitas to seek variation the same or homogeny, the hypothesis testing is while answer by abbreviation the problem examination to porpuse post tes the experiment.

The result of data analysis indicated that the average of experiment class was 80,50 with standard deviation of 9,60. However the average score of the control class was 72,62 with standard deviation of 8,31. The hypothesis testing was conducted by using t-test statistical formula with dk = n1 + n2 – 2 at significance 95%. The calculation of hypothesis indicasis testing indicated that tcount 4,00 and ttable 1,667. The result of hypothesis testing indicated that tcount > ttable ( 4,00 > 1,667 ), that hypothesis accepted.

The effect of model cooperative Two Stay Two Stray the result learning economic class X of SMA Negeri 17 Medan On Academic Year 2012/2013.

(7)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 29

Tabel 3.2 Rincian Sampel Penelitian ... 30

Tabel 3.3 Rancangan (desain) Penelitian ... 33

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Tiap Item Soal ... 49

Tabel 4.2 Uji Normalitas Nilai Pre Tes ... 51

Tabel 4.3 Uji Normalitas Nilai Pos Tes ... 51

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Nilai Pre Tes dan Pos Tes ... 52

Tabel 4.5 Data Nilai Hasil Belajar Siswa ... 55

(8)

iv

DAFTAR GAMBAR

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 63

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 72

Lampiran 3 Instrumen Tes ... 89

Lampiran 4 Kunci Jawaban Tes ... 94

Lampiran 5 Perhitungan Uji Validitas Tes ... 95

Lampiran 6 Tabel Uji Validitas Tes ... 97

Lampiran 7 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes ... 99

Lampiran 8 Tabel Uji Reliabilitas Tes ... 101

Lampiran 9 Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Tes ... 103

Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Tes ... 106

Lampiran 11 Data Hasil Belajar KKPI Kelas Eksperimen ... 108

Lampiran 12 Data Hasil Belajar KKPI Kelas Kontrol ... 109

Lampiran 13 Perhitungan Uji Normalitas Kedua Kelompok ... 110

Lampiran 14 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Pos Tes.... 113

Lampiran 15 Uji Normalitas ... 116

Lampiran 16 Uji Homogenitas ... 120

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu

manusia dalam mengembangkan dirinya hingga mampu menghadapi setiap

perubahan dan tantangan yang ada di setiap kehidupan. Keberadaan pendidikan

pada hakikatnya sejajar dengan keberadaan manusia, sejak manusia itu ada telah

ada pula usaha-usaha pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat

penting untuk meningkatkan kualitas manusia.

Carter (2005 : 1) menarik kesimpulan sebagai berikut :

Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan kepribadiannya.

Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sangat memerlukan

perhatian khusus dari semua lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintah yang

bertanggung jawab atas keberhasilan dan kemajuan pendidikan di Indonesia, akan

tetapi semua pihak baik guru, orang tua maupan siswa sendiri ikut bertanggung

jawab.Permasalahan yang di hadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah

rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan khususnya

(11)

2

Berbagai usaha telah di lakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan

kualifikasi guru, penyempurna kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana

pendidikan, dan usaha peningkatan mutu manajemen pendidikan sekolah. Namun

demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan

yang merata. Salah satu hal penting yang dapat berpengaruh terhadap mutu

pendidikan sekolah adalah proses kegiatan kegiatan belajar mengajar yang baik

adalah kegiatan belajar yang berorientasi pada keaktifan dan kemandirian siswa,

karena pada dasarnya siswa mempunyai potensi untuk memenuhi kebutuhan

sendiri. Selama ini guru hanya bertugas memindahkan dan menyodori siswa

dengan materi-materi pelajaran.

Pada kenyataannya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah

masih terpusat pada guru dan kurang melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran, hal ini terlihat dari cara penyampaian materi pelajaran dengan

metode mengajar yang monoton dan tidak menggunakan metode mengajar yang

bervariasi sehingga cenderung guru yang aktif sedang siswa hanya hanya

mendengarkan saja. Paradigma pembelajaran yang demikian ini perlu di ubah,

tidak lagi guru yang aktif tetapi siswa yang aktif selama KBM. Guru tidak

berperan sebagai aktor selama proses belajar mengajar lebih sebagai fasilitator

yang bertugas merancang skenario pembelajaran yang akan di gunakan selama

proses KBM melalui pengalaman belajar siswa.

Kegiatan belajar-mengajar di sekolah dikatakan berhasil apabila telah

(12)

3

keberhasilan siswa dalam menguasai materi yang telah mereka dapatkan dalam

kegiatan belajar mengajar yang di wujudkan dengan prestasi belajar. Semua pihak

yang berkepentingan dengan dunia pendidikan tentunya berharap agar siswa dapat

mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin, Tetapi dalam kenyataannya

masih banyak siswa yang prestasi belajarnya kurang optimal.

Untuk itu sebagai upaya membangkitkan/mengurangi masalah siswa

tersebut perlu usaha cerdas dari siapapun terutama guru untuk menciptakan proses

belajar menjadi bermakna dan lebih maju. Salah satunya adalah pengembangan

metode pembelajaran berdasarkan teori belajar kontruktivisme,yaitu salah satu

teori tentang proses pembelajaran yang menjelaskan tentang bagaimana siswa

belajar dengan mengkonstruksi pengetahuannya menjadi pengetahuan bermakna.

Siswa perlu membina konsep dan pengetahuan yang diberikan guru menjadi

konsep pengetahuan yang bermakna melalui pengalaman awal yang di miliki oleh

masing-masing siswa.

Slavin (2008:273), mengatakan bahwa :

Teori belajar konstruksivisme dalam pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif. Hal ini atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila siswa dapat saling mendiskusikan masalah-masalah yang di- hadapi dengan temannya.

Melalui pembelajaran kooperatif siswa di harapkan mampu menguasai

materi pelajaran dalam waktu yang sama. Dengan pembelajaran kooperatif juga

dapat meningkatkan keaktifan siswa, sehingga prestasi belajar siswa juga akan

lebih meningkat pula di banding pembelajaran kompetitif atau individualistik.

(13)

4

perhatian siswa, meningkatkan ketrampilan bersosial, membantu menyesuaikan

diri, mengurangi perbedaan etnis dan meningkatkan rasa percaya diri siswa.

Keberhasilan pembelajaran kooperatif di sebabkan adanya penghargaan kelompok

yang berprestasi, otomatis penghargaan terhadap individu siswa.

Pengamatan yang telah dilakukan di SMA Negeri 17 Medan menunjukkan

bahwa pembelajaran ekonomi yang dilakukan guru masih menggunakan metode

pembelajaran konvensional dan pembelajaran berpusat pada guru.Dengan

kegiatan belajar mengajar yang lebih di dominasi oleh guru, mendengarkan

keterangan-keterangan guru, kemudian tugas soal begitu dan seterusnya pada

akhirnya membuat siswa pasif, dan merasa jenuh hingga berakibat pada

rendahnya hasil belajar siswa. Guru masih sulit menerapkan metode pembelajaran

kooperatif karna sudah terbiasa dengan metode ceramah.

Memperhatikan permasalahan diatas, perlu dikembangkan model

pembelajaran yang mengikutsertakan siswa secara aktif, dimana siswa diberikan

kesempatan untuk berperan dalam proses belajarnya sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Model pembelajaran

yang sesuai dengan konteks tersebut adalah model pembelajaran kooperatif Two

Stay Two Stray (TSTS). Pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray adalah

teknik pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong anggota kelompok untuk

memperoleh konsep secara mendalam melalui pemberian peran pada siswa.

Teknik belajar-mengajar ini dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Two Stay

Two Stray (Dua tinggal dua tamu) merupakan salah satu model pembelajaran

(14)

5

kelompok yang beranggotakan 4 orang. Setelah kelompok terbentuk guru

memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka

diskusikan jawabannya.

Melalui pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray siswa di

harapkan mampu menguasai materi pelajaran dalam waktu sama. Tehnik ini biasa

di gunakan untuk semua tingkatan usia anak didik. Struktur dua tinggal dua tamu

member kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi

dengan kelompok lain. Model pembelajaran ini di dasarkan pada kebersamaan

melalui proses gotong royong siswa dan kerjasama manusia saling tergantung satu

dengan yang lain.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

eksperimen dengan judul : “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two

Stay Two Stray Terhadap Hasil BelajarEkonomi Siswa Kelas X SMA Negeri

17 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasi beberapa masalah yaitu:

1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X

SMA Negeri 17 Medan

2. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih konvensional dan

(15)

6

3. Apakah ada peningkatan hasil belajar ekonomi siswa setelah diterapkan

model pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray di kelas X SMA

Negeri 17 Medan Tahun ajaran 2012/2013

1.3 Batasan Masalah

Dalam upaya memperjelas dan mempermudah penelitian, maka

peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen adalah

Two Stay Two Stray dan pada kelas kontrol adalah Konvensional.

2. Materi yang diajarkan pada siswa adalah materi permintaan dan

penawaran yang dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A

2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh model pembelajaran Two Stay

Two Stray terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 17

Medan?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan T.A

(16)

7

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain :

1. Bagi peneliti, meningkatkan pemahaman, pengetahuan, wawasan, dan

menambah pengalaman dalam model pembelajaran Kooperatif Two

Stay Two Stray, yang dapat dijadikan bekal mengajar kelak.

2. Sebagai bahan masukan dan refrensi bagi peneliti berikutnya yang

melakukan penelitian selanjutnya yang ada hubungannya dengan

penelitian ini.

3. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam perbaikan mutu pendidikan

dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Two Stay Two

(17)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil belajar ekonomi siswa yang menerapkan model pembelajaran Two

Stay Two Stray pada materi permintaan dan penawaran, lebih baik

dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode

pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar

siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Two Two

Stay Two Stray sebesar 80,50 dan nilai rata-rata siswa yang menggunakan

metode pembelajaran konvensional sebesar 72,62.

2. Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai thitung sebesar 4,00 dan

ttabel sebesar 1,667 ( thitung>ttabel), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis

diterima dengan kata lain terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap hasil

(18)

60

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti memeberi beberapa saran

sebagai berikut :

1. Dalam proses pembelajaran dikelas, sebaiknya guru menerapkan model

pembelajaran yang tepat sesuai dengan pokok bahasan pelajaran, supaya

siswa tidak merasa jenuh,mudah memahami materi, dan aktif dalam

pembelajaran di kelas.

2. Dengan melihat adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara model

pembelajaran Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar ekonomi siswa,

maka sebaiknya guru juga menerapkan model pembelajaran tersebut untuk

(19)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Bungin, Burhan. 2009. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers

Chamot, A.U.2004.Issues in Language Learning Strategy Research and

Teaching. Electronic Journal of Foreign Language Teaching, 1,14-26 (

http://e-flt.nus.edu.sg/ )

Djamarah, SB dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta;Rineka Cipta

Gede Eka Payana.2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Tipe Two

Stay Two Stray Berbantuan LKS Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sawan T.A 2011/2012. Jurnal Pendidikan Tehnik Informatika (KARMAPATI)

.Vol 3, No 1/ Maret 2012 ISSN 2086-1869, Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha.

Good, Karter V. 1997. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung : Alfabeta

Hamalik, Oemar.2010.Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara

Ita Qomariyah . 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2009/2010. Jurnal Pendidikan Vol 01, N0 01/Juni 2010 FE

UPI

Huda, Miftahul.2011. Cooperative Learning Metode, Tehnik, Struktur dan

Model Penerapan. Yogyakarta; Pustaka Pelajar

Indriastuti.2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Konstruktivisme

Berbasis Humanistik dengan Metode Two Stay Two Stray Berbantuan CD Interaktif Pada Materi Geometri Dimensi Dua Kelas X. Jurnal Pendidikan Vol 3, No 1/MARET 2012 ISSN 2086-1869,

FPMIPA UPI

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

(20)

62

Nurhikmah.2010. Penerepan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran MPA Kelas X SMK Negeri 1 Binjai. Fakultas Ekonom Universitas Negeri Medan,

Skripsi.

Rivai, Veitzal. 2003.Upaya-upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kepemimpinan Peserta Diklat Spama. Jurnal Kependidikan dan

Kebudayaan. No.040/Januari 2003, hal 129 (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2113954-pengertian-hasil-belajar/)

Roestiyah N.K.2008.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta

Sanjaya, W. 2006. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan.Jakarta: Kencana.

Sardiman, AM. 2008. Interkasi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung : Tarsito

Sugiyono.2010.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin.2011. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktek, Bandung: Nusamed

Syah, M.2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, An Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada media

Group.

Wulandari.2008.Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tehnik Dua Tinggal-Dua Tamu (DT-DT) Dengan Pembelajran Konvensial Pada Pokok Bahasan Trigonometri di Kelas X Sma Negeri 2 Medan T.A 2007/2008. Skripsi.FMIPA: Universitas Negeri

Gambar

Tabel 1.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif .......................... 12
Gambar 3.1 Prosedur penelitian model pembelajaran Two Stay Two Stray ...... 37

Referensi

Dokumen terkait

1.. meningkatkan kualitas pendidikan, kurikulum senantiasa dikembangkan dari waktu ke waktu. Seperti halnya pada saat ini, kurikulum KTSP dikembangkan menjadi

merefleksikan kondisi terkait kebijakan/program/kegiatan yang dianalisis. Terutama antara faktor kesenjangan dan faktor penyebab kesenjangan serta rencana aksi yang ditetapkan.

[r]

[r]

lulusan Polileknik yang bcrkualitas dan selaras d€nsan peratumn akademik yans relah diteraphe naka pada akhir prosrm pendidikal mahasiswa di*ajibkan menbuat Tugas

Kentang scba6ai salah satu produk perdagangan dunia perlu diantisipasi pemasukannya ke lndonesia dari kemungkinan OPT yang terbawa, terutama kentang dari Belanda.. Analisi s

(3) To find out whether or not learning motivation and vocabulary knowledge simultaneously has a positive correlation with students’ reading competence of the

Hasil penelitian ini adalah (1) Perencanaan unit produksi rekayasa perangkat lunak pada SMK Negeri 1 Tengaran dilakukan dengan tahap awal yaitu menganalisis